statistik daerah kecamatan gedebage 2015

35
STATISTIK DAERAH KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG Katalog BPS : 9213.3273.101

Upload: robbi-shobri-rakhman

Post on 16-Feb-2016

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

weew

TRANSCRIPT

Page 1: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

STATISTIK DAERAH

KECAMATAN GEDEBAGE

TAHUN 2015

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

Katalog BPS : 9213.3273.101

Page 2: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

STATISTIK DAERAH

KECAMATAN GEDEBAGE

KOTA BANDUNG TAHUN 2015

ISSN : -

No. Publikasi : 3273.1544

Katalog BPS : 9213.3273.101

Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm

Jumlah Halaman : 22 halaman

Naskah:

Winwin Witriani, Amd

Gambar Kulit:

Winwin Witriani, Amd

Diterbitkan Oleh:

Badan Pusat Statistik Kota Bandung

Dicetak Oleh :

Badan Pusat Statistik Kota Bandung

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Page 3: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Kata

Sambutan

KATA SAMBUTAN

Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik

terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan pengembangan kegiatan

perstatistikan serta penyebar luasan informasi baik di pusat maupun di daerah. Salah satu

upaya yang dilakukan di daerah adalah menyusun publikasi yang menyajikan indikator-

indikator terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas dan menyeluruh tentang

kondisi daerah. Publikasi ini diharapkan dapat membantu para pengambil kebijakan dan

para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum wilayahnya.

Oleh karena itu saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah

Kecamatan Gedebage Kota Bandung 2015 yang diterbitkan oleh BPS Kota Bandung.

Saya harapkan, publikasi ini mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan

masyarakat pada umumnya akan kebutuhan data dan informasi statistik dan dapat

digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan

pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Gedebage Kota Bandung

Semoga publikasi ini bermanfaat dan Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.

Bandung, Oktober 2015

Kepala BPS Kota Bandung

Ir. Hj. Sri Daty

Page 4: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Kata Pengantar

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Kota Bandung 2013 diterbitkan

untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap

tahun. Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada

analisis.

Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Kota

Bandung 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan

pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Gedebage Kota Bandung dan

diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi

kegiatan pembangunan di Kecamatan Gedebage Kota Bandung.

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan

penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan

data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi

maupun masyarakat luas.

Bandung, Oktober 2015

Penyusun

Winwin Witriani, Amd

Page 5: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Daftar Isi

KATA SAMBUTAN .................................................................................. ..... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ...... iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv

DAFTAR GRAFIK .................................................................................... ..... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ..... vi

BAB 1. GEOGRAFI DAN IKLIM ................................................................ 1

BAB 2. PEMERINTAHAN ......................................................................... 5

BAB 3. KEPENDUDUKAN ........................................................................ 8

BAB 4. PENDIDIKAN ................................................................................ 12

BAB 5. KESEHATAN ................................................................................ 14

BAB 6. KRIMINALITAS ............................................................................ 18

BAB 7. SARANA SOSIAL ........................................................................ 20

BAB 8. PERTANIAN ................................................................................. 23

Page 6: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Gedebage 1

Tabel 1.2 Data Iklim Kota Bandung Tahun 2014 2

Tabel 2.1 Jumlah RT dan Rw Kecamatan Gedebage 6

Tabel 5.1 Indikator Kesehatan Kecamatan Gedebage 14

Page 7: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Orbitasi wilayah kelurahan menuju Kecamatan

gedebage

3

Grafik 2.1 Jumlah Pegawai PNS dan Non PNS Kecamatan

Gedebage

6

Grafik 3.1 Jumlah Pegawai dan Rata-rata pendidikan Kecamatan

Gedebage

7

Grafik 3.2 Persentase Pemeluk Agama Kecamatan Gedebage 9

Grafik 3.3 Piramida Penduduk Kecamatan Gedebage 11

Grafik 4.1 Fasilitas Pendidikan Kecamatan Gedebage 12

Grafik 5.1 Pasangan Usia Subur dan KB Aktif Kecamatan Gedebage 16

Grafik 5.2

Grafik 5.3

Grafik 6.1

Grafik 7.1

Grafik 8.1

Grafik 8.2

Pengguna Alat Kontrasepsi

Jumlah Balita yang mengikuti imunisasi

Jumlah Kejahatan Yang terjadi di Kecamatan Gedebage

Sarana Ibadah Di Kecamatan Gedebage

Penggunaan Lahan di Kecamatan Gedebage

Mata pencaharian Penduduk kecamatan Gedebage

16

17

18

20

23

24

Page 8: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Gedebage 1

Gambar 1.2 Hamparan sawah di Kecamatan Gedebage 3

Gambar 1.3

Gambar 4.1

Gambar 6.1

Gambar 7.1

Gambar 8.1

Habitat Burung Blekok yang terdapat di Kecamatan

Gedebage

Organisasi Paskibra SMUN 27 kecamatan Gedebage

Pos Mobile Polsek Gedebage

Kolam Renang Tirta Adipura

Kegiatan Memanen Padi di Kecamatan Gedebage

4

13

19

21

25

Page 9: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

PETA KECAMATAN GEDEBAGE

Page 10: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

1 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

ecamatan Gedebage

merupakan pemekaran dari

Kecamatan Rancasari

yang terletak di sebelah timur wilayah

Kota Bandung dan termasuk pada

kewilayahan Gedebage.

Luas wilayah Kecamatan

Gedebage adalah 979,930 Ha.

Kelurahan Cisaranten Kidul memiliki

wilayah terluas dibandingkan kelurahan

lain yaitu seluas 426,711 Ha atau

43,55% dari keseluruhan luas

Kecamatan Gedebage, sedangkan

kelurahan yang memiliki wilayah yang

terkecil dibanding kelurahan yang lain

adalah Kelurahan Rancanumpang

dengan luas sebesar 115,652 Ha atau

sekitar 11,80%.

Terdapat 4 kelurahan di

Gedebage, antara lain:

1. Kelurahan Rancabolang.

2. Kelurahan Rancanumpang.

3. Kelurahan Cisaranten Kidul.

4. Kelurahan Cimincrang.

Secara topografi wilayah,

Kecamatan Gedebage berada pada

dataran rendah dengan ketinggian tanah

627 meter dari permukaan laut. Dengan

luas wilayah sebesar 979,930 hektar,

pada saat ini Kecamatan Gedebage

merupakan kecamatan yang masih

memiliki areal pertanian yang cukup luas

dibandingkan dengan kecamatan lain di

Kota Bandung. Areal lahan sawah

terluas terletak di Kelurahan Cisaranten

Kidul, namun semakin berkurang setiap

K

KELURAHAN LUAS WILAYAH(Ha)

(1) (2)

Rancabolang 276,540

Rancanumpang 115,652

Cisaranten Kidul 426,711

Cimincrang 161,027

Jumlah 979,930

Tabel 1.1 Luas wilayah di KecamatanGedebage

Sumber : Podes Gedebage 2014

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Gedebage

Page 11: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

2 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

tahunnya secara signifikan seiring

semakin gencarnya alih fungsi lahan

yang terjadi pada umumnya di Kota

Bandung.

Kecamatan Gedebage

merupakan salah satu kecamatan dari

30 kecamatan yang ada di Kota

Bandung. Batas-batas wilayah

Kecamatan Gedebage adalah sebagai

berikut, sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Cinambo, di sebelah

selatan berbatasan Kabupaten Bandung,

di sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Panyileukan, dan di sebelah

Barat berbatasan dengan kecamatan

Rancasari dengan topografi permukaan

wilayah Kecamatan Gedebage adalah

dataran rendah.

Iklim asli Kota Bandung

dipengaruhi oleh pegunungan di

sekitarnya sehingga cuaca yang

terbentuk sejuk dan lembab. Temperatur

rata-rata yaitu 23,40c dan mencapai suhu

tertinggi pada bulan Oktober 2014 yaitu

24,2 0C. Hal tersebut diduga sebagai

dampak perubahan iklim dan global

warming. Walaupun demikian curah

hujan di Kota Bandung masih cukup

tinggi, yaitu rata-rata 198,8 mm dengan

jumlah hari hujan rata-rata 19 hari per

bulan. Iklim cenderung kering dengan

temperatur maksimal dapat mencapai

30,90C di bulan Oktober dengan

kelembaban 64%. Pada tahun 2014 iklim

cenderung kurang bersahabat terutama

untuk pertanian, iklim ekstrim dengan

suhu tinggi di musim panas dimana

puncaknya bulan September dan suhu

rendah di awal tahun dengan

kelembaban mencapai 63%. Pada bulan

Maret 2014 curah hujan tertinggi di atas

rata-rata selama tahun 2014 mencapai

418,7 mm.

Wilayah

Administratif

Satuan 2014

Penguapan mm 3,6Tekanan Udara mb 923,7Kelembapan Nisbi % 77Temperatur Rata-Rata 0C 23,4

Temperatur Maksimal 0C 29,1

Temperatur Minimal 0C 19,8

Curah Hujan mm 193,8Hari Hujan Hari 19Kecepatan Rata-rataAngin

Knot 3

Kecepatan Anginterbesar

Knot 14

Lama PenyinaranMatahari

% 60

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika Stasiun Bandung

Tabel 1.2. Data Iklim Kota BandungTahun 2014

Page 12: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

3 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

Hal ini mengakibatkan terjadi

gagal panen karena sawah terendam

pada beberapa areal pertanian di

Kecamatan Gedebage. Kecamatan

Gedebage dibatasi oleh :

Sebelah Utara : Kecamatan Cinambo

Sebelah Selatan: Kabupaten Bandung

Sebeluh Barat : Kecamatan Rancasari

Sebelah Timur :Kecamatan Panyileukan

Orbritasi wilayah Kecamatan

Gedebage dengan ibukota

pemerintahan, yaitu jarak terhadap pusat

pemerintahan adalah:

Pemerintah Kota Bandung : 10

km

Ibukota Provinsi : 10 km

Ibukota Negara : 175 km

Sedangkan orbitasi wilayah

kelurahan menuju Kecamatan Gedebage

adalah :

Hingga saat ini Kecamatan Gedebage

merupakan kecamatan dengan luas area

pertanian sawah terluas di Kota Bandung.

Namun seiring dengan perkembangan

wilayah di Kota Bandung, kondisi ini mulai

mengalami pergeseran, alih fungsi lahan

pun tidak terelakan terjadi di Kecamatan

Gedebage.

Gambar 2. Hamparan Sawah yang siap

untuk panen

KecamatanGedebage

KelurahanCisaranten

Kidul (0,7 km)

KelurahanCimincrang

(2,5 km)

KelurahanRancanumpang

(3,5 km)

KelurahanRancabolang

(0,5 km)

Gambar1. 2. Hamparan Sawah yang

terdapat di Kecamatan Gedebage

Grafik 1.1 Orbitasi Wilayah

kelurahan menuju Kecamatan

Gedebage

Sumber : Kecamatan Gedebage

Page 13: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

4 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

Sejak

beberapa tahun terakhir ini areal

persawahan di Kecamatan Gedebage

sebagian besar mulai beralih menjadi areal

permukiman (perumahan) penduduk.

Beberapa komplek perumahan dan

fasilitas lainnya dibangun di lahan pertanian

perkembangan wilayah terjadi sangat pesat

di wilayah Kecamatan Gedebage.

Pembangunan berbagai sarana dan

fasilitas dibangudiantaranya adalah

pembangunan Sarana Olah Raga (SOR)

Gedebage di wilayah Kelurahan

Rancanumpang. Fasilitas olah raga bertaraf

internasional ini merupakan salah satu

kebanggaan warga Kecamatan Gedebage.

Namun demikian, dari sektor

pertanian Kecamatan Gedebage

mempunyai ciri khas dimana di

Kelurahan Cisaranten Kidul

terdapat habitat burung blekok sawah

(Ardeola speciosa) sebagai salah satu

satwa langka yang ada di Indonesia.

Perhatian pemerintah Kota Bandung

maupun Pemerintah Pusat dan dinas

terkait tidak luput pada keberadaan

satwa langka ini.

Gambar 1.3. Habitat Burung Blekok yang

terdapat di Kecamatan Gedebage

Kelurahan Cisaranten Kidul terdapat habitat burung blekok

sawah (Ardeola Speciosa) sebagai salah satu satwa langka

yang ada di Indonesia

Page 14: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

5 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2014

ecamatan Gedebage

terbentuk berdasarkan

Peraturan Daerah (Perda) Kota

Bandung Nomor 06 Tahun 2006

tentang Pemekaran dan

Pembentukan Wilayah Kerja

Kecamatan dan Kelurahan di

Lingkungan Pemerintah Kota

Bandung. Kecamatan Gedebage

sendiri awalnya merupakan wilayah

Kecamatan Rancasari. Setelah

pemekaran, Kecamatan Rancasari

terbagi menjadi Kecamatan Rancasari

dan Kecamatan Gedebage.

Kecamatan Gedebage dipimpin

oleh seorang Camat yang

berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota

melalui Sekretaris Kota Administrasi.

Sedangkan Kelurahan dipimpin oleh

seorang Lurah yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab

kepada Walikota melalui Camat.

Secara administrasi,

Kecamatan Gedebage terbagi

menjadi empat kelurahan dan untuk

mempermudah koordinasi, setiap

kelurahan terbagi menjadi beberapa

Rukun Warga (RW) terbagi

menjadi beberapa Rukun Tetangga

(RT). Kecamatan Gedebage terdiri

dari 40 Rukun Warga dan 200 Rukun

Tetangga. Kelurahan Cisaranten Kidul

memiliki rasio terbesar antara jumlah

RT dan RW yaitu terdiri dari 15 RW

dengan 83 RT. Berikut tabel jumlah

RT dan RW masing-masing kelurahan

di Kecamatan Gedebage.

K

Sumber : Kecamatan Gedebage 2014

Kecamatan Gedebage terdiri dari 4 Kelurahan40 RW dan 200 RT

Gambar 2. 1. Peta wilayah Administratif

Kecamatan Gedebage

2

Page 15: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2014 6

Jumlah pegawai di wilayah

Kecamatan Gedebage pada tahun

2014 tercatat sebanyak 58 orang,

baik yang bertempat di kantor

kelurahan maupun kantor kecamatan

dengan komposisi 47 orang PNS dan

Non PNS sebanyak 11 orang.

Sementara berdasarkan

golongan, PNS Golongan III

menempati urutan pertama yaitu

sebanyak 37 orang, Golongan II

sebanyak 12 orang, 1 orang

Golongan I dan Golongan IV. Jumlah

pegawai PNS dan Non PNS di

Kecamatan Gedebage dapat dilihat

pada Grafik 1 sebagai berikut.

Jumlah pegawai menurut rata-

rata pendidikan di Kecamatan

Gedebage terdapat 2 orang tamatan

SMP, 26 orang tamat SMA dan 30

orang tamatan pendidikan setara S1

atau yang lebih tinggi lagi. Pegawai

yang bekerja di Kecamatan

Gedebage mendominasi dalam hal

jumlah PNS dan tingkat pendidikan

yang ditamatkannya didominasi oleh

pegawai tamatan minimal SMA.

Grafik Jumlah Pegawai dan Rata-

Rata Pendidikan di Kecamatan

Gedebage dapat dilihat pada Grafik 2

sebagai berikut.

Kelurahan RT RW

Rancabolang 52 9

Rancanumpang 34 8

Cisaranten Kidul 83 15

Cimincrang 31 8

Jumlah 200 40

Grafik 2. 1. Jumlah Pegawai PNS dan

Non PNS di Kecamatan Gedebage

Sumber : Kecamatan Gedebage 2014

Tabel 2.1. Jumlah RT dan RWDi Kecamatan Gedebage

Tahun 2014

Sumber : Kecamatan Gedebage

Page 16: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

7 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2014

Berdasarkan Grafik 2 di atas dapat

diihat bahwa jumlah pegawai dengan

pendidikan setara SMA dan S1 sudah

merata untuk di semua kelurahan. Hal

ini menunjukkan kualitas sumber daya

manusia di kelurahan dan kecamatan

Gedebage sudah cukup baik.

Grafik 2.2 Jumlah Pegawai dan Rata-

Rata Pendidikan di Kecamatan

Gedebage

Sumber : Kecamatan Gedebage 2013

Sumber : Kecamatan Gedebage

Page 17: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 8

Menurut BPS, yang dimaksud

dengan penduduk adalah semua

orang yang berdomisili di wilayah

geografis Republik Indonesia selama

enam (6) bulan atau lebih dan atau

mereka yang berdomisili kurang dari

enam (6) bulan tetapi bertujuan untuk

menetap.

Penduduk Indonesia mencakup

Warga Negara Indonesia (WNI)

maupun Warga Negara Asing (WNA)

yang tinggal dalam wilayah geografis

Indonesia, baik yang bertempat

tinggal tetap maupun yang bertempat

tinggal tidak tetap.

Sensus Penduduk 2010

mencatat bahwa jumlah penduduk di

Kecamatan Gedebage sebanyak

34.299 jiwa, dengan rincian 17.143

jiwa penduduk laki-laki dan 17.156

jiwa penduduk perempuan.

Berdasarkan data ini maka seks rasio

di Kecamatan Gedebage adalah

99,92. Artinya penduduk perempuan

lebih banyak dari penduduk laki-laki.

Untuk Proyeksi penduduk

Kecamatan Gedebage Tahun 2014

menurut kelurahan mencatat bahwa

jumlah penduduk Kecamatan

Gedebage sebesar 37.082 jiwa

sehingga jumlah penduduk dari tahun

2013 ke tahun 2014 mengalami

kenaikan sebesar 1,16 persen.

Penduduk terpadat terdapat di

Kelurahan Cimincrang, yaitu sekitar

51,85 persen. Proyeksi jumlah

penduduk tahun 2014 dapat dilihat

pada Grafik 3.1 sebagai berikut.

Mayoritas penduduk di

Kecamatan Gedebage memeluk

agama Islam sebesar 96,87%, tetapi

juga terdapat agama lain diantaranya

adalah agama Protestan sebesar

2,42%, agama Katolik sebesar 0,43%.

Penganut agama Hindu sebesar

0,15% dan dan agama Budha

sebesar 0,13%. Grafik persentase

pemeluk agama di Kecamatan

Grafik 3.1 Proyeksi Jumlah PendudukTahun 2014

Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2014

Rancabolang

Rancanumpang

Cisaranten Kidul

Cimincrang

4476

2451

9228

1640

4454

2563

9313

1632

Laki-laki Perempuan

Page 18: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

9 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

Gedebage dapat dilihat pada Grafik

3.2 sebagai berikut.

Jumlah penduduk Kecamatan

Gedebage sebanyak 34.299 jiwa

pada tahun 2010 (hasil Sensus

Penduduk 2010) dengan luas

wilayah 979,930 hektar. Berdasarkan

angka ini maka kepadatan penduduk

di Kecamatan Gedebage rata-rata

adalah 35 jiwa per hektar. Tetapi

dengan melihat proyeksi penduduk

Kecamatan Gedebage tahun 2014

menurut kelurahan, jumlah penduduk

mencapai 35.757 jiwa dan dengan

luas wilayah sebesar 979,930 hektar

maka rata-rata kepadatan penduduk

di Kecamatan Gedebage adalah

sebesar 36 jiwa per hektar.

Kepadatan penduduk yang

tertinggi adalah di Kelurahan

Cimincrang dan Rancanumpang

sebesar 45 jiwa hal ini dikarenakan di

kelurahan tersebut banyak terdapat

komplek perumahan. Selanjutnya

Kelurahan Rancabolang dengan

tingkat kepadatan penduduk sebesar

33 jiwa per hektar. Sedangkan

Kelurahan Rancabolang memiliki

kepadatan penduduk paling rendah

yaitu sebesar 21 jiwa per hektar.

Kelurahan Cisaranten Kidul

memiliki tingkat kepadatan penduduk

terendah dibandingkan dengan

kelurahan yang lain karena masih

banyak areal pesawahan di kelurahan

ini dan banyak lahan yang sudah

dibeli oleh perusahaan swasta untuk

pengembangan pemukiman

penduduk.

Kepadatan penduduk yang

tinggi pada suatu wilayah merupakan

suatu permasalahan tersendiri dalam

pembangunan.

Jika penduduk yang tinggal

pada wilayah tersebut adalah

penduduk usia produktif dan bekerja,

tentu merupakan potensi. Namun jika

sebagian besar adalah penduduk

Islam

Protestan

Katholik

Hindu

Budha

Grafik 3.2. Persentase Pemeluk Agamadi Kecamatan Gedebage Tahun 2014

Sumber : Kecamatan Gedebage 2014

Page 19: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 10

tidak produktif atau yang tidak

bekerja, maka kepadatan penduduk

yang tinggi ini menjadi beban.

Pada dasarnya penduduk

merupakan pusat dari seluruh

kebijakan dan program pembangunan

yang dilakukan, sebagai partisipan

pada berbagai tingkat unit kehidupan,

baik sebagai individu maupun sebagai

agregat (secara individu ataupun

secara kelompok, baik berhubungan

maupun tidak). Dalam proses

pembangunan, penduduk berlaku

sebagai subjek dan objek

pembangunan.

Selain itu, seiring alih fungsi

lahan yang signifikan terjadi di

Kecamatan Gedebage, banyak petani

yang beralih usaha di sektor lain

seperti perdagangan dan jasa. Tetapi

lebih buruknya lagi banyak petani

yang menjadi buruh tani di lahan

garapannya sendiri.

Hal ini disebabkan karena

lahan yang mereka kelola sudah

bukan milik mereka sendiri tapi sudah

dibeli oleh pengusaha pengembang

(developer) yang membeli lahan

pertanian di Kecamatan Gedebage

secara besar-besaran untuk dijadikan

kawasan perumahan dengan sarana

dan prasarananya. Selain itu,

Pemerintah Kota Bandung yang

semula menyewakan lahannya sudah

mulai melakukan pembangunan

secara bertahap dimulai dengan

selesainya pembangunan Sarana

Olah Raga (SOR) Gedebage dan

bertahap melengkapi sarana dan

prasarana lainnya.

Rasio jenis kelamin adalah

perbandingan penduduk laki-laki dan

penduduk perempuan.

Jika nilai rasio diatas 100

berarti jumlah penduduk laki-laki

lebih banyak dari penduduk

perempuan, jika nilai rasio dibawah

100 berarti jumlah penduduk

perempuan lebih banyak dari jumlah

penduduk laki-laki. Berdasarkan

proyeksi penduduk tahun 2014

terlihat bahwa rasio jenis kelamin di

Kecamatan Gedebage sebesar 99.

Page 20: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

11 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

Sedangkan, kepadatan

penduduk menunjukkan persebaran

penduduk di suatu daerah tertentu.

Kepadatan penduduk merupakan

jumlah penduduk dibagi luas wilayah.

Pada tahun 2014 kepadatan

penduduk Kecamatan Gedebage

adalah 36,52 Jiwa/km2.

Apabila dilihat dari piramida

penduduk diatas dapat terlihat bahwa

penduduk Gedebage sebagian besar

berada pada rentang usia yaitu antara

0-4 tahun. Selain itu dapat terlihat

bahwa penduduk usia muda antara

30-34 tahun juga cukup besar. Hal

tersebut menunjukkan bahwa tingkat

kelahiran dan pertambahan

penduduk di wilayah kecamatan

Gedebage cukup besar.

2.000 1.500 1.000 500 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500

0-4

10-14

20-24

30-34

40-44

50-54

60-64

70-75Perempuan Laki-laki

Grafik 3.3 Piramida Penduduk Kecamatan Gedebage

Sumber : Proyeksi Penduduk Tahun 2014

Page 21: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 12

Pendidikan merupakan suatu

proses generasi untuk dapat

menjalankan kehidupan dan

memenuhi tujuan hidupnya secara

lebih efektif dan efisien.

Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat

(http://id.wikipedia.org).

Terdapat dua jenis pendidikan

secara umum, yaitu pendidikan formal

dan pendidikan non formal.

Dalam rangka meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia,

ketersediaan sarana dan prasarana

pendidikan menjadi penting.

Selain itu juga Pendidikan merupakan

suatu proses generasi untuk dapat

menjalankan kehidupan dan

memenuhi tujuan hidupnya secara

lebih efektif dan efisien, disamping

berorientasi pada mata pelajaran

yang diprogramkan, dan usaha

pembentukan kepribadian siswa juga

memperbanyak kagiatan

ekstrakurikuler yang diarahkan untuk

membina serta meningkatkan bakat.

Minat dan keterampilan.

Kelurahan TK/Sederajat SD/MI SMP/MTs SMA/SMK

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

Rancabolang - 7 - 1 - - - 1

Rancanumpang - 4 2 - - 1 1 1

Cisarantenkidul - 4 2 - - - 1 -

Cimincrang - 1 1 - - - - -

Grafik 4.1 Fasilitas Pendidikan di KecamatanGedebage Tahun 2014

PENDIDIKAN4

Sumber : Kecamatan Gedebage 2014

Page 22: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 13

Hasil yang diharapakan kegiatan ini

tak lain ialah untuk memacu siswa

kearah yang sifatnya positif.Fasilitas

pendidikan di Kecamatan Gedebage

cenderung tidak mengalami

perubahan dibandingkan tahun 2013

tetapi dapat diartikan lengkap karena

terdapat sarana pendidikan pada

semua strata pendidikan kecuali

pendidikan tinggi. Sarana yang

tersedia di Kecamatan Gedebage

adalah TK (RA), Sekolah Dasar (MI),

Madrasah Tsanawiah (MTs), Sekolah

Menengah Umum (SMU), dan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pada tahun 2014 terdapat 16

TK/RA/BA, 6 Sekolah Dasar dan

Madrasah Ibtidaiyah, 1 SMP/MTS, 2

SMU/MA yaitu SMU Negeri 27 dan

Madrasah Aliyah An Najiyah, serta

dua SMK yaitu SMK Negeri 6 dan

SMK Muhammadiyah.

Pada tahun 2013, jumlah

seluruh siswa dari ke 27 sekolah

tersebut adalah sekitar 4.292 siswa.

Jumlah siswa SMA mencapai 2.025

siswa, Jumlah siswa SMP/MTs sekitar

80 siswa dan sisanya sekitar 2.187

siswa adalah siswa SD/MI dan TK.

Rasio murid terhadap guru, atau

beban tiap satu orang guru di jenjang

SMA mencapai 22 siswa. Sedangkan

rata-rata rasio guru terhadap siswa

pada jenjang SD/MI adalah 30 siswa

dan pada jenjang SPM/MTs adalah 4

siswa.Pembangunan di bidang

pendidikan ditempuh pemerintah

dengan berbagai cara, salah satunya

adalah menyelamatkan siwa-siswa

yang kurang mampu dalam hal

ekonomi.

PENDIDIKAN

Gambar 4.1 Organisasi Paskibra diSMUN 27

Kecamatan Gedebage

4

Page 23: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 14

Dewasa ini, perilaku manusia

memberikan andil yang nyata terhadap

masalah-masalah kesehatan atau status

kesehatan seseorang. Oleh karena itu

ketersediaan sarana dan prasarana

penunjang kesehatan sangatlah penting.

Di Kecamatan Gedebage

berbagai fasilitas kesehatan, seperti

puskesmas, posyandu, praktek dokter

dan lainnya telah tersedia, dalam hal ini

Puskesmas merupakan fasiltas tertinggi

yang ada di Kecamatan Gedebage.

Sedangkan Rumah Sakit Al-Islam adalah

Rumah Sakit Swata terdekat yang

berada di kecamatan Rancasari yang

berjarak sekitar 2 km dari Kecamatan

Gedebage.

Kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup

produktif secara sosial dan ekonomis.

Upaya pemeliharaan kesehatan adalah

upaya penanggulangan dan pencegahan

gangguan kesehatan yang memerlukan

pemeriksaan serta pengobatan. Menurut

Winslow (1920) Kesehatan Masyarakat

(Public Health) adalah ilmu dan seni :

mencegah penyakit, memperpanjang

hidup, dan meningkatkan kesehatan,

melalui “usaha-usaha pengorganisasian

masyarakat “ untuk :

a) Perbaikan sanitasi lingkungan.

b) Pemberantasan penyakit-

penyakit menular.

c) Pendidikan untuk kebersihan

perorangan.

d) Pengorganisasian pelayanan-

pelayanan medis dan perawatan

untuk diagnosis dini dan

pengobatan.

Fasilitas

Kesehatan 2013 2014

Posyandu 45 47

Praktek

Dokter 6 7

Praktek

Bbidan 7 7

Poliklinik 1 4

Apotek 3 3

Tabel 5.1 Indikator Kesehatan

Kecamatan Gedebage 2014

5

Page 24: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

http:/

/band

ungk

ota.bp

s.go.i

d

15 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

e) Pengembangan

rekayasa sosial untuk menjamin

setiap orang terpenuhi kebutuhan

hidup yang layak dalam memelihara

kesehatannya.

Adapun posyandu, sebagai

pusat pelayanan kesehatan terdekat

yang hadir di lingkungan masyarakat

jumlahnya relatif banyak, yaitu

sebanyak 47 unit. Posyandu ini ada di

setiap RW, bahkan untuk RW yang

cukup luas dan banyak penduduknya

terdapat dua posyandu. Kegiatan di

posyandu yang fokus pada pelayanan

kesehatan balita (anak-anak usia di

bawah lima tahun) dan lansia

(penduduk lanjut usia) sangat

berperan dalam memantau kesehatan

masyarakat. Selain Puskesmas di

Kecamatan Gedebage juga terdapat

berbagai macam fasilitas kesehatan

untuk masyarakat antara lain 4 unit

Poliklinik, 7 unit tempat praktek

Dokter, 7 unit tempat praktek Bidan,

44 unit Posyandu dan terdapat 3

apotek.

Upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat di Kecamatan

Gedebage dirintis dan dilakukan

melalui pengorganisasian masyarakat

seperti keluarga, posyandu, PKK,

puskesmas, dan kelembagaan

kesehatan lainnya.

Ketersediaan sarana dan

fasilitas kesehatan menjadi bagian

penting dalam upaya peningkatan

derajat kesehatan masyarakat.

Dengan ketersediaan fasilitas

kesehatan pada level kecamatan dan

kelurahan masyarakat memiliki

kemudahan akses terhadap fasilitas

tersebut. Kemudahan mengakses

fasilitas kesehatan merupakan salah

satu faktor dalam upaya peningkatan

derajat kesehatan masyarakat dalam

rangka pencapaian peluang hidup

yang lebih baik bagi masyarakat.

Peningkatan peluang hidup

ditunjukkan dengan peningkatan

Angka Harapan Hidup sebagai

komponen penyusun Indeks

Pembangunan Manusia.

Pada tahun 2015 terdapat dua

puskesmas di Kecamatan Gedebage,

yaitu Puskesmas Riung Bandung dan

Puskesmas Cempaka Arum sebagai

jejaring dari Puskesmas Riung

Bandung. Kehadiran Puskesmas

Cempaka Arum sangat membantu

5

Page 25: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 14

masyarakat dalam mengakses

fasilitas kesehatan. Masyarakat

Kelurahan Rancanumpang dan

kelurahan Cimincrang, bahkan

sebagian masyarakat Cisaranten

Kidul semakin merasakan dekatnya

akses fasilitas kesehatan.

Puskesmas selaku pusat

kesehatan masyarakat menjadi harapan

masyarakat untuk meningkatkan

tingkat kesehatannya, mengingat

biayanya yang relatif murah, disamping

jumlah dokter praktek yang masih relatif

jarang.

Selain dari fasilitas kesehatan

yang tersedia di Kecamatan Gedebage,

kita juga akan melihat keaktifan dari

masyarakat Kecamatan Gedebage

dalam partisipasi Program Keluarga

Berencana Nasional (KB) yang apabila

dilihat dari Pasangan Usia Subur (PUS)

dapat diketahui seberapa besar peranan

dari pasangan usia subur terhadap

keaktifan dalam ber KB. Dari data

Kecamatan Gedebage dalam Angka

diketahui terdapat 611 pasangan usia

subur yang menjadi peserta KB aktif

dari 8.203 pasangan atau hanya sekitar

7,45% merupakan peserta KB aktif.

Grafik jumlah Pasangan Usia Subur dan

Peserta KB Aktif di Kecamatan

Gedebage Tahun 2014 dapat dilihat

pada Grafik 7 sebagai berikut.

Apabila ditinjau dari alat kontrasepsi

yang digunakan, dominan

menggunakan IUD sebanyak 28,12%,

masing-masing sebesar 27,02%

menggunakan pil dan suntik KB,

Grafik 5.1. Pasangan Usia Subur dan

Peserta KB Aktif di Kecamatan

Gedebage Tahun 2014

Sumber : Kecamatan Gedebage 2014

Grafik 5.2. Penggunaan Alat Kontrasepsi di

Kecamatan Gedebage Tahun 2013

Sumber : Kecamatan Gedebage 2013

5

Page 26: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

15 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

12,35% menggunakan MOW, 2,89%

menggunakan kondom dan sisanya

sebesar 2,60% menggunakan implan.

Berikut ini dapat dilihat grafik

penggunaan alat kontrasepsi di

Kecamatan Gedebage tahun 2013.

Berdasarkan Grafik 9 di atas

dapat diketahui bahwa partisipasi

masyarakat terutama ibu-ibu untuk

mengimunisasi balitanya sudah cukup

tinggi, kecuali untuk imunisasi

Hepatitis B masih sangat rendah. Hal

ini dikarenakan jenis vaksin ini belum

disubsidi pemerintah secara penuh

sehingga masyarakat harus

mengeluarkan dana lebih untuk

memperoleh vaksin ini.

Penggalakan Program Pekan

Imunisasi Nasional bagi bayi dan

balita di Kecamatan Gedebage cukup

memperoleh respon yang baik,

dimana dapat dilihat dari cukup

tingginya jumlah balita yang diberi

imunisasi dasar di posyandu-

posyandu. Tingginya jumlah balita

yang diberi imunisasi menunjukkan

tingginya kesadaran ibu-ibu di

Kecamatan Gedebage mengenai arti

pemberian imunisasi.

Sumber : Kecamatan Gedebage 2013

Grafik 5.3. Jumlah Balita Yang Mengikuti

Imunisasi di Kecamatan Gedebage Tahun 2013

5

Page 27: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 18

Kriminalitas menurut bahasa

adalah sama dengan kejahatan

(pelanggaran yang dapat dihukum) yaitu

perkara kejahatan yang dapat dihukum

menurut Undang-Undang. Sedangkan

pengertian kriminalitas menurut istilah

diartikan sebagai suatu kejahatan yang

tergolong dalam pelanggaran hukum

positif (hukum yang berlaku dalam suatu

negara).

Pada era sekarang ini banyak

terjadi kriminalitas dimana-mana dan

tentunya merugikan banyak orang, yang

mana perbuatan manusia yang

melanggar atau bertentangan dengan

apa yang ditentukan dalam kaidah

hukum, kejahatan biasanya terjadi

dimana saja, faktor yang mempengaruhi

adalah faktor keuangan dan faktor

kebutuhan ditambah dengan adanya

peluang juga kesempatan.

Melihat mobilitas penduduk yang

cukup cepat dan padat dengan

sedikitnya lapangan pekerjaan membuat

banyak orang yang melakukan tindakan

kriminal untuk memenuhi kebutuhan

dasar pada manusia. Kejahatan yang

terjadi di Kecamatan Gedebage dalam

setahun terakhir di tahun 2014

diantaranya adalah penipuan,

perusakan, perkelahian, pencurian dan

perampokan

Dari data diatas dapat disimpulkan

bahwa kejahatan yang banyak terjadi di

Kecamatan Gedebage adalah pencurian

yaitu sebesar 51 kasus, Kasus yang

selanjutnya adalah kasus perampokan

dengan jumlah kasus yang tidak sedikit

dalam satu tahun selama tahun 2014

terdapat 15 kasus.

Sama halnya dengan kasus

perampokan selama tahun 2014 kasus

perkelahian juga terjadi sebanyak 14

Grafik 6.1 Jumlah Kejahatan yang Terjadi di Kecamatan

Gedebage Tahun 2014

Sumber : Kecamatan Gedebage dalam Angka 2014

6

Page 28: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

19 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

kasus, Selain itu juga terjadi perusakan

sebanyak 5 kasus,

Tingginya kasus pencurian dan

perampokan lebih disebabkan faktor

lingkungan di Kecamatan Gedebage

yang banyak terdapat perumahan yang

ditinggal penghuninya bekerja pada

siang hari.

Dalam Upaya antisipasi mencegah

tindak kejahatan yang kerap terjadi akhir-

akhir ini di Kecamatan Gedebage

mendirikan Posmob sesuai arahan

Kapolda Jabar.

Pos Mobile berbentuk payung

yang didirikan diwilayah kelurahan

Rancanumpang. Masyarakat menyambut

baik dengan adanya Pos Mobile dalam

upaya mendukung dan meningkatkan

Sikon Kamtibmas di wilayah Kecamatan

Gedebage. Semoga Kecamatan

Gedebage kondusif serta tidak terjadi

tindak kriminalitas dan kejahatan.

6

Gambar 6.1 Pos Mobile yang didirikan di

Kelurahan rancanumpang

Page 29: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 20

eskipun

Kecamatan

Gedebage masih

terdapat banyak sekali lahan

persawahan tetapi di wilayah

Kecamatan Gedebage sudah cukup

lengkap dengan sarana sosial untuk

sarana kesehatan ada balai

pengobatan, dokter praktek, bidan

praktek, klinik swasta, pengobatan

tradisional dan balai pengobatan.

Selain sarana kesehatan

sarana umum, seperti minimarket,

SPBU, koperasi, bank, kolam renang,

bengkel, salon dan tempat game

online juga tersedia di Kecamatan

Gedebage.

Berdasarkan data Kecamatan

Gedebage dalam Angka seperti

diketahui bahwa Kecamatan

Gedebage sudah memiliki fasilitas

sarana dan prasarana yang cukup

lengkap dan memadai. Hal ini diikuti

dengan banyaknya komplek

perumahan yang menyediakan

fasilitas yang cukup lengkap seperti

minimarket, kolam renang, pusat

kebugaran dan bank. Sehingga

masyarakat sekitar di luar komplek

perumahan tersebut dapat ikut serta

menikmati fasilitas yang tersedia.

Selain itu, terdapat sarana

ekonomi lainnya seperti pasar tanpa

bangunan, minimarket, toko

kelontong, warung makan dan

koperasi. Sarana ekonomi ini paling

banyak terdapat di Kelurahan

Rancabolang karena di kecamatan ini

terdapat beberapa komplek

perumahan yang menjadi konsumen.

Di Kecamatan Gedebage

terdapat 15 unit minimarket, 248

toko/warung kelontong, 124

warung/kedai makanan, 2 bank umum

yaitu BTN dan BRI. Selain itu,

terdapat 7 unit warnet, 2 kolam

renang dan pusat kebugaran, dan 1

SPBU yang terletak di Kelurahan

Cisaranten Kidul.

M

Grafik 7.1 Sarana Ibadah di Kecamatan Gedebage

Sumber : Podes Gedebage 2014

7

Page 30: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

21 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

Selain itu sebagai bagian dari Kota

Bandung yang memiliki ciri multi

etnis dan agama, masyarakat

yang tinggal di Kecamatan

Gedebage pun sangat beragam.

Oleh karena itu sarana dan

prasarana yang menunjang

kehidupan masyarakat pun mutlak

diperlukan. Sarana peribadatan

adalah salah satu fasilitas yang

sangat penting ketersediaannya.

Secara umum, di

Kecamatan Gedebage terdapat

tempat peribadatan, yang terdiri

dari 19 masjid, 37 mushola,

sedangkan untuk tempat ibadah

gereja vihara dan pura,

Kecamatan Gedebage tidak

memiliki kedua fasilitas tersebut

.Pada Grafik 11 di atas

diketahui bahwa sarana peribadahan

terya berada di Kelurahan Cisaranten

Kidul mengingat memang jumlah

penduduk dan luas wilayah lebih luas

dan lebih banyak di Kelurahan

Cisaranten Kidul, yaitu terdapat 19

Masjid dan 37 Surau/Langgar.

Kecamatan Gedebage terletak di

daerah bagian timur Kota

Bandung yang tidak termasuk

dalam pusat kota, oleh karena itu

tidak banyak tempat wisata.

Namun demikian, keberadaan

tempat wisata di Kecamatan

Gedebage sangatlah penting

tidak hanya sebagai penunjang

kegiatan bisnis tetapi juga sebagai

salah satu sumber pendapatan

daerah.

Selain tempat rekreasi

pasar juga sebagai pusat

perekonomian dan penunjang

ketersediaan

Gambar 7.1 Kolam Renang Tirta

Adipura yang terletak di Kelurahan

Rancabolang

7

Page 31: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 20

bahan pokok masyarakat sekitar,

namun Kecamatan Gedebage

tidak memiliki pasar tradsional

maupun pasar modern. Pasar

terdekat dari Kecamatan

Gedebage yang berjarak 3 km

adalah pasar tradisional

Gedebage yang terletak di

Kecamatan Panyileukan.

7

Page 32: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

23 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

Seiring perkembangan Kota

Bandung, alih fungsi lahan dari lahan

pertanian menjadi lahan non pertanian

tidak dapat dielakkan lagi. Begitupun

dengan Kecamatan Gedebage,

walaupun luas lahan pertanian di

Kecamatan Gedebage masih yang

terluas dibandingkan kecamatan lain di

Kota Bandung, tapi tetap saja alih fungsi

lahan terjadi secara signifikan di

Kecamatan Gedebage.

Luas Kecamatan Gedebage

adalah 9,78 km2, yang

penggunaannya diperuntukkan untuk

lahan sawah sekitar 50%, lahan

pertanian non sawah 3% dan sisanya

berupa lahan non pertanian.

Lahan pertanian di kecamatan

Gedebage tahun 2014 semakin

berkurang dibandingkan tahun 2013,

lahan pertanian semakin berkurang

sebesar 10% hal ini dikarenakan

banyak lahan pertanian yang alih

fungsi menjadi perumahan dengan

sarana dan prasarananya diantaranya

dengan adanya pembangunan

komplek perumahan baru yaitu

diantaranya Sumarecon.

Penggunaan lahan di

Kecamatan Gedebage dapat dilihat

pada Grafik 13 sebagai berikut.

Walaupun lahan pertanian di

Kecamatan Gedebage masih sangat

luas, tetapi lahan pertanian tersebut

sudah bukan lagi milik petani sendiri

tetapi berupa lahan sewaan dari

developer property yang berencana

untuk membuat perumahan dengan

konsep mandiri dengan fasilitas

lengkap. Meskipun hasil produktivitas

padi terbilang cukup baik tapi tidak

menutupi kendala biaya operasional

seperti sewa lahan, sewa pompa air,

PERTANIANL a h a n p e r t a n i a n d i K e c a m a t a n G e d e b a g e t e r l u a s d i K o t a B a n d u n g

Grafik 8.1 Penggunaan Lahan di Kecamatan

Gedebage Tahun 2014 (km2)

Sumber : Podes Gedebage 2013

8

Page 33: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015 24

harga benih dan pupuk serta buruh

tani yang tinggi.

Sentra pertanian di Kecamatan

Gedebage berada di Kelurahan

Cisaranten Kidul. Walaupun demikian

mata pencaharian penduduk di

kelurahan tersebut adalah sebagai

petani, tetapi dominan sebagai buruh

tani di lahan garapannya sendiri.

Sehingga tetap saja berusaha di

sektor pertanian tidak

menguntungkan bagi masyarakat di

sekitarnya.

Jumlah penduduk menurut

mata pencaharian penduduk di

Kecamatan Gedebage dapat dilihat

pada Grafik 14 sebagai berikut.

Berdasarkan Grafik 14 di atas

diketahui bahwa sebagian besar mata

pencaharian penduduk di Kecamatan

Gedebage adalah sebagai pelajar

30% lalu swasta sebesar 16%, 6%

bermatapencaharian sebagai PNS,

ABRI/POLRI, petani dan pedagang.

Sebanyak 5% sebagai mahasiswa,

3% merupakan pensiunan dan

bermata pencaharian selainnya

sebesar 22%.

Semakin sempitnya lahan

pertanian berimbas dengan semakin

sedikitnya jumlah petani. Selain

dianggap tidak terlalu

menguntungkan, warga masyarakat

juga lebih cenderung tertarik untuk

bekerja di sektor industri,

perdagangan dan jasa.

Saat ini Pemerintah Kota

Bandung sedang menggalakkan

program Urban Farming yaitu

program pemanfaatan lahan

pekarangan dan lahan tidur di

perkotaan yang dikonversi menjadi

lahan pertanian produktif hijau yang

dilakukan oleh masyarakat dan

komunitas sehingga dapat

memberikan manfaat bagi mereka.

Grafik 8.2. Mata Pencaharian Penduduk di

Kecamatan Gedebage

Sumber : Kecamatan Gedebage dalam

Angka 2013

PERTANIAN 8

Page 34: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

25 Statistik Daerah Kecamatan Gedebage Tahun 2015

Manfaat Urban farming adalah

sebagai berikut :

a. Urban Farming memberikan

kontribusi penyelamatan

lingkungan dengan pengelolaan

sampah reuse dan recycle.

b. Membantu menciptakan kota

yang bersih dengan pelaksaan

3R (reuse, reduse, recycle) untuk

pengelolaan sampah kota.

c. Dapat menghasilkan O2 dan

meningkatkan kualitas

lingkungan kota.

d. Meningkatkan Estetika Kota.

e. Mengurangi biaya dengan

penghematan biaya transportasi

dan pengemasan.

f. Bahan pangan lebih segar pada

saat sampai ke konsumen yang

merupakan orang kota.

g. Menjadi penghasilan tambahan

penduduk kota.

Lahan di Kecamatan Gedebage

yang belum digunakan untuk

pembangunan perumahan dapat

dimanfaatkan untuk menanam

berbagai macam sayuran dan buah-

buahan, minimal untuk konsumsi di

rumah tangganya masing-masing

atau dapat menjadi nilai tambah bagi

perekonomian masyarakat.

.

Gambar 8.1 Salah satu kegiatan pertanian memanen

padi di Kecamatan Gedebage

8 PERTANIAN

Page 35: Statistik Daerah Kecamatan Gedebage 2015

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

Jl. Jendral Gatot Subroto No. 93 Bandung

Telp. (022)7305091 email : [email protected]