skripsi - digital library uwplibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/10/--rattenovit-468-1... ·...
Post on 06-Feb-2018
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN BRAND IMAGE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK TUPPERWARE
(STUDI KASUS DI PT.LARIS MANIS UTAMA)
SKRIPSI
Oleh :
RATTE NOVITASARI
NPM : 11132217
FAKULTAS EKONOMI
U N I V E R S I T A S W I J A Y A P U T R A
S U R A B A Y A
2015
i
KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN BRAND IMAGE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK TUPPERWARE
(STUDI KASUS DI PT.LARIS MANIS UTAMA)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya
Oleh
RATTE NOVITASARI
NPM : 11132217
FAKULTAS EKONOMI
U N I V E R S I T A S W I J A Y A P U T R A
S U R A B A Y A
2015
iv
MOTTO
“Berangkat dengan penuh kenyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam
menghadapi cobaan”
“Aku percaya bahwa apapu yang aku terima saat ini adalah yang terbaik dari Allah dan aku
percaya Dia akan selalu memberikan yang telah Ia tetapkan.”
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
(Q.S Al-Insyirah 6-7)”
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:
1. Ibu Dr. Hj. Soenarmi,SE., MM selaku dekan fakultas Ekonomi Universitas Wiajaya
Putra Surabaya.
2. Ibu Dwi Lesno Panglipursari,SE.,MM selaku sekretaris fakultas Ekonomi Universitas
Wijaya Putra Surabaya.
3. Dr.Muninghar.IR.MM selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan
pengarahan selama proses penyusunan skripsi.
4. Ibu dan Ayahku, yang telah mendukungku, memberiku motivasi dalam segala hal
serta memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku balas
dengan apapun.
5. Kedua adikku dan calon suami saya, terima kasih atas hiburannya yang telah
menghibur saya di saat saya lagi galau mengerjakan skripsi ini.
v
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN BRAND IMAGE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK TUPPERWARE
(STUDI KASUS DI PT.LARIS MANIS UTAMA)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
Universitas Wijaya Putra Surabaya
e-mail: my_vita@yahoo.com
ABSTRAK
Keputusan pembelian merupakan proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantara. Beberapa faktor yang mempengaruhui keputusan pembelian konsumen adalah
kualitas produk, harga dan brand image. Hampir semua karyawan menggunakan produk
tupperware. Produk tupperware sudah menjadi suatu keharusan dan kebiasaan dalam setiap
aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga dan
brand image terhadap keputusan pembelian pada produk tupperware di karyawan PT.LARIS
MANIS UTAMA. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yang di
ambil melalui metode Slovin. Teknik alanalisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda yang sebelumnya di uji dengan asumsi klasik. Hasil penelitian ini menjukkan
bahwa secara silmultan kualitas produk, harga dan brand image berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Secara parsial harga dan brand image yang berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Namun variabel kualitas produk tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Sehingga Untuk agent atau manager marketing agar
meningkatkan dan menanamkan brand image serta lebih kreatif dalam memberikan varian
harga.
Kata kunci : kualitas produk, harga, brand image, keputusan pembelian.
ABSTRACT
Purchasing decisions are in integration of combine knowledge for evalution two or
more alternative behavior, and select one among. Some of the factors that influence
consumer purchase decisions are product quality, price and brand image. Mostly all
employees used tupperware product. Tupperware product has become a necessity and habit
in every activity. This study aimed to determine the effect of quality product, price and brand
image on purchasing decisions in employees PT.LARIS MANIS UTAMA. This study used a
sample 100 respondent drawn through slovin method. The data analysis technique used is the
multiple regression analysis previously tested with classical assumption. The result showed
that simultaneous product quality, price and brand image significantly influence purchasing
decisions. Partially, price and brand image significantly influence the purchase decision.
But quality product has not significant. So that for agent or marketing manager in order to
improve and still brand image as well as more creative in providing variants price.
Keywords : Product quality, price, and brand image, pruchasing decision.
vi
KATA PENGANTAR
Saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat yang
telah dilimpahkan-Nya, khususnya dalam penulis menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Brand Image Terhadapa Keputusan Pembelian
Dalam Produk Tupperware” Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhui sebagaian
dari persyarat-persyaratan untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) di Fakultas Wiajaya
Putra Surabaya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan ucapan terma kasih atas segala bantuan, bimbinngan dan dukungan yang telah
diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kesehatan, dan juga kedamaian.
2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan material dan non-material selama
penulis menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
3. Dr. Hj. Soenarmi,SE., MM selaku dekan Fakultas Ekonomi Wijaya Putra Surabaya
4. Dwi Lesno Panglipursari,SE.,MM selaku sekretaris Fakultas Ekonomi Wjaya Putra
Surabaya.
5. Dr.Ir.Muninghar,MM selaku pembimbing yang telah mencurahkan perhatian dan
bimbingan sejak awal penulis skripsi ini hingga selesai.
6. Ibu dan Ayahku, yang telah mendukungku, memberiku motivasi dalam segala hal serta
memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku balas dengan apapun.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. iii
MOTTO & PERSEMBAHAN ............................................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 7
BAB II TELAAH PUSAKA .................................................................................................. 9
2.1. Landasan Teori ........................................................................................................... 9
ix
2.1.1. Pengertian Pemasaran ......................................................................................... 9
2.1.1.2. Konsep Pemasaran .................................................................................... 11
2.1.2. Manajemen Pemasaran ..................................................................................... 12
2.1.3. Perilaku Konsumen .......................................................................................... 13
2.1.3.1. Faktor Utama Yang Mempengaruhui Perilaku Konsumen ...................... 15
2.1.4. Keputusan Pembelian ....................................................................................... 17
2.1.4.1 Proses Keputusan Pembelian ..................................................................... 18
2.1.4.2. Tahap-tahap dalam proses keputusan membeli ........................................ 19
2.1.5 Kualitas Produk ................................................................................................. 21
2.1.5.1. Dimensi Kualitas Produk .......................................................................... 22
2.1.6. Harga Produk .................................................................................................... 23
2.1.6.1. Tujuan Penetapan Harga ........................................................................... 24
2.1.6.2. Strategi Penetapan Harga .......................................................................... 25
2.1.7. Brand Image (Citra Merek) .............................................................................. 26
2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................................................ 28
2.3. Kerangka Konseptual ............................................................................................... 35
2.4. Hipotesis Penelitian .................................................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................... 37
3.1. Jenis Penelitian ......................................................................................................... 37
x
3.2. Deskripsi Populasi Dan Penentuan Sampel ............................................................. 38
3.2.1. Deskripsi Populasi ............................................................................................ 38
3.2.2. Sampel .............................................................................................................. 38
3.2.3. Teknik Sampling .............................................................................................. 40
3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ............................................................ 40
3.3.1. Variabel Penenlitian ......................................................................................... 40
3.3.2. Definisi Operational Variabel ........................................................................... 41
3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penenlitian ............................................ 46
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 46
3.4.2. Intrumen Penelitian .......................................................................................... 47
3.5. Teknik Keabsahan Data ........................................................................................... 48
3.6. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 48
3.6.1. Uji Reliabilitas dan Validitas............................................................................ 50
3.6.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 50
3.6.3. Analisis Regresi Liner Berganda ...................................................................... 52
3.6.3.1. Regresi Liner Berganda ............................................................................ 52
3.6.3.2. Koefisien Determinasi (R2) ....................................................................... 53
3.6.4. Pengujian Hipotesis .......................................................................................... 54
3.6.4.1. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ....................................................... 54
xi
3.6.4.2. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) ........................................................... 55
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ................................................................ 57
4.1. Penyajian Data ......................................................................................................... 57
4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian .............................................................................. 57
4.1.2. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................... 57
4.1.3. Deskripsi Karakteristik Responden .................................................................. 59
4.1.4. Deskriptis Variabel Penelitian .......................................................................... 61
4.1.4.1. Penilaian Atas Masing-Masing Variabel .................................................. 61
4.1.4.2. Deskripsi Variabel Kualitas Product (X1) ................................................ 61
4.1.4.3. Deskripsi Variabel Harga (X2) .................................................................. 63
4.1.4.4. Deskripsi Variabel Brand Image (X3) ...................................................... 64
4.1.4.5. Deskripsi Variabel Keputusan Konsumen (Y) ......................................... 65
4.2. Analisis Data ............................................................................................................ 66
4.2.1. Uji Intrumen ..................................................................................................... 66
4.2.1.1. Uji Pengujian Validitas ............................................................................. 66
4.2.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas ...................................................................... 68
4.2.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 70
4.2.2.1. Hasil Pengujian Normalitas ...................................................................... 70
xii
4.2.2.2 Hasil Pengujian Multikolimeritas .............................................................. 71
4.2.2.3. Hasil Pengujian Heterokedastisitas ........................................................... 72
4.2.2.4. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ................................................. 73
4.2.2.5. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Berganda (R2) ............................ 75
4.2.3. Hasil Pengujian Hipotesis................................................................................. 76
4.3.3.1. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) .................................. 76
4.2.3.2. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ...................................... 78
4.3. Interpretasi/Pembahasan .......................................................................................... 81
BAB V KESIMPULAM DAN SARAN .............................................................................. 83
5.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 83
5.2. Saran ......................................................................................................................... 83
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 32
Tabel 3.3.2. Operational Variabel Penelitian ....................................................................... 44
Tabel 4.1. Karakteristik Jenis Kelamin ................................................................................ 59
Tabel 4.2. Karakteristik Pendapatan Dalan 1 Bulan ............................................................ 59
Tabel 4.3. Karakteristik Lama Menggunakan Tupperware ................................................. 60
Tabel 4.4. Kategori Mean Masing-Masing Variabel ........................................................... 61
Tabel 4.5. Jawaban Responden Mengenai Variabel Kualitas Produk (X1) ......................... 62
Tabel 4.6. Jawaban Responden Mengenai Variabel Harga (X2) ......................................... 63
Tabel 4.7. Jawaban Responden Mengenai Variabel Brand Image (X2) .............................. 64
Tabel 4.8. Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian (Y).................. 65
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Produk (X1) .................................. 66
Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Harga (X2) ................................................ 67
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Variabel Brand Image (X3) ..................................... 67
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) ........................ 68
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Realiabilitas ............................................................................ 69
Tabel 4.14. Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................................... 71
Tabel 4.15. Koefisien Determinasi Berganda (R2) .............................................................. 75
xiv
Tabel 4.16. Hasil Analisa Uji F ........................................................................................... 76
Tabel 4.17. Hasil Analisa Uji t............................................................................................. 78
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.3. Diagram model “kotak hitam” pembeli ....................................................... 14
Gambar 2.1.4.2 Proses Keputusan Pembelian ..................................................................... 19
Gambar 2.3. Kerangka Konseptual ...................................................................................... 35
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas ...................................................................................... 70
Gambar 4.2 Grafik Uji Heterokedastisitas ........................................................................... 72
Gambar 4.3. Kurva Distribusi Uji F..................................................................................... 77
Gambar 4.4. Kurva Distribusi Uji t. Pengaruh Kualitas Produk (X1) Terhadap Keputusan
Pembelian (Y) ...................................................................................................................... 79
Gambar 4.5. Kurva Distribusi uji t. Pengaruh Harga (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
.............................................................................................................................................. 80
Gambar 4.6 Kurva Distribusi Uji t. Pengaruh Bran Image (X3) Terhadap Keputusan
Pembelian (Y) ...................................................................................................................... 81
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner Penelitian, Kartu Konsultan & Matrik ...............................................
Lampiran B Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................................................
Lampiran C Tabel-Tabel Data Mentah ....................................................................................
Lampiran D Print Out Hasil Analisis Data ..............................................................................
Lampiran E Tabel Pengajuan Nilai t &F ................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam hal ini persaingan seperti sekarang yang di alami oleh setiap perusahaan
senantiasa perlu memperhatikan faktor-faktor seperti seperti kualitas produk, harga produk,
dan brand image yang sangat menentukan sekali untuk mempengaruhi keputusan pembelian.
Perusahaan juga harus lebih jeli melihat segmentasi pasar pada produk. Pada dasarnya
semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat
memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan
tersebut adalah pelanggang menjadi lebih cermat dan pintar menghadapi setiap produk yag di
luncurkan. Masalah pemasaran pada intinya tidak hanya diarahkan untuk memuaskan
pelanggan melainkan ditujukan untuk mempengaruhi keputusan pembelian. Setiadi
(2010:332) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan pembelian adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantara.
Produk Tupperware yang di keluarkan oleh perusaahan internasional memberikan
jaminan kualitas produk yang baik. Bagi ibu-ibu rumah tangga, mendengar Tupperware
pastilah terbayang perlengkapan dapur serba “modis”. Memasak atau berlama-lama di dapur
menjadi hal yang menyenangkan. Jika selama ini perlengkapan dapur hanya memiliki rona
dan bentuk standar, maka tidak dengan Tupperware. Tupperware merupakan produk
terobosan baru dalam global kuliner. Percaya atau tidak, nafsu makan dapat juga dipengaruhi
dari wadah yang digunakan untuk menaruh makanan itu sendiri. Jika wadah makanan
higienis dan menarik, secara ajaib hal itu dapat meningkatkan nafsu makan. Sebaliknya, jika
wadah makanan tidak bersih dan bentuk yang membosankan nafsu makan Anda menggebu
akan hilang seketika.
2
Kotler dan Amstrong (2008:273), kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik
produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat. Sedangkan (Josep. P Canon;2008:286) menjelaskan Kualitas produk
juga harus dapat ditentukan oleh cara pelanggan memandang produk tersebut. Dari sudut
pandang pemasaran, kualitas (quality) berarti kemampuan untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan pelanggang. Definisi ini berfokus pada pelanggang dan bagaiman pelanggang
berfikir suatu produk akan memenuhui tujuan tertentu.
Untuk menjaga kualitasanya, produk Tupperware tidak di jual di pasar umum ,tetapi
melakukan penjualan dengan sistem direct selling. Direct selling ini menggunakan sistem
penjualan menggunakan soft file yang umumnya melalui media sosial seperti facebook,
BBM, Intagram, personal website dan melalui hard file yaitu katalog. sebagai produk yang
berkualitas, aman dengan kemasan eklusif telah cukup kuat menempel di mata masyarakat
Indonesia. Jika di tanya wadah makanan dari plastik yang berkualitas prima , Tupperware-lah
yang terlintas di benak mereka. Artinya brand awareness yang terbentuk mengenai produk
sudah kuat dan melakat.
Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi
kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi
standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan
terhadap produk yang bersangkutan (Kotler dan Amstrong, 2008). Semua plastik Tupperware
yang digunakan sebagai wadah makanan dan minuman mengikuti aturan banyak lembaga
Internasional, produk Tupperware selalu memperhatikan tingkat keaman dan keselamatan
pada konsumen sebagai bukti Tupperware telah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh US
Food & Drug Administration (USFDA) di Amerika Serikat, JHOSPA di Jepang, dan
European Food Safety Authority (EFSA) di Eropa. Tupperware merupakan wadah makanan
minuman yang aman, berkualitas tinggi dan terbuat dari bahan plastik pilihan. Proses
3
pembuatannya menggunakan teknologi tinggi dan sangat detail sehingga sulit ditiru oleh
produsen lain. Paska produksi Tupperware juga didukung oleh Quality Control yang sangat
ketat. Selain itu, Tupperware juga memberikan garansi seumur hidup sesuai ketentuan yang
berlaku. Tupperware juga memberikan garansi seumur hidup sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam hal ini pemasar atau produsen yang tidak memperhatikan kualitas produk yang
ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun
akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan
periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk
melakukan pembelian terhadap produk (Kotler dan Amstrong, 2008).
Di samping kualitas produk, tinjauan terhadap harga juga semakin penting. Produsen
menetapkan sebuah harga pada produknya tidak sewenang-wenangnnya. Ada banyak hal
yang perlu untuk di pertimbangkan sebelum harga tersebut disebarluaskan ke pasaran dan
diketahui oleh konsumen. Penentuan harga yang terlalu mahal atau murah akan menimbulkan
dampak-dampak yang bisa merugikan kedua belah pihak, baik produsen maupun konsumen.
Dalam sebagian besar kasus, biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni
semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhadap produk. Kotler menyatan
Demikian sebaliknya, semakin rendah harga, semakin tinggi permintaan terhadap produk.
Oleh karena itu, penetapan harga yang tepat perlu mendapat perhatian yang besar dari
perusahaan.
Harga yang di tawarkan Tupperware relative tinggi dimana dari harga plastik biasa
adalah 1:2 tetapi dengan menawarkan harga yang relative mahal ia berhasil menguasai
pemasaran produk plastik yang sangat dikenal oleh pelanggan, dikarenakan ia mematokkan
harga yang sesuai dengan kualitas dan orang tidak akan mengeluh akan kualitas produk
karena benar-benar berkualitas dibandingkan produk plastik lainnya dan penawaran akan
garansi seumur hidup yang ditawarkan dari tupperware.
4
M.Faud (2006:129) mengatakan harga (price) adalah sejumlah kompensasi (uang
maupun barang, kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
barang atau jasa. Pada saat ini, bagi sebagaian besar anggota masyarakat, harga masih
menduduki tempat teratas sebagai penentu dalam keputusan untuk membeli suatu barang atau
jasa karena itu, penentuan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi manajemen
perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya yang telah dikeluarkan
untuk produksi ditambah besarnya presentase laba yang di inginkan. Jika harga ditetapkan
terlalu tinggi, secara umum akan kurang menguntungkan, karena pembeli dan volume
penjualan berkurang. Akibatnya semua biaya yang telah dikeluarkan tidak dapat tertutup,
sehingga pada akhirnya perusahaan menderita rugi. Maka, salah satu prinsip dalam penentuan
harga adalah penitikberatan pada kemampuan pembeli terhadap harga yang telah ditentukan
dengan jumlah yang cukup untuk menutup biaya-biaya yang telah dikeluarkan beserta
presentasi laba yang di inginkan.
Tidak hanya dengan kualitas produk, harga tapi juga memperhatikan sisi dari brand
image Salah satu produk peralataan rumah tangga dengan brand image yang cukup besar dan
memiliki tampilan lebih menarik adalah Tupperware. Merek Tupperware yang beredar di
masyarakat sangat fimiliar tertutama pada ibu-ibu rumah tangga. Brand Image atau citra
merek merupakan identitas dari barang atau jasa. Sebuah merek yang terkenal dan terpecaya
merupakan aset yang tak ternilai.
Kotler & Keller (2009:346) menyatakan citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang
dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori
konsumen. Citra akhirnya akan menjadi baik, ketika konsumen mempunyai pengalaman yang
cukup dengan realitas baru.
Penelitian ini di fokuskan pada karyawan PT.LARIS MANIS UTAMA pernah membeli
dan memakai produk Tupperware dalam kehidupan sehari-hari. Segmentasi dari Tupperware
5
berdasarkan dari usia yaitu mencakup semua kalangan baik bayi, balita, remaja, dewasa, dan
tua masih bisa menggunakan produk Tupperware ini dan pada segmentasi demografi berupa
jenis kelamin Tupperware lebih mengarah pada wanita khususnya ibu-ibuAdapun beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhui keputuan pembelian yaitu (1) Kualitas produk, ukuran
atau penilain yang ditetapkan mengnenai suatu produk yang didasarkan atas kepuasaan yang
dirasakan konsumen. (2) Harga, jumlah uang (ditambah beberapa barang jika mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. (3)
Brand Image, citra produk dengan kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan
dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
Dengan perkembangan teknologi masyarakat saat ini sudah dapat lebih kritis dalam
memilih suatu produk termasuk dalam produk peralatan rumah tangga yaitu Tupperware.
Buyer is the king, yang di mana pembeli memposisikan sebagai raja yang akan sewanang-
wenangnya memutuskan membeli atau tidak, menilai, dan merasakan suatu produk. Dalam
lingkungan tempat kerja saya PT.LARIS MANIS UTAMA banyak karyawan yang
meggunakan TUPPERWARE baik berjenis perumpuan maupun laki-laki. Meskipun biografi
dari unsur kelamin Tupperware lebih mengarah kepada ibu-ibu untuk segmentasi pasar.
Persepsi setiap induvidu berbeda-beda dalam menyampaikan mengenai atribu-atribut produk
Tupperware. Bawasahnya ibu-ibu lebih jeli lagi memasuki kedalam dan lebih
mempertimbangkan untuk memutuskan pembelian produk, seperti di lihat dari harga, kualitas
dan brand image. Kualitas bisa menjadi nomer satu, fungsi dan kegunaan suatu produk bisa
menjadi utama. Situasi seperti ini bisa jadi terlintas dalam benak seseorang. Begitu dengan
harga, jika terlalu mahal tingkat permintaan semakin menurun. Sifat dari harga bagi ibu-ibu
sangat sensitif karena harga biasanya selalu dipertimbangkan dengan matang.
6
Tetapi tidak semua masyarakat konsumen yang bermotif demikian. Ada yang
berbanding terbalik dengan pernyataan tersebut, meskipun di luar sana produk dari
kompetitor tuppuerware jauh lebih murah, dengan kualitas tidak kala bagus dan yang
pastinya fungsi dan kegunaan sama.
Di lihat latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat tema ini lebih
jauh, Pengaruh kualitas produk, harga dan brand image terhadap keputusan pembeli
pada produk Tupperware (Studi kasus di PT.LARIS MANIS UTAMA)
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan dapat di ketahui bawah masalah yang
dihadapi oleh Tuppeware kualitas produk, harga dan tingkat sosial, maka dapat di rumuskan
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kualitas produk, harga, dan brand image secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di PT.LARIS MANIS UTAMA ?
2. Apakah kualitas produk, harga, dan brand image secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk Tupperware di PT.LARIS MANIS UTAMA ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah
agar memahami dan mengetahui lebih spesifik mengenai pengaruh kualitas produk, harga dan
brand image terhadap pengaruh keputusan pembelian pada produk Tupperware karyawan
PT.LARIS MANIS UTAMA, yaitu :
7
1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kualitas produk, harga, dan brand
image secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di
PT.LARIS MANIS UTAMA ?
2. Untuk mengetahui dan menganilisa pengaruh kualitas produk, Harga dan Brand
Image secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di PT.LARIS
MANIS UTAMA ?
1.4. Manfaat Penelitian
Apabila penelitian ini berjalan dengan baik, diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak
yang berkepentingan. Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah :
a. Secara Teoritis
hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi
perkembangan ilmu manajemen pemasaran dan untuk mengetahui bagaimana strategi
kreatif dan inovatif yang diterapkan dalam keputusan pembelian customer pada produk
Tupperware di PT.LARIS MANIS UTAMA.
b. Secara praktis
1. Bagi seluruh distributor tupperware di Indonesia
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu distributor tupperware di
Indoneisa untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk yang termasuk
kualitas produk, harga dan brand image terhadap keputusan pembelian pada produk
Tupperware di PT.LARIS MANIS UTAMA.
8
2.Bagi universitas wijaya putra
Agar dapat di gunakan sebagai tambahan literatur pustaka di universitas wijaya putra yang
nantinya dapat di gunakan sebagai bahan untuk study banding bagi mahasiswa dalam
mengambil penelitian lanjutan mengenai permasalahan yang sama.
3. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai ilmu manajemen pemasaran serta memperoleh pengalaman dalam meneliti
pengaruh kualitas produk, harga dan brand image terhadap keputusan pembelian pada
produk Tupperware di PT.LARIS MANIS UTAMA
9
BAB II
TELAAH PUSAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Pemasaran
Dalam bisnis selalu ada kompetisi antar perusahaan. Perusahaan akan terus berusaha
untuk memperluas pasar dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Aktivitas perusahaan
dalam pemasaran ini untuk menentukan arah perusahaan agar mampu bersaing dalam dunia
persaingan yang makin ketat. Pemasaran merupakan unsur penting dalam perusahaan untuk
menentukan sukses tidaknya suatu bisnis. Untuk itu perusahaan harus menerapkan pengertian
pemasaran dengan benar agar tetap bertahan. Berikut ini akan dikemukakan beberapa
pengertian pemasaran menurut ahli :
Menurut American Marketing Association 2007 yang dikutip Irmawati (2014:02) yaitu:
“proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi
barang, ide dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan induvidu dan
organisasi.”
Sedangkan Freddy Rangkuti (2006:48) menjelaskan pemasaran adalah suatu proses
kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor adalah masing-masing induvidu maupun
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menwarkan, dan
menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Dalam bab kelima M.Faud, Christin, Nurlela, Sugiarto, dan Paulus (2006:120)
menjelaskan pemasaran memiliki arti yang berbeda-beda :
10
1. Menurut kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran.
2. Menurut Stanton, pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik
yang aktual maupun potensial.
3. Manurut American Marketing Asociation, pemasaran merupakan pelaksanaan
kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen
ke konsumen.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses perpindahan barang
dan/atau jasa dari produsen ke konsumen, atau semua kegiatan yang berhubungan dengan
arus barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen.
Asosiasi Pemasaran Amerika yang dikutip oleh Kotler (2007:6) “sebagai berikut :
Defisini Formal : Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggang dan menglola
hubungan pelanggang dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik
sahamnya. Definisi Sosial: Pemasaran suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secera bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi Manajerial : Seni menjual produk.”
Dari berbagai definisi mengenai pemasaran diatas, pada dasarnya mempunyai tujuan
dan persepsi yang sama sehingga bahwa pemasaran merupakan suatu serangkaian aktivitas
untuk menciptakan dan mengkomunikasikan nilai melalui proses pertukaran barang dan jasa,
yang di dalamnya mengandung positioning, differentiation, dan brand dengan tujuan untuk
11
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia serta memperoleh keuntungan bagi
induvidu dan perusahaan.
Dalam pemasaran mempunyai empat tahapan, yaitu analisis situasi pemasaran,
perencanaan strategi pemasaran, pengembangan program pemasaran, serta pembuatan
strategi pelaksanaan dan pengelolaan. Analisis situasi pemasaran meliputi situasi yang
berhubungan dengan pasar dan kompetitor, kegiatan ini lebih mendalami pasar secara lebih
mendalam untuk memperoleh informasi selengkap-lengkapnya.
Perencanaan strategi pemasaran meliputi target konsomen, strategi positioning, strategi
marketing relationship, dan perencanaan produk-produk baru. Pengembangan progra,
pe,saran ini meliputi produk dan servis, distribusi, harga, dan strategi promosi yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk memenuhui target kebutuhan konsumen. Pembuatan
strategi pelaksanaan dan pengelolaan memerlukan program design dan diorganisir secara
baik, saat pelaksanaan strategi pemsaran harus diawasi.
2.1.1.2. Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu upaya bagaimana ide atau produk atau jasa kita dapat
diterima oleh orang-orang yang menjadi sasaran atau target (pasar). Penyampaian ini
bertujuan agar produk atau ide jasa kita dapat ditangkap oleh pancaindera target. Panca indera
target tergerak untuk melihat, merasakan, tertarik, dan membeli dari produk atau ide atau jasa
yang kita tawarkan. (Arief Rakhman Kurniawan, 2010:106)
Inti dari konsep pemsaran adalah ketika perusahaan memproduksi suatu produk baru,
melibatkan karyawan, mendistribusikan produk tersebut sampai ke konsumen, dan konsumen
merespon baik adanya produk itu, maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang besar.
Dalam pesamasaran sendiri internal, pemasaran eksternal, dan pemsaran interaktif. Pejelasan
berikut di bawah ini :
12
a. Pemsaran Internal, pemasaran ini terjadi di dalam perusahaan mulai dari top
manajement sampai ke level rendah. Ketika perusahaan meluncurkan produk baru,
perusahaan akan menyakinkan kepada karyawan bahwa produk ini mempunyai
manfaat dan dapat meningkatkan kualitas hidup karyawan. Jika karyawan sudah
memahami maksud dan tujuan perusahaan, maka karyawa denga sepunuh hati akan
bekerja bagaimanaproduk tersebut laku di pasar dan menjadi produk yang benar-benar
dibutuhkan konsumen. (arif rakhman, 2010:107).
b. Pemasaran eksternal, pemasaran ini terjadi antara perusahaan ke konsumen di mana
perusahaan dapat memenuhui kebutuhan konsumen. Semakin tinggi permintaan
konsumen, perusahaan akan mendapatkan keuntungan besar. Semakin rendah
permintaan konsumen, perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan alias merugi.
Kalau sudah seperti ini, perusahaan biasanya mere-lounchig produk baru atau berganti
ke segmen pasar yang berbeda. (arif rakhman, 2010:108)
c. Pemsaran Interaktif, merupakan pemasaran secara langsung karyawan dengan
konsumen. (arif rakhman, 2010:108).
2.1.2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong (2000) yang di kutip pada jurnal Lia Natalia (2012:BABII)
“pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan
manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),
penggerakan (Actuating) dan pengawasan (Controling). Jadi dapat diartikan bahwa
manajemen pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran
13
yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan–tujuan
organisasi.”
2.1.3. Perilaku Konsumen
Menurut blog Taniosutrisno (2014) bahwa perilaku konsumen adalah proses yang
dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku
konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian,
pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan
pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan
melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan
konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk
setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Sedangkan Husein Umar (2005:50) menjelaskan perilaku konsumen sebagai suau
tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan penyusuli tindakan tersebut.
Selanjutnya dapat dijelaskan bawah perilaku konsumen tadi terbagi dua bagian, yang pertama
adalah perilaku yang tampak, variabel-variabel yang termasuk ke dalamnya adalah jumlah
pemebelian, waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana konsumen melalukan
pembelian. Yang kedua adalah perilaku yang tampak, varabel-variabelnya antara lain adalah
persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan oleh konsumen.
Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhui perilaku konsumen, yaitu faktor sosial
budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial dan
14
refrensi serta keluarga. Faktor yang lain adalah faktor psikologis yang terdiri atas motivasi,
persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Selanjutnya perilaku konsumen tadi sangat
menentukan dalam prosem pengambilan keputusan membeli yang tahapnya dimulai dari
pengenalan masalah yaitu berupa desakan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhui
dan menmuaskan kebutuhannya. Selanjutnya tahap mencari informasi tentang produk atau
jasa yang dibutuhkan yang dilanjutkan dengan tahap evaluasi alternatif yang berupa
penyeleksian. Tahap berikutnya adalah tahapan keputusan pembelian dan diakhiri dengan
perilaku sesudah pembeliaan di mana membeli atau tidak tergantung dari tingkat perasaan
konsumen setelah membandingkan dengan harapannya.
Freddy Rangkuti (2006:60) menjelaskan model perilaku konsumen sebagian bersumber
dari model rangsangan tanggapan. Gambar berikut ini menunjukan rangsangan pemasaran
dan lainya yang masuk kedalam “kotak hitam” pembeli dan menghasilkan tanggapan
pembeli. Pada bagian kiri, rangsangan pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat, dan
promosi. Rangsangan lainya terdiri dari kekuatan dan peristiwa besar dalam lingkungan
pembeli, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua rangsangan ini masuk melalui
“kotak hitam” pembeli dan menghasilkan serangkaian tanggapan pembeli yang dapat di amati
seperti yang terlidat pada sebelah kanan gambar.
Gambar 2.1.3. Diagram model “kotak hitam” pembeli
Antecedent
(misalnya
expectations)
Performance
Outcomes
Black Box
(Processing
Psychology)
Satisfaction/Dissat
isfaction
15
2.1.3.1. Faktor utama yang mempengaruhui perilaku pembelian
Para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang rasional dari
lingkuangan sekitar. Perilaku pembelian mereka sangat di pengaruhui oleh faktor-faktor
kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Freddy Rangkuti (2006:60).
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki pengaruhu luas dan mendalam terhadap perilaku budaya ini
terdiri dari beberapa komponen :
Budaya : penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Jika mahkluk
yang lebih rendah perilaku sebagaian besar di atur naluri, maka perilaku manusia
sebagaian besar muncul dari pembelajaran.
Subbudaya : setiap budaya terdiri dari subbudaya yang lebih kecil yang
memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus anggota-anggitanya.
Subbudaya terdiri dari bangsa, agama, kelompok, ras dan daerah geografis,
banyak subbudaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemsaran sering
merancang produk dan prgram pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
mereka.
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif lebih homogen dan bertahan
lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan hierarki. Para
anggota dalam setiap jenjang tersebut memeliki nilai, minat, dan tingkah laku
yang sama. Freddy Rangkuti (2006:61)
b. Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga di pengaruhui oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
16
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan
tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli.
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok memliki pengaruh
langsung (melalui tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
orang tersebut.
Keluarga adalah organisasi (kelompok kecil pembeli) yang paling penting dalam
masyarakat. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling
berpengaruh.
Peran dan Status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
seseorang. Setiap peran memiliki status. Freddy Rangkuti (2006:62)
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga di pengaruhui oleh karakterstik pribadi yang meliputi :
Usia dan tahap siklus hidup. Orang membeli barang dan jasa yang berbeda
sepanjang hidupnya. Konsumsi ini di bentuk oleh siklus hidup keluarga.
Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhui pola konsumsinya. Sebuah
perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok pekerjaan
tertentu.
Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat di pengaruhui oleh keadaan ekonomi
seseorang.
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang di ekspresikan dalam
aktivitas, minta, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan”keseluruhan diri
seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Kepribadian dan konsep diri. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda
yang mempengaruhui perilaku pembeliannya. Freddy Rangkuti (2006:62)
17
d. Faktor Spikologis
Pilihan seseorang untuk membeli di pengaruhui oleh 4 faktor spikologis utama yaitu
motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kenyakinan dan pendirian.
Motivasi merupakan alasan yang mendasari seseorang untuk melakukan seuatu
tindakan.
Persepsi merupakan alasan yang mendasari seseorang melakukan suatu perbedaan
untuk membedakan suatu produk.
Pengetahuan merupakan alasan yang mendasari seseorang untuk mempelajari
suatu produk.
Kenyakinan dan pendirian merupkan seseorang untuk melakukan pembelian
karena sudah memiliki kenyakinan dan pendirian. Freddy Rangkuti (2006:63)
2.1.4. Keputusan Pembeli
Dalam memenuhui kebutuhanya, seorang konsumen harus memeiliki produk atau jasa
yang akan dikonsumsinya. Banyaknya pilihan yang tersedia, kondisi yang dihadapi, serta
pertimbangan-pertimbangan yang mendasari akan membuat pengambilan keputusan satu
induvidu berbeda dari induvidu lainya. Pada saat seorang konsumen baru akan melalukan
pembelian produk dan/atau jasa yang akan dikonsumsinya. Banyaknya pilihan yang tersedia,
kondisi yang dihadapi, serta pertimbangan-pertimbangan yang mendasari akan membuat
pengambilan ketusan satu induvidu berbeda dari induvidu lainnya. Pada saat seorang
konsumen baru akan melakukan pembelian yang pertama kali akan suatu produk,
pertimbangan yang akan mendasarinya akan berbeda dari pembelian yang telah berulang kali
dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan ini dapat diolah konsumen dari sudut pandang
ekonomi, hubungan dengan orang lain sebagai dampak dari hubungan sosial, hasil analisis
kognitif yang rasional ataupun lebih kepada ketidakpastian emosi (unsur emosi).
18
Definisi keputusan pembelian menurut Nugroho (2003:38) yang dikutip di
www.kajianpustaka.com (2014) adalah “proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disampaikan bahwa
keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari
beberapa alternatif pilihan yang ada dan proses integrasi yang mengkombinasi sikap
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya.”
Setiadi (2010:332) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan pembelian
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantara.
2.1.4.1. Proses Keputusan Pembelian
Bilson Simamora (2008:15) bahwa suatu proses keputusan pembelian bukan sekadar
mengetahui berbagai faktor yang akan mempengarhui pembeli, tetapi berdasarkan peranan
dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Terdapat lima peran yang terjadi dalam
keputusan membeli :
1. Pemrakarsa (initiator). Orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk
atau jasa tertentu.
2. Pemberi mempengaruhi (influencer). Orang yang pendangan / nasihatnya memberi
bobot dalam pengambilan keputusan akhir.
3. Pengambil keputusan (decider). Orang yang sangat yang menentukan sebagian atau
keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang di beli, kapan hendak
membeli, dengan bagaimana cara membeli, dan di mana akan membeli.
19
4. Pembeli (buyer). Orang melakukan pembelian nyata.
5. Pemakai (user). Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.
2.1.4.2. Tahap-tahap dalam proses keputusan membeli
Bilson Simamora (2008:15) ada lima tahap yang di lalui konsumen dalam proses
pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pembelian. Model ini menenkankan bahwa proses pembelian
bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah pembelian. Setiap konsumen tentu
melewati kelima tahap setiap pembelian yang mereka buat. Dalam pembelian yang lebih
rutin, mereka membalik tahap-tahap tersebut. Gambar berikut ini melukiskan proses tersebut.
Gambar 2.1.4.2. Proses keputusan pembelian.
Sumber. Kotler (2000)
Engel et al (1995) yang di kutip pada Bilson Simamora (2008:15) memberikan pendapat
berbeda. Tahap awalnya adalah kesadaran kebutuhan (need recognition), lalu, pencarian
informasi (information search), kemudian, evaluasi alternatif menjelang pembelian (pre-
purchase alternative evaluation), setelah itu di lakukan pembelian (purchase), terus konsumsi
(con subtion), baru hasil yang berupa kepuasan (statisfaction) atau ketidakpuasan
(dissatisfaction).
Pengenalan
Masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif
Keptusan
pembelian
Perilaku
purna
pembelian
20
a. pengenalan masalah proses di mulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan mersakan perbedaan antara yang nyata dan yang di
ingkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal amaupun
external. Dari pengalaman sebelumnya orang telah belajar bagaimana mengatasi
dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang diketahuinya akan memuaskan
dorongan ini. Bilson Simamora (2008:16)
b. Pencarian informasi seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau
mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan
produk itu berada di dekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika
tidak, kebutuhan konsumen hanya akan menjadi ingatan saja. Pencarian informasi
terdiri dari 2 jenis juga menurut tingkatnya yang pertama adalah perhatian yang
meningkat, yang di tandai pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Kedua,
pencarian informasi secara aktif yang di lakukan dengan mencari informasi segala
sumber. Bilson Simamora (2008:16)
c. Evaluasi alternatif konsumen memproses informasi tentang pilihan merk untuk
membuat keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai
kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada
atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut
produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan
mengembangkan himpunan kepercayaa merek. Konsumen juga di anggap memiliki
fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk bervariasi
menurut tingkat alternatif tiap ciri. Dan akhirnya konsumen akan tiba pada sikap kearah
alternatif merek melaui prosedur tertentu. Bilson Simamora (2008:16).
d. Keputusan pembelian pada tahap evalusi, konsumen menyusul merek-merek dalam
himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya ia akan memilih merek
21
yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhui seperti sikap orang lain dan
faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Bilson Simamora (2008:19)
e. Perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
f. Kepuasan sesudah pembelian konsumen mendasarkan harapnya kepada informasi yang
mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka dapat ternyata berbeda
dengan yang diharapkan maka mereka merasa tidak puas. Bila produk tersebut
memenuhui harapan, mereka akan merasa puas. Katagori produk, tempat untuk di
datangin, waktu pembelian dan jumlah pembelian, merupakan hasil dari rangsangan
(stimuli) yang berasal dari luar dirinya, yang di oleh dalam diri konsumen. Bilson
Simamora (2008:16).
2.1.5. Kualitas Produk
Segala hal di dunia ini, baik yang abstrak maupun konkret, memeliki kualitas yang bisa
di nilai diri sendiri, oarang lain, dan masyarakat. Bahkan ada pepatah yang menyatakan
bahwa kualitas harus dimiliki, dijaga, dan ditingkatkan bila segala sesuatu ingin tetap eksis
dalam persaingan. Kualitas memang memegang peranan penting dalam setiap kegiatan,
situasi, dan kedaan seseorang atau sesuatu. Berikut dibawah ini ada beberapa menurut ahli
tentang kualitas produk :
Mulyadi (2007:42) Kualitas produk merupakan masalah yang berkaitan dengan atribut
yang perlu diperbaiki, atau berkaitan dengan bagaimana menyingkirkan produk yang perlu
atributnya menyimpang dari atribut yang diinginkan produk yang baik, yang atributnya
memenuhui syarat.
22
Cannon, dkk (2008:286) di kutip pada jurnal Asri Fajar Sari (2015:BABII) “kualitas
produk adalah kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan pelanggan.”
“Definisi lain kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dinyatakan atau
diimplikasikan” (Kotler dan Amstrong,2008:272) di kutip pada jurnal Asri Fajar Sari
(2015:BAB II). Menurut Kotler dan Keller (2009:143), kualitas produk adalah totalitas fitur
dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat
2.1.5.1. Demensi Kualitas Produk
Konsumen senantiasa melakukan penilaian terhadap kinerja suatu produk, hal ini
dapat dilihat dari kemampuan produk menciptakan kualitas produk dengan segala
spesifikasinya sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap
produk tersebut. Berdasarkan bahasan di atas dapat dikatakan bahwa kualitas yang diberikan
suau produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang
ditawarkan.
Menurut kebutuhan. Kotler &Amstrong (2008) menyatakan bahwa kualitas produk
adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya , hal itu termasuk
keseluruhan durabilitas,reliabilitas,ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk
juga atribut produk lainnya. Berdasarkan berbagai definisi diatas maka ditarik kesimpulan
bahwa kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat yang terdapat dalam barang dan jasa
yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
Husen Umar (2005:37) bagian dari kebijakan produk adalah perihal kualitas produk.
Kualitas suatu produk baik berupa barang mapun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-
dimensinya. Dimensi kualitas produk ada delapan dimensi seperti yang diipaparkan berikut
ini.
23
a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakam
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
b. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangnnya.
c. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang
berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan
dalam kondisi tertentu pula.
d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi
merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain prduk dengan karakteristik
kualitas standar yang telah ditetapkan.
e. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa
pakai barang.
f. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi,
kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.
g. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika
yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi induvidual.
h. Fit and Finish, sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggang mengenai
keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.
2.1.6. Harga Produk
Price atau harga termasuk panca pilar marketing, harga suatu produk menentukan
tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Price atau harga termasuk panca pilar
marketing, harga suatu produk menentukan tingkat keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan.
24
Arief Rahman (2010:34) mendifinisikan harga merupakan suatu nilai tukar yang
dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan barang atau jasa yang mempunyai nili guna
beserta pelayanannya. Ada pendapat lain yang menyebutkan harga adalah nilai tukar yang
bisa disamakan dengan uang untuk memperoleh barang atau jasa bagi seseorang atau
kelompok pada waktu dan tepat tertentu. Namun ada juga berpendapat harga adalah suatu
nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang di nyatakan dalam satuan moneter, rupiah,
rupe, dollar dan sebagainya. Dari pendapat tersebut dapat di simpulkan harga adalah suatu
nilai tukar untuk mendapatkan barang ataupun jasa yang di keluarkan oleh seorang atau
kelompok pada waktu dan tempat terntentu yang di nyatakan satuan moneter.
Sedangkan Thomas (2009:71) menjelaskan ketika menetapkan harga, perusahaan harus
mempertimbangkan pesaing mereka, tetapi sebaiknya tidak serta merta menyamai atau
menyerangnya. Walaupun harga merupakan faktor penting dalam memutuskan untuk
membeli,tetapi bukanlah satu-satunya pertimbangan. Ada dua faktor penting yang harus
diingat ketika mempelajari pengaruh persaingan dalam kebijakan penetapan harga di
perusahaan kecil; lokasi pesaing dan sifat dasar dari barang yang bersaing tersebut. Dalam
banyak kasus, kecuali jika perusahaan dapat secara nyata memberi nilai tambah pada kualitas
dan kuantitas produknya, harga untuk barang sejenis harus ditetapkan sama dengan harga
pesaing terdekat.
2.1.6.1. Tujuan Penetapan Harga
menyebutkan 3 tujuan dari penetapan harga, yaitu tujuan berorientasi pendapatan,
tujuan berorientasi kapasitas dan tujuan berorientasi pelangganan. Ketiga tujuan itu akan
dijelaskan di bawah ini : Arief Rahman (2010:34).
25
1. Tujuan Berorientasi Pendapatan
Sebagaian besar bisnis berorientasi pada pendapatan, memperoleh keuntungan
optimal, dengan menekan biaya produksi seminimal mungkin.
2. Tujuan Berorientasi Kapasitas
Sektor bisnis biasanya menyimbangkan antara penawaran dan permintaan konsumen
dengan memanfaatkan kapasitas produksi maksimal misalnya, bisnis di perhotelan,
pihak hotel akan menaikan harga pada saat libur panjang, longweekend karena pada
saat ini permintaan hotel meingkat. Tapi sebaliknya ketika musim libut telah berlalu,
pihak hotel akan menurunkan harga.
3. Tujuan Berorientasi Pelangganan
Penetapan harga yang di berikan cukup bertanggung jawab dengan memperhatikan
tipe pelangganan, segmen pasar, dan perbedaan daya beli.
Lebih lanjut Arif Rahman mengatakan selain tujuan yang telah di ungkapkan ada tujuan
lain penetapan harga, antara lain :
1. Mempertahankan kesetiaan pelangganan;
2. Meningkatkan pelayanan;
3. Mengurangi minat pesaing yang hendak masuk ke sektor usaha yang sama;
4. Mengelolah tingkat permintaan.
2.1.6.2. Strategi Penetapan Harga
Menentukan harga jual ke konsumen berpenngaruh besar terhdapa margin keuntungan
yang akan di peroleh suatu perusahaan. Tapi, dalam menetapkan harga jual harus hati-hati
karena sangat berpengaruh terhadap laku atau tidaknya suatu barang. Hal ini memerlukan
strategi yang pas untuk menentukan harga jual. Untuk menentukan harga jual perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini : Arief Rakhman (2010:47)
26
1. Harga pokok adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan atau membeli barang
tersebut.
2. Pasar produk adalah menetapkan harga jual dilihat dari ketersediaan bahan produksi
dan proses pengerjaannya. Jiak produk dan proses pengerjaan sulit tetapi permintaan
tinggi, pengusaha dapat mematok harga jual tinggi tetapi jika bahan produksi mudah di
dapat dan tidak mengalami kesulitan dalam pengerjaan, pengusaha mematok harga jual
rendah.
3. Harga pesaingin adalah menetapkan harga jual hampir sama dengan pesaingin. Kita
boleh menetapkan harga sedikit lebih tinggi asal produk benar-benar terjamin kkualitas,
usaha kita berada pada di lokasi yang strategi, pelayanan cepat, tempat nyaman dan
mewah, dan pelanggang tetap sudah banyak.
4. Harga rendah adalah menetapkan harga jual sedikit lebih rendah dari pesaingin, jik kita
tidak memeliki keunggulan dalam hal produk, pelayanan, maupun tempat yang kurang
strategi, kita bisa menetapkan harga rendah. Dengan harga rendah, kita masih bisa
mengambil keuntungan tapi keuntungan yang diperoleh kecil.
2.1.7. Brand Image (Citra Merek)
M. Suyanto (2007:81) menjelaskan citra merek merupakan jenis asosiasi yang muncul
di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek terntentu. Asosiasi tersebut dapat muncul
dalam bentuk citra atau pemikiran tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek. Asosiasi ini
dapat di konseptualkan berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan dan keunikan. Jenis asosiasi
merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut yang berhubungan
dengan produk misalnya desain, warna, ukuran dan atribut yang tidak berhubungan dengan
produk, misalnya harga, pemakai dan citra penggunaan. Adapun manfaat mencakup manfaat
secara fungsional, manfaat secara simbolis dan manfaat berdasarkan pengalaman.
27
Pengertian asosia merek menurut Aaker (1996;160) yang dikutip pada freddy rangkuti
(2008;43) “adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Asosiasi itu
tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterkaitan pada suatu merek
akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk
mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang di ingat konsumen dapat dirangkai sehingga
membentuk citra tentang merek atau brand image di dalam benak konsumen. Secara
sederhana, pengertian brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di
benak konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memeliki
konsistensi terhadap brand image atau hal ini disebut juga dengan kepribadian merek atau
(brand personality).” Selanjutnya apabila para konsumen beranggapan merek tertentu secara
fisik berbeda dari merek pesaingin citra merek tersebut akan melekat secara terus menerus
sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu, yang disebut dengan (brand
loyalty).
Asosiasi merek dapat menciptakan suatu nilai bagi perusahaan dan para pelanggang,
karena ia dapat membantu proses penyusunan informasi untuk membedakan merek yang satu
dari mereka yang lain. Terdapat lima keuntungan dari asosiasi merek yaitu.
1. Dapat membantu proses penyusunan informasi. Asosiasi-asosiasi yang terdapat
pada suatu merek, dapat membantu mengihktisarkan sekumpulan fakta dan
spesifikasi yang dapat dengan mudah di kenal oleh pelanggang.
2. Keunttungannya perbedaan. Suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang
sangat penting bagi usaha pembedaan. Asosiasi-asosiasi merek dapat memainkan
peran yang sangat penting dalam membedakan satu merek dari merek lain.
3. Keuntungan alasan membeli. Pada umumnya, asoasiasi merek sangat membantu
para konsumen untuk mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut atau
tidak.
28
4. Penciptaan sikap atau perasaan positif. Aosiasi merek dapat merangsang perasaan
positif yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap produk yang
bersangkutan.
5. Landasan untuk perluasan, asosiasi merek dapat menghasilkan landasan bagi suatu
perluasan merek, yaitu dengan menciptakan rasa kesesuaian antara suatu merek
dan sebuah produk baru.
2.2. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan jurnal volume 3 nomer 1 maret 2015 hal 367-377 oleh Ferdyanto Fure,
Joyee Lapian, dan Rita Taroreh yang berjudul “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di J.CO Manado. Tertera bahwa secara
simultan Brand image, kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen. Secara parsial brand image dan kualitas produk yang berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dan variable harga berpengaruh tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini menggunakan alat analisis
uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan
regresi linear berganda dengan uji f dan t. Hasil dari analisis regresi menggunakan SPSS
20.0 Fhitung = 2,227 > Ftable = 2,47 dengan tingkat signifikan p-value = 0,000 < 0,05, maka di
dapatkan kesimpulan bahwa brand image (X1), Kualitas Produk (X2), dan Harga (X3)
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan Pembelian (Y). Sedangkan
hasil uji t pada Brand Image (X1), thitung = 2,498 > ttabel = 1,98525 dan signifikan p-value =
0,014 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa brand image (X1) berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil uji t pada Kualitas Produk (X2) thitung = 6,543 > ttabel
= 1,98525 dan signifikan p-value = 0,000 < 0,05, maka dapat di sumpulkan kualitas produk
(X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil uji t pada Harga (X3)
29
thitung = -0,589 < ttabel = -1,98525 dan signifikan p-value = 0,0557 < 0,05, maka dapat di
simpulkan Harga (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Kualitas Produk dan citra merek memiliki kontribusi terhadap keputusan pembelian
konsumen, maka pihak J.Co sebaiknya memperhatikan kualitas produk dan citra merek
perusahaan.
Berdasarkan jurnal volume 2 nomer 3 september 2014 hal 1035-1044 oleh Steven
Edbert, Altje Tumbel, dan Willem Alfa Tumbuan pada judul ´Pengaruh Image, Harga, dan
Ikalan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pasta Gigi Pepsodent di Kota
Manado”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang didalamnya
menjelaskan pengaruh antar variabel. Teknik analisis yang digunakan adalah uji validitas,
reliabilitas, asumsi klasik dan hipotesis serta analisis linear berganda. Populasi penelitian ini
adalah warga kelurahan Teling Atas dimana sampel yang digunakan sebanyak 105
responden, dengan menggunakan metode accidental sampling. Hasil analisis secara simultan
menunjukkan bahwa image, harga, iklan, dan kualitas produk berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Secara parsial, kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian. Namun image, harga, dan iklan tidak berpengaruh signifikan.
Penelitian ini menggunakan SPSS version 17.0 dari hasil pengujian hipotesis Uji F sebesar
38,772 dengan tingkat signifikan 0,000<0.05 maka H0 ditolak dan Ha di terima. Artinya
variabel image, harga, iklan, & kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan pembelian produk pasta gigi Pepsodent di kota Manado. Dan dari Pengujian
hipotesis Uji thitung untuk variabel image sebesar 0,630 lebih kecil dari nilai ttabel sebesar -
1,595 dengan tingkat signifikan 0,114 > 0,05, image H0 diterima artinya image tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk pasta gigi, Uji thitung
untuk variabel harga sebesar 0,630 lebih kecil dari nilai ttabel sebesar 1,984 dengan tingkat
signifikan 0,530 > 0,05, hingga H0 diterima artinya harga tidak berpengaruh secara
30
signifikan terhadap keputusan pembelian produk pasta gigi, Uji thitung untuk variabel iklan
sebesar 0,862 lebih kecil dari nilai ttabel sebesar 1,984 dengan tingkat signifikan 0,391 > 0,05,
hingga H0 diterima artinya iklan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk pasta gigi, Uji thitung untuk variabel kualitas sebesar 8,557 lebih besar dari
nilai ttabel sebesar 1,984 dengan tingkat signifikan 0,000 > 0,05, hingga H0 ditolak artinya
kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk pasta
gigi. Manajemen PT. Unilever sebaiknya tetap mempertahankan kualitas produk karena
kualitas sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Menurut jurnal volume.1 nomer.3 Juni 2013, hal. 218-229 oleh Yudhi Soewito pada
judul “ Kualitas Produk, Merek Dan Desain Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Yamaha Mio” Desain penelitian menggunakan survey, dan metode penelitian
adalah metode asosiatif. Instrumen penelitian menggunakan skala Likert, dan teknik analisis
menggunakan regresi linear berganda, mengingat model tersusun atas sejumlah hubungan
kausal antar variabel laten. Penelitian ini menggunakan SPSS version 17.00 for windows
maka dapat diketahui hasil Fhitung =128.095 dan Ftabel =2.70. jadi nampak bahwa Fhitung >
Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil uji F menyatakan bahwa Ho
ditolak berarti Ha diterima, artinya faktor-faktor kualitas produk, merek, dan desain secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio oleh
konsumen pengguna sepeda motor Mio di kecamatan Singkil Manado. Dan pengujian uji
thitung untuk variabel kualitas produk sebesar 16.242 lebih besar dari niai ttabel sebesar 1,980
dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, hingga H0 ditolak artinya kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. thitung untuk variabel merek sebesar
2,323 lebih besar dari niai ttabel sebesar 1,980 dengan tingkat signifikan 0,022 < 0,05, hingga
H0 ditolak artinya merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. thitung untuk
variabel desain produk sebesar 2,153 lebih besar dari niai ttabel sebesar 1,980 dengan tingkat
31
signifikan 0,034 < 0,05, hingga H0 ditolak artinya design berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, merek dan
desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen baik secara simultan
dan secara parsial.
32
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama Penelitian Variabel
Independen
Variabel
Depende
Uji F Uji t Hasil Penelitian
Ferdyant
o Fure
Pengaruh Brand
Image, Kualitas
Produk dan
Harga Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen Di
J.CO Manado
XI : Bran
Image
X2 : Kualitas
Produk
X3 : Harga
Y :
Keputusan
Pembelian
bahwa brand image
(X1), Kualitas
Produk (X2), dan
Harga (X3) secara
bersama-sama
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan Pembelian
(Y)
hasil uji t pada Brand
Image (X1) berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian. pada
kualitas produk (X2)
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian (Y). Dan pada
harga (X3) tidak
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian (Y).
Kualitas Produk dan citra
merek memiliki
kontribusi terhadap
keputusan pembelian
konsumen, maka pihak
J.Co sebaiknya
memperhatikan kualitas
produk dan citra merek
perusahaan
33
Nama Penelitian Variabel
Independen
Variabel
Depende
Uji F Uji t Hasil Penelitian
Steven
Edbert
Pengaruh Image,
Harga, dan Iklan
Produk Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen Pada
Pasta Gigi
Pepsodent di
Kora Manado.
X1 : Image
X2 : Harga
X3 : Iklan
X4 : Kualitas
Produk
Y :
Keputusan
Pembelian
Bahwa variabel
image (X1), harga
(X2), iklan (X3), &
kualitas produk (X4)
berpengaruh secara
simultan terhadap
keputusan pembelian
(Y) produk pasta
gigi Pepsodent di
kota Manado
Hasil uji t pada image(X1)
tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
Pada harga(X2) tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
Pada iklan(X3) tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
Pada kualitas produk(X4)
tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap
Manajemen PT. Unilever
sebaiknya tetap
mempertahankan kualitas
produk karena kualitas
sangat mempengaruhi
keputusan pembelian
konsumen
34
keputusan pembelian (Y).
Yudhi
Soewito
Kualitas Produk,
Merek Dan
Desain
Pengaruhnya
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Sepeda Motor
Yamaha Mio
X1 : Kualitas
Produk
X2 : Merek
X3 : Desain
Y:
Keputusan
Pembelian
artinya faktor-faktor
kualitas produk,
merek, dan desain
secara simultan
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian sepeda
motor Yamaha Mio
oleh konsumen
pengguna sepeda
motor Mio di
kecamatan Singkil
Manado
Hasil uji t pada variabel
produk (X1) berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
Pada Merek berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
Pada Desain berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kualitas produk, merek
dan desain berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen baik secara
simultan dan secara
parsial.
35
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian menurut Sapto Haryoko dalam Iskandar (2008:54)
yaitu teoritis model konseptual variabel-variabel pnelitian, tentang bagaiman pertautan teori-
teori yang beruhungan dengan variabel-variabel penelitian yang ingin diteli, yaitu variabel
bebas dengan variabel terikat.
Sedangkan Sugiono dalam Iskandar (2008:54) menyatakan variabel-variabel
penelitian yang akan diteliti harus jelas, kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubungan
antara variabel-variabel yang akan diteliti dan ada teori yang melandasi, dan kerangka
konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram, sehingga
masalah penelitian yang akan dicari jawabanya mudah dipahami.
Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam
hal ini adalah kualitas produk (X1), harga (X2), dan brand image (X3) terhadap variabel
dependent yaitu keputusan pembelian (Y)
Gambar 2.3.
Kerangka Pemikiran Penelitian
Kualitas Produk (X2):
Kualitas Produk (X3):
Kualitas Produk (Y):
Kualitas Produk (X1):
36
2.4. Hipotesis Penelitian
Pengertian hipotesis penelitian menurut Sugiyono (2009:96), hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan
jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Adapun hipotesis yang di buat dalam
penelitian ini adalah :
1. H1 : Kualitas produk, harga, dan brand image secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk Tupperware di PT.LARIS MANIS UTAMA
2. H2 : Kualitas produk, harga, dan brand image secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk Tupperware di PT.LARIS MANIS UTAMA
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang
menurut (Sugiyono, 2014:8) dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme.
Digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu pengumpulan data mengunakan
instumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian
pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representative proses
penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep
atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya di uji melalui
pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrument penelitian.
Data yang telah kumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan mengunakan statistik
deskriftif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti
atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara
random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana
sampel tersebut diambil.
38
3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel
3.2.1 Deskripsi Populasi
Eriyanto (2007:62) Populasi adalah semua bagian atau anggota dari object yang akan
diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa, atau apa pun yang menjadi
objek dari survei kita. Populasi tidak selalu sama dengan penduduk orang yang tinggal di
wilayah geografis tertentu. Langkah awal yang harus dilakukan pertama kali oleh peneliti
ketika membat suvei adalah menentukan siapa populasi dari survey.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT.LARIS MANIS UTAMA yang
sudah menggunakan produk tupperware.
3.2.2. Sampel
Sugiyono (2014:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel
itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil
populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Penelitian ini mengambil sampel pada karyawan PT.LARIS MANIS UTAMA.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus :
39
n = N_____
1 + ( N x e2 )
n = ukuran sampel
N = populasi
e = presentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
(5%)
Berdasarkan data dari bagian HRD jumlah karyawan PT.LARIS MANIS UTAMA
per Desember 2014 sejumlah 133 orang, maka sampel yang kita ambil dalam penelitian ini
menggunakan rumus slovin dengan tingkat kepercayaan 95%, dan tingkat eror 5% adalah :
N = 133 orang (jumlah populasi/pegawai)
e = (5%) / 100 = 0,05
e2
= 0,0025
n = 133____
1+ (133 x 0,052)
n = 133____
1 + 0,3325
= 99,8123
Dan berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel adalah 99,8123 di bulatkan menjadi 100
reponden.
40
3.2.3. Teknik Sampling
Sugiono (2014:85) mendefinisikan teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat di
kelompokan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
Dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.LARIS MANIS UTAMA
khususnya yang sudah menggunakan produk Tupperware. Penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling dengan menggunakan Sampling
Insidental, penentuan sampel yang di ambil berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebutulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiono (2014:86).
3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Penelitian
Ketika ada pernyataan tentang apa yang anda teliti, maka jawabannya berkenan
dengan vatiabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya Sugiono (2014:38). Dalam penelitian menggunakan variabel terikat
dan variabel bebas.
41
1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhui atau yang menajdi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiono (2014:39).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah (Y) kepuasan pembelian.
2 Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhui atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) Sugiono (2014:39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut ;
A. Kualitas Produk (X1)
B. Harga (X2)
C. Brand Image (X3)
3.3.2 Definisi Operational Variabel
Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variable dengan memberi arti atau menspesifikan kegiatan atau membenarkan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur variable tersebut. Dimana dalam penelitian ini
keputusan pembelian sebagai variabel terikat dan kualitas produk, harga dan brand image
menjadi variabel bebas.
42
A. Keputusan Pembelian
Setiadi (2010:332) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan pembelian
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantara.
Para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang rasional dari
lingkuangan sekitar. Perilaku pembelian mereka sangat di pengaruhui oleh faktor-
faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis Freddy Rangkuti (2006:60).
Dalam penelitian ini indikator yang gunakan keputusan pembelian adalah :
a) Kebudayaan
b) gaya hidup atau life style
c) kepribadian
d) kenyakinan
B. Kualitas Produk
Kotler &Amstrong (2008) menyatakan bahwa kualitas produk adalah kemampuan
sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan
durabilitas,reliabilitas,ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga
atribut produk lainnya. Berdasarkan berbagai definisi diatas maka ditarik kesimpulan
bahwa kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat yang terdapat dalam barang
dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator untuk variabel kulalitas produk adalah :
a) Kinerja (Performance)
b) Fitur (Features)
c) Keandalan (Reliability)
d) Daya Tahan (durability)
e) Estetika (Aesthetics)
43
C. Harga
Arief Rahman (2010:34) dapat di simpulkan harga adalah suatu nilai tukar untuk
mendapatkan barang ataupun jasa yang di keluarkan oleh seorang atau kelompok pada
waktu dan tempat terntentu yang di nyatakan satuan moneter. Lebih lanjut Arif
Rahman mengatakan selain tujuan yang telah di ungkapkan ada tujuan lain penetapan
harga, antara lain :
1. Mempertahankan kesetiaan pelangganan.
2. Meningkatkan pelayanan.
3. Mengurangi minat pesaing yang hendak masuk ke sektor usaha yang sama.
4. Mengelolah tingkat permintaan.
Dalam penelitian ini indikator yang gunakan keputusan pembelian adalah :
Berdasarkan rumusan kebijakan tersebut maka Dalam penelitian ini indikator yang
gunakan harga adalah :
a) Terjangkau
b) Jangka cicilan waktu yang lama
c) Pembayaran cahs
d) Promo
e) Cahs Back
D. Brand Image
Pengertian asosia merek menurut Aaker (1996;160) yang dikutip pada freddy rangkuti
(2008;43) “adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek.
Asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.
Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak
44
pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang
di ingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau
brand image di dalam benak konsumen. Secara sederhana, pengertian brand image
adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen. Dalam
penelitian ini yang menjadi indikator untuk variabel kulalitas produk meurut Low and
Lamb (2004) yang dikutip dari (Noryiyanti,2012) adalah :
a) Useful/not : dapat digunakan dengan baik
b) Moderen/outdate : memiliki model up to date/ tidak ketinggalan jaman
c) Friendly/Unfriendly : Kemudahan dikenali konsumen
d) Trustworthy : terpercaya
e) Warranty : Bergaransi
Tabel 3.3.2.
Operational variabel penelitian
No Variabel Indikator No pernyataan
1 Kualitas Produk (X1) :
kualitas produk adalah keseluruhan ciri
serta sifat yang terdapat dalam barang
dan jasa yang berpengaruh pada
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Kotler &Amstrong (2008)
1. Kinerja
(Performance)
2. Fitur (Features)
3. Keandalan
(Reliability)
4. Daya Tahan
(durability)
5. Estetika (Aesthetics)
P1
P2
P3
P4
P5
45
2 Harga (X2)
mendapatkan barang ataupun jasa yang
di keluarkan oleh seorang atau
kelompok pada waktu dan tempat
terntentu yang di nyatakan satuan
moneter. Arief Rahman (2010:34)
6.Terjangkau
7. Jangka waktu
cicilannya lama
8. pembayaran cahs
9. Promo
10. Cahs back
P6
P7
P8
P9
P10
3 Brand Image (X3)
sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk di benak konsumen. Aaker
(1996;160) yang dikutip pada freddy
rangkuti (2008;43)
11.Dapat di gunakan
dengan baik
12. Design yang
mengikuti jaman
13. Akrab di benak
konsumen
14. Garansi
15. Terpecaya
P11
P12
P13
P14
P15
4 Keputusan Pembelian (Y)
inti dari pengambilan keputusan
pembelian adalah proses pengintegrasian
yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan memilih salah
satu diantara. Setiadi (2010:332)
16. Kebutuhan
17. Keinginan
18. Trend
19. Koleksi
20. Life style
P16
P17
P18
P19
P20
46
3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhui kualitas data hasil penelitian. Yaitu,
kualitas instrumen peneitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas intrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reliabilitas intrumen dan kualitas pengumpulan data
berkenaan ketepan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu
intrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Belum tentu dapat menghasilkan data
yang valid dan reliabel, apabila intrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam
pengumpulan datanya. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan kuesioner (angket), wawancara, studi
pusaka, data primer.
Dalam mendapatkan data yang dibutuhkan teknik dan instrument pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden utuk menjawabnya.
Kuesioner juga merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Sugiyono (2014;142)
Metode ini dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada
responden.Pertanyaan-pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval 1-5,
yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, tagu-ragu, setuju, dan sangat setuju.
47
2. Wawancara
Dalam wawancara peneliti akan mendapatkan beberapa jawaban dari hasil tanya
jawab kepada pihak-pihak yang bersangkutan mengenai masalah pengunaan produk
tupperware.
3. Studi pustaka
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelahaan terhadap buku-buku,
litertur-litertur, catatan-catatan, laporan-laporan, jurnal, makalah, dan skripsi yang
berhubungan dengan penelitian pengaruh kualitas produk, harga dan brand image
terhadap ketusan pembelian
4. Data Primer
Data primer menurut Arsyad (Riza, 2006) adalah data yang dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau menggunakannya. Data yang
dikumpulkan, diolah, dan digunakan sendiri oleh peneliti disebut juga data primer.
Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari metode kuesioner. Dalam
penelitian ini data primer yang digunakan adalah identitas responden yang
pernah menggunakan produk tupperware. seperti nama, jenis kelamin, usia,
jabatan, pendapatan, serta data persepsi responden terhadap kualitas produk, harga,
dan brand image yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
3.4.2. Intrumen Penelitian
Menurut Suryabrata dalam web.slideshare.net, intrumen pengumpulan data adalah alat
yang digunakan untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif keadaan dan aktivitas
atribut-atribut psikologis. Kesimpulannya bahwa intrumen penelitian merupakan alat bantu
yang digunakan pada saat penelitian dengan menggunakan sesuatu metode. Dalam penelitian
ini dibuat berupa lemabaran kuesioner yang di serahkan kepada pengguna produk
Tupperware.
48
3.5. Teknik Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kuantitatif demi
kesasihan dan keandalan serta tingkat kepercayaan data yang telah terkumpul.Teknik
keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Hal ini merupakan salah
satu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, (Moleong, 2006).
Melalui teknik pemeriksaan ini, penulis menggunakan teknik triangulasi sumber dan
triangulasi teori, dimana data yang yang telah dikumpulkan kemudian dikaitkan dengan
teori-teori dari terlaksananya strategi pemasaran kualitas produk, harga dan brand image
terhadap keputusan pembelian pada produk Tupperware di karyawan PT.LARIS MANIS
UTAMA diyakini fakta, data, dan informasi yang didapat dapat dipertanggungjawabkan dan
memenuhi persyaratan kesasihan dan keandalan. Kemudian pemeriksaan melalui sumber
dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dan wawancara dengan informan.
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data kedalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sugiyono (2014;244).
Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu di arahkan
untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah di rumuskan dalam
proposal. karena datanya kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan metode statistik
yang sudah tersedia. Analisis data kuantiatif menggunakan data berbentuk angka-angka
49
yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau penjumlahan dari kuesioner. Adapun
metode pengolahannya adalah sebagai berikut :
1. Editing ( Pengeditan )
Memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data yang dianggap tidak perlu,
untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesa.
2. Coding ( Pemberian Kode )
Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuesioner untuk kelompok ke dalam
kategori yang sama.
3.Scoring (Pemberian Skor)
Untuk mendapatkan data kuantitatif, digunakan skala Likert yang diperoleh dari daftar
pertanyaan yang digolongkan ke dalam lima tingkatan (Sugiyono, 2014:243 Berikut
adalah contoh skala likert yang akan digunakan dalam penelitian :
a. Untuk jawaban a sangat tidak setuju diberi nilai = 1
b. Untuk jawaban b tidak setuju diberi nilai = 2
c. Untuk jawaban c ragu-ragu dineri nilai = 3
d. Untuk jawaban c setuju diberi nilai = 4
e.Untuk jawaban e sangat setuju diberi nilai = 5
Dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) alat analisis
yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan mengenai pengaruh
kualitas produk, harga, dan brand image secara parsial dan simultan terhadap keputusan
pembelian adalah sebagai berikut :
50
3.6.1. Uji Reliabilitas dan Validitas
1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator
dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Pengukuran reliabilitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja.
Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
lain atau mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,6 (Ghozali, 2011).
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner mampu untuk mengungkap
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Jika suatu indikator
mempunyai korelasi antara skor masing-masing indikator terhadap skor totalnya (skor
variabel konstruk) maka dikatakan indikator tersebut valid. Suatu item dianggap valid
jika skor total korelasi lebih besar dari 0,30. (Duwi Priyatno, 2010)
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik. Salah satu cara
termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
51
normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat dari normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting dataresidual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sebenarnya akan mengikut garis diagonalnya
(Ghozali, 2011). Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah (Ghozali,
2011) :
a. Jika data menyebar disekitar garis garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini
tidak orthogonal (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini, teknik untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF
dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak adanya multikolinearitas diantara variabel
bebasnya (Ghozali, 2011).
52
3. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai dlaam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,
2006:125). Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah homoskedastisitas.
Ghozali (2006:125) menyatakan bahwa salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
dengan nilai residualnya dan dasar untuk menganalisisnya dijelaskan sebagai berikut :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda
3.6.3.1 Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel bebas,
yaitu kualitas produk, harga dan brand image terhadap satu variabel terikat, yaitu
keputusan pembelian di karywan PT LARIS MANIS UTAMA (Ghozali, 2009:13). Formula
untuk regresi linear berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
53
Y= a+b1X1+b2 X2+b3X3+€
Dimana :
Y = keputusan pembelian
X1 = kualitas produk
X2 = harga
X3 = brand image
b1 = koefisien regresi untuk varibel kualitas produk
b2 = koefisien regresi untuk varibel harga
b3 = koefisien regresi untuk variabel brand image
€ = dianggap sama dengan nol
3.6.3.2 Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi berguna untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variable dependen (Ghozali,2009). Dalam
penelitian ini untuk melihat koefisien determinasi menggunakan nilai Adjusted 2 untuk
mengetahui model regresi yang terbaik.
54
3.6.4. Pengujian Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan
godness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien
determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan
secara statistik apabila nilai uji statistik dari penelitian ini berada dalam daerah kritis
(daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah dimana Ho di terima (Ghozali: 2011).
3.6.4.1. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.Untuk
menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F :
1.Taraf signifikan α = 0,05
2. Kriteria pengujian dimana Ha diterima apabila p value < α dan Ha ditolak apabila p value
> α. (Ghozali, 2006).
F = R2 / ( k – 1 )
( 1 – R2 ) / ( N – k )
Keterangan :
F = nilai F hitung
R2 = koefisien determinasi
K = jumah variabel
N = jumlah pengamatan (ukuran sampel)
Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah :
55
Ho: Variabel-variabel bebas yaitu harga, kualitas produk, dan brand image tidak mempunyai
pengaruh secara parsial dan simultan terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan
pembelian produk tupperware.
Ha: Variabel-variabel bebas yaitu harga, kualitas produk, dan brand image mempunyai
pengaruh secara parsial dan simultan terhadap variable terikatnya yaitu kepuasan
pembelian produk tupperware.
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi, yaitu membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha .
(Ghozali, 2011)
3.6.4.2. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
Variabel bebas dinyatakan berpengaruh terhadap variabel terikat apabila mempunyai
tingkat signifikansi dengan toleransi kesalahan peramalan < 0,05 sehingga bisa
disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan, berarti atau bermakna dari variabel bebas
terhadap variabel terikatnya.
t = bj
sbj
56
Keterangan :
t = nilai t hitung
bj = koefisien regresi
sbj = kesalahan baku koefisien regresi
57
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANILISIS DATA
4.1. Penyajian Data
4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
PT. Laris Manis Utama, adalah perusahaan distributor buah yang mensuplay buah-buah
import dan lokal seluruh indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1995 didirikan oleh
Eddy Simon yang saat ini menjadi presiden di PT.LARIS MANIS UTAMA dengan di
dampingin putra pertamanya bernama Hendry Sim perusahaan ini mampu mensuplay
kebutuhan buah di seluruh Indonesia. Hendry Sim selaku direktur namun dengan jabatannya
tersebut beliau selalu terjun lapangan ke lapangan untuk mencari supplier buah-buah dari
berbagai negara.
PT.Laris Manis Utama merupakan importir buah nasional yang berkantor pusat di Jakarta.
Perusahaan ini pemain buah import dari berbagai negara ASIA & EROPA. Untuk menjaga
kualitas buah tetap fresh perusahaan ini memeliki sistem penjualan cepat (fast selling),
distributor buah ini mempunyai beberapa gudang buah yang menyebar di seluruh Indonesia
yaitu di Palembang, Semarang, Jakarta, Manado, Bali, Makasar, NTT, dan di Jatim ada
Kediri & Malang. Menjadi importir buah nomer 1 dan profesional itulah visinya.
4.1.2. Diskripsi Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek yang di gunakan untuk peneliti adalah produk tupperware.
Tupperware Corporation yang berpusat di Orlando Amerika Serikat adalah perusahaan
multinasional yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk
keperluan rumah tangga.Dengan sistem penjualan langsung (direct selling), Tupperware
berkembang dan berada di lebih dari 100 negara. Berkat penemuannya yang gemilang tahun
58
1937 di Amerika & dikembangkan tahun 1946, Earl Tupper melahirkan berbagai produk
innovatif bermerek Tupperware. Kehadirannya mempermudah dan memperindah kehidupan
para ibu rumah tngga di Amerika.
Home party Tupperware yang dikenal sebagai Tupperware Party adalah cara penjualan
yang unik, informatif dan menghibur. Cara ini pertama kali diperkenalkan oleh Brownie
Wise. Kejeliannya memanfaatkan teknologi membuat Tupperware tanggap dengan berbagai
perubahan yang terjadi di masyarakat. Diperkirakan hampir setiap 2,3 detik diselenggarakan
Tupperware Party di salah satu sudut dunia. Tupperware selalu melahirkan produk baru
berkualitas yang innovatif, berdesain unik dengan warna warni yang khas, trendy dan
menarik. Bahan yang digunakanpun berkualitas terbaik, aman bagi kesehatan serta ramah
lingkungan bahkan telah memenuhi ketentuan FDA, EFSA dan FS.
Sesuai dengan komitmennya dalam memberi kepuasan maksimal kepada semua pencinta
dan penggunanya, Tupperware tak ragu untuk memberikan garansi seumur hidup (sesuai
pemakaian normal). Secara resmi Tupperware dipasarkan di Indonesia tahun 1991. PT. Alif
Rose di Jakarta merupakan distributor resmi pertama Tupperware, dan kini sudah lebih dari
73 Distributor resmi yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Didukung
lebih dari 190.000 tenaga penjual independen, produk Tupperware berhasil menembus
berbagai kalangan. Pelatihan dan bimbingan yang diberikan merupakan bekal untuk menjadi
tenaga penjual yang tangguh. Meski terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan
pendidikan, namun ada satu persamaannya yaitu bisa menyisihkan waktu untuk keluarga,
sekaligus memiliki karir dan penghasilan yang sangat memuaskan. Visi Tupperware
Indonesia adalah menjadi Company of Choice dan Brand of Choice. Sedangkan misinya
adalah merubah hidup lebih banyak orang menjadi lebih baik lagi. Semangat!
59
4.1.3. Deskripsi Karakteristik Responden
Pada penelitian ini Peneliti menyebarkan kuisioner sebayak 100 lembar dan kembali
semuanya. Pada bagian ini dideskripsikan mengenai karakteristik responden yang
memberikan jawaban kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan, lama
bekerja dan tingkat pekerjaan.
Tabel 4.1
Karakteristik Jenis Kelamin
Jenis Kelamin/ Gender Frekuensi Persentase
Pria 13 13%
Wanita 87 87%
Jumlah 100 100%
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Tabel diatas menunjukkan karakteristik responden ditinjau dari jenis kelamin atau
gender yang terdiri atas 100 orang. Responden yang berjenis kelamin pria berjumlah 13 orang
atau 13% dan responden berjenis kelamin wanita berjumlah 87 atau 87%. Selanjutnya
karakteristik tentang pendapatan dalam sebulan responden ditunjukkan oleh tabel berikut ini :
Tabel 4.2
Karakteristik Pendapatan dalam 1 Bulan
Pendapatan Frekuensi Persentase
< Rp 3.000.000 82 82%
Rp 3.000.000 – Rp 4.500.000 16 16%
Rp 4.500.000 – Rp 5.000.000 2 2%
> Rp 5.000.000 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
60
Tabel diatas menunjukkan karakteristik responden yang perpendapatan < Rp
3.000.000,- berjumlah 82 orang atau 82%, responden yang berpendapatan Rp 3.000.000,-
sampai Rp 4.500.000,- berjumlah 16 orang atau 16% dan responden yang berberpendapatan
Rp 4.500.000,- sampai Rp 5.000.000,- berjumlah 2 orang atau 2% dan responden yang
berpendapatan lebih dari Rp 5.000.000,- berjumlah 0 orang atau 0%, karena peneliti tidak
menemukan responden dengan karakteristik berpendaptan lebih dari Rp 5.000.000,-
Selanjutnya karakteristik tentang lama bekerja responden yang di tunjukkan oleh tabel
4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Karakteristik Lama Menggunakan Tupperware
Lama Bekerja Frekuensi Persentase
< 1 tahun 92 92%
1 – 3 tahun 8 8%
3 – 5 tahun 0 0%
> 5 tahun 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Tabel diatas menunjukkan karakteristik responden ditinjau dari jenis lama
menggunakan tupperware yang terdiri atas 100 orang. Responden yang lama bekerja kurang
dari 1 tahun berjumlah 92 orang atau 92%, sedangkan responden yang lama menggunakan
tupperware 1 sampai 3 tahun berjumlah 8 orang atau 8% dan sedangkan responden yang
lama menggunakan tupperware 3 – 5 tahun dan lebih dari 5 tahun berjumlah 0 orang atau 0%,
karena peneliti tidak menemukan responden dengan karakteristik tersebut.
62
Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel kualitas produk (X1) diperoleh
jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Jawaban Responden Mengenai Variabel Kualitas Produk (X1)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
x1.1 100 2.00 5.00 3.6800 .83943
x1.2 100 2.00 5.00 3.8600 .69660
x1.3 100 2.00 5.00 3.7000 .70353
x1.4 100 2.00 5.00 3.5000 .78496
x1.5 100 3.00 5.00 4.0800 .66180
Valid N
(listwise)
100
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban keseluruhan responden
berada pada interval 3,40 < a ≤ 4,20, berarti responden setuju atas pernyataan yang diajukan
mengenai variabel kualitas produk (X1).
63
4.1.4.3 Deskripsi Variabel Harga (X2)
Harga adalah mendapatkan barang ataupun jasa yang di keluarkan oleh seorang atau
kelompok pada waktu dan tempat terntentu yang di nyatakan satuan moneter. Arief Rahman
(2010:34). Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel harga (X2) diperoleh jawaban
dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Jawaban Responden Mengenai Variabel Harga (X2)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
x2.1 100 2.00 5.00 3.8400 .81303
x2.2 100 2.00 5.00 3.8800 .71464
x2.3 100 2.00 5.00 3.8400 .61496
x2.4 100 2.00 5.00 3.7400 .66088
x2.5 100 2.00 5.00 3.5800 .72725
Valid N
(listwise)
100
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden secara
keseluruhan berada pada interval 3,40 < a ≤ 4,20 berarti responden setuju atas pernyataan
yang diajukan mengenai variabel harga.
64
4.1.4.4 Deskripsi Variabel Brand Image (X3)
Brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen.
Aaker (1996;160) yang dikutip pada freddy rangkuti (2008;43).
Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel brand image (X3) diperoleh
jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7
Jawaban Responden Mengenai Variabel Brand Image (X3)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
x3.1 100 2.00 5.00 3.7200 .77954
x3.2 100 2.00 5.00 3.3800 .96169
x3.3 100 2.00 5.00 3.6600 .84351
x3.4 100 2.00 5.00 3.7000 .92660
x3.5 100 2.00 5.00 3.7000 .78496
Valid N
(listwise)
100
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata – rata jawaban responden secara
keseluruhan berada pada interval 3,40 < a ≤ 4,20, berarti responden setuju atas pernyataan
yang diajukan mengenai variabel brand image.
65
4.1.4.5 Deskripsi Variabel Kepuasan Konsumen (Y)
inti dari pengambilan keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan
memilih salah satu diantara. Setiadi (2010:332). Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai
variabel kepuasan konsumen (Y) diperoleh jawaban dari responden yang selengkapnya
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
y1 100 2.00 5.00 3.3200 .76383
y2 100 2.00 5.00 3.3000 .85870
y3 100 2.00 5.00 3.6200 .77564
y4 100 2.00 5.00 3.8200 .89194
y5 100 2.00 5.00 3.7600 .84232
Valid N
(listwise)
100
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden secara
keseluruhan berada pada interval 3,40 < a ≤ 4,20 berarti responden setuju atas pernyataan
yang diajukan mengenai variabel kepuasan konsumen.
66
4.2. Analisis Data
4.2.1. Uji Instrumen
Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social
Science) version 17.00 for windows.
4.2.1.1 Hasil Pengujian Validitas
Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti secara tepat. Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan analisis product momen correlation dari pearson. Variabel
dinyatakan valid dapat diketahui dari signifikansi dari hasil perhitungan korelasi lebih kecil
dari 0,05. Variabel juga dapat dinyatakan valid jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel
(Santoso, 2005: 277).
Hasil pengujian validitas terhadap variabel kualitas produk (X1) dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Produk (X1)
Pernyataan Koef. Korelasi Sig Keterangan
1 0,470 0,000 Valid
2 0,483 0,000 Valid
3 0,758 0,000 Valid
4 0,705 0,000 Valid
5 0,591 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel kualitas
produk yang tingkat signifikansinya 0,000 atau < 0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal
67
tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel kualitas produk adalah
valid
Hasil pengujian validitas terhadap variabel harga (X2) dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas Variabel Harga (X2)
Pernyataan Koef. Korelasi Sig Keterangan
1 0,580 0,000 Valid
2 0,565 0,000 Valid
3 0,653 0,000 Valid
4 0,719 0,000 Valid
5 0,774 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel harga yang
tingkat signifikansinya 0,000 atau < 0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal tersebut berarti
bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel harga adalah valid.
Hasil pengujian validitas terhadap variabel brand image (X3) dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Validitas Variabel Brand Image (X3)
Pernyataan Koef. Korelasi Sig Keterangan
1 0,831 0,000 Valid
2 0,845 0,000 Valid
3 0,853 0,000 Valid
4 0,886 0,000 Valid
5 0,674 0,000 Valid
68
Sumber: Hasil Pengujian Validitas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel brand image
yang tingkat signifikansinya 0,000 atau < 0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal tersebut
berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel brand image adalah valid.
Hasil pengujian validitas terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Pernyataan Koef. Korelasi Sig Keterangan
1 0,692 0,000 Valid
2 0,700 0,000 Valid
3 0,722 0,000 Valid
4 0,822 0,000 Valid
5 0,699 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel keputusan
pembelian yang tingkat signifikansinya 0,000 atau < 0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal
tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel keputusan pembelian
adalah valid.
4.2.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel (handal) jika jawaban responden terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengertian lain adalah apakah
seluruh pernyataan layak untuk digunakan.
69
Dengan kata lain, reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan
yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur penelitian. Analisisa reliabilitas item bertujuan untuk
menguji konsistensi item – item pernyataan dalam mengungkap indikator penelitian.
Alat ukur yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk
memilih jawaban-jawaban tertentu. Alat ukur yang reliable (dapat dipercaya) akan
menghasilkan data yang juga dapat dipercaya (Rangkuti, 2008: 76).
Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien alfa atau
cronbach’s alpha (Sugiono dan Wibowo, 2008: 227). Item pengukuran dikatakan reliable
jika memiliki koefisien alfa lebih besar dari 0,6 (Malhotra, 2005: 282).
Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan
brang image (X3) pada keputusan pembelian (Y) dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel
Cronbach's
alpha
Reliabilitas
minimum
Keterangan
Kualitas produk (X1) 0,731 0,600 Reliabel
Harga (X2) 0,759 0,600 Reliabel
Brand image (X3) 0,810 0,600 Reliabel
Keputusan pembelian (Y) 0,787 0,600 Reliabel
Sumber: Hasil Pengujian Reliabilitas
Dari hasil pengujian reliabilitas, dapat diperoleh hasil bahwa nilai koefisien alfa atau
Cronbach’s Alpha untuk semua variabel adalah > 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua variabel telah reliabel.
70
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1 Hasil Pengujian Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat
yaitu kualitas audit dan variabel bebas yaitu indepensi dan kompetensi, dengan variabel
moderasi yaitu etika audit mempunyai distribusi normala ataukah tidak. Model regresi yang
baik adalah model regresi yang berdistribusi normal.
Gambar 4.1
Normalitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah (Ghozali, 2011) adalah
jika data menyebar disekitar garis garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi
71
tidak memenuhi asumsi normalitas. Jadi dapat disimpulkan regresi ini memiliki distribusi
normal.
4.2.2.2. Hasil pengujian multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen/bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas. Gejala multikolinieritas yang cukup tinggi dapat menyebabkan
standar kesalahan dari koefisien regresi masing-masing variabel bebas menjadi sangat tinggi.
Tabel 4.14
Hasil uji multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .590 .322 1.833 .070
Kualitas_pro
duk
-.158 .102 -.116 -1.561 .122 .587 1.705
Harga .337 .099 .259 3.404 .001 .562 1.780
Brand_image .633 .054 .741 11.681 .000 .806 1.240
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
72
Suatu variabel dikatakan bebas dari multikolinearitas jika VIF < 10 dan angka
tolerance > 0,01. Dari tabel diatas Dapat diketahui bahwa variabel kualitas produk (X1)
sebesar 1,705 < 10 dan memiliki tolerance 0,587 > 0,01, variabel harga (X2) sebesar 1,780 <
10 dan memiliki tolerance 0.562 > 0,01 dan variabel brand image (X3) sebesar 1,240 < 10
dan memiliki tolerance 0,806 > 0,01, sehingga dapat dikatakan regresi interaksi yang
digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.
4.2.2.3.Hasil pengujian heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut
Homoskedastisitas yang merupakan model regresi yang baik (Ghozali, 2011:125)
Gambar 4.2
Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
73
Bila terjadi gejala heteroskedastisitas akan menimbulkan akibat varians koefisien
regresi menjadi minimum dan confidence interval melebar sehingga uji signifikansi statistik
tidak valid lagi. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
di‐studentized. Apabila ada pola tertentu, seperti titik‐titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian (menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas. Apabila pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga dari gambar
diatas dapat disimpulkan model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.2.2.4. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Untuk menguji pengaruh beberapa variable independent atau variabel bebas yang
terdiri dari variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan brand image (X3) terhadap variable
dependent atau variabel terikat yaitu variabel keputusan pembelian (Y), maka digunakan
analisa regresi linier berganda.
Dengan rumus :
Y = a + b1. X1 + b2. X2 + b3. X3 + ei
Keterangan : a = konstanta
b1, b2, b3 = nilai koefisien masing – masing variabel bebas
X1 = kualitas produk
X2= harga
X3 = brand image
74
Y = keputusan pembelian
ei = nilai kesalahan
Dimana dari hasil pengujian regresi linier interaksi yang dilakukan dengan bantuan
progam SPSS (Statistical Product and Service Solutions) diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 0,590 - 0,158X1+ 0,337X2+ 0,633X3 + ei
Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dari perhitungan diatas maka dapat
dijelaskan pengaruh antara variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan brand image (X3)
terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a) Nilai Konstanta = 0,590
Nilai konstanta 0,590 menunjukkan bahwa apabila variabel X1, X2 dan X3 dalam kondisi
tetap atau konstan, maka keputusan pembelian (Y) sebesar 0,590 satuan, yang berarti
bahwa tanpa adanya variabel bebas yaitu kualitas produk (X1), harga (X2) dan brand
image (X3), maka keputusan pembelian (Y) akan tetap sebesar 0,590.
b) Nilai b1 = -0,158
Nilai b1 menunjukkan nilai -0,158 dan memiliki tanda koefisien regresi yang negatif, hal
tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang tidak searah antara variabel kualitas produk
(X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi
peningkatan atau kenaikan pada variabel kualitas produk (X1) dengan asumsi bahwa
variabel harga (X2) dan brand image (X3) dalam kondisi tetap atau konstan, maka
keputusan pembelian (Y) akan mengalami penurunan dan sebaliknya.
c) Nilai b2 = 0,337
Nilai b2 menunjukkan nilai 0,337 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal
tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel harga (X2) dengan
variabel keputusan pembelian (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi peningkatan atau
75
kenaikan pada variabel harga (X2) dengan asumsi bahwa variabel kualitas produk (X1),
dan brand image (X3) dalam kondisi tetap atau konstan, maka keputusan pembelian (Y)
akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.
d) Nilai b3 = 0,633
Nilai b3 menunjukkan nilai 0,633 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal
tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel brand image (X3)
dengan variabel keputusan pembelian (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi peningkatan
atau kenaikan pada variabel brand image (X3) dengan asumsi bahwa variabel kualitas
produk (X1) dan harga (X2) dalam kondisi tetap atau konstan, maka keputusan pembelian
(Y) akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.
4.2.2.5. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan
brand image (X3), secara bersama – sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)
dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda (R2) yang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.15
Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .830a .688 .679 .34167 2.267
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Kualitas_produk, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
76
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui korelasi antara variabel bebas
dengan variabel terikat adalah kuat karena R = 0,830 > 0,5. Sedangkan R Square sebesar
0,688 berarti 68,8% variasi perubahan dari keputusan pembelian (Y) disebabkan oleh faktor
kualitas produk (X1), harga (X2) dan brand image (X3), sedangkan sisanya sebesar 31,2%
variasi atau perubahan keputusan pembelian disebabkan oleh variable – variabel lain yang
tidak disertakan dalam penelitian ini.
4.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis
4.2.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Pembuktian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji F
untuk menguji pengaruh secara simultan atau bersama-sama yaitu pengaruh variabel bebas
yang terdiri dari kualitas produk (X1), harga (X2) dan brand image (X3) secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel keputusan pembelian (Y), maka digunakan uji F. Berdasarkan
uji F sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.16
Hasil Analisa Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 24.744 3 8.248 70.654 .000a
Residual 11.207 96 .117
Total 35.950 99
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Kualitas_produk, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
77
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 70,654
dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Selanjutnya untuk jumlah sampel sebanyak 100 sampel
dan 3 variabel bebas yang diteliti, maka dapat diketahui bahwa besarnya Ftabel adalah sebesar
2,699.
Selanjunya nilai Fhitung dan Ftabel yang diperoleh, diplotkan kedalam kurva penerimaan
dan penolakan Ho berikut ini:
Gambar 4.3
Kurva Distribusi Uji F
Ho diterima bila Fhitung < Ftabel
Ho ditolak bila Fhitung ≥ Ftabel
Karena Fhitung > Ftabel yaitu 70,654 > 2,699 dan memiliki taraf signifikansi sebesar
0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa “kualitas produk, harga dan brand image berpengaruh secara simultan atau bersama –
sama terhadap keputusan pembelian”, dapat diterima dan terbukti kebenarannya.
Daerah terima Ho Daerah tolak Ho
Ftabel
2,699
3,
Fhitung
70,654
78
4.2.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui atau menguji salah satu variabel bebas yang terdiri dari kualitas
produk (X1), harga (X2) dan brand image (X3) mempunyai pengaruh secara parsial atau
kepeutusan pembelian (Y), maka digunakan uji t. Berdasarkan uji t sesuai dengan hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.17
Hasil AnalisaUji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) .590 .322 1.833 .070
Kualitas_pro
duk
-.158 .102 -.116 -1.561 .122 .587 1.705
Harga .337 .099 .259 3.404 .001 .562 1.780
Brand_image .633 .054 .741 11.681 .000 .806 1.240
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengaruh Variabel Kualitas Produk (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Ho: bi = 0 (variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung)
Hi: bi
79
α = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (100 - 3 - 1) = 96
ttabel = 1,985
thitung = 1,561
Gambar 4.4
Kurva Distribusi Uji t
Pengaruh Kualitas Produk (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Ho diterima dan Hi ditolak bila thitung < ttabel
Ho ditolak dan Hi diterima bila thitung ≥ ttabel
Karena thitung < ttabel yaitu 1,561 < 1,985 dan memiliki taraf signifikansi sebesar
0,122 yang > 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak, maka variabel kualitas produk (X1)
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian.
b. Pengaruh Variabel Harga (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Ho : bi = 0 (variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung)
Hi : bi ≠ 0 (variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung)
α = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (100 - 3 - 1) = 96
ttabel = 1,985
thitung = 3,404
Daerah terima Ho Daerah tolak Ho
ttabel
1,985
thitung
1,561
Daerah tolak Ho
ttabel
-1,985
80
Gambar 4.5
Kurva Distribusi Uji t
Pengaruh Harga (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Ho diterima dan Hi ditolak bila thitung < ttabel
Ho ditolak dan Hi diterima bila thitung ≥ ttabel
Karena thitung > ttabel yaitu 3,404 > 1,985 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,001
< 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, maka variabel harga (X1) mempunyai pengaruh
yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian.
c. Pengaruh Variabel Brand Image (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Ho:bi = 0 (variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung )
Hi: bi
α = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (100 - 3 - 1) = 96
ttabel = 1,985
thitung = 11,681
Daerah terima Ho Daerah tolak Ho
ttabel
1,985
thitung
3,404
Daerah tolak Ho
ttabel
-1,985
81
Gambar 4.6
Kurva Distribusi Uji t
Pengaruh Brand Image (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Ho diterima dan Hi ditolak bila thitung < ttabel
Ho ditolak dan Hi diterima bila thitung ≥ ttabel
Karena thitung > ttabel yaitu 11,681 > 1,985 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,000
yang < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, maka variabel keputusan pembelian (X3)
mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian.
4.3. Interpretasi/Pembahasan
Berdasarkan R square sebesar 0,688 berarti 68,8 % variasi perubahan dari keputusan
pembelian (Y) disebabkan oleh variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan brand image
(X3). Sedangkan sisanya sebesar 31,2% variasi atau keputusan pembelian disebabkan oleh
variable – variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Misalnya promosi.
Berdasarkan hasil uji F diketahui nilai F hitung (70,654) > F tabel (2,699) dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 atau 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
kualitas produk (X1), harga (X2) dan brand image (X3) secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). sehingga hipotesis yang pertama yang
Daerah terima Ho Daerah tolak Ho
ttabel
1,985
thitung
11,681
Daerah tolak Ho
ttabel
-1,985
82
menyatakan “kualitas produk, harga dan brand image secara simultan berpengaruh terhadap
pengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk tupperware dikaryawan PT. Laris
Manis Utama” dinyatakan dapat diterima dan terbukti kebenarannya.
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel kualitas produk (X1) diketahui nilai t hitung (-
1,058) < t tabel (1,985) dengan tingkat signifikansi 0,122 > 0,05 atau 5%. Variabel harga (X2)
diketahui tingkat t hitung (3,337) < t tabel (1,985) dengan tingkat signifikansi 0,001 > 0,05
atau 5%. Dan variabel brand image (X3) diketahui t hitung (11,681) > t table (1,985) dengan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 atau 5%.
Dari uji t tersebut menunjukkan bahwa variabel harga (X2) dan brand image (X3)
secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Dan
sedangkan kualitas produk (X1) secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang dignifikan
terhadap keputusan pembelian. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis kedua yang
menyatakan, “kualitas produk, harga dan brand image secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pada produk tupperware di karyawan PT. Laris Manis Utama”
dinyatakan tidak dapat diterima dan tidak terbukti kebenerannya.
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang berjudul pengaruh kualitas produk, harga dan brand
image berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk tupperware di
karyawan PT. Laris Manis Utama dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji F, kualitas produk, harga dan brand imgae berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian pada produk
tupperware di karyawan PT. Laris Manis Utama.
2. Berdasarkan hasil uji t, harga dan brand image mempunyai pengaruh signifikan
secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk tupperware di
karyawan PT. Laris Manis Utama. Dan sedangkan kualitas produk tidak
mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian
pada produk tupperware dikaryawan PT. Laris Manis Utama.
5.2.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Untuk agent atau manager marketing agar meningkatkan dan menanamkan brand
image dalam campaig produk maupun campaig branding, untuk menanamkan
citra produk tupperware pada konsumennya.
84
2. Harga mempengaruhi keputusan pembelian tupperware, sehingga manager
marketing lebih kreatif dalam memberikan varian harga satuan atau dalam
bentuk strategi paket produk.
3. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya dapat mempertimbangkan
untuk menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian
pada produk tupperware.
85
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen. Cetakan keempat. Penerbit Kencana,
Bandung.
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi Ketigabelas.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1,
Erlangga, Jakarta
Erlangga. Jakarta. Machfoedz, M. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Cetakan Pertama.
Penerbit. Cakra Ilmu. Jakarta.
Joseph P.Canon, Willim D. Perreualt, Jr., E. Jerome McCarthy 2008. Pemasaran Dasar.
Edisi 16, Edward Tanujaya, Jakarta.
M.Faud, Christin H., Nurlela. Sugiarto, Paulus, Y.E.F. 2006. Pengantar Bisnis. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fredy Rangkuti. 2006. Analisi Swot Teknik Memebedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Ferdyanto Fure, Joyee Lapian, Rita Taroreh. 2015. Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk
dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di J.CO Manado. ISSN 2303-1174.
Jurnal Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal.367-377. ISSN 2303-1174
Steven Edbert, Altje Tumbel, Willem Alfa Tumbuan. 2014. Pengaruh Image, Harga, Iklan
dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pasta Gigu
Pepsodent di Kota Manado. ISSN 2303-1174. Jurnal Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 1035-
1044.
86
Yudi Soewito. 2013. Kualitas Produk, Merek dan Desain Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio. ISSN 2303-1174.Jurnal Vol1 No.3 2013, Hal.218-
229.
Lia Natalia. 2012. Analisis Faktor yang Memepengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja
Pada Giant Hypermart Bekasi. Jurnal Ekonomi manajement. Universitas Gunadarma.
http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2096/1/Artikel_10205725.pdf
Freddy Rangkuti. 2006. Measuring Customer Satisfaction Teknik mengukur dan Strategi
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Cetakan ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Husein Umar. 2005. Riset Pemsaran Perilaku Konsumen.Cetakan Keempat. PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemsaran. Edisi ke 12, jilid 1. PT Indeks.
Jakarta
Bilson Simamora. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Cetakan ketiga. PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. PT Alfabeta. Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Alih Bahasa : Benyamin Molan. Manajemen
Pemasaran. Edisi Keduabelas. Jilid 1. Cetakan Keempat. Jakarta. PT. Indeks.
Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough. 2009. Kewirausahaan dan Manajemen
Usaha Kecil. Edisi 5 Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.
M.Suyanto. (2007). Marketing Strategy Top Brand Indonesia. CV. Andi Offet. Yogyakarta.
87
Freddy Rangkuti. (2008). Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan
Merek + Analisis Kasus dengnan SPPS. Cetakan ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Eriyanto. (2007). Teknik Sampling Analisis Opini Publik. PT LKIS Pelangi Aksara
Yogyakarta. Jakarta
Darmadi duriyanto. (2004). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
LAMPIRAN A
KUESIONER PENELITIAN
Responden Yth,
Nama saya Ratte Novitasari, mahasiswi Universitas Wijaya Putra angkatan 2011 konsentrasi
Manajemen Pemasaran. Saat ini saya sedang melakukan penelitian skripsi mengenai kualitas
produk, harga, dan brand image terhadapad keputusan pembelian pada produk tupperware.
Untuk itu, saya memohon kesediaan saudara untuk mengisi keusioner ini dan menjawab
seluruh pernyataan sesuai keadaan yang sebenarnya. Saya pastikan bahwa jawaban anda akan
diperlakukan secara rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Atas waktu
dan partisipasi anda saya ucapkan terima kasih.
Bagian I
Petunjuk: Mohon untuk mengisi data-data di bawah ini, dan lingkari untuk pendapatan yang
mendekati.
Nama :
Jenis kelamin : Perempuan / Laki-laki
Usia :
Status Karyawan :
Pendapatan dalam 1 bulan: ( lingkari jawaban anda )
a. ≤ Rp 3.000.000,- c. Rp 4.500.001,- s/d Rp 5.000.000,-
c. Rp 3.000.001,- s/d Rp 4.500.000,- d. d. ≥ Rp 5.000.001,-
Berapa lama anda menggunakan tupperware : ( lingkari jawaban anda )
a. ≤ 1 tahun c. ≥ 3 tahun s/d ≤ 5 tahun
b. ≥ 1 tahun s/d ≤ 3 tahun d. ≥ 5 tahun
Bagian II
Petunjuk: Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan anda. 1 (sangat tidak
setuju), 2 (tidak setuju), 3 (ragu-ragu), 4 (setuju), dan 5 (sangat setuju).
A.Kualitas Produk
No Pernyataan
1
sangat
tidak
setuju
2
tidak
setuju
3
ragu-
ragu
4
setuju
5
sangat
setuju
1 Tupperware memiliki kinerja yang praktis
dalam penggunaannya
2 Tupperware mempunyai tampilan yang
menarik
3 Tupperware dapat di andalkan dalam
setiap moment
4 Tupperware memeliki daya tahan produk
yang kuat.
5 Semua produk tupperware memiliki
design yang bagus
B. Harga
C. Brand Image
D. Keputusan Pembelian
No Pernyataan
1
sangat
tidak
setuju
2
tidak
setuju
3
ragu-
ragu
4
setuju
5
sangat
setuju
1 Harga tupperware terjangkau dalam
masyarakat
2 Memiliki jangka waktu yang lama untuk
pembayaran kredit
3 Diskon yang besar untuk pembayaran
cahs
4 Banyak prmosi pada produk tupperware
5 Mendapatkan chas back atau sesuatu
lainya dalam setiap pembelian
tupperware.
No Pernyataan
1
sangat
tidak
setuju
2
tidak
setuju
3
ragu-
ragu
4
setuju
5
sangat
setuju
1 semua produk-produk tupperware tidak
memiliki kendala dalam penggunaannya
2 Design tupperware mengikuti jaman
3 Banyak masyarakat yang menggunakan
tupperware
4 Konsisten untuk garansi produk
5 Mempercayai tupperware dalam segala
aspek.
No Pernyataan
1
sangat
tidak
setuju
2
tidak
setuju
3
ragu-
ragu
4
setuju
5
sangat
setuju
1 Memebeli tupperware karena kebutuhan.
2 Membeli tupperware karena keinginan.
3 Memiliki tupperware karena mengikuti
jaman
4 Senang mengkoleksi tupperware
5 Lebih modis jika menggunakan
tupperware
MATRIK PENELITIAN
NAMA : RATTE NOVITASARI
NPM : 1132217
PRODI : MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS : EKONOMI
JURUSAN JUDUL : PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK TUPPERWARE (STUDI KASUS DI PT.LARIS MANIS UTAMA)
No Konsep Rumusan
Masalah Variabel
Indikator
Variabel
Metode Penelitian
Daftar
Pusaka
Deskripsi
populasi dan
teknik
sampling
Teknik & alat
pengumpulan
data
Analisis data
1 Hampir semua
karyawan
menggunakan
produk
tupperware.
Produk
1. Apakah
kualitas
produk,
harga, dan
brand image
secara
Variabel bebas
X1 : Kualitas
Produk
X2 : Harga
X3 : Brand
Image
X1:Kualitas
(produk
Kinerja, Fitur,
Keandalan,
Daya tahan, dan
Populasi
adalah semua
bagian atau
anggota dari
object yang
akan diamati.
Kuesioner
(daftar
pertanyaan)
Wawancara
Studi pustaka
Data Primer
Berdasarkan hasil uji F
diketahui nilai F hitung
(70,654) > F tabel (2,699)
dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05 atau
5%. sehingga hipotesis yang
Kotler,
Philip dan
Kevin L.
Keller.
2009.
Manajemen
tupperware sudah
menjadi suatu
keharusan dan
kebiasaan dalam
setiap aktivitas.
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui
pengaruh kualitas
produk, harga dan
brand image
terhadap
keputusan
pembelian pada
produk
tupperware (Studi
Kasus di
PT.LARIS
MANIS
UTAMA)
simultan
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
produk
Tupperware
di karyawan
PT.LARIS
MANIS
UTAMA ?
2. Apakah
kualitas
produk,
harga, dan
brand image
secara parsial
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
Variabel
terikat :
Y : Keputusan
Pembelian
Estetika)
X2: Harga
(Terjangkau,
Jangka cicilan
waktu yang
lama,
Pembayaran
cahs, Promo,
Cahs Back)
X3:dapat
digunakan
dengan baik,
memiliki model
tidak
ketinggalan
jaman,
Populasi bisa
berupa orang,
benda, objek,
peristiwa, atau
apa pun yang
menjadi objek
dari survei
kita. Eriyanto
(2007:62)
Teknik yang di
gunakan Non
Probability
Sampling
dengan
menggunakan
Sampling
Insidental,
penentuan
sampel yang di
ambil
berdasarkan
pertama yang menyatakan
“kualitas produk, harga dan
brand image secara
simultan berpengaruh
terhadap pengaruh terhadap
keputusan pembelian pada
produk tupperware
dikaryawan PT. Laris Manis
Utama” dinyatakan dapat
diterima dan terbukti
kebenarannya.
Berdasarkan hasil uji t untuk
variabel kualitas produk
(X1) diketahui nilai t hitung
(-1,058) < t tabel (1,985)
dengan tingkat signifikansi
0,122 > 0,05 atau 5%.
Variabel harga (X2)
diketahui tingkat t hitung
(3,337) < t tabel (1,985)
dengan tingkat signifikansi
Pemasaran
Jilid 1.
Edisi
Ketigabelas
Sugiono.
(2014).
Metode
Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
Dan R&D.
PT
Alfabeta.
Jakarta
Setiadi,
Nugroho J.
2010.
Perilaku
Konsumen.
produk
Tupperware
di karyawan
PT.LARIS
MANIS
UTAMA ?
Kemudahan
dikenali
konsumen,
terpercaya,
Bergaransi
Y: Keputusan
Pembelian
(Kebutuhan,
keinginan, trend,
koleksi & life
style)
kebetulan,
yaitu siapa saja
yang secara
kebutulan/insid
ental bertemu
dengan peneliti
dapat
digunakan
sebagai
sampel, bila
dipandang
orang yang
kebetulan
ditemui itu
cocok sebagai
sumber data
Sugiono
(2014:86).
0,001 > 0,05 atau 5%. Dan
variabel brand image (X3)
diketahui t hitung (11,681)
> t table (1,985) dengan
tingkat signifikansi 0,000 <
0,05 atau 5%.Dari uji t
tersebut menunjukkan
bahwa variabel harga (X1)
dan brand image (X3) secara
parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan
pembelian (Y). Dan
sedangkan kualitas produk
(X1) secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang
dignifikan terhadap
keputusan pembelian
Cetakan
keempat.
Penerbit
Kencana,
Bandung
LAMPIRAN B
perempuan pria < 3000 3000 - 4500 4500 - 5000 > 5000 < 1thn 1 - 3 thn 3 - 5 thn > 5 thn
1 1 1 1
2 1 1 1
3 1 1 1
4 1 1 1
5 1 1 1
6 1 1 1
7 1 1 1
8 1 1 1
9 1 1 1
10 1 1 1
11 1 1 1
12 1 1 1
13 1 1 1
14 1 1 1
15 1 1 1
16 1 1 1
17 1 1 1
18 1 1 1
19 1 1 1
20 1 1 1
21 1 1 1
22 1 1 1
23 1 1 1
24 1 1 1
25 1 1 1
26 1 1 1
27 1 1 1
28 1 1 1
29 1 1 1
pendapatan dalam 1bulan lama menggunakan tupperwaregenderNo.
perempuan pria < 3000 3000 - 4500 4500 - 5000 > 5000 < 1thn 1 - 3 thn 3 - 5 thn > 5 thn
pendapatan dalam 1bulan lama menggunakan tupperwaregenderNo.
30 1 1 1
31 1 1 1
32 1 1 1
33 1 1 1
34 1 1 1
35 1 1 1
36 1 1 1
37 1 1 1
38 1 1 1
39 1 1 1
40 1 1 1
41 1 1 1
42 1 1 1
43 1 1 1
44 1 1 1
45 1 1 1
46 1 1 1
47 1 1 1
48 1 1 1
49 1 1 1
50 1 1 1
51 1 1 1
52 1 1 1
53 1 1 1
54 1 1 1
55 1 1 1
56 1 1 1
57 1 1 1
58 1 1 1
perempuan pria < 3000 3000 - 4500 4500 - 5000 > 5000 < 1thn 1 - 3 thn 3 - 5 thn > 5 thn
pendapatan dalam 1bulan lama menggunakan tupperwaregenderNo.
59 1 1 1
60 1 1 1
61 1 1 1
62 1 1 1
63 1 1 1
64 1 1 1
65 1 1 1
66 1 1 1
67 1 1 1
68 1 1 1
69 1 1 1
70 1 1 1
71 1 1 1
72 1 1 1
73 1 1 1
74 1 1 1
75 1 1 1
76 1 1 1
77 1 1 1
78 1 1 1
79 1 1 1
80 1 1 1
81 1 1 1
82 1 1 1
83 1 1 1
84 1 1 1
85 1 1 1
86 1 1 1
87 1 1 1
perempuan pria < 3000 3000 - 4500 4500 - 5000 > 5000 < 1thn 1 - 3 thn 3 - 5 thn > 5 thn
pendapatan dalam 1bulan lama menggunakan tupperwaregenderNo.
88 1 1 1
89 1 1 1
90 1 1 1
91 1 1 1
92 1 1 1
93 1 1 1
94 1 1 1
95 1 1 1
96 1 1 1
97 1 1 1
98 1 1 1
99 1 1 1
100 1 1 1
87 13 82 16 2 0 92 8 0 0
100 100Total
100
LAMPIRAN C
Kualitas Produk Harga Brand Image
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 4 3 4 4 4 19 3.80 4 3 4 4 3 18 3.60 3 4 4 3 4 18 3.60
2 3 4 4 5 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 5 4 4 5 4 22 4.40
3 3 3 4 4 4 18 3.60 4 4 4 4 4 20 4.00 5 5 5 5 4 24 4.80
4 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 4 3 4 4 4 19 3.80
5 4 4 3 3 3 17 3.40 3 4 4 3 3 17 3.40 3 3 3 3 3 15 3.00
6 2 3 3 4 4 16 3.20 4 4 3 3 3 17 3.40 3 3 3 3 3 15 3.00
7 3 5 4 3 5 20 4.00 5 4 4 4 4 21 4.20 4 2 3 5 5 19 3.80
8 3 3 3 3 4 16 3.20 3 4 4 5 4 20 4.00 3 3 2 3 4 15 3.00
9 4 3 3 3 4 17 3.40 4 4 3 3 3 17 3.40 3 3 3 3 3 15 3.00
10 3 3 3 3 3 15 3.00 3 3 3 3 3 15 3.00 3 3 3 3 3 15 3.00
11 4 3 3 3 3 16 3.20 3 3 4 3 3 16 3.20 3 3 3 3 3 15 3.00
12 5 4 5 5 5 24 4.80 4 5 4 5 5 23 4.60 4 4 4 4 5 21 4.20
13 3 4 4 4 4 19 3.80 4 4 3 3 4 18 3.60 4 4 4 4 4 20 4.00
14 5 5 4 4 5 23 4.60 5 5 5 5 5 25 5.00 5 5 5 5 5 25 5.00
15 4 4 3 2 4 17 3.40 3 4 4 4 4 19 3.80 4 2 3 3 3 15 3.00
16 3 4 4 3 5 19 3.80 5 4 5 5 5 24 4.80 4 3 4 4 3 18 3.60
17 3 4 5 5 5 22 4.40 4 4 3 3 3 17 3.40 4 3 4 4 4 19 3.80
18 4 3 3 4 4 18 3.60 5 3 3 4 3 18 3.60 5 5 5 5 3 23 4.60
19 3 4 3 3 4 17 3.40 5 5 3 3 3 19 3.80 5 5 5 5 5 25 5.00
20 3 4 4 4 4 19 3.80 4 4 4 4 4 20 4.00 3 3 4 4 4 18 3.60
21 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 4 2 4 4 4 18 3.60
22 5 3 4 4 4 20 4.00 3 4 5 4 3 19 3.80 3 3 4 4 3 17 3.40
23 3 4 3 3 4 17 3.40 4 4 4 4 4 20 4.00 3 3 4 4 4 18 3.60
24 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 3 3 3 3 3 15 3.00
25 4 4 3 4 4 19 3.80 3 2 4 3 2 14 2.80 3 4 2 3 4 16 3.20
26 4 4 4 4 3 19 3.80 3 4 4 4 4 19 3.80 4 4 4 4 4 20 4.00
27 4 4 4 3 4 19 3.80 3 3 4 4 3 17 3.40 3 3 4 4 3 17 3.40
28 3 5 4 3 4 19 3.80 4 3 4 4 4 19 3.80 5 5 5 5 5 25 5.00
MeanPernyataan
Total MeanNo.Pernyataan
Total MeanPernyataan
Total
Kualitas Produk Harga Brand Image
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5Mean
PernyataanTotal MeanNo.
PernyataanTotal Mean
PernyataanTotal
29 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 3 4 3 2 4 16 3.20
30 4 4 3 3 4 18 3.60 2 5 4 4 2 17 3.40 4 4 4 4 4 20 4.00
31 4 5 4 4 5 22 4.40 4 4 5 5 5 23 4.60 5 4 4 4 4 21 4.20
32 4 4 4 5 5 22 4.40 5 5 3 4 3 20 4.00 4 4 4 4 3 19 3.80
33 2 4 3 2 5 16 3.20 3 5 4 4 3 19 3.80 4 4 4 5 5 22 4.40
34 4 3 4 4 4 19 3.80 4 4 4 4 4 20 4.00 5 5 5 5 5 25 5.00
35 3 4 4 4 5 20 4.00 4 3 4 3 4 18 3.60 4 3 4 4 3 18 3.60
36 5 2 2 2 4 15 3.00 5 3 4 4 3 19 3.80 3 3 4 3 3 16 3.20
37 3 4 4 4 3 18 3.60 5 4 3 3 3 18 3.60 2 2 4 2 4 14 2.80
38 5 5 4 3 5 22 4.40 4 4 4 4 4 20 4.00 5 5 5 5 4 24 4.80
39 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 3 2 2 2 2 11 2.20
40 5 5 4 4 4 22 4.40 5 4 4 4 3 20 4.00 4 4 4 5 5 22 4.40
41 2 5 4 3 3 17 3.40 3 4 4 4 3 18 3.60 3 2 3 3 4 15 3.00
42 4 3 3 2 3 15 3.00 2 3 2 4 3 14 2.80 3 2 3 2 4 14 2.80
43 5 5 2 3 3 18 3.60 3 2 3 3 4 15 3.00 3 3 3 3 4 16 3.20
44 4 3 5 3 4 19 3.80 3 5 4 3 4 19 3.80 4 2 3 2 3 14 2.80
45 3 4 3 3 3 16 3.20 4 3 4 3 3 17 3.40 4 3 3 4 4 18 3.60
46 3 3 5 4 5 20 4.00 5 5 4 3 3 20 4.00 4 5 5 4 3 21 4.20
47 4 4 4 3 4 19 3.80 4 4 3 3 3 17 3.40 3 3 3 3 3 15 3.00
48 2 4 3 2 5 16 3.20 3 4 4 2 3 16 3.20 4 2 2 4 2 14 2.80
49 4 4 4 3 4 19 3.80 3 4 4 4 4 19 3.80 3 3 3 3 3 15 3.00
50 5 4 5 4 5 23 4.60 5 4 5 4 5 23 4.60 4 3 3 3 3 16 3.20
51 4 3 4 4 4 19 3.80 4 3 4 4 3 18 3.60 3 4 4 3 4 18 3.60
52 3 4 4 5 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 5 4 4 5 4 22 4.40
53 3 3 4 4 4 18 3.60 4 4 4 4 4 20 4.00 5 5 5 5 4 24 4.80
54 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 4 3 4 4 4 19 3.80
55 4 4 3 3 3 17 3.40 3 4 4 3 3 17 3.40 3 3 3 3 3 15 3.00
56 2 3 3 4 4 16 3.20 4 4 3 3 3 17 3.40 3 3 3 3 3 15 3.00
Kualitas Produk Harga Brand Image
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5Mean
PernyataanTotal MeanNo.
PernyataanTotal Mean
PernyataanTotal
57 3 5 4 3 5 20 4.00 5 4 4 4 4 21 4.20 4 2 3 5 5 19 3.80
58 3 3 3 3 4 16 3.20 3 4 4 5 4 20 4.00 3 3 2 3 4 15 3.00
59 4 3 3 3 4 17 3.40 4 4 3 3 3 17 3.40 3 3 3 3 3 15 3.00
60 3 3 3 3 3 15 3.00 3 3 3 3 3 15 3.00 3 3 3 3 3 15 3.00
61 4 3 3 3 3 16 3.20 3 3 4 3 3 16 3.20 3 3 3 3 3 15 3.00
62 5 4 5 5 5 24 4.80 4 5 4 5 5 23 4.60 4 4 4 4 5 21 4.20
63 3 4 4 4 4 19 3.80 4 4 3 3 4 18 3.60 4 4 4 4 4 20 4.00
64 5 5 4 4 5 23 4.60 5 5 5 5 5 25 5.00 5 5 5 5 5 25 5.00
65 4 4 3 2 4 17 3.40 3 4 4 4 4 19 3.80 4 2 3 3 3 15 3.00
66 3 4 4 3 5 19 3.80 5 4 5 5 5 24 4.80 4 3 4 4 3 18 3.60
67 3 4 5 5 5 22 4.40 4 4 3 3 3 17 3.40 4 3 4 4 4 19 3.80
68 4 3 3 4 4 18 3.60 5 3 3 4 3 18 3.60 5 5 5 5 3 23 4.60
69 3 4 3 3 4 17 3.40 5 5 3 3 3 19 3.80 5 5 5 5 5 25 5.00
70 3 4 4 4 4 19 3.80 4 4 4 4 4 20 4.00 3 3 4 4 4 18 3.60
71 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 4 2 4 4 4 18 3.60
72 5 3 4 4 4 20 4.00 3 4 5 4 3 19 3.80 3 3 4 4 3 17 3.40
73 3 4 3 3 4 17 3.40 4 4 4 4 4 20 4.00 3 3 4 4 4 18 3.60
74 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 3 3 3 3 3 15 3.00
75 4 4 3 4 4 19 3.80 3 2 4 3 2 14 2.80 3 4 2 3 4 16 3.20
76 4 4 4 4 3 19 3.80 3 4 4 4 4 19 3.80 4 4 4 4 4 20 4.00
77 4 4 4 3 4 19 3.80 3 3 4 4 3 17 3.40 3 3 4 4 3 17 3.40
78 3 5 4 3 4 19 3.80 4 3 4 4 4 19 3.80 5 5 5 5 5 25 5.00
79 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 3 4 3 2 4 16 3.20
80 4 4 3 3 4 18 3.60 2 5 4 4 2 17 3.40 4 4 4 4 4 20 4.00
81 4 5 4 4 5 22 4.40 4 4 5 5 5 23 4.60 5 4 4 4 4 21 4.20
82 4 4 4 5 5 22 4.40 5 5 3 4 3 20 4.00 4 4 4 4 3 19 3.80
83 2 4 3 2 5 16 3.20 3 5 4 4 3 19 3.80 4 4 4 5 5 22 4.40
84 4 3 4 4 4 19 3.80 4 4 4 4 4 20 4.00 5 5 5 5 5 25 5.00
Kualitas Produk Harga Brand Image
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5Mean
PernyataanTotal MeanNo.
PernyataanTotal Mean
PernyataanTotal
85 3 4 4 4 5 20 4.00 4 3 4 3 4 18 3.60 4 3 4 4 3 18 3.60
86 5 2 2 2 4 15 3.00 5 3 4 4 3 19 3.80 3 3 4 3 3 16 3.20
87 3 4 4 4 3 18 3.60 5 4 3 3 3 18 3.60 2 2 4 2 4 14 2.80
88 5 5 4 3 5 22 4.40 4 4 4 4 4 20 4.00 5 5 5 5 4 24 4.80
89 4 4 4 4 4 20 4.00 4 4 4 4 4 20 4.00 3 2 2 2 2 11 2.20
90 5 5 4 4 4 22 4.40 5 4 4 4 3 20 4.00 4 4 4 5 5 22 4.40
91 2 5 4 3 3 17 3.40 3 4 4 4 3 18 3.60 3 2 3 3 4 15 3.00
92 4 3 3 2 3 15 3.00 2 3 2 4 3 14 2.80 3 2 3 2 4 14 2.80
93 5 5 2 3 3 18 3.60 3 2 3 3 4 15 3.00 3 3 3 3 4 16 3.20
94 4 3 5 3 4 19 3.80 3 5 4 3 4 19 3.80 4 2 3 2 3 14 2.80
95 3 4 3 3 3 16 3.20 4 3 4 3 3 17 3.40 4 3 3 4 4 18 3.60
96 3 3 5 4 5 20 4.00 5 5 4 3 3 20 4.00 4 5 5 4 3 21 4.20
97 4 4 4 3 4 19 3.80 4 4 3 3 3 17 3.40 3 3 3 3 3 15 3.00
98 2 4 3 2 5 16 3.20 3 4 4 2 3 16 3.20 4 2 2 4 2 14 2.80
99 4 4 4 3 4 19 3.80 3 4 4 4 4 19 3.80 3 3 3 3 3 15 3.00
100 5 4 5 4 5 23 4.60 5 4 5 4 5 23 4.60 4 3 3 3 3 16 3.20
Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 3 3 4 4 4 18 3.60 28 5 5 4 4 4 22 4.40
2 4 5 5 5 5 24 4.80 29 2 2 4 4 4 16 3.20
3 4 3 4 4 4 19 3.80 30 4 4 3 4 4 19 3.80
4 3 3 3 5 5 19 3.80 31 4 4 4 5 4 21 4.20
5 3 3 3 3 3 15 3.00 32 3 4 3 3 3 16 3.20
6 3 3 4 3 3 16 3.20 33 3 3 3 3 5 17 3.40
7 4 3 4 5 4 20 4.00 34 5 2 5 5 5 22 4.40
8 3 3 4 5 4 19 3.80 35 2 2 4 4 4 16 3.20
9 3 3 4 3 4 17 3.40 36 3 3 4 4 3 17 3.40
10 3 3 3 3 3 15 3.00 37 3 3 4 4 2 16 3.20
11 3 3 3 3 3 15 3.00 38 3 4 5 5 5 22 4.40
12 4 5 4 5 4 22 4.40 39 2 2 2 2 2 10 2.00
13 4 3 3 3 4 17 3.40 40 4 4 4 4 4 20 4.00
14 5 5 5 5 5 25 5.00 41 3 2 5 4 3 17 3.40
15 3 3 3 3 3 15 3.00 42 2 3 4 5 4 18 3.60
16 3 4 4 4 4 19 3.80 43 3 2 2 2 5 14 2.80
17 2 3 3 5 4 17 3.40 44 3 3 4 3 2 15 3.00
18 3 3 3 4 4 17 3.40 45 3 3 3 3 3 15 3.00
19 5 5 5 5 5 25 5.00 46 3 5 3 5 5 21 4.20
20 3 3 4 4 4 18 3.60 47 3 3 3 4 4 17 3.40
21 4 3 4 4 4 19 3.80 48 4 2 2 2 4 14 2.80
22 3 3 3 3 3 15 3.00 49 3 3 4 3 3 16 3.20
23 4 4 4 4 4 20 4.00 50 3 4 3 3 3 16 3.20
24 3 3 3 3 3 15 3.00 51 3 3 4 4 4 18 3.60
25 3 4 3 3 2 15 3.00 52 4 5 5 5 5 24 4.80
26 4 4 4 4 4 20 4.00 53 4 3 4 4 4 19 3.80
27 4 3 3 4 4 18 3.60 54 3 3 3 5 5 19 3.80
PernyataanTotal MeanNo.
PernyataanTotal Mean No.
Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
55 3 3 3 3 3 15 3.00 80 4 4 3 4 4 19 3.80
56 3 3 4 3 3 16 3.20 81 4 4 4 5 4 21 4.20
57 4 3 4 5 4 20 4.00 82 3 4 3 3 3 16 3.20
58 3 3 4 5 4 19 3.80 83 3 3 3 3 5 17 3.40
59 3 3 4 3 4 17 3.40 84 5 2 5 5 5 22 4.40
60 3 3 3 3 3 15 3.00 85 2 2 4 4 4 16 3.20
61 3 3 3 3 3 15 3.00 86 3 3 4 4 3 17 3.40
62 4 5 4 5 4 22 4.40 87 3 3 4 4 2 16 3.20
63 4 3 3 3 4 17 3.40 88 3 4 5 5 5 22 4.40
64 5 5 5 5 5 25 5.00 89 2 2 2 2 2 10 2.00
65 3 3 3 3 3 15 3.00 90 4 4 4 4 4 20 4.00
66 3 4 4 4 4 19 3.80 91 3 2 5 4 3 17 3.40
67 2 3 3 5 4 17 3.40 92 2 3 4 5 4 18 3.60
68 3 3 3 4 4 17 3.40 93 3 2 2 2 5 14 2.80
69 5 5 5 5 5 25 5.00 94 3 3 4 3 2 15 3.00
70 3 3 4 4 4 18 3.60 95 3 3 3 3 3 15 3.00
71 4 3 4 4 4 19 3.80 96 3 5 3 5 5 21 4.20
72 3 3 3 3 3 15 3.00 97 3 3 3 4 4 17 3.40
73 4 4 4 4 4 20 4.00 98 4 2 2 2 4 14 2.80
74 3 3 3 3 3 15 3.00 99 3 3 4 3 3 16 3.20
75 3 4 3 3 2 15 3.00 100 3 4 3 3 3 16 3.20
76 4 4 4 4 4 20 4.00
77 4 3 3 4 4 18 3.60
78 5 5 4 4 4 22 4.40
79 2 2 4 4 4 16 3.20
No.Pernyataan
Total Mean No.Pernyataan
Total Mean
LAMPIRAN D
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
x1.1 100 2.00 5.00 3.6800 .83943
x1.2 100 2.00 5.00 3.8600 .69660
x1.3 100 2.00 5.00 3.7000 .70353
x1.4 100 2.00 5.00 3.5000 .78496
x1.5 100 3.00 5.00 4.0800 .66180
Valid N (listwise) 100
Correlations
Correlations
kualitas_produk x1.1 x1.2 x1.3
kualitas_produk Pearson Correlation 1 .470** .483
** .758
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
x1.1 Pearson Correlation .470** 1 .026 .075
Sig. (2-tailed) .000 .795 .457
N 100 100 100 100
x1.2 Pearson Correlation .483** .026 1 .202
*
Sig. (2-tailed) .000 .795 .044
N 100 100 100 100
x1.3 Pearson Correlation .758** .075 .202
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .457 .044
N 100 100 100 100
x1.4 Pearson Correlation .705** .153 .092 .604
**
Sig. (2-tailed) .000 .128 .361 .000
N 100 100 100 100
x1.5 Pearson Correlation .591** .010 .200
* .443
**
Sig. (2-tailed) .000 .920 .046 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
x1.4 x1.5
kualitas_produk Pearson Correlation .705** .591
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100
x1.1 Pearson Correlation .153 .010
Sig. (2-tailed) .128 .920
N 100 100
x1.2 Pearson Correlation .092 .200*
Sig. (2-tailed) .361 .046
N 100 100
x1.3 Pearson Correlation .604** .443
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100
x1.4 Pearson Correlation 1 .233*
Sig. (2-tailed) .019
N 100 100
x1.5 Pearson Correlation .233* 1
Sig. (2-tailed) .019
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.731 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
kualitas_produk 18.8200 2.20825 100
x1.1 3.6800 .83943 100
x1.2 3.8600 .69660 100
x1.3 3.7000 .70353 100
x1.4 3.5000 .78496 100
x1.5 4.0800 .66180 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
kualitas_produk 18.8200 4.876 1.000 .548
x1.1 33.9600 16.726 .302 .734
x1.2 33.7800 17.022 .348 .726
x1.3 33.9400 15.289 .676 .668
x1.4 34.1400 15.233 .597 .676
x1.5 33.5600 16.491 .479 .706
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
37.6400 19.505 4.41650 6
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
x2.1 100 2.00 5.00 3.8400 .81303
x2.2 100 2.00 5.00 3.8800 .71464
x2.3 100 2.00 5.00 3.8400 .61496
x2.4 100 2.00 5.00 3.7400 .66088
x2.5 100 2.00 5.00 3.5800 .72725
Valid N (listwise) 100
Correlations
Correlations
harga x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5
harga Pearson Correlation 1 .580** .565
** .653
** .719
** .774
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
x2.1 Pearson Correlation .580** 1 .210
* .110 .147 .295
**
Sig. (2-tailed) .000 .036 .276 .143 .003
N 100 100 100 100 100 100
x2.2 Pearson Correlation .565** .210
* 1 .186 .233
* .213
*
Sig. (2-tailed) .000 .036 .064 .020 .033
N 100 100 100 100 100 100
x2.3 Pearson Correlation .653** .110 .186 1 .493
** .481
**
Sig. (2-tailed) .000 .276 .064 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
x2.4 Pearson Correlation .719** .147 .233
* .493
** 1 .569
**
Sig. (2-tailed) .000 .143 .020 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
x2.5 Pearson Correlation .774** .295
** .213
* .481
** .569
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .003 .033 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.759 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
harga 18.8800 2.31499 100
x2.1 3.8400 .81303 100
x2.2 3.8800 .71464 100
x2.3 3.8400 .61496 100
x2.4 3.7400 .66088 100
x2.5 3.5800 .72725 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
harga 18.8800 5.359 1.000 .663
x2.1 33.9200 17.731 .445 .741
x2.2 33.8800 18.208 .446 .744
x2.3 33.9200 18.095 .567 .732
x2.4 34.0200 17.474 .638 .718
x2.5 34.1800 16.755 .698 .702
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
37.7600 21.437 4.62999 6
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
x3.1 100 2.00 5.00 3.7200 .77954
x3.2 100 2.00 5.00 3.3800 .96169
x3.3 100 2.00 5.00 3.6600 .84351
x3.4 100 2.00 5.00 3.7000 .92660
x3.5 100 2.00 5.00 3.7000 .78496
Valid N (listwise) 100
Correlations
Correlations
brand_image x3.1 x3.2 x3.3
brand_image Pearson Correlation 1 .831** .845
** .853
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
x3.1 Pearson Correlation .831** 1 .628
** .622
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
x3.2 Pearson Correlation .845** .628
** 1 .709
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
x3.3 Pearson Correlation .853** .622
** .709
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
x3.4 Pearson Correlation .886** .778
** .628
** .695
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100
x3.5 Pearson Correlation .674** .390
** .447
** .455
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
x3.4 x3.5
brand_image Pearson Correlation .886** .674
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100
x3.1 Pearson Correlation .778** .390
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100
x3.2 Pearson Correlation .628** .447
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100
x3.3 Pearson Correlation .695** .455
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100
x3.4 Pearson Correlation 1 .514**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
x3.5 Pearson Correlation .514** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.810 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
brand_image 18.1600 3.52973 100
x3.1 3.7200 .77954 100
x3.2 3.3800 .96169 100
x3.3 3.6600 .84351 100
x3.4 3.7000 .92660 100
x3.5 3.7000 .78496 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
brand_image 18.1600 12.459 1.000 .877
x3.1 32.6000 41.293 .792 .779
x3.2 32.9400 39.289 .798 .765
x3.3 32.6600 40.388 .815 .771
x3.4 32.6200 39.107 .852 .760
x3.5 32.6200 42.985 .606 .797
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.3200 49.836 7.05946 6
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
y1 100 2.00 5.00 3.3200 .76383
y2 100 2.00 5.00 3.3000 .85870
y3 100 2.00 5.00 3.6200 .77564
y4 100 2.00 5.00 3.8200 .89194
y5 100 2.00 5.00 3.7600 .84232
Valid N (listwise) 100
Correlations
Correlations
keputusan_pemb
elian y1 y2 y3
keputusan_pembelian Pearson Correlation 1 .692** .700
** .722
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
y1 Pearson Correlation .692** 1 .499
** .378
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
y2 Pearson Correlation .700** .499
** 1 .325
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 100 100 100 100
y3 Pearson Correlation .722** .378
** .325
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 100 100 100 100
y4 Pearson Correlation .822** .293
** .440
** .659
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000
N 100 100 100 100
y5 Pearson Correlation .699** .403
** .268
** .292
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .003
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
y4 y5
keputusan_pembelian Pearson Correlation .822** .699
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100
y1 Pearson Correlation .293** .403
**
Sig. (2-tailed) .003 .000
N 100 100
y2 Pearson Correlation .440** .268
**
Sig. (2-tailed) .000 .007
N 100 100
y3 Pearson Correlation .659** .292
**
Sig. (2-tailed) .000 .003
N 100 100
y4 Pearson Correlation 1 .560**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
y5 Pearson Correlation .560** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.787 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
keputusan_pembelian 17.8200 3.01304 100
y1 3.3200 .76383 100
y2 3.3000 .85870 100
y3 3.6200 .77564 100
y4 3.8200 .89194 100
y5 3.7600 .84232 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
keputusan_pembelian 17.8200 9.078 1.000 .778
y1 32.3200 30.523 .617 .762
y2 32.3400 29.802 .616 .756
y3 32.0200 30.161 .652 .757
y4 31.8200 28.270 .764 .732
y5 31.8800 29.925 .616 .757
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
35.6400 36.314 6.02607 6
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Keputusan_pembelian 3.5640 .60261 100
Kualitas_produk 3.7640 .44165 100
Harga 3.7760 .46300 100
Brand_image 3.6320 .70595 100
Correlations
Keputusan_pem
belian Kualitas_produk
Pearson Correlation Keputusan_pembelian 1.000 .323
Kualitas_produk .323 1.000
Harga .495 .632
Brand_image .806 .372
Sig. (1-tailed) Keputusan_pembelian . .001
Kualitas_produk .001 .
Harga .000 .000
Brand_image .000 .000
N Keputusan_pembelian 100 100
Kualitas_produk 100 100
Harga 100 100
Brand_image 100 100
Correlations
Harga Brand_image
Pearson Correlation Keputusan_pembelian .495 .806
Kualitas_produk .632 .372
Harga 1.000 .418
Brand_image .418 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan_pembelian .000 .000
Kualitas_produk .000 .000
Harga . .000
Brand_image .000 .
N Keputusan_pembelian 100 100
Kualitas_produk 100 100
Harga 100 100
Brand_image 100 100
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Brand_image,
Kualitas_produk,
Hargaa
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .830a .688 .679 .34167 2.267
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Kualitas_produk, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 24.744 3 8.248 70.654 .000a
Residual 11.207 96 .117
Total 35.950 99
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Kualitas_produk, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .590 .322 1.833 .070
Kualitas_produk -.158 .102 -.116 -1.561 .122
Harga .337 .099 .259 3.404 .001
Brand_image .633 .054 .741 11.681 .000
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .590 .322 1.833 .070
Kualitas_produk -.158 .102 -.116 -1.561 .122
Harga .337 .099 .259 3.404 .001
Brand_image .633 .054 .741 11.681 .000
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kualitas_produk .587 1.705
Harga .562 1.780
Brand_image .806 1.240
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Coefficient Correlationsa
Model Brand_image Kualitas_produk Harga
1 Correlations Brand_image 1.000 -.153 -.254
Kualitas_produk -.153 1.000 -.565
Harga -.254 -.565 1.000
Covariances Brand_image .003 .000 -.001
Kualitas_produk .000 .010 -.006
Harga -.001 -.006 .010
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on
Eigenvalue Condition Index
1 1 3.965 1.000
2 .022 13.374
3 .008 22.763
4 .005 27.834
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on
Variance Proportions
(Constant) Kualitas_produk Harga Brand_image
1 1 .00 .00 .00 .00
2 .06 .03 .02 .98
3 .91 .12 .28 .01
4 .03 .85 .70 .00
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2.6959 4.7094 3.5640 .49994 100
Std. Predicted Value -1.737 2.291 .000 1.000 100
Standard Error of Predicted
Value
.039 .105 .066 .019 100
Adjusted Predicted Value 2.7546 4.6809 3.5645 .49903 100
Residual -.74745 .77013 .00000 .33645 100
Std. Residual -2.188 2.254 .000 .985 100
Stud. Residual -2.257 2.323 .000 1.009 100
Deleted Residual -.79524 .81772 -.00054 .35312 100
Stud. Deleted Residual -2.307 2.378 -.002 1.021 100
Mahal. Distance .306 8.442 2.970 2.303 100
Cook's Distance .000 .095 .013 .023 100
Centered Leverage Value .003 .085 .030 .023 100
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Charts
LAMPIRAN E
Denominator
df2 1 2 3 4 5 6 7
1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162 233.986 236.768
2 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296 19.330 19.353
3 10.128 9.552 9.277 9.117 9.013 8.941 8.887
4 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256 6.163 6.094
5 6.608 5.786 5.409 5.192 5.050 4.950 4.876
6 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387 4.284 4.207
7 5.591 4.737 4.347 4.120 3.972 3.866 3.787
8 5.318 4.459 4.066 3.838 3.687 3.581 3.501
9 5.117 4.256 3.863 3.633 3.482 3.374 3.293
10 4.965 4.103 3.708 3.478 3.326 3.217 3.136
11 4.844 3.982 3.587 3.357 3.204 3.095 3.012
12 4.747 3.885 3.490 3.259 3.106 2.996 2.913
13 4.667 3.806 3.411 3.179 3.025 2.915 2.832
14 4.600 3.739 3.344 3.112 2.958 2.848 2.764
15 4.543 3.682 3.287 3.056 2.901 2.791 2.707
16 4.494 3.634 3.239 3.007 2.852 2.741 2.657
17 4.451 3.592 3.197 2.965 2.810 2.699 2.614
18 4.414 3.555 3.160 2.928 2.773 2.661 2.577
19 4.381 3.522 3.127 2.895 2.740 2.628 2.544
20 4.351 3.493 3.098 2.866 2.711 2.599 2.514
21 4.325 3.467 3.072 2.840 2.685 2.573 2.488
22 4.301 3.443 3.049 2.817 2.661 2.549 2.464
23 4.279 3.422 3.028 2.796 2.640 2.528 2.442
24 4.260 3.403 3.009 2.776 2.621 2.508 2.423
25 4.242 3.385 2.991 2.759 2.603 2.490 2.405
26 4.225 3.369 2.975 2.743 2.587 2.474 2.388
27 4.210 3.354 2.960 2.728 2.572 2.459 2.373
28 4.196 3.340 2.947 2.714 2.558 2.445 2.359
29 4.183 3.328 2.934 2.701 2.545 2.432 2.346
30 4.171 3.316 2.922 2.690 2.534 2.421 2.334
31 4.160 3.305 2.911 2.679 2.523 2.409 2.323
32 4.149 3.295 2.901 2.668 2.512 2.399 2.313
33 4.139 3.285 2.892 2.659 2.503 2.389 2.303
34 4.130 3.276 2.883 2.650 2.494 2.380 2.294
35 4.121 3.267 2.874 2.641 2.485 2.372 2.285
36 4.113 3.259 2.866 2.634 2.477 2.364 2.277
37 4.105 3.252 2.859 2.626 2.470 2.356 2.270
38 4.098 3.245 2.852 2.619 2.463 2.349 2.262
39 4.091 3.238 2.845 2.612 2.456 2.342 2.256
40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.449 2.336 2.249
41 4.079 3.226 2.833 2.600 2.443 2.330 2.243
42 4.073 3.220 2.827 2.594 2.438 2.324 2.237
43 4.067 3.214 2.822 2.589 2.432 2.319 2.232
44 4.062 3.209 2.816 2.584 2.427 2.313 2.226
45 4.057 3.204 2.812 2.579 2.422 2.308 2.221
46 4.052 3.200 2.807 2.574 2.417 2.304 2.216
47 4.047 3.195 2.802 2.570 2.413 2.299 2.212
48 4.043 3.191 2.798 2.565 2.409 2.295 2.207
49 4.038 3.187 2.794 2.561 2.404 2.290 2.203
50 4.034 3.183 2.790 2.557 2.400 2.286 2.199
Nominator df1
TABEL PENGUJIAN
NILAI F (a = 0,05)
Denominator
df2 1 2 3 4 5 6 7
51 4.030 3.179 2.786 2.553 2.397 2.2826 2.1953
52 4.027 3.175 2.783 2.550 2.393 2.2789 2.1916
53 4.023 3.172 2.779 2.546 2.389 2.2754 2.1881
54 4.020 3.168 2.776 2.543 2.386 2.272 2.1846
55 4.016 3.165 2.773 2.540 2.383 2.2687 2.1813
56 4.013 3.162 2.769 2.537 2.380 2.2656 2.1782
57 4.010 3.159 2.766 2.534 2.377 2.2625 2.1751
58 4.007 3.156 2.764 2.531 2.374 2.2596 2.1721
59 4.004 3.153 2.761 2.528 2.371 2.2568 2.1693
60 4.001 3.150 2.758 2.525 2.368 2.2541 2.1665
61 3.998 3.148 2.755 2.523 2.366 2.2514 2.1639
62 3.996 3.145 2.753 2.520 2.363 2.2489 2.1613
63 3.993 3.143 2.751 2.518 2.361 2.2464 2.1588
64 3.991 3.140 2.748 2.515 2.358 2.244 2.1564
65 3.989 3.138 2.746 2.513 2.356 2.2417 2.1541
66 3.986 3.136 2.744 2.511 2.354 2.2395 2.1518
67 3.984 3.134 2.742 2.509 2.352 2.2373 2.1497
68 3.982 3.132 2.740 2.507 2.350 2.2352 2.1475
69 3.980 3.130 2.737 2.505 2.348 2.2332 2.1455
70 3.978 3.128 2.736 2.503 2.346 2.2312 2.1435
71 3.976 3.126 2.734 2.501 2.344 2.2293 2.1415
72 3.974 3.124 2.732 2.499 2.342 2.2274 2.1397
73 3.972 3.122 2.730 2.497 2.340 2.2256 2.1378
74 3.970 3.120 2.728 2.495 2.338 2.2238 2.136
75 3.968 3.119 2.727 2.494 2.337 2.2221 2.1343
76 3.967 3.117 2.725 2.492 2.335 2.2204 2.1326
77 3.965 3.115 2.723 2.490 2.333 2.2188 2.131
78 3.963 3.114 2.722 2.489 2.332 2.2172 2.1294
79 3.962 3.112 2.720 2.487 2.330 2.2157 2.1278
80 3.960 3.111 2.719 2.486 2.329 2.2142 2.1263
81 3.959 3.109 2.717 2.484 2.327 2.2127 2.1248
82 3.957 3.108 2.716 2.483 2.326 2.2113 2.1234
83 3.956 3.107 2.715 2.482 2.324 2.2099 2.122
84 3.955 3.105 2.713 2.480 2.323 2.2086 2.1206
85 3.953 3.104 2.712 2.479 2.322 2.2072 2.1193
86 3.952 3.103 2.711 2.478 2.321 2.2059 2.118
87 3.951 3.101 2.709 2.476 2.319 2.2047 2.1167
88 3.949 3.100 2.708 2.475 2.318 2.2034 2.1155
89 3.948 3.099 2.707 2.474 2.317 2.2022 2.1143
90 3.947 3.098 2.706 2.473 2.316 2.2011 2.1131
91 3.946 3.097 2.705 2.472 2.315 2.1999 2.1119
92 3.945 3.095 2.704 2.471 2.313 2.1988 2.1108
93 3.943 3.094 2.703 2.470 2.312 2.1977 2.1097
94 3.942 3.093 2.701 2.469 2.311 2.1966 2.1086
95 3.941 3.092 2.700 2.467 2.310 2.1955 2.1075
96 3.940 3.091 2.699 2.466 2.309 2.1945 2.1065
97 3.939 3.090 2.698 2.465 2.308 2.1935 2.1054
98 3.938 3.089 2.697 2.465 2.307 2.1925 2.1044
99 3.937 3.088 2.696 2.464 2.306 2.1915 2.1035
100 3.936 3.087 2.696 2.463 2.305 2.1906 2.1025
Nominator df1
df 0.10 0.05 0.025 0.010 df 0.10 0.05 0.025 0.010
1 3.078 6.314 12.706 31.821 51 1.298 1.675 2.008 2.402
2 1.886 2.920 4.303 6.965 52 1.298 1.675 2.007 2.400
3 1.638 2.353 3.182 4.541 53 1.298 1.674 2.006 2.399
4 1.533 2.132 2.776 3.747 54 1.297 1.674 2.005 2.397
5 1.476 2.015 2.571 3.365 55 1.297 1.673 2.004 2.396
6 1.440 1.943 2.447 3.143 56 1.297 1.673 2.003 2.395
7 1.415 1.895 2.365 2.998 57 1.297 1.672 2.002 2.394
8 1.397 1.860 2.306 2.896 58 1.296 1.672 2.002 2.392
9 1.383 1.833 2.262 2.821 59 1.296 1.671 2.001 2.391
10 1.372 1.812 2.228 2.764 60 1.296 1.671 2.000 2.390
11 1.363 1.796 2.201 2.718 61 1.296 1.670 2.000 2.389
12 1.356 1.782 2.179 2.681 62 1.295 1.670 1.999 2.388
13 1.350 1.771 2.160 2.650 63 1.295 1.669 1.998 2.387
14 1.345 1.761 2.145 2.624 64 1.295 1.669 1.998 2.386
15 1.341 1.753 2.131 2.602 65 1.295 1.669 1.997 2.385
16 1.337 1.746 2.120 2.583 66 1.295 1.668 1.997 2.384
17 1.333 1.740 2.110 2.567 67 1.294 1.668 1.996 2.383
18 1.330 1.734 2.101 2.552 68 1.294 1.668 1.995 2.382
19 1.328 1.729 2.093 2.539 69 1.294 1.667 1.995 2.382
20 1.325 1.725 2.086 2.528 70 1.294 1.667 1.994 2.381
21 1.323 1.721 2.080 2.518 71 1.294 1.667 1.994 2.380
22 1.321 1.717 2.074 2.508 72 1.293 1.666 1.993 2.379
23 1.319 1.714 2.069 2.500 73 1.293 1.666 1.993 2.379
24 1.318 1.711 2.064 2.492 74 1.293 1.666 1.993 2.378
25 1.316 1.708 2.060 2.485 75 1.293 1.665 1.992 2.377
26 1.315 1.706 2.056 2.479 76 1.293 1.665 1.992 2.376
27 1.314 1.703 2.052 2.473 77 1.293 1.665 1.991 2.376
28 1.313 1.701 2.048 2.467 78 1.292 1.665 1.991 2.375
29 1.311 1.699 2.045 2.462 79 1.292 1.664 1.990 2.374
30 1.310 1.697 2.042 2.457 80 1.292 1.664 1.990 2.374
31 1.309 1.696 2.040 2.453 81 1.292 1.664 1.990 2.373
32 1.309 1.694 2.037 2.449 82 1.292 1.664 1.989 2.373
33 1.308 1.692 2.035 2.445 83 1.292 1.663 1.989 2.372
34 1.307 1.691 2.032 2.441 84 1.292 1.663 1.989 2.372
35 1.306 1.690 2.030 2.438 85 1.292 1.663 1.988 2.371
36 1.306 1.688 2.028 2.434 86 1.291 1.663 1.988 2.370
37 1.305 1.687 2.026 2.431 87 1.291 1.663 1.988 2.370
38 1.304 1.686 2.024 2.429 88 1.291 1.662 1.987 2.369
39 1.304 1.685 2.023 2.426 89 1.291 1.662 1.987 2.369
40 1.303 1.684 2.021 2.423 90 1.291 1.662 1.987 2.368
41 1.303 1.683 2.020 2.421 91 1.291 1.662 1.986 2.368
42 1.302 1.682 2.018 2.418 92 1.291 1.662 1.986 2.368
43 1.302 1.681 2.017 2.416 93 1.291 1.661 1.986 2.367
44 1.301 1.680 2.015 2.414 94 1.291 1.661 1.986 2.367
45 1.301 1.679 2.014 2.412 95 1.291 1.661 1.985 2.366
46 1.300 1.679 2.013 2.410 96 1.290 1.661 1.985 2.366
47 1.300 1.678 2.012 2.408 97 1.290 1.661 1.985 2.365
48 1.299 1.677 2.011 2.407 98 1.290 1.661 1.984 2.365
49 1.299 1.677 2.010 2.405 99 1.290 1.660 1.984 2.365
50 1.299 1.676 2.009 2.403 100 1.290 1.660 1.984 2.364
TABEL PENGUJIAN
NILAI t
top related