tugas akhir dry port gedebage
DESCRIPTION
Tugas AkhirTRANSCRIPT
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 1/49
M. Yasir A
© 2009
1
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 2/49
M. Yasir A
© 2009
2
ABSTRAK
MUHAMMAD YASIR ARAFAT, PERAN DRY PORT GEDEBAGE DALAMMENUNJANG KELANCARAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN MODA
KERETA API KE PELABUHAN TANJUNG PRIOK. Laporan Tugas Akhir
Program Studi D III Transportasi Laut dan Kepelabuhanan Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, Juli 2009.
Keberadaan industri-industri di wilayah pedalaman mendorong
terbentuknya suatu konsep pelabuhan darat yang berfungsi sama layaknya
pelabuhan laut pada umumnya sebagai penunjang kegiatan distribusi barang atau
komoditas yang dihasilkan. Pelabuhan darat mempunyai arti penting bagi kegiatan
ekspor dan impor barang atau komoditas yang dihasilkan industri-industri tersebut
terutama sebagai sarana penunjang atas keberadaan industri-industri di wilayah
pedalaman.
Gedebage sebagai salah satu pelabuhan darat atau disebut juga Dry Port
mempunyai beberapa sistem dan prosedur dalam menangani kegiatan ekspor
maupun impor demi terwujudnya kinerja pelabuhan darat yang optimal sehingga
turut memberi dampak baik bagi penyelengaraan pelabuhan darat itu sendiri.
Namun adanya beberapa masalah serta kendala di dalam dan di luar
lingkungan Dry Port Gedebage membuat tidak optimalnya pelayanan serta
penanganan kegiatan ekspor dan impor tersebut dan pengaruhnya terhadap
kelancaran kegiatan ekspor dan impor dari atau menuju Tanjung Priok, salah
satunya adalah masalah kurangnya fasilitas alat bongkar muat petikemas dan
belum tersambungnya jalur kereta api dari stasiun Pasoso menuju langsung kedermaga.
Dalam melakukan penelitian terhadap tugas akhir ini metode analisis data
dengan instrumen observasi digunakan oleh penulis guna mendapatkan bentuk
data yang valid bagi penulisan tugas akhir ini adapun hasil dari penelitian, penulis
mendapatkan beberapa solusi dan pemecahan masalah antara lain : terhadap
masalah kurangnya fasilitas alat bongkar muat petikemas adalah dengan
melakukan tindakan-tindakan baik membeli, sewa dan melakukan perawatan yang
cukup serius bagi alat bongkar muat yang sudah ada, sedangkan solusi mengenai
belum tersambungnya jalur kereta api langsung menuju dermaga adalah dengan
segera merealisasikan pembangunan jalur kereta api tersebut sehingga kinerja danperan Dry Port Gedebage dalam menunjang kelancaran kegiatan ekspor dan
impor dengan moda angkutan kereta api menjadi efektif serta efisien.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 3/49
M. Yasir A
© 2009
3
ABSTRACT
MUHAMMAD YASIR ARAFAT, PERAN DRY PORT GEDEBAGE DALAM
MENUNJANG KELANCARAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN MODA
KERETA API KE PELABUHAN TANJUNG PRIOK. Laporan Tugas Akhir
Program Studi D III Transportasi Laut dan Kepelabuhanan Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, Juli 2009.
The existence of the industries in rural areas encourage the concept of a
land port of the withdrawal as a working seaport, in general, as a supporter of the
distribution of goods or commodities produced. Port of land have important
meaning for the export and import of goods or commodities produced by
industries mainly as a means of supporting the existence of the top industries inthe rural areas.
Gedebage as one of the land Port is also have some systems and
procedures in handling the import and export activities in order to realize the
performance of the land so that the optimal succession to give effect to build the
Dry Port itself.
However, several problems and obstacles in the outside environment and
Dry Port Gedebage not make optimum service and handling of import and export
activities and how they affect the smooth import and export activities from or to
the Tanjung Priok, one problem is lack of tool loading and unloading container
and not link with rail station from the Pasoso directly to the dock.
In doing research on the task of this final method of data analysis with theobservation instrument used by the author in order to get the form data is valid for
the final task of writing this while the results of research, the authors find some
solutions and problem-solving, among others: the lack of facilities for loading and
unloading equipment container is to perform actions either buy, rent and care
enough to do serious tool for loading existing, while the solution is not yet link
with rail directly to the pier is to be the development of rail so that the
performance and the role of Dry Port Gedebage in the smooth import and export
activities with moda transportation train to become effective and efficient.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 4/49
M. Yasir A
© 2009
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Dalam dunia perdagangan kegiatan perekonomian tidak lepas bagiannya
dari kegiatan ekspor dan impor yang merupakan kegiatan pokok dalam
penyaluran barang guna mendapatkan keuntungan serta memperoleh barang
yang diinginkan. Suatu industri akan terus berproduksi apabila hasil
produknya terjual dan dapat dipasarkan ke konsumen tepat pada waktunya
begitu juga dengan permintaan akan barang dari suatu tempat akan berjalan
dengan lancar apabila kegiatan ekspor maupun impor dapat terpenuhi dan
ditangani dengan efektif serta efisien sebagai suatu indikator ekonomi.
Pentingnya kegiatan ekspor impor bagi kegiatan perekonomian daerah
maka diperlukan beberapa solusi multimoda transportasi yang terintegrasi
baik dari segi fasilitas maupun regulasi (peraturan dan kebijakan) yang
mampu melayani serta menangani berbagai kegiatan menyangkut ekspor
impor itu sendiri. Inilah yang melatarbelakangi pembangunan Dry Port atau
pelabuhan darat sebagai sebuah solusi penunjang kegiatan ekspor impor
dengan menggunakan petikemas dan untuk melayani kebutuhan perdagangan
daerah pedalaman (hinterland ).
Dry Port Gedebage di Bandung merupakan salah satu pelabuhan darat
pertama yang dibangun di Indonesia dengan menggunakan moda transportasi
kereta api sebagai sarana pengangkut petikemas untuk keperluan ekspor
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 5/49
M. Yasir A
© 2009
5
maupun impor dari hinterland area, berfungsi sebagaimana layaknya
pelabuhan pada umumnya Dry Port Gedebage juga melaksanakan fungsi
layaknya pelabuhan laut, khususnya untuk angkutan petikemas. Dilengkapi
berbagai fasilitas umumnya pelabuhan seperti fasilitas bongkar muat
petikemas, lapangan penumpukan di bawah pengawasan Bea dan Cukai,
Bank, agen pelayaran, fasilitas karantina dan lain sebagainya maka kegiatan
ekspor impor bisa dilakukan melalui Dry Port .
Sebagai pelabuhan darat yang beroperasi di daerah Bandung Jawa Barat
sejak dibangun pada tanggal 27 september tahun 1987, sejak berdirinya
sampai dengan akhir tahun 2008 kinerja angkutan petikemas baik ekspor
maupun impor dari Gedebage menuju Tanjung Priok dan sebaliknya
mengalami berbagai pasang surut menyusul terjadinya krisis moneter pada
pertengahan tahun 1997 dan diikuti dengan dampak krisis ekonomi global
pada akhir tahun 2008 serta berbagai macam gejolak politik dan ekonomi
yang terjadi dalam beberapa tahun ini.
Pada tahun 1994 besar volume petikemas yang melalui Dry Port
Gedebage merupakan yang terbesar dalam pertumbuhannya, yaitu mencapai
61,16% berdasarkan utilitas terminal dengan total volume ekspor impor
sebesar 62.388 teus (twenty feet equivalent units) per tahun. Sedangkan
tingkat pertumbuhan volume petikemas 5 tahun terakhir sebelum terjadinya
krisis moneter dilihat dari utilitas terminal rata – rata pertahun adalah 14,6%
untuk angkutan ekspor, sedangkan angkutan impor rata-rata mencapai 10,8%.
Sejak terjadinya krisis moneter tahun 1997 sampai dengan krisis ekonomi
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 6/49
M. Yasir A
© 2009
6
global tahun 2008, volume pertumbuhan peti kemas melalui terminal
petikemas (TPK) Bandung mengalami penurunan rata-rata per tahun sebesar
8,4% untuk angkutan ekspor dan untuk angkutan impor rata-rata
penurunannya per tahun mencapai 11,2%.
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa Dry Port Gedebage sangat dipengaruhi
oleh kinerja ekspor impor dalam skala global, berbagai kebijakan pemerintah
dibidang moneter, ekonomi, industri dan transportasi juga mempunyai
pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan gedebage sebagai
pelabuhan darat. Selain itu faktor internal seperti keterbatasan dalam hal
sarana, prasarana dan fasilitas turut pula mempengaruhi.
Secara umum Dry Port Gedebage masih bekerja secara baik walaupun
volume peti kemas yang dilayaninya masih di bawah kapasitasnya. Namun
upaya-upaya strategi peningkatan kinerja dan pelayanan terhadap Dry Port
gedebage terus gencar dilakukan baik oleh PT. Kereta Api (persero)
sebagai fasilitator dan operator serta oleh pihak Administrator Pelabuhan
(ADPEL) yang bertindak sebagai regulator dan monitoring.
Berdasarkan data-data yang diperoleh oleh penulis dari hasil observasi
selama mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dry Port
Gedebage Bandung, maka penulis merasa tertarik untuk memilih judul :
“PERAN DRY PORT GEDEBAGE DALAM MENUNJANG
KELANCARAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN MODA KERETA
API KE PELABUHAN TANJUNG PRIOK”.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 7/49
M. Yasir A
© 2009
7
B. Identifikasi Masalah
Peranan Dry Port Gedebage dalam kegiatan ekspor dan impor di wilayah
Bandung mempunyai pengaruh yang besar, terutama dalam upaya mendukung
sistem perdagangan dan pengembangan industri daerah sekitar agar dapat
tertata maksimal serta terwujudnya kegiatan perekonomian yang optimal
dengan menggunakan konsep transportasi multimoda dan kemudahan
pengurusan dokumen-dokumen ekspor impor.
Identifikasi masalah yang terjadi dalam kegiatan ekspor dan impor di Dry
Port
Gedebage dengan moda kereta api ke pelabuhan Tanjung Priok adalah :
1. Bagaimana proses kegiatan ekspor maupun impor di Dry Port Gedebage ?
2. Hambatan-hambatan apa saja yang terjadi dalam proses kegiatan ekspor
impor di Dry Port Gedebage ?
3. Masalah-masalah apa saja yang dihadapi Dry Port Gedebage dalam
perannya menunjang kelancaran kegiatan ekspor impor ke Tanjung Priok ?
C. Batasan Masalah
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis mengambil obyek
penelitian di PT. Kereta Api (persero) sebagai operator dan fasilitator di Dry
Port Gedebage dalam prosedur penanganan petikemas ekspor maupun impor
ke pelabuhan Tanjung Priok dan sebaliknya, dan inilah yang mendasari
batasan masalah bagi penulis.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 8/49
M. Yasir A
© 2009
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang
telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang
akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, adalah bagaimana proses penanganan
kegiatan ekspor dan impor di Dry Port Gedebage dengan moda kereta api ke
pelabuhan Tanjung Priok dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan fungsi
dan peran Dry Port Gedebage.
E. Maksud dan Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang diharapkan penulis dalam penulisan Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Diploma III
Transportasi Laut dan Kepelabuhanan Universitas Negeri Jakarta dengan
gelar Ahli Madya Transportasi Laut (Amd Tr.L).
2. Bagi civitas akademik dapat dijadikan sebagai bahan / acuan / referensi
bagi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang peran Dry Port atau
pelabuhan darat.
3. Memberikan masukan dalam rangka peningkatan terhadap kinerja peran
Dry Port dalam memberikan pelayanan khususnya PT. Kereta Api
(persero) sebagai operator dan fasilitator.
4. Dalam penulisan Tugas Akhir ini agar bisa menjadi suatu manfaat yang
sangat berarti dimana sebuah pemikiran dapat dituangkan dalam sebuah
buku.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 9/49
M. Yasir A
© 2009
9
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini mempunyai tujuan agar didalam mengadakan
pembahasan yang dilakukan dapat menjadi suatu kesatuan antara bab yang
satu dengan bab yang lainnya, sehingga didapat hasil penulisan yang teratur
dan sistematis dan mudah dipahami oleh para pembaca. Oleh karena itu
penulisan Tugas Akhir ini dibagi menjadi empat bagian pembahasan ditambah
dengan beberapa lampiran dan daftar pustaka yang menyertai dan mendasari
penulisan Tugas Akhir ini. Adapun urutan penyajian Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Didalam bab ini secara umum menggambarkan mengenai latar belakang
penulisan, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, maksud
dan tujuan penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Didalam bab ini dijelaskan mengenai kajian teori yang menjadi kerangka
berpikir logis seperti pengertian Dry Port , beberapa ulasan mengenai kondisi
Gedebage sebagai Dry Port , pengertian ekspor dan impor, pengertian moda,
pengertian kereta api, dan pengertian pelabuhan. Selain itu penulis juga
menguraikan mengenai kerangka berpikir beserta alurnya tentang penulisan
Tugas Akhir ini.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan secara umum
tentang deskripsi data yang diperoleh dan mencoba untuk menganalisis
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 10/49
M. Yasir A
© 2009
10
permasalahan yang terkait dengan judul yang penulis angkat dalam Tugas
Akhir ini serta mencoba untuk memecahkan permasalahan tersebut.
BAB IV PENUTUP
Sebagai penutup, penulis menyimpulkan penulisan Tugas Akhir ini kemudian
memberikan saran terhadap peningkatan kinerja Dry port Gedebage terutama
dalam meningkatkan pelayanan dan penanganan angkutan ekspor maupun
impor dengan menggunakan kereta api.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 11/49
M. Yasir A
© 2009
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kajian teori dan beberapa ulasan
yang menjadi landasan pembahasan dalam bab ini, yaitu tentang pengertian
Dry Port atau pelabuhan kering, uraian mengenai Gedebage sebagai Dry Port ,
pengertian ekspor dan impor, pengertian moda, pengertian kereta api dan
pengertian pelabuhan.
1. Pengertian Dry Port
Dry Port atau pelabuhan darat sebagai tempat yang berfungsi sama
seperti pelabuhan laut umumya harus memberikan kontribusi terhadap
kegiatan perekonomian daerah dan pembangunan nasional. Adapun
beberapa pengertian mengenai Dry Port atau pelabuhan darat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 Tahun 2001
Tentang Kepelabuhanan Bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 4 dijelaskan bahwa: Pelabuhan Daratan adalah suatu tempat tertentu di
daratan dengan batas-batas yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas
bongkar muat, lapangan penumpukan dan gudang serta prasarana dan
sarana angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi
sebagai pelabuhan umum.
Sedangkan menurut (Suyono, 2007:5-6) di dalam buku Shipping
Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, Edisi
Keempat, beliau menyatakan bahwa : “ Dry Port adalah salah satu
kawasan di pedalaman yang dapat melaksanakan fungsi pelabuhan laut,
khususnya untuk angkutan petikemas. Dry Port ini dilengkapi dengan
berbagai fasilitas pelabuhan, seperti fasilitas bongkar/muat, lapangan
penumpukan di bawah pengawasan Bea dan Cukai, bank, agen pelayaran
dan sebagainya. Kegiatan ekspor impor dapat dilakukan melalui Dry
Port , yang berarti bill of lading (B/L) dapat dikeluarkan setelah dinaikan
di atas gerbong kereta api”.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 12/49
M. Yasir A
© 2009
12
Menurut (Winner, Bullock, 2004:57) di dalam buku How To Manage
Railways Better, mereka mengatakan bahwa :“ Dry Port adalah
merupakan bagian dari rantai pelayanan jasa transportasi dan operasi
terminal”.
2. Gedebage sebagai Dry Port
Sejarah dibangunnya Gedebage sebagai pelabuhan darat sejak 27
september 1987 adalah karena pada saat itu terjadi peningkatan produksi
industri-industri di daerah Jawa Barat khususnya produksi tekstil, teh dan
kerajinan tangan sebagai komoditi utama ekspor daerah ini dan sebagai
responnya, Presiden melalui keputusannya yang dituangkan dalam
Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1987 Tentang Terminal
Petikemas, menunjuk daerah Gedebage di Bandung untuk dijadikan
terminal petikemas sebagai pengembangan sarana perdagangan guna
menunjang peningkatan kelancaran arus angkutan barang untuk tujuan
ekspor-impor dengan cara pengemasan khusus untuk tempat-tempat
tertentu di daratan yang berfungsi sebagai pelabuhan, lalu dperkuat lagi
dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 22/56/ULN Tentang
Nomor Pelabuhan (Code Port), nomor pelabuhan bagi terminal
petikemas bandung adalah 476. Lay out terminal petikemas Gedebage
bisa dilihat pada gambar 1.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 13/49
M. Yasir A
© 2009
13
PEMUKIMAN
CFSEkspor
CFS
Impor
Area Penumpukan Kosongan Siap Muat Tunggu Dokumen
Hanggar
Mekanik
P.2
B/C
Stasiun
Gedebage
Dipo Gerbong / PUG Gdb
Karantina
Administrator
TPKB
Kantor
PT.
KAI
TPKB
Sepur 3
Sepur 4
Im or Eks or Stuffin
Area Gantr CraneGantry Crane
Pos
B/C
Pos
GATE
PEMUKIMAN PENDUDUK
PEMUKIMAN
Jl.
R
AY
A
G
ED
E
BAG
E
PE
RT
A
MI
N
A
UU
Sepur Utama
Sepur 1
PT.MML
Jemb
Timbang
DEPO
PETIKEMAS
Tempat Penimbunan Sementara (TPS TPKB, saat ini
LOKASI INI dipersiapkan untuk TPS TPKB yang akan datang/ Rencana Pengembangan Proyek
C Y telahdilakukan
perkerasanKantor Subsi Jasa Terminal
Pagar Tembok
C Y belumdilakukan
perkerasan
(Sumber : Hand Out Terminal Petikemas Bandung yang diolah penulis)
Gambar 1. Lay Out Terminal Petikemas Bandung / Dry Port Gedebage
Adapun mengenai keberadaanya, Gedebage sebagai Dry Port
mempunyai fungsi dan peran pokok yang amat berpengaruh terhadap
berbagai aspek kegiatan ekonomi antara lain :
a. Bagian dari mata rantai kegiatan ekonomi daerah maupun nasional.
b. Kawasan tempat konsolidasi barang-barang ekspor.
c. Tempat pengiriman, penerimaan dan bongkar muat petikemas ekspor,
impor serta interinsuler.
d. Tempat penyelesaian administrasi dan prosedur kepelabuhanan atas
dokumen ekspor impor terkait pula dengan Bea dan Cukai, sehingga
turut mempermudah eksportir maupun importir (pengguna jasa)
dalam pengurusan dokumen.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 14/49
M. Yasir A
© 2009
14
e. Sebagai sarana penunjang kegiatan angkutan atau perpindahan
petikemas ekspor dan impor dari atau menuju Tanjung Priok.
f. Membantu perputaran roda perdagangan dan pengembangan industri
daerah sekitarnya.
g. Menurunkan faktor-faktor High Cost Economy atau biaya ekonomi
tinggi, yang berakibat naiknya suatu harga produk yang dibeli oleh
konsumen dikarenakan biaya transportasi sebagai bagian dari
penetapan harga produk tersebut cukup tinggi.
h. Memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja.
i. Mendorong terbentuknya sistem pengelolaan dan penanganan barang
ekspor maupun impor yang lebih efektif dan efisien.
Kegiatan ekspor maupun impor di Dry Port Gedebage saat ini
cenderung turun dalam dasawarsa terakhir, data tahun terakhir yaitu pada
tahun 2008 menunjukan angka sebesar 4.674 teus untuk kegiatan ekspor,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang cukup tinggi berkisar
sekitar 5.500 teus sampai dengan 5.900 teus per tahun.
Sedangkan volume arus petikemas untuk permintaan impor
cenderung naik di tahun 2008 yaitu sekitar 8.381 teus pertahun
dibandingkan dengan tahun 2007 yang berkisar sekitar 8.266 teus per
tahun, namun volume arus petikemas impor juga bisa dikatakan
mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan data-data arus
petikemas impor yang masuk antara tahun 2000 dan tahun 2001 yaitu
sekitar 18.000 sampai 20.000 teus pertahunnya, dasar informasi
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 15/49
M. Yasir A
© 2009
15
mengenai volume arus petikemas ekspor maupun impor melalui Dry Port
Gedebage dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel.1 Grafik Pertumbuhan Ekspor-Impor Dry Port Gedebage
(Sumber : Data PT. Kereta Api yang diolah oleh penulis)
3. Pengertian Ekspor dan Impor
a. Pengertian Ekspor
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 52 Tahun 2008
Tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor
dijelaskan bahwa : Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean.
Menurut (Winardi, 1992:23) di dalam buku Istilah-istilah
Ekonomi, yang dimaksud dengan ekspor adalah : “barang – barang
(termasuk jasa-jasa) yang dijual kepada penduduk negara lain,
ditambah dengan jasa-jasa yang diselenggarakan kepada penduduk
negara tersebut berupa pengangkutan dengan kapal, permodalan dan
hal-hal lain yang membantu ekspor tersebut”.
Pengertian Ekspor menurut (Hutabarat, 1992:306) di dalam buku
Transaksi Eksport dan Import, Edisi Kedua, adalah :
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
EKSPOR(teus) 28.254 23.156 20.826 7.964 5.342 5.028 5.102 5.952 4.674
IMPOR(teus) 20.266 18.027 14.328 5.589 3.877 3.142 5.874 8.266 8.381
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 16/49
M. Yasir A
© 2009
16
“Perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari luar wilayah
pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku”.
Pengertian Ekspor menurut (Rahman, 1998:24) di dalam buku
Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, yang dimaksud
dengan ekspor adalah : “mengirimkan barang-barang dari suatu
negara atau wilayah ke negara-negara atau wilayah-wilayah lain, baik
dalam suatu rangkaian perdagangan yang normal, maupun sebagai
suatu tindakan pribadi, juga barang itu sendiri yang dikirimkan dari
suatu negara atau wilayah ke negara atau wilayah lain”.
b. Pengertian Impor
Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan, yang dimaksud dengan impor adalah kegiatan
memasukan barang kedalam daerah pabean.
Menurut (Amir.M.S, 2001:45) dalam buku Ekspor Impor Teori
dan Penerapannya, yang dimaksud dengan impor : “Adalah
memasukan barang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan
pemerintah kedalam peredaran masyarakat yang dibayar dengan
menggunakan valuta asing”.
Menurut (Edmund, 2001:197) dalam buku Memahami Ilmu
Ekonomi, penjelasan tentang pengertian Impor :
“Impor adalah barang dan jasa yang dibeli dari negara asing untuk
dipertukarkan dengan barang atau uang”.
Menurut (Felix, Mulyono, Sugianto, 1999:5) di dalam buku
Pabean, Imigrasi dan Karantina, definisi tentang Impor adalah:
“Impor adalah barang yang dimasukkan kedalam daerah pabean
diperlakukan sebagai sebagai barang impor yang terkena valuta
asing”.
Menurut (Amir, 1992:2) di dalam buku Strategi Penerapan Harga
Impor, yang dimaksud dengan impor adalah : “Usaha perdagangan
deengan cara memasukan barang dari luar daerah pabean Indonesia
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 17/49
M. Yasir A
© 2009
17
yang dapat dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha dan
telah memperoleh ijin yang telah ditetapkan pemerintah”.
4. Pengertian Moda
Menurut (Nasution, 2003:26) di dalam buku Manajemen Transportasi,
dikatakan bahwa : “Sifat jasa, operasi, dan biaya pengangkutan
membedakan alat angkutan atau moda angkutan dalam lima kelompok
sebagai berikut : angkutan kereta api (rail road railway), angkutan
bermotor dan jalan raya (motor/road/highway transportation), angkutan
laut dan perairan (water/sea transportation), angkutan udara (air
transportation), dan angkutan pipa ( pipeline)”.
Dari penjelasan ini maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan moda adalah alat angkutan yang mempunyai fungsi membawa
manusia, barang maupun materi lainnya dari suatu tempat asal menuju
tempat tujuan.
5. Pengertian Kereta Api
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Kereta
Api, Pasal 1 Butir 2, dijelaskan bahwa : Kereta Api adalah sarana
perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun
sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api
dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan orang dan atau barang
secara masal, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas serta
berbagai pendorong dan penggerak pembangunan Nasional.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa yang dimaksud kereta
api adalah suatu alat angkut atau kendaraan umum dengan tenaga gerak
yang dijalankan dengan merangkaikan pada kendaraan lain dan atau
berjalan dengan sendirinya serta menggunakan satu jalur perjalanan yaitu
rel.
Ditinjau dari kenyataannya yang dimaksud dengan tenaga gerak dalam
kereta api itu bersumber pada mesin disel yang ada pada kendaraan
tersebut yang disebut lokomotif.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 18/49
M. Yasir A
© 2009
18
Lokomotif tersebut berjalan dalam satu jalur perjalanan tersendiri yaitu
diatas rel dengan menggunakan tenaga gerak yang berupa mesin disel atau
tenaga uap. Sedangkan yang dimaksud dengan kendaraan lain yang
dirangkaikan dengan lokomotif itu disebut gerbong yang dipergunakan
untuk mengangkut orang atau barang.
6. Pengertian Pelabuhan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 Tahun 2001
Tentang Kepelabuhanan Bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa : Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat
kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat
barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
antar moda transportasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1983 Bab 1
Pasal 1, Ayat a, dijelaskan bahwa : Pelabuhan adalah daerah tempat
berlabuh dan atau bertambatnya kapal laut serta kendaraan air lainnya,
untuk daerah lingkungan serta ekonomi.
Fasilitas pelabuhan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fasilitas
pokok dan fasilitas penunjang. Pembagian ini dibuat berdasarkan
kepentingan terhadap kegiatan pelabuhan itu sendiri.
a. Fasilitas pokok pelabuhan
1) Alur Pelayaran
Alur pelayaran dalam isitilah kepelabuhanan mempunyai
pengertian sebagai daerah yang dilalui kapal sebelum memasuki
area kolam pelabuhan dan batas wilayah pelabuhan itu sendiri oleh
pemecah gelombang ( Break Water ).
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 19/49
M. Yasir A
© 2009
19
Fungsi alur pelayaran adalah memberi jalan bagi kapal yang
akan meemasuki daerah pelabuhan dengan aman dan mudah, serta
menghilangkan kesulitan yang timbul karena gerakan kapal (Ship
Manuver Activity) dan gangguan alam.
2) Penahan Gelombang ( Break Water )
Penahan gelombang sangat penting peranannya bagi pelabuhan
laut, karena air di kolam pelabuhan harus lebih tenang guna
melindungi kerja bongkar muat kapal yang sandar maupun gerak
kapal di area pelabuhan, penahan gelombang umumnya dibuat
dengan batu kali atau batu buatan dengan berat dan kontruksi
tertentu.
3) Kolam Pelabuhan
Kolam pelabuhan merupakan sarana dan fasilitas pelabuhan
yang berbentuk perairan yang berada di depan dermaga dan
digunakan untuk bersandarnya kapal-kapal serta mempunyai
kedalaman sesuai syarat yang telah dientukan. Kolam pelabuhan
berfungsi untuk menampung kapal dalam melakukan Berth Time
selama dalam pelabuhan.
b. Fasilitas Penunjang Pelabuhan
1) Gudang
Gudang adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan
barang-barang yang berasal dari kapal atau yang akan dimuat ke
kapal. Secara umum gudang mempunyai fungsi :
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 20/49
M. Yasir A
© 2009
20
a) Tempat menunggu penyelesaian dokumen
b) Tempat mengumpulkan barang-barang yang akan dimuat ke
kapal
c) Tempat konsolidasi, seperti sortiring (megumpulkan dan
memilih), marking (memberi tanda atau cap), packing
(Pembungkusan atau pengemasan), wheigtning (penimbangan).
2) Lapangan Penumpukan
Lapangan penumpukan adalah suatu tempat yang luas dan
terletak dekat dermaga yang digunakan untuk menyimpan barang-
barang yang akan dimuat atau setelah dibongkar dari kapal.
Lapangan penumpukan berfungsi untuk menyimpan barang berat
dan besar serta mempunyai ketahanan terhadap cuaca panas dan
hujan.
3) Terminal
Terminal adalah suatu tempat untuk menampung kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi, fungsi terminal adalah untuk
memudahkan pelayanan, pengaturan dan pengawasan proses
bongkar muat dan turun naik barang, penumpang maupun
petikemas.
4) Jalan
Jalan adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan
maupun pejalan kaki, yang menghubungkan suatu tempat dengan
tempat lain.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 21/49
M. Yasir A
© 2009
21
B. Kerangka Berpikir
Untuk dapat memberikan gambaran konkrit apa yang penulis buat dalam
Tugas Akhir ini, penulis mencoba membuat suatu kerangka pemikiran yang
menjadi pembahasan pada topik Dry Port Gedebage dalam menunjang
kegiatan ekspor dan impor dengan angkutan kereta api ke pelabuhan Tanjung
Priok dan sebaliknya.
Seperti kita ketahui bahwa dalam menunjang kegiatan ekspor maupun
impor khususnya dilihat dari aspek pelabuhan darat harus dibutuhkan
beberapa sistem prosedur yang tertata baik dalam kebijakan maupun
peraturan, sarana prasarana dan fasilitas pendukung yang efektif serta
pelayanan prima.
Namun dalam kenyataannya saat ini antara lain berdasarkan arus volume
yang masuk maupun ditangani ada beberapa faktor-faktor yang belum
berjalan dengan optimal dikarenakan timbulnya berbagai masalah dan
kendala baik di dalam lingkungan Dry Port Gedebage maupun di luar yang
akhirnya mempengaruhi peran dan fungsi Dry Port Gedebage sebagai
pelabuhan darat dalam menunjang kelancaran ekspor maupun impor dengan
moda kereta api menuju pelabuhan Tanjung Priok.
Dari uraian tersebut di atas penulis dapat gambarkan bagan kerangka
pemikiran secara garis besar adalah sebagai berikut :
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 22/49
M. Yasir A
© 2009
22
Gambar 2.
Kerangka Berpikir
BAB III
PEMBAHASAN
A. Prosedur Ekspor dan Impor
“Peran Dry Port Gedebage Dalam Menunjang Kelancaran Ekspor dan Impor
dengan Moda Kereta Api ke Pelabuhan Tanjung Priok”
Latar Belakang Fungsi dan Peran Dry Port Gedebage yang belum
optimal
Kondisi Dry Port Gedebage saat ini, Troughput
volume petikemas ekspor impor yang menurun,
Masalah maupun hambatan yang menganggu
kinerja penanganan ekspor impor di Dry Port
Gedebage
Sebab Adanya berbagai masalah-masalah dalam (internal)lingkungan kerja Dry Port Gedebage
Adanya Berbagai masalah-masalah di luar
(eksternal) Dry Port yang turut mempengaruhi
Akibat Pengaruhnya terhadap kelancaran ekspor impor
yang ditangani Dry Port Gedebage menuju Tanjung
Priok dan sebaliknyaBerkurangnya minat pengguna jasa terhadap peran
Dry Port Gedebage sebagai penyedia jasa
multimoda transportasi dan pelabuhan darat
Turunnya pendapatan ekonomi nasional maupun
pendapatan daerah, khususnya Jawa Barat
Rekomendasi
Solusi dan pemecahan masalah-masalah internal
Dry Port Gedebage
Solusi dan pemecahan masalah-masalah eksternal Dr Port Gedeba e
Tujuan Mendorong kelancaran ekspor impor wilayah sekitar Dry
Port gede bage menuju Tanjung Priok atau sebaliknya serta
upaya mendukung tercapainya konsep pelabuhan darat
terhadap Dry Port Gedebage sesuai dengan peran dan
fungsinya.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 23/49
M. Yasir A
© 2009
23
Kegiatan pengangkutan petikemas ekspor maupun impor dari Dry Port
Gedebage menuju pelabuhan Tanjung Priok atau sebaliknya adalah dengan
menggunakan moda angkutan kereta api yang dilengkapi dengan rangkaian
gerbong pengangkut petikemas dengan menempuh jarak sekitar 190 km dan
menghabiskan waktu perjalanan 4,5 jam kemudian ditambah dengan waktu
handling atau penanganan bongkar muat petikemas dari kereta ke truk di
pasoso hingga kapal sekitar 2 jam, jadi total waktu yang ditempuh kereta api
pengangkut petikemas ekspor maupun impor dalam keadaan normal sesuai
prosedur ialah 6,5 jam untuk menuju pelabuhan ataupun sebaliknya sesuai
dengan jaringan jalur kereta api (rel) yang telah ditentukan.
Selengkapnya mengenai peta jaringan rel kereta api dari Dry Port
Gedebage menuju pelabuhan Tanjung Priok dapat dilihat pada gambar 3.
(Sumber : Direktorat Jenderal Kereta Api Indonesia, 2006)
Gambar 3. Peta Jaringan Rel Kereta Api
Dalam menunjang kelancaran proses ekspor dan impor barang menuju
pelabuhan Tanjung Priok atau sebaliknya menggunakan kereta api di Dry Port
Gedebage dibutuhkan sistem dan prosedur dalam hal pelayanan dan
Dry Port Gedebage
Pelabuhan Tj.Priok
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 24/49
M. Yasir A
© 2009
24
penanganan bongkar muat petikemas, selanjutnya dalam hal ini penulis akan
membahas dan membicarakan tentang :
1. Sistem dan prosedur pelayanan angkutan petikemas ekspor
2. Sistem dan prosedur penerimaan (receiving) petikemas ekspor
3. Sistem dan prosedur pelayanan angkutan petikemas impor
4. Sistem dan prosedur penyerahan (delivery) petikemas impor
Di Dry Port Gedebage, dibawah ini adalah penjelasannya :
1. Sistem dan prosedur pelayanan angkutan petikemas ekspor
Untuk mendukung pembahasan mengenai sistem prosedur kinerja
Dry Port Gedebage terhadap beberapa prosedur dan kegiatan permintaan
pelayanan ekspor menuju pelabuhan Tanjung Priok dan juga beberapa
proses mengenai alur dokumen terkait, penulis mengolah dan memaparkan
mengenai alur proses sistem dan prosedur tersebut berdasarkan tabel 2.
Tabel 2. Sispro Pelayanan angkutan Petikemas Ekspor
Pengguna
Jasa
Subsi
Keuangan
Subsi Jasa
Terminal
Bea dan
Cukai
Kepala
Stasiun
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 25/49
M. Yasir A
© 2009
25
Gedebage
Pabrik /
Pengguna Jasa
(Sumber : Hand Out Terminal Petikemas Bandung yang diolah penulis)
Penjelasan mengenai tabel 2 dapat penulis jelaskan sebagai berikut:
SP3K
PEB
PE
DO
KE
NOTADEBET
EIR /
SAS
PEB / PE
DO / KE
RM
ESL /
BAP
SP3KSP3K
MUAT
SAS/EIR/
PEB/PE/ DO/KE
PDE
PE
ESL /BAP
ESL /
BAP
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 26/49
M. Yasir A
© 2009
26
a. Pengguna jasa (shipper ) mengisi SP3K (Slip Permohonan Pengangkutan
Petikemas) yang dapat diambil di subsi pelayanan jasa angkutan
terminal petikemas Bandung.
b. Pengguna jasa melakukan entry data PEB (Pemberitahuan Ekspor
Barang) ke Bea dan Cukai dengan sistem PDE (Pertukaran Data
Elektronik).
c. Penerbitan PE (Persetujuan Ekspor) dapat diterbitkan Dry Port
Gedebage sesuai dengan Surat Keputusan Direktorat Jendral Bea
dan Cukai No. Kep. 54/BC/2004 khusus untuk angkutan petikemas
menggunakan kereta api.
d. Bea dan Cukai menerbitkan PE (Persetujuan Ekspor) untuk diserahkan
kepada pengguna jasa.
e. Pengguna jasa menyerahkan :
1) Copy PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
2) Copy PE (Persetujuan Ekspor)
3) KE (Kartu Ekspor)
4) DO (Delivery Order) dari pelayaran
Kepada petugas operasional jasa terminal sebagai bahan penerbitan RM
(Rencana Muat).
f. Operasional terminal petikemas menerbitkan Nota Debet atas beban
biaya angkutan petikemas ekspor permintaan pengguna jasa berdasarkan
SP3K.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 27/49
M. Yasir A
© 2009
27
g. Petugas Operasional menerima pembayaran dari pengguna jasa dan
menyerahkan NL (Nota Lunas) kepada pengguna jasa serta menerbitkan
EIR (Equipment Interchange Receipt) apabila pengguna jasa memakai
petikemas kosong dari terminal petikemas dan SAS (Surat Angkutan
Swasta) sebagai bukti bahwa petikemas tujuan ekspor milik pengguna
jasa akan mendapatkan pelayanan sesuai permintaan.
h. RM (Rencana Muat) kemudian di verifikasi untuk menjadi ESL ( Export
Summary List ) bagi kapal dan BAP (Bukti Acara Penyerahan
Petikemas) bagi pihak pelabuhan Tanjung Priok.
i. Truck pengangkut petikemas pengguna jasa memasuki area terminal
petikemas (Gate in), petugas lapangan memeriksa cek fisik terhadap
kelengkapan dokumen.
j. Petikemas lift on ke atas gerbong kereta api dengan bantuan alat
mekanik gantry crane. Seperti terlihat pada gambar 4.
Gambar 4. Lift On Petikemas ke Gerbong
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 28/49
M. Yasir A
© 2009
28
k. Selanjutnya petikemas ekspor menuju pelabuhan Tanjung Priok
menggunakan kereta api dan mendapatkan pengawalan dari aparat
Brimob dalam hal penjagaan serta keberadaan dokumen.
l. Setelah melakukan perjalanan, kereta api tiba di stasiun pasoso dengan
penyerahan dokumen BAP (Bukti Acara Penyerahan Petikemas) serta
dilanjutkan proses lif off di area TPS (tempat penumpukan sementara).
m. Proses pergantian moda dari kereta api ke moda trucking (lift on) ke
atas truck Seperti terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Proses Lift On ke Truck
n. Truck pengangkut petikemas menuju area pelabuhan Tanjung Priok.
2. Sistem dan prosedur penerimaan ( receiving) petikemas ekspor
Mengenai prosedur dan beberapa kegiatan mengenai permintaan
penanganan terhadap petikemas ekspor, pihak Dry Port Gedebage selaku
penerima (received ) petikemas tersebut mempunyai standar sistem dan
prosedur berdasarkan tabel 3.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 29/49
M. Yasir A
© 2009
29
Tabel 3. Sispro Penerimaan Petikemas Ekspor
Pengguna Jasa Subsi Keuangan
Operasi Terminal Petikemas
Subsi Jasa
Angkutan
Subsi Jasa
Terminal
Gate Out
(Sumber : Hand Out Terminal Petikemas Bandung yang diolah penulis)
Penjelasan mengenai tabel 3 dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
a. Pengguna jasa (shipper ) mengisi lembar SP3K (Slip Permohonan
Pengangkutan Petikemas) beserta copy PEB (copy Pemberitahuan
Ekspor Barang).
SP3 K
Copy PEB
Rupiah(Rp)
Copy PEB
NL
SP-2
Truck
ND
SP3 K
Copy PEB
NL
SP3 K
Copy PEB
NL
SP-2
SP-2SP-2
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 30/49
M. Yasir A
© 2009
30
b. Petugas bagian keuangan dan perbendaharaan memverifikasi SP3K
(Slip Permohonan Pengangkutan Petikemas) dan copy PEB (copy
Pemberitahuan Ekspor Barang) untuk kemudian menerbitkan ND (Nota
Debet) atas rincian biaya-biaya yang akan dikenakan kepada pengguna
jasa.
c. Pengguna jasa membayar rincian biaya-biaya tersebut melalui Bank
yang ditunjuk pihak Dry Port Gedebage.
d. Setelah menerima pembayaran dari pengguna jasa pihak keuangan dan
perbendaharaan menerbitkan NL (Nota Lunas) dan diberikan kepada
pengguna jasa..
e. Di bagian jasa angkutan setelah memproses permintaan angkutan dari
pengguna jasa, bagian jasa angkutan kemudian menerbitkan SP2 (Surat
Penyerahan Petikemas) untuk diberikan kepada pengguna jasa sebagai
dasar bahwa petikemas dari pengguna jasa sudah bisa dilayani di Dry
Port Gedebage.
f. Pengguna jasa sudah dapat memasuki area terminal petikemas dengan
membawa truck pengangkut petikemas ekspor dan dokumen SP2 (Surat
Penyerahan Petikemas).
g. Berdasarkan copy SP2 (copy Surat Penyerahan Petikemas), bagian jasa
terminal melayani permintaan pelayanan Petikemas dengan status
ekspor yang mengacu pada lembar Daftar Muatan Barang Ekspor
Petikemas yang diangkut ke Kereta Api sebagai sarana pengangkut.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 31/49
M. Yasir A
© 2009
31
h. Stacking petikemas ke area penumpukan untuk menunggu sarana kereta
api pengangkut apabila shipper menginginkan proses Stuffing di area
dalam Dry Port maka harus ditambah biaya penumpukan seandainya
Petikemas kosong berasal dari Dry Port Gedebage.
i. Permintaan karantina atau fumigasi petikemas dapat dilakukan di area
penumpukan sebelum terlebih dahulu shipper meminta ijin ke
Departemen terkait dalam hal ini Departemen Pertanian seperti terlihat
pada gambar 6.
Gambar 6. Proses Fumigasi Container
j. Setelah kereta api datang petikemas dilakukan proses lift on ke atas
gerbong oleh operator gantry crane .
k. Pengguna jasa menerima Surat Angkutan Swasta Asli (SAS) sebagai
bukti bahwa petikemas sudah di atas alat pengangkut dalam hal ini
gerbong kereta api dan akan di lakukannya perjalanan menuju Tanjung
Priok (Stasiun Pasoso).
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 32/49
M. Yasir A
© 2009
32
l. Petugas bagian jasa terminal kemudian mengisi keterangan pergerakan
Petikemas ke dalam Buku Besar dan Daftar Rencana Muat lalu
melaporkannya ke bagian angkutan & serta bagian keuangan dan
perbendaharaan.
m. Petugas jasa terminal mengisi BAP (Berita Acara Penyerahan
Petikemas) lalu menyerahkan kepada masinis kereta api dan pengawal
dari aparat Brimob yang ditempatkan di dalam kabus kereta api.
n. Penerimaan dan pelayanan petikemas ekspor sudah selesai dan
selanjutnya perjalanan kereta api sarana pengangkut petikemas menuju
Tanjung Priok (Stasiun Pasoso) sudah bisa diberangkatkan.
3. Sistem dan prosedur pelayanan angkutan petikemas impor
Sedangkan untuk membahas mengenai sistem dan prosedur
terhadap kegiatan-kegiatan mengenai pelayanan angkutan petikemas
impor yang melalui Dry Port Gedebage, penulis juga membahasnya
berdasarkan keterangan tabel 4.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 33/49
M. Yasir A
© 2009
33
Tabel 4. Sispro Pelayanan Angkutan Petikemas Impor
Pengguna Jasa Subsi
Keuangan
Operasi Terminal Petikemas
Subsi Jasa
Angkutan
Subsi Jasa
Terminal
Gate Out
(Sumber : Hand Out Terminal Petikemas Bandung yang diolah penulis)
Penjelasan mengenai tabel 4 dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
a. Pengguna jasa (importir) memberikan DO.C ( Delivery Order copy)
kepada bagian jasa keuangan dan perbendaharaan.
DO.C
Rupiah
(Rp)
DO.A
NL
SP-2
Truck
SPPB
DO.C
ND
NL
DO. A
SPPB
NL
SP-2
SP-2 SP-2
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 34/49
M. Yasir A
© 2009
34
b. Bagian jasa keuangan dan perbendaharaan terminal petikemas
menerbitkan Nota Debet atas biaya penumpukan dan Lolo (lift on/lift
off ) dan biaya-biaya terkait.
c. Pengguna jasa selanjutnya melakukan pembayaran berdasarkan Nota
Debet yang diterbitkan bagan jasa keuangan dan perbendaharaan
terminal.
d. Setelah menerima pembayaran dari pengguna jasa maka bagian
keuangan dan perbendaharaan terminal menerbitkan NL (Nota Lunas)
sebagai bukti pembayaran yang diserahkan kepada pengguna jasa.
e. Atas dasar DO.A ( Delivery Order Asli), NL (Nota Lunas) dan SPPB
(Surat Persetujuan Pengeluaran Barang) dari Bea dan Cukai, petugas
bagian jasa terminal memverifikasi dokumen tersebut untuk kemudian
di terbitkan SP2 (Surat Penyerahan Petikemas).
f. Pengguna jasa menerima SP2 (Surat Penyerahan Petikemas) dan
memberikannya kepada pihak penjemput dalam hal ini perusahaan
trucking untuk mengambil petikemasnya di Dry Port Gedebage.
g. Petugas Gate Out melakukan cek phisik petikemas serta mengisi hasil
cek phisik pada EIR ( Equipment Interchange Receipt ) yang tercantum
pada SP2.
h. Petikemas impor telah selesai dilayani.
4. Sistem dan prosedur penyerahan ( delivery) petikemas ekspor
Mengenai sistem dan prosedur terhadap penyerahan petikemas
impor, pihak Dry Port Gedebage selaku pihak yang menyerahkan
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 35/49
M. Yasir A
© 2009
35
( Delivered ) petikemas tersebut kepada pengguna jasa (importir) mengacu
pada standar sistem dan prosedur berdasarkan tabel 5.
Tabel 5. Sispro Penyerahan ( Delivery) Petikemas Impor
Importir Perusahaan
Pelayaran
Bea dan
Cukai
Dry Port Gedebage
Bagian
Keuangan
Bagian Jasa
Terminal
(sumber : Hand Out Terminal Petikemas Bandung yang diolah penulis)
Penjelasan mengenai tabel 5 dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
a. Pengguna jasa (importir) menyelesaikan dokumen PIB (Pemberitahuan
Impor Barang) kepada Bea dan Cukai.
b. Perusahaan pelayaran (Shipping Lines) menerbitkan DO ( Delvery
Order) bagi importir.
PIB
DO
SPPB
NOTA
SP-2
DOC
NOTA
SP-2
PIB PIB
DO
PIB
DO
DO
Rupiah
(Rp)
SP-2
SPPB
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 36/49
M. Yasir A
© 2009
36
c. DO ( Delivery Order ) ini juga harus diberikan ke pihak Bea dan Cukai
sebagai pelengkap bagi diterbitkannya SPPB (Surat Persetujuan
Penyerahan Barang) petikemas impor.
d. Selanjutnya importir turut menyerahkan copy PIB (Pemberitahuan
Impor Barang), SPPB (Surat Persetujuan Penyerahan Barang), dan DO
( Delivery Order ) kepada Bagian keuangan dan perbendaharaan terminal
untuk diverifikasi dan diterbitkannya Nota atas biaya permintaan
penyerahan ( Delivered ) petikemas impor.
e. Setelah pihak importir membayarkan sejumlah uang sesuai Nota yang
dikeluarkan bagian keuangan dan perbendaharaan terminal petikemas
maka SP2 (Surat Penyerahan Petikemas) bisa diterbitkan untuk
kemudian diserahkan kepada importir.
f. Di bagian jasa terminal persiapan bagi kedatangan kereta api
pengangkut petikemas impor didasari atas copy DO ( Delivery Order ),
SP2 (Surat Penyerahan Petikemas) dan Nota yang telah dilunasi oleh
pihak importir.
g. Kereta api pengangkut petikemas impor dari Tanjung Priok (Pasoso)
juga dilengkapi dokumen seperti dokumen pelengkap yang ada di Dry
Port Gedebage yang sudah di faximile sebelumnya namun disertakan
Dokumen angkut lanjut dari kepala stasiun Pasoso.
h. Penanganan petikemas impor di Dry Port gedebage sudah dapat
dilakukan dengan catatan pengguna jasa membawa SP2 (Surat
Penyerahan Petikemas) asli.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 37/49
M. Yasir A
© 2009
37
B. Permasalahan dan Kendala
Dalam menunjang kelancaran barang ekspor maupun impor melalui Dry
Port Gedebage dengan moda angkutan kereta api menuju pelabuhan Tanjung
Priok ataupun sebaliknya, Dry Port Gedebage dihadapi oleh banyak masalah
serta kendala, namun dalam hal ini penulis telah menyimpulkan beberapa
masalah serta kendala yang kiranya amat berpengaruh bagi kelancaran ekspor
maupun impor tersebut.
Berkaitan dengan permasalahan serta kendala yang dihadapi, penulis juga
telah membaginya kedalam 2 kelompok yang didasari faktor dalam (internal)
lingkungan Dry Port Gedebage dan faktor luar (eksternal) lingkungan Dry
Port Gedebage.
Permasalahan serta kendala tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
1. Permasalahan internal
a. Kurangnya fasilitas alat bongkar muat
Perlunya beberapa armada alat bongkar muat seperti Top Loader
atau Reach Staker sangat dibutuhkan, terutama menyangkut penanganan
petikemas di terminal petikemas dan untuk mempercepat kinerja
bongkar muat petikemas yang dilayani dan pengaruhnya bagi
kelancaran ekspor dan impor di Dry Port Gedebage, saat ini Dry Port
Gedebage dalam menangani bongkar muat petikemas hanya
menggunakan 1 unit forklift yang mempunyai daya angkut hanya
sebesar 10 ton dan 4 buah forklift kecil dengan daya angkut 2,5 ton saja,
sehingga dalam operasinya terhadap penanganan petikemas ekspor
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 38/49
M. Yasir A
© 2009
38
maupun impor menjadi sangat terbatas dalam hal kemampuan
pelayanan serta penanganan, seperti terlihat pada gambar 7.
Gambar 7. Forklift Dengan Daya Angkut 10 Ton
b. Permukaan tanah di lapangan petikemas yang rendah
Hal ini menimbulkan akibat tergenangnya lapangan petikemas saat
terjadi hujan karena permukaan tanah yang lebih rendah di terminal
petikemas daripada jalan raya sekitar sehingga turut mempengaruhi
setiap kegiatan penanganan petikemas serta dampaknya terhadap
penataan penumpukan petikemas dan berdampak bagi kelancaran arus
petikemas ekspor maupun impor yang akan dilayani serta ditangani Dry
Port Gedebage.
Belum dilakukannya perluasan lapangan petikemas seperti terlihat
pada gambar 1 dalam bab 2 sebelumnya, dimana ada beberapa area
terminal petikemas yang belum dilakukan pengerasan permukaan
sehinggga mempengaruhi terhadap pemanfaatan ruang penumpukan
petikemas juga ruang gerak (mobilisasi) bagi alat gerak di terminal
petikemas.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 39/49
M. Yasir A
© 2009
39
c. Layanan Door to Door Service yang belum dilaksanakan
Dalam melayani pengguna jasa saat ini, Dry Port Gedebage belum
melayani permintaan angkutan ekspor maupun impor dengan sistem
pengambilan maupun penyerahan petikemas langsung dari pintu pabrik
pengguna jasa, yang ada saat ini Dry Port Gedebage hanya menunggu si
pengguna jasa membawa petikemasnya memasuki area Dry Port
Gedebage untuk dilayani akibatnya barang ekspor dari wilayah
Gedebage umumnya langsung di angkut ke pelabuhan laut atau udara
tanpa melalui akses pelabuhan darat sehingga pengaruhnya bagi
kecilnya volume arus petikemas ekspor dan impor yang ditangani oleh
Dry Port Gedebage.
d. Jembatan timbang yang rusak
Hal ini bisa berakibat terhadap ketidaksesuaian berat muatan
dengan dokumen yang tercantum sehingga untuk mengetahui berat
muatan menjadi cukup sulit dan dampaknya bagi SWL (Safety
Weighting Load ) atau berat beban aman yang dapat ditangani suatu alat
bongkar muat menjadi tidak dapat bekerja dengan optimal bahkan hal
terburuknya adalah kerusakan atau TSO (Tidak Siap Operasi) sehingga
berdampak pula bagi kelancaran arus petikemas barang ekspor maupun
impor yang dilayani. Kondisi jembatan timbang di Dry Port Gedebage
saat ini dapat dilihat pada gambar 8.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 40/49
M. Yasir A
© 2009
40
Gambar 8. Jembatan Timbang
2. Permasalahan eksternal
a. Belum tersambungnya jalur kereta api (rel) dari stasiun pasoso
menuju dermaga
Akibat dari hal ini adalah adanya tambahan kerja maupun waktu
penanganan ( Double Handling) di stasiun Pasoso Tanjung Priok dalam
proses perpindahan petikemas dari atas gerbong kereta api ke atas
sarana pengangkut truck sehingga menambah waktu proses penanganan
petikemas ekspor maupun impor menuju pelabuhan Tanjung Priok atau
sebaliknya juga dampaknya yang menghambat kelancaran kegiatan
ekspor dan impor di Gedebage. Pola pelayanan saat ini dapat dilihat
pada gambar 9.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 41/49
M. Yasir A
© 2009
41
(Sumber : Profil Terminal Petikemas Bandung)
Gambar 9. Pola Pelayanan Angkutan
b. Banyaknya perusahaan jasa angkutan petikemas melalui jalan raya
Saat ini pengguna jasa khususnya indusri-industri sekitar Dry Port
Gedebage, cenderung lebih banyak menggunakan pelayanan angkutan
petikemas dengan truck melalui jalan raya karena berbagai alasan,
utamanya adalah alasan menggunakan truck lebih dapat disesuaikan
dengan waktu yang diinginkan pengguna jasa, namun sebenarnya dalam
segi biaya dan keamanan pelayanan menggunakan jasa di Dry Port
Gedebage jauh lebih unggul salah satu alasan tersebut adalah bahwa
pelayanan angkutan petikemas di Dry Port Gedebage mempunyai
kemudahan dalam hal pengurusan dokumen-dokumen terkait ekspor dan
impor serta kepastian nasib barang atau muatan yang di tanggung
asuransi.
Dalam hal ini penulis juga merasa bahwa masalah ini mempunyai
dampak tidak langsung bagi kelancaran kegiatan ekspor dan impor di
Dry Port Gedebage, dampak yang ditimbulkan dari masalah ini antara
lain menurunnya arus volume petikemas yang akan dilayani serta
ditangani Dry Port Gedebage.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 42/49
M. Yasir A
© 2009
42
C. Pemecahan Masalah
Setelah membahas permasalahan dan kendala yang timbul, serta mencari
faktor penyebab timbulnya permasalahan dan dampak yang ditimbulkan dari
permasalahan tersebut di atas, maka akan dibahas pula beberapa solusi atau
pemecahan masalah yang dapat penulis berikan guna menunjang kelancaran
kegiatan ekspor impor dengan moda kereta api dari Dry Port Gedebage
menuju pelabuhan Tanjung Priok atau sebaliknya.
Berikut adalah uraian solusi atau pemecahan masalah terhadap beberapa
permasalahan serta kendala yang dihadapi Dry Port Gedebage dalam
menunjang kelancaran ekspor impor dengan moda kereta api menuju
pelabuhan Tanjung Priok atau sebaliknya.
1. Pemecahan masalah internal
a. Kurangnya fasilitas alat bongkar muat
Pemecahan terhadap masalah kurangnya fasilitas alat bongkar muat
dapat dilakukan dengan cara :
1) Pengadaan terhadap fasilitas alat bongkar muat yang diperlukan,
namun harus ditinjau dari segi kebutuhan.
2) Melakukan sewa kepada pihak lain apabila ada kendala
mengenai anggaran pembelian untuk alat bongkar muat
tersebut.
3) Melakukan perawatan rutin dan perhatian yang cukup serius
terhadap fasilitas alat bongkar muat yang ada saat ini.
b. Permukaan tanah di lapangan petikemas yang rendah
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 43/49
M. Yasir A
© 2009
43
Dalam mengatasi masalah ini sudah dilakukan tindakan dari pihak
pengelola Dry Port Gedebage antara lain dengan memberikan penopang
pada petikemas yang Stacking di lapangan petikemas, seperti terlihat
pada gambar 10.
Gambar 10. Penyangga Petikemas
Namun dalam prakteknya solusi seperti ini kurang banyak
memberikan manfaat terutama bagi kinerja terminal petikemas Dry Port
Gedebage khususnya dalam menunjang kegiatan ekspor impor, oleh
karena itu sebaiknya dilakukan tindakan dalam upaya memecahkan
masalah ini dengan cara sebagai berikut :
1) Segera dilakukan perluasan dan pengerasan permukaan tanah di
lapangan petikemas.
2) Menata kembali lingkungan sekitar Dry Port Gedebage.
c. Layanan Door to Door Sevice yang belum dilaksanakan
Dalam mengatasi masalah ini, sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 44/49
M. Yasir A
© 2009
44
1) Mengkaji dan menindak lanjuti tentang layanan Door to Door
Service, sehingga apa yang diharapkan melalui pelayanan ini
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan pengguna jasa dan
Dry Port Gedebage sendiri.
2) Pembelian sarana truck pengangkut petikemas untuk
menunjang layanan tersebut, namun harus dilihat dari berbagai
aspek, misalnya aspek kebutuhan dan manfaat.
d. Jembatan timbang yang rusak
Dalam mengatasi permasalahan mengenai jembatan timbang yang
rusak, pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah :
1) Segera memperbaiki jembatan timbang yang telah ada.
2) Dibentuk personil pegawai yang khusus untuk ditempatkan
pada bagian jembatan timbang, guna menghindari terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan, baik kerusakan dan lain
sebagainya.
2. Pemecahan masalah eksternal
a. Belum tersambungnya jalur kereta api (rel) dari stasiun pasoso
menuju dermaga
Dalam mengatasi permasalahan belum tersambungnya jalur kereta
api (rel) dari stasiun pasoso hingga menuju dermaga di pelabuhan
Tanjung Priok sepanjang kurang lebih 2 kilometer, pemecahan yang
dapat dilakukan adalah :
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 45/49
M. Yasir A
© 2009
45
1) Pemerintah atau Departemen terkait harus segera
merealisasikan pembangunan jalur kereta api (rel) tersebut,
sehingga waktu pelayanan angkutan dari Dry Port Gedebage
bisa lebih cepat sekitar 5,5 jam menuju dermaga dibandingkan
saat ini dengan waktu optimal 6,5 jam menuju dermaga. Selain
itu tambahan atas waktu dan biaya-biaya akibat Double
Handling pun tak terjadi sehingga peran Dry Port Gedebage
dalam menunjang kegiatan ekspor impor menjadi lebih optimal
dibanding saat ini.
b. Banyaknya perusahaan jasa angkutan petikemas melalui jalan raya
Dalam mengatasi maraknya perusahaan jasa angkutan petikemas
melaui jalan raya atau banyaknya perusahaan trucking, pemecahan
masalah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Pihak aparatur pemerintah terkait khususnya di Jawa Barat agar
melakukan tindakan penertiban bagi angkutan truck petikemas
yang beroperasi tanpa ijin.
2) Melakukan keterbukaan dalam investasi khususnya mengenai
pembuatan TPS (Tempat Penumpukan Sementara) yang berada
di tiap stasiun yang berhubungan dengan Dry Port Gedebage
sehingga pelayanan Dry Port Gedebage mempunyai jangkauan
yang luas lagi.
3) Melakukan kerjasama dengan perusahaan trucking lokal untuk
mengangkut petikemas dari Dry Port ke pabrik atau sebaliknya.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 46/49
M. Yasir A
© 2009
46
BAB IV
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya yang telah diuraikan dalam
penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis memberikan beberapa kesimpulan,
yaitu sebagai berikut :
1. Dry Port Gedebage sebagai salah satu pelabuhan darat yang ada di
wilayah Bandung Jawa Barat mempunyai fungsi dan peran pokok
sebagaimana pelabuhan pada umumya, salah satu perannya adalah sebagai
penunjang kegiatan angkutan atau perpindahan petikemas ekspor maupun
impor menuju pelabuhan induk dalam hal ini pelabuhan Tanjung Priok
ataupun sebaliknya.
2. Kurangnya fasilitas alat bongkar muat membuat kegiatan penanganan dan
pelayanan petikemas untuk tujuan ekspor dan impor menjadi terhambat
terutama membuat terbatasnya kemampuan Dry Port Gedebage.
3. Permukaan tanah yang rendah di lapangan petikemas Gedebage turut
mempengaruhi kinerja bongkar muat serta buruknya penataan terhadap
petikemas ekspor dan impor yang akan dilayani di Dry Port Gedebage.
4. Saat ini Dry Port Gedebage belum menjalankan program Door to Door
Service dalam melayani pengguna jasanya hal ini berakibat terhadap
rendahnya volume arus petikemas yang ditangani dan dilayani juga
dampaknya bagi pemasukan atau pendapatan Gedebage sebagai pelabuhan
darat.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 47/49
M. Yasir A
© 2009
47
5. Kondisi jembatan timbang yang tidak beroperasi di Dry Port Gedebage
menimbulkan dampak resiko yang buruk, antara lain terjadinya
ketidaksesuaian dokumen berat maupun jumlah muatan yang ditangani
dengan berat atau jumlah muatan sesungguhnya juga berakibat
menurunnya kemampuan bahkan kerusakan alat bongkar muat sehingga
akan terhambatnya kelancaran penanganan kegiatan ekspor dan impor.
6. Belum tersambungnya jalur kereta api (rel) dari stasiun Pasoso di Tanjung
Priok langsung menuju dermaga menjadi salah satu masalah pokok yang
harus segera diselesaikan baik oleh pemerintah maupun departemen-
departemen terkait penyelenggaraan kegiatan pelabuhan, karena dampak
dari masalah ini akan berakibat bertambahnya biaya-biaya transportasi dan
waktu perjalanan dalam kegiatan ekspor dan impor dari Dry Port
Gedebage menuju pelabuhan Tanjung Priok atau sebaliknya.
7. Gedebage sebagai pelabuhan darat juga menghadapi persaingan terutama
banyaknya perusahaan angkutan petikemas jalan raya (trucking) yang
beroperasi dan menetapkan tarif angkutan petikemas yang lebih rendah
dibandingkan tarif angkutan Gedebage sebagai pelabuhan darat, namun hal
ini tidak begitu banyak mempunyai pengaruh yang signifikan karena
dibandingkan dengan pelayanan angkutan petikemas melalui jalan raya,
pelayanan Dry Port Gedebage jauh lebih unggul dalam segi mutu
pelayanan serta biaya dan keamanan yang terjamin, salah satu alasan yang
mendasari adalah bahwa setiap petikemas ekspor maupun impor yang
ditangani dan dilayani telah di tanggung oleh pihak asuransi.
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 48/49
M. Yasir A
© 2009
48
B. Saran
Penulis mencoba memberikan saran-saran yang sekiranya dapat
memberikan masukan-masukan terhadap perkembangan Dry Port Gedebage
terutama dalam mennunjang kegiatan serta pelayanan ekspor maupun impor
yang baik kepada pengguna jasa, saran-saran tersebut adalah :
1. Melakukan pendekatan dengan berbagai metode dan cara kepada
pengguna jasa khususnya di wilayah Bandung Jawa Barat agar sebaiknya
menyelesaikan administrasi ataupun penyelesaian dokumen-dokumen
ekspor maupun impor langsung di Dry Port Gedebage, sehingga fungsi
dan peran Dry Port Gedebage bukan hanya sebagai penyedia sarana
angkutan petikemas saja.
2. Melakukan upaya peningkatan kelas perjalanan Kereta Api pengangkut
petikemas sebagai angkutan barang unggulan sehingga dapat
menimbulkan minat dari pengguna jasa yang belum dilayani oleh Dry Port
Gedebage.
3. Memperbaiki serta mengevaluasi setiap permasalahan dan kendala yang
ada pada sarana, prasarana dan fasilitas yang menimbulkan masalah dalam
menunjang klancaran kegiatan dan pelayanan ekspor ataupun impor di Dry
Port Gedebage dengan mencari penyebab masalah dan mempelajari
penyebab masalah tersebut untuk menemukan solusi dan pemecahannya.
Agar dikemudian hari masalah serta kendala yang ada bisa di antisipasi.
4. Melakukan pengembangan sistem informasi yang terpadu terhadap
monitoring atau pengawasan angkutan petikemas yang menggunakan
5/11/2018 Tugas Akhir Dry Port Gedebage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akhir-dry-port-gedebage 49/49
M. Yasir A
© 2009
49
kereta api, sehingga baik pengguna jasa, kepelabuhanan, kepabeanan dan
semua pihak yang terkait dalam kegiatan ekspor impor dapat mengetahui
informasi pergerakan petikemas ekspor maupun impor secara terkini dan
akurat.
5. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada segenap karyawan baik
Administrator Pelabuhan darat Gedebage maupun PT. Kereta Api
(persero) guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja Dry Port Gedebage
dalam melayani dan menangani permintaan ekspor maupun impor dari
pengguna jasa.