skripsi ruwaidah nasution (fisika 2004)
Post on 01-Jul-2015
874 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH STRATEGI GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER IIMTs-AZIZI MEDAN PADA MATERI POKOK BUNYI
TAHUN AJARAN 2007/2008
Oleh :
Ruwaidah NasutionNIM 04311402
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDANMEDAN
2008
Judul : Pengaruh Strategi Genius Learning terhadap Hasil
Belajar Siswa MTs-Azizi Medan Kelas VIII Semester II
Pada Materi Pokok Bunyi Tahun Ajaran 2007/2008.
Nama Mahasiswa : Ruwaidah Nasution
NIM : 04311402
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Menyetujui ;Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Makmur Sirait, M.Si NIP.131851424
Mengetahui :
FMIPA UNIMED Jurusan FisikaDekan, Ketua,
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D Dr. Mara Bangun Harahap, MS NIP.131572430 NIP.131413655
Tanggal Lulus : 05 September 2008
RIWAYAT HIDUP
Ruwaidah Nasution dilahirkan di Medan, pada tanggal 2 April 1986. Ibu
bernama Marwiyah Lubis dan ayah bernama M. Fauzi Nasution, merupakan anak
keenam dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1992, penulis masuk SD Negeri
101767 Tembung dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998, penulis
melanjutkan sekolah SLTP GUPPI-SU Medan dan lulus pada tahun 2001. Pada
tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Teladan Medan dan
lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Program Studi
Fisika, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan dan lulus pada tanggal 5 September 2008.
Selama kuliah penulis juga aktif disalah satu organsisasi Intrakurikuler yaitu Unit
Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman UNIMED.
PENGARUH STRATEGI GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II Mts. AZIZI
MEDAN PADA MATERI POKOK BUNYITAHUN AJARAN 2007/2008
Ruwaidah Nasution (NIM : 04311402)ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran dengan menggunakan Strategi Genius Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs. Azizi Medan tahun ajaran 2007/2008.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII Mts. Azizi Medan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas Eksperimen yang berjumlah 31 orang dan kelas Kontrol yang berjumlah 34 orang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen, sebagai alat pengumpul data digunakan tes hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal dengan 4 option.
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa sampel yang berasal dari populasi yang homogen dan berdistribusi normal. Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas Eksperimen sebesar 2,85 dengan nilai rata-rata postes 5,94. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 2,84 dengan nilai rata-rata postes 4,84. Dari uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji satu pihak didapat bahwa ditolak dan diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan Strategi Genius Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs. Azizi Medan pada materi pokok Bunyi tahun ajaran 2007/2008.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan Ridho- Nya,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul
“ Pengaruh Strategi Genius Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VIII
Semester II MTs-Azizi Medan Pada Materi Pokok Bunyi Tahun Ajaran
2007/2008”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Jurusan
Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Drs. Makmur
Sirait, M. Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.
Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, Ibu Dra. Derlina, M.Si, dan Bapak Drs. Nurdin Bukit,
M.Si yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar,
M.Si selaku dosen pembimbing akademik, kepada Bapak kepala sekolah MTs-
Azizi Medan yang telah membantu penulis selama penelitian, dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu dosen beserta staf jurusan Fisika FMIPA UNIMED.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayah dan Ibu
(M. Fauzi Nasution dan Marwiyah Lubis), abang (Ifa, Faisal, Baim, Nurman,
Amat), kakak (Imai, Adek, Jia, Linda), adik (Dona, Beda, Juli) dan keponakan,
yang sudah memberi motivasi dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan
studi di UNIMED. Terkhusus penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada
sahabat-sahabat penulis (Taliban : Tion, Widi, Fauziah, Erna, Yani, Nurul, Agus,
Wildan) semoga ukhuwah kita semakin erat, serta teman-teman fisika stambuk 04
kelas A, yang telah memberi semangat kepada penulis. Tak lupa penulis
sampaikan ucapan terimakasih kepada Mujahid/Mujahidah tangguh UNIMED
(UKMI Ar-Rahman, KAMMI, dan BTM-3), semoga tetap eksis dalam
menjalankan amanah dakwah di kampus.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
penyempurnaan skripsi ini, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat.
Medan, September 2008
Penulis,
Ruwaidah Nasution
DAFTAR ISI Halaman
Lembar pengesahan iRiwayat hidup iiAbstrak iiiKata pengantar ivDaftar isi viDaftar viiiDaftar tabel ixDaftar lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 11.2. Identifikasi Masalah 31.3. Batasan Masalah 31.4. Rumusan Masalah 31.5. Tujuan Penelitian 31.6. Manfaat Penelitian 4
BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teoritis 52.1.1. Pengertian Belajar 52.1.2. Pengertian Mengajar 52.1.3. Hasil Belajar 62.1.4. Strategi Genius Learning 72.1.5. Bunyi 192.1.5.1. Pengertian Bunyi 192.1.5.2. Cepat Rambat Bunyi 192.1.5.3. Frekuensi Bunyi 202.1.5.4. Karektristik Bunyi 212.1.5.5. Resonansi 222.1.5.6. Pemantulan Bunyi 232.2. Kerangka Konseptual 242.3. Hipotesis 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 263.2. Populasi dan sampel penelitian 263.2.1. Populasi 263.2.2. Sampel 263.3. Variabel penelitian 263.3.1. Variabel bebas 263.3.2. Variabel terikat 263.4. Jenis penelitian 263.5. Desain penelitian 273.6. Instrumen penelitian 27
3.7. Prosedur penelitian 303.8. Teknik analisa data 323.8.1. Menghitung mean dan standar deviasi 323.8.2. Uji normalitas 323.8.3. Uji homogenitas 333.8.4. Uji hipotesis 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil Penelitian 354.1.1. Deskripsi data penelitian 354.1.1.1. Nilai pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 354.1.1.2. Nilai postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 364.1.1.3. Uji persyaratan analisa data 374.1.1.4. Uji Hipotesis 374.2. Pembahasan 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 415.2. Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42LAMPIRAN 44
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Lingkaran sukses pembelajaran Genius Learning 12Gambar 2.2. Rentang frekuensi bunyi 20Gambar 2.3. Hukum pemantulan bunyi 23 Gambar 4.1. Diagram batang Perbandingan Nilai pretes siswa kelas 35
Eksperimen dan kelas KontrolGambar 4.2. Diagram batang Perbandingan Nilai postes siswa kelas 36
Eksperimen dan kelas Kontrol
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Pemasukan informasi untuk masing- masing gaya belajar 16Tabel 2.2. The Multiple Intelegence Menu 17Tabel 3.1. Rancangan eksperimen 27Tabel 3.2. Kisi- kisi tes hasil belajar 28Tabel 4.1. Nilai pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 35Tabel 4.2. Nilai postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 36Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data 37Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data 37 Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis 37
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana pembelajaran 1 kelas Eksperimen 44Lampiran 2. Rencana pembelajaran 2 kelas Eksperimen 49Lampiran 3. Rencana pembelajaran 3 kelas Kontrol 54Lampiran 4. Kisi- kisi tes hasil belajar 59Lampiran 5. Tes hasil belajar 68Lampiran 6. Validitas Tes hasil belajar 71Lampiran 7. Skor pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 72Lampiran 8. Skor postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 74Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Siswa 76Lampiran 10. Perhitungan ReliabilitasTes Hasil Belajar Siswa 78Lampiran 11. Perhitungan Indeks KesukaranTes Hasil Belajar Siswa 79Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Tes Hasil Belajar Siswa 81Lampiran 13. Data nilai pretes siswa kelas Eksperimen dan Kontrol 83Lampiran 14. Data nilai postes siswa kelas Eksperimen dan Kontrol 84Lampiran 15. Tabel Distribusi Frekuensi 85Lampiran 16. Perhitungan rata-rata, Standar deviasi, dan Varians hasil 86
belajar siswa Lampiran 17. Uji Normalitas Data 88Lampiran 18. Uji Homogenitas Data 89Lampiran 19. Uji Hipotesis 90Lampiran 20. Peta pikiran gambaran besar materi Bunyi 92Lampiran 21. Kartu Goal Setting 93Lampiran 22. Tugas aktivasi ( pertemuan pertama ) 94Lampiran 23. Tugas aktivasi ( pertemuan kedua ) 95Lampiran 24. Soal latihan untuk tahap Demonstrasi 96Lampiran 25. Sistem donat 97Lampiran 26. Angket siswa 98Lampiran 27. Data hasil observasi angket siswa 100Lampiran 28. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar 102Lampiran 29. Lembar observasi guru 103Lampiran 30. Tabel nilai-nilai r product momen 104Lampiran 31. Tabel nilai kritis untuk uji lilliefors 105Lampiran 32. Tabel luas distribusi normal standar 106Lampiran 33. Tabel nilai krtis distribusi F 108Lampiran 34. Tabel nilai persentil untuk distribusi t 111Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian 112
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.
Semakin banyak dan semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin
baik. Bahkan, setiap warga negara di harapkan agar terus belajar sepanjang hayat.
Dengan demikian, pendidikan merupakan faktor prioritas yang perlu dibangun
dan ditingkatkan mutunya ( Sutikno, 2006 : 3 ).
Dalam pendidikan harus ada proses pembelajaran, dimana adanya interaksi
guru dengan siswa. Proses belajar didorong oleh adanya motivasi. Motivasi
belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.
Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau
tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil
belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi pada diri siswa harus
diperkuat, dengan menciptakan suasana belajar yang menggembirakan ( Dimayati,
2002 : 239 ).
Pernyataaan di atas jika ditelusuri dalam pengajaran fisika, sangat
berpengaruh. Karena fisika merupakan salah satu pelajaran sains yang kurang
diminati dan membosankan. Banyak siswa yang menganggap fisika merupakan
pelajaran yang sulit yang hanya dapat dipahami oleh orang- orang jenius saja.
Belajar fisika akan lebih menyenangkan ketika dapat memahami keindahan dan
manfaatnya. Jika siswa sudah mulai tertarik, maka akan lebih mudah untuk
menguasai fisika. Maka motivasi belajar sudah tentu menjadi modal pertama
untuk menghadapi kesulitan ketika belajar fisika ( Newsroom, 2007 ).
Kebosanan dalam mempelajari fisika di kelas dan menganggap bahwa
fisika itu sulit ternyata juga dialami oleh siswa-siswi MTs- Azizi Medan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa
diperoleh dari 36 orang siswa, 24 orang siswa menganggap pelajaran fisika itu
sulit dan kurang menarik, sedangkan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas, 18
orang siswa berpendapat kegiatan belajar mengajar fisika di kelas membosankan
dan sulit dipahami. Berdasarkan hasil observasi ke kelas ketika guru mengajar dan
angket siswa diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar di kelas selama ini
berlangsung masih menoton.
Menyikapi masalah di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru
untuk menggunakan strategi mengajar yang membuat siswa lebih tertarik.
Kurangnya pendekatan yang benar dan efektif dalam menjalankan proses
pembelajaran, yang hanya terpaku pada materi dan hasil pembelajaran. Selama ini
yang terjadi adalah ketika guru mengajar maka yang diasumsikan bahwa siswa
akan belajar. Padahal bukan hal itu seharusnya yang terjadi, tetapi bagaimana
strategi yang dilakukan dalam membelajarkan siswa.
Gunawan menawarkan suatu strategi dengan pendekatan praktis dalam
pembelajaran, yaitu strategi Genius Learning. Strategi ini membantu anak didik
untuk bisa mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang bersesuaian dengan
gaya belajar mereka masing- masing. Strategi Genius Learning menawarkan suatu
sistem yang dirancang dalam suatu jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri
anak didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran. Anak didik
ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran, sebagai subjek pendidikan,
`1tidak seperti yang selama ini anak didik ditempatkan dalam suatu posisi yang
tidak pasti, yaitu sebagai objek pendidikan.
Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rita (2007), pada
materi pokok listrik statis di kelas IX semester I terjadi kurang efisiennya waktu
yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Dari paparan di atas, maka penelitian ini berupaya mengefisienkan waktu
yang digunakan dalam pembelajaran Genius Learning, untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Untuk itu penelitian ini dirumuskan dengan judul:
“ PENGARUH STRATEGI GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTS- AZIZI MEDAN
PADA MATERI POKOK BUNYI TAHUN AJARAN 2007/2008 ”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika
2. Penyampaian materi pelajaran yang cenderung menoton
3. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar
4. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan
membosankan.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Strategi genius learning yang diterapkan di kelas eksperimen
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi pokok Bunyi
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester II MTs- Azizi
Medan tahun ajaran 2007/2008
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa MTs-Azizi Medan di kelas VIII
semester II pada materi pokok Bunyi tahun ajaran 2007/2008 yang
diajar dengan menggunakan strategi Genius Learning dan yang diajar
dengan metode Konvensional.
2. Apakah ada pengaruh pembelajaran dengan menggunakan Strategi
Genius Learning terhadap hasil belajar siswa MTs-Azizi Medan di
kelas VIII semester II pada materi pokok Bunyi tahun ajaran
2007/2008.
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa MTs-Azizi Medan di kelas VIII
semester II pada materi pokok Bunyi tahun ajaran 2007/2008 yang
diajar dengan menggunakan strategi Genius Learning dan yang diajar
dengan metode Konvensional.
2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan
Strategi Genius Learning terhadap hasil belajar siswa MTs-Azizi Medan
di kelas VIII semester II pada materi pokok Bunyi tahun ajaran
2007/2008.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi guru ditempat penelitian agar dapat
memahami strategi Genius Learning dan menerapkannya dalam
pembelajaran
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk memperluas wawasan
peneliti mengenai pembelajaran yang menyenangkan
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain apabila meneliti strategi
Genius Learning di sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KERANGKA TEORITIS
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar meupakan proses perubahan perilaku karena pengalaman dan
latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Bahkan meliputi segenap
aspek kepribadian ( Djamarah, 1996: 11 ), jadi hakikat belajar adalah perubahan.
Defenisi belajar banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi pendidikan.
Mereka memberikan defenisi belajar yang berbeda – beda sesuai dengan sudut
pandang masing – masing. Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu
perilaku, ketika seseorang belajar maka responnya akan menjadi lebih baik.
Sebaliknya bila seseorang tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan
menurut Gagne, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar yang
berupa kapabilitas setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,
sikap dan nilai ( Dimayati, 2002 : 9 ). Menurut Gage dan Berliner belajar adalah
“suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena pengalaman”.
Sedangkan Hilgard menegaskan bahwa: belajar dapat dirumuskan sebagai
perubahan perilaku yang relatif permanen, yang terjadi karena pengalaman
( dalam Sukadinata , 2003 : 156 ). Perubahan tersebut dapat berkenaan dengan
penguasaan dan penambahan pengetahuan, kecakapan, sikap, nilai, motivasi,
kebiasaan, minat, apresiasi dan sebagainya. Demikian juga dengan pengalaman,
berkenaan dengan segala bentuk pengalaman atau hal - hal yang pernah dialami.
Pengalaman karena membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan,
menghayati, membayangkan, merencanakan, menilai, mencoba, menganalisis, dan
sebagainya.
2.1.2 Pengertian Mengajar
Pada hakikatnya mengajar merupakan suatu proses, yaitu proses
mengatur, mengorgaisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar.
Sehingga pada tahap berikutnya mengajar sutu proses memberikan bimbingan
atau bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar ( Djamarah,
1996: 45 ). Menurut Nasution ( dalam Syah, 2003: 182 ) “ Mengajar adalah suatu
aktivitas mengorganisasi, mengatur lingkungan sebaik- baiknya dan
menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar”. Dimana
lingkungan tidak hanya ruang kelas atau ruang belajar, tetapi juga meliputi guru,
alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan
kegiatan belajar siswa.
Jadi peranan guru sebagai pembimbing bertolak dari cukup banyaknya
anak didik yang bermasalah, dalam belajar ada anak yang cepat menerima materi,
ada anak yang sedang menerima materi dan ada pula anak didik yang lambat
untuk mencerna apa yang di berikan oleh guru. Ketiga tipe anak ini menghendaki
agar guru mengatur strategi pengajarannya yang sesuai dengan gaya belajar anak
didik.
2.1.3 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan
belajar mengajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap
(Abdurrahman, 2003: 37). Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar, hasil belajar sebagai puncak proses belajar.
Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan
pengajaran dan dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti yang
tertuang dalam nilai raport, angka ijazah atau kemampuan setelah latihan
(Dimayati, 2002: 3).
Banyak faktor yang ada dalam diri siswa yang mempengaruhi usaha dan
hasil belajar siswa. Faktor- faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun
rohaniah dari siswa. Hasil belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor luar
diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial- psikologis yang berada pada
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ( Sukmadinata, 2003: 162 ).
2.1.4 Strategi Genius Learning
Genius learning atau lebih tepat disebut sebagai holistik learning adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis
dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini
dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin
ilmu seperti pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, neuro-
linguistik programming, motivasi, konsep diri, keperibadian, emosi, perasaan,
pikiran, metagonisi, gaya teknik mencatat, dan teknik belajar lainnya ( Gunawan,
2006: 2).
Dasar dari genius learning strategy adalah acceleretead learning atau
percepatan belajar. Pemercepatan didefenisikan sebagai memungkinkan siswa
untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang normal
dan dibarengi kegembiraan ( DePorter, 2005: 14 ) tujuannya sama yaitu
bagaimana membuat proses pembelajaran menjadi efisien, efektif dan
menyenangkan.
Pada Genius Learning maka kita berkeyakinan jika siswa dapat
dimotivasi dan diajar dengan cara yang benar. Dengan menghargai keunikkan
siswa maka mereka dapat mencapai suatu pembelajaran yang maksimal.
Pendekatan yang digunakan dalam Genius Learning membantu siswa untuk bisa
mengerti kekuatan dan kelemahan mereka yang sesuai dengan gaya belajar
mereka masing- masing, Siswa akan memahami proses belajar yang benar, sesuai
dengan kepribadiaan mereka masing- masing.
Asumsi dasar yang digunakan dalam mendefenisikan kecerdasan dalam
strategi Genius Learning adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang lahir dengan kemampuan yang sama dan unik ( Madden,
2002: 11 ). Setiap orang dilahirkan dengan kombinasi kecerdasan yang
beragam, karena perbedaan dari beberapa faktor yang mendominasi dan
tingkat pengembangan kecerdasan yang dimiliki, kondisi lingkungan dan
proses pembelajaran akan menentukan seberapa cepat atau lambat proses
perkembangan kecerdasan terjadi. Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan ( Gunawan, 2006: 223 )
antara lain:
a. Lingkungan
Lingkungan yang kaya akan stimulus dan tantangan, dengan kadar yang
seimbang dan ditunjang dengan faktor dukungan dan pemberdayaan akan
memperkuat mental dan kecerdasan.
b. Kemauan dan Keputusan
Kedua faktor ini adalah faktor motivasi, motivasi yang positif akan
muncul sejalan dengan lingkungan yang kondusif, sebaliknya bila
lingkungannya sama sekali tidak kondusif, otak yang paling cerdas
sekalipun tidak akan dapat mengembangkan potensi intelektualnya.
c. Pengalaman Hidup
Potensi otak berkembang sejalan dengan pengalaman hidup, hal- hal kecil
yang menunjukkan kesuksesan maupun kegagalan yang dialami oleh anak.
Bila terjadi berulang– ulang akan menjadi suatu program yang
menentukan seberapa besar potensi kecerdasan yang digunakan.
d. Genetika
Pengalaman hidup mempunyai pengaruh terhadap respon kognitif,
sebaliknya gen mempunyai pengaruh pada kewaspadaan memori,
kemampuan sensori dan juga faktor kecerdasan lainnya.
e. Gaya Hidup
Gaya hidup berpenaruh terhadap level perkembangan kognitif. Termasuk
makanan, orang yang menjadi teman, jumlah jam tidur, olah raga, obat,
minuman dan sebagainya.
2. Kecerdasan menurut Gardner ( dalam Gunawan, 2005: 106 ) : Suatu
kemampuan untuk memecahkan suatu masalah kemampuan untuk
menciptakan masalah baru untuk dipecahkan dan kemampuan untuk
sesuatu untuk menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu
kebudayaan masyarakat. Gardner mengembangkan model kecerdasan
selama lebih dari dua puluh tahun dan dikenal dengan istilah Multiple
Intelligence yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-
kata secara efektif, baik lisan maupun tulisan, juga kemampuan
berkomunikasi. Kecerdasan ini mencakup kemampuan untuk
menangani struktur bahasa, suara arti. Untuk mengembangakan
kecerdasan linguistik dapat dilakukandengan cara menjadi pendengar
yang efektif, dan melatih keahlian bicara.
b. Kecerdasan Logika- Matematika
Kecerdasan Logika-Matematika adalah kecerdasan yang menggunakan
analisis berurutan untuk mencapai kesimpulan tertentu ( Madden,
2002: 211 ). Dimana berturutan dari masalah, kemudian memikirkan ,
menyusun solusi dengan urutan yang logis dan mampu melakukan
proses berfikir deduktif dan induktif.
c. Kecerdasan Musik
Kecerdasan Musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati,
membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-
bentuk musik yang meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dari
musik yang didengar.
d. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan
mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Kecerdasan
interpersonal juga melibatkan kepekaan pada ekspresi wajah, suara dan
gerakan tubuh dari orang lain dan mampu memberikan respon secara
efektif dalam berkomunikasi
e. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan
kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Mengenai kesadaran
atau kondisi emosi dan mental diri sendiri, kesadaran akan tujuan,
motivasi, keinginan, proses berfikir dan kemampuan untuk melakukan
disiplin diri, mengerti diri sendiri dan harga diri.
f. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan Kinestetik merupakan kecerdasan yang berhubungan
dengan kemampuan dalam mengungkapkan ide atau pemikiran dan
perasaan. Kecerdasan Kinestetik juga meliputi keterampilan fisik
dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan,
kelenturan dan kecepatan.
g. Kecerdasan Visual dan Spasial
Kecerdasan Visual dan Spasial adalah kemampuan untuk melihat dan
mengamati dunia visual- spasial secara akurat, kemudian bertindak dan
melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran serta
hubungan antara elemen- elemen tersebut.
h. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan untuk mengamati,
memahami dan menyusun pola atau unsur yang dijumpai dilingkungan
sekitar.
3. Konsep diri seseorang berbanding lurus dengan potensi yang digali dan
dikembangkan. semakin baik konsep diri yang berhasil dibangun, semakin
baik pula untuk mampu memaksimalkan penggunaan potensi yang
dimiliki. Konsep diri terdiri dari komponen yaitu:
a. Diri Ideal
Merupakan gabungan dari semua kualitas dan ciri kepribadiaan yang
sangat dikagumi.
b. Citra Diri
Merupakan cerminan diri sendiri, dimana bagaimana cara melihat diri
sendiri dan berfikir mengenai diri saat ini.
c. Harga Diri
Merupakan kecenderungan untuk memandang diri sendiri sebagai
pribadi yang mampu dan memiliki daya upaya dalm menghadapi
tantangan- tantangan hidup.
4. IQ tinggi sangat membantu keberhasilan akademik, namun bukan satu-
satu – satunya faktor utama, atau sebaliknya.
5. Guru dapat mempengaruhi dan meningkatkan kecerdasan anak didik,
dimana guru sangat berperan penting dalam upaya menghilangkan
berbagai hambatan yang menghambat perkembangan kecerdasan. Guru
melakukannya dengan menggunakan strategi dan teknik yang tepat untuk
membantu mengembangkan kecerdasan anak didik.
6. Kecerdasan berkembang dengan bertahap, dimana perkembangan ini
dikelompokkan menjadi 4 tahap yaitu:
a. Stimulasi
b. Penguatan
c. Belajar dan mengerti
d. Transfer dan pengaruh
7. Berfikir dapat diajarkan
Genius Learning yang disusun berdasarkan hasil riset mutakhir mengenai
berbagai disiplin ilmu, terutama cara kerja otak dan memori. Menekankan
sembilan prinsip utama dalam proses pembelajaran ( Gunawan, 2006: 8 ) yaitu:
1. Otak berkembang dengan maksimal dalam lingkungan yang kaya
stimulus multisensori dan tantangan berfikir . lingkungan demikian akan
menghasilkan jumlah koneksi yang lebih besar diantara sel- sel otak.
2. Besarnya pengharapan berbanding lurus dengan hasil yang di capai. Otak
selalu berusaha mencari dan menciptakan arti dari suatu pembelajaran.
Proses pembelajaran berlangsung pada level pikiran sadar dan pikiran
bawah sadar yang positif dan bersifat pribadi.
3. Lingkungan belajar adalah lingkungan yang memberikan tantangan tinggi
namun dengan tingkat ancaman yang rendah. Keadaan pikiran siswa
adalah kekuatan paling menentukan untuk menuju sukses. Jika siswa
percaya diri, termotivasi dan gembira maka siswa tersebut memiliki
potensi untuk sukses.
4.Otak sangat membutuhkan umpan balik yang bersifat segera dan
mempunyai banyak pilihan.
5. Musik membantu proses pembelajaran dengan tiga cara:
a. musik membantu untuk men-charge otak
b. musik membantu merilekskan otak, sehingga otak siap untuk
belajar
c. musik dapat digunakan untuk membawa informasi yang ingin
dimasukkan ke dalam memori.
6. Dengan menggunakan strategi dan teknik khusus, maka kemampuan
mengingat dapat ditingkatkan
7. Untuk dapat mencapai hasil pembelajarn yang maksimal, maka kondisi
fisik dan emosi harus benar- benar diperhatikan. Siswa tidak tidak akan
bisa belajar bila dalam keadaan lapar, sakit ataupun mengantuk. Hasil
penelitian menunjukkan ketika seseorang berada dalam keadaan emosi
yang positif endrofin terbentuk. Selanjutnya zat ini meningkatnya aliran
neurotransmiter yang disebut asitekoli dan memungkinkan terjadinya
sambungan antar sel otak, sehingga otak dapat bekerja dan berfungsi
dengan efisien ( Rose, 2002: 50 ).
8. Kecerdasan dapat dikembangkan dengan proses pengajaran dan
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan.
9. Otak kiri dan otak kanan bisa berkerjasama dalam mengolah suatu
informasi
Berdasarkan sembilan prinsip kerja di atas maka pembelajaran Genius
Learning digambarkan dalam sebuah lingkaran sukses (Gunawan 2006: 11)
sebagai berikut:
1. Suasana kondusif
2. Hubungkan
8. Ulangi &jangkarkan 3. Gambaran besar
7. Demonstrasi 4.Tetapkan tujuan
6. Aktivasi 5. Pemasukan informasi
Gambar .2.1 Lingkaran sukses strategi Genius Learning
Dari gambar, maka masing- masing tahapan tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
GENIUSLEARNIN
G
1. Suasana Kondusif
Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun
dan mengembangkan pembelajaran yang positif dan kondusif ( Gunawan, 2006:
334 ). Guru bertanggung jawab untuk menciptakan belajar yang kondusif sebagai
persiapan untuk masuk ke dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. Maka
guru harus memanfaatkan waktu untuk membangun hubungan, di samping
menjamin para siswa memperoleh keadaan pikiran yang terbuka, bebas stres dan
cerdas ( Rose, 2002 )
Siswa harus terbebas dari rasa takut, tekanan, psikologi. Dengan
menggunakan musik dan dikombinasikan dengan brain gym untuk menciptakan
suasana awal yang kondusif, sehingga siswa dalam kondisi nyaman dan
mendukung lingkungan belajar, musik membantu pelajar bekerja lebih baik
dalam mengingat banyak hal, musik merangsang, meremajakan dan memperkuat
daya ingat dalam belajar ( DePorter, 2005 ). Sedangkan brain gym adalah
serangkaian gerakan tubuh yang sederhana dan digunakan untuk memadukan
semua bagian otak untuk meningkatkan kemampuan belajar, membangun harga
diri dan kebersamaan ( Gunawan, 2006: 270 ).
Beberapa gerakan – gerakan Brain Gym sederhana yang digunakan pada
pembelajaran ( Denninson, 2002 ) adalah:
1) Gerakan Silang
Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan tangan kiri
bersamaan dengan kaki kanan. Bergerak ke depan, ke samping, ke
belakang atau jalan di tempat dan sebaiknya tangan menyentuh lutut yang
berlawanan.
2) 8 Tidur
Membuat angka 8 tidur tiga kali tiap tangan, kemudian tiga kali dengan
kedua tangan.
3) Putaran Leher
Dengan menundukkan kepala ke depan dan pelan-pelan putar leher dari
satu sisi ke sisi yang lainnya, ulangi dengan bahu diturunkan.
4) Mengisi Energi
Duduk di kursi dengan santai dan letakkan dahi diantara kedua tangan di
atas meja. Tarik nafas sambil menegakkan kepala, tengkuk dan punggung
bagian atas, kemudian hembuskan nafas dan kepala bersentuhan kembali
dengan meja.
Selain dengan Brain Gym dan musik guru juga perlu menunjukkan
pengharapan yang besar terhadap keberhasilan siswa, dengan memastikan bahwa
siswa tidak takut untuk membuat kesalahan. Cara yang dapat dilakukan antar lain
dengan membangkitkan kepercayaan diri sendiri pada siswa, dengan kata lain
guru harus menciptakan kondisi fisik dan psikis yang nyaman untuk mendukung
pembelajaran. Kondisi fisik juga dapat diciptakan dengan mengubah posisi duduk,
menambah hiasan dinding dan bunga di atas meja dan dapat diciptakan dengan
membangun hubungan yang positf antara guru dan siswa.
2. Hubungkan
Otak tidak hanya menerima informasi juga memprosesnya. Untuk
memproses informasi secara efektif, otak membantu melaksanakan refleksi dalam
banyak cara. Otak seperti komputer dan kita sebagai penggunanya. Otak perlu
dihubungkan dengan apa yang diajarkan apa yang telah diketahui ( Siberman,
1996: 4 ). Ketika otak menerima informasi baru maka otak memutuskan apakah
informasi itu perlu atau tidak dipelajari. Otak akan lebih mudah untuk memproses
informasi, apabila informasi tersebut ada hubungannya dengan informasi yang
telah diketahui sebelumnya. Hal ini diperlukan agar proses pemasukan informasi
menjadi efektif.
Pada proses menghubungkan cara yang paling mudah adalah dengan
mengajukan pertanyaan yang memancing siswa untuk berfikir dan
menghubungkan antar apa yang telah diketahuinya dengan apa yang akan
dipelajari.
3. Gambaran Besar
Gambaran besar materi yang akan dipelajari disampaikan terlebih dahulu
kepada siswa. Gambaran besar ini berfungsi untuk menciptakan sesuatu yang
akan diisi dengan informasi. Pada pemasukan informasi, materi pelajaran yang
disampaikan secara bertahap. Pada gambaran besar dengan memberikan
ringkasan dari apa yang akan dipelajari dengan menggunakan gambaran atau
Mind mapping, flowcart atau mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka yang
membutuhkan jawaban yang merangsang pemikiran yang mendalam.
4. Tetapkan Tujuan
Tahap selanjutnya, guru nenyampaikan apa yang ingin dicapai pada akhir
sesi proses belajar mengajar kepada siswa. Hasil yang ingin dicapai dapat
dijelaskan langsung kepada seluruh siswa, perkelompok atau dapat juga dijelaskan
secara pribadi. Guru dapat menugaskan siswa untuk membuat kartu goal setting.
Siswa ditugaskan menulis tujuan didalam kartu masing- masing.
Pada tahap ini guru harus dapat membantu siswa untuk mencapai hasil
yang telah ditetapkan dengan bahasa siswa itu sendiri, siswa diminta untuk
membuat goal secara detail dan akan lebih baik jika goal dibuat secara tertulis.
Seperti dikatakan ( Rose, 2002 ) bahwa “ kita tidak mengenai sasaran yang tidak
terlihat, belajar bagi orang yang hendak menempuh suatu perjalanan kita perlu
mengetahui tujuan akhir dan sangat penting mengetahui cara agar sampai ke
tujuan tersebut”.
Cara melakukan goal setting ( Gunawan, 2006: 44 ):
a. Tentukan dan putuskan apa yang kita inginkan
b. Tetapkan target, kapan goal itu harus sudah tercapai
c. Buat daftar tindakan yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan
d. Atur daftar tindakan yang akan menjadi suatu perencanaan dengan
menuliskannya diselembar kertas
e. Lakukan sesuatu yang dapat mmbuat semakin dekat dengan pencapaian
tujuan.
5. Pemasukan Informasi
Pada tahap ini, informasi yang akan diajarkan harus disampaikan dengan
melibatkan berbagai gaya belajar. Gaya belajar adalah cara yang lebih disukai
dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi.
Semakin banyak cara yang dapat digunakan untuk menangkap informasi, semakin
kuat pula informasi tersebut dan semakin banyak data yang di serap ( Madden,
2002: 141 ). Hasil riset menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan
menggunakan gaya belajar, maka mereka akan menggunakan gaya belajar yang
dominan.
Secara umum gaya belajar terbagi menjadi tiga macam yaitu gaya belajar
visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Meskipun kebanyakan
orang memiliki akses ketiga modalitas visual, auditorial, dan kinestetik. Hampir
semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar menurut Bandler dan
Grindler ( dalam DePorter, 2004: 85 )
Cara pengajaran dalam pemasukan informasi yang mengakomodasi
masing- masing gaya belajar dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Pemasukan informasi untuk masing- masing gaya belajar:
Gaya Belajar Gunakan
1.Visual
2. Auditori
3.Kinestetik
o Gerakan tubuh
o Buku
o Grafik, diagram
o Peta pikiran
o Poster
o OHP/ Komputer
o Flow chart
o Highligting ( memberi warna pada bagian
yang di anggap penting )
o Model/ Peralatan
o Kata- kata kunci yang di pasang di kelas
o Suara yang jelas dengan intonasi yang
terarah
o Membaca dengan keras
o Sesi tanya jawab
o Rekaman ceramah
o Belajar dengan mendengar atau
menyampaikan sesuatu
o Musik
o Kerja kelompok
o Merancang dan membuat aktivitas
o Bermain peran
o Membuat peta pikiran
o Berjalan
o Menggunakan gerakan tubuh
o Brain Gym
6. Aktivasi
Proses aktivasi merupakan proses yang membawa siswa kepada suatu
tingkat pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang diajarkan . Dalam
mengakses berbagai kecerdasan yang ada dalam diri siswa dengan menggunakan
Multiplle Intellegence, dan mengakomodasi macam- macam kecerdasan dengan
cara yang disenangi siswa. Sebaiknya dilakukan dengan mengakses delapan
kecerdasan secara seimbang.
Aktivasi bisa dilakukan dengan menggunakan aktivitas yang dilakukan
seorang diri, secara berpasangan dan kerja kelompok.
Tabel 2.2 The Multiple Intellegence Menu.
Kecerdasan Gunakan
1. linguistik
2. Musikal
3. Visual
o Menulis Esai
o Pokok- pokok pikiran
o Kata- kata kunci
o Menulis laporan
o Menulis puisi
o Permainan kata
o Membuat irama
o Grafik
o Peta pikiran
4. Logika-
Matematik
5. Interpersona
l
6. Intrapertson
al
7. Kinestetik
o Menggunakan warna
o Video
o Flow chart
o Analisis logis
o Perumusan
o Kerja kelompok
o Mengajar teman
o Memberikan dan menerima umpan
balik
o Jurnal
o Pemikiran pribadi
o Eksperimen
o Gerakan tubuh
7. Demonstrasi
Tahap ini sebenarnya sama dengan proses guru menguji siswa dengan
memberikan ujian, dimana ujian pemahaman siswa langsung dilakukan setelah
proses pembelajaran dilakukan, yang bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
pemahaman siswa dan merupakan saat yang tepat untuk bisa memberikan umpan
balik.
Pada tahap ini jika siswa mampu melakukan demonstrasi, maka hal ini
berarti siswa menunjukkan dan membuktikan kalau mereka telah mengerti
jawabannya, mengajar, mengerti aplikasi pengetahuan dalam kehidupan sehari-
hari. Umpan balik yang diberikan bersifat segera, mendidik serta membangun dan
mendorong siswa untuk melakukan pemikiran lebih lanjut mengenai proses yang
digunakan dalam pembelajaran.
8. Tinjau Ulang dan Jangkarkan
Tinjau ulang dan jangkarkan dilakukan pada akhir sesi dan sekaligus
membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Manfaat tinjau ulang dan
jangkarkan untuk menngkatkan daya ingat dan meningkatkan efektivitas dari
proses pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan sendiri, berpasangan dengan
siswa lainnya. Teknik yang dapat digunakan guru dalam melakukan proses tinjau
ulang dan jangkarkan adalah:
a. Penutup sesi pembelajaran
b. Membicarakan Topik
c. “Ngobrol” Santai
d. Donat
e. Rotasi refleksi
f. Operan kertas ide
2.1.5 Bunyi
2.1.5.1 Pengertian Bunyi
Bunyi yang didengar selalu datang dari suatu sumber bunyi yang
melakukan getaran dan merambat berupa gelombang bunyi sehingga sampai ke
telinga. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, bunyi ditimbulkan
oleh benda yang bergetar. Jadi bunyi merupakan hasil getaran. Bunyi dapat
terdengar apabila ada :
a. Sumber bunyi
b. Medium atau zat perantara
c. Alat penerima/ pendengaran
Ada beberapa sifat bunyi antara lain :
a) Bunyi merupakan hasil getaran
b) Bunyi memerlukan zat perantara untuk merambat
c) Bunyi dapat merambat dalam zat padat, zat cair, dan gas
d) Bunyi dapat di pantulkan
2.1.5.2 Cepat rambat bunyi
Cepat rambat bunyi diartikan sebagai hasil bagi antara jarak sumber bunyi
ke pendengar dengan selang waktu yang dibutuhkan bunyi untuk merambat
sampai ke pendengar. Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut :
Dengan :
V = cepat rambat bunyi ( m/s )
s = jarak sumber bunyi ke pendengar ( m )
t = selang waktu yang diperlukan bunyi untuk merambat
sampai kependengar ( s )
Cepat rambat bunyi bergantung pada suhu udara, semakin tinggi suhu
udara, semakin besar cepat rambat bunyi dan sebaliknya semakin rendah suhu
udara, semakin semakin kecil cepat rambat bunyi.
2.1.5.3 Frekuensi bunyi
Telinga manusia normal hanya mampu mendengar frekuensi bunyi
berkisar antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat
digolongkan atas :
a. Bunyi Infrasonik
Bunyi infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz
(kurang dari 20 getaran). Bunyi infrasonik tidak dapat didengar telinga
manusia, melainkan hanya dapat didengar beberapa jenis hewan tertentu.
b. Bunyi Ultrasonik
Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih besar dari 20.000
Hz. Bunyi ini tidak dapat didengarkan oleh telinga manusia. Ultrasonik
banyak dimanfaatkan manusia, antara lain untuk :
Meratakan campuran logam, pada industri logam
Memusnahkan bakteri pada makanan yang diawetkan
Meratakan campuran susu agar homogen
Alat kontrol jarak jauh pada televisi
c. Bunyi Audisonik
Bunyi audisonik adalah bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia,
yaitu yang frekuensinya antara 20- 20.000 Hz.
Infrasonik Audiosonik Ultrasonik
Jangkrik Manusia kelelawar
20 Hz 20 KHz
Gbr. 2.2 Rentang frekuensi Bunyi
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang berasal getaran yamg
merambat melalui medium dari subuah sumber bunyi. Frekuensi getaran yang
dihasilkan sumber bunyi sama dengan gelombang bunyi. Oleh karena itu,
hubungan antara cepat rambat, panjang gelombang dan frekuensi bunyi adalah :
Dengan :
V = cepat rambat bunyi (m/s)
= panjang gelombang bunyi (m)
f = frekuensi bunyi (Hz)
2.1.5.4 Karakteristik bunyi
Setiap bunyi yang didengar memiliki ciri tertentu. Dengan perbedaan ciri
tersebut maka dibedakan bunyi alat- alat musik, bunyi gemuruh ombak di laut, air
terjun dan petir. Hal itu karena gelombang bunyi memiliki frekuensi dan
amplitudo yang berbeda.
a)Nada
Bunyi yang teratur memiliki frekuensi getaran tertentu. Bunyi yang
frekuensinya selalu sama dan tetap disebut nada. Sedangkan bunyi dengan
frekuensi getaran yang tidak teratur disebut desah. Tinggi rendahnya nada
dipengaruhi oleh besar kecilnya frekuensi getaran,makin tinggi frekuensi getaran
maka semakin tinggi nada yang di hasilkan, sebaliknya semakin kecil frekuensi
getaran maka semakin rendah nada yang dihasilkan .
Menurut Marsenne, faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi sebuah
senar, dawai, atau kawat adalah :
Panjang senar, semakin panjang senarnya maka semakin rendah
frekuensinya.
Luas penampang senar, semakin tebal senarnya semakin rendah
frekuensinya.
Tegangan senar, semakin kencang senarnya, semakin tinggi frekuensinya.
Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi
frekuensinya.
b) Kuat nada
Senar gitar apabila dipetik dengan cara menarik senar sedikit dari
kedudukan semula, maka akan terdengar bunyi yang lemah, dan apabila ditarik
lebih jauh dari kedudukan semula maka akan terdengar lebih kuat. Perbedaan cara
penarikan senar getar menghasilkan amplitudo yang berbeda, tatapi frekuensinya
sama sehingga menghasilkan kuat bunyi yang berbeda. Hal ini menunjukkan
bahwa kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh besar kecilnya amplitudo getaran,
maka semakin kuat bunyi yang dihasilkan makin besar amplitudo getaran makin
kecil amplitudo getaran, maka semakin lemah pula bunyi yang dihasilkan.
c) Warna bunyi
Pada saat dua alat musik, misalnya gitar dan piano dimainkan pada
frekuensi yang sama, maka bunyi yang dihasilkan akan berbeda. Hal ini karena
adanya nada- nada tambahan (nada- nada atas) yang menyertai nada dasarnya.
Gabungan nada bunyi antara nada dasar dan nada atas yang menyertainya disebut
warna bunyi (timbre).
2.1.5.5 Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat
bergetarnya benda lain yang memiliki frekuensi sama. Syarat terjadinya resonansi
adalah :
- Frekuensinya sama dengan frekuensi sumber getar
- Terdiri dari selaput tipis
- Terjadi pada saat tinggi kolom , dan seterusnya yang
merupakan kelipatan ganjil dari Alat- alat yang bekerja berdasarkan
resonansi yakni: pita suara manusia, suara binatang, selaput tipis pada
telinga, kentongan, gitar atau biola.
Keuntungan dari resonansi adalah dapat memperkuat bunyi seperti yang
terjadi pada alat- alat yang bekerja berdasarkan resonansi. Selain itu terdapat
kerugian-kerugian akibat resonansi , antara lain sebagai berikut :
a) Bunyi kendaraan yang lewat didepan rumah dapat menggetarkan kaca
jendela rumah. Apabila frekuensi alamiah bunyi kendaraan sama dengan
kaca jendela rumah memungkinkan kaca bergetar lebih hebat yang
akhirnya pecah.
b) Bunyi gemuruh yang di hasilkan oleh guntur beresonansi dengan kaca
jendela rumah sehingga bergetar dan dapat mengakibatkan kaca jendela
pecah.
c) Pengaruh kecepatan angin pada sebuah jembatan yang menghasilkan
resonansi, sehingga menyebabkan jembatan roboh.
2.1.5.6 Pemantulan bunyi
Salah satu sifat bunyi adalah dapat di pantulkan. Bunyi akan dipantulkan
apabila mengenai permukaan-permukaan keras.
a) hukum pemantulan bunyi
- Bunyi datang, garis normal dan bunyi pantul terletak pada satu
bidang datar.
- Sudut datang sama dengan sudut pantul
bunyi datang i r bunyi pantul
Gbr.2.3 Hukum pemantulan bunyi
b) Macam- macam bunyi pantul
Berdasarkan letak sumber bunyi dan dinding pemantulnya maka bunyi
pantul dapat berupa :
- Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
bunyi pantul ini terjadi apabila jarak sumber bunyi dengan dinding
pemantulnya dekat. Contoh nya jika kita berbicara dalam satu ruang kelas, maka
bunyi atau suara yang akan dikeluarkan akan di pantulkan oleh dinding- dinding
ruangan itu, bunyi pantul ini akan memperkuat bunyi aslinya.
- Gaung atau kerdam
i
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya sebagian terdengar
bersama- sama dengan bunyi aslinya, sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.
Gaung atau kerdam dapat terjadi pada ruang yang besar, misalnya gedung
pertemuan, gedung bioskop dan lain- lain.
- Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas sesudah bunyi asli. Gema
akan terjadi jika jarak antara sumber bunyi dengan dinding pemantul cukup jauh.
c) Mengukur cepat rambat bunyi di udara
Cepat rambat bunyi di udara dapat diukur dengan memanfaatkan
pemantulan bunyi. Cepat rambat bunyi adalah :
Dengan:
Cepat rambat bunyi (m/s)
Jarak (m)
Waktu (s)
c)Manfaat pemantulan bunyi
Pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan antara lain untuk :
- Bunyi pantul yang bersamaan bunyi asli dapat memperkeras bunyi
asli
- Gema dapat di manfaatkan untuk mengukur dalamnya laut
- Menentukan cepat rambat bunyi di udara
- Melakukan survei geofisika untuk mendeteksi lapisan-lapisan batuan
yang mengandung minyak bumi
- Mendeteksi cacat dan retak pada logam
- Mengukur ketebalan plat logam
2.2 Kerangka Konseptual
Proses belajar bertambah kuat, apabila didorong oleh lingkungan siswa.
Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat apabila program pembelajaran
disusun baik. Dalam proses belajar terjadi berkat pengalaman dan latihan, serta
tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan
dalam menggali potensi, keterampilan maupun sikap.
Hakikat belajar fisika adalah proses perubahan tingkah laku siswa dalam
memahami fisika. Siswa sering kali mengalami kesulitan, terutama dalam belajar
fisika, baik kesulitan dalam memahami konsep fisika maupun teknik penyelesaian
soal. Bagi sebahagian siswa untuk menjelaskan, berbicara, atau menjawab
pertanyaan pada pelajaran fisika, hal ini merupakan suatu resiko pribadi yang
besar dan pengalaman yang sulit.
Setiap proses belajar- mengajar selalu menghasilkan hasil belajar,
keberhasilan siswa dalam menguasai suatu materi dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah faktor internal dan
faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar merupakan upaya belajar
bagi siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan
kegiatan pembelajaran, agar siswa lebih mudah menguasai materi yang disajikan
guru. Pendekatan pembelajaran yang sesuai dinilai akan lebih berhasil dalam
proses pembelajaran. Dalam hal ini siswa diarahkan pada kegiatan yang lebih
menyenangkan dengan tujuan yang tepat , efektif, dan efisien.
Strategi Genius Learning merupakan salah satu pilihan yang baik jika
diterapkan dengan maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini di dasarkan pada
pembelajaran fisika yang sangat membutuhkan aktivitas- aktivitas yang
menyenangkan. Sehingga siswa tidak lagi menganggap fisika sebagai pelajaran
yag tidak menarik dan membosankan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan
hasil belajar dan minat siswa dalam pelajaran fisika.
2.3 Hipotesis
Ho :Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan strategi Genius
Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs-
Azizi Medan dalam pembelajaran getaran dan gelombang.
Ha :Ada pengaruh yang signifikan penggunaan strategi Genius
Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs-
Azizi Medan dalam pembelajaran getaran dan gelombang.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIII MTs- Azizi Jalan Kesatria
No.70 Medan. Waktu penelitian ini pada semester II Tahun ajaran 2007/2008
yang dilaksanakan pada bulan Mei.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi Penelitian ini adalah seluruh Siswa/i di kelas VIII semester II
MTs- Azizi Medan yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa kurang lebih
sebanyak 100 orang siswa.
3.2.2 Sampel
Sampel Penelitian ini adalah kelas VIII semester II MTs- Azizi Medan,
sampel tersebut di ambil secara cluster random sampling artinya setiap kelas
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
3.3.1 Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan strategi
Genius Learning.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi
pokok Bunyi.
3.4 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen yang
bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab akibat
dengan cara mengenakan satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih
perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih dengan kelompok
kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
3.5 Disain Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua kelas yang diberi perlakuan berbeda. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang di peroleh dengan penerapan dan perlakuan
tersebut maka pada siswa diberikan tes. Dengan demikian rancangan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
tabel 3.1 Rancangan Eksperimen
Sampel Pretes Perlakuan Postes
Kelas kontrol T1 X1 T2
Kelas Eksperimen T1 X2 T2
Keterangan:
T1 = Pemberian tes awal (pretes).
T2 = Pemberian tes akhir (postes).
X1 = Perlakuan 1 yang diberikan tanpa menggunakan strategi Genius
Learning.
X2 = Perlakuan 2 yang diberikan dengan strategi Genius Learning.
3.6 Instrumen Penelitian
Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes berbentuk
pilihan ganda. Soal pilihan ganda adalah soal pilihan tes yang mempunyai satu
jawaban yang benar atau paling tepat. Tes yang digunakan sebanyak 20 item
dengan 4 option ( a, b, c, d ) tes ini diberikan ketika pretes dan postes. Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah
pembelajaran dengan strategi Genius Learning.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Test Hasil Belajar Fisika
Materi pokok Bunyi
No Sub Materi PokokTingkat kemampuan kognitif
C1 C2 C3 C4 Jumlah
1 Pengertian bunyi 1,2,11 3
2Cepat rambat
bunyi5 3 2
3 Frekuensi bunyi 4 6 2
4Karakteristik
bunyi15 7,8 3
5 Resonansi 10,13 9 12 4
6 Pemantulan bunyi 17 14,16,18,20 19 6
Jumlah 7 7 4 2 20
Keterangan :
C1 = Pengetahuan atau Ingatan.
C2 = Pemahaman.
C3 = Aplikasi atau Penerapan.
C4 = Analisis
Untuk memperoleh data hasil belajar yang dibutuhkan, tes yang akan
digunakan diambil dari soal-soal dari buku Fisika SMP dan soal-soal Ebtanas.
Untuk mengetahui kevalidan soal maka digunakan validitas ramalan dengan
mengujikan tes terlebih dahulu diluar sampel penelitian yang akan dilaksanakan.
a. Validitas tes
Untuk menentukan validitas tes, digunakan rumus korelasi product
Moment (Arikunto, 2003: 72) yaitu:
Keterangan :
X = Skor butir
Y = Skor total Butir.
N = Jumlah Sampel.
rxy = Koefisien korelasi.
Untuk menentukan tingkat validitas tes digunakan kriteria dibawah ini :
0,80 < rxy < 1,00 Validitas sangat tinggi
0,60 < rxy < 0,80 Validitas Tnggi
0,40 < rxy < 0,60 Validitas Cukup
0,20 < rxy < 0,40 Validitas rendah
0,00 < rxy < 0,20 Validitas Sangat Rendah
b. Reliabilitas Tes
Persoalan reliabilitas tes berkisar sejauh mana suatu tes dapat
menunjukkan kestabilan skor atau kekonstanan hasil pengukuran.Untuk menguji
Reabilitas tes digunakan KR 20 (Arikunto, 2003:100)
dengan :
r = Reabilitas secara keseluruhan
n = Banyaknya item
S2 = Varians Skor total
P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q.
Dengan kriteria :
0,00 - 0,40 reliabilitas rendah
0,40 – 0,70 reliabilitas sedang
0,70 – 0,90 reliabilitas tinggi
0,90 – 1,00 reliabilitas sangat tinggi.
c. Taraf Kesukaran.
Taraf kesukaran tes dicari dengan persamaan (Arikunto, 2003: 208)
Dengan :
P = Indeks Kesukaran tes.
B = Banyaknya Siswa yang menjawab soal Benar.
JB = Jumlah seluruh Siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran tes adalah ;
Untuk P = 0,00 – 0,30 Soal Sukar
Untuk P = 0,30 – 0,70 Soal Sedang
Untuk P = 0,70 – 1,00 Soal Mudah
d. Daya Pembeda.
Daya pembeda tes dicari dengan rumus (Arikunto, 2003:213)
D =
Dengan :
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan salah.
JA = Banyaknya peserta kelompok atas.
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah.
Klarifikasi daya pembeda :
D = 0,00 – 0,20 Soal jelek (poor)
D = 0,20 – 0,40 Soal cukup (satisfactory)
D = 0,40 – 0,70 Soal baik (good)
D = 0,70 – 1,00 Soal Sangat Baik (excellent).
3.7 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan, meliputi :
a. Menetapkan jadwal penelitian
b. Menentukan sampel penelitian
c. Mempersiapkan materi
d. Menyusun RPP
e. Menyediakan perlengkapan pengajaran untuk kelas Eksperimen
seperti Mind mapping, kaset, kartu umpan balik dan lain- lain.
2. Tahap pelaksanaan meliputi:
a. Melakukan pengajaran kepada kedua kelas :
- Pada kelas eksperimen dilakukan pengajaran dengan Strategi
Genius Learning. Sebelum memulai kegiatan belajar-
mengajar di kelas suasana kelas diatur sedemikian rupa agar
lebih menarik seperti menempel poster- poster yang sudah
dibuat, meletakkan bunga di dalam kelas, memastikan kelas
dalam keadaan bersih. Strategi Genius Learning dilaksanakan
sesuai dengan tahapan- tahapannya yaitu : menciptakan
suasana kondusif, menghubungkan, memberi gambaran
besar, menetapkan tujuan, pemasukan informasi, aktivasi,
demonstrasi, serta tinjau ulang dan jangkarkan.
- Pada kelas kontrol dilakukan pengajaran tanpa menggunakan
Strategi Genius Learning.
b. Kedua kelas diberi postes untuk mengukur hasil belajar siswa.
c. Menguji Hipotesis.
d. Membuat kesimpulan.
3. Tahap Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dapat dikumpulkan setelah selesai tes diberikan
kepada siswa kemudian dilakukan penskoran. Langkah-langkah dalam
pengolahan data adalah:
Mentabulasikan data yang berhubungan dengan tes hasil belajar siswa dari kedua
kelompok sampel
a. Mencari nilai rata-rata dan simpangan baku.
b. Pemeriksaan uji normalitas data.
c. Pemeriksaan uji homogenitas varians.
d. Melakukan uji hipotesis dengan uji t.
3.8 Teknik Analisa Data.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis data dalam hal ini dihitung uji normalitas dan uji homogenitas
data. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :
3.8.1 Menghitung mean dan Standar deviasi.
Untuk menghitung mean dan standar deviasi skor tes awal dan akhir
pembelajaran pada kedua kelompok eksperimen dan kontrol, menurut Arikunto
(2003: 266) digunakan rumus ;
Dengan :
X = Rata-rata skor
n = Jumlah Subjek
S = Standar deviasi
3.8.2 Uji Normalitas.
Uji normalitas diadakan untuk mengetahui normal tidaknya data penelitian
tiap variabel penelitian, uji yang dipakai adalah uji Liliefors. Menurut Sujana
(2002 : 466). Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pengamatan X1, X2, . . . . . Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, . . Zn
dengan menggunakan rumus Zi =
( X dan S masing-masing merupakam rata-rata dan simpangan baku
sampel ).
- Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang F (Zi) = P ( Z≤ Zi ).
- Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, . . . . . Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan dengan oleh S (z i) ,
maka S (zi) =
- Hitung selisih F (zi) – S (zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
- Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut, sebutkanlah harga terbesar ini Lo.
Untuk menerima atau menolak hipotesis di bandingkan Lo dengan nilai
kritis L yang di ambil dari daftar Lilliefors dengan taraf nyata α = 0,05
Dengan Kreteria :
Jika Lo < L tabel, maka berdistribusi normal
Jika Lo > L tabel, maka tidak berdistribusi normal.
3.8.3 Uji Homogenitas
Menurut sujana (2002:250), untuk uji homogenitas data populasi
digunakan uji kesamaan varians, dengan rumus.
F =
Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah kedua kelompok
homogen dan dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut :
Ho : σ12 = σ2
2 kedua populasi mempunyai varians yang sama.
Ha : σ12 ≠ σ2
2 kedua populasi mempunyai varians yang berbeda.
Kriteria Pengujian :
- Jika Fhitung ≥ F tabel, Ho ditolak
- Jika Fhitung ≤ F tabel, Ho diterima
Dimana :
F tabel = F1/2 α ( dk varian terkecil -1 dan dk varian terbesar - 1 )
Taraf Signifikan (α ) = 0,10
3.8.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol digunakan uji t . Rumus untuk uji t adalah (Sujana 2002: 239).
Dengan :
t = Distribusi t
X1 = Nilai rata-rata sampel eksperimen
X2 = Nilai rata-rata sampel kontrol
n1 = Ukuran sampel eksperimen
n2 = Ukuran sampel kontrol
S12 = Varians pada kelompok eksperimen
S22 = Varians pada kelompok kontrol.
S = Simpangan baku sampel.
Apabila :
t hitung > t tabel Maka hipotesis dapat diterima.
t hitung < t tabel Maka hipotesis ditolak.
Dengan :
Mencari t tabel dengan pengujian dua pihak, dimana derajat kebebasan dan taraf
signifikan masing – masing : (dk) = n1 + n2 – 2 dan (α) = 0,05
diagram 4.1 perbandingan nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5nilai pretes
freku
en
si
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi data penelitian
4.1.1.1.................................................................................................................Nila
i pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
Dari hasil penelitian, hasil pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol dalam rentang nilai 0 sampai 10 diperoleh bahwa nilai rata-rata pretes
kelas Eksperimen adalah 2,85 dengan simpangan baku 0,92 sedangkan nilai pretes
kelas Kontrol adalah 2,84 dengan simpangan baku 0,95. perbandingan nilai pretes
antar kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1. Nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
No Kelas Eksperimen Kelas KontrolNilai pretes S Nilai pretes S
1.2.3.4.5.6.7.8.
1,01,52,02,53,03,54,04,5
23266741
2,85 0,92
1,01,52,02,53,03,54,04,5
24-7686-
2,84 0,95
Jumlah 31 34Keterangan : : ferekuensi, : nilai rata-rata, S: simpangan baku
Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat dalam diagram batang berikut :
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
4.1.1.2. Nilai postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
Setelah diterapkan Strategi Genius Learning pada kelas Eksperimen
diperoleh bahwa nilai rata-rata postes kelas Eksperimen adalah 5,94 dengan
simpangan baku 2,19. Sedangkam pada kelas Kontrol yang diterapkan
pembelajaran konvensional adalah 4,84, dengan simpangan baku 2,46.
perbandingan nilai postes antara kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut :
Tabel 4.2. Nilai postes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
No Kelas Eksperimen Kelas KontrolNilai pretes S Nilai pretes S
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.
1,52,02,53,03,54,04,55,05,56,06,57,07,58,08,59,0
-123121122152332
5,94 2,19
1,52,02,53,03,54,04,55,05,56,06,57,07,58,08,59,0
331--4624241211-
4,84 2,46
Jumlah 31 34Keterangan : : ferekuensi, : nilai rata-rata, S: simpangan baku
Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai postes kelas Eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat dalam diagram batang berikut:
diagram 4.2 perbandingan nilai postes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
0
1
2
3
4
5
6
7
1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,0 8,5 9,0
nilai postes
freku
en
si
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
4.1.1.3 Uji persyaratan analisa data
Uji persyaratan analisa data meliputi uji normalitas dan uji homogenitas
data pretes dan data postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Uji
normalitas menggunakan uji Lilliiefors. Hasil uji normalitas data dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.3. Hasil uji normalitas data
No Data Kelas Ltabel(α=0,05) Keterangan1. Pretes Eksperimen 0,1241 0,1520 Normal
Kontrol 0,1266 0,1591 Normal2. Postes Eksperimen 0,1034 0,1520 Normal
Kontrol 0,0777 0,1591 NormalPengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F. Secara
ringkas hasil uji homogenitas data dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas data
No Data Kelas Varians F hitung F tabel Keterangan1. Pretes Eksperimen 0,85 1.059 1.825
HomogenKontrol 0,90
2. Postes Eksperimen 4,80 1.260 1.825Kontrol 6,05
Tabel 4.5. Uji hipotesisNo Tes t hitung t tabel Keterangan1. Pretes 0,046 1,94
Ha diterima2. Postes 1,878 1,665
4.1.1.4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ditentukan dengan melihat pengaruh hasil belajar siswa
kelas eksperimen. Nilai rata–rata pretes kelas eksperimen adalah 2,85 dan kelas
kontrol adalah 2,84. Dari Hasil perhitungan diperoleh thitung = 0,46 dan ttabel untuk α
= 0,05 adalah 1,94. Karena thitung < ttabel dapat dinyatakan bahwa tidak ada
perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Nilai rata–rata postes kelas eksperimen adalah 5,94 dan kelas kontrol adalah
6,05. Dari Hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,878 dan ttabel untuk α = 0,05 adalah
1,665. Karena berarti ada Pengaruh hasil belajar siswa
menggunakan Strategi Genius Learning pada materi pokok Bunyi kelas VIII
semester II MTs-Azizi Medan ajaran 2007/ 2008.
4.2. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan di Mts. Azizi Medan ini melibatkan dua kelas
yaitu kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas
diberi pretes, untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan pengujian
yang dilakukan diperoleh bahwa kedua kelas homogen dan berdistribusi normal.
Uji t yang dipakai pada data pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
yaitu uji t kesamaan dua rata-rata, yang digunakan untuk mengetahui apakah ada
kesamaan atau ada perbedaan kemampuan awal antara kelas Eksperimen dan
kelas Kontrol. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol, ini berarti
bahwa kemampuan awal siswa antara kelas Eksperimen dan kelas Kontrol sama
sebelum diberi perlakuan.
Setelah melakukan pretes kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang
berbeda. Kelas Eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan Strategi
Genius Learning dan kelas Kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan
metode Konvensional. Dari penelitian yang dilakukan dengan menerapkan
Strategi Genius Learning yang terdiri dari 8 langkah, kelebihan dan kekurangan
dari strategi Genius Learning sebagai berikut:
1. Suasana Kondusif, pada tahap ini dilakukan dengan cara senam otak. Pada
tahap ini siswa mampu melakukannya dengan baik, dengan mengikuti
instruksi yang disampaikan. Pada tahap ini siswa sangat senang
melakukannya, sehingga menambah semangat dalam proses pembelajaran.
2. Hubungkan, pada tahap ini siswa juga dapat mengikuti instruksi yang
disampaikan dengan baik. Dan siswa dapat memberikan umpan balik dari
apa yang mereka lakukan.
3. Gambaran besar, pada tahap ini merupakan penyampaian materi yang
disampaikan melalui ringkasan dalam bentuk peta pikiran, dan dibuat
melalui media karton. Terlihat ringkasan materi memang menarik dari peta
pikkiran yang dibuat. Tetapi karena kondisi media kurang begitu besar,
sehingga tulisan kurang terlihat jelas oleh siswa yang jaraknya jauh dari
papan tulis.
4. Tetapkan tujuan, pada tahap ini siswa mengisi kartu goal setting yang
terlebih dahulu telah dijelaskan cara mengisinya. Tahap ini dapat
dilaksanakan dengan baik oleh siswa, karena mereka mengisi kartu dengan
keinginan mereka sendiri.
5. Permasukan Informasi, pada tahap ini materi dijelaskan kembali melalui
siswa, yaitu dengan menyuruh salah seorang siswa membaca materi dengan
dramatisasi puisi, kemudian didengarkan oleh siswa yang lain. Pada tahap
ini kurang efektif, Karena siswa kurang memberi respon dan merasa aneh
dengan cara membaca seperti itu, lain dari cara yang biasanya dilakukan.
6. Aktivasi, pada tahap ini ada beberapa point yang menjadi pilihan siswa
dalam menyampaikan apa yang mereka ketahui atau apa yang mereka ingat
mengenai materi yang telah dipelajari. Banyak siswa yang hanya memilih
point yang sama, padahal yang diinginkan agar siswa dapat memilih pont
yang berbeda untuk melakukan aktivasi tersebut. Sehingga suasana kelas
lebih menyenangkan dan lebih aktif lagi.
7. Demonstrasi, tahap ini dilakukan berkelompok dengan cara memberi latihan
kepada siswa dalam mengerjakan soal dan demonstrasi. Dari penelitian yang
dilakukan tampak siswa kurang bisa melaksanakan tahap ini, karena mereka
tidak bisa bekerjasama dengan baik dengan anggota dikelompoknya masing-
masing. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dalam pelaksanaannya beberapa
dari masing-masing kelompok ada yang kurang mengerti apa yang akan
mereka kerjakan. Sehingga pada tahap ini banyak menghabiskan waktu.
8. Ulangi dan Jangkarkan, pada tahap terakhir ini siswa diminta membuat
kesimpulan dari apa yang telah dipelajari, dengan menggunakan sistem
donat. Siswa diberi kertas dan membuat lingkaran, serta mengisi apa yang
mereka pelajari dan apa yang mereka ketahui didalam lingkaran donat yang
mereka buat. Siswa mampu melakukannya dan dapat mengerjakannya
dengan baik. Mereka lebih tertarik dan merasa bahwa dalam proses
membuat kesimpulan melalui sistem donat lebih menyenangkan.
Setelah diberi perlakuan yang berbeda pada kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol, kemudian kedua kelas diberi postes atau tes akhir untuk mengetahui
kemampuan akhir siswa dari kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Dari pengujian
yang dilakukan melalui postes yang diberikan diperoleh bahwa kedua kelas
homogen dan berdistribusi normal.
Uji t yang digunakan pada postes yaitu uji t satu pihak, dimana uji satu
pihak dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh pembelajaran Strategi Genius
Learning yang diterapkan pada kelas Eksperimen terhadap hasil belajar siswa.
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa nilai rata-rata postes kelas
Eksperimen lebih tinggi dari pada kelas Kontrol, dan dari analisa data yang
dilakukan bahwa dapat disimpulkan ada pengaruh Strategi Genius Learning
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs-Azizi Medan pada materi
pokok Bunyi tahun ajaran 2007/2008.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Hasil belajar siswa menggunakan Strategi Genius Learning pada materi
pokok Bunyi kelas VIII semester II MTs-Azizi Medan Tahun Ajaran
2007/2008, diperoleh nilai rata – rata pretes 2,85 dan postes 5,94 .
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode Konvnsional pada materi
pokok Bunyi kelas VIII semester II MTs-Azizi Medan Tahun Ajaran
2007/2008, diperoleh nilai rata – rata pretes 2,84 dan postes 4,84 .
3. Ada pengaruh Strategi Genius Learning terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Bunyi kelas VIII semester II Mts-Azizi Medan tahun ajaran
2007/ 2008.
5.2. SARAN
1. Dalam melakukan pembelajaran Strategi Genius Learning sebaiknya dapat
lebih memperhatikan lagi media yang digunakan, agar hasil yang
diharapkan lebih baik lagi.
2. Dalam merancang kegiatan pada rencana pelaksanaan pembelajaran agar
lebih diperhatikan, agar langkah-langkah yang ada dalam Strategi Genius
Learning dapat terlaksana dengan baik dan sesuai, seperti pada tahap
pemasukan informasi yang kurang terlaksana dengan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Rineka, Jakarta.
Arikunto, S., (2003), Dasar- dasar evaluasi pendidikan, Bumi aksara, Jakarta.
Denninson, Paul E., dan Denninson, Gail E., (2002), Brain Gym, PT. Gramedia, Jakarta.
Dimayati., dan Mudjiono., (2002), Belajar dan pembelajaran, Rineka cipta, Jakarta.
Djamarah, B., dan Aswan, Z., (1996), Strategi belajar- mengajar, Rineka cipta, Jakarta.
DePorter, B,. Reardon,. M,. dan Sarah,. S,. (2004), Quantum Teaching, Kaifa, Bandung.
DePorter, B., (2004), Quantum Learning, Kaifa, Bandung.
Gunawan, Adi W., (2006), Genius Learning Strategy, Gramedia, Jakarta.
Gunawan, Adi W., (2005), Born to be a genius, Gramedia, Jakarta.
Madden, Thomas L., (2002), Fire up your learning, Gramedia pustaka utama, Jakarta.
Manuwiyoto, W., dan Haryono., (2006), Pokok- pokok fisika SMP, Erlangga, Jakarta.
Newsroom, (2007), http://www.wahyu media.com/kabar-wahyu media/fisika-siapa-takut! Html (Senin, 6 Agustus 2007).
Prasodjo, B,. Dkk., ( 2006 ), Teori dan apikasi fisika SMP, Yudistira, Jakarta.
Purnamasari, R, (2007), Penerapan Strategi Genius Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Hamparan Perak pada matri pokok Listrik Statis Tahun Ajaran 2007/2008, UNIMED, Medan.
Rose, C., dan Malcolm, J., Nicholl., ( 2002 ), Acceleretead Learning for 21 century, Nuansa, Bandung.
Silberman, M., ( 2000 ), Active Learning, Yapenndis, Yogyakarta.
Sukmadinata, Nana S., ( 2003 ), Landasan psikologis proses pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana., ( 2005 ), Metoda statistika, Tarsito, Bandung.
Sutikno, S., ( 2006 ), Pendidikan sekarang dan masa depan, NTP Press, NTB.
Syah, M., ( 2003 ), Psikologi pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Lampiran 1
RENCANA PEMBELAJARAN I
Sekolah : MTs- Azizi Medan
Mata pelajaran : FISIKA
Kelas/ Semester : VIII/ Genap ( Eksperimen )
Tahun ajaran : 2007/ 2008
Materi pokok : Bunyi
Sub materi pokok : - Pengertian bunyi
- Cepat rambat bunyi
- Frekuensi bunyi
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika
dalam produk teknologi sehari- hari.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari- hari.
III. Indikator
- Menjelaskan terjadinya bunyi
- Menjelaskan hubungan antara jarak dengan cepat rambat bunyi
- Menjelaskan frekuensi bunyi
IV. Media Pembelajaran
1. Sumber
- Buku pokok- pokok fisika SMP kelas VIII karangan
Widagdo mangun wiyoto dan Harjono tahun 2006 penerbit
Erlangga
- Buku teori dan aplikasi fisika SMP kelas VIII karangan Budi
prasodjo dkk tahun 2006 penerbit Yudistira
2. Alat dan bahan
- Mind mapping
- Kartu Goal Setting
- Lembar tugas aktivasi
- Kertas kerja
- Penggaris
- Radio tape
- Kaset
V. Sistem penilaian
1. Prosedur
penilaian hasil : tes hasil akhir
2. Jenis penilaian : tulisan
3. Instrumen penelitian : terlampir
VI. Kegiatan Belajar Mengajar
No
Kelas Eksperimen Waktu
Fase Kegiatan
Guru Siswa
1.
2.
3.
Suasana
kondusif
Hubungkan
Gambaran
besar
- Memberi salam
- Menciptakan suasana
awal yang kondusif
dengan membimbing
siswa melakukan
senam otak dengan di
iringi musik
- Menginstruksikan
siswa untuk
melakukan percobaan
sederhana untuk
menunjukkan bahwa
bunyi terjadi akibat
adanya getaran dengan
cara menyuruh siswa
untuk berbicara sambil
memegang
tenggorokannya
masing- masing.
- Mencatat tanggapan-
tabggapan siswa
dipapan tulis
- Memberikan
ringkasan keseluruhan
materi bunyi yang
- Menjawab salam
- Melakukan senam
otak dengan
mengikuti instruksi
guru
- Mengikuti
instruksi guru dan
memberikan
tanggapan terhadap
percobaan yang
dilakukan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
5’
15’
10’
4.
5.
6.
Tetapkan
tujuan
Pemasukan
informasi
Aktivasi
digambarkan dengan
mind mapping (lamp
5) dalam sebuah
karton dan
menjelasakan bagian
yang akan dibahas
pada pertemuan ini
- Memberikan kartu
goal setting
- Menjelaskan konsep
bunyi
- Meminta siswa
mendefenisikan
pengertian bunyi
denagn kata- kata
sendiri
- Mengarahkan siswa
untuk memberi alasan
apa yang terjadi jika
manusia
mendengarkan
frekuensi sebesar
20.000 Hz.
- Memberi lembar
aktivitas (lamp 6 )
penjelasan guru
- Mengisi kartu goal
setting
- Mendengarkan
guru dan memberi
pendapat sehingga
terjadi diskusi
- Mengambil lembar
aktivasi dan
mengerjakan tugas
sesuai dengan
pilihan masing-
5’
20’
10’
7.
8.
Demonstrasi
Ulangi dan
jangkarkan
- Memberi latihan dan
membagi kertas warna
pada siswa untuk
mengerjakan tugas
secara individu dan
kelompok
- Menginstruksikan
siswa membuat
kesimpulan materi
yang di ajarkan
dengan sistem donat
masing
- Berada di
kelompok masing-
masing untuk
mengerjakan latihan
- Membuat kesimpulan dengan sistem donat
15’
10’
Lampiran 2
RENCANA PEMBELAJARAN II
Sekolah : MTs- Azizi Medan
Mata pelajaran : FISIKA
Tahun ajaran : 2007/ 2008
Kelas/ Semester : VIII/ Genap ( Eksperimen )
Materi pokok : Bunyi
Sub materi pokok : - Karekterisatik bunyii
- Resonansi
- Pemantulan bunyi
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika
dalam produk teknologi sehari- hari.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari- hari.
III. Indikator
- Menjelaskan karekteristik bunyi
- Menjelaskan pengertian resonansi dan aplikasinya
- Menjelaskan pemantulan bunyi
IV. Media Pembelajaran
1.Sumber
- Buku pokok- pokok fisika SMP kelas VIII karangan
Widagdo mangun wiyoto dan Harjono tahun 2006 penerbit
Erlangga
- Buku teori dan aplikasi fisika SMP kelas VIII karangan Budi
prasodjo dkk tahun 2006 penerbit Yudistira
2.Alat dan bahan
- Mind mapping
- Kartu Goal Setting
- Lembar tugas aktivasi
- Stop watch
- Radio tape
- Kaset
V. Sistem penilaian
1. Prosedur
penilaian hasil : tes hasil akhir
2. Jenis penilaian : tulisan
3. Instrumen penelitian : terlampir
VI. Kegiatan Belajar Mengajar
No
Kelas Eksperimen Waktu
Fase Kegiatan
Guru Siswa
1.
2.
Suasana
kondusif
Hubungkan
Gambaran
- Memberi salam
- Menciptakan suasana
awal yang kondusif
dengan membimbing
siswa melakukan
senam otak dengan di
iringi musik
-Mengingatkan siswa
mengenai pelajaran
minggu lalu
- Mengajukan
pertanyaan yang
berkaitan dengan
aplikasi bunyi
1. mengapa rumah
bergetar atau terasa
seperti terjadi gempa
apabila kereta api
sedang melaju ?
2.bunyi apa yang
enak didengar oleh
telinga manusia, bunyi
musik ataukah bunyi
kendaraan dijalan ?
- Menunjukkan
- Menjawab salam
- Melakukan senam
otak dengan
mengikuti instruksi
guru
-Memberi tanggapan
atas pertanyaan guru
-Mendengarkan dan
5’
15’
3.
4.
5.
besar
Tetapkan
tujuan
Pemasukan
informasi
Aktivasi
kembali ringkasan
keseluruhan materi
bunyi yang
digambarkan dengan
mind mapping (lamp
6) dalam sebuah
karton dan
menjelasakan bagian
yang akan dibahas
pada pertemuan ini
- Memberikan kartu
goal setting
-Menjelaskan
mengenai karakteristik
bunyi
-Menginstruksikan
dua orang siswa untuk
membaca pemantulan
bunyi dengan
dramatisasi
-Memberikan contoh
soal dan
menginstruksikan satu
orang siswa untuk
mengerjakannya di
papan tulis
-Memberikan lembar
memperhatikan
penjelasan guru
- Mengisi kartu goal
setting
- Mendengarkan
penjelasan
-Dua orang siswa
membaca
pemantulan bunyi
dengan dramatisasi
dan siswa yang lain
mendengarkan
-Mengerjakan
contoh soal dan satu
orang siswa
mengerjakan soal
dipapan tulis
-Melakukan aktivasi
10’
5’
20’
10’
6.
7.
8.
Demonstrasi
Ulangi dan
jangkarkan
tugas aktivasi ( lamp
7)
-Membagi siswa
dalam beberapa
kelompok setiap
kelompok terdiri dari
3 orang.
-Menginstruksikan
setiap kelompok untuk
melakukan
eksperimen, satu
orang berdiri sejauh 5
sambil bertepuk
tangan dan anggota
yang lain (pendengar)
mendengarkan bunyi
tepukan hingga
sampai ketelinga
sambil menekan stop
watch ketika bunyi
terdengar.
-Meminta siswa
menghitung cepat
rambat bunyi dari data
yang diperoleh
- Menginstruksikan
siswa untuk membuat
kesimpulan materi
dengan sistem donat
sesuai dengan soal
yang dipilih
- Berada
dikelompok masing-
masing untuk
mengerjakan
eksperimen
-Siswa melakukan
eksperimen hingga
beberapa kali dan
kemudian siswa
menghitung cepat
rambat bunyi dari
data yang diperoleh
- Membuat kesimpulan dengan sistem donat
15’
10’
Lampiran 3
RENCANA PEMBELAJARAN
Sekolah : MTs- Swasta Azizi Medan
Mata pelajaran : FISIKA
Kelas/ Semester : VIII/ Genap ( Kontrol )
Tahun ajaran : 2007/ 2008
Materi pokok : Bunyi
Sub materi pokok : - Pengertian bunyi
- Cepat rambat bunyi
- Frekuensi bunyi
- Karekreistik bunyi
- Resonansi
- Pemantulan bunyi
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika
dalam produk teknologi sehari- hari.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari- hari.
III. Indikator
- Menjelaskan terjadinya bunyi
- Menjelaskan hubungan antara jarak dengan cepat rambat bunyi
- Menjelaskan frekuensi bunyi
- Menjelaskan karekteristik bunyi
- Menjelaskan pengertian resonansi dan aplikasinya
- Menjelaskan pemantulan bunyi
IV. Media Pembelajaran
Sumber
- Buku pokok- pokok fisika SMP kelas VIII karangan
Widagdo mangun wiyoto dan Harjono tahun 2006 penerbit
Erlangga
- Buku teori dan aplikasi fisika SMP kelas VIII karangan Budi
prasodjo dkk tahun 2006 penerbit Yudistira
V. Metode pembelajaran
- Ceramah
- Tanya jawab
VI. Sistem penilaian
1. prosedur
penilaian hasil : tes hasil akhir
2. jenis penilaian : tulisan
3. instrumen penelitian : terlampir
VI. Kegiatan Belajar Mengajar
Pertemuan
Kelas Kontrol Waktu
Fase Kegiatan
Guru Siswa
I
Pembuka
Isi
- Memberi salam
- Memotivasi siswa
dengan mengajukan
pertanyaan :
1. Mengapa bunyi
bisa terjadi ?
2. apa yang kamu
ketahui tentang
bunyi ?
- Menjelaskan
tentang pengertian
bunyi, dan
bagaimana bunyi
bisa terjadi
- Menjelaskan
tentang cepat rambat
bunyi dan frekuensi
bunyi dan memberi
contoh soal
mengenai cepat
rambat bunyi dan
frekuensi
- Memberi soal
tentang cepat rambat
bunyi dan meminta
salah seorang siswa
untuk
- Menjawab salam
- Memberikan
tanggapan terhadap
pertanyaan guru
- Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru
- Mengerjakan soal
yang diberikan guru
15’
55’
Penutup
mengerjakannya
dipapan tulis
- Membahas soal
yang yang
dikerjakan siswa
- Memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya
- Memberikan
umpan balik
terhadap pertanyaan
siswa
- Memberikan
pertanyaan berkaitan
dengan materi yang
sudah dipelajari
20'
II
Pembuka
Isi
- Memberi salam
- Memotivasi siswa
dengan mengajukan
pertanyaan :
1. apa yang dapat
kamu cirikan dari
bunyi, setelah
mengetahui
pengertiannya ?
2. Aplikasi apa saja
yang dapat kamu
lihat pengenai bunyi
dalalam kehidupan
sehari- hari
- Menjelaskan
karakteristik bunyi,
- Menjawab salam
- Memberikan
tanggapan terhadap
pertanyaan guru
- Mendengarkan dan
memperhatikan
15’
55’
Penutup
resonansi,
pemantulan bunyi
- Memberikan
contoh soal untuk
menghitung
kedalaman laut
- Memberikan soal
kepada siswa dan
menyuruh salah
seorang siswa untuk
mengerjakannya
dipapan tulis.
- Memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya
- Memberikan
umpan balik
terhadap pertanyaan
siswa
penjelasan guru
- Mengerjakan soal
yang diberikan guru
- Memberikan
pertanyaan berkaitan
dengan materi yang
sudah dipelajari
20’
Lampiran 4
Tes hasil belajar
No Indikator Ranah
Kognitif
Soal Penyelesaian
1.
2.
Siswa mampu
menyebutkan
penyebab terjadinya
bunyi
Siswa mampu
meninjau sifat bunyi
C1
C1
C3
C3
C2
Bunyi akan terjadi atau timbul karena…
a. terjadinya pemanasan sebuah benda
b. adanya benda yang bergetar
c. bertemunya atom- atom yang ada dalam benda
tersebut
d. keseimbangan suatu benda
Yang bukan sifat bunyi adalah…
Bunyi merambat memerlukan medium
a. Bunyi merupakan gelombag longitudinal
b. Bunyi dikatakan keras jika frekuensinya tinggi
c. Cepat rambat bunyi diudara bergantung pada suhu
udara
d. Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada
suhu udara
b. Adanya benda yang
bergetar
d. d. Bunyi di katakan
keras jika frekuensinya
tinggi
3.
4.
5.
Siswa mampu
menentukan cepat
rambat bunyi
Siswa mampu
menentukan frekuensi
bunyi yang terjadi
Siswa mampu
C4
C2
C2
C3
C1
Suara tembakan terdengar 0,5 detik sesaat setelah
tembakan terhadap pendengar yang berada 75 m dari
tempat kejadian. Cepat rambat bunyi tembakan di tempat
itu adalah……..
a. 150 m/s b. 250 m/s
c. 300 m/s d. 400 m/s
Periode suatu bunyi 0,08 sekon, maka bunyi tersebut
termasuk…….
a. Audiosonik b. Infrasonik
c. Ultrasonik d. Supersonik
Cepat rambat bunyi diudara bergantung pada …
a. 150 m/s
waktu (t )= 0,5 sekon
jarak ( s )= 75 meter
maka
v = s
t
v = 75 m
0.5 s
V = 150 m/s
b. Ultrasonik
periode ( T ) = 0,08 sekon
maka :
f= 1 T = 1 0,08 = 12,5 Hz < 20 Hz
6.
7.
menjelaskan faktor
yang mempengaruhi
cepat rambat
Siswa mampu
menganalisis dua buah
benda ynag memiliki
frekuensi berbeda
Siswa mampu
menjelaskan ketika
amplitudo sumber
C2
C4
C1
C2
C1
C2
a. Tekanan udara b. Amplitudo
c. Suhu udara d. Warna bunyi
Dua buah garpu tala memiliki frekuensi masing- masing
420 hz dan 530 Hz. Apabila kedua garputala tersebut
dibunyikan bersamaan, maka
a. Kecepatan bunyi garputala pertama lebih kecil
dari pada kedua
b. Kecepatan bunyi garputala lebih besar dari pada
garputala kedua
c. Kecepatan bunyi garputala pertama sama dengan
garputala kedua
d. Panjang gelombang garputala pertama lebih kecil
dari yang kedua
Semakin besar amplitudo sebuah sumber bunyi maka …
a. Tidak terdengar bunyi
b. Terdengar bunyi tetapi lemah
c. Suhu udara
a. Kecepatan bunyi
garputala pertama lebih
kecil dari pada kedua
c. Terdengar bunyi yang
semakin keras
8.
9.
bunyi diperbesar
Siswa mampu
memahami
karakteristik bunyi
Siswa mampu
menentukan panjang
kolom udara ketika
terjadi resonansi
C1
C2
C3
C2
c. Terdengar bunyi yang semakin keras
d. Terdengar bunyi yang semakin lemah
Seorang pria dan wanita sedang menyanyikan lagu
dengan frekuensi yang sama, tetapi ada yang terdengar
berbeda hal ini disebabkan oleh adanya …
a. Nada- nada tambahan
b. Amplitudo yang berbeda
c. Cepat rambat bunyi yang berbeda
d. Kerdam
Pada saat terjadi resonanasi pertama panjang kolom udara
adalah 80 cm, maka saat terjadi resonansi kedua panjang
kolom udara adalah…..
a. 160 cm b. 200 cm
c. 240 cm d. 320 cm
b.Amplitudo yang
berbeda
c. 240 cm
L1 = 80 cm
L1 = ¼
80 = ¼
= 320 cm
Maka :
L2 = ¾
10.
11.
Siswa mampu
mengetahui terjadinya
resonansi
Siswa mampu
memperkirakan apa
yang terjadi
Resonansi akan terjadi apabila…
a. Gelombang pantul memiliki frekuensi daur
amplitudo yang berbeda
b. Gelombang pantul dan gelombang asli memiliki
frekuensi yang sama
c. Gelombang pantul dan gelombang asli memiliki
frekuensi yang sam dan amplitudo yang berbeda
d. Ada garputala
Bunyi kereta api sudah terdengar jika telinga di dekatkan
pada rel sekalipun kereta masih jauh. Hal ini merupakan
bukti bahwa…
a. Bunyi dapat merambat melalui besi
b. Udara tidak dapat merambatkan bunyi kereta api
c. Bunyi kereta api sangat nyaring
d. Rel kareta api terbuat dari besi
L2 = ¾ x 320 cm
L2 = 240 cm
b. Gelombang pantul dan
gelombang asli memiliki
frekuensi yang sama
a. bunyi dapat merambat
melalui besi
12.
13.
14.
Siswa mampu
menganalisis yang
beresonansi melalui
gambar
Siswa mampu
menyebutkan factor
resonanasi kolom
udara pada tabung
Siswa mampu
memahami
pemantulan bunyi
a. Perhatikan gambar dibawah ini
A C E
Bandul yang akan mengalami resonansi jika di ayunkan
adalah……..
a. B dan C b. C dan D
c. A dan E d. B dan E
Resonansi pada kolom udara dapat terjadi apabila pada panjang kolom udara dalam tabung sama dengan…
a.Bilangan ganjil kali setengah panjang gelombangb.Bilangan genap kali setengah panjang gelombangc. Bilangan ganjil kali satu panjang gelombangd.Bilangan genap kali seperempat panjang
gelombang
Dalam kehidupan sehari- hari, di temukan kejadian pemantulan gelombang seperti berikut ini, kecuali…..
a. Nada yang berubah pada alat musikb. Gema yang terjadi dalam gua
c. A dan E
a. bilangan ganjil kali
setengah panjang
gelombang
d. gelombang panjang
yang diterima antena
15.
16.
Siswa mampu
menyebutkan faktor-
faktor yang
mempengaruhi dawai
Siswa mampu
memahami
pemantulan
gelombang
c. Gaung dalam ruang bioskopd. Gelombang panjang yang diterima antena
b. Pada sebuah dawai berlaku :(1) Nadanya tinggi bila dawai tersebut panjang(2) Bila luas penampangnya besar, nadanya rendah (3) Jika bahannya bermassa jenis besar, nadanya akan
tinggi(4) Semakin kencang ( tegang ) dawai tersebut semakin
tinggi nadanya Pernyataan diatas yang benar adalah….a. 1,2, dan 3 b. 1 dan 3c. 2 dan 4 d. 4 saja
Pernyataan yang benar mengenai hukum pemantulan bunyi adalah ……
a. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang, sudut datang lebih kecil dari sudut pantul
b. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu garis, sudut datang sama dengan sudut pantul
c. Bunyi datang, garis datang dan bunyi pantul terletak pada satu bidang, sudut datang sama dengan sudut pantul
d. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang, sudut datang tidak
c. 2 dan 4
b. bunyi datang, garis
normal dan bunyi pantul
terletak pada satu garis,
sudut datang sama dengan
sudut pantul
17.
18.
19.
Siswa mampu
mendefenisikan
pengertian gaung
Siswa mampu
memahami pengertian
dari gema
Siswa mampu
menentukan
kedalaman laut
sama dengan sudut pantul
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang …..a. Terdengar setelah bunyi aslib. Terdengar hampir bersamaan setelah bunyi aslinya c. Sebagian terdengar bersamaan denagn bunyi asli d. Mengikuti bunyi asli
Bila berteriak di mulut sumur yang dalam terdengar bunyi ulang dari dalam sumur, bunyi ulang tersebut dinamakan….a. Gema b. Desah c. Gaung d. Resonansi
Dari permukaan air laut, sinyal bunyi di kirim ke dasar laut. Sinyal tersebut diterima kembali setelah 12 sekon, jika cepat rambat bunyi dalam air adalah 1800 m/s, maka kedalaman laut ditempat tersebut adalah…..a. 3000 m b. 5400 mc. 8100 m d. 10800 m
b. terdengar hampir bersamaan setelah bunyi aslinya
a. Gema
d. 10.800 m waktu = 12 sekon cepat rambat bunyi (v)=1800 m/s
v = 2s t s = vt 2s = 1800. 12
20. Siswa mampu
membedakan antara
gema dengan gaung
Salah satu perbedaan antara gema dan gaung adalah…a. Gaung memperjelas bunyi asli, sedangkan gema
mengaburkan bunyi asli b. Gaung mengaburkan bunyi asli, sedangkan gema
memperjelas bunyi aslic. Jarak dinding pantul yang menghasilkan gaung
lebih pendek d. Selang waktu datangnya gaung lebih cepat
2s = 10.800 mb. Gaung mengaburkan bunyi asli, sedangkan gema memperjelas bunyi asli.
Lampiran 5TES HASIL BELAJAR
Bidang studi : FisikaMateri pokok : BunyiKelas/ semester : VIII/IITahun ajaran : 2007/2008Waktu : 60 menit
Petunjuk :1. Tuliskan terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawaban yang
telah tersedia2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan beri tanda X
(silang) pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban.
1. Bunyi akan terjadi atau timbul karena…..a. Terjadi pemanasan pada sebuah bendab. Adanya benda yang bergetarc. Bertemunya atom-atom yang ada dalam benda tersebutd. Keseimbangan suatu benda
2. Yang bukan sifat bunyi adalah….a. Bunyi merambat memerlukan bunyib. Bunyi dikatakan keras jika frekuensinya tinggic. Bunyi merupakan gelombang longitudinal d. Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada suhu udara
3. Suara tembakan terdengar 0,5 detik sesaat setelah tembakan terhadap pendengar yang berada 75 m dari tempat kejadian. Cepat rambat bunyi tembakan di tempat itu adalah…..a. 150 m/s b. 250 m/s c. 300 m/s d. 400 m/s
4. Periode suatu bunyi 0,08 sekon, maka bunyi tersebut termasuk…..a. Audiosonik b. Infrasonik c. Ultrasonik d. Suprasonik
5. Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada…..a. Tekanan udara b. Amplitudo c. Suhu udara d. Warna bunyi
6. Dua buah garputala meiliki frekuensi masing-masing 420 Hz dan 530 Hz. Apabila kedua garputala tersebut dibunyikan bersamaan, maka….a. Kecepatan bunyi garputala pertama lebih kecil dari pada garputalakeduab. Kecepatan bunyi garputala pertama lebih besar dari pada garputala keduac. Kecepatan bunyi garputala pertama sama dengan garputala keduad. Panjang gelombang garputala 1lebih kecil dari pada garputala 2
7. Semakin besar amplitudo sebuah sumber bunyi, maka…..a. Tidak terdengar bunyib. Terdengar bunyi tetapi lemah c. Terdengar bunyi yang semakin kerasd. Terdengar bunyi yang semakin lemah
8. Seorang pria dan wanita sedang menyanyikan lagu dengan frekuensi yang sama, tetapi ada terdengar berbeda hal ini disebabkan oleh adanya….a. Nada-nada tambahan c. Cepat rambat bunyi yang berbedab. Amplitudo yang berbeda d. Kerdam
9. Pada saat terjadi resonansi pertama panjang kolom udara adalah 80 cm, maka saat terjadi resonansi kedua panjang kolom udara adalah….a. 160 cm b. 200 cm c. 240 cm d. 320 cm
10. Faktor yang tidak mempengaruhi tinggi nada suatu senar adalah…..a. Tegangan senar c. Massa jenis senar b. Kualitas senar d. Bahan senar
11. Bunyi kereta api yang sudah terdengar jika telinga didekatkan pada rel sekalipun kereta masih jauh. Hal ini merupakan bukti bahwa….a. Bunyi dapat merambat melalui besib. Bunyi kereta api sangat nyaringc. Udara tidak dapat merambatkan bunyi kereta api d. Rel kereta api terbuat dari besi
12. Perhatikan gambar di bawah ini:
B D A C E
Bandul yang akan mengalami resonansi jika diayunkan adalah….a. B dan C c. A dan Eb. C dan E d. B dan E
13. seorang anak berteriak menghadap dinding pantul, 4 detik kemudian terdengar bunyi pantulannya. Bila cepat rambat bunyi pada saat itu 340 m/s, jarak anak tersebut dengan dinding pantulnya…..a. 1.360 meter c. 344 meter b. 680 meter d. 85 meter
14. Dalam kehidupan sehari-hari ditemukan kejadian gelombang seperti berikut ini, kecuali:a. Nada yang berubah pada alat musik c. Gaung dalam ruang bioskopb. Gema yang terjadi dalam gua d. Gelombang panjang yang
diterima antena15. Pada sebuah dawai berlaku:
1) Nadanya tinggi bila dawai tersebut panjang2) Bila luas penampangnya besar, nadanya rendah3) Jika bahannya bermassa jenis besar, nadanya akan tinggi4) Semakin kencang (tegang) dawai tersebut semakin tinggi nadanya
Pernyataan di atas yang benar adalah….a. 1, 2 dan 3 c. 2 dan 4b. 1 dan 3 d. 4 saja
16. Pernyataan yang benar mengenai hukum pemantulan bunyi adalah….a. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu
bidang datar, sudut datang lebih kecil dari sudut pantul b. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu
bidang datar, sudut datang sama dengan sudut pantul
c. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar, sudut datang lebih besar dari sudut pantul
d. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar, sudut datang tidak sama dengan sudut pantul
17. Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang….a. Terdengar setelah bunyi aslib. Terdengar hampir bersamaan setelah bunyi aslic. Sebagian terdengar bersamaan dengan bunyi asli d. Mengikuti bunyi asli
18. Bunyi yang dilepaskan ke dalam laut terdengar kembali setelah sekon. Cepat
rambat bunyi dalam air 1.500 m/s. jadi, dalamnya laut itu adalah….a. 137,5 m c. 750 mb. 375 m d. 1.500 m
19. Untuk mengukur kedalaman laut, gelombang bunyi ditembakkan tegak lurus ke dalam laut. Jika pantulan bunyi gema diterima setelah 20 sekon sedang cepat rambat bunyi dalam air 1.400 m/s, maka kedalaman lautnhya adalah…..
a. 140 meter c. 1.400 meter b.700 meter d. 2.800 meter 20. Salah satu perbedaan antara gema dengan gaung adalah…..
a. Gaung memperjelas bunyi asli, sedangkan gema mengaburkan bunyi aslib. Gung mengaburkan bunyi asli, sedangkan gema memperjelas bunyi aslic. Jarak dinding pantul yang menghasilkan gaung lebih pendekd. Selang waktu datangnya gaung lebih cepat
21. Resonansi pada kolom udara dapat terjadi apabila pada panjang kolom udara dalam tabung sama dengan…..a. Bilangn ganjil kali setengah panjang gelombangb. Bilangan genap kali setengah panjang gelombangc. Bilangan ganjil kali satu panjang gelombangd. Bilangan genap lkali sepermpat panjang gelombang
22. Dari permukaan air laut, sinyal bunyio dikirim ke dasar laut. Sinyal tersebut diterima kembali setelah 12 sekon, jika cepat rambat bunyi dalam air adalah 1800 m/s, maka kedalaman laut ditempat tersebut adalah…..a. 3.000 m c. 5.400 mb. 8.100 m d. 10.800 m
23. Besarnya frekuensi sumber bunyi berpengaruh pada…..a. Frekuensinya akan lebih tinggi c. Frekuensinya akan lebih rendahb. Nadanya akan lebih rendah d. Nadanya akan lebih rendah
24. Resonansi terjadi apabila….a. Gelombang pantul memiliki frekuensi daur amplitudo berbedab. Gelombang pantul dan gelombang asli memiliki frekuensi yang samac. Gelombang pantul dan gelombang asli memilki frekuensi yang sama dan
amplitudo yang berbedad. Ada garputal
Lampiran 7SKOR PRETES SISWA
A. KELAS EKSPERIMEN
No Nama Siswa Item Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Hendra Syahputra 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 82. Iskandar 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 73. Nurliani nasution 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 74. Rafika putrid 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 85. Safrina lubis 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 86. Kumala sari 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 87. Aulia kartika 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 78. Ahmad pramono 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 69. Nurul risky 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 610. Rini Amelia 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 711. Suci ramadhani 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 512. Tesa Amanda 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 313. Taufiq arrasyid 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 514. Zainal arifin 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 515. Abdul azis 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 416. Darmendra 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 217. Afriya gumbala 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 918. Azwar Siddiq 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 719. Khairuddin 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 620. M.Fauzi koto 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 621. Mutiara ananda 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 522. Nurfenti 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 323. Putri moetya 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 324. Nurhayati 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 225. Syahrial winanda 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 526. Rio pratama 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 627. Riki hidayat 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 728. Nia diniati 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 729. Kartika harahap 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 630. M. Yasser fadli 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 431. Nur fadillah 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5
B. KELAS KONTROL
No Nama Siswa Item Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Junita warni 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 52. Rudi irawan 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 83. Desi hariati 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 74. Fatma hayati 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 75. Syakila hsb 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 56. Cintya aulia 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 57. Hendra 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 68. Nurlaila 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 89. Siti khodijah 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 610. Isma wahyuni 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 711. Kartika sari 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 312. M. Hamid Nst 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 513. Risky susanti 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 214. Nila silvia 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 515. Abdi R 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 316. Hariyadi 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 317. Lilies ayunda 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 718. Safitri H 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 719. Merry jelita 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 820. Nadya sarah 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 821. Imran ahmadi 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 622. Amanda P 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 623. Zainuddin 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 724. Jefry maulana 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 725. Nurfika andini 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 526. Ahmad syaf’i 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 227. Mila irawati 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 528. Farah risky 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 829. Mariana 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 330. Sucipto 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 231. Sri wahyuni 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 832. Wenny widya 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 733. Sariana M 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 634. Bobby Y 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6
Lampiran 8SKOR POSTES SISWA
A. KELAS EKSPERIMEN
No Nama Siswa Item Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Rafika putrid 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 182. Aulia kartika 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 133. Rini Amelia 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 154. Nia diniati 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 165. Khairuddin 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 116. Nurfadillah 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 117. M. Yasser 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 88. Kumala sari 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 59. Zainal arifin 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 610. M. Fauzi koto 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 611. Nurliani Nst 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1812. Taufiq arrasyid 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1613. Iskandar 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1714. Hendra syahputra 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1715. Nurhayati lubis 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 916. Afriya gumbala 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 717. Riki hidayat 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 818. Ahmad pramono 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 619. Safrina 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 520. Nurfenti 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1221. Azwar siddiq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1222. Darmendra 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1423. Suci ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1724. Abdul azis 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1025. Putri moteya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1426. Nurul risky 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1627. Kartika harahap 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1528. Syahrial ananda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1429. Mutiara ananda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1430. Tesa Amelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1431. Rio pratama 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
B. KELAS KONTROL
No Nama Siswa Item Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Hariyadi 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 92. Mariana 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33. Sariana 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 84. Syakila 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85. Nurfika andini 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 116. Hendra 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 107. Imran ahmadi 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 118. Mila irawati 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 149. Abdi Ramadan 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 410. Sri wahyuni 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1611. Fatma hayati 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 912. Lilis ayunda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1513. Jefri maulana 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1514. Amanda P 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 515. Sucipto 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 816. Bobby Y 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1117. Junita warni 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1118. Zainuddin 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 919. Safitri H 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1020. Nila silvia 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 321. Merry jelita 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 922. Isma wahyuni 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1223. Desi hariyati 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 324. Wenny widya 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 925. Nurlaila 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 926. Rudi irawan 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1227. Farah risky 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1328. Nadya sarah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1329. Siti khodijah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1730. Kartika sari 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 831. M. hamid 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1332. Rizky susanti 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 433. Cintya aulia 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 434. Ahmad Syafi’I 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 13
Lampiran 9Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui validitas butir tes prestasi belajar siswa menggunakan
rumus korelasi product moment angka kasar, yaitu :
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara ubahan X dan ubahan Y
= Jumlah skor distrubusi X
= Jumlah skor total
= Jumlah perkalian skor X dan Y
N = Jumlah siswa
= Jumlah kuadrat skor distribusi X
= Jumlah kuadrat skor total
Perhitungan Validitas untuk item nomor 1
= 22
= 593
= 10509
= 419
Sehingga r hitung adalah :
= 0,711
Secara lengkap di bawah ini disajikan hasil perhitungan validitas tes hasil
belajar siswa dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Ringkasan Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Siswa
No Item (5%)
Keterangan
1 0,711 0,329 Valid 2 0,450 0,329 Valid
3 0,427 0,329 Valid 4 0,348 0,329 Valid 5 0,420 0,329 Valid 6 0,515 0,329 Valid 7 0,476 0,329 Valid 8 0,346 0,329 Valid 9 0,334 0,329 Valid 10 -0,024 0,329 Tidak Valid11 0,567 0,329 Valid 12 0,441 0,329 Valid 13 0,105 0,329 Tidak Valid14 0,411 0,329 Valid 15 0,420 0,329 Valid 16 0,468 0,329 Valid 17 0,374 0,329 Valid 18 0,108 0,329 Tidak Valid19 0,117 0,329 Tidak Valid20 0,468 0,329 Valid 21 0,401 0,329 Valid 22 0,661 0,329 Valid 23 0,115 0,329 Tidak Valid24 0,415 0,329 Valid 25 0,547 0,329 Valid
Setelah dikonsultasikan dengan pada taraf signifikansi 5% dan
N= 36, maka dari butir soal diketahui yang tidak valid sebanyak 5 butir yaitu
nomor 10,13,18,19 dan 23. sehingga 20 butir yang valid digunakan untuk
menjaring data penelitian.
Lampiran 10
Perhitungan Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Siswa
Reliabilitas tes prestasi belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus
kuder-Richarson (KR-20) yaitu :
Dimana : = Reliabilitas instrumen
n = Jumlah butir soal
= Varians total
= Jumlah varians setiap butir soal
Sebelu, menghitung reliabilitas tes terlebih dahulu dicari varians total dan
jumlah vasians setiap butir soal:
Sehingga dapat dihitung varians total :
=
= 20,249
Sehingga reliabilitas tes adalah:
= 0,770
Dari perhitungan diatas didapat harga indeks reliabilitas tes prestasi hasil
belajar siswa sebesar 0,770. setelah dikonsultasikaan dengan indeks korelasi maka
tes termasuk dalam katagori tinggi.
Lampiran 11
Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui indeks kesukaran soal dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan :
P = Indeks kesukaran soal
B = Banyaknya subjek yang menjawab benar
J = Jumlah subjek yang menjawab soal
Sebagai contoh, perhitungan indeks kesukaran soal nomor 1 sebagai
berikut : B = 22
JS= 36
Sehingga indeks kesukaran :
Ringkasan perhitungan indeks kesukaran butir tes hasil belajar siswa dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
NoItem B P Status
1 22 0.611 Sedang 2 24 0.667 Sedang3 25 0.694 Sedang4 25 0.694 Sedang5 26 0.722 Mudah6 24 0.667 Sedang7 24 0.667 Sedang8 24 0.667 Sedang9 25 0.694 Sedang10 8 0.222 Sukar 11 24 0.667 Sedang12 25 0.694 Sedang13 26 0.722 Mudah14 24 0.667 Sedang15 26 0.722 Mudah16 25 0.694 Sedang17 23 0.693 Sedang18 12 0.333 Sukar 19 27 0.750 Mudah20 24 0.667 Sedang21 25 0.694 Sedang22 26 0.722 Mudah23 28 0.778 Mudah24 25 0.694 Sedang25 25 0.694 Sedang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 butir soal yang disediakan
terdapat 1 butir soal dalam kategori sukar, 18 butir soal dalam kategori sedang,
dan 6 butir soal dalam kategori mudah.
Lampiran 12
Perhitungan Indeks Diskriminasi ( Daya Beda ) Butir Tes Hasil Belajar
Siswa
Untuk mengetahui daya beda butir tes hasil belajar dilakukan
pengelompokkan yaitu kelompok atas dan kelompok bawah :
Kelompok Atas
No Nama Siswa Skor 1. Rizky bela 232. Ratih insyiriah 233. Nurhafizah 234. Rabiatun 225. Rizky kurniawan 216. Khairatunnisa 217. M. Said 218. M. Roni 219. Sri astuti 2110. Rizky satria 20
Kelompok Sedang
11. Suci wulandari 2012. Irma ramadani 2013. Furnnisa dewi 1914. Ahmad zulkifli 1915. Rama irani 1916. Siti hajar 1817. Wahyudi 1818. Mariana 1819. Tri windasari 1620. Rizky ananda 1621. M. Ikhsan 1522. Eko hariadi 1523. Lela handayani 1524. Putri sarah 1425. Arnan ardiansyah 1426. Desi nidrayanti 14
Kelompok Bawah
27. Rahmat hidayat 1428. Fatima Nst 1329. Yuni herlina 1330. Irma silvia 1231. Siti nadra 1232. Lia aristatry 1133. Sarifah 934. Fitria sari 935. Fahmi fauzi 736. Nurhayati 7
sebagai contoh perhitungan indeks diskriminasi butir soal nomor 1 sebagai
beriut :
Sehingga :
Berdasarkan perhitungan di atas indeks diskriminasi butir soal nomor 1
termasuk dalam kategori baik.
Ringkasan Perhitungan Indeks Diskriminasi Butir Tes Hasil Belajar Siswa
NoItem
Status
1. 10 4 10 0,6 Baik 2. 10 4 10 0,6 Baik3. 8 4 10 0,4 Cukup 4. 8 4 10 0,4 Cukup5. 9 5 10 0,4 Cukup6. 10 2 10 0,8 Sangat baik 7. 10 5 10 0,5 Baik8. 8 6 10 0,2 Jelek 9. 8 5 10 0,3 Cukup10. 2 2 10 0 Jelek11. 10 3 10 0,7 Baik12. 9 4 10 0,5 Baik13. 8 8 10 0 Jelek14. 7 3 10 0,4 Cukup15. 9 5 10 0,4 Cukup16. 10 4 10 0,6 Baik17. 8 4 10 0,4 Cukup18. 4 4 10 0 Jelek19. 9 7 10 0,2 Jelek20. 10 3 10 0,7 Baik21. 9 4 10 0,5 Baik22. 10 4 10 0,6 Baik23. 9 7 10 0,2 Jelek24. 10 4 10 0,6 Baik25. 10 3 10 0,7 Baik
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 butir soal yang
disediakan 1 butir dalam kategori sangat baik, 11 butir dalam kategori baik, 8
butir dalam kategori cukup, dan 5 butir dalam kategori jelek.
Lampiran 13
Data Nilai Postes Siswa
No Nama Nilai 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.
Rio PratamaKumala SariSafrina Zainal ArifinM. Fauzi Ahmad PramonoAfriya Gumbala M. Yasser Riki HidayatNurhayati LubisAbdul Azis KhairuddinNur FadillahNurfentiAzwar SiddiqAulia KartikaDamendra Putri MoteyaSyahriyalMutiara AnandaTesa Amanda Rini AmeliaKartini Nia DiniatiTaufiq ArrasyidNurul RizkyIskandarHendra Syahputra Suci Ramadhani Nurliani Rafika Putri
22,52,53333,5444,555,55,5666,5777777,57,58888,58,58,599
No Nama Nilai 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.
MarianaNila SilviaDesi HariyatiAbdi RamadhanRizky Susanti Cintya AuliaAmanda PratiwiSariana SyakilaSuciptoKartika SariHariyadiLilis AyundaZainuddinMerry JelitaWenny WidyaNurlailaSafitri HandayaniHendra Nurfika AndiniImran AhmadiBobby YolandaJunita WarniIsma WahyuniRudiIrawan FarahRizky Nadya SarahM. HamidAhmad Syafi’iMila IrawatiFatma HayatiJefri MaulanaSri WahyuniSiti Khodijah
1,51,51,52222,544444,54,54,54,54,54,5555,55,55,55,5666,56,56,56,577,57,588,5
Lampiran 14
Data Nilai Pretes Siswa
No Nama Nilai 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.
Darmendra Nurhayati LubisTesa AmandaNurfentiPutri MoteyaAbdul Azis M. Yasser Suci Ramadhani Taufiq ArrasyidZainal ArifinMutiara AnandaSyahriyalNur FadillahAhmad PramonoNurul RizkyKhairuddin M. Fauzi Rio PratamaKartini IskandarNurliani Aulia KartikaRini AmeliaAzwar SiddiqRiki HidayatNia DiniatiHendra SyahputraRafika PutriSafrina Kumala SariAfriya Gumbala
11
1.51,51.522
2,52,52,52,52,52,5333333
3,53,53,53,53,53,53,54444
4,5
No Nama Nilai
1.2.3.4.5.
Rizky Susanti Ahmad Syafi’iSucipto
111
6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.
Kartika SariAbdi RamadhanHariyadiMarianaJunita WarniSyakilaCintya AuliaM. HamidNila SilviaNurfika AndiniMila IrawatiHendra Siti KhodijahImran AhmadiAmanda PratiwiSariana Bobby YolandaDesi HariyatiFatma HayatiIsma WahyuniLilies AyundaSafitri HandayaniZainuddinJefri MaulanaWenny WidyaRudi IrawanNurlailaMerry JelitaNadya SarahFarah RizkySri Wahyuni
1,51,51,51,52,52,52,52,52,52,52,5333333
3,53,53,53,53,53,53,53,5444444
Lampiran 15Tabel Distribusi Frekuensi
A. Data Pretes
NilaiX
Kelas Eksperimen Kelas KontrolF X2 FX FX2 F X2 FX FX2
1,0 2 1 2 2 2 1 3 31,5 3 2,25 4,5 6,75 4 2,25 6 92,0 2 4,0 4 8 - - - -2,5 6 6,25 15 37,5 7 6,25 17,5 43,753,0 6 9,0 18 54 6 9 18 543,5 7 12,25 24,5 85,75 8 12,25 28 984,0 4 16,0 16 64 6 16 24 964,5 1 20,25 4,5 20,25 - - - -
Jumlah 31 71 88,5 278,25 34 87,775
A. Data Postes
NilaiX
Kelas Eksperimen Kelas KontrolF X2 FX FX2 F X2 FX FX2
1,5 - - - - 3 2,25 4,5 6,752,0 1 4 2 4 3 4 6 122,5 2 6,25 5 12,5 1 6,25 2,5 6,253,0 3 9 9 27 - - - -3,5 1 12,25 3,5 12,25 - - - -4,0 2 16 8 32 4 16 16 644,5 1 20,25 4,5 20,25 6 20,25 27 121,55,0 1 25 5 25 2 25 10 1255,5 2 30,25 11 60,5 4 30,25 22 1216,0 2 36 12 72 2 36 12 726,5 1 42,25 6,5 42,25 4 42,25 26 1697,0 5 49 35 245 1 49 7 497,5 2 56,25 15 112,5 2 56,25 15 112,58,0 3 64 24 192 1 64 8 648,5 3 72,25 25,5 216,75 1 72,25 8,5 72,259,0 2 81 18 162 - - - -
Jumlah 31 523,75 184 1236 34 423,75 164,5 995,75
Lampiran 16
PERHITUNGAN RATA-RATA, STANDAR DEVIASI, DAN VARIANS
NILAI HASIL BELAJAR SISWA
A. Nilai Pretes
1. Kelas Eksperimen 2. Kelas Kontrol
Nilai rata-rata Nilai rata-rata
n = 31 n = 34
Σ FX = 88,5 Σ FX = 96,5
Σ FX2 = 278,5 ΣFX2=303,75
Standar deviasi Standar deviasi
S = S =
Varians Varians
S2 = 0,85 S2 = 0,90
B. Nilai Postes
A. KELAS EKSPERIMEN B. KELAS KONTROL
Nilai rata-rata Nilai rata-rata
n = 31 n = 34
Σ FX = 184 Σ FX = 164,5
Σ FX2 = 1236 ΣFX2=995,75
Standar deviasi Standar deviasi
S = S =
Varians Varians
S2 = 4,80 S2 = 6,05
Lampiran 17
UJI NORMALITAS DATA
A. Data Pretes
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1,0 2 -2,01 0,0222 0,0465 0,0243 3 -1,93 0,0268 0,0880 0,06141,5 3 -1,47 0,0708 0,1271 0,0563 4 -1,41 0,0793 0,2059 0,12662,0 2 -0,93 0,1762 0,2743 0,0981 - - - - -2,5 6 -0,38 0,3520 0,4761 0,1241 7 -0,36 0,3594 0,4118 0,05243,0 6 0,16 0,5636 0,6129 0,0493 6 0,17 0,5675 0,5882 0,02073,5 7 0,7 0,7580 0,8387 0,0807 8 0,70 0,7580 0,8235 0,06554,0 4 1,24 0,8925 0,9677 0,0751 6 1,22 0,8888 1,0000 0,11124,5 1 1,78 0,9625 1,0000 0,0375 - - - - -
maka data berdistribusi normal maka data berdistribusi normal
B. Data PostesKelas Eksperimen Kelas Kontrol
1,5 - - - - - 3 -1,36 0,0869 0,0882 0,00132,0 1 -1,80 0,0359 0,0322 0,0037 3 -1,55 0,1251 0,1765 0,05142,5 2 -1,57 0,0582 0,0970 0,0388 1 -0,95 0,1711 0,2059 0,03483,0 3 -1,34 0,0901 0,1935 0,1034 - - - - -3,5 1 -1,11 0,1335 0,2258 0,0923 - - - - -4,0 2 -0,88 0,1894 0,2903 0,1009 4 -0,34 0,3669 0,3235 0,04344,5 1 -0,66 0,2548 0,3226 0,0678 6 -0,14 0,4443 0,5000 0,05575,0 1 -0,43 0,3336 0,3548 0,0212 2 0,07 0,5279 0,5588 0,03095,5 2 -0,20 0,4207 0,4194 0,0013 4 0,27 0,6064 0,6764 0,07006,0 2 -0,03 0,5120 0,4839 0,0281 2 0,47 0,6808 0,7353 0,05456,5 1 -0,26 0,6026 0,5161 0,0865 4 0,68 0,7517 0,8294 0,07777,0 5 0,49 0,6879 0,6774 0,0105 1 0,88 0,8106 0,8824 0,07187,5 2 0,71 0,7611 0,7419 0,0193 2 1,08 0,8599 0,9412 0,08138,0 3 0,94 0,8264 0,8387 0,0123 1 1,29 0,9015 0,9706 0,06918,5 3 1,17 0,8790 0,9355 0,0565 1 1,49 0,9919 1,0000 0,06819,0 2 1,40 0,9192 1,0000 0,0808 - - - - -
maka data berdistribusi normal maka data berdistribusi normal
Lampiran 18UJI HOMOGENITAS DATA
A. Uji homogenitas data pretes
Varians kelas eksperimen (S12) = 0,85
Varians kelas kontrol (S22) = 0,90
F hitung =
= = 1,059
Untuk α = 0,10 dan Ftabel = F1/2α (n1 – 1, n2 – 1), dk pembilang =33 dan dk
penyebut 30 tidak ada dalam daftar distribusi F, maka untuk mencari harga Ftabel
dilakukan dengan interpolasi sebagai berikut :
Untuk dk = 30 dan α = 0,10 didapat F0,05 (30,30) = 1,84
Untuk dk = 40 dan α = 0,10 didapat F0,05 (30,40) = 1,79
Untuk dk = 30 dan α = 0,10 F0,05 (30,30) = R
R = 1,84 +
= 1,84 +
= 1,825
Dari perhitungan diperoleh Fhitung =1,059 dan Ftabel = 1,825. karena Fhitung < Ftabel
maka data petes kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.
B. Uji homogenitas data postes.
Varians kelas eksperimen (S12) = 4,80
Varians kelas kontrol (S22) = 6,05
F hitung =
=
= 1,260
Dari perhitungan diperoleh Fhitung =1,260 dan Ftabel =1,825. karena Fhitung < Ftabel
maka data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.
Lampiran 19
UJI HIPOTESIS
1. Uji kesamaan dua rata-rata pretes
; ;
n = 31
S12 = 0,85 S2
2 = 0,90 n = 34
Untuk ttabel pada taraf signifikan α = 0,05, dk = (n1 + n2 – 2) = 63 tidak ada
dalam daftar distribusi t, tetapi berada diantara dk = 60 dan dk =120. maka untuk
mencari harga ttabel dilakukan dengan interpolasi linier sebagai berikut :
Untuk dk = 60 dan α = 0,05 didapat t1-1/2α = t(0,975) = 2,00
Untuk dk = 120 dan α = 0,05 didapat t1-1/2α = t(0,975) = 1,98
Untuk dk = 63 dan α = 0,05 didapat t1-1/2α = t(0,975) = R
Maka R = 2,00 +
R = 2,00 + (-0,001)
R = 1,94
Jadi t(0,975,63) = 1,94
Dari perhitungan diperoleh thitung = 0,046 dan ttabel = 1,94. karena thitung < ttabel
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal yang
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan
pembelajaran.
2. Uji Satu pihak rata-rata postes
; ;
n1 = 31
S12 = 4,80 S2
2 = 6,05 n2 = 34
Syarat maka terima dan tolak jika t mempunyai harga-
harga lain. Derajat kebebasan untuk distribusi t adalah (n1 + n2 – 2) dengan
peluang . karena untuk dan (n1 + n2 – 2) = 63 berada diantara dk 60
dan 120 maka dihitung dengan interpolasi linear, yaitu:
Untuk dk= 60 didapat =167
Untuk dk= 120 didapaat = 1,66
= 1,67 + (0,05). (-0,01)
= 1,655
Karena maka ditolak dan diterima, sehingga
ada pengaruh dari pembelajaran Strategi Genius Learning.
Lampiran 26Angket Siswa
Nama : ………………………..Sekolah : ………………………..Kelas : ………………………..
Tandai jawaban yang kamu pilih untuk setiap pertanyaan. Jawaban boleh lebih dari satu.
A. Minat siswa terhadap pelajaran fisika 1. Mata pelajaran yang kamu gemari:
a) Bahasa indonesia b) Fisika c) Sejarah d) Matematika e) Lain- lain (……………………………………………………………)
2. Bagaimana pendapatmu tentang mata pelajaran fisika? Tuliskan alasanmu.a) Mudah dan menyenangkanb) Sulit dan kurang menarikc) Biasa saja d) Lain- lain (……………………………………………………………)
3. Mata pelajaran yang kurang di gemari:a) Fisika b) Matematika c) Olah ragad) Bahasa inggris e) Lain- lain (……………………………………………………………)
4. Ada berapa buku panduan fisika yang kamu miliki?a) Tidak punyab) Satu bukuc) Dua bukud) Lain- lain (……………………………………………………………)
B. Kegiatan belajar mengajar fisika di sekolah 5. Bagaimana kegiatan belajar- mengajar fisika yang selama ini berlangsung
di kelas mu?a) Mencatat dan mengerjakan soal- soalb) Melakukan eksperimenc) Berdiskusi dan tanya jawabd) Lain- lain (……………………………………………………………)
6. Bagaimana cara belajar fisika di kelas yang kamu inginkan?a) Banyak praktikum dan demonstrasib) Banyak mengerjakan soalc) Belajar sambil bermaind) Lain- lain (……………………………………………………………)
7. Bagaimana pendapatmu tentang kegiatan belajar- mengajar pada mata pelajaran fisika di kelasmu? a) Menarik dan menyenangkanb) Sulit di pahami dan membosankanc) Biasa sajad) Lain- lain (……………………………………………………………)
C. Profil guru fisika8. Bagaimana pendapatmu tentang guru fisika yang mengajar di kelasmu?
a) Ramah dan baik hati b) Tegas dan berwibawac) Galak dan jarang senyumd) Lain- lain (……………………………………………………………)
9. Bagaimana profil guru fisika yang kamu inginkan?a) Ramah dan bersahabat b) Tegas dan berwibawac) Pendiam dan jarang tersenyumd) Lain- lain (……………………………………………………………)
D. Nilai fisika siswa10. Bagaimana nilai fisika yang kamu peroleh selama ini?
a) Tidak memuaskan ( 0-4 )b) Memuaskan ( 8-9 )c) Cukup memuasakan ( 5-7 )d) Sangat memuaskan ( 10 )
11. Apa yang kamu harapkan dengan nilai fisika mu yang akan datang?a) Lebih baik lagib) Sudah cukup puas dengan nilai yang adac) Tidak pedulid) Lain- lain
(……………………………………………………………)
Tanjung pura, 2008 Responden
(………………………..)
Lampiran 27
DATA HASIL OBSERVASI ANGKET SISWA
Nama Sekolah : MTs- Azizi Medan Jumlah Responden : 36 orang Tanggal Pengambilan Data : 17 Maret 2008
A. Minat siswa terhadap pelajaran fisika
No Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden
1. Mata pelajaran yang digemari
a. Fisika b. Lain- lain
4 orang 32 orang
2. Mata pelajaran yang kurang digemari
a. Fisika b. Lain- lain
11 orang 15 orang
3. Pendapat tentang mata pelajaran fisika
a. Mudah dan menyenangkanb. Sulit dan kurang menarik c. Biasa saja d. Mudah- mudah rumit
2 orang 24 orang 3 orang 7 orang
4. Jumlah buku panduan pelajaran fisika yang dimiliki
a. Empat buku b. Dua buku c. Satu buku d. Tidak punya
-2 orang 31 orang 3 orang
B. Kegiatan belajar mengajar disekolah
No Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden
5. Kegiatan belajar mengajar yang selama ini berlangsung disekolah
a. Mencatat dan mengerjakan soal
b. Melakukan eksperimenc. Berdiskusi dan tanya jawab d. Tidak berpendapate. Semua pilihan jawaban
28 orang
1 orang 3 orang 3 orang 1 orang
6. Cara belajar fisika yang diinginkan
a. Banyak praktikum dan demonstrasi
b. Banyak mengerjakan soal c. Belajar sambil bermain d. Santai tapi serius e. Praktikum, demonstrasi,
belajar sambil bermain f. Tidak berpendapat
9 orang
3 orang 15 orang 5 orang 4 orang
-
7. Pendapat tentang kegiatan belajar mengajar yang selama ini berlangsung disekolah
a. Menarik dan menyenangkan b. Sulit dipahamimembosankan c. Biasa saja d. Kadang menarik, kadang
membosankan e. Kurang suka
2 orang 18 orang
4 orang 10 orang
2 orang
C. Profil guru fisika
No Pertanyaan Jawaban JumlahResponden
8. Pendapat tentang guru fisika yang mengajar dikelas
a. Ramah dan baik hatib. Tegas dan berwibawa c. Galak dan jarang senyum d. Kurang senyum tapi ramahe. Galak, jarang tersenyum,
tegas dan berwibawa
3 orang 16 orang 5 orang 10 orang 2 orang
9. Profil guru fisika yang diinginkan
a. Ramah dan bersahabat b. Tegas dan berwibawa c. Pendiam dan jarang senyum d. Baik, ramah, murah senyum,
tegas dan berwibawa
10 orang 8 orang
-18 orang
D. Nilai fisika siswa
No Pertanyaan Jawaban JumlahResponden
10. Nilai fisika yang diperoleh
a. Tidak memuaskan ( 0-5 )b. Cukup memuaskan ( 6-7 )c. Memuaskan ( 8-9 )
4293
11. Harapan terhadap nilai fisika yang akan datang
a. Lebih baik lagib. Sudah cukup puas dengan
nilai yang ada
342
top related