statistik daerah kecamatan gedebage 2015
Post on 16-Feb-2016
64 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
STATISTIK DAERAH
KECAMATAN GEDEBAGE
TAHUN 2015
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG
Katalog BPS : 9213.3273.101
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
STATISTIK DAERAH
KECAMATAN GEDEBAGE
KOTA BANDUNG TAHUN 2015
ISSN : -
No. Publikasi : 3273.1544
Katalog BPS : 9213.3273.101
Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm
Jumlah Halaman : 22 halaman
Naskah:
Winwin Witriani, Amd
Gambar Kulit:
Winwin Witriani, Amd
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Kota Bandung
Dicetak Oleh :
Badan Pusat Statistik Kota Bandung
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Kata
Sambutan
KATA SAMBUTAN
Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik
terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan pengembangan kegiatan
perstatistikan serta penyebar luasan informasi baik di pusat maupun di daerah. Salah satu
upaya yang dilakukan di daerah adalah menyusun publikasi yang menyajikan indikator-
indikator terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas dan menyeluruh tentang
kondisi daerah. Publikasi ini diharapkan dapat membantu para pengambil kebijakan dan
para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum wilayahnya.
Oleh karena itu saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah
Kecamatan Gedebage Kota Bandung 2015 yang diterbitkan oleh BPS Kota Bandung.
Saya harapkan, publikasi ini mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan
masyarakat pada umumnya akan kebutuhan data dan informasi statistik dan dapat
digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan
pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Gedebage Kota Bandung
Semoga publikasi ini bermanfaat dan Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.
Bandung, Oktober 2015
Kepala BPS Kota Bandung
Ir. Hj. Sri Daty
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Kota Bandung 2013 diterbitkan
untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap
tahun. Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada
analisis.
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Kota
Bandung 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan
pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Gedebage Kota Bandung dan
diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi
kegiatan pembangunan di Kecamatan Gedebage Kota Bandung.
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan
penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan
data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi
maupun masyarakat luas.
Bandung, Oktober 2015
Penyusun
Winwin Witriani, Amd
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Daftar Isi
KATA SAMBUTAN .................................................................................. ..... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ ...... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... ..... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ..... vi
BAB 1. GEOGRAFI DAN IKLIM ................................................................ 1
BAB 2. PEMERINTAHAN ......................................................................... 5
BAB 3. KEPENDUDUKAN ........................................................................ 8
BAB 4. PENDIDIKAN ................................................................................ 12
BAB 5. KESEHATAN ................................................................................ 14
BAB 6. KRIMINALITAS ............................................................................ 18
BAB 7. SARANA SOSIAL ........................................................................ 20
BAB 8. PERTANIAN ................................................................................. 23
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Gedebage 1
Tabel 1.2 Data Iklim Kota Bandung Tahun 2014 2
Tabel 2.1 Jumlah RT dan Rw Kecamatan Gedebage 6
Tabel 5.1 Indikator Kesehatan Kecamatan Gedebage 14
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Orbitasi wilayah kelurahan menuju Kecamatan
gedebage
3
Grafik 2.1 Jumlah Pegawai PNS dan Non PNS Kecamatan
Gedebage
6
Grafik 3.1 Jumlah Pegawai dan Rata-rata pendidikan Kecamatan
Gedebage
7
Grafik 3.2 Persentase Pemeluk Agama Kecamatan Gedebage 9
Grafik 3.3 Piramida Penduduk Kecamatan Gedebage 11
Grafik 4.1 Fasilitas Pendidikan Kecamatan Gedebage 12
Grafik 5.1 Pasangan Usia Subur dan KB Aktif Kecamatan Gedebage 16
Grafik 5.2
Grafik 5.3
Grafik 6.1
Grafik 7.1
Grafik 8.1
Grafik 8.2
Pengguna Alat Kontrasepsi
Jumlah Balita yang mengikuti imunisasi
Jumlah Kejahatan Yang terjadi di Kecamatan Gedebage
Sarana Ibadah Di Kecamatan Gedebage
Penggunaan Lahan di Kecamatan Gedebage
Mata pencaharian Penduduk kecamatan Gedebage
16
17
18
20
23
24
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Kecamatan Gedebage 1
Gambar 1.2 Hamparan sawah di Kecamatan Gedebage 3
Gambar 1.3
Gambar 4.1
Gambar 6.1
Gambar 7.1
Gambar 8.1
Habitat Burung Blekok yang terdapat di Kecamatan
Gedebage
Organisasi Paskibra SMUN 27 kecamatan Gedebage
Pos Mobile Polsek Gedebage
Kolam Renang Tirta Adipura
Kegiatan Memanen Padi di Kecamatan Gedebage
4
13
19
21
25
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
PETA KECAMATAN GEDEBAGE
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
1 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
ecamatan Gedebage
merupakan pemekaran dari
Kecamatan Rancasari
yang terletak di sebelah timur wilayah
Kota Bandung dan termasuk pada
kewilayahan Gedebage.
Luas wilayah Kecamatan
Gedebage adalah 979,930 Ha.
Kelurahan Cisaranten Kidul memiliki
wilayah terluas dibandingkan kelurahan
lain yaitu seluas 426,711 Ha atau
43,55% dari keseluruhan luas
Kecamatan Gedebage, sedangkan
kelurahan yang memiliki wilayah yang
terkecil dibanding kelurahan yang lain
adalah Kelurahan Rancanumpang
dengan luas sebesar 115,652 Ha atau
sekitar 11,80%.
Terdapat 4 kelurahan di
Gedebage, antara lain:
1. Kelurahan Rancabolang.
2. Kelurahan Rancanumpang.
3. Kelurahan Cisaranten Kidul.
4. Kelurahan Cimincrang.
Secara topografi wilayah,
Kecamatan Gedebage berada pada
dataran rendah dengan ketinggian tanah
627 meter dari permukaan laut. Dengan
luas wilayah sebesar 979,930 hektar,
pada saat ini Kecamatan Gedebage
merupakan kecamatan yang masih
memiliki areal pertanian yang cukup luas
dibandingkan dengan kecamatan lain di
Kota Bandung. Areal lahan sawah
terluas terletak di Kelurahan Cisaranten
Kidul, namun semakin berkurang setiap
K
KELURAHAN LUAS WILAYAH(Ha)
(1) (2)
Rancabolang 276,540
Rancanumpang 115,652
Cisaranten Kidul 426,711
Cimincrang 161,027
Jumlah 979,930
Tabel 1.1 Luas wilayah di KecamatanGedebage
Sumber : Podes Gedebage 2014
Gambar 1.1 Peta Kecamatan Gedebage
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
2 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
tahunnya secara signifikan seiring
semakin gencarnya alih fungsi lahan
yang terjadi pada umumnya di Kota
Bandung.
Kecamatan Gedebage
merupakan salah satu kecamatan dari
30 kecamatan yang ada di Kota
Bandung. Batas-batas wilayah
Kecamatan Gedebage adalah sebagai
berikut, sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Cinambo, di sebelah
selatan berbatasan Kabupaten Bandung,
di sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Panyileukan, dan di sebelah
Barat berbatasan dengan kecamatan
Rancasari dengan topografi permukaan
wilayah Kecamatan Gedebage adalah
dataran rendah.
Iklim asli Kota Bandung
dipengaruhi oleh pegunungan di
sekitarnya sehingga cuaca yang
terbentuk sejuk dan lembab. Temperatur
rata-rata yaitu 23,40c dan mencapai suhu
tertinggi pada bulan Oktober 2014 yaitu
24,2 0C. Hal tersebut diduga sebagai
dampak perubahan iklim dan global
warming. Walaupun demikian curah
hujan di Kota Bandung masih cukup
tinggi, yaitu rata-rata 198,8 mm dengan
jumlah hari hujan rata-rata 19 hari per
bulan. Iklim cenderung kering dengan
temperatur maksimal dapat mencapai
30,90C di bulan Oktober dengan
kelembaban 64%. Pada tahun 2014 iklim
cenderung kurang bersahabat terutama
untuk pertanian, iklim ekstrim dengan
suhu tinggi di musim panas dimana
puncaknya bulan September dan suhu
rendah di awal tahun dengan
kelembaban mencapai 63%. Pada bulan
Maret 2014 curah hujan tertinggi di atas
rata-rata selama tahun 2014 mencapai
418,7 mm.
Wilayah
Administratif
Satuan 2014
Penguapan mm 3,6Tekanan Udara mb 923,7Kelembapan Nisbi % 77Temperatur Rata-Rata 0C 23,4
Temperatur Maksimal 0C 29,1
Temperatur Minimal 0C 19,8
Curah Hujan mm 193,8Hari Hujan Hari 19Kecepatan Rata-rataAngin
Knot 3
Kecepatan Anginterbesar
Knot 14
Lama PenyinaranMatahari
% 60
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika Stasiun Bandung
Tabel 1.2. Data Iklim Kota BandungTahun 2014
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
3 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
Hal ini mengakibatkan terjadi
gagal panen karena sawah terendam
pada beberapa areal pertanian di
Kecamatan Gedebage. Kecamatan
Gedebage dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Kecamatan Cinambo
Sebelah Selatan: Kabupaten Bandung
Sebeluh Barat : Kecamatan Rancasari
Sebelah Timur :Kecamatan Panyileukan
Orbritasi wilayah Kecamatan
Gedebage dengan ibukota
pemerintahan, yaitu jarak terhadap pusat
pemerintahan adalah:
Pemerintah Kota Bandung : 10
km
Ibukota Provinsi : 10 km
Ibukota Negara : 175 km
Sedangkan orbitasi wilayah
kelurahan menuju Kecamatan Gedebage
adalah :
Hingga saat ini Kecamatan Gedebage
merupakan kecamatan dengan luas area
pertanian sawah terluas di Kota Bandung.
Namun seiring dengan perkembangan
wilayah di Kota Bandung, kondisi ini mulai
mengalami pergeseran, alih fungsi lahan
pun tidak terelakan terjadi di Kecamatan
Gedebage.
Gambar 2. Hamparan Sawah yang siap
untuk panen
KecamatanGedebage
KelurahanCisaranten
Kidul (0,7 km)
KelurahanCimincrang
(2,5 km)
KelurahanRancanumpang
(3,5 km)
KelurahanRancabolang
(0,5 km)
Gambar1. 2. Hamparan Sawah yang
terdapat di Kecamatan Gedebage
Grafik 1.1 Orbitasi Wilayah
kelurahan menuju Kecamatan
Gedebage
Sumber : Kecamatan Gedebage
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
4 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
Sejak
beberapa tahun terakhir ini areal
persawahan di Kecamatan Gedebage
sebagian besar mulai beralih menjadi areal
permukiman (perumahan) penduduk.
Beberapa komplek perumahan dan
fasilitas lainnya dibangun di lahan pertanian
perkembangan wilayah terjadi sangat pesat
di wilayah Kecamatan Gedebage.
Pembangunan berbagai sarana dan
fasilitas dibangudiantaranya adalah
pembangunan Sarana Olah Raga (SOR)
Gedebage di wilayah Kelurahan
Rancanumpang. Fasilitas olah raga bertaraf
internasional ini merupakan salah satu
kebanggaan warga Kecamatan Gedebage.
Namun demikian, dari sektor
pertanian Kecamatan Gedebage
mempunyai ciri khas dimana di
Kelurahan Cisaranten Kidul
terdapat habitat burung blekok sawah
(Ardeola speciosa) sebagai salah satu
satwa langka yang ada di Indonesia.
Perhatian pemerintah Kota Bandung
maupun Pemerintah Pusat dan dinas
terkait tidak luput pada keberadaan
satwa langka ini.
Gambar 1.3. Habitat Burung Blekok yang
terdapat di Kecamatan Gedebage
Kelurahan Cisaranten Kidul terdapat habitat burung blekok
sawah (Ardeola Speciosa) sebagai salah satu satwa langka
yang ada di Indonesia
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
5 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2014
ecamatan Gedebage
terbentuk berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) Kota
Bandung Nomor 06 Tahun 2006
tentang Pemekaran dan
Pembentukan Wilayah Kerja
Kecamatan dan Kelurahan di
Lingkungan Pemerintah Kota
Bandung. Kecamatan Gedebage
sendiri awalnya merupakan wilayah
Kecamatan Rancasari. Setelah
pemekaran, Kecamatan Rancasari
terbagi menjadi Kecamatan Rancasari
dan Kecamatan Gedebage.
Kecamatan Gedebage dipimpin
oleh seorang Camat yang
berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Kota Administrasi.
Sedangkan Kelurahan dipimpin oleh
seorang Lurah yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Camat.
Secara administrasi,
Kecamatan Gedebage terbagi
menjadi empat kelurahan dan untuk
mempermudah koordinasi, setiap
kelurahan terbagi menjadi beberapa
Rukun Warga (RW) terbagi
menjadi beberapa Rukun Tetangga
(RT). Kecamatan Gedebage terdiri
dari 40 Rukun Warga dan 200 Rukun
Tetangga. Kelurahan Cisaranten Kidul
memiliki rasio terbesar antara jumlah
RT dan RW yaitu terdiri dari 15 RW
dengan 83 RT. Berikut tabel jumlah
RT dan RW masing-masing kelurahan
di Kecamatan Gedebage.
K
Sumber : Kecamatan Gedebage 2014
Kecamatan Gedebage terdiri dari 4 Kelurahan40 RW dan 200 RT
Gambar 2. 1. Peta wilayah Administratif
Kecamatan Gedebage
2
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2014 6
Jumlah pegawai di wilayah
Kecamatan Gedebage pada tahun
2014 tercatat sebanyak 58 orang,
baik yang bertempat di kantor
kelurahan maupun kantor kecamatan
dengan komposisi 47 orang PNS dan
Non PNS sebanyak 11 orang.
Sementara berdasarkan
golongan, PNS Golongan III
menempati urutan pertama yaitu
sebanyak 37 orang, Golongan II
sebanyak 12 orang, 1 orang
Golongan I dan Golongan IV. Jumlah
pegawai PNS dan Non PNS di
Kecamatan Gedebage dapat dilihat
pada Grafik 1 sebagai berikut.
Jumlah pegawai menurut rata-
rata pendidikan di Kecamatan
Gedebage terdapat 2 orang tamatan
SMP, 26 orang tamat SMA dan 30
orang tamatan pendidikan setara S1
atau yang lebih tinggi lagi. Pegawai
yang bekerja di Kecamatan
Gedebage mendominasi dalam hal
jumlah PNS dan tingkat pendidikan
yang ditamatkannya didominasi oleh
pegawai tamatan minimal SMA.
Grafik Jumlah Pegawai dan Rata-
Rata Pendidikan di Kecamatan
Gedebage dapat dilihat pada Grafik 2
sebagai berikut.
Kelurahan RT RW
Rancabolang 52 9
Rancanumpang 34 8
Cisaranten Kidul 83 15
Cimincrang 31 8
Jumlah 200 40
Grafik 2. 1. Jumlah Pegawai PNS dan
Non PNS di Kecamatan Gedebage
Sumber : Kecamatan Gedebage 2014
Tabel 2.1. Jumlah RT dan RWDi Kecamatan Gedebage
Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Gedebage
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
7 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2014
Berdasarkan Grafik 2 di atas dapat
diihat bahwa jumlah pegawai dengan
pendidikan setara SMA dan S1 sudah
merata untuk di semua kelurahan. Hal
ini menunjukkan kualitas sumber daya
manusia di kelurahan dan kecamatan
Gedebage sudah cukup baik.
Grafik 2.2 Jumlah Pegawai dan Rata-
Rata Pendidikan di Kecamatan
Gedebage
Sumber : Kecamatan Gedebage 2013
Sumber : Kecamatan Gedebage
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 8
Menurut BPS, yang dimaksud
dengan penduduk adalah semua
orang yang berdomisili di wilayah
geografis Republik Indonesia selama
enam (6) bulan atau lebih dan atau
mereka yang berdomisili kurang dari
enam (6) bulan tetapi bertujuan untuk
menetap.
Penduduk Indonesia mencakup
Warga Negara Indonesia (WNI)
maupun Warga Negara Asing (WNA)
yang tinggal dalam wilayah geografis
Indonesia, baik yang bertempat
tinggal tetap maupun yang bertempat
tinggal tidak tetap.
Sensus Penduduk 2010
mencatat bahwa jumlah penduduk di
Kecamatan Gedebage sebanyak
34.299 jiwa, dengan rincian 17.143
jiwa penduduk laki-laki dan 17.156
jiwa penduduk perempuan.
Berdasarkan data ini maka seks rasio
di Kecamatan Gedebage adalah
99,92. Artinya penduduk perempuan
lebih banyak dari penduduk laki-laki.
Untuk Proyeksi penduduk
Kecamatan Gedebage Tahun 2014
menurut kelurahan mencatat bahwa
jumlah penduduk Kecamatan
Gedebage sebesar 37.082 jiwa
sehingga jumlah penduduk dari tahun
2013 ke tahun 2014 mengalami
kenaikan sebesar 1,16 persen.
Penduduk terpadat terdapat di
Kelurahan Cimincrang, yaitu sekitar
51,85 persen. Proyeksi jumlah
penduduk tahun 2014 dapat dilihat
pada Grafik 3.1 sebagai berikut.
Mayoritas penduduk di
Kecamatan Gedebage memeluk
agama Islam sebesar 96,87%, tetapi
juga terdapat agama lain diantaranya
adalah agama Protestan sebesar
2,42%, agama Katolik sebesar 0,43%.
Penganut agama Hindu sebesar
0,15% dan dan agama Budha
sebesar 0,13%. Grafik persentase
pemeluk agama di Kecamatan
Grafik 3.1 Proyeksi Jumlah PendudukTahun 2014
Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2014
Rancabolang
Rancanumpang
Cisaranten Kidul
Cimincrang
4476
2451
9228
1640
4454
2563
9313
1632
Laki-laki Perempuan
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
9 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
Gedebage dapat dilihat pada Grafik
3.2 sebagai berikut.
Jumlah penduduk Kecamatan
Gedebage sebanyak 34.299 jiwa
pada tahun 2010 (hasil Sensus
Penduduk 2010) dengan luas
wilayah 979,930 hektar. Berdasarkan
angka ini maka kepadatan penduduk
di Kecamatan Gedebage rata-rata
adalah 35 jiwa per hektar. Tetapi
dengan melihat proyeksi penduduk
Kecamatan Gedebage tahun 2014
menurut kelurahan, jumlah penduduk
mencapai 35.757 jiwa dan dengan
luas wilayah sebesar 979,930 hektar
maka rata-rata kepadatan penduduk
di Kecamatan Gedebage adalah
sebesar 36 jiwa per hektar.
Kepadatan penduduk yang
tertinggi adalah di Kelurahan
Cimincrang dan Rancanumpang
sebesar 45 jiwa hal ini dikarenakan di
kelurahan tersebut banyak terdapat
komplek perumahan. Selanjutnya
Kelurahan Rancabolang dengan
tingkat kepadatan penduduk sebesar
33 jiwa per hektar. Sedangkan
Kelurahan Rancabolang memiliki
kepadatan penduduk paling rendah
yaitu sebesar 21 jiwa per hektar.
Kelurahan Cisaranten Kidul
memiliki tingkat kepadatan penduduk
terendah dibandingkan dengan
kelurahan yang lain karena masih
banyak areal pesawahan di kelurahan
ini dan banyak lahan yang sudah
dibeli oleh perusahaan swasta untuk
pengembangan pemukiman
penduduk.
Kepadatan penduduk yang
tinggi pada suatu wilayah merupakan
suatu permasalahan tersendiri dalam
pembangunan.
Jika penduduk yang tinggal
pada wilayah tersebut adalah
penduduk usia produktif dan bekerja,
tentu merupakan potensi. Namun jika
sebagian besar adalah penduduk
Islam
Protestan
Katholik
Hindu
Budha
Grafik 3.2. Persentase Pemeluk Agamadi Kecamatan Gedebage Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Gedebage 2014
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 10
tidak produktif atau yang tidak
bekerja, maka kepadatan penduduk
yang tinggi ini menjadi beban.
Pada dasarnya penduduk
merupakan pusat dari seluruh
kebijakan dan program pembangunan
yang dilakukan, sebagai partisipan
pada berbagai tingkat unit kehidupan,
baik sebagai individu maupun sebagai
agregat (secara individu ataupun
secara kelompok, baik berhubungan
maupun tidak). Dalam proses
pembangunan, penduduk berlaku
sebagai subjek dan objek
pembangunan.
Selain itu, seiring alih fungsi
lahan yang signifikan terjadi di
Kecamatan Gedebage, banyak petani
yang beralih usaha di sektor lain
seperti perdagangan dan jasa. Tetapi
lebih buruknya lagi banyak petani
yang menjadi buruh tani di lahan
garapannya sendiri.
Hal ini disebabkan karena
lahan yang mereka kelola sudah
bukan milik mereka sendiri tapi sudah
dibeli oleh pengusaha pengembang
(developer) yang membeli lahan
pertanian di Kecamatan Gedebage
secara besar-besaran untuk dijadikan
kawasan perumahan dengan sarana
dan prasarananya. Selain itu,
Pemerintah Kota Bandung yang
semula menyewakan lahannya sudah
mulai melakukan pembangunan
secara bertahap dimulai dengan
selesainya pembangunan Sarana
Olah Raga (SOR) Gedebage dan
bertahap melengkapi sarana dan
prasarana lainnya.
Rasio jenis kelamin adalah
perbandingan penduduk laki-laki dan
penduduk perempuan.
Jika nilai rasio diatas 100
berarti jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari penduduk
perempuan, jika nilai rasio dibawah
100 berarti jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dari jumlah
penduduk laki-laki. Berdasarkan
proyeksi penduduk tahun 2014
terlihat bahwa rasio jenis kelamin di
Kecamatan Gedebage sebesar 99.
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
11 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
Sedangkan, kepadatan
penduduk menunjukkan persebaran
penduduk di suatu daerah tertentu.
Kepadatan penduduk merupakan
jumlah penduduk dibagi luas wilayah.
Pada tahun 2014 kepadatan
penduduk Kecamatan Gedebage
adalah 36,52 Jiwa/km2.
Apabila dilihat dari piramida
penduduk diatas dapat terlihat bahwa
penduduk Gedebage sebagian besar
berada pada rentang usia yaitu antara
0-4 tahun. Selain itu dapat terlihat
bahwa penduduk usia muda antara
30-34 tahun juga cukup besar. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kelahiran dan pertambahan
penduduk di wilayah kecamatan
Gedebage cukup besar.
2.000 1.500 1.000 500 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500
0-4
10-14
20-24
30-34
40-44
50-54
60-64
70-75Perempuan Laki-laki
Grafik 3.3 Piramida Penduduk Kecamatan Gedebage
Sumber : Proyeksi Penduduk Tahun 2014
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 12
Pendidikan merupakan suatu
proses generasi untuk dapat
menjalankan kehidupan dan
memenuhi tujuan hidupnya secara
lebih efektif dan efisien.
Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat
(http://id.wikipedia.org).
Terdapat dua jenis pendidikan
secara umum, yaitu pendidikan formal
dan pendidikan non formal.
Dalam rangka meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia,
ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan menjadi penting.
Selain itu juga Pendidikan merupakan
suatu proses generasi untuk dapat
menjalankan kehidupan dan
memenuhi tujuan hidupnya secara
lebih efektif dan efisien, disamping
berorientasi pada mata pelajaran
yang diprogramkan, dan usaha
pembentukan kepribadian siswa juga
memperbanyak kagiatan
ekstrakurikuler yang diarahkan untuk
membina serta meningkatkan bakat.
Minat dan keterampilan.
Kelurahan TK/Sederajat SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Rancabolang - 7 - 1 - - - 1
Rancanumpang - 4 2 - - 1 1 1
Cisarantenkidul - 4 2 - - - 1 -
Cimincrang - 1 1 - - - - -
Grafik 4.1 Fasilitas Pendidikan di KecamatanGedebage Tahun 2014
PENDIDIKAN4
Sumber : Kecamatan Gedebage 2014
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 13
Hasil yang diharapakan kegiatan ini
tak lain ialah untuk memacu siswa
kearah yang sifatnya positif.Fasilitas
pendidikan di Kecamatan Gedebage
cenderung tidak mengalami
perubahan dibandingkan tahun 2013
tetapi dapat diartikan lengkap karena
terdapat sarana pendidikan pada
semua strata pendidikan kecuali
pendidikan tinggi. Sarana yang
tersedia di Kecamatan Gedebage
adalah TK (RA), Sekolah Dasar (MI),
Madrasah Tsanawiah (MTs), Sekolah
Menengah Umum (SMU), dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pada tahun 2014 terdapat 16
TK/RA/BA, 6 Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah, 1 SMP/MTS, 2
SMU/MA yaitu SMU Negeri 27 dan
Madrasah Aliyah An Najiyah, serta
dua SMK yaitu SMK Negeri 6 dan
SMK Muhammadiyah.
Pada tahun 2013, jumlah
seluruh siswa dari ke 27 sekolah
tersebut adalah sekitar 4.292 siswa.
Jumlah siswa SMA mencapai 2.025
siswa, Jumlah siswa SMP/MTs sekitar
80 siswa dan sisanya sekitar 2.187
siswa adalah siswa SD/MI dan TK.
Rasio murid terhadap guru, atau
beban tiap satu orang guru di jenjang
SMA mencapai 22 siswa. Sedangkan
rata-rata rasio guru terhadap siswa
pada jenjang SD/MI adalah 30 siswa
dan pada jenjang SPM/MTs adalah 4
siswa.Pembangunan di bidang
pendidikan ditempuh pemerintah
dengan berbagai cara, salah satunya
adalah menyelamatkan siwa-siswa
yang kurang mampu dalam hal
ekonomi.
PENDIDIKAN
Gambar 4.1 Organisasi Paskibra diSMUN 27
Kecamatan Gedebage
4
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 14
Dewasa ini, perilaku manusia
memberikan andil yang nyata terhadap
masalah-masalah kesehatan atau status
kesehatan seseorang. Oleh karena itu
ketersediaan sarana dan prasarana
penunjang kesehatan sangatlah penting.
Di Kecamatan Gedebage
berbagai fasilitas kesehatan, seperti
puskesmas, posyandu, praktek dokter
dan lainnya telah tersedia, dalam hal ini
Puskesmas merupakan fasiltas tertinggi
yang ada di Kecamatan Gedebage.
Sedangkan Rumah Sakit Al-Islam adalah
Rumah Sakit Swata terdekat yang
berada di kecamatan Rancasari yang
berjarak sekitar 2 km dari Kecamatan
Gedebage.
Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Upaya pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penanggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan serta pengobatan. Menurut
Winslow (1920) Kesehatan Masyarakat
(Public Health) adalah ilmu dan seni :
mencegah penyakit, memperpanjang
hidup, dan meningkatkan kesehatan,
melalui “usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat “ untuk :
a) Perbaikan sanitasi lingkungan.
b) Pemberantasan penyakit-
penyakit menular.
c) Pendidikan untuk kebersihan
perorangan.
d) Pengorganisasian pelayanan-
pelayanan medis dan perawatan
untuk diagnosis dini dan
pengobatan.
Fasilitas
Kesehatan 2013 2014
Posyandu 45 47
Praktek
Dokter 6 7
Praktek
Bbidan 7 7
Poliklinik 1 4
Apotek 3 3
Tabel 5.1 Indikator Kesehatan
Kecamatan Gedebage 2014
5
http:/
/band
ungk
ota.bp
s.go.i
d
15 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
e) Pengembangan
rekayasa sosial untuk menjamin
setiap orang terpenuhi kebutuhan
hidup yang layak dalam memelihara
kesehatannya.
Adapun posyandu, sebagai
pusat pelayanan kesehatan terdekat
yang hadir di lingkungan masyarakat
jumlahnya relatif banyak, yaitu
sebanyak 47 unit. Posyandu ini ada di
setiap RW, bahkan untuk RW yang
cukup luas dan banyak penduduknya
terdapat dua posyandu. Kegiatan di
posyandu yang fokus pada pelayanan
kesehatan balita (anak-anak usia di
bawah lima tahun) dan lansia
(penduduk lanjut usia) sangat
berperan dalam memantau kesehatan
masyarakat. Selain Puskesmas di
Kecamatan Gedebage juga terdapat
berbagai macam fasilitas kesehatan
untuk masyarakat antara lain 4 unit
Poliklinik, 7 unit tempat praktek
Dokter, 7 unit tempat praktek Bidan,
44 unit Posyandu dan terdapat 3
apotek.
Upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di Kecamatan
Gedebage dirintis dan dilakukan
melalui pengorganisasian masyarakat
seperti keluarga, posyandu, PKK,
puskesmas, dan kelembagaan
kesehatan lainnya.
Ketersediaan sarana dan
fasilitas kesehatan menjadi bagian
penting dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
Dengan ketersediaan fasilitas
kesehatan pada level kecamatan dan
kelurahan masyarakat memiliki
kemudahan akses terhadap fasilitas
tersebut. Kemudahan mengakses
fasilitas kesehatan merupakan salah
satu faktor dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dalam
rangka pencapaian peluang hidup
yang lebih baik bagi masyarakat.
Peningkatan peluang hidup
ditunjukkan dengan peningkatan
Angka Harapan Hidup sebagai
komponen penyusun Indeks
Pembangunan Manusia.
Pada tahun 2015 terdapat dua
puskesmas di Kecamatan Gedebage,
yaitu Puskesmas Riung Bandung dan
Puskesmas Cempaka Arum sebagai
jejaring dari Puskesmas Riung
Bandung. Kehadiran Puskesmas
Cempaka Arum sangat membantu
5
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 14
masyarakat dalam mengakses
fasilitas kesehatan. Masyarakat
Kelurahan Rancanumpang dan
kelurahan Cimincrang, bahkan
sebagian masyarakat Cisaranten
Kidul semakin merasakan dekatnya
akses fasilitas kesehatan.
Puskesmas selaku pusat
kesehatan masyarakat menjadi harapan
masyarakat untuk meningkatkan
tingkat kesehatannya, mengingat
biayanya yang relatif murah, disamping
jumlah dokter praktek yang masih relatif
jarang.
Selain dari fasilitas kesehatan
yang tersedia di Kecamatan Gedebage,
kita juga akan melihat keaktifan dari
masyarakat Kecamatan Gedebage
dalam partisipasi Program Keluarga
Berencana Nasional (KB) yang apabila
dilihat dari Pasangan Usia Subur (PUS)
dapat diketahui seberapa besar peranan
dari pasangan usia subur terhadap
keaktifan dalam ber KB. Dari data
Kecamatan Gedebage dalam Angka
diketahui terdapat 611 pasangan usia
subur yang menjadi peserta KB aktif
dari 8.203 pasangan atau hanya sekitar
7,45% merupakan peserta KB aktif.
Grafik jumlah Pasangan Usia Subur dan
Peserta KB Aktif di Kecamatan
Gedebage Tahun 2014 dapat dilihat
pada Grafik 7 sebagai berikut.
Apabila ditinjau dari alat kontrasepsi
yang digunakan, dominan
menggunakan IUD sebanyak 28,12%,
masing-masing sebesar 27,02%
menggunakan pil dan suntik KB,
Grafik 5.1. Pasangan Usia Subur dan
Peserta KB Aktif di Kecamatan
Gedebage Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Gedebage 2014
Grafik 5.2. Penggunaan Alat Kontrasepsi di
Kecamatan Gedebage Tahun 2013
Sumber : Kecamatan Gedebage 2013
5
15 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
12,35% menggunakan MOW, 2,89%
menggunakan kondom dan sisanya
sebesar 2,60% menggunakan implan.
Berikut ini dapat dilihat grafik
penggunaan alat kontrasepsi di
Kecamatan Gedebage tahun 2013.
Berdasarkan Grafik 9 di atas
dapat diketahui bahwa partisipasi
masyarakat terutama ibu-ibu untuk
mengimunisasi balitanya sudah cukup
tinggi, kecuali untuk imunisasi
Hepatitis B masih sangat rendah. Hal
ini dikarenakan jenis vaksin ini belum
disubsidi pemerintah secara penuh
sehingga masyarakat harus
mengeluarkan dana lebih untuk
memperoleh vaksin ini.
Penggalakan Program Pekan
Imunisasi Nasional bagi bayi dan
balita di Kecamatan Gedebage cukup
memperoleh respon yang baik,
dimana dapat dilihat dari cukup
tingginya jumlah balita yang diberi
imunisasi dasar di posyandu-
posyandu. Tingginya jumlah balita
yang diberi imunisasi menunjukkan
tingginya kesadaran ibu-ibu di
Kecamatan Gedebage mengenai arti
pemberian imunisasi.
Sumber : Kecamatan Gedebage 2013
Grafik 5.3. Jumlah Balita Yang Mengikuti
Imunisasi di Kecamatan Gedebage Tahun 2013
5
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 18
Kriminalitas menurut bahasa
adalah sama dengan kejahatan
(pelanggaran yang dapat dihukum) yaitu
perkara kejahatan yang dapat dihukum
menurut Undang-Undang. Sedangkan
pengertian kriminalitas menurut istilah
diartikan sebagai suatu kejahatan yang
tergolong dalam pelanggaran hukum
positif (hukum yang berlaku dalam suatu
negara).
Pada era sekarang ini banyak
terjadi kriminalitas dimana-mana dan
tentunya merugikan banyak orang, yang
mana perbuatan manusia yang
melanggar atau bertentangan dengan
apa yang ditentukan dalam kaidah
hukum, kejahatan biasanya terjadi
dimana saja, faktor yang mempengaruhi
adalah faktor keuangan dan faktor
kebutuhan ditambah dengan adanya
peluang juga kesempatan.
Melihat mobilitas penduduk yang
cukup cepat dan padat dengan
sedikitnya lapangan pekerjaan membuat
banyak orang yang melakukan tindakan
kriminal untuk memenuhi kebutuhan
dasar pada manusia. Kejahatan yang
terjadi di Kecamatan Gedebage dalam
setahun terakhir di tahun 2014
diantaranya adalah penipuan,
perusakan, perkelahian, pencurian dan
perampokan
Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa kejahatan yang banyak terjadi di
Kecamatan Gedebage adalah pencurian
yaitu sebesar 51 kasus, Kasus yang
selanjutnya adalah kasus perampokan
dengan jumlah kasus yang tidak sedikit
dalam satu tahun selama tahun 2014
terdapat 15 kasus.
Sama halnya dengan kasus
perampokan selama tahun 2014 kasus
perkelahian juga terjadi sebanyak 14
Grafik 6.1 Jumlah Kejahatan yang Terjadi di Kecamatan
Gedebage Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Gedebage dalam Angka 2014
6
19 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
kasus, Selain itu juga terjadi perusakan
sebanyak 5 kasus,
Tingginya kasus pencurian dan
perampokan lebih disebabkan faktor
lingkungan di Kecamatan Gedebage
yang banyak terdapat perumahan yang
ditinggal penghuninya bekerja pada
siang hari.
Dalam Upaya antisipasi mencegah
tindak kejahatan yang kerap terjadi akhir-
akhir ini di Kecamatan Gedebage
mendirikan Posmob sesuai arahan
Kapolda Jabar.
Pos Mobile berbentuk payung
yang didirikan diwilayah kelurahan
Rancanumpang. Masyarakat menyambut
baik dengan adanya Pos Mobile dalam
upaya mendukung dan meningkatkan
Sikon Kamtibmas di wilayah Kecamatan
Gedebage. Semoga Kecamatan
Gedebage kondusif serta tidak terjadi
tindak kriminalitas dan kejahatan.
6
Gambar 6.1 Pos Mobile yang didirikan di
Kelurahan rancanumpang
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 20
eskipun
Kecamatan
Gedebage masih
terdapat banyak sekali lahan
persawahan tetapi di wilayah
Kecamatan Gedebage sudah cukup
lengkap dengan sarana sosial untuk
sarana kesehatan ada balai
pengobatan, dokter praktek, bidan
praktek, klinik swasta, pengobatan
tradisional dan balai pengobatan.
Selain sarana kesehatan
sarana umum, seperti minimarket,
SPBU, koperasi, bank, kolam renang,
bengkel, salon dan tempat game
online juga tersedia di Kecamatan
Gedebage.
Berdasarkan data Kecamatan
Gedebage dalam Angka seperti
diketahui bahwa Kecamatan
Gedebage sudah memiliki fasilitas
sarana dan prasarana yang cukup
lengkap dan memadai. Hal ini diikuti
dengan banyaknya komplek
perumahan yang menyediakan
fasilitas yang cukup lengkap seperti
minimarket, kolam renang, pusat
kebugaran dan bank. Sehingga
masyarakat sekitar di luar komplek
perumahan tersebut dapat ikut serta
menikmati fasilitas yang tersedia.
Selain itu, terdapat sarana
ekonomi lainnya seperti pasar tanpa
bangunan, minimarket, toko
kelontong, warung makan dan
koperasi. Sarana ekonomi ini paling
banyak terdapat di Kelurahan
Rancabolang karena di kecamatan ini
terdapat beberapa komplek
perumahan yang menjadi konsumen.
Di Kecamatan Gedebage
terdapat 15 unit minimarket, 248
toko/warung kelontong, 124
warung/kedai makanan, 2 bank umum
yaitu BTN dan BRI. Selain itu,
terdapat 7 unit warnet, 2 kolam
renang dan pusat kebugaran, dan 1
SPBU yang terletak di Kelurahan
Cisaranten Kidul.
M
Grafik 7.1 Sarana Ibadah di Kecamatan Gedebage
Sumber : Podes Gedebage 2014
7
21 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
Selain itu sebagai bagian dari Kota
Bandung yang memiliki ciri multi
etnis dan agama, masyarakat
yang tinggal di Kecamatan
Gedebage pun sangat beragam.
Oleh karena itu sarana dan
prasarana yang menunjang
kehidupan masyarakat pun mutlak
diperlukan. Sarana peribadatan
adalah salah satu fasilitas yang
sangat penting ketersediaannya.
Secara umum, di
Kecamatan Gedebage terdapat
tempat peribadatan, yang terdiri
dari 19 masjid, 37 mushola,
sedangkan untuk tempat ibadah
gereja vihara dan pura,
Kecamatan Gedebage tidak
memiliki kedua fasilitas tersebut
.Pada Grafik 11 di atas
diketahui bahwa sarana peribadahan
terya berada di Kelurahan Cisaranten
Kidul mengingat memang jumlah
penduduk dan luas wilayah lebih luas
dan lebih banyak di Kelurahan
Cisaranten Kidul, yaitu terdapat 19
Masjid dan 37 Surau/Langgar.
Kecamatan Gedebage terletak di
daerah bagian timur Kota
Bandung yang tidak termasuk
dalam pusat kota, oleh karena itu
tidak banyak tempat wisata.
Namun demikian, keberadaan
tempat wisata di Kecamatan
Gedebage sangatlah penting
tidak hanya sebagai penunjang
kegiatan bisnis tetapi juga sebagai
salah satu sumber pendapatan
daerah.
Selain tempat rekreasi
pasar juga sebagai pusat
perekonomian dan penunjang
ketersediaan
Gambar 7.1 Kolam Renang Tirta
Adipura yang terletak di Kelurahan
Rancabolang
7
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 20
bahan pokok masyarakat sekitar,
namun Kecamatan Gedebage
tidak memiliki pasar tradsional
maupun pasar modern. Pasar
terdekat dari Kecamatan
Gedebage yang berjarak 3 km
adalah pasar tradisional
Gedebage yang terletak di
Kecamatan Panyileukan.
7
23 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
Seiring perkembangan Kota
Bandung, alih fungsi lahan dari lahan
pertanian menjadi lahan non pertanian
tidak dapat dielakkan lagi. Begitupun
dengan Kecamatan Gedebage,
walaupun luas lahan pertanian di
Kecamatan Gedebage masih yang
terluas dibandingkan kecamatan lain di
Kota Bandung, tapi tetap saja alih fungsi
lahan terjadi secara signifikan di
Kecamatan Gedebage.
Luas Kecamatan Gedebage
adalah 9,78 km2, yang
penggunaannya diperuntukkan untuk
lahan sawah sekitar 50%, lahan
pertanian non sawah 3% dan sisanya
berupa lahan non pertanian.
Lahan pertanian di kecamatan
Gedebage tahun 2014 semakin
berkurang dibandingkan tahun 2013,
lahan pertanian semakin berkurang
sebesar 10% hal ini dikarenakan
banyak lahan pertanian yang alih
fungsi menjadi perumahan dengan
sarana dan prasarananya diantaranya
dengan adanya pembangunan
komplek perumahan baru yaitu
diantaranya Sumarecon.
Penggunaan lahan di
Kecamatan Gedebage dapat dilihat
pada Grafik 13 sebagai berikut.
Walaupun lahan pertanian di
Kecamatan Gedebage masih sangat
luas, tetapi lahan pertanian tersebut
sudah bukan lagi milik petani sendiri
tetapi berupa lahan sewaan dari
developer property yang berencana
untuk membuat perumahan dengan
konsep mandiri dengan fasilitas
lengkap. Meskipun hasil produktivitas
padi terbilang cukup baik tapi tidak
menutupi kendala biaya operasional
seperti sewa lahan, sewa pompa air,
PERTANIANL a h a n p e r t a n i a n d i K e c a m a t a n G e d e b a g e t e r l u a s d i K o t a B a n d u n g
Grafik 8.1 Penggunaan Lahan di Kecamatan
Gedebage Tahun 2014 (km2)
Sumber : Podes Gedebage 2013
8
Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 24
harga benih dan pupuk serta buruh
tani yang tinggi.
Sentra pertanian di Kecamatan
Gedebage berada di Kelurahan
Cisaranten Kidul. Walaupun demikian
mata pencaharian penduduk di
kelurahan tersebut adalah sebagai
petani, tetapi dominan sebagai buruh
tani di lahan garapannya sendiri.
Sehingga tetap saja berusaha di
sektor pertanian tidak
menguntungkan bagi masyarakat di
sekitarnya.
Jumlah penduduk menurut
mata pencaharian penduduk di
Kecamatan Gedebage dapat dilihat
pada Grafik 14 sebagai berikut.
Berdasarkan Grafik 14 di atas
diketahui bahwa sebagian besar mata
pencaharian penduduk di Kecamatan
Gedebage adalah sebagai pelajar
30% lalu swasta sebesar 16%, 6%
bermatapencaharian sebagai PNS,
ABRI/POLRI, petani dan pedagang.
Sebanyak 5% sebagai mahasiswa,
3% merupakan pensiunan dan
bermata pencaharian selainnya
sebesar 22%.
Semakin sempitnya lahan
pertanian berimbas dengan semakin
sedikitnya jumlah petani. Selain
dianggap tidak terlalu
menguntungkan, warga masyarakat
juga lebih cenderung tertarik untuk
bekerja di sektor industri,
perdagangan dan jasa.
Saat ini Pemerintah Kota
Bandung sedang menggalakkan
program Urban Farming yaitu
program pemanfaatan lahan
pekarangan dan lahan tidur di
perkotaan yang dikonversi menjadi
lahan pertanian produktif hijau yang
dilakukan oleh masyarakat dan
komunitas sehingga dapat
memberikan manfaat bagi mereka.
Grafik 8.2. Mata Pencaharian Penduduk di
Kecamatan Gedebage
Sumber : Kecamatan Gedebage dalam
Angka 2013
PERTANIAN 8
25 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015
Manfaat Urban farming adalah
sebagai berikut :
a. Urban Farming memberikan
kontribusi penyelamatan
lingkungan dengan pengelolaan
sampah reuse dan recycle.
b. Membantu menciptakan kota
yang bersih dengan pelaksaan
3R (reuse, reduse, recycle) untuk
pengelolaan sampah kota.
c. Dapat menghasilkan O2 dan
meningkatkan kualitas
lingkungan kota.
d. Meningkatkan Estetika Kota.
e. Mengurangi biaya dengan
penghematan biaya transportasi
dan pengemasan.
f. Bahan pangan lebih segar pada
saat sampai ke konsumen yang
merupakan orang kota.
g. Menjadi penghasilan tambahan
penduduk kota.
Lahan di Kecamatan Gedebage
yang belum digunakan untuk
pembangunan perumahan dapat
dimanfaatkan untuk menanam
berbagai macam sayuran dan buah-
buahan, minimal untuk konsumsi di
rumah tangganya masing-masing
atau dapat menjadi nilai tambah bagi
perekonomian masyarakat.
.
Gambar 8.1 Salah satu kegiatan pertanian memanen
padi di Kecamatan Gedebage
8 PERTANIAN
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG
Jl. Jendral Gatot Subroto No. 93 Bandung
Telp. (022)7305091 email : bps3273@bps.go.id
top related