skripsi sudah jadi -...
Post on 10-Apr-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi
Experimental Design. desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Design digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
(Sugiono, 2010:114).
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian diadakan di kelas IV SDN 01 Salatiga dengan jumlah siswa
sebanyak 50 orang anak dan diadakan di kelas IV SDN Sidorejo-Lor 07 Salatiga
dengan jumlah siswa sebanyak 48 orang anak.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010:60). Secara teoritis
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai
“variasi” antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain
(Hatch dan Farhady, 1981) (dalam Sugiyono, 2010:60). Sugiyono (2007)
mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel indenpenden
dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel tersebut adalah:
26
3.2.1 Variabel bebas
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang diteliti
pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam
penelitian ini yang menjadi variable bebas yaitu Model Pembelajaran snowball
throwing.
3.2.2 Variabel terikat
Variable terikat atau variabel dependen adalah variabel yang keberadannya
tergantung pada variabel bebas Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar siswa.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono (2010:117). Sedangkan
Suharsimi Arikunto (2010:173) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek peneliti. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek atau subjek pada penelitian. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 01 Salatiga dan seluruh siswa kelas
IV SDN Sidorejo-Lor 07 Salatiga.
3.3.2 Sampel
Sugiono (2010:118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Suharsimi Arikunto
(2010:174) mengatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dari beberapa pendapat Sugiono dan Arikunto dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu
yang akan diteliti. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah SDN 01
Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 50 orang anak dan SDN Sidorejo-Lor 07
Salatiga dengan jumlah anak sebanyak 48 orang anak.
Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling
27
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel (Sugiono, 2010:124).
3.4 Desain Eksperimen dan Prosedur Penelitian
3.4.1 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian adalah nonequivalent
control group quasi experimental design, Desain ini hampir sama dengan pretest-
posttest control group design. Hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Desain Eksperimen
Nonequivalent Control Group Quasi Experimental Design
Sugiyono (2010 : 116)
Keterangan :
Dalam desain ini terdapat dua kelompok, yang kemudian diberi pretes untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan
kelompok kontrol (O3). Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol. Pengaruh perlakuan (O2-O1) -
(O4-O3)
Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
O1 & O3 = kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O2 = hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran
dengan model snowball throwing.
O1 X O2
O3 O4
28
O4 = hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak diberikan pembelajaran
dengan model snowball throwing.
X = perlakuan. Kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran
snowball throwing dan kelompok kontrol yang tidak diberikan pembelajaran
model snowball throwing.
3.4.2 Prosedur Penelitian
1. Memilih subjek penelitian yaitu SDN 01 Salatiga dan SDN Sidoreje-Lor 07
Salatiga.
2. Menggolongkan subjek dalam 2 kelompok antara kelompok eksperimen dan
kontrol yaitu SDN 01 Salatiga kelas IV sebagai kelas eksperimen menggunakan
model pembelajaran snowball throwing dan kelompok kontrol kelas IV SDN
Sidorejolor 07 Salatiga yaitu yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru
kelas mengajar secara konvensional.
3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument pretes dan postest.
4. Menguji cobakan instrument pretes dan postest pada kelas uji coba.
5. Memberikan pretes dan postest pada kelas eksperimen dan kontrol.
6. Menganalisis hasil pretes dan postest yang dilakukan pada kelas eksperimen
dan kontrol, untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara ke
dua kelas tersebut.
7. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
snowball throwing di kelas IV SDN 01 Salatiga dan dengan menggunakan
pembelajaran biasa guru secara konvensional di kelas IV SDN Sidorejolor 07
Salatiga.
8. Menghitung perbedaan antara hasil pretes dan postes masing-masing kelompok
(pretes dan postes kelompok eksperimen SDN 01 Salatiga) dan (pretes dan
postes untuk kelompok kontrol SDN Sidorejolor 07 Salatiga).
29
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1.1 Tes
Tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data di mana dalam
memberikan respons atas pertanyaan dalam instrumen, peserta didorong untuk
menunjukkan penampilan maksimalnya. (Purwanto, 2009:63-64). Sedangkan
menurut (Nana Sudjana, 2009:35) menyatakan tes pada umumnya digunakan untuk
menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran.
3.5.1.2 Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana,
2009:84). Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya
tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar,
kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan penggunaan alat peraga
pada waktu mengajar. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil
belajar siswa dalam aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam
kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada waktu mengajar dengan
menerapkan model pembelajaran snowball throwing yang dilakukan oleh seorang
pengamat atau observer.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini berupa tes hasil belajar berbentuk soal-soal pilihan
ganda yang diberikan kepada siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Kemudian
tes tersebut dikerjakan oleh siswa, selanjutnya hasil pekerjaan siswa dikumpulkan
oleh peneliti untuk kemudian dikoreksi dan diberikan skor. Skor dari hasil pekerjaan
siswa yang kemudian akan dijadikan data dalam penelitian ini. Pemberian tes
dilakukan setelah kedua kelas tersebut diberikan perlakuan. Tujuannya adalah untuk
30
memberi tahu guru dan murid tentang seberapa jauh hasil pelajaran yang telah dicapai
selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.
Berikut adalah kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar.
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar
Standar
Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar
(KD)
Indikator Jenis Soal
1.Mengenal
sumber daya
alam, kegiatan
ekonomi, dan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
1.Mengenal
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya.
1. Membandingkan
jenis-jenis teknologi
produksi yang digunakan
masa lalu dan masa kini.
2. Memberikan contoh
bahan baku yang dapat
diolah menjadi beberapa
barang produksi
3. Membandingkan
jenis-jenis teknologi
transportasi pada masa
lalu dan masa kini
4. membandingkan alat-
alat teknologi
komunikasi yang
digunakan masyarakat
setempat pada masa lalu
dan masa kini
Obyektif
7 PG
Obyektif
19 PG
Obyektif
5 PG
Obyektif
7 PG
31
Tabel 3.2 Kisi-kisi tindakan model pembelajaran snowball throwing
Kegiatan
pembelajaran
Aspek Rumusan
Pra
pembelajaran
- Menentukan tujuan,
menyiapkan materi,
menyiapkan
instrumen dalam
bentuk format RPP.
- Membuat soal test.
- Tercapainya tujuan pembelajaran melalui
model pembelajaran snowball
throwing.
- Menyusun RPP sesuai dengan model
pembelajaran dan membuat soal test.
Kegiatan awal - Menyiapkan kelas
dan memotivasi
peserta didik.
- Guru memberi salam, berdoa dan
mengabsen peserta didik.
- Guru menyiapkan kelas dan guru
memberikan apersepsi kepada peserta
didik.
- Guru menyampaikan materi pokok
yaitu perkembangan teknologi
- dicapai Guru akan menyampaikan
Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan.
Menyampaikan
strategi
pembelajaran.
- masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang akan
disampaikan oleh guru Guru
menyampaikan materi yang akan
disajikan
- Guru membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk
32
1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan alat peraga sesuai dengan materi dilakukan dengan menganalisis
kurikulum yang ada. Dalam kurikulum IPS kelas IV semester II materinya
adalah Perkembangan Teknologi.
b. Membagi peserta didik dalam kelompok secara heterogen.
c. Menentukan tujuan pembelajaran, menyiapkan materi, instrumen yang sesuai
dengan materi yang diajarkan yang dibuat dalam format RPP.
d. Membuat soal tes.
memberikan penjelasan tentang materi
- Guru meminta ketua kelompok
kembali ke kelompoknya kepada
temannya.
- Guru meminta siswa membuat lembar
pertanyaan dibuat sepetri bola dan
dilempar dari siswa ke siswa lainya
untuk menjawab pertanyaan yang ada
dalam kertas bola selama kurang lebih
5 menit secara bergantian.
Kegiatan inti Penyajian materi
pembelajaran.
- Guru menjelaskan materi yang akan di
pelajari.
Membahas hasil
diskusi peserta didik
Penyimpulan dari
hasil pembelajaran.
- Guru memberi kesempatan peserta
didik lain untuk berpendapat.
- Guru membimbing peserta didik dalam
menyimpulkan dari hasil kegiatan
diskusi kerja kelompok.
Refeksi - Guru melakukan refleksi pembelajaran.
Kegiatan akhir Evaluasi - Guru memberikan soal evaluasi
kepada peserta didik.
33
e. Membuat teknik penilaian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberi salam, berdo’a, dan mengabsen peserta didik.
2) Guru menyiapkan kelas dan guru dapat memberikan apersepsi kepada peserta
didik.
3) Apersepsi:
1. Menyanyikan lagu ‘’Delman’’.
2. Guru menyampaikan materi pokok yaitu Perkembangan Teknologi.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Guru meminta ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang akan disampaikan oleh guru kepada
temannya.
4. Guru meminta siswa membuat lembar pertanyaan dibuat sepetri bola dan
dilempar dari siswa ke siswa lainya untuk menjawab pertanyaan yang ada
dalam kertas bola selama kurang lebih 5 menit secara bergantian.
2. Elaborasi
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
2. Guru membagikan lembar kertas kerja untuk menulis pertanyaan yang sudah
disiapkan oleh tiap-tiap kelompok.
3. Guru meminta siswa membuat lembar pertanyaan dibuat sepetri bola dan
dilempar dari siswa ke siswa lainya untuk menjawab pertanyaan yang ada
dalam kertas bola.
34
4. Guru meminta peserta didik berdiskusi.
3. Konfirmasi
1. Guru memberikan ucapan yang positif kepada peserta didik yang aktif dalam
pembelajaran dan memberi motivasi agar peserta didik yang belum aktif
berlomba untuk aktif.
2. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai materi
yang belum dipahami.
3. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari
hari ini.
c. Kegiatan akhir
1) Guru melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan dengan menjawab
pertanyaan yang berbentuk bola.
2) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
3) Guru menganalisis hasil evaluasi sebagai umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
Jadi kesimpulan dari tahap-tahap penggunaan model snowball throwing dalam
pembelajaran materi IPS yang dipelajari adalah melakukan penjelasan materi dari
hasil analisis dan diskusi kelompok siswa terhadap suatu materi yaitu menjawab
pertanyaan dari kertas yang berbentuk bola. Pertanyan ini akan membuat kelompok
menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bartanya, atau
berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas
dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan
mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari
temannya yang terdapat dalam bola kertas.
35
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Validitas Instrumen dan Uji Realibilitas Test
3.6.1.1 Uji Validitas Instrumen
Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menentukan validitas item digunakaan
kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika
koefesien item teruji batas bawah sama dengan 0,20.
Kriteria untuk menentukan validitas item instrument menurut Ali adalah:
0,00 s/ d 0,20 = Tidak ada validitas
0,21 s/ d 0,40 = Validitas rendah
0,41 s/ d 0,60 = Validitas sedang
0,61 s/ d 0,80 = Validitas tinggi
0,81 s/d 1,00 = Validitas sangat tinggi
Table 3.3 Validitas Instrument Soal Evaluasi Pretes
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 32,
33, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46,
48, 49, 50
4, 5, 6, 17, 25, 27, 30, 31, 34,37, 42, 47
3.6.1.2 Uji Reliabilitas Tes
Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang
dikemukakan oleh Duwi Priyanto (2010:97) uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan
dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang sebagai berikut :
≤ 0,6 = Tidak dapat diteriman
0,7< α ≤ 0,8 = Dapat diterima
0,8< α ≤ 0,9 = Reliabilitas baik
36
α > 0,9 = Reliabilitas sempurna
berdasarka uji reliabilitas 38 item pernyataan diperoleh koefisien Alpha = 0,919
Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3.4. Reliabilitas
Instrumen
Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa alpha dari instrument tersebut adalah
0,919 sehingga, instrument tersebut masuk dalam realibilitas sempurna dan
instrument tersebut dapat diterima.
3.7. Uji Prasyarat
3.7.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Data berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.
(Duwi Priyanto, 2010:71).
3.7.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi
data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis
Independent Samples T Test dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari dalam
analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. sebagai
kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. (Duwi Priyanto, 2010:76).
37
3.8 Uji T Test
Independent Samples T test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan (Duwi
Priyatno, 2010:32). Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel indenpenden
secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis
indenpenden sampel T-test yaitu uji asumsi varian (uji levene’s) yaitu untuk
mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian
dilakukan uji indenpenden sampel T-test. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat
setelah dilakukan analisa data yaitu:
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak
top related