sites.google.com1 )attd... · web viewterfokusnya pembicaraan menurut proses dan alur konseling....
Post on 01-Sep-2018
254 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KETRAMPILAN DASAR KONSELING
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
1. Attending(Perhatian)
Attending adalah
keterampilan atau teknik yang
digunakan konselor untuk
memusatkan perhatian
kepada klien agar klien
merasa dihargai dan terbina
suasana yang kondusif
sehingga klien bebas
mengekspresikan atau
mengungkapkan tentang apa
saja yang ada dalam pikiran,
perasaan ataupun tingkah
lakunya.
Yang Perlu diperhatikan:
3VS + B
1. Visual = Kontak mata
2. Voice = Nada suara,
1. Untuk
meningkatkan
harga diri klien,
2. menciptakan
suasana aman,
dan nyaman
3. memberikan
kenyakinan
klien untuk
dapat mengung
kapkan tentang
dirinya secara
terbuka.
1. Posisis Badan, yang
baiak mencakup:
a. Duduk dengan
badan menghadap
klien
b. Tangan diatas
pangkuan atau
berpegang bebas
atau kadang –
kadang digunakan
untuk
menunjukkan
gerak isyarat
yang sedang
dikomunikasikan
secara verbal
c. Responsif dengan
Konseli:
“Assalamua’alaikum, siang
pak!”
Konselor: “Walaikumsalam,
siang mbak elly! Silahkan
duduk!” (sambil berjabat
tangan dan mempersilahkan
duduk)
Konseli: “pak, maaf yah siang
– siang mengganggu bapak.”
Konselor: “wahh.. tidak apa-
apa mbak. Bagaimana
kabarnya mbak?” (dengan
tersenyum dan badan agak
condong kedepan)
Konseli: “Alhamdulliah baik
pak.”
artikulasi, intonasi.
3. Verbal Tracking =
membahas pembicaraan
secara tuntut.
4. Body Language = Posisi
badan, ekspresi wajah dll
Rumus: SOLER
a. Sitting Squarely
(duduk sejajar dengan
konseli)
b. Open postur (sikap
tubuh yg terbuka)
c. Learning forwards
when necessary
(kecondongan tubuh)
d. Eye contact (kontak
mata)
e. Relax body language
(kenyamanan)
menggunakan
bagian wajah
d. Badan rilexs dan
agak condong
kedepan.
2. Kontak Mata
Melihat klien oada
waktu dia berbicara
kepada konselor dan
sebaliknya.
3. Mendengarkan
Konselor: “syukurlah kalau
begitu, wah tambah cantik
saja ini mbak elly.”
Konseli: aahh bapak ini bisa
saja.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH
2. Opening (Pembukaan)
Teknik dasar untuk
mengawali atau membuka
konseling. / keterampilan
untuk membuka atau
memulai, atau
mengkomunikasi hubungan
konseling.
1. Membina
hubungan
baik antara
klien dan
konselor
2. Memperoleh
kepercayaan
kepada klien.
3. Memberikan
penghargaan
kepada klien.
4. Klien dapat
bebas dan
nyaman serta
terbuka
dalam
mengungkap
kan masalah
1. Penyambutan
-Verbal
Menjawab salam,
menyebut nama klien
dll.
-Nonverbal
Jaba tangan, senyum
manis, memilihkan
tempat duduk dll.
2. Inisiasi pembicaraan
(Topik Netral)
-menanyakan kabar,
hobi dll.
3. Transisi pembicaraan
(alih topic).
aKonseli: “selamat siang Bu”
Konselor: “selamat siang
mbak sandra. silakan duduk
mbak!” ( berjabat tangan dan
mempersilakan untuk duduk)
Konseli: “sebelumnya maaf
bu, siang–siang saya
mengganggu ibu.”
Konselor: “owalah....tidak
apa – apa mbak sandra.
Bagaimana kabarnya mbak?”
(memulai membuka
percakapan dan dengan wajah
yang berseri – seri)
Konseli: “Alhamdulillah baik
bu.”
Konselor:“bagaimana dengan
les keyboardnya mbak?”.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH
3. Acceptance (Penerimaan)
acceptance (penerimaan)
adalah teknik yang digunakan
konselor untuk menunjukkan
minat dan pemahaman
terhadap hal - hal yang
dikemukakan klien. /
menerima apa adanya,
menerima pribadi klien
sebagai suatu keseluruhan.
1. Untuk
menyatakan
bahwa
konselor hadir
dan bersama
klien.
2. Agar klien
merasa
diterima dan
diperhatikan
3. Agar klien
memperoleh
balikan apa
yang ia
katakana
didengar dan
dipahami.
1. Verbal
Kata-kata pendek:
Oh ya, heemm, baik,
terus dll.
Kalimat:
Saya bisa memahami,
saya bisa merasakan
Saya mengerti….
2. Nonverbal
-mengangguk kepala
-isyarat tangan
-kontak mata
-ekspresi wajah
-gestur/postur tubuh
Konseli: “Bu, saya galau
setelah yudisium. IP saya
turun drastis buk.”
Konselor:“iya...(sambil
mengangguk anggukan
kepala) saya dapat
memahami perasan Mbak
Angel.”
Konseli: “bagaimana saya
tidak galau buk, IP saya turun
0,5 buk. Benar–benar sungguh
menyedihkan.”
Konselor:(konselor
mengangguk anggukan kepala
dan memandangi konseli)
"hemm....hemmm...”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
4. Reflection of
Feeling
(Pemantulan
Perasaan)
adalah teknik menanggapi
pembicaraan konseli yang
digunakan konselor untuk
memantulkan perasaan /
sikap yang terkandung
dibalik pernyataan klien.
a. Memperjelas apa
yang sebenarnya
di rasakan klien.
b. Mendorong klien
agar lebih
terbuka
mengekspresikan
perasaanya, baik
positif maupun
negative.
c. Agar klien lebih
percaya diri.
d. Mendorong klien
agar lebih
banyak
membantu klien
menata atau
mengatur
perasaan-
1. Agaknya…
2. Sepertinya…
3. Tampaknya….
4. Rupa-rupanya…
5. Kedengarannya…
6. Nada-nadanya….
Contoh 1
Konseli: “saya harus
bagaimana lagi, saya sudah
cukup mengalah kepada dia
selama ini, saya tidak
mungkin terus-terusan seperti
ini.”
Konselor: “nampaknya
saudara sangat jengkel dengan
teman saudara tersebut?”
Contoh 2
Konseli: saya sudah berusaha
agar dia tidak selalu
mencontek pekerjaan rumah
saya, agar dia mau mencoba
berusaha sendiri, tetapi teman
saya tetap saja begitu dengan
perasaannya.
e. Memberitahukan
pada klien
bahwa konselor
memahami
perasaan klien,
sehingga
perasaan tersebut
dapat berkurang.
f. Membantu klien
membedakan
intensitas
berbagai
perasaan yang
ada dalam
dirinya.
memaksa”.
Konselor :” Seprtinya anda
merasa kesal dengan teman
anda”.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
5. Restatement(Mengulang Pernyataan)
Restatement adalah teknik
menanggapi pembicaraan
yang digunakan konselor
untuk mengulang atau
menyatakan kembali
pernyataan klien (sebagian
atau seluruhnya) yang
dianggap penting.
a. Untuk
mengetahui
persepsi
konselor,
tujuannya untuk
meyakinkan
klien bahwa
konselor
mengerti dengan
apa yang
disampaikan
oleh klien.
b. Untuk
merealisasikan
komentar klien
dengan
mengulang apa
yang klien
katakan dalam
Disesuaikan dengan apa
yang diungkapkan klien
(sesuai kebutuhan)
1. Pengulangan dalam
bentuk kata.
Contoh: “Cemburu”
“tidak tulus”
2. Pengulangan dalam
bentuk kalimat.
Contoh: “anda tidak
mau berteman
dengannya lagi?”
Klien: “Saya kalau membantu
uang belum pernah. Tapi
waktu kami sehat saya sering
memberi jajan dan temanku
ini saya ajak makan bersama.
Tidak tega saya makan sendiri
di tempatnya, sedangkan dia
memang tidak mempunyai
uang” kata yang dianggap
penting : (Tidak tega)
Konselor: “Tidak Tega?”
Klien: “Pada dasarnya saya tidak
iri hati terhadap temanku,
karena ia mendapat uang
beasiswa. Saya pikir berapa
sih beasiswa yang diaterima,
paling banyak Rp 75.000.
Saya rasa uang jajan yang
diberikan orang tua sudah
cara-cara lebih
tepat.
c. Mengarahkan
pembicaraan
lebih lanjut
sesuai dengan
yang diinginkan
konselor.
d. Menemukan inti
masalah
lebih”. kata yang dianggap
penting : (Tidak iri hati)
Konselor: Tidak iri hati
kepada temanmu yang
mendapat beasiswa?
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
6. Paraphrasing(Menangkap
Pesan)
Menangkap Pesan
(Paraphrasing) adalah
teknik untuk menyatakan
kembali esensi atau inti
ungkapan klien dengan teliti
mendengarkan pesan utama
klien, mengungkapkan
kalimat yang mudah dan
sederhana. Atau
pengulangan dengan kata-
kata dan nada yang sama
tetapi didahului penegasan
konselor.
a. Menyatakan
kembali
ungkapan klien.
b. Memberi arahan
jawabannya
wawancara
konseling.
c. Pengecekan
kembali persepsi
konselor tentang
apa yang
diungkapkan
klien
Paraphrasing biasanya
didahului dengan kata-
kata berikut:
a. Anda mengatakan
bahwa anda…
b. Jadi anda berpikiran
bahwa…..
c. Menurut anda…
d. Nampaknya yang anda
katakana…..
e. Singkatnya…
f. Boleh dikatakan
bahwa…
Contoh 1
Klien: “Dia tidak
mengizinkan saya untuk
melamar pekerjaan itu,
padahal saya menginginkan
pekerjaan tersebut, tetapi dia
menggagalkannya, sebenrnya
dia hanya tidak ingin saya
meninggalkan kota ini”
Konselor: “Apakah anda
merasa bahwa ia sebenarnya
takut berpisah dengan anda?”
Contoh 2
Konseli : “Itu suatu pekerjaan
yang baik, akan tetapi saya
tidak mengambilnya. Saya
tidak tahu mengapa
demikian?”
Konselor : ”Tampaknya Anda
masih ragu dengan keputusan
Anda”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
7. Clarification Teknik yang digunakan
konselor untuk menanggapi
a. Mendorong klien
untuk melakukan
a. Pada dasarnya….. Cintoh 1
Klien : “Saya sebel dengan
(Penegasan
Pernyataan)
konseli dengan cara
memperjelas dengan
menggunkan kata-kata baru
dengan acuan inti kalimat
yang diucapkan klien atau
menggunakan pertanyaan
yang dapat memperjelas
jawaban klien atas
ucapannya.
elaborasi.
b. Memeriksa
ketepatan apa
yang didengar
konselor terhadap
pesan-pesan
klien.
c. Memperjelas
pesan-pesan yang
samar atau
membingungkan.
d. Diperoleh
kejelasan inti isi
pembicaraan
konseli.
e. Konseli terbantu
mendiskriminasi
kan perbuatan
ataupun situasi
yang dihadapi.
b. Pada pokoknya,….
c. Pada intinya….
d. Singkat kata…..
e. Dengan kata lain….
teman saya Bu. Setiap saya
meminjami buku pasti tidak
dikembalikan. Padahal saya
telah memintanya beberapa
kali. Tapi dia seolah tidak
menghiraukan perkataan
saya.”
Konselor : “Pada intinya,
anda kecewa dengan sikap
teman anda?”
Contoh 2
Klien : “Bu, saya kan sudah
kos di kos MAWAR 2 tahun
ini. Tetapi biaya kos selalu
naik setiap pergantian
semester, namun fasilitasnya
itu-itu saja. Padahal keadaan
ekonomi keluarga saya biasa-
biasa saja”
Konselor : “Singkat kata,
f. Mengarahkan
pembicaraan
lebih lanjut
kearah uraian
situasi ataupun
perbuatan yang
lebih luas dan
dalam.
Anda tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan
pemilik kos?”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
8. Interpretation
(Penafsiran)
Keterampilan yang
digunakan konselor dalam
a. Mengembangkan
hubungan
1. Pengecekan Informasi
a. Darai uraian ada
Contoh 1
Klien : “saya itu sudah
proses konseling untuk
menafsirkan makna dari
pesan yang di ungkapkan
konseli, baik itu perasaan,
ide-ide, pikiran, perilaku
maupun sikap dari konseli.
menyehatkan
melalui dorongan
pengungkapan
diri konseli,
peningkatan
kredibilitas
konselor dan
pengkomunikasia
n sikap-sikap
menyehatkan
kepada konseli.
b. Mengenali
hubungan sebab
akibat diantara
pesan dan
perilaku eksplisit
dan implisit
konseli.
c. Membantu
konseli mengkaji
seperti itu, apakah
anda bermaksud
mengatakan……
b. Apakah yang anda
katakan adalah…?
2. Interpretasi Tunggal
a. Agaknya anda…
b. Atas ungkapan
anda…
3. Interpretasi Ganda
a. Dari uraian dan
gerak-gerik yang
anda tampakkan
agaknya anda…
b. Dari perkataan dan
perbuatan anda,
sepertinya anda…
mencoba bersikap ramah
terhadap mereka dengan
menyapa mereka dulu,
mengajak bercanda, sering
berbagi makanan kepada
mereka. Tetapi tetap saja
mereaka itu cuek dan seolah
menjauhi saya, saya harus
bagaimana lagi?”
Konselor : “dari uraian anda
seperti itu, jadi anda berfikir
bahwa teman-teman anda
menjauhi anda?”
Contoh 2
InterpretasiTtunggal
Konselor : “atas ungkapan
anda, sepertinya anda tahu
persis bagaimana sikap teman-
teman anda terhadap anda.
tingkah laku,
pemikiran-
pemikiran, dari
sudut tinjauan
lain dengan
penjelasan lain.
d. Memotivasi
konseli
menggantikan
pemikiran
merusak diri atau
tingkah laku tidak
efektif.
Benarkah demikian”
Contoh 3
Interpretasi Ganda
Konselor : “dari uraian dan
gerak-gerik yang anda
tampakkan, menurut anda,
anda tidak nyaman dengan
keadaan dan sikap dari teman-
teman anda?”.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
9. Structuring
(Penataan,
Pembatasan
Teknik penginformasiaan
dan penyepakatan akan
perlunya dan diikutinya
1. Melalui strukturing konseling dapat mengkomunikasi
Sesuai dengan kebutuhan Contoh 1 Time limit dari konseli
Konseli: “pak, sebetulnya
batasan-batasan tertentu
dalam proses konseling agar
dapat berjalan sesuai
dengan prinsip-prinsip
layanan professional. Atau
structuring (pembatasan)
adalah teknik yang
digunakan konselor untuk
memberikan batas-batas
atau pembatasan agar proses
konseling berjalan sesuai
dengan apa yang menjadi
tujuan dalam konseling.
kan kepada konseli tentang peran dan tanggung jawab dirinya dan diri konseli dalam proses konseling serta arah dari proses konseling yang akan dilaksanakan.
2. Struktur dapat menurunkan atau mengurangi jumlah, intensitas, atau dampak dari kesalahan pengertian antara konselor dan konseli.
3. Struktur dapat digunakan oleh konselor sebagai alat untuk menangani
sudah seminggu yang lalu saya ingin menemui bapak, tetapi baru kali ini saya dapat berjumpa dengan bapak. Dan hari ini saya dapat berjumpa dengan bapak dari jam 08.00 sampai jam 08.30, karena jam 08.30 nanti saya ada acara pembekalan PPL di laboratorium.”
Konselor: “kalau demikian, marilah kita manfaatkan waktu selama 30 menit ini dengan sebaik-baiknya”
Contoh 2 Time limit dari konselor
Konseli: “saya sulit sekali menyesuaikan diri dengan teman-teman di kampus ini, karena itulah saya kemari untuk memperbincangkannya
perbedaan-perbedaan, khususnya perbedaan dalam asumsi dan harapan konselor dan konseli.
4. Struktur juga dapat digunakan oleh konselor untuk menangani munculnya perasaan tidak pasti dan kecemasan konseli berkenaan dengan hubungan atau proses konseling yang akan dilaksanakan.
5. Adanya struktur dapat membuat proses konseling menjadi lebih
dengan ibu.”
Konselor: “bagus, anda kemari untuk membahas masalah anda dengan saya, namun perlu diketahui bahwa jam 10.00 nanti saya diundang oleh dekan untuk menghadiri rapat dan kita hanya memiliki waktu selama 45 menit. Oleh karena itu, marilah kita gunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya.”
Contoh 3 Role limit (pembatasan peran)
Konseli: “akhir-akhir ini saya sulit sekali mengkonsentrasikan diri dalam belajar, karena itu saya menemui bapak untuk meminta nasihat bagaimana cara belajar yang baik.” Konselor: “anda meminta
efisien, karena struktur memformulasikan komponen-komponen atau variabel-variabel prosedur perlakuan dengan dirumuskan dengan spesifik.
6. Struktur akan dapat membuat konselor lebih comfortable dan percaya diri.
nasihat dari saya? Perlu diketahui bahwa saya tidak dapat memberikan nasihat sebagaimana yang anda minta, tetapi marilah kita bicarakan bersama masalah yang sedang anda alami kemudian kita cari jalan keluarnya.”
Contoh 4 Problem limit (pembatasan masalah)
Konseli: “pak, saya sulit sekali berkonsentrasi dalam belajar, sehingga ketika ujian berlangsung saya tidak dapat mengerjakannya dengan baik, maka dari itu nilai saya menjadi jelek. Disamping itu, dikelas saya juga sulit sekali bergaul dengan lawan jenis dan satu hal lagi pak, bagaimana ya caranya agar saya dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?”
Konselor: “dalam masalah yang anda kemukakan tadi, setidaknya ada tiga hal yang menjadi masalah yaitu masalah berkonsentrasi dalam belajar, masalah dengan bergaul dengan lawan jenis, dan masalah penyesuaian diri. Nah, dari ketiga masalah tersebut, mana yang mendesak untuk kita bicarakan terlebih dahulu?”
Contoh 5 Action limit (pembatasan tindakan)
Konseli: “(datang ke ruang konseling dengan marah-marah, wajah memerah, dan dengan menyobek-nyobek kertas)”
Konselor: “tenang-tenang, anda boleh mengutarakan apa saja disini, tetapi satu hal yang tidak boleh anda lakukan disini yaitu mengotori ruangan ini.”
Contoh 6 Confidentiality limit (batasan jaminan kerahasiaan)
Konseli: “bagaimana ya pak, apa saya harus menceritakan semuanya….. saya nggak enak pak….”
Konselor: “saya memahami perasaanmu, memang berat untuk menyampaikan, tetapi perlu kamu ketahui, kita tidak ingin merugikan atau menyakiti siapapun. Kalau itu sifatnya rahasia, saya menjamin untuk menjaga kerahasiaannya.”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
10. Leeding/
Questioning
(Pengarahan/
Bertanya)
Lead adalah ungkapan
verbal konselor yang secara
khusus berniat mengarahkan
pembicaraan dan perhatian
konseli pada alur
pembiacaraan yang
dikehendaki menurut proses
dan isi bahasan konseling.
Oleh karena dalam
menggunakan teknik ini
lazim dengan menggunakan
kata-kata pertanyaan atau
permintaan, maka sering
disebut pula dengan teknik
bertanya (questioning)
1. Mendorong klien
untuk merespon
pembicaraan
terutama pada
awal-awal
pertemuan.
2. memulai
percakapan,
memperdalam
penekanan poin
penting,
mengecek
persepsi, dan
memperjelas
informasi yang
diberikan oleh
konseli.
1. Lead Umum
a. Coba ceritakan..
b. Kalau saya boleh
tahu …
c. Bisakah anda
menceritakan …
d. Coba kemukakan.
e. Coba ungkapkan.
f. Coba jelaskan
kepada saya
g. Dapatkah anda
uraikan lebih
detail….
2. Lead Khusus
a. Apakah…
b. Kapana…
c. Siapa…
Contoh 1 Lead Umum
Klien: “Pak kemarin saya
baru saja ikut lomba lari
tingkat nasional”
Konselor: “coba ceritakan
kepada bapak bagaimana
suasana waktu kamu
mengikuti lomba tersebut?”
Contoh 2 Lead Khusus
Klien: “Pak saya merasa
kesal dengan Budi karena dia
malas diajak belajar
kelompok padahal ada tugas
yang harus dikerjakan dengan
3. Menggali lebih
dalam untuk isu
atau jawaban
yang diberikan
oleh konseli.
4. Ditemukanya
gagasan
pembicaraan
tertentu oleh
konseli.
5. Terfokusnya
pembicaraan
menurut proses
dan alur
konseling.
d. Dimana…dia.”
Konselor: “siapa saja
anggota kelompok belajarmu
selain Budi?”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
11. Silence
(Diam)
Silence adalah suasana
hening, tidak ada interaksi
verbal antara konselor dan
klien, dalam proses
konseling (diam). Atau diam
atau memberikan
keheningan berlangsung
beberapa saat yang
diciptakan secara sengaja
dengan sejumlah tujuan
tertentu yang dusadari
konselor.
1. Memberikan
kesempatan
kepada klien
untuk istirahat
atau
mereorganisasi
pikiran dan
perasaannya atau
mereorganisasi
kalimat yang
akan
dikemukakan
selanjutnya.
2. Mendorong klien
atau memotivasi
klien mencapai
tujuan konseling.
3. Untuk
merefleksikan
Tidak ada Mdalita Contoh 1
Klien: “Bu, selama ini saya
selalu bertanya-tanya pada
diri saya sendiri sebetulnya
siapa yang bertanggungjawab
atas kematian ayah?”
Konselor: “ ………… (diam
untuk memberikan
kesempatan kepada klien
istirahat sejenak setelah
menumahkan perasaan-
perasaannya berkaitan
dengan pertanyaan mengenai
kematian ayahnya)”
Contoh 2
Konseli: “Ketika liburan di
apa yang konseli
katakan.
4. Memberikan
waktu pada
konselor untuk
mempersiapkan
respon
selanjutnya.
rumah saya membantu orang
tua kerja di sawah… banyak
pekerjaan yang harus saya
selesaikan, maklum orangtua
saya petani… (dst.)
sesampainya di kos/kampus
saya sering bingung, tidak
tahu materi yang dibahas
dosen. Di ruang kuliah dosen
… (dst). Teman-teman dan
saya .. (dst). Begitulah kuliah
saya akhir-akhir ini.
Konselor: “Hem..hem.. ya,
ya”.
Konseli: “… (diam)
Konselor: “… (diam,
keheningan 3 – 5 detik)
Banyak keterangan yg anda
ungkapkan dan itu sungguh
menyenangkan saya sebab
sangat memungkinkan
terbuka wawasan saya
nantinya”. (teknik reflection
of feeling)
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
12. Reassurance
Pemberian
(Kata
Jaminan atau
Dukungan)
Reassurance adalah
pemberian kata jaminan
atau ganjaran oleh konselor
kapanpun konseli
menunjukkan kemajuan
yang berarti baik sekedar
perencanaan kognitif
maupun kemajuan dalam
perubahan perilaku
a. Terbangkitnya
semangat konseli
ke arah yang
positif
b. Teredakannya
keraguan,
kecemasan da
ketegagan
konseli untuk
melaksanakan
perilaku.
c. Semakin
menguatnya
perilaku baru
d. Terdorongnya
konseli untuk
memperluas
Bagus Sekali…..
1. Appoval
a. Bagus sekali..
b. Baik...
c. Hebat..
d. Luar biasa..
2. Postdiction:
a. Kata penguat:
bagus, baik dll
b. Usaha: jika, kalau,
bila, andaikan
c. Hasil: maka,
sehingga, tidak
mustahil, bukan
tidak mungkin
3. Prediction:
a. Kata penguat: baik,
Contoh 1 Approval
Konseli: “Sungguh… tadi
saya merasa malu untuk
mengatakannya, tapi baiklah
saya akan menceritakan
semuanya”
Knselor: “bagus sekali, anda
sudah mulai terbuka…”
Contoh 2 Postdiction
Konseli: “Pak dua hari yang
lalu saya bertengkar dengan
adik saya gara – gara saya
secara tidak sengaja
menumpahkan air di kertas
pekerjaan rumahnya dan
perilaku baru
yang berhasil
e. Terbebaskannya
konseli dari
emosi yang
menyakitkan,
memalukan,
ataupun
menekan.
bagus, hebat dll.
b. Usaha: setelah,
atas usaha anda,
dengan upaya anda
c. Hasil: nyatanya,
terbukti, hasilnya
4. Factual
a. Sudah pasti
b. Sudah barang tentu
c. Memang demikian
semenjak itu dia tidak mau
menyapa ataupun tersenyum
pada saya meskipun kami satu
rumah, tetapi saya berusaha
menjelaskan kepada adik dan
meminta maaf atas kesalahan
saya itu. Ya Alhamdulillah
Pak sekarang adik saya mulai
menyapa saya dan tidak marah
lagi kepada saya”.
Konselor: “ Bagus
sekali,setelah anda berusaha
menjelaskan dan meminta
maaf atas kesalahan yang anda
perbuat ternyata adik anda
sekarang dapat memaafkan
dan bersikap baik kepada
anda”.
Contoh 3 Prediction
Konseli: “ Pak nilai semester
ini bagi saya adalah nilai yang
sangat mengecewakan, hal ini
terjadi karena saya memang
malas belajar, namun mulai
semester depan saya akan
belajar dengan giat dan selalu
belajar walaupun tidak ada
ulangan”.
Konselor: “Bagus sekali, jika
anda mulai semester depan
akan belajar lebih giat dan
selalu belajar walaupun tidak
ada ulangan, tidak mustahil
nilaimu akan lebih baik dari
semester ini”.
Contoh 4 Factual
Reassurance
Konseli: “Bu, selama ini saya
dan adik selalu dekat dan saya
sangat menyayanginya, tetapi
Bu saya tidak mengira
kemarin saya dapat telfon dari
ayah kalau adik saya
meningga karena jatuh dari
sepeda motor. Kejadian ini
sangat memukul dan membuat
saya sedih”.
Konselor: “setiap kakak yang
menyayangi adiknya sudah
barang tentu merasa terpukul
dan sedih ketika mendengar
kabar adik yang sangat
disayanginya meninggal”.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
13. Rejection
(Melarang,
Mencegah)
Rejection adalah
keterampilan atau teknik
yang digunakan konselor
untuk melarang klien
melakukan rencana yang
akan
membahayakan/merugikan
dirinya atau orang lain.
Konselor menyatakan
pendapatnya berdasarkan
pertimbangan objektif, yang
bersifat menolak pandangan
hidup, tindakan, atau
rencana konseli, dan hal ini
dapat dilakukan secara
tersamar atau halus dan bisa
1. Agar klien tidak
melakukan
rencana yang
membahayakan
dan merugikan
diri sendiri dan
orang lain
2. Agar
klienmemikirkan
kembali rencanya
yang sudah
diputuskan
3. Agar klien tidak
cepat mengambil
keputusan yang
salah serta
1. Verabal
a. Jangan.. jangan
anda lakukan..
b. Coba pikirkan lagi
rencana anda..
c. Coba pikirkan
terlebih dahulu..
d. Saya tidak stuju
rencana anda..
2. Non Verbal
a. Menggelengkan
kepala..
b. Mengernyitkan
dahi..
c. Menggerakkan
Contoh 1 Penolakan Secara
Halus
Konseli: “Pak,kemarin saya
habis bertengkar dengan orang
tua saya karena saya melawan
kehendak orangtua saya, saya
berpikir di zaman yang
modern ini bisa – bisanya
orang tua saya punya pikiran
untuk menjodohkan saya
dengan laki- laki pilihan
orangtua saya padahal saya
masih sekolah lagian saya
mempunyai calon pendamping
hidup pilihan saya sendiri.
Ingin rasanya saya keluar dari
dilakukan secara langsung. membahayakan.
4. Membuka
wawasan konseli
atas beberapa
alternatif
tindakan yang
lebih
menguntungkan.
5. Mendorong
konseli
menempuh
tindakan lain
sebagai
pengganti
tindakannya yang
merugikan.
tangan… rumah dan pergi dengan
kekasih saya.”
Konselor: “Coba anda
pikirkan dulu baik-baik
keputusan anda maninggalkan
rumah setelah pertengkaran
anda dengan orangtua anda
terjadi.”
Contoh 2 Penolakan Secara
Langsung
Konseli: “Pak,kemarin saya
habis bertengkar dengan orang
tua saya karena saya melawan
kehendak orangtua saya, saya
berpikir di zaman yang
modern ini bisa –
bisanya orang tua saya punya
pikiran untuk menjodohkan
saya dengan laki- laki pilihan
orangtua saya padahal saya
masih sekolah lagian saya
mempunyai calon pendamping
hidup pilihan saya sendiri.
Ingin rasanya saya keluar dari
rumah dan pergi dengan
kekasih saya”
Konselor : “Jangan,
sebaiknya hubungan keluarga
antara anda dengan orangtua
anda jangan sampai terpecah
berai.”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH
14 Advice
(Nasihat)
Advice adalah keterampilan
atau teknik yang digunakan
konselor untuk memberikan
nasehat atau saran bagi
konseli agar konseli dapat
lebih jelas, pasti mengenai
apa yang akan dikerjakan.
1. Agar konseli
lebih jelas dan
lebih pasti
mengenai apa
yang akan
dikerjakan
(advice persuasif)
2. Agar konseli
mengetahui fakta
mengenai
informasi yang
sama sekali
belum klien
ketahui (advice
langsung)
3. Agar konseli
mangetahui
kelebihan dan
1. Langsung
a. Sebaiknya anda
b. Segogyanya
c. Semestinya
2. Persuasif
a. Berdasarkan alasan
adanda… maka..
b. Sesuai pernyataan
anda… maka….
3. Alternatif
a. Mari kita
bicarakan
bersama…
b. Mari kita
diskusikan
bersama….
Contoh 1 Nasihat Langsung
Konseli: “Bu, saya ingin
sekali masuk ke STAN tetapi
saya sama sekali tidak tahu
syarat-syarat apa yang
diperlukan untuk itu. apakah
Ibu mengetahuinya?”
Konselor: “Kebetulan di
kantor Ibu belum ada
informasi tersebut dan saya
sendiri kurang
mengetahuinya, namun
alangkah lebih baiknya kamu
datang ke sekretariat atau
mungkin kamu cek ke website
STAN untuk memperoleh
kekurangan
setiap alternatif
pilihan (advice
alternatif)
informasi tersebut lebih jelas.”
Contoh 2 Advice Persuasif
Konseli: “Bu, saya merasa
malu pada diri sendiri karena
sering sekali lupa sampai-
sampai teman saya menjadi
sebal kepada saya. Saya ingin
membuat checklist agar saya
bisa mengatasi sifat pelupa
saya.”
Konselor: “Berdasarkan
alasan yang kamu kemukakan
tadi yaitu kamu ingin
membuat checklist agar bisa
mengatasi sifat pelupamu
maka baik sekali jika
rencanamu dilaksanakan.”
Contoh 3 Advice Alternatif
Konseli: “Bu, saya bingung di
satu sisi saya ingin pindah kos
karena teman-teman saya
pindah semua, namun orang
tua tidak memperbolehkan
saya untuk pindah kos. Saya
harus bagaimana Bu?”
Konselor: “Baiklah, mari kita
bicarakan bersama
keuntungan dan kerugian serta
konsekuensinya kamu pindah
kos atau tidak, sehingga nanti
kita temukan pilihan yang
tepat.” (Konselor dan konseli
membahas keuntungan dan
kerugian atau faktor-faktor
pendukung dan faktor-faktor
penghambat setiap pilihan di
atas sehingga akhirnya konseli
mengetahui keuntungan dan
kekurangan masing-masing
pilihan tersebut.)
Konselor: “Setelah kamu
mengetahui keuntungan dan
kerugian setiap pilihan
tersebut, maka sebaiknya
kamu memilih pilihan yang
paling menguntungkan bagi
kamu dengan segala
konsekuensinya.”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
15. Confrontation
(Pertentangan
)
adalah keterampilan/teknik
yang digunakan oleh
konselor untuk
menunjukkan adanya
kesenjangan, diskrepansi
atau inkongruensi dalam
diri klien dan kemudian
konselor mengumpan
balikkan kepada klien.
1. Mengeksplorasika
n cara-cara
pandang baru
dalam melihat diri
sendiri atau suatu
isu, yang pada
akhirnya mengarah
pada pemikiran
dan tingkah laku
baru.
2. Membantu konseli
menjadi lebih
menyadari
kesenjangan atau
1. Kata-kata pembuka, tadi
Anda mengatakan
bahwa…sementara…
2. Tadi Anda berkata
bahwa…tetapi…,
3. Semula Anda berkata
bahwa…belakangan…
4. Awalnya Anda
mengatakan…teakhir….
Contoh 1 Antara 2
Pernyataan
Konselor: “awalnya anda
mengatakan bahwa anda
tidak marah dengan
orangtua anda, tetapi anda
juga mengatakan akan
pergi dari rumah?”
Contoh 2 Konfrontasi
Pernyataan dengan
Tingkah laku
Konseli: “saya baik-baik
saja bu, saya juga senang
ketidak selarasan
didalam
pemikiran,
perasaan, dan
perilakunya.
bisa berada dilingkungan
sekolah ini, tetapi saya
sering tidak masuk
sekolah, saya sering
membolos juga bu”
Konselor: “Anada
mengatakan bahwa anda
senang bersekolah di
sekolahmu, tetapi anda
sering membolos”
Contoh 3 Konfrontasi
Pernyataan dengan
Tingkal laku Non Verbal
Konselor: “Bagaimana
khabar Anda hari ini?”
Klien: “Oh..(suara datar)
dalam keadaan baik-baik
saja” (suara rendah, sikap
dan posisi tubuh tampak
gelisah)
Konselor: ”Anda
mengatakan baik-baik saja,
tetapi suara dan sikap Anda
nampak menunjukkan
kegelisahan?”
Contoh 4 Antara Dua
Tingkahlaku Non Verbal
Konseli: “iya bu.. saya
baik-baik saja” (Kaki
gemetar, sedangkan bibir
tersenyum)
Konselor: “anda
mengatakan bahwa anda
baik-baik saja dan
menunjukkan senyum yang
manis, sementara kaki anda
gemetar?”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
16. Summary
(Merangkum)
Supriyo dan Mulawarman
(2006: 38) mengemukakan
bahwa summary adalah
teknik yang digunakan
konselor untuk
menyimpulkan atau
ringkasan mengenai
berbagai apa yang telah
dikemukakan klien pada
proses komunikasi
konseling.
Sedangkan dalam Fauzan
dkk (2008: 59) menjelaskan
summary yaitu teknik
1. Menyatukan
berbagai unsur-
unsur dalam pesan
klien.
2. Mengidentifikasi
tema-tema umum,
yang baru jelas
setelah beberapa
pesan
dikemukakan atau
setelah beberapa
kali proses
konseling.
3. Untuk
1. Summary bagian:
a. Untuk sementara
ini…
b. Sampai saat ini…
c. Sejauh ini…
d. Selama ini…
2. Summary
akhir/keseluruhan:
a. Sebagai kesimpulan
akhir…
b. Sebagai puncak
pembicaran kita……
c. Sebagai penutup
pembicaraan kita…
Summary bagian:
Konselor: “Sejauh ini dari
pembicaraan yang telah
kita lakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa kita
telah membahas masalah
mengenai masalah Anda
dengan orang tua Anda.
Jadi sekarang marilah kita
cari cara-cara yang dapat
membantu Anda untuk
mengatasi masalah
tersebut”.
respon oleh konselor dalam
memadukan uarian
pernyataan konseli menjadi
kesatuan atau keutuhan
tema/ topik dari sesi-sesi
konseling.
mengarahkan
pembicaraan klien.
4. Mencegah langkah
yang terburu-buru
dalam suatu sesi
konseling.
5. Mereview
kemajuan yang
diperoeh selama
satu ata beberapa
kali wawancara.
d. Dari awal hingga
akhir pembicaraan
kita…
Summary akhir:
Konselor: “Dari awal
hingga akhir pembicaraan
kita, Anda berbicara
mengenai masalah kos
Anda yang tidak kondusif
untuk kegiatan belajar.
Oleh sebab itu, mulai
besok Anda dapat belajar
dengan menggunakan
beberapa keterampilan
belajar yang tadi telah kita
bicarakan”.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH
17. Termination
(Penutup,
Pengakhiran)
Keterampilan konselor
untuk mengakhiri
komunikasi konseling,
baik untuk dilanjutkan
pada pertemuan
selanjutnya maupun
mengakhiri karena
komunikasi konseling
benar-benar berakhir.
1. Memiliki peta
kognitif perjalanan
konseling, yaitu apa
dan bagaimana
tahap-tahap yang
telah dilalui dan apa
yang merupakan
tahap konseling
mendatang,
2. Mencapai
pemahaman antara
konselor dan konseli
mengenai apa yang
telah berhasil
1. Menggunakan time limit
(berpedoman pada batas
waktu yang telah
menjadi kesepakatan
sebelumnya),
2. Menggunakan respon
verbal dengan teknik
summary akhir (sebagai
kesimpulan akhir…,
sebagai puncak
pembiraan kita…,
sebagai penutup
pembicaraan kita…,
dari awal hingga akhir
Time limit:
Konselor: “Baik, sekarang
waktu telah menunjukkan
pukul 12.00, sesuai dengan
kesepakatan diawal
pertemuan tadi bahwa
pertemuan ini hanya
sampai pukul 12.00, maka
marilah kita akhiri
pertemuan ini dan dapat
kita lanjutkan minggu
depan”.
dicapai bersama
dalam konseling,
3. Mengkomunikasikan
keperluan
penyesuaian konseli
terhadap
pengambilan
tanggungjawabnya
seusai proses
konseling,
4. Memelihara persepsi
yang pantas pada
konseli tentang
penerimaan dan
pemahaman
konselor.
pembicaraan kita…),
3. Menggunakan respon
nonverbal seperti
memandang jam
dinding/arloji, menata
meja, dan mengemasi
buku.
Respon verbal disertai
respon nonverbal dengan
teknik summary akhir:
Konselor: “Dari awal
hingga akhir pembicaraan
kita, Anda berbicara
mengenai masalah kos
Anda yang tidak kondusif
untuk kegiatan belajar.
Oleh sebab itu, mulai
besok Anda dapat belajar
dengan menggunakan
beberapa keterampilan
belajar yang tadi telah kita
bicarakan”. (menata meja)
top related