sri damayanti
Post on 07-Aug-2015
154 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI O. MANGUNHARJO
OlehSri Darmayanti NIM 4105055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU2010
1
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI O. MANGUNHARJO
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi PersyaratanDalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Sri Darmayanti NIM 4105055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU2010
2
LEMBAR PERSETUJUAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI O. MANGUNHARJO
Lubuklinggau, Juni 2010
Penulis,Sri DarmayantiNIM 4105055
Disetujui dan Disyahkan oleh
Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,
Drs. Muhd. Dani, M.Pd. Linda Kurniawati, M.Pd.
MengetahuiKetua Jurusan Pendidikan Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Drs.H. M. Rudy Hartoyo, M.Pd.
3
PENGESAHAN
Skripsi oleh Sri Darmayanti 4105055Telah dipertahankan di depan tim penguji pada
Pada Tanggal
Panitia Penguji
Ketua : H.M. Lukman Nawi, M.Pd.
Sekretaris : Drs. J. Albert Barus, M.Pd.
Tim Penguji
Ketua : H.M. Lukman Nawi, M.Pd.
Anggota : 1. Ida Kurnia, S.Pd.
2. Ahmad Amin, M.Si.
3. A. Budi Mulyanto, M.Pd.
MengetahuiKetua STKIP-PGRI Lubuklinggau,
H.M. Lukman Nawi, M.Pd.
4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
keabadian Bakat yang kita miliki adalah hadiah dari Tuhan untuk kita… Apa yang dapat kita hasilkan dari bakat tersebut adalah hadiah dari kita untuk Tuhan. Penyesalan akan hari kemaren, dan ketakutan akan hari esok adalah dua pencuri yang mengambil kebahagiaan saat ini. Manusia tidak mencapai kesuksesan dalam bisnis atau dalam hidup, tak peduli seberapa pintarnya mereka, tak penting seberapa hebat sikap mereka, tak peduli seberapa cerdas ilmu mereka kecuali mereka berorientasi menuju tujuan-tujuan yang benar dan memiliki dorongan atau kekuatan motivasi untuk sukses. Manusia harus menginginkan sesuatu yang benar-benar sulit dan tetap menginginkanya sepanjang hidupnya.
"Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah."
Secercah harapan dan kebahagiaan telah kuraih atas Anugerah-Mu berupa karya terbaikku, ku persembahakan kepada mereka yang menghantarkan keberhasilanku: Ayahanda dan Ibunda tercinta yang
selalu melantunkan do’a disetiap hembusan nafasnya demi keberhasilan ananda
Kakaku-kakakku(Yesi dan Kak Asan), Adik-adikku (Supri dan Didi) yang selalu memberikan motivasi, do’a, perhatian dan kasih sayangnya
Keponakanku, abhy dan Zaqhia kalian bagaikan mentari yang selalu bersinar di dalam hatiku
5
Dosen Pembimbing, Pak Muh. Dani. M.Pd. dan Ibu Linda Kurniawati. M.Pd. yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkanku
Sahabat-sahabatku, Putri, Agustin, Dewi, Mbak Ety, Nelly, Neny, Sri, Ice, Riska, Rasmita, Rasmini yang telah banyak membantu dan memberikan kesan terindah di hari-hari ku
Sahabat-sahabat Ku Rian Puspita, Dia, Rina, Irma, Andi, Miko, Fery, Tri Susilo, dan yang tak dapat ku sebutkan satu persatu, Yang telah memberikan semangat dan kesan terindah di hari-hari ku.
Almamaterku
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sri Darmayanti
NPM : 4105055
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Pendidikan MIPA
Judul Karya Ilmiah/ Skripsi :“ Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray dalam meningkatkan hasil belajar
Fisika pada materi Tekanan kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo”.
6
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul tersebut di atas adalah
benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan
yang berlaku secara ilmiah.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan atau plagiat dalam karya ilmiah ini. Hal ini juga berlaku apabila
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya tulis ini.
Lubuklinggau, Yang membuat pernyataan
Sri Darmayanti
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur penulis ucapkan kepada Allah
SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray dalam meningkatkan hasil belajar Fisika pada materi
Tekanan kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo”. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi
Pendidikan fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik
Indonesia Lubuklinggau.
7
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak memperoleh arahan,
bimbingan, petunjuk, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Secara khusus
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. M. Lukman Nawi, M.Pd. sebagai Ketua STKIP-PGRI
Lubuklinggau.
2. Bapak Drs. H. Rudy Hartoyo, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
MIPA
3. Bapak A. Budi Mulyanto, M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika, Pembimbing Akademik.
4. Bapak Drs. Muhd. Dani, M.Pd. sebagai Pembimbing Utama.
5. Ibu Linda Kurniawati, M.Pd. sebagai Pembimbing Pembantu.
6. Bapak Susilo, S.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri O. Mangunharjo.
7. Kepala beserta Staf perpustakaan STKIP PGRI Lubuklinggau yang telah
banyak membantu dalam penulisan referensi dalam skipsi ini.
8. Seluruh Dosen program studi pendidikan Fisika dan Staf STKIP-PGRI
Lubuklinggau yang telah banyak membantu dalam penulisan referensi dalam
skripsi ini.
9. Orang tuaku tercinta dan semua keluarga yang telah mencurahkan kasih
sayang dan doa nya untuk keberhasilanku.
10. Sahabat-sahabatku dan teman seperjuangan program studi pendidikan
fisika angkatan 2005.
Penulis mengucapkan terima kasih dengan diiringi doa, semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
8
Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca dan pihak-pihak yang terkait khususnya dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
Lubuklinggau, Juni 2010
Penulis
Abstrak
Skripsi ini berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Tekanan Kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh cara mengajar guru yang masih menerapkan metode pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk menerapkan motode pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray guna meningkatkan hasil belajar siswa. Masalah penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional pada materi tekanan di kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo?”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan pretest dan postest group design, pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes uraian. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai tes awal sebesar 0,80 dan akhir sebesar 4,94 dan sebesar 1,66 dengan dk= 62 dan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional.
9
Kata Kunci: Metode Pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray, Hasil Belajar
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................... ii
PERSETUJUAN ........................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... v
PERNYATAAN ........................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv
10
BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1
A.Latar Belakang ......................................................... 1B.Rumusan Masalah ......................................................... 3C.Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 3D.Tujuan Masalah ......................................................... 4E.Manfaat Penelitian ......................................................... 5F.Penjelasan Istilah ......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 7
A. Deskripsi Teoretik ...................................................... 7 1. Pengertian Belajar ...................................................... 7
2. Pengertian Hasil Belajar .............................................. 83. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar........ 84. Pembelajaran Kooperatif ............................................ 95. Strategi Pembelajaran Kooperatif ................................ 136. Pembelajaran Kooperatif tipe two stay two stray ....... 187. Pembelajaran Konvensional ........................................ 198. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Pembelajaran Konvensional .................. 209. Materi ............................................................... 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 28C. Hipotesis Penelitian............................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 30
A. Rancangan Penelitian ........................................................ 301. Rasional .................................................................. 302. Jenis Penelitian.............................................................. 30
B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................ 311. Populasi ................................................................. 312. Sampel ................................................................. 32
C. Teknik Pengumpulan Data Dan Pengembangan Isntrumen ................................................. 321. Tehnik Pengumpulan Data ........................................... 322. Tehnik Pengembangan Instrumen ................................ 33
D. Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................... 34E. Tehnik Analisis Data .......................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 45
A. Hasil Penelitian .................................................................. 451. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ............................. 45
a. Analisis Validitas Butir Soal ................................. 46b. Analisis Reliabilitas Tes ....................................... 47
11
c. Analisis Daya Pembeda Butir Soal ....................... 48d. Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal .................... 49
2. Deskripsi Data Penelitian ............................................ 50a. Kemampuan Awal Siswa (Data Hasil Pretes) ........ 51b. Kemampuan Akhir Siswa (Data Hasil Postes) ...... 54
3. Analisis Inferensial Data Penelitian ............................ 56a. Uji Normalitas ....................................................... 56b. Uji Homogenitas ................................................... 57c. Uji Kesamaan Rata-rata ........................................ 60
B. PEMBAHASAN PENELITIAN ........................................ 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................... 68
A.Simpulan .................................................................... 68B.Saran .................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Perangkat Pembelajaran ............................................................................ 72
1 Perangkat Pembelajaran ........................................................................... 72
2 Kisi-Kisi Soal ........................................................................................... 92
3 Instrumen Penelitian ................................................................................ 96
4 Pedoman Penskoran ................................................................................ 99
B. Instrumen Penelitian ..................................................................................103
1 Data Uji Coba Instrumen .........................................................................103
2 Perhitungan Validitas Soal ........................................................................109
3 Perhitungan Reliabilitas Soal ....................................................................114
12
4 Perhitungan Daya Pembeda Soal .............................................................116
5 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal .......................................................117
C. Analisis Hasil Uji Coba dan Analisis Data ...............................................118
1 Tabel Rekapitulasi Analisis Hasil Prites dan Postes Siswa ......................118
D. Domentasi ....................................................................................................130
E. Surat Izin Penelitian ...................................................................................131
1 Surat Persetujuan Judul Skripsi ................................................................131
2 Surat Mohon Bimbingan Skripsi...............................................................132
3 Kartu Konsultasi/Bimbingan Skripsi ........................................................133
4 Surat Permohonan Penelitian dari STKIP-PGRI Llg ................................134
5. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan .............................................135
6 Surat Keterangan Melaksanakan Uji Coba Instrumen ..............................136
7 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................................137
8 Surat Keterangan Memperbanyak Skripsi ...............................................138
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif .............................. 21dan konvensional
Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo ......... 31
Tabel 3. Sampel Penelitian. ............................................................ 32
Tabel 4. Interpretasi Validitas Tes ......................................................... 35
Tabel 5. Interpretasi Reliabilitas Tes ..................................................... 37
13
Tabel 6. Interpretasi Tingkat Kesukaran ............................................... 37
Tabel 6. Interpretasi Daya Pembeda ...................................................... 38
Tabel 7. Hasil Analisis Validitas Tes Uji Coba ..................................... 46
Tabel 8. Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Uji Coba ............................ 48
Tabel 9. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba ..................... 49
Tabel 10. Skor Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir .................................. 51
Tabel 11. Daftar Distribusi Frekuensi Tes Awal .................................... 52
Tabel 13. Rata-rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Awal ..................... 53
Tabel 11. Daftar Distribusi Frekuensi Tes Akhir ................................... 54
Tabel 13. Rata-rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Akhir .................. 56
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir ............... 57
Tabel 15. Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir ............ 60
Tabel 16. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir ........... 64
Tabel 17. Nilai z score
Tabel 18. Harga Kritik Chi Kuadrat
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Skor rata-rata tes awal dan tes akhir siswa ................................. 51
14
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Oleh karena itu
untuk menghasilkan sumber daya manusia dalam pembangunan yang baik
diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini guru sangat
berperan penting dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat. Karena
15
guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab penuh atas
terselenggaranya proses belajar mengajar. Tugas utama guru adalah
menciptakan suasana didalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar
yang dapat memotivasi siswa belajar dengan baik. Menurut Semiawan
(1985:32) dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut
menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu pengaturan
kelas dan pengajaran itu sendiri. Kelas yang baik dapat menciptakan situasi
yang memungkinkan anak belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan
mengajar.
Fisika merupakan mata pelajaran yang selalu mengalami
perkembangan. Perkembangan ilmu fisika tersebut menuntut kita untuk lebih
memahami dan menguasai konsep dasar fisika. Memahami konsep dasar tidak
mudah bagi kebanyakan siswa. Sebab konsep fisika cenderung abstrak atau
kompleks. Oleh karena itu, banyak siswa yang menganggap fisika merupakan
pelajaran yang susah dimengerti dan dipahami. Sehingga dituntut kemampuan
guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat, sesuai dengan tingkat
perkembangan mental siswa dan membantu siswa untuk mencapai kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran.
Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2007:12). Pembelajaran kooperatif
adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dengan
kelompok–kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang
dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan menurut Nur (1996:36)
bahwa siswa yang bekerja dalam kelompok kooperatif, belajar lebih baik
16
dibandingkan dengan kelas yang diorganisasikan secara tradisional. Dalam
pembelajaran ini upaya-upaya berorientasi tujuan tiap individu menyumbang
pencapaian tujuan individu lain. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman
penelitian dalam program pengalaman lapangan II di sekolah, masih banyak
guru yang menggunakan metode konvensional. Dalam hal ini siswa terlihat
bosan ketika proses pembelajaran berlangsung dan hasil belajar relatif rendah.
Oleh karena itu diperlukan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan
menarik yang memerlukan keaktifan siswa dalam belajar baik secara fisik,
intelektual, maupun emosional.
Metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat berdiskusi, saling membantu satu sama
lain untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami dan menguasai topik
yang baru dipelajari. Para siswa dalam kelompok secara individu membangun
kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-
masalah fisika, sehingga akan mengurangi rasa cemas dan takut pada pelajaran
fisika. Melalui pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, siswa akan
terlibat secara aktif dan lebih termotivasi untuk belajar fisika. Untuk siswa
yang berkemampuan kurang, metode ini akan sangat membantunya untuk
lebih memahami materi fisika yang sedang dipelajari dan diharapkan hasil
belajar fisika siswa akan meningkat.
Sehubungan dengan hal tersebut peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatip Tipe Two Stay
17
Two Stray dalam meningkatkan hasil belajar fisika pada materi tekanan kelas
VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dari pada
metode pembelajaran konvensional pada materi tekanan di kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo?”
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu konsep yang memiliki nilai ganda atau
jika diukur akan menghasilkan skor yang bervariasi. Untuk pengambilan
data, dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat.
a) Variabel bebas yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray.
Strategi mengajar dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray merupakan cara pengelompokan
siswa yang terdiri 4 orang siswa dan dikelompokkan secara heterogen.
Baik jenis kelamin, suku, ras, maupun kemampuan kognitifnya.
b) Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa
18
Hasil belajar siswa adalah hasil belajar yang diperoleh setelah
mengikuti proses belajar mengajar dengan pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri O. Mangunharjo.
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIII semester II (dua) Tahun
pelajaran 2009/2010.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, adapun yang menjadi
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui
apakah hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray lebih baik dari pada metode pembelajaran
konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri
O. Mangunharjo”.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Siswa
1) Untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, berfikir kritis dan
kemampuan membantu siswa dalam belajar.
2) Untuk menanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan
kelompok serta meningkatkan hasil belajar siswa.
19
b. Guru
1) Sebagai bahan referensi bagi guru mata pelajaran fisika dalam
menerapkan pembelajaran koopertif tipe two stay two stray.
2) Informasi bagi para guru bahwa dengan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan penguasaan
konsep, sikap, dan keterampilan peserta didik.
c. Sekolah
Diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
d. Peneliti
Memberikan sumbangan pikiran dan informasi atau masukan bagi peneliti
yang ingin meneliti masalah ini lebih lanjut.
F. Penjelasan Istilah
Menghindari terjadinya salah penafsiran terhadap istilah–istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan sebagai berikut :
a) Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah pembelajaran
kooperatif yang efektif, dalam penerapannya siswa dibentuk menjadi
kelompok kecil beranggotakan empat orang, dimana dua orang tinggal
dikelompoknya sedangkan dua orang yang lain untuk mendapatkan
informasi.
20
b) Pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang dilaksanakan secara
konvensional berupa penyampaian informasi dengan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab.
c) Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
berupa nilai yang diperolah dari hasil tes yang dilakukan setelah
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoretik
1. Pengertian Belajar
21
Belajar merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan
besar pengaruhnya dalam kehidupan manusia, karena tanpa melalui proses
belajar seseorang tidak akan dapat melakukan sesuatu dan tidak dapat
maju dari keadaan sekarang. Belajar disini dititik beratkan pada proses
belajar tersebut, kebanyakan para ahli di bidang pendidikan memberikan
penafsiran yang berbeda-beda mengenai pengertian belajar. Dalyono
(2007:49) mengemukakan bahwa:“Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan
yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis,
mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta
dana, panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-
aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan
sebagainya”.
Sedangkan menurut Witherington (dalam Dalyono, 2007:211)
mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.
Dari beberapa defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar
adalah proses perubahan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam diri manusia.
2. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Slameto (1995:65), Hasil belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
dari interaksi siswa dengan lingkungannya sendiri. Hasil belajar digunakan
22
sebagai patokan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam suatu
materi pelajaran. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah
terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya, baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan maupun dalam bentuk sikap yang positif.
Hamalik (2003:30) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku yang diharapkan pada siswa setelah melakukan proses belajar
mengajar”. Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah suatu bukti keberhasilan seseorang dalam mempelajari
meteri pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang
diperoleh dari hasil belajar yaitu hasil tes. Biasanya nilai dari hasil belajar
seseorang itu dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau kata–kata baik,
sedang dan buruk.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar
Dalyono (2007:55) menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya
seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar
dan ada pula dari luar dirinya. Faktor yang berasal dari dalam diri orang
yang belajar disebut faktor internal, yang tergolong faktor internal antara
lain : (a) Faktor kesehatan, meliputi faktor kesehatan jasmani dan rohani;
(b) Faktor inteligensi dan bakat; (c) Faktor minat dan motivasi; (d) Cara
belajar. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri orang yang belajar
disebut faktor eksternal, yang tergolong faktor eksternal antara lain : (a)
23
Keluarga, meliputi ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi
penghuni rumah; (b) Sekolah, meliputi keadaan sekolah tempat belajar; (c)
Masyarakat, meliputi keadaan masyarakat di sekitar tempat tinggal; (d)
Lingkungan sekitar, meliputi keadaan lingkungan, bangunan rumah,
suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.
Salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dimaksud
adalah pembelajaran tipe two stay two stray yang dapat membantu siswa
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray adalah satu faktor yang berasal dari luar diri orang
yang belajar. Sehingga dapat membantu guru lebih banyak melibatkan
siswa dalam proses belajar untuk aktif dan meningkatkan proses belajar
sehingga hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dapat meningkat.
4. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2007:12) “Pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) adalah suatu metode pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang angotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok
heterogen”.
Menurut Sunal dan Hans (dalam Isjoni, 2007:12) “Pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) merupakan suatu cara pendekatan atau
serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan
kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran”.
24
Menurut Nur (1996:6), ada beberapa unsur dasar pembelajaran
kooperatif yaitu: (1) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam
kelompoknya seperti milik mereka sendiri; (2) Siswa harus melihat bahwa
semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama; (3)
Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya; (4) Siswa akan diberikan evaluasi dan penghargaan
yang akan diberikan kepada semua anggota kelompok; (5) Siswa akan
berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya; (6) Siswa akan diminta
mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam
kelompok kooperatif.
Dalam metode pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil yang saling membantu belajar satu sama
lainnya. Kelompok-kelompok tersebut beranggotakan siswa yang hasil
belajarnya tinggi, hasil belajarnya berada pada rata-rata dan hasil belajar
rendah, laki-laki dan perempuan, siswa dengan latar belakang suku yang
berbeda yang ada di kelas. Kelompok dengan anggota yang heterogen ini
akan bekerja sama untuk mancari pemecahan masalah yang diberikan oleh
guru.
Lugdren (dalam Isjoni, 2007:13) berpendapat bahwa unsur-unsur
dasar dalam pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah
sebagai beriku:
25
a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama”.
b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta
didik lain dalam kelompoknya, selain tanggungjawab terhadap diri
sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan
yang sama.
d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para
anggota kelompok.
e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
g. Setiap siswa akan diminta pertanggung jawaban secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Roger dan Davit (dalam Lie, 2007:3) mengatakan bahwa tidak
semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk
mencapai hasil yang maksimal, lima unsur metode pembelajaran
kooperatif harus diterapkan, yaitu:
1) Saling ketergantungan positif
Maksudnya adalah dengan pembelajaran kooperatif siswa
yang kurang mampu tidak akan merasa minder karena mereka juga
26
memberikan sumbangan nilai untuk kelompoknya, sedangkan siswa
yang lebih pandai tidak akan merasa dirugikan karena teman mereka
yang kurang mampu bukan hanya sekedar menumpang, tetapi juga ikut
memberikan sumbangan nilai.
2) Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat dari unsur ketergantungan
positif. Setiap siswa akan bertanggung jawab untuk dapat melakukan
hal yang terbaik untuk kelompok mereka.
3) Tatap muka
Setiap anggota kelompok akan diberikan kesempatan untuk
bertemu muka dan berdiskusi serta berinteraksi dengan anggota
kelompok yamg lain.
4) Komunikasi antara anggota
Tujuannya adalah agar setiap anggota kelompok dapat
memperkaya pengalaman belajar dan perkembangan mental dan
emosional para siswa.
5) Evaluasi proses kelompok
Evaluasi ini bisa dilakukan kapan saja, tujuannya adalah
untuk mengevaluasi kegiatan belajar kelompok secara kooperatif yang
telah dilakukan oleh siswa.
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat ditentukan
oleh strategi mengajar yang digunakan. Penggunaan strategi mengajar
27
berdampak pada interaksi belajar mengajar yang baik. Dalam kegiatan
belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya
suatu proses belajar mengajar, yaitu pengaturan kelas dan penyajian materi
itu sendiri. Keberhasilan mengajar dalam arti tercapainya tujuan-tujuan
pembelajaran, sangat tergantung kepada kemampuan mengatur kelas.
Kelas yang baik dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak
belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajar.
Pengorganisasian kelas merupakan suatu serangkaian kegiatan guru untuk
menumbuh kembangkan dan mempertahankan kondisi kelas yang baik
meliputi tujuan pembelajaran, pengaturan waktu yang tersedia, pengaturan
ruang serta pengelompokan siswa dalam belajar.
Stimulus belajar menuntut adanya kerjasama siswa dalam
memecahkan masalah. Kerjasama siswa dalam kegiatan belajar penting
dilaksanakan, bukan hanya sekedar memperoleh hasil yang optimal tetapi
juga merupakan usaha untuk memupuk sikap gotong royong, toleransi,
kepekaan sosial, sikap demokratis, saling menghargai dan memupuk
keterampilan mengadakan interaksi sosial.
Pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray akan membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif
dan hubungan yang lebih baik diantara siswa. Pembelajaran kooperatif
secara bersamaan membantu siswa dalam pembelajaran akademik mereka,
peningkatan belajar terjadi tidak tergantung pada usia siswa, mata
pelajaran atau aktivitas belajar. Tugas-tugas belajar yang kompleks seperti
28
pemecahan masalah, berpikir kritis, dan pembelajaran konseptual akan
meningkat secara nyata pada saat digunakan strategi-strategi kooperatif.
Siswa lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang
lebih tinggi selama dan setelah diskusi dalam kelompok kooperatif
dibandingkan siswa yang belajar secara individual atau kompetitif. Jadi
materi yang dipelajari siswa akan melekat untuk periode waktu yang lebih
lama.
Menurut Slavin (dalam Nur, 1996:34) mengemukakan bahwa.“
Tujuan dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai upaya-upaya yang
berorientasi tujuan individu menyumbang pencapaian tujuan individu
lain”. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan metode
pembelajaran kooperatif, Nur (1996:38) mengemukakan beberapa hal
antara lain :
1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Ada beberapa langkah dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif, yaitu:
a) Penyusunan kelas
Siswa dalam kelompok belajar duduk saling berhadapan
saat bekerja sama dan setiap meja diberi nomor sehingga guru
dengan mudah menunjuk nomor kelompok.
b) Menetapkan ukuran kelompok
29
Kelompok bekerja paling baik jika terdiri dari 2-5 siswa,
ukuran kelompok juga ditentukan oleh alat atau bahan yang
tersedia.
c) Menetapkan siswa dalam kelompok
Penyusunan anggota kelompok mencerminkan kehidupan
sehari-hari, penempatan anggota kelompok juga ditinjau dari jenis
kelamin dan kemampuan belajarnya.
d) Mengubah kelompok secara periodik
Sejumlah guru membiarkan kelompok mereka bersama-
sama untuk satu minggu, satu semester dan satu unit pengajaran.
Kriteria yang tepat membiarkan kelompok tinggal bersama dalam
waktu yang cukup lama sampai mengalami keberhasilan
kelompok.
e) Menyiapkan siswa belajar kooperatif
Kepada siswa di informasikan prosedur dan hasil yang
diharapkan dari pembentukan kelompok. Guru menekankan
pembentukan kelompok itu bukan memaksa untuk berteman
dengan orang lain, tetapi untuk mengembangkan hubungan
kerjasama dalam satu tim untuk mencapai tujuan tertentu.
f) Menjelaskan pelajaran
Setelah rencana kegiatan belajar mengajar disiapkan,
maka guru : (1) Menentukan topik pelajaran, judul pelajaran,
tujuan pelajaran; (2) Melaksanakan metode yang digunakan; (3)
30
Memberi tugas yang akan dikerjakan; (4) Memberi informasi
tentang metode evaluasi, keselamatan dan kerjasama serta
keselamatan alat-alat dan bahan yang digunakan.
2. Peranan Guru
Beberapa peranan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif, yaitu:
a) Merumuskan tujuan pembelajaran
Ada dua tujuan pembelajaran yang perlu diperhatikan
oleh guru yaitu, tujuan akademik dan tujuan keterampilan
bekerjasama yang meliputi keterampilan memimpin,
berkomunikasi, mempercayai orang lain dan mengelola konflik.
b) Memperkenalkan pembelajaran kooperatif
Mereview rencana kegiatan, menjelaskan jumlah siswa
dalam kelompok dan dasar pembentukannya.
c) Menyusun akuntabilitas
Suatu kelompok belajar tidak dapat dikatakan benar-
benar kooperatif jika diperbolehkan adanya anggota kelompok
yang mengerjakan seluruh pekerjaan.
d) Memonitor siswa mengunakan keterampilan
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru
berkeliling diantara kelompok dan memperhatikan komunikasi
antar mereka, mengamati keterampilan kooperatif tiap kelompok
selama mengerjakan tugas.
31
e) Memberi bantuan dalam mengerjakan keterampilan kooperatif
Bila ada kelompok yang banyak menghadapi masalah
belajar kooperatif dari kelompok lainnya, maka guru turun tangan
meminta anggota kelompok mencari penyebabnya, mengapa
kelompok tidak efektif dan minta mereka mengajukan suatu
pemecahannya.
f) Melakukan intervensi untuk mengajarkan keterampilan
bekerjasama
Pada saat memantau kelompok-kelompok yang sedang
belajar, terkadang guru menemukan siswa yang tidak memiliki
keterampilan untuk menjalin kerjasama yang cukup dan adanya
kelompok yang memiliki masalah dalam menjalin kerjasama.
g) Menutup pelajaran
Siswa diminta membuat rangkuman dan kesimpulan yang
telah mereka pelajari
h) Mengevaluasi proses kelompok supaya kelompok menyadari
kemajuan
Dalam belajar bekerjasama guru memberi waktu untuk
mengevaluasi bagaimana mereka bekerjasama, waktu diberikan
beberapa menit diakhir pelajaran.
i) Mengevaluasi hasil belajar siswa
32
Walaupun siswa bekerjasama, tetapi secara perorangan
siswa bertanggung jawab terhadap pelajarannya sendiri dan untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah
dipelajarinya.
6. Pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay two stray
Berdasarkan uraian tentang pembelajaran kooperatif pada
halaman sebelumnya, maka salah satu metode pembelajaran kooperatif
yang efektif untuk dapat meningkatkan hasil belajar yaitu dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
(Dua Tinggal Dua Tamu).
Menurut Lie (2007:61) pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray merupakan pembelajaran kooperatif yang efektif, yang melibatkan
siswa secara aktif, dalam penerapannya siswa dibentuk menjadi kelompok
kecil, yang setiap kelompok beranggotakan empat orang, dimana dua
orang tinggal dikelompoknya sedangkan dua orang yang lain mencari
informasi. Metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray ini
memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk membangkitkan
hasil dan informasi pada kelompok lainnya.
Lie (2007:62) menyatakan langkah-langkah metode
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa;
33
2. Setelah selesai dua orang dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertemu kedua
kelompok yang lain;
3. Dua orang tinggal yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka;
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain; dan
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
7. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran yang
menggunakan pola belajar yang sederhana. Proses pembelajarannya
meliputi penyampaian informasi, penilaian materi pelajaran, media
pengajaran, waktu belajar dan metode belajar yang telah disusun
berdasarkan tujuan instruksional (Hamalik, 1992 : 59). Sebagaimana
dikatakan oleh Philip R. Wallace tentang pendekatan konvensional
memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagai mana
umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya, guru mentransfer
ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai
penerima.
Kelemahan pembelajaran Konvensional adalah: (1) Guru sulit
untuk mengetahui kemampuan pemahaman anak didik terhadap materi
yang sudah diberikan; (2) Guru cenderung ingin menyampaikan materi
yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi bersifat pemompaan; (3) Siswa
34
cenderung pasif dan sulit untuk mengambil kesimpulan yang tepat; (4)
Suasana kelas membosankan dan dapat membuat pembelajaran keluar dari
jalur atau tujuannya; (5) Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa
tetap tertarik dengan apa yang dipelajari.
Menurut Sukandi, Ujang (2003) mendeskripsikan bahwa
Pendekatan konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak
mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah
siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan
pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan konvensional
dapat dimaknai sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih banyak
berpusat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa,
metode pembelajaran lebih banyak menggunakan ceramah dan
demonstrasi, dan materi pembelajaran lebih pada penguasaan konsep-
konsep bukan kompetensi
8. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dengan
Metode Pembelajaran Konvensional
Dalam pembelajaran konvensional dikenal juga adanya belajar
kelompok. Walaupun demikian, ada sejumlah perbedaan esensial antara
kelompok belajar kooperatif tipe two stay two stray dengan kelompok
belajar konvensional. Menurut Abdurrahman (2002:79), sejumlah
perbedaan tersebut diuraikan pada tabel 1.1 sebagai berikut:
35
Tabel 1.1Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan
Konvensional
Kelompok belajar kooperatip tipe Two Stay Two Stray
Kelompok Belajar Konvensional
1. Adanya saling ketergantungan positip, saling membantu, dan saling memberikan motivasi, sehingga ada interaksipromotif.
2. Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya, sehingga dapat mengetahui taraf kemampuan masing-masing siswa.
3. Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik maupun jenis kelaminnya.
4. Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir, hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok.
5. Mengajarkan keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja kelompok seperti, kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik secara langsung.
6. Guru memperhatikan secara lang-sung proses kegiatan kelompok .
7. Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi yang saling menghargai)
1. Guru saling membiarkan adanya siswa yang saling mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok.
2. Akuntabilitas individual sering diabaikan, sehingga tugas-tugas sering dikerjakan oleh beberapa orang saja.
3. Kelompok belajar biasanya homogen.
4. Pemimpin kelompok sering ditentu-kan oleh guru atau kelompok sendiri yang memilih dengan caranya masing-masing.
5. Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan.
6. Guru sering tidak memperhatikan proses kegiatan kelompok.
7. Penekatan sering hanya pada penyelesaian tugas
36
9. Tekanan
a. Pengertian Tekanan
Menurut Kartono, Agus (2007) Pengertia tekanan dapat
dilihat pada kehidupan sehari-hari seperti pisau yang tajam lebih
mudah untuk memotong roti dari pada pisau yang tumpul, dan paku
yang ujungnya runcing lebih muda menancap pada kayu dibandingkan
paku yang ujungnya tumpul. Perhatikan pula bentuk cangkul, mata
bajak, kaki unggas, seperti ayam, itik. Jika ayam dan itik berjalan di
jalan yang berlumpur, ternyata kedua kaki unggas tersebut memiliki
kedalaman yang berbeda.
Dari beberapa peristiwa tersebut sangat berhubungan dengan
salah satu konsep fisika, yaitu tekanan. Jadi tekanan itu adalah gaya
yang berkerja pada suatu bidang per satuan luas bidang itu. Bidang
atau permukaan yang dikenai gaya disebut bidang tekan, sedangkan
gaya yang diberikan pada bidang tekan disebut gaya tekan.
b. Tekanan di Zat Padat
Jika adalah besar gaya yang beraksi dengan arah tegak
lurus pada suatu permukaan yang mempinyai luas A, maka tekanan P
adalah gaya F dibagi dengan luas permukaan A. Seperti gambar
dibawah ini:
37
Gambar 1.1 Untuk gaya yang besarnya sama, tekanan hanya bergantung pada luas bidang tekan
A
A
Dapat dirumuskan:
Keterangan:P = Tekanan (N/m2)F = Gaya tekan (N)A = Luas bidang (m2)
c. Tekanan di Zat Cair
Perhatikan gambar 1.2 di bawah ini:
Gelas yang tidak diisi air terasa ringan, sedangkan gelas yang
diisi air akan terasa berat. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa air
(zat cair) memberikan gaya tekan yang arahnya kebawah kepada
telapak tangan.
Perhatikan gambar 1.3 anggap bahwa zat cair terdiri atas
beberapa lapisan. Setiap lapisan memberi tekanan pada lapisan di
bawahnya sehingga lapisan paling bawah akan mendapatkan tekanan
yang paling besar. Oleh karena lapisan paling atas hanya mendapatkan
38
a bGambar 1.2 Semakin banyak zat cair yang ada di dalam gelas, telapak tangan semakin terasa berat untuk menahannya. Gaya berat ini di sebut sebagai gaya tekan
tekanan dari udara (atmosfer), maka tekanan pada permukaan zat cair
sama dengan tekanan atmosfer.
Gambar 1.3 Zat cair dapat dianggapTersusun atas lapisan-lapisan air dan
Setiap lapisan member tekanan pada lapisan bawahnya
Kartono (2007) Untuk mengetahui berapa besar tekanan pada
setiap lapisan dapat di turunkan dari rumus tekana yaitu sebagai
beikut:
................ 1.1
Untuk massa zat cair dapat di cari dengan rumus :
......................................................... 1.2
Sedangkan untuk volume zat cair dicari dengan rumus :
..........................................................1.3
Dari persamaan 1.1,1.2,dan 1.3 di substitusikan maka :
Jadi :
......................................................... 1.4
Keterangan :
39
Ph = Tekanan yang dialami zat cair (N/m2) = Massa Jenis zat cair (g/cm3atau kg/m3)
g = Percepatan grafitasi bumi (m/s2)h = Ketinggian / kedalaman titik diukur dari permukaan (m)
d. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah dua tabung atau lebih yang saling
berhubungan. Tabung-tabung yang berhubungan bukanlah pipa
kapiler. Konsep bejana berhubungan: zat cair yang sejenis dalam suatu
bejana berhubungan selalu mendatar dan sama tingginya (Gambar 1.4).
Penerapan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada
desain teko air dan menara air.
Jika bejana berhubungan diisi dengan dua jenis zat cair
berbeda yang tidak bercampur (misal air dan minyak) dengan massa
jenis masing-masing maka permukaan kedua zat cair
dalam kedua kaki bejana tidak sama tingginya.
minyak
Air
Air Garis batas
Gambar 1.4 bejan berhubungan Diisi dengan air Gambar 1.5 Bejan berhubungan
Diisi dengan dua jenis zat cair berbeda, yaitu air dan minyak
Diukur dari garis batas antara kedua zat cair (lihat gambar
1.5), berlaku persamaan:
Kanginan (2008)
Dengan h adalah ketinggian permukaan zat cair diatas garis batas.
40
e. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
pada zat cair di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan
sama rata.
F1 F2
A1 A2
Gambar 1.6 Pipa Hidrolik memanfaatkan gaya kecil untukmemperoleh gaya yang lebih besar.
Perhatiakan gambar diatas sebuah piston kecil dengan luas
penampang A1 memberikan gaya F1 pada permukaan zat cair. Tekanan
tambahan diteruskan melalui pipa penghubung sampai di
sebuah piston besar dengan luas penampang A2. Tekanan tambahan
sama di kedua pipa silinder tersebut, sehingga:
............................................................ 1.4
atau ............................................ 1.5
Keterangan :F1 : gaya pada penampang 1 (N)F2 : gaya pada penampang 2 (N)A1 : luas penampang 1 (m2)A2 : luas penampang 2 (m2)P : tekanan (N/m2)
f. Hukum Archimedes
41
Berdasarkan percobaan seorang ahli Fisika yang bernama
Archimedes, yakni berat benda ketika di dalam air menjadi lebih
ringan. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas (FA). Jadi gaya
apung sama dengan berat benda diudara dikurangi dengan berat benda
di dalam air.
Dengan : FA = gaya apung atau gaya ke atas (N)wu = gaya berat benda di udara (N)wa = gaya berat benda di dalam air (N)
Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya air
yang didesak oleh benda tersebut. Semakin besar air yang didesak
maka semakin besar pula gaya apungnya. Hukum archimedes yang
menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair,
baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung
(gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut. Secara matematis
ditulis sebagai berikut:
FA = wf
Karena wf = mfg
dan
maka (Kartono: 2007)
dengan :
42
FA = gaya apung (N) = massa jenis zat cair (kg/m3)
V = volume zat cair didesak atau volume benda yang tercelup (m3)
g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2)
Terdapat tiga keadaan benda di dalam zat cair, yaitu terapung,
melayangan, dan tenggelam.
Terapung melayang tenggelam
g. Tekanan Udara Luar
Tekanan udara sangat mempengaruhi cuaca. Terjadinya angin
merupakan salah satu hal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan
udara. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin kencang
angin yang berhembus sehingga terjadi keseimbangan tekanan.
Perbedaan tekan ini dipicu oleh perbedaan suhu akibat pemanasan
sinar matahari.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang sebelumnya relevan dengan penelitian ini yaitu
penelitian Risnawati (2009) Penerapan pembelajaran model kooperatif tipe
43
Number Head Together (NHT) dengan adanya kelompok terciptanya
motivasi, siswa lebih aktif dalam belajar, dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa karena dengan belajar kelompok siswa dapat bertanya
dengan teman sekelompoknya, berbeda dengan belajar sehari-hari siswa
kurang aktif dan berperan sebagai penerima informasi saja.
2. Penelitian yang sebelumnya relevan dengan penelitian ini yaitu
penelitian Zuhkri (2007) Peningkatan hasil belajar melalui pendekatan
Three Stay One Stray (TSOS) Menunjukkan hasil bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatip tipe three stay one
stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam kalimat
pertanyaan (Sugiyono; 2005:96). Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil
belajar fisika siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray lebih baik dari pada metode pembelajaran
konvensional.
44
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Rasional
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimen murni (metode true experimental). Penelitian dengan Metode
ini digunakan bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode kooperatif tipe two stay two stray lebih baik
dari pada metode konvensional. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
tersebut, maka metode ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol (kelas pembanding).
Karena setiap siswa atau kelas mempunyai karakteristik yang
sama dalam tingkat pemahamannya, sehingga kelas eksperimen dapat
dibandingkan dengan kelas kontrol. Bedanya di kelas eksperimen diberi
perlakuan khusus sedangkan pada kelompok kontrol diberi perlakuan lain
atau perlakuan yang biasa dilakukan, yang hasilnya akan dibandingkan
dengan perlakuan eksperimen.
2. Jenis Penelitian
Berdasarkan dengan permasalahan yang diteliti, maka jenis
penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen murni (metode
true experimental) yang menggunakan pre-test dan post-test group design.
Persyaratan yang harus ada dalam penelitian eksperimen adalah adanya
45
kelompok yang diberi perlakuan atau kelas eksperimen dan kelompok
yang tidak diberi perlakuan atau kelas kontrol. sebelum diberi perlakuan
terlebih dahulu dilihat kemampuan awalnya. Setelah itu diberi perlakuan
yang berupa pengajaran dengan metode kooperatif tipe two stay two stray
untuk kelompok eksperimen dan pengajaran dengan metode konvensional
untuk kelompok kontrol.
Pada akhir eksperimen kedua kelompok diukur hasil belajarnya
dengan alat ukur yang sama. Hasil kedua pengukuran digunakan sebagai
data eksperimen yang kemudian dianalisis.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo pada semester II (dua) tahun pelajaran 2009/2010.
Tabel 2.1Jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo
Tahun Ajaran 2009
Kelas Jumlah siswa Putra Putri
VIIIA 34 11 23
VIIIB 34 20 14
VIIIC 35 24 11
VIIID 32 18 14
VIIIE 30 13 17
Jumlah 165 86 79 Sumber : Statistik data siswa VIII SMP Negeri O. Mangunharjo Tahun Ajaran 2009
46
2. Sampel
Menurut Sudijono (2007:280), Sampel adalah suatu proporsi
kecil populasi yang seharusnya diteliti yang dipilih atau ditetapkan untuk
keperluan analisis. Untuk penelitian ini diambil dua kelas sebagai sampel
yaitu kelas VIIIB dan kelas VIIIE. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan cara random atau sistem acak, yaitu teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan
melakukan undian dari lima kelas, setiap anggota populasi diberi nomor
terlebih dahulu sesuai dengan jumlah anggota populasi, sehingga diperoleh
dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen
dan kelas VIIIE sebagai kelas kontrol.
Tabel 2.2 Sampel Penelitian
No KelasJumlah siswa
Putra Putri
1 KelasEksperimen(VIIIB) 34 20 14
2 Kelas Kontrol (VIIIE) 30 13 17
Sumber : Statistik data siswa VIII SMP Negeri O. MangunharjoTahun Ajaran 2009
C. Tehnik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen
1. Tehnik Pengumpulan data
Tehnik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes pemahaman konsep. Pada penelitian ini data
dikumpulkan dari tes hasil belajar yang diperoleh dari kelas VIIIB sebagai
47
kelas eksperimen dan kelas VIIIE sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen
maupun kelas kontrol menerima test yang soalnya sama.
Bentuk test yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam
bentuk uraian yang berjumlah 8 soal. Masing-masing soal mempunyai
skor sepuluh dan skor totalnya adalah 80. Adapun alasan menggunakan tes
uraian adalah untuk mengetahui batas kemampuan berpikir siswa secara
kritis, logis dan sistematis, mampu memberikan penskoran yang tepat pada
setiap langkah kerja siswa, dan mampu memberikan gambaran yang tepat
pada bagian-bagian yang belum dikuasai siswa.
2. Tehnik Pengembangan Instrumen
a. Tehnik Penyusunan Instrumen
Tahapan penelitian yang akan dilaksanakan, dimulai dari
pembuatan proposal penelitian, persiapan, anailsis data, hingga
menarik kesimpulan. Proses pelaksanan penelitian ini terdiri dari :
1. Tahapan persiapan
a. Pembuatan perangkat pembelajaran yang menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray,
b. Pembuatan instrumen penelitian dan melakukan uji coba dan
menganalisis hasilnya.
2. Tahapan Pelaksanan
a) Pemberian Pretes
b) Pelaksanan pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray,
48
c) Pemberian Postes
3) Tahap Analisis Data
a) Pengumpulan data atau penskoran
b) Analisis data yang diperoleh
c) Menarik kesimpulan.
b. Pelaksanaan Uji Coba
a. Tempat
Istrumen penelitian ini diuji cobakan di SMP Negeri O.
Mangunharjo Kelas IXA tahun pelajaran 2009/2010
b. Jumlah Subjek
Jumlah Sabjek 167 yang terdiri 5 kelas dari jumlah
tersebut diambil satu kelas untuk pelaksanaan uji coba instrumen.
D. Uji Coba Istrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah metode tes. Tes dilakukan pada awal proses pembelajaran
(pre-test) dan pada akhir proses pembelajaran (post-test) sesuai dengan materi
pembelajaran yang diberikan. Agar tes yang digunakan dalam penelitian ini
berkualitas, maka terlebih dahulu di uji cobakan pada siswa yang telah
mempelajari materi tes. Setelah itu, hasil uji coba dilakukan perhitungan
untuk melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
Sehingga ketika instrumen tersebut diberikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, instrumen tersebut telah valid dan reliabel.
49
1) Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a) Validitas Tes
Arikunto (2001:65) menyatakan bahwa validitas isi
mempersoalkan seberapa jauh sesuatu instrumen mewakili atau
mencakup daerah-daerah yang akan diukur. Pengujian validitas setiap
butir tes menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:
Keterangan := Angka indeks korelasi product
moment XY = Hasil perkalian antara X dan YX = Skor DataY = Skor data total
= Jumlah sample = Nilai
Klasifikasi untuk menginterprestasikan besarnya validitas tes
soal menurut Suherman (dalam Eko Firmansah: 2009:44) dapat dilihat
pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Interpretasi validitas tes
Nilai Rentang InterprestasiTidak Valid
Validitas Sangat rendah
Validitas Kurang
Validitas Cukup
Validitas Baik
50
Validitas Sangat Baik
Sudjana (2002:380), untuk menghitung dapat menggunakan
rumus:
b) Reliabilitas Tes
Reliabilitas tes adalah keterpercayaan, yaitu suatu tes yang
dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Reliabilitas dapat juga
diartikan sebagai kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama
ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau
dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas tes diuji
dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu :
(Arikunto, 2000: 106)
Keterangan : = Reliabilitas instrumen
n = Banyaknya butir soal = Jumlah varians butir
= Varians total
Bentuk tes yang digunakan adalah uraian dengan tingkat
reliabilitas tes interprestasi menurut Suherman dan Sukjaya (dalam
Dewi Astuti:2009:38)
51
Tabel 2.4 Interprestasi Reliabilitas Tes
Nilai Rentang Interprestasi
Reliabilitas Sangat rendah
Reliabilitas Rendah
Reliabilitas Cukup
Reliabilitas Tinggi
Reliabilitas Sangat tinggi
c) Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukkan mudah atau sulitnya
suatu soal disebut indeks kesukaran. Menurut Arikunto (2001:213)
tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan tingkat
kesukaran butir soal yang dikemukakan oleh Suherman dan Sukjaya
(dalam Dewi Astuti: 2009:39) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran
TK = 0,00 Terlalu sukar
0,20 < TK 0,40 Sukar
0,40 < TK 0,60 Sedang
0,60 < TK 0,80 Mudah
0,80 < TK 1,00 Terlalu mudah
52
d) Daya Pembeda
Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa
jauh kemampuan suatu butir soal tersebut untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Menurut Arikunto (2001:213) daya pembeda soal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:= Jumlah skor kelompok atas= Jumlah skor kelompok bawah= Jumlah skor ideal kelompok atas atau bawah
Setelah hasil indeks daya pembeda diketahui, maka harga
tersebut diinterprestasikan pada kriteria daya pembeda yang
dikemukakan oleh Suherman dan Sukjaya (dalam Dewi Astuti:
2009:39) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Interpretasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0,00 < DP 0,20 Soal rendah
0,20 < DP 0,40 Soal Sedang
0,40 < DP 0,70 Soal Baik0,70 < DP 1,00 Soal Baik sekali
53
E. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalahsebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dan varians dari masing-masing kelompok data
dengan menggunakan rumus :
Sebelum mencari nilai rata-rata maka peneliti harus melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah kelas interval
K = 1 + 3,3 Log n
2. Menentukan rentang data
Rentang data = Data terbesar – Data terkecil
3. Menentukan panjang kelas
Panjang kelas = Rentang data : jumlah kelas
4. Membuat tabel distribusi frekuensi
5. Mencari nilai rata-rata
(Sugiyono,
2005)
Keterangan:
= Mean
= Rata-rata dari batas atas dan batas bawah = Jumlah data
6. Mencari nilai standar deviasi
(Sugiyono, 2005)
54
Keterangan: S = Simpangan baku
= Selisih skor dengan skor rata-rata
= Jumlah Data n = Jumlah subjek
b. Uji normalitas untuk masing-masing kelompok data menggunakan
uji Chi Kuadrat
Pengujian normalitas data dengan dapat dilakukan dengan
cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang sudah
terkumpul (B) dengan kurva normal baku atau standar (A), jadi
membandingkan antara (B:A). bila B tidak berbeda secara signifikan
dengan A maka B merupakan data yang berdistribusi normal.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Menentukan batas-batas kelas interval.
2. Menentukan titik tengah kelas interval (X) sejajar dengan kelas
interval yang bersangkutan.
3. Menuliskan frekuensi (f) untuk masing-masing kelas interval, sejajar
dengan kelas interval yang bersangkutan.
4. Menentukan fX hasil kali frekuensi dengan titik tengah.
Berdasarkan jumlah fX dapat dihitung nilai rata-rata dan standar
deviasi.
55
5. Dengan menggunakan nilai rata-rata dan standar deviasi yang sudah
diketahui, maka selanjutnya adalah menghitung angka standar atau z-
score batas nyata kelas interval, dengan rumus
6. Menentukan batas daerah dengan menggunakan tabel.
7. Dengan diketahuinya batas daerah dapat diketahui luas daerah untuk
tiap-tiap kelas interval, yaitu selisih dari kedua batasnya.
8. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh).
Cara menghitung fh, didasarkan pada presentase luas tiap bidang kurva
normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam
sampel).
9. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga dan .Harga
adalah harga Chi Kuadrat hitung.
10. Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel.
Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari pada harga Chi Kuadrat
tabel, maka distribusi data dinyatakan normal dan apabila Chi Kuadrat
hitung lebih besar dari pada Chi Kuadrat tabel maka data dinyatakan
tidak normal.
c. Uji Homogenitas Varians
Dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan didasarkan atas
asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang
56
fe
fefo 2
bersangkutan tidak jauh berbeda maka sampel-sampel tersebut cukup
homogen. Untuk menguji homogenitas, maka digunakan rumus:
(Sudjana, 2002:249)
Keterangan :
= Varians terbesar dari hasil belajar siswa kelas eksperimen
= Varians terkecil dari hasil belajar siswa kelas kontrol
Kriteria pengujian: 1. Jika F hitung > F tabel pada taraf signifikan 5% maka data tidak
homogen 2. Jika F hitung < F tabel pada taraf signifikan 5% maka data homogen
Adapun kriteria hipotesisnya adalah:
: Terdapat perbedaan jawaban pada butir soal pretest dan postest
siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
: Tidak terdapat perbedaan jawaban pada butir soal pretest dan
postest siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
d. Uji hipotesis t-test
Jika data-data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi
normal dan mempunyai varians yang homogen, maka selanjutnya menguji
hipotesis. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai
yang merupakan hasil prestasi belajar siswa dari kelas eksperimen dengan
kelas kontrol. Hasil tes dari kedua kelas diuji dengan t-tes dengan
menggunakan rumus:
57
(Sudjana 2002: 239)
Kriteria pengujiannya adalah :a. ditolak jika t tabel < t hitung.b. diterima jika t tabel > t hitung.
Keterangan:
= Tidak terdapat pengaruh hasil belajar fisika terhadap penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
= Terdapat pengaruh hasil belajar fisika terhadap penerapan metode
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
Jika kedua data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji statistik
yang digunakan adalah uji - t semu dengan rumus :
(Sudjana, 2002: 241)
58
Keterangan:
: Skor pretes rata-rata : Skor postes rata-rata
: Standar deviasi pretes
: Standar deviasi postes n : Jumlah sampelKriteria pengujiannya adalah diterima jika
< < dengan ketentuan:
dan
(Sudjana, 2002: 241)
59
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah metode tes. Tes dilakukan pada awal proses
pembelajaran (pre-test) dan pada akhir proses pembelajaran (post-test)
sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan. Istrumen terlebih
dahulu dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, untuk mengetahui
validitas isi istrumen tersebut. Sebelum digunakan istrumen tersebut
terlebih dahulu di uji cobakan pada siswa yang telah mempelajari materi
tes. Setelah itu, hasil uji coba dianalisis untuk melihat validitas,
reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Sehingga ketika
instrumen tersebut diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,
instrumen tersebut telah valid dan reliabel. Pengolahan data hasil uji coba
instrumen dan lembar instrumen untuk pretes dan postes dapat dilihat pada
lampiran B.
a. Analisis Validitas Butir Soal
60
Pengujian validitas butir tes menggunakan rumus korelasi
product moment yang disarankan oleh Arikunto (2001: 65), yaitu:
Hasil perhitungan analisis validitas butir soal (lampiran B)
dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1Hasil Analisis Validitas Tes Uji Coba
(Lampiran B)
Berdasarkan tabel 3.1 dapat dilihat soal-soal yang termasuk
katergori validitas yang baik dan sangat baik berarti soal tersebut dapat
mengukur apa yang hendak diukur, dalam hal ini adalah hasil belajar
Nomor
SoalNilai rxy t hitung t tabel Keterangan
1 0,88 10,48 2,04 Valid/ sangat baik
2 0,83 8,42 2,04 Valid/ sangat baik
3 0,86 9,54 2,04 Valid/ sangat baik
4 0,77 6,83 2,04 Valid/ baik
5 0,82 8,10 2,04 Valid/ sangat baik
6 0,60 4,24 2,04 Valid/ cukup
7 0,56 3,96 2,04 Valid/ cukup
8 0,75 6,41 2,04 Valid/ baik
9 0,71 5,70 2,04 Valid/ baik
10 0,84 8,76 2,04 Valid/ sangat baik
61
fisika siswa. Sedangkan, soal-soal dengan kategori validitas cukup dan
kurang berarti soal-soal tersebut tidak dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Dengan demikian, soal-soal tersebut tidak digunakan.
Jumlah soal yang tidak digunakan adalah sebanyak dua soal,
pengolahan data untuk analisis validitas butir soal dapat dilihat pada
lampiran B.
b. Analisis Reliabilitas Tes
Suatu alat tes dikatakan reliabel, jika perangkat tes tersebut
dipercaya dan produktif. Reliabilitas tes diuji dengan menggunakan
rumus Alpha, karena instrumen yang digunakan berupa soal uraian.
Adapun alasan menggunakan test uraian adalah untuk mengetahui
batas kemampuan berpikir siswa secara kritis, logis dan sistematis,
mampu memberikan penskoran yang tepat pada setiap langkah kerja
siswa, dan mampu memberikan gambaran yang tepat pada bagian-
bagian yang belum dikuasai siswa. Berdasarkan penghitungan
didapatkan bahwa nilai reliabilitas sebesar 0,92, termasuk ke dalam
kategori tinggi. Dengan demikian soal-soal tersebut memiliki
ketetapan hasil tes yang baik. Pengolahan data untuk analisis
reliabilitas instrumen dapat dilihat pada lampiran B.
Berdasarkan hasil analisis tes yang telah dilakukan, tidak
semua soal dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Dari seluruh
soal didapatkan bahwa soal yang layak untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian adalah sebanyak 8 soal untuk instrumen
62
penelitian. Soal-soal yang dinyatakan layak untuk digunakan
merupakan soal yang dapat mengukur hasil belajar siswa.
c. Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa
jauh kemampuan suatu butir soal tersebut untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Menurut Arikunto (2001:213) daya pembeda soal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
Berdasarkan analisis daya pembeda butir soal yang telah dilakukan.
Hasil perhitungan analisis daya pembeda tes uji coba (lampiran B)
dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Uji Coba
No Soal
Daya Pembeda Keterangan
12345678910
104809078884750767591
36403135262430363731
170170170170170170170170170170
0,40,230,350,250,360,140,120,240,220,35
BaikSedangSedangSedangSedangRendahRendahSedangSedangSedang
( Lampiran B)
63
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa soal–soal yang
terdapat pada rata–rata berkategori baik dan sedang. Untuk soal yang
berkategori rendah menunjukkan bahwa soal tersebut tidak dapat
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah sehingga soal-soal tersebut tidak
digunakan. Pengolahan data untuk analisis daya pembeda dapat dilihat
pada lampiran B.
d. Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal
Menurut Arikunto (2001:213) tingkat kesukaran soal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
Hasil perhitungan analisis tingkat kesukaran tes uji coba
(lampiran B) dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba
No Soal
2 Tingkat Kesukaran Keterangan
12345678910
104809078884750767591
36403135262430363731
340340340340340340340340340340
0,410,350,350,330,330,210,240,330,330,36
SedangSedangSedangSedangSedangSukarSukar
SedangSedangSedang
(Lampiran B)
64
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukkan mudah atau sulitnya
suatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran yaitu
antara 0,00-1,00, indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran
butir soal. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang daya fikir siswa
untuk lebih berusaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi malas dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Sehingga soal–soal yang termasuk dalam kategori sangat sukar tidak
digunakan. Pengolahan data untuk analisis taraf kesukaran butir soal
dapat dilihat pada lampiran B.
2. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran
secara umum mengenai data yang diperoleh di lapangan. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari tes yang disebarkan kepada siswa kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo sebanyak 34 responden untuk kelas VIIIB (kelas
eksperimen) dan 30 responden untuk kelas VIIIE (kelas kontrol). Pelaksanaan
metode kooperatif tipe two stay two stray berlangsung dalam waktu dua
minggu, setiap minggunya dilaksanakan dua pertemuan. Proses pelaksanaan
penelitian, dimulai dengan mengerjakan tes awal (pretes) untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep fisika yang akan dipelajari. Setelah
tes awal selesai dikerjakan, siswa diberi perlakuan berupa penerapan metode
65
kooperatif tipe two stay two stray untuk kelas eksperimen sedangkan kelas
kontrol menggunakan metode konvensional. kemudian Penelitian diakhiri
dengan mengerjakan tes akhir (postes) untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar fisika siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil perhitungan rata-rata tes awal dan tes akhir kedua kelas dapat
dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5Skor rata-rata tes awal dan tes akhir siswa
Kelas Rata-rata pretes Rata-rata postes
Eksperimen 14,88 39,79
Kontrol 14 31
Berdasarkan tabel 3.5 dapat kita buat grafik skor rata-rata tes awal dan tes akhir siswa sebagai berikut:
0
510152025303540
Skor rata-rata
Rata-rata pretes Rata-rata postes
Gambar 4.1 Skor Rata-rata tes awal dan tes akhir siswa
eksperimen
kontrol
66
Berdasarkan data tabel 3.5 berarti terjadi peningkatan rata-rata pada
masing-masing kelas dimana pada kelas eksperimen terjadi peningkatan rata-
rata sebesar 39,79 dan kelas kontrol terjadi peningkatan sebesar 31, hal ini
berarti peningkatan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas
kontrol.
a. Kemampuan Awal Siswa (Data Hasil Pretes)
Pada pertemuan pertama dilakukan pretes. Pretes dilakukan
untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum di berikan pembelajaran
fisika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray. Pelaksanaan pretes dilakukan pada pertemuan pertama, yaitu tanggal
22 April dan diikuti oleh 34 siswa pada kelas eksperimen dan 30 siswa
pada kelas kontrol. Pelaksanaan pretes bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa terhadap materi tekanan. Dari hasil perhitungan,
data hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat
pada lampiran (C) dan dinyatakan pada tabel 3.6 dan tabel 3.7 distribusi
frekuensi berikut ini:
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AWAL KELAS KONTROL
Nilai Tes fi xi fi . xi
6-8 2 7 14 -7 49 989-11 7 10 70 -4 16 112
12-14 8 13 104 -1 1 815-17 8 16 128 2 4 3218-20 2 19 38 5 25 5021-23 3 22 66 8 64 192
67
Jumlah 30 420 492
Nilai Rata-rata ( ) = 14
Simpangan Baku
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
Nilai Tes fi
xi fi . xi
07-Sep 6 8 48 -6,88 47,3344 284,006
10-Des 6 11 66 -3,88 15,0544 90,3264
13-15 7 14 98 -0,88 0,7744 5,4208
16-18 6 17 102 2,12 4,4944 26,9664
19-21 5 20 100 5,12 26,2144 131,072
22-24 4 23 92 8,12 65,9344 263,738
Jumlah 34 506 801,53
14,88
SB 4,93
68
Berdasarkan rekapitulasi rata-rata dan simpangan baku dari hasil pretes
dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Awal (Pretes)
Kelas n s
Eksperimen 34 14,88 4,93
Kontrol 30 14 4,12Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas
eksperimen 14,88 dan kelas kontrol 14. Hal ini berarti hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan yang
begitu besar.
b. Kemampuan Akhir Siswa (Data Hasil Postes)
Tes ini dilakukan untuk melihat kemampuan akhir siswa dalam
penguasaan materi tekanan, setelah mengikuti proses pembelajaran.
Kemampuan akhir diperoleh melalui postes (tes akhir). Pelaksanaan postes
dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil perhitungan, data hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada (lampiran C) dan
dinyatakan pada tabel 3.9 dan 3.10 distribusi frekuensi berikut ini:
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
Nilai Tes fi
xi fi . xi
69
31-35 13 33 396 -6.79 46.1041 553.249
36-40 11 38 418 -1.79 3.2041 35.2451
41-45 4 44 176 4.21 17.7241 70.896446-50 2 47 141 7.21 51.9841 155.95251-55 1 53 106 13.21 174.504 349.00856-60 3 58 116 18.21 331.604 663.208
Jumlah 34 1353 1827.56
39,79SB 7,44
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AKHIR KELAS KONTROL
Nilai Tes fi xi fi . xi
21-25 7 23 161 -8 64 44826-30 10 28 280 -3 9 9031-35 7 33 231 2 4 2836-40 2 38 76 7 49 9841-45 2 43 86 12 144 28846-50 2 48 96 17 289 578
Jumlah 30 930 153031
SB 7,26
70
Dari hasil perhitungan pada lampiran C dapat dikemukakan
rekapitulasi hasil rata-rata dan simpangan baku dari hasil postes yang
dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11Skor Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Akhir (Postes)
Kelas n s
Eksperimen 34 39,79 7,44
Kontrol 30 31 7,26
Dari hasil postes tersebut dapat dibandingkan dengan
kemampuan awal siswa (tabel 3.8), disini terdapat peningkatan setelah
pembelajaran. Skor rata-rata tes awal kelas eksperimen adalah 14,88
sedangkan skor rata-rata kelas akhir adalah 39,79 berarti terjadi
peningkatan sebesar 24,91. Skor rata-rata tes awal pada kelas kontrol
adalah 14 sedangkan skor rata-rata tes akhir 31, hal ini berarti terjadi
peningkatan sebesar 17. Peningkatan rata-rata kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan peningkatan rata-rata kelas kontrol.
3. Pengujian Hipotesis
71
Pengambilan kesimpulan data postes dapat dilakukan setelah
melakukan pengujian hipotesis secara statistik sebelum pengujian dilakukan,
maka terlebih dahulu diadakan uji normalitas dan uji homogenitas varians dari
data tersebut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil tes
siswa berdistribusi normal atau tidak. Untuk lebih jelas, maka uji
normalitas ini dapat dilihat pada lampiran C. Berdasarkan ketentuan
perhitungan statistik mengenai uji normalitas data dengan taraf
kepercayaan 95%, jika hitung < tabel, maka masing-masing data
berdistribusi normal.
Hasil perhitungan uji normalitas tes awal dan tes akhir untuk
kedua data kelompok dapat dilihat pada tabel 3.12.
Tabel 3.12Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir
Kelas dk Kesimpulan
Eksperimen1. Tes Awal 2. Tes Akhir
4,729,12
55
11,111,1
Normal
Kontrol1. Tes Awal 2. Tes Akhir
3.518,19
55
11,111,1
Normal
Pada tabel 3.12 ditunjukkan bahwa nilai data tes awal
maupun tes akhir untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari
pada . Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan
menggunakan uji (chi kuadrat) dapat disimpulkan bahwa masing-
72
masing data untuk tes awal maupun tes akhir pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95% dan derajat
kebebasan (dk) = 5
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah hasil postes
(tes akhir) pada kedua kelas sampel mempunyai varians yang homogen
atau tidak. Untuk menguji homogenitas, digunakan statistik uji-F dengan
rumus:
1) Skor tes awal kelas eksperimen dan kontrol
a) Data Se =4,93 dan Sk = 4.12
dimana Se = simpangan baku kelas eksperimen
Sk = simpangan baku kelas kontrol
b) Hipotesis yang akan diuji
H0 = Hipotesis pembanding, kedua varians sama atau homogen
Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama atau tidak heterogen
c) Nilai Fhitung
Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari pada simpangan
baku kelas kontrol, maka:
d) Nilai Ftabel dengan derajat kebebasan, dke = 34 – 1, dkk = 30 – 1 dan
.
73
Nilai Ftabel dengan dk (33:29) tersebut tidak terdapat di dalam tabel,
maka nilai Ftabel ditentukan dengan harga Ftabel yang lain yang ber-
dk = (34:30). Jadi, nilai
2) Skor tes akhir kelas eksperimen dan kontrol
a) Data Se = 7.44 dan Sk = 7,26
dimana Se = simpangan baku kelas eksperimen
Sk = simpangan baku kelas kontrol
b) Hipotesis yang akan diuji
H0 = Hipotesis pembanding, kedua varians sama atau homogen
Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama atau tidak heterogen
c) Nilai Fhitung
Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari pada simpangan
baku kelas kontrol, maka:
Nilai Ftabel dengan derajat kebebasan, dke = 34 – 1, dkk = 33 – 1 dan
. Nilai Ftabel dengan dk (33:29) tersebut tidak terdapat di
dalam tabel, maka nilai Ftabel ditentukan dengan harga Ftabel yang
lain yang ber-dk = (34:30). Jadi, nilai
d) Uji Hipotesis
Fhitung = 1,05 dan F tabel = 1,80 karena Fhitung < Ftabel, maka H0
diterima. Dengan demikian varians skor tes akhir (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) adalah homogen.
74
e) Uji Hipotesis
Fhitung = 1,43 dan F tabel = 1,80 karena Fhitung < Ftabel, maka H0
diterima. Dengan demikian varians skor tes awal (kelas eksperimen
dan kelas kontrol) adalah homogen.
Dari hasil uji homogenitas varians tes awal dan tes akhir
pada taraf kepercayaan = 0,05 dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.13Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Akhir
Kegiatan dk KeteranganTes Awal 1,43 (34;30) 1,80 Homogen
Tes Akhir 1,05 (34;40) 1,80 Homogen
Pada tabel 3.13, menunjukkan bahwa varians kedua kelompok
yang dibandingkan pada tes awal dan akhir adalah homogen, karena
< pada taraf kepercayaan = 0,05
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas, maka kedua
kelompok data tes awal adalah normal dan homogen. Begitu juga hasil tes
akhir adalah normal dan homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua
rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk data tes awal
maupun tes akhir dapat menggunakan uji-t.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 = Hipotesis pembanding, kedua rata-rata sama atau homogen
75
Ha = Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari rata-
rata skor kelas kontrol
1) Uji kesamaan dua rata-rata skor tes awal
a) Data
, Se = 4,93, ne = 34
Sk = 4,12, nk = 30
b) Nilai thitung
Kedua kelompok data adalah normal dan homogen, maka
menggunakan uji-t, dengan rumus:
dengan
Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan kedua kelompok,
yaitu:
Setelah didapat nilai simpangan baku, maka dicari nilai
dengan menggunakan uji-t dengan rumus:
76
c) Nilai ttabel dengan derajat kebebasan dk = ne + nk – 2 = 34 + 30 – 2 =
62 dan Nilai ttabel dengan dk 62 tersebut tidak terdapat di
dalam tabel, maka niali ttabel di tentukan dengan menggunakan harga
t yang lain bernilai dk=120 jadi nilai ttabel =
d) Uji hipotesis
thitung = 0,80 dan ttabel = 1,66, karena thitung < ttabel, maka H0 diterima.
Dengan demikian kedua rata-rata skor tes awal kelas eksperimen
dan kelas kontrol adalah sama.
2) Uji kesamaan dua rata-rata skor tes akhir
a) Data
Se = 7,44, ne = 34
Sk = 7,26, nk = 30
b) Nilai thitung
Kedua kelompok data adalah normal dan homogen, maka
menggunakan uji-t, dengan rumus:
77
dengan
Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan kedua kelompok,
yaitu:
Setelah didapat nilai simpangan baku, maka dicari nilai
dengan menggunakan uji-t dengan rumus:
78
c) Nilai ttabel dengan derajat kebebasan dk = ne + nk – 2 = 34 + 34 – 2 =
62 dan Nilai ttabel dengan dk 60 tersebut tidak terdapat di dalam
tabel, maka niali ttabel di tentukan dengan menggunakan harga t
yang lain bernilai dk=120 jadi nilai ttabel =
d) Uji hipotesis
thitung = 4,94 dan ttabel = 1,66, karena thitung > ttabel, maka H0
ditolak dan diterima pada taraf kepercayaan 95%. Dengan
demikian rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari pada rata-
rata skor kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa, hasil
belajar fisika siswa yang diajar dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray pada materi tekanan lebih baik
dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional di kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
Hasil uji-t (lampiran C) untuk tes awal dan tes akhir dapat dilihat
pada tabel 3.5.
Tabel 3.14Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir
Kegiatan dk KeteranganTes Awal 0,80 62 1,66 < diterima
Tes Akhir
4,94 62 1,66 > ditolak
Pada tabel 3.14, ditunjukkan bahwa hasil analisis uji-t
mengenai kemajuan awal siswa menunjukkan bahwa kelas
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang
79
sama dengan taraf kepercayaan 95%, karena < (0,80 <
1,66).
Setelah diberikan pembelajaran yang berbeda untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol terjadi peningkatan skor, peningkatan
skor tersebut merupakan hasil belajar siswa. Kelas eksperimen
diberikan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray, sedangkan pada kelas kontrol diberikan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional yaitu
metode ceramah dan tanya jawab. Hipotesis statistik yang diuji
dalam perhitungan uji-t untuk tes akhir adalah:
= Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen
kurang dari atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.
= Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih
besar dari pada rata-rata kelas kontrol.
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t mengenai
kemampuan akhir (lampiran C) menunjukkan bahwa >
(4,94 > 1,66). Hal ini berarti ditolak, dengan demikian hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini diterima kebenarannya. Jadi,
hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan metode
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dari
pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
80
B. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan analisis data postes (lampiran C) terdapat perbedaan
hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ini disebabkan dari
perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, hal ini dapat dilihat
dari hasil belajar ditinjau dari aspek kognitif siswa untuk setiap nilai tes awal
kelas eksperimen dapat dilihat bahwa skor rata-rata 14.88 dan kelas kontrol
14. Hal ini berarti kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dan kelas
ekperimen relatif sama.
Daya serap siswa mengalami peningkatan yang begitu besar dari tes
awal kelas kontrol sebesar 14 menjadi 31, dan untuk tes awal kelas
eksperimen sebesar 14,88 menjadi 39,79. Ketuntusan belajar klasikal siswa
juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat hasil rata-rata tes akhir
siswa. Pada aspek efektif meliputi penilaian terhadap kedisiplinan siswa
selama kerjasama dalam setiap kelompok juga mengalami peningkatan.
Dengan demikian rata-rata hasil postes kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol dengan menggunakan uji-t, dengan taraf
kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = 62 didapat > (4,94
> 1,66). Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi ”Terdapat Perbedaan hasil
belajar fisika terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray ” dapat diterima.
Tingginya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan
beberapa keunggulan dari penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe
81
two stay two stray , yaitu siswa akan lebih termotivasi karena dilibatkan
langsung dalam menemukan konsep dalam materi melalui pelaksanaan
eksperimen dalam masing-masing kelompok. Melalui pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray, siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam
mengeluarkan ide, gagasan untuk memecahkan suatu permasalahan. Siswa
juga akan dibiasakan untuk bertukar pikiran dengan teman sehingga akan
terbentuk suatu pola keterampilan sosial. Di sini siswa akan belajar untuk
mengajukan suatu pendapat, mempertahankan pendapat, menghargai dan
menerima pendapat orang lain dengan sikap yang demokratis serta dapat
mempertanggung jawabkan hasil pemikiran mereka bersama.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo, bahwa hasil belajar yang menggunakan pembelajaran
konvensional lebih rendah dibandingkan dengan mengggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Pembelajaran yang
menggunakan pendekatan konvensional ternyata memiliki kelemahan, yaitu
pembelajaran lebih berpusat pada guru. Siswa hanya menerima apa yang guru
jelaskan dan saat diberi kesempatan untuk bertanya, mereka tidak mau
memanfaatkannya walaupun mereka belum mengerti. Saat proses belajar
mengajar berlangsung, ada beberapa siswa yang menguap dan wajah yang
mengekspresikan kebosanan. Hal ini terjadi karena mereka tidak termotivasi
dan tidak tertarik terhadap apa yang guru jelaskan. Saat dilaksanakan evaluasi,
banyak siswa yang mengalami kesulitan menjawab soal walaupun soal yang
82
diberikan relatif mudah. Hal ini karena sebenarnya mereka belum memahami
materi yang telah diberikan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis secara statistik, terbukti
bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dalam pembelajaran fisika mampu meningkatkan hasil belajar siswa melalui
keunggulan-keunggulan yang ada dalam penerapannya.
83
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang penerapan
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dalam meningkatkan hasil
belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo dengan uraian
materi tekanan, maka dapat disimpulkan bahwa: Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di kelas VIII SMP Negeri O.
Mangunharjo dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tekanan.
Pada tes awal diketahui bahwa nilai sebesar 0,80 dengan dk = 62 dan
harga sebesar 1,66 sedangkan pada tes akhir sebesar 4,94 dengan
dk = 62 dan sebesar 1,66 pada taraf kepercayaan 95%. Jadi >
(4,94 > 1,66), dengan demikian hipotesis yang berbunyi ”Terdapat
peningkatan hasil belajar fisika terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray ” dapat diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat kita ketahui bahwa :
1. Penerapan pembelajaran metode
kooperatif tipe two stay two stray dapat dijadikan alternatif bagi guru
dalam pembelajaran fisika, karena dapat meningkatkan hasil belajar.
84
2. Dalam proses pembelajaran hendaknya
guru dapat membuat suasana kelas lebih menjadi rileks dan menyenangkan
sehingga siswa tidak merasa bosan dan tegang dalam belajar.
85
DAFTAR PUSTAKA
Abdrrahman. 2002. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belaja. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2000. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
---------; 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
---------; 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Dewi. 2009. Penggunaan Media PowerPoin Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Pokok Tata Surya. Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau. Skripsi tidak diterbitkan. Lubuklinggau: Program Studi Fisika STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineke Cipta.
Firmansah, Eko. 2009. Pola Pikir Induktif dan Deduktif pada Pemahaman Materi Fisika. Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau. Skripsi tidak diterbitkan. Lubuklinggau: Program Studi Fisika STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
---------; 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Isjoni. 2007. Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta
Kanginan, M. 2008. Fokus Fisika Siap Ujian Nasional SMP/MTs. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kartono, Agus. 2007. Seribu Pena Fisika SMP Kelas VIII Jilit 2. Bandung: Penerbit Erlangga.
Lie, A. 2007. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Nur, Muhammad. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Semiawan, Conny. 1985. Belajar Penemuan sebagai Metode Ceramah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
86
Sudijono, A. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Sukandi, Ujang. 2003. Pendekatan Konvensional Than One. [online] Http;//www. Context. Org./Ujang Sukandi. Com. [20 March 2009].
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi STKIP PGRI Lubuklinggau. 2009. Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi Mahasiswa STKIP PGRI Lubuklinggau. Lubuklinggau: STKIP PGRI Lubuklinggau
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I( KELAS KONTROL )
Sekolah : SMP Negeri O. MangunharjoMata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan hukum Pascal2. Menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal3. Menerapkan persamaan hukum pascal dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:1. menjelaskan pernyataan hukum Pascal.2. menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal 3. menghitung menggunakan persamaan hukum pascal dalam soal
B. Materi Pembelajaran
Tekanan pada Zat Padat
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan menginformasikan tujuan pembelajaran.
b. Motifasi - Mengapa kita bisa memotong sesuatu dengan pisau?- Mengapa ketika kita berjalan di tanah yang lembek terdapat bekas
sepatu atau sandal kita?2. Kegiatan Inti
a.Guru menjelaskan materi tentang tekanan pada zat padatb. Guru memberikan materi tentang tekanan pada zat padatc.Membahas contoh soal d. Guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal latihan
3. Kegiatan Penutup
88
a.Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkumanb. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian hasil dilihat dari nilai tes.
G. Instrumen
1. Tuliskan pernyataan hukum Pascal!2. Tuliskan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hukum Pascakl3. Sebuah mesin pengangkat mobil mempunyai
luas penampang penghisap kecil 10 cm2 dan penghisap besar seluas 50 cm2. Berapakah gaya yang harus diberikan agar dapat mengangkat sebuah mobil 20.000 N?
Mengetahui Tugumulyo, April 2010Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTINip 196806151991031004
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II( KELAS KONTROL )
Sekolah : SMP Negeri O. MangunharjoMata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan hukum Pascal2. Menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal3. Menerapkan persamaan hukum pascal dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:1. menjelaskan pernyataan hukum Pascal.2. menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal 3. menghitung
menggunakan persamaan hukum pascal dalam soal
B. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam, mengabsen siswa dan menginformasikan tujuan pembelajaran
b. Motivasi dan Apresepsi - Mengapa air yang keluar dari lubang paling bawah pancaranya
lebih kuat dibandingkan dengan air yang keluar dari lubang yang letaknya di atas?
- Guru menanyakan kembali materi yang telah dipalajari sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
90
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan tekanan dalam zat cair.
b. Guru memberikan contoh soal tentang tekanan pada zat cair dan prinsip bejana berhubungan
c. Membahas contoh soal d. Guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal latihan
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkumanb. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian dilihat dari hasil tes soal yang dikerjakan siswa.
G. Instrumen :
1. Apakah yang dimaksud dengan bejana berhubungan!2. Tuliskan hukum bejana berhubungan!3. Tuangkan air bersih pada gelas melalui kran sampai penuh dan sebagian
air tumpah keluar gelas. Amati permukaan air di dalam gelas terutama pada bagian tepinya, datar atau melengkung?
4. Hitunglah tekanan hidrostatik di sebuah titik yang berjarak 10 cm dari dasar tabung yang berisi air dengan massa jenis 1.000 kg/m3, jika tinggi tabung 50 cm dan percepatan gravitasi 10 m/s2!
5. Sebuah titik A berada 2 cm di atas dasar sebuah bak yang berisi alkohol dengan kedalaman 12 cm. Jika percepatan gravitasi 9,8
m/s2, hitunglah:a. Tekanan di titik Ab. Tekanan di titik B yang berada 3 cm dari
dasar bejana
Mengetahui Tugumulyo, April 2010Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTINip 196806151991031004
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III( KELAS KONTROL )
Sekolah : SMP Negeri O. MangunharjoMata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan hukum Pascal2. Menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal3. Menerapkan persamaan hukum pascal dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:1. Siswa dapat menjelaskan pernyataan hukum Pascal.2. Siswa dapat menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip
hukum pascal 3. Siswa dapat menghitung menggunakan persamaan hukum pascal dalam
soal
B. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam, mengabsen siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Guru menanyakan bunyi hukum Pascal
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang hukum Pascal.b. Guru memberikan contoh soal tentang hukum Pascal
92
c. Membahas contoh soal d. Guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal latihan
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkumanb. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian dilihat dari hasil tes soal yang dikerjakan siswa.
G. Instrumen
1. Tuliskan pernyataan hukum Pascal!
2. Tuliskan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hukum Pascakl
3. Sebuah mesin pengangkat mobil mempunyai luas penampang penghisap
kecil 10 cm2 dan penghisap besar seluas 50 cm2. Berapakah gaya yang
harus diberikan agar dapat mengangkat sebuah mobil 20.000 N?
Mengetahui Tugumulyo, April 2010Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTINip 196806151991031004
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IV( KELAS KONTROL )
Sekolah : SMP Negeri O. MangunharjoMata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan syarat terjadinya peristiwa tenggelam, melayang dan terapung2. Menghitung volume benda melayang di dalam zat cair3. Mendeskripsikan konsep tekanan udara4. Menyebutkan alat-alat untuk mengukur tekanan udara
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan syarat terjadinya peristiwa tenggelam, melayang dan terapung
2. Siswa dapat menghitung volume benda melayang di dalam zat cair3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tekanan udara4. Siswa dapat menyebutkan alat-alat untuk mengukur tekanan udara
B. Materi Pembelajaran
Hukum Archimedes, Tekanan Udara
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam, mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Motifasi
- Sebutkan bunyi hukum Archimedes.
94
- Mengapa sewaktu berenang kamu dapat mengambang, melayang, atau tenggelam?
- Guru mengajukan pertanyaan mengenai pengaruh dari tekanan
udara!
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi hukum Archimedes.b. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai konsep
tenggelam, melayang, dan terapung dari suatu benda dalam zat cair dengan alat peraga.
c. Peserta didik memperhatikan pengaruh massa jenis pada peristiwa tenggelam, melayang, dan terapung yang disampaikan oleh guru.
d. Guru memberikan contoh soal tentang hukum Archimedese. Guru menjelaskan pengaruh dari tekanan udaraf. Membahas contoh soalg. Guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal latihan
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkumanb. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
A. Alat : Cangkir, air telur, garam, sendok, alat tulis.B. Sumber : Buku Fisika SMP yang relefan
F. Penilaian
Penilaian dilihat dari hasil tes soal yang dikerjakan siswa.
G. Instrumen
1. Tuliskan bunyi hukum Archimedes!2. Tuliskan Syarat benda dapat dikatakan terapung, melayang, tengelam!3. Tuliskan alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes!4. diketahui tekanan udara di suatu tempat 61 cmHg. Berapakah perkiraan
ketinggian tempat itu dari permukaan laut
Mengetahui Tugumulyo, April 2010Kepala Sekolah, Peneliti,
95
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTINip 196806151991031004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( KELAS EKSPERIMEN )
Sekolah : SMP Negeri O. MangunharjoMata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hariIndikator :
1. Mendefenisikan pengertian tekanan2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan3. Menerapkan persamaan tekanan zat padat dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian tekanan2. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan3. Siswa dapat menghitung tekanan pada zat padat
B. Materi Pembelajaran
Tekanan pada Zat Padat
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.Model : Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
b. Salam pembuka, mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Motivasi - Mengapa kita bisa memotong sesuatu dengan pisau?- Mengapa ketika kita berjalan di tanah yang lembek terdapat bekas
sepatu atau sandal kita?2. Kegiatan Inti
96
a. Guru menjelaskan materi tentang tekanan pada zat padatb. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
1) Pengorganisasian
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana satu kelompok 4 orang siswa dengan tingkat pemahaman beragam, yaitu: tinggi-sedang-rendah.
2) Prosedur Penelitian
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok mengerjakannya.
Berpikir bersama : kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.
Guru memberikan waktu 15 menit kepada tiap-tiap kelompok untuk berdiskusi. Setelah selesai guru menyuruh dua orang anggota kelompok untuk menjadi tamu bagi kelompok yang lain.
Guru memberikan waktu yang fleksibel kepada dua orang yang menjadi tamu tersebut untuk mengunjungi kelompok-kelompok lain sehingga dapat memperoleh informasi penyelesaian masalah dari kelompok lain dengan lebih lengkap.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi pada tamu mereka.
Setelah mendapat informasi dari kelompok lain, dua orang yang menjadi tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya masing-masing untuk melaporkan hasil temuan mereka dari kelompok lain kepada anggota kelompok mereka.
Anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja dari temuan mereka.
Menjawab : Guru memanggil salah satu kelompok dan kelompok yang dipanggil menjawab hasil kerja sama mereka.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar.
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkumanb. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
97
F. Penilaian
1. Tehnik : Tes Tertulis2. Bentuk : Essay
G. Instrumen
1. Tuliskan Pengertian Tekanan!2. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat!
3. Berdasarkan konsep tekanan, apabila benda-benda berikut memberi gaya yang sama besar, benda yang menghasilkan tekanan paling besar adalah? Jelaskan!
A B C
4. Sebuah kotak yang beratnya 500 N dan luas alasnya 1 m2 diletakan di atas lantai. Hitunglah tekanan yang diberikan kotak pada lantai?
Mengetahui Tugumulyo, April 2010Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTINip 196806151991031004
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II( KELAS EKSPERIMEN )
Sekolah : SMP Negeri O. MangunharjoMata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Menghitung tekanan hidrostatik2. Mendefenisikan pengertian bejana berhubungan3. Mendefenisikan hukum bejana berhubungan4. Menghitung massa jenis zat cair dalam pipa U
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menghitung tekanan hidrostatik2. Siswa dapat menuliskan pengertian bejana berhubungan3. Siswa dapat menuliskan hukum bejana berhubungan4. Siswa dapat menghitung massa jenis zat cair dalam pipa U
B. Materi Pembelajaran
Tekanan pada Zat Cair, Prinsip Bejana Berhubungan
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.Model : Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
b. Mengucapkan salam, mengabsen siswa dan menginformasikan tujuan pembelajaran
c. Motivasi dan Apresepsi
99
- Mengapa air yang leluar dari lubang paling bawah pancaranya lebih kuat dibandingkan dengan air yang keluar dari lubang yang letaknya di atas?
- Guru menanyakan kembali materi yang telah dipalajari sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan tekanan dalam zat cair.
c. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray 1) Pengorganisasian
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana satu kelompok 4 orang siswa dengan tingkat pemahaman beragam, yaitu: tinggi-sedang-rendah.
2) Prosedur Penelitian
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok mengerjakannya.
Berpikir bersama : kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.
Guru memberikan waktu 15 menit kepada tiap-tiap kelompok untuk berdiskusi. Setelah selesai guru menyuruh dua orang anggota kelompok untuk menjadi tamu bagi kelompok yang lain.
Guru memberikan waktu yang fleksibel kepada dua orang yang menjadi tamu tersebut untuk mengunjungi kelompok-kelompok lain sehingga dapat memperoleh informasi penyelesaian masalah dari kelompok lain dengan lebih lengkap.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi pada tamu mereka.
Setelah mendapat informasi dari kelompok lain, dua orang yang menjadi tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya masing-masing untuk melaporkan hasil temuan mereka dari kelompok lain kepada anggota kelompok mereka.
Anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja dan temuan mereka.
Menjawab : Guru memanggil salah satu kelompok dan kelompok yang dipanggil menjawab hasil kerja sama mereka.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar.
100
3. Kegiatan Penutup
b. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkumanc. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian hasil dilihat dari nilai tes.
G. Instrumen :
1. Apakah yang dimaksud dengan bejana berhubungan!
2. Tuliskan hukum bejana berhubungan!
3. Tuangkan air bersih pada gelas melalui kran sampai penuh dan sebagian air tumpah keluar gelas. Amati permukaan air di dalam gelas terutama pada bagian tepinya, datar atau melengkung?
4. Hitunglah tekanan hidrostatik di sebuah titik yang berjarak 10 cm dari
dasar tabung yang berisi air dengan massa jenis 1.000 kg/m3, jika tinggi
tabung 50 cm dan percepatan gravitasi 10 m/s2!
5. Sebuah titik A berada 2 cm di atas dasar sebuah bak yang berisi alkohol dengan kedalaman 12 cm. Jika percepatan gravitasi 9,8
m/s2, hitunglah:c. Tekanan di titik Ad. Tekanan di titik B yang berada 3 cm dari
dasar bejana
Mengetahui Tugumulyo, April 2010Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
101
Nip 196806151991031004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III( KELAS EKSPERIMEN )
Sekolah : SMP Negeri O. MangunharjoMata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan hukum Pascal2. Menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal3. Menerapkan persamaan hukum pascal dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:4. menjelaskan pernyataan hukum Pascal.5. menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal 6. menghitung menggunakan persamaan hukum pascal dalam soal
B. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.Model : Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam, mengabsen siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Guru menanyakan bunyi hukum Pascal
102
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang hukum Pascal.b. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
1) Pengorganisasian Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana satu
kelompok 4 orang siswa dengan tingkat pemahaman beragam, yaitu: tinggi-sedang-rendah.
2) Prosedur Penelitian
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok mengerjakannya.
Berpikir bersama : kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.
Guru memberikan waktu 15 menit kepada tiap-tiap kelompok untuk berdiskusi. Setelah selesai guru menyuruh dua orang anggota kelompok untuk menjadi tamu bagi kelompok yang lain.
Guru memberikan waktu yang fleksibel kepada dua orang yang menjadi tamu tersebut untuk mengunjungi kelompok-kelompok lain sehingga dapat memperoleh informasi penyelesaian masalah dari kelompok lain dengan lebih lengkap.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi pada tamu mereka.
Setelah mendapat informasi dari kelompok lain, dua orang yang menjadi tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya masing-masing untuk melaporkan hasil temuan mereka dari kelompok lain kepada anggota kelompok mereka.
Anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja dan temuan mereka.
Menjawab : Guru memanggil salah satu kelompok dan kelompok yang dipanggil menjawab hasil kerja sama mereka.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar.
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkumanb. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
103
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian hasil dilihat dari nilai tes.
G. Instrumen
1. Tuliskan pernyataan hukum Pascal!2. Tuliskan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hukum Pascakl3. Sebuah mesin pengangkat mobil mempunyai
luas penampang penghisap kecil 10 cm2 dan penghisap besar seluas 50 cm2. Berapakah gaya yang harus diberikan agar dapat mengangkat sebuah mobil 20.000 N?
Mengetahui Tugumulyo, April 2010Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTINip 196806151991031004
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IV( KELAS EKSPERIMEN )
Sekolah : SMP Negeri O. MangunharjoMata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan syarat terjadinya peristiwa tenggelam, melayang dan terapung2. Menghitung volume benda melayang di dalam zat cair3. Mendeskripsikan konsep tekanan udara4. Menyebutkan alat-alat untuk mengukur tekanan udara
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan syarat terjadinya peristiwa tenggelam, melayang dan terapung
2. Siswa dapat menghitung volume benda melayang di dalam zat cair3. Siswa dapat Mendeskripsikan konsep tekanan udara3. Siswa dapat menyebutkan alat-alat untuk mengukur tekanan udara
B. Materi Pembelajaran
Hukum Archimedes, Tekanan Udara.
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.Model : Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
b. Salam pembuka, mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran.
105
c. Motifasi
- Sebutkan bunyi hukum Archimedes. - Mengapa sewaktu berenang kamu dapat mengambang, melayang,
atau tenggelam?- Guru mengajukan pertanyaan mengenai pengaruh dari tekanan udara.
2. Kegiatan Inti
b. Guru menjelaskan materi hukum Archimedes.c. Guru memberikan informasi serta contoh tentang tekanan udara dalam
kehidupan sehari-harid. Peserta didik memperhatikan pengaruh massa jenis pada peristiwa
tenggelam, melayang, dan terapung yang disampaikan oleh guru. d. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
1. Pengorganisasian
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana satu kelompok 4 orang siswa dengan tingkat pemahaman beragam, yaitu: tinggi-sedang-rendah.
2. Prosedur Penelitian
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok mengerjakannya.
Berpikir bersama : kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.
Guru memberikan waktu 15 menit kepada tiap-tiap kelompok untuk berdiskusi. Setelah selesai guru menyuruh dua orang anggota kelompok untuk menjadi tamu bagi kelompok yang lain.
Guru memberikan waktu yang fleksibel kepada dua orang yang menjadi tamu tersebut untuk mengunjungi kelompok-kelompok lain sehingga dapat memperoleh informasi penyelesaian masalah dari kelompok lain dengan lebih lengkap.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi pada tamu mereka.
Setelah mendapat informasi dari kelompok lain, dua orang yang menjadi tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya masing-masing untuk melaporkan hasil temuan mereka dari kelompok lain kepada anggota kelompok mereka.
Anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja dan temuan mereka.
Menjawab : Guru memanggil salah satu kelompok dan kelompok yang dipanggil menjawab hasil kerja sama mereka.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
106
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar.
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkumanb. Guru memberikan tugas
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
a. Alat : Cangkir, air telur, garam, sendok, alat tulis.b. Sumber : Buku Fisika SMP yang relefan
F. Penilaian
Penilaian dilihat dari hasil tes soal yang dikerjakan siswa.
G. Instrumen
1. Tuliskan bunyi hukum Archimedes!2. Tuliskan Syarat benda dapat dikatakan terapung, melayang, tengelam!3. Tuliskan alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes!4. diketahui tekanan udara di suatu tempat 61 cmHg. Berapakah perkiraan
ketinggian tempat itu dari permukaan laut
Mengetahui Tugumulyo, April 2010Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTINip 196806151991031004
107
108
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN Tekanan
Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : Fisika (IPA- Terpadu)Kelas / Semester : VIII / IIMateri Pokok : Tekanan Standar Kompetensi : 5. Memahai peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hariKompetensi dasar : 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas, serta penerapan dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator Pembelajaran Indikator SoalNomor
SoalAspek
PemahamanBentuk Soal
Skor Soal
5.5.1 Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan.
Siswa dapat menjelaskan konsep tekanan
1 C2
Ada dua buah sepatu, yang satu berhak tinggi dan yang satunya tidak berhak. Menurut kalian sepatu mana yang mempunyai tekanan lebih besar, jelaskan?
10
Siswa dapat menghitung besarnya tekanan hidrostatis
2 C3
Sebuah titik A berada 2 cm di atas dasar sebuah bak yang berisi alkohol
dengan kedalaman 12 cm. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2, hitunglah:a.Tekanan di titik A!b.Tekanan di titik B yang berada 3 cm dari dasar bejana!
10
109
Indikator Pembelajaran Indikator SoalNomor
SoalAspek
PemahamanBentuk Soal
Skor Soal
5.5.2 Mengaplikasikan konsep tekanan benda padat, cair, dan gas pada peristiwa alam yang relevan (dalam penyelasian masalah sehari-hari).
Siswa dapat mengaitkan konsep tekanan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari (masalah yang dengan peristiwa alam)
3 C3
Contoh dalam kehidupan yang menunjukkan bahwa gas dalam ruangan tertutup mengadakan tekanan pada didingnya adalah
100
Siswa dapat menghitung besarnya tekanan pada gas 4 C3
Sebuah ruang tertutup yang volumenya 600 cm3 berisi gas dengan tekanan 2 atm. Kemudian rungan itu diperkecil menjadi 200 cm3. bila suhu tetap, maka tekanan gas itu menjadi .........
10
5.5.3 Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat Mengaitkan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
5 C3
Mengapa air di dalam Teko Tidak Tumpah?Jelaskan! 10
110
Indikator Pembelajaran Indikator SoalNomor
SoalAspek
PemahamanBentuk Soal
Skor Soal
5.5.4 Mendeskripsikan hukum pascal dan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan Hukum Pascal
6 C4
Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai pengisap dengan luas 200 cm2 dan pengisap besar dengan luas 2000 cm2. Jika pengisap kecil diberi gaya 30 N, tentukan gaya angkat pada pengisap yang besar.
10
Siswa dapat memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan hukum Archimedes
7 C4
suatu benda beratnya 70 N dimasukkan ke dalam air
. Apa bila berat benda didalam air menjadi setengahnya dan percepatan garvitasi sebesar , hitunglah:a. Ga
ya tekan keatas terhadap bendab. Vo
lume benda, c. da
n Massa jenis benda
10
A1= 200 cm2 A2 = 2000cm2
F2
111
Indikator Pembelajaran Indikator SoalNomor
SoalAspek
PemahamanBentuk Soal
Skor Soal
Siswa dapat memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan hukum Archimedes
8 C4
Perhatikan gambar berikut ini.
Se Subuah pipa U semula berisi air,
kemudian diisi dengan minyak pada salah satu ujung pipa. Apa bila selisih tinggi zat cair seperti ditunjukkan pada gambar di atas, tentukanlah massa jenis minyak?
10
Siswa dapat menyimpulkan konsep benda terapung, melayang & tenggelam
9 C4 Jelaskan syarat supaya benda dapat melayang , tenggelam, dan mengapung di dalam zat cair?
10
5.5.5 Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehubungan dengan dengan konsep benda
Siswa dapat menghubungkan produk teknologi dalam kehidupan dengan konsep
10 C5 Mengapa balon udara dapat terbang dan melayang? 10
Minyak 10 cm 8 cm Air
112
terapung, melayang, dan tenggelam
benda terapung, melayang,tenggelam
113
NO KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SKOR1
2
3
4
Jawab: Sepatu yang mempunyai tekanan paling besar adalah sepatu yang berhak tinggi. Karena tekanan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan, semakin besar luas bidang tekan maka semakin kecil tekanan yang terjadi.
Diketahui :
Ditanya : a. Phit A
b. Phit B
Penyelesaian:
. B . A 12 cm
Meletusnya balon, meletusnya balon disebabkan udara didalam balon menekan dinding bagian dalam yang lebih besar pada tekanan udara luar
Diketahui:
Ditanya: P2 .............. ?
Penyelasian:
Tekanan gas akhir P2 di ruang tertutup, menurut hukum Boyle
10
2
1
2
2,5
2,5
10
2
1
NO KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SKOR
103
5
6
7
adalah:
Karena permukaan zat cair tersebut tetap mendatar, dan tidak terpengaruh bentuk tempat zat cair itu. Hal ini berhubungan dengan bunyi hukum bejana berhubungan yaitu “Bila bejana-bajana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama dan berada dalam keadaan setimbang, maka permukaan zat cair dalam bejana-bajana terletak pada sebuah bidang datar.
Diketahui:
Ditanya :Penyelesaian :
Diketahui:Berat di udara, wu = 70 NBerat benda di dalam air, wa = 35 N
Ditanyakan: a. FA
b. Vbenda
c.
Jawab:
2
5
10
2
1
2
5
2
1
2
NO KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SKOR2
104
8
9
Diketahui:
Ditanya: Penyelasian
Syarat supaya benda dapat melayang di dalam zat cair yaitu:2) Volume zat cair yang dipindahkan sama dengan volume
benda, 3) Massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair,
Syarat benda dapat tenggelam di dalam zat cair yaitu:1) Volume zat cair yang dipindahkan sama dengan Volume
benda, 2) Massa jenis benda lebih besar dari pada massa jenis zat
cair, Dan Syarat benda dapat mengapung di dalam zat cair
yaitu:1) Volume zat cair yang dipindahkan lebih kecil
dari pada Volume benda, Massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair,
3
1
1
3
5
10
NO KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SKOR10 Balon udara yang dapat naik karena ada gaya keatas pada balon
itu, jika gaya keatas lebih besar dari berat balon atau jika massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer, balon akan
10
105
naik. Jika gaya keatas sama dengan berat balon seluruhnya atau massa jenisnya sama dengan massa jenis udara atmosfer , balon akan melayang.
JUMLAH 100
DATA MENTAH UJI COBA INSTRUMEN
No Nama Nilai Soal Nomor (X) Jml
106
Skor Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 602 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 543 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 124 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 85 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 196 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 137 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 588 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 529 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56
10 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 1511 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 1112 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 2213 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 1614 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 1815 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 5416 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 5117 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 5018 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 4419 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 2720 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 2121 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 3422 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 2723 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2224 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 2625 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 3726 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 4127 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 3528 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 2429 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 2530 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 2431 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 2332 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 4433 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 4534 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 37JUMLAH 140 120 121 113 114 71 80 112 112 122 1105
KELOMPOK ATAS UJI COBA INSTRUMEN
107
No Nama
Nilai Soal Nomor (X)JmlSkor(Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 60
2 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 583 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56
4 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 54
5 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 54
6 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 527 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 51
8 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 50
9 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 45
10 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 4411 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 44
12 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 41
13 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 37
14 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 3715 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 35
16 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 34
17 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 27JUMLAH 104 80 90 78 88 47 50 76 75 91 779
KELOMPOK BAWAH UJI COBA INSTRUMEN
No NamaNilai Soal Nomor (X) Jml
Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
108
(Y)10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
18 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 27
19 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 26
20 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 25
21 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 24
22 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 24
23 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 2324 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 22
25 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22
26 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 21
27 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 1928 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 18
29 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 16
30 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 1531 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 13
32 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 12
33 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 11
34 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8
JUMLAH 36 40 31 35 26 24 30 36 37 31 326
109
SKOR HASIL UJI COBA YANG DIURUTKAN BERDASARKAN SKOR TOTAL SERTA ANALISIS DERAJAT KESUKARAN, DAYA PEMBEDA, RELIABILITAS DAN VALIDITAS TES
UJI COBA
No Nama
Nilai Soal Nomor (X) Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 (Y)
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 60
2 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 58
3 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56
4 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 54
5 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 54
6 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 52
7 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 51
8 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 50
9 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 45
10 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 44
11 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 4412 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 4113 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 3714 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 3715 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 3516 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 3417 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 2718 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 2719 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 2620 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 2521 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 2422 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 2423 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 2324 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 2225 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2226 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 2127 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 1928 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 1829 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 1630 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 1531 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 1332 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 1233 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 1134 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8
140 120 121 113 114 71 80 112 112 122 1105SA 136 80 90 78 88 47 50 76 75 91 SB 36 40 31 35 26 24 30 36 37 31 TK 0.41 0.35 0.35 0.33 0.33 0.21 0.24 0.33 0.33 0.36
Keputusan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang DP 0.4 0.23 0.35 0.25 0.36 0.14 0.12 0.24 0.22 0.35
Keputusan Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92
Keputusan Reliabilitas Sangat Tinggi 0.88 0.83 0.86 0.77 0.84 0.6 0.56 0.75 0.71 0.85
Keputusan Valit Valit Valit Valit Valit InValit InValit Valit Valit Valit Kesimpulan Ambil Ambil Ambil Ambil Ambil Drop Drop Ambil Ambil Ambil
SKOR HASIL UJI COBA INSTRUMEN
No NamaNilai Soal Nomor (X)
Jml Skor Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
110
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 602 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 583 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 564 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 545 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 546 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 527 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 518 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 509 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 4510 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 4411 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 4412 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 4113 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 3714 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 3715 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 3516 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 3417 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 2718 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 2719 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 2620 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 2521 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 2422 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 2423 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 2324 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 2225 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2226 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 2127 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 1928 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 1829 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 1630 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 1531 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 1332 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 1233 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 1134 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8
140 120 121 113 114 71 80 112 112 122 1105
4,118 3,529 3,559 3,324 3,353 2,088 2,353 3,294 3,294 3,588
111
NILAI SKOR HASIL UJI COBA INSTRUMEN
No Nama
Nilai Soal Nomor (X) Jml Skor
Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 60 49 25 64 36 64 16 9 49 36 36 420 300 480 360 480 240 180 420 360 360 36002 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 54 64 49 36 36 64 4 4 16 25 36 432 378 324 324 432 108 108 216 270 324 29163 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 12 0 4 0 0 4 0 4 4 4 4 0 24 0 0 24 0 24 24 24 24 1444 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8 4 0 4 0 0 0 0 0 4 4 16 0 16 0 0 0 0 0 16 16 645 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 19 0 4 4 16 4 0 4 9 4 4 0 38 38 76 38 0 38 57 38 38 3616 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 13 4 0 4 4 4 0 0 9 0 4 26 0 26 26 26 0 0 39 0 26 1697 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 58 64 25 25 25 64 16 25 36 36 36 464 290 290 290 464 232 290 348 348 348 33648 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 52 49 49 49 49 25 4 16 9 36 16 364 364 364 364 260 104 208 156 312 208 27049 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56 64 25 64 16 64 4 16 36 16 49 448 280 448 224 448 112 224 336 224 392 3136
10 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 15 0 4 0 9 4 0 4 4 16 0 0 30 0 45 30 0 30 30 60 0 22511 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 11 0 0 0 4 0 4 0 9 4 4 0 0 0 22 0 22 0 33 22 22 12112 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 22 4 9 4 4 9 4 0 4 16 4 44 66 44 44 66 44 0 44 88 44 48413 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 16 4 9 9 0 0 4 4 4 0 4 32 48 48 0 0 32 32 32 0 32 25614 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 18 4 9 9 0 0 9 0 4 9 4 36 54 54 0 0 54 0 36 54 36 32415 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 54 64 25 25 36 16 25 16 25 36 36 432 270 270 324 216 270 216 270 324 324 291616 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 51 64 25 49 25 9 9 4 25 36 49 408 255 357 255 153 153 102 255 306 357 260117 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 50 36 25 25 25 9 16 25 25 25 49 300 250 250 250 150 200 250 250 250 350 250018 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 44 49 25 16 16 25 4 25 16 16 16 308 220 176 176 220 88 220 176 176 176 193619 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 27 25 16 0 16 4 4 4 9 25 0 135 108 0 108 54 54 54 81 135 0 72920 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 21 9 4 9 9 4 0 9 9 4 0 63 42 63 63 42 0 63 63 42 0 44121 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 34 25 9 16 16 36 9 0 4 4 25 170 102 136 136 204 102 0 68 68 170 115622 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 27 25 16 4 16 0 4 0 16 9 9 135 108 54 108 0 54 0 108 81 81 72923 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22 9 4 4 4 4 4 4 9 4 4 66 44 44 44 44 44 44 66 44 44 48424 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 26 0 16 4 4 9 9 16 4 4 16 0 104 52 52 78 78 104 52 52 104 67625 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 37 25 16 36 9 16 4 4 16 4 25 185 148 222 111 148 74 74 148 74 185 136926 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 41 36 4 36 4 16 0 9 25 49 36 246 82 246 82 164 0 123 205 287 246 168127 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 35 16 16 16 9 25 9 4 4 9 25 140 140 140 105 175 105 70 70 105 175 1225
112
28 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 24 25 9 4 9 4 0 9 9 9 0 120 72 48 72 48 0 72 72 72 0 57629 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 25 16 4 16 4 0 9 9 4 9 4 100 50 100 50 0 75 75 50 75 50 62530 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 24 4 16 4 4 4 4 25 0 9 4 48 96 48 48 48 48 120 0 72 48 57631 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 23 16 16 0 16 16 9 4 0 0 4 92 92 0 92 92 69 46 0 0 46 52932 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 44 16 25 25 64 49 9 4 9 4 25 176 220 220 352 308 132 88 132 88 220 193633 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 45 16 25 25 16 25 16 4 36 16 36 180 225 225 180 225 180 90 270 180 270 202534 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 37 16 16 25 4 9 4 9 36 4 36 148 148 185 74 111 74 111 222 74 222 1369JUMLAH 140 120 121 113 114 71 80 112 112 122 1105 802 524 611 505 586 213 270 474 482 604 5734 4648 4968 4457 4748 2748 3056 4329 4321 4938 43947
113
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES DAN PERHITUNGAN tHITUNG UJI COBA TES
114
115
116
117
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA TES
118
Varian Setiap Butir Soal
119
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA UJI TES
120
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN UJI COBA TES
121
DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS KONTROL
122
No NamaNilai Soal Nomor (X) Jumlah
Skor (Y)1 2 3 4 5 6 7 8
1 T-1 2 3 3 3 3 2 2 4 222 T-2 2 2 2 0 3 2 3 2 163 T-3 2 2 2 2 0 0 2 0 104 T-4 2 3 2 2 0 3 0 3 155 T-5 2 2 2 0 0 3 3 2 146 T-6 2 0 3 0 2 0 0 2 97 T-7 2 2 3 0 2 0 2 2 138 T-8 0 0 2 2 2 0 2 0 89 T-9 2 2 2 2 0 0 2 2 1210 T-10 2 0 3 2 2 2 2 2 1511 T-11 3 3 2 2 3 2 2 4 2112 T-12 0 0 2 0 2 2 4 2 1213 T-13 2 2 0 0 0 0 3 2 914 T-14 2 2 0 0 0 2 2 2 1015 T-15 3 4 2 3 3 3 2 3 2316 T-16 2 3 0 0 0 0 4 4 1317 T-17 3 3 2 2 3 4 0 0 1718 T-18 2 2 3 0 0 0 2 2 1119 T-19 2 2 0 2 3 2 0 2 1320 T-20 2 3 2 2 0 3 0 3 1521 T-21 2 0 2 0 0 2 0 0 622 T-22 3 3 2 2 3 3 0 3 1923 T-23 2 3 2 2 2 3 3 3 2024 T-24 2 2 2 0 3 3 2 3 1725 T-25 2 3 2 0 0 3 3 3 1626 T-26 2 0 2 0 3 0 2 2 1127 T-27 2 0 0 0 2 0 3 2 928 T-28 2 2 2 0 2 2 2 2 1429 T-29 2 0 3 2 4 3 2 0 1630 T-30 0 0 3 2 5 0 0 3 13
Jumlah 58 53 57 32 52 49 54 64 419
123
TES AWAL KELAS KONTROL
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AWAL KELAS KONTROL
Nilai Tes fi xi fi . xi
6-8 2 7 14 -7 49 989-11 7 10 70 -4 16 112
12-14 8 13 104 -1 1 815-17 8 16 128 2 4 3218-20 2 19 38 5 25 5021-23 3 22 66 8 64 192
Jumlah 30 420 492
124
UJI NORMALITAS DATA TES AWAL KELAS KONTROL
Kelas Interval
Batas Kelas
Ztab L F0 fe f0 - fe (f0 - fe)2
5.5 -8.5 -2.0631068 0.4808
6-8 0.0726 2 2.178 -0.178 0.031684 0.014547291
8.5 -5.5 -1.33495146 0.4082
9-11 0.1791 7 5.373 1.627 2.647129 0.492672436
11.5 -2.5 -0.60679612 0.2291
12-14 0.2769 8 8.307 -0.307 0.094249 0.011345733
14.5 0.5 0.121359223 0.0478
15-17 0.2545 8 7.635 0.365 0.133225 0.01808893
17.5 3.5 0.849514563 0.3023
18-20 0.1406 2 4.218 -2.218 4.919524 1.166316738
20.5 6.5 1.577669903 0.4429
21-23 0.0467 3 1.401 1.599 2.556801 1.824982869
23.5 9.5 2.305825243 0.4896
Jumlah 30 3.509865067
Nilai Rata-rata ( ) = 14
Simpangan Baku
125
DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL
No NamaNilai Soal Nomor (X) Jumlah
Skor (Y)1 2 3 4 5 6 7 8
1 T-1 6 5 7 5 3 5 4 8 432 T-2 2 3 4 5 5 4 2 3 283 T-3 3 5 4 3 4 5 4 4 324 T-4 5 6 4 0 5 6 2 3 315 T-5 5 8 4 2 5 6 2 3 356 T-6 5 2 4 5 5 3 3 2 297 T-7 2 4 4 2 3 4 2 2 238 T-8 2 4 3 0 3 4 2 3 219 T-9 5 7 4 2 5 8 6 4 4110 T-10 3 2 2 3 3 4 4 4 2511 T-11 5 3 4 2 5 2 3 2 2612 T-12 3 3 2 3 3 3 3 2 2213 T-13 5 5 4 2 5 0 2 4 2714 T-14 2 4 4 2 3 4 2 4 2515 T-15 3 6 4 5 5 5 2 2 3216 T-16 2 4 4 5 5 0 4 6 3017 T-17 2 4 4 5 5 6 3 2 3118 T-18 5 6 4 2 5 7 4 3 3619 T-19 5 4 4 4 5 4 5 2 3320 T-20 3 6 4 2 4 4 5 2 3021 T-21 7 8 4 7 5 7 4 8 5022 T-22 5 7 4 6 5 8 6 5 4623 T-23 3 2 2 3 3 4 4 4 2524 T-24 5 4 4 5 5 4 4 2 3325 T-25 3 3 4 5 3 2 2 2 2426 T-26 5 4 4 5 5 6 3 4 3627 T-27 5 4 4 5 5 3 2 2 3028 T-28 5 4 4 5 0 5 3 3 2929 T-29 5 3 4 2 5 3 2 5 2930 T-30 5 2 4 2 5 4 2 3 27
Jumlah 121 132 116 104 127 130 96 103 929
126
TES AKHIR KELAS KONTROL
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AKHIR KELAS KONTROL
Nilai Tes fi xi fi . xi
21-25 7 23 161 -8 64 448
26-30 10 28 280 -3 9 9031-35 7 33 231 2 4 2836-40 2 38 76 7 49 9841-45 2 43 86 12 144 28846-50 2 48 96 17 289 578
Jumlah 30 930 1530
127
UJI NORMALITAS DATA TES AKHIR KELAS KONTROL
Kelas Interval
Batas Kelas
Ztab L F0 fe f0 - fe (f0 - fe)2
20.5 -10.5 -1.45 0.4265
21-25 0.15 7 4.5 2.5 6.25 1.39
25.5 -5.5 -0.76 0.2764
26-30 0.25 10 7.5 2.5 6.25 0.83
30.5 -0.5 -0.07 0.0279
31-35 0.26 7 7.8 -0.8 0.64 0.82
35.5 4.5 0.62 0.2324
36-40 0.17 2 5.1 -3.1 9.61 1.88
40.5 9.5 1.31 0.4049
41-45 0.07 2 2.1 -0.1 0.01 0.004
45.5 14.5 1.99 0.4767
46-50 0.02 2 0.6 1.4 1.96 3.27
50.5 19.5 2.69 0.4964
Jumlah 30 8.194
Nilai Rata-rata ( ) = 31
Simpangan Baku
128
DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
No Nama Nilai Soal Nomor (X)Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 (Y)1 T-1 2 4 2 3 3 2 2 3 212 T-2 0 0 2 3 0 2 3 2 123 T-3 0 0 2 0 0 2 3 2 94 T-4 0 0 2 0 2 2 5 2 135 T-5 2 0 2 0 2 2 4 2 146 T-6 0 0 2 3 0 0 2 2 97 T-7 0 0 2 0 3 0 2 0 78 T-8 2 2 2 3 3 3 3 0 189 T-9 2 3 2 3 3 2 4 3 2210 T-10 2 2 2 3 3 2 4 2 2011 T-11 2 2 2 0 2 2 2 2 1412 T-12 3 5 0 3 4 3 2 3 2313 T-13 0 0 2 0 2 0 3 2 914 T-14 2 0 2 0 0 2 0 2 815 T-15 2 0 2 0 2 2 3 2 1316 T-16 0 2 2 0 3 2 2 2 1317 T-17 2 0 2 2 2 2 5 4 1918 T-18 2 2 2 3 2 2 2 2 1719 T-19 3 2 2 3 3 3 6 0 2220 T-20 2 2 2 2 2 2 0 0 1221 T-21 2 2 2 0 2 3 2 2 1522 T-22 0 2 0 3 2 0 2 3 1223 T-23 0 0 2 0 0 3 4 2 1124 T-24 2 0 2 0 0 0 2 3 925 T-25 2 0 2 2 2 2 2 0 1226 T-26 3 0 2 2 0 2 4 0 1327 T-27 3 2 3 3 3 3 5 2 2428 T-28 2 2 2 2 2 2 2 2 1629 T-29 2 2 2 3 3 2 2 3 1930 T-30 2 2 2 0 2 2 2 4 1631 T-31 2 0 2 3 2 2 2 4 1732 T-32 2 2 2 2 0 2 2 4 1633 T-33 2 0 2 0 2 0 3 2 1134 T-34 2 2 4 3 2 3 2 3 21
Jumlah 54 37 67 53 62 62 87 71 493
129
TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
Nilai Tes fi xi fi . xi
7-9 6 8 48 -6.88 47.3344 284.006
10-12 6 11 66 -3.88 15.0544 90.326413-15 7 14 98 -0.88 0.7744 5.420816-18 6 17 102 2.12 4.4944 26.966419-21 5 20 100 5.12 26.2144 131.07222-24 4 23 92 8.12 65.9344 263.738
Jumlah 34 506 801.53
130
UJI NORMALITAS DATA TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
Kelas Interval
Batas Kelas
Ztab L F0 fe f0 - fe (f0 - fe)2
6.5 -8.38 -1.69 0.4545
7-9 0.0924 6 3.14 2.86 8.1796 2.60496815
9.5 -5.38 -1.09 0.3621
10-12 0.1777 6 6.04 -0.04 0.0016 0.0002649
12.5 -2.38 -0.48 0.1844
13-15 0.2754 7 9.36 -2.36 5.5696 0.59504274
15.5 0.62 0.13 0.091
16-18 0.1673 6 5.69 0.31 0.0961 0.01688928
18.5 3.62 0.73 0.2673
19-21 0.1426 5 4.85 0.15 0.0225 0.00463918
21.5 6.62 1.34 0.4099
22-24 0.0645 4 2.19 1.81 3.2761 1.49593607
24.5 9.62 1.95 0.4744
Jumlah 34 4.71774032
Nilai Rata-rata ( ) = 14,88
Simpangan Baku
131
DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
No Nama Nilai Soal Nomor (X)Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 (Y)1 T-1 8 2 10 8 6 6 8 7 552 T-2 4 10 5 7 4 5 6 8 493 T-3 4 5 5 5 4 4 5 4 364 T-4 3 5 5 3 4 6 6 3 355 T-5 8 6 5 3 4 7 5 9 476 T-6 6 7 5 5 4 6 2 4 397 T-7 7 5 5 3 4 7 3 4 388 T-8 4 5 5 3 4 7 7 7 429 T-9 4 5 5 5 4 5 4 6 3810 T-10 8 3 5 5 5 8 5 5 4411 T-11 10 3 6 5 7 4 5 6 4612 T-12 2 3 5 3 4 8 6 5 3613 T-13 4 4 5 5 5 6 2 4 3514 T-14 4 3 5 4 3 6 2 4 3115 T-15 6 5 7 5 3 10 4 3 4316 T-16 0 5 5 5 2 8 3 6 3417 T-17 8 3 5 5 3 7 3 3 3718 T-18 2 5 3 4 3 3 5 6 3119 T-19 4 4 4 5 5 4 4 2 3220 T-20 6 6 7 8 5 8 5 7 5221 T-21 2 3 5 3 4 7 6 6 3622 T-22 4 5 5 3 5 4 2 4 3223 T-23 7 8 10 6 8 8 6 7 6024 T-24 5 5 3 3 4 6 6 5 3725 T-25 5 2 3 3 4 5 7 7 3626 T-26 5 3 5 3 4 7 6 4 3727 T-27 4 4 5 5 5 6 2 4 3528 T-28 4 4 5 3 3 6 2 4 3129 T-29 4 7 4 8 2 10 4 6 4530 T-30 3 5 4 5 5 7 4 2 3531 T-31 4 5 5 5 5 7 6 2 3932 T-32 4 3 5 4 3 5 8 2 3433 T-33 5 3 3 3 3 5 5 4 3134 T-34 10 7 6 7 8 5 8 6 57
Jumlah 168 158 175 157 146 213 162 166 1345
132
TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
Nilai Tes fi xi fi . xi
31-35 12 33 396 -6.79 46.1041 553.249
36-40 11 38 418 -1.79 3.2041 35.2451
41-45 4 44 176 4.21 17.7241 70.896446-50 3 47 141 7.21 51.9841 155.95251-55 2 53 106 13.21 174.504 349.00856-60 2 58 116 18.21 331.604 663.208
Jumlah 34 1353 1827.56
133
UJI NORMALITAS DATA TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
Kelas Interval
Batas Kelas
Ztab L F0 fe f0 - fe (f0 - fe)2
30.5 -9.29 -1.24865591 0.4944
31-35 0.2754 12 9.3636 2.636 6.95 0.742235892
35.5 -4.29 -0.5766129 0.219
36-40 0.2549 11 8.6666 2.333 5.44 0.627697136
40.5 0.71 0.095430108 0.0359
41-45 0.2435 4 8.279 4.279 18.31 2.211619761
45.5 5.71 0.767473118 0.2794
46-50 0.1557 3 5.2938 2.294 5.26 0.993615172
50.5 10.71 1.439516129 0.4351
51-55 0.0475 2 1.615 0.385 0.15 0.092879257
55.5 15.71 2.11155914 0.4826
56-60 0.0147 2 0.4998 1.500 2.25 4.50180072
60.5 20.71 2.783602151 0.4973
Jumlah 34 9.169847939
Nilai Rata-rata ( ) = 39,79
Simpangan Baku
134
Metode pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe two stay two stray
Siswa saat melakukan prites Siswa saat melakukan postes
135
top related