sistem pendidikan indonesia diah
Post on 29-Jun-2015
324 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini di buktikan
antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan
Manusia yaitu Komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan perkepala yang menunjukkan, namun bahwa indeks pengembangan manusia
Indonesia menempati urutan ke-102.
Memasuki abad ke-21 dunia pendidikan Indonesia menjadi hebooh, kehebohan
tersebut bukan di sebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih
banyak disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak
disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia .
Perasaan ini karena disebabkan karena beberapa yang mendasar.
Salah satunya adalah memasuki abad ke -21 gelombang globalisasi dirasakan
kuat dan terbuka, kemajuan teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan
kesadaran bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri, Indonesia berada di tengah-tenga
dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan
dengan orang lain.
Sekarang yang kita rasakan adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu
pendidikan formal maupun informal. Hasil tersebut diperoleh setelah kita
membandingkan dengan negara lain. Dengan makalah ini “ Rendahnya Kualitas
Pendidikan di Indoensia” kita akan membahas permasalahan-permasalahan yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri Pendidikan di Indonesia.
2. Bagaimana Kualitas Pendidikan di Indonesia.
3. Apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indoensesia.
4. Bagaimana solusi dari permasalahan pendidikan di Indonesia.
C. Tujuan Penulisan.
1. Mendiskripsikan ciri-ciri pendidikan di Indonesia
2. Mendiskripsikan kualitas Pendidikan di Indonesia
3. Mendiskripsikan penyebab rendahnya kualitas Pendidikan
4. Mendiskripsikan solusi dari permasalahan Pendidikan di indoensesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri –ciri Pendidikan di Indonesia
Cara melaksanakan Pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan
pendidikan di Indonesia, sebab pendideikan di Indonesia yang dimaksud, ialah
pendidikan yang dilakukan dibumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Aspek pendidikan sudah dikembangkan dengan banyak cara seperti melalui
pendidikan agama, media telekomunikasi CTV, radio, surat kabar dan sebagainya.
Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah sekolah atau perguruan
tinggi melalui bidang studi yang mereka pelajari . Pikiran para mahasiswa diasah melalu
pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta
menyimpulkan.
B. Kualitas Pendidikan di Indonesia
Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas pendidikan di Indonesia sekarang ini
semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru , saran belajar dan siswa-
siswinya. Memang guru-guru saat ini kurang kompeten , banyak orang menjadi guru
karena tidak diterima di jurusan lain, kurang nya dana. Kecuali guru-guru yang sudah
lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut ,
tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur. Mengingat sebentar lagi akan
banyak guru-guru yang berpengalaman pensiun.
Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di
Indonesia, terutama di saerah terbelakang. Namun di daerah tereblakang tersebut, yang
terpenting bagi penduduknya adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup
dan bekerja.
C. Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia.
Di bawah ini akan di jelaskan beberapa penyebab rendahnya kualitas Pendidikan, antara
lain :
1. Efektifitas Pendidikan di Indonesia
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta
didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tujuannya. Dengan
demikian, Pendidik C doser, guru, instruktur dan trainer dituntut untuk dapat
meningkatkan ke efektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut bisa berguna.
Efektifitas pendidikan di Indonesia sangatlah rendah. Setelah dilakukan penelitian
survey kelapangan, salah satu penyebab adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang
jelas. Sehingga peserta didik dan pendidik tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam
proses pendidikan. Jelas hal itu merupakan masalah jika kita menginginkan efektifitas
pengajaran . Bagaimana mungkin tujuan akan tercapai jika kita tidak tahu apa tujuan
kita.
Di dalam pendidikan sekolah misalnya, seseorang yang mempunyai kelebihan di
bidang sosial di paksa mengikuti progam study IPA akan menghasilakn efektifitas
pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti progam
study yang sesuai dengan bakat dan minat. Hal-hal tersebut yang banyak terjadi di
Indonesia.
2. Efisiensi Pengajaran di Indonesia.
Efisiensi adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dengan satu tujuan dengan
prosen yang lebih baik. Dalam proses pendidikan akan lebih jauh lebih baik jika kita
memperhitungkan untuk hasil yang lebih baik tanpa melupakan proses yang baik pula.
Hal itulah yang menyebakan kurangnya pendidikan di Indonesia. Karena kita kurang
mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaiman dapat meraih standar yang telah
disepakati.
Beberapa masalah efisiensi pengajaran di Indonesia adalah mahalnya biaya
pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pengajaran yang
masih banyak lagi yang mejadi penyebab kurang efisiennya proses pendidikan di
Indonesia.
Efektifitas merupakan bagian dari konsep efisiensi karena tingkat efektifitas
brekaitan erat dengan pencapaian tujuan relatif terhadap harganya. Apabila dikaitkan
dengan dunia pendidikan, maka suatu program pendidikan yang efisien cenderung
ditandai denganpola penyebaran dan pendaya gunaan sumber-sumer pendidik yang
sudah ditata secara efisien. Program pendidikan yang efisiensi adalah progam yang
mampu menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-
sumber pendidikan sehingga upaya pencapian tujuan tidak mengalami hambatan.
3. Standarisasi Pendidikan di Indonesia.
Jika kita ingin mengingat mutu pendidikan di Indoensia kita akan mengingat
tentang standarisasi pengajaran yang pengajaran yang kita ambil, tentunya setelah
melewati proses untuk menetukan standar yang kita ambil.
Dunia pendidikan terus berubah, kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat
terus berubah apalaaagi dalam dunia terbuka, seperti dunia sekarang ini modern era
globalisasi . Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dalam lembaga
pendidikan haruslah memenuhi standar.
Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan
terlihat hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi.
Kualitas pendidikan di ukur oleh standar kompetensi di dalam berbagai versi
sehingga dibentuk badanbadan baru untuk melaksanakan standarisasi dan kompetensi
tersebut seperti Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP),.
Banyak peserta didik yang hanya memikirkan bagaimana agar mencapai standar
pendidikan saja, bukan bagaimana agar pendidikan yang diambil efektif dan dapat
digunakan.
Hal seperti di atas sangat disayangkan, karena pendidikan seperti kehilangan
makna saja, karena pendidikan terlalu menunutut standar kompetensi. Hal tersebut jelas
merupakan penyebab rendahnya pendidikan.
4. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik.
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah yang gedungnya rusak,
kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap.
Sementara laboratorium tidak standart, pemakaian teknologi iformasi tidak memadai
dan sebagainya . Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri,
tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
5. Kurang Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih sangat terbatas, terutama pada tingkat
sekolah dasar. Sesuai denga data Depatemen Pendidikan Nasionaal bahwa anak SD pada
tahun 1999 mencapai 94,4 % (28,3 juta siswa). Pencapain APM ini termasuk kategori
tinggi . Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54.8 % (9,4
juta siswa). Sementara itu pada layanan usia dinimasih sangat terbatas. Kegaggalan
pembinaan pada usia dini nantinya akan menghambat pengembangan ssumberdaya
manusia secara keseluruhan . Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi
pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi ketidakmerataa tersebut.
6. Mahalnya Biaya Pendidikan.
“ Pendidikan bermutu mahal “ itulah kalimat yang sering muncul untuk
menjustifikasi mahalnya biaaya pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari, TK
sampai ke Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan
lain kecuali tidak bersekolah.
Mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan yang
menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah ) MBS di Indonesia pada realitanya
lebih dimaknai sebagai upaya melakukan mobilisasi dana, karean itu , komite /dewan
pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.
Asumsi pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya setelah komite
sekolah terbentuk, segala pemungutan yang berkedok “sesuai keputusan komite sekolah
Namun pada tingakat implementasinya ia tidak transparan karena yang di[ilih menjadi
pengurus dan anggota komite adalah orang-orang terdekat dengan kepala sekolah.
Akibatnya komite sekolah hanya legitimator kebijaksanaan kepala sekolah, dan MBS
pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap
permasalahan legitimasi rakyatnya.
Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah tetapi persolalannya siapa
yang harus membayar. Sudah kuajiban pemerintah untuk menjamin rakyatnya agar
memperoleh pendidikan yang bermutu. Salah satu cara yang harus dilakukan bangsa
Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain dengan
meningkatkan kualitas pendidikan terlebih dahulu.
Dengan meningkatkan kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang
terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing
secar sehat dalam segala bidang di dunia internasional.
D. Solusi dari Permasalahan-Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang
dapat diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan
dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini,
diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme). yang
berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan
publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut
perihal pembiayaan –seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya
biaya pendidikan– berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat
kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi
kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti
dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan
menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait
langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas
guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis
untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di
samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai
guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai
pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas pendidikan di Indonesia memang sangat rendah bila dibandingkan
dengan kualitas pendidikan di negara negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utama
yang efektifitas, efisiensi dan standarisasi pendidikan yang ,masih kurang di optimalkan
. Masalah-masalah laninya yang masih menjadi penyebab yaitu :
1. Efektifitas Pendidikan di Indonesia
2. Efisensi Pengajaran di Indonesia
3. Standarisasi pendidikan di Indonesia
4. Rendahnya kualitas sarana fisik
5. Kurang pemerataan kesempatan pendidikan
6. Mahalnya biaya pendidikan
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permaslahan di atas antara lain dengan
mengubah sistem pendidikan dan meningkatkan kualitas guru.
B. Saran
Perkembangan di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan sistem
pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secar sehat.
D. Solusi dari Permasalahan-Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang
dapat diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan
dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini,
diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme). yang
berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan
publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut
perihal pembiayaan –seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya
biaya pendidikan– berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat
kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi
kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti
dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan
menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait
langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas
guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya
praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru,
misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan
membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan
berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya,
diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kunatitas materi pelajaran.
DAFTAR PUSATAKA
http:// tyaeducationjournals.blogspot.com
www.detiknews.com
top related