sistem informasi manajemen dan akuntansi - e...
Post on 30-Jan-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MANAJEMEN DAN DAN
AKUNTANSIAKUNTANSIBARANG MILIK NEGARABARANG MILIK NEGARA
Pertanggungjawaban Barang Milik Negara pada Kementerian Negara/Lembaga
Pertanggungjawaban Barang Milik Negara pada Kementerian Negara/Lembaga
DASARDASAR HUKUMHUKUM Undang Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Keputusan Menteri Keuangan No. 01/KM.12/2001 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah.
Peraturan Menteri Keuangan No.171/PMK.6/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 24/PB/2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Nergara/Lembaga
Peraturan Menteri Keuangan No.91PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar
Peraturan Menteri Keuangan No. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan BMN
Peraturan Menteri Keuangan No. 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.
PengertianSistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) adalah subsistem dari Sistem Akuntansi Instansi
(SAI) yang merupakan rangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah
dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan
neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang
berlaku.
Barang Milik Negara
Barang Milik Negara (BMN) meliputi semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah.
Tidak termasuk dalam pengertian BMN:
(1) Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki olehPemerintah Daerah.
(2) Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki BUMN/BUMD.
(3) Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah.
Perolehan Lainnya yang sah :
• Hibah / sumbangan
• BMN dari pelaksanaan perjanjian/ kontrak
• BMN yang diperoleh berdasar ketentuan UU
• BMN yang diperoleh berdasar keputusan pengadilan
Organisasi Akuntansi BMN K/L
Tingkat Kementerian Negara/Lembaga
Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)
Tingkat Eselon 1
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Eselon 1 (UAPPB-E1)
Tingkat Wilayah
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah (UAPPB-W)
Tingkat Satuan Kerja
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)
ALURALUR SAI SAI (KERANGKA UMUM)(KERANGKA UMUM)
UAKPB UAKPA
UAPPB-W UAPPA-W
UAPPB-E1 UAPPA-E1 Eselon 1
Koordinator Wilayah
Satuan Kerja
DepartemenUAPAUAPB
DEPKEU (BUN-PENGELOLA BARANG)
ARUS BARANG ARUS UANG
Bagan Organisasi Akuntansi BMN
UAPB
UAPPB-E1 UAPPB-E1 UAPPB-E1
UAPPB-W UAKPB
UAKPB UAKPBUAKPB
UAPPB-E1
UAPPB-W
UAKPB UAKPB UAKPB
UAKPBUAKPB UAKPB
Klasifikasi Barang Milik Negara(PMK 97/PMK.06/2007)
BMN diklasifikasikan berdasarkan golongan, bidang, kelompok BMN diklasifikasikan berdasarkan golongan, bidang, kelompok sub kelompok dan subsub kelompok dan sub--sub kelompok barangsub kelompok barang
Golongan
Bidang
Kelompok
Sub Kelompok
Sub–sub Kelompok
Semakin
Global/ Ringkas
Semakin rinci/ detail
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 97/2007 ke Akun Neraca
Aset TetapTanah Peralatan
dan MesinGedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi,dan Jaringan
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tetap Lainnya
1.01—Tanah
dengan biaya perolehan > Rp 1 Dicatat dalam BI Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 97/2007 ke Akun Neraca
Aset TetapTanah Peralatan dan
MesinGedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi,dan Jaringan
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tetap Lainnya
2.01—Alat Besar 2.11—Alat Persenjataan2.02—Alat Angkutan 2.12—Komputer 2.03—Alat Bengkel dan Alat Ukur 2.13—Alat Eksplorasi2.04—Alat Pertanian 2.14—Alat Pemboran2.05—Alat Kantor dan Rumah Tangga 2.15—Alat Produksi & Pemurnian2.06—Alat Studio, Komunikasi dan 2.16—Alat Bantu Eksplorasi
Pemancar 2.17—Alat Keselamatan Kerja 2.07—Alat Kedokteran dan Kesehatan 2.18—Alat Peraga
2.08—Alat Laboratorium 2.19—Unit Peralatan Proses Produksi•biaya perolehan > Rp 300.000, yang diperoleh sebelum 1/1/2002, dan yang berasal dari
transfer/hibah dicatat dalam BI Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca•Di luar itu dicatat dalam BI Ekstrakomptabel
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 97/2007 ke Akun Neraca
Aset TetapTanah Peralatan dan
MesinGedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi,dan Jaringan
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tetap Lainnya
1.06—Bangunan Gedung1.08—Bangunan Menara1.09—Rambu-rambu1.10—Tugu Titik Kontrol/Pasti
•biaya perolehan > Rp 10.000.000, yang diperoleh sebelum 1/1/2002, dan yang berasal dari transfer/hibah dicatat dalam BI Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca
•Di luar itu dicatat dalam BI Ekstrakomptabel
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 97/2007 ke Akun Neraca
Aset TetapTanah Peralatan dan
MesinGedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi,dan Jaringan
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tetap Lainnya
1.02—Jalan dan Jembatan1.03—Bangunan Air1.04—Instalasi1.05—Jaringan
dengan biaya perolahan > Rp 1
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 97/2007 ke Akun Neraca
Aset TetapTanah Peralatan dan
MesinGedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi,dan Jaringan
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tetap Lainnya
Golongan 5 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 97/2007 ke Akun Neraca
Aset TetapTanah Peralatan dan
MesinGedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi,dan Jaringan
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tetap Lainnya
2.09—Koleksi Perpustakaan/Buku2.10—Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olah
Raga3.01—Hewan 3.02—Ikan3.03—Tanaman
dengan biaya perolahan > Rp 1
yang diperoleh sebelum1 Januari 2002
Kebijakan Akuntansi—Tanah PengakuanKepemilikan atas Tanah ditunjukkan dengan adanya bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum seperti sertifikat tanah.
PengukuranTanah dinilai dengan biaya perolehanmencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai
Pengungkapan•disajikan di Neraca
sebesar nilai moneternya,
•Dasar penilaian yang digunakan,
•Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode menurut jenis tanah yang menunjukkan:
-Penambahan;-Pelepasan;-Mutasi Tanah lainnya.
Kebijakan Akuntansi—Peralatan dan Mesin
Pengakuan•Non-donasi: diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut
•Donasi:diakui pada saat Peralatan dan Mesin tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah
Pengukuran• Pembelian: harga pembelian,
biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
• Kontrak: nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan.
• Swakelola: biaya langsung (tenaga kerja dan bahan baku) dan biaya tidak langsung (biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan Mesin tersebut ).
Pengungkapan• Disajikan di Neraca
sebesar nilai moneternya,• Dasar penilaian yang
digunakan untuk menentukan nilai.
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan Penambahan, Pengembangan dan Penghapusan.
• Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Peralatan dan Mesin.
Kebijakan Akuntansi—Jalan, Irigasi dan Jaringan
Pengakuan•Non-donasi: diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut
•Donasi:diakui pada saat aset tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah
Pengukuran•Kontrak: biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya pengosongan, dan pembongkaran bangunan lama.
•Swakelola: biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.
Pengungkapan• Disajikan di Neraca
sebesar nilai moneternya,• Dasar penilaian yang
digunakan untuk menentukan nilai.
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan Penambahan, Pengembangan dan Penghapusan.
• Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Jalan, Irigasi dan Jaringan.
Kebijakan Akuntansi—Aset Tetap Lainnya
Pengakuan•Non-donasi: diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut
•Donasi:diakui pada saat aset tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah
Pengukuran•Kontrak: pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, serta biaya perizinan.
•Swakelola: biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, dan jasa konsultan.
Pengungkapan• Disajikan di Neraca
sebesar nilai moneternya,• Dasar penilaian yang
digunakan untuk menentukan nilai.
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan Penambahan, Pengembangan dan Penghapusan.
• Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Aset Tetap Lainnya.
Kebijakan Akuntansi—Konstruksi dalam PengerjaanPengakuan
•Aset tersebut dimaksudkan untuk digunakan dalam operasional pemerintah/ dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.
•Biaya perolehannya dapat diukur secara andal dan masih dalam proses pengerjaan.
•Dipindahkan ke aset tetap setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya.
Pengukuran• Swakelola: biaya yang
berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi dan biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi
•Kontrak: termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan dan pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.
Pengungkapan• Disajikan di Neraca
sebesar nilai moneternya,
• Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya; Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaanya; Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;Uang muka kerja yang diberikan; dan Retensi.
Kebijakan Akuntansi—Perolehan Aset Secara Gabungan
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang
bersangkutan.
Aset Bersejarah
Karakteristik•Nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin secara penuh dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar;
•Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi secara ketat pelepasannya untuk dijual;
•Tidak mudah untuk diganti dan nilainya akan terus meningkat selama waktu berjalan walaupun kondisi fisiknya semakin menurun;
•Sulit untuk mengestimasikan masa manfaatnya. Untuk beberapa kasus dapat mencapai ratusan tahun.
Pengungkapan• Disajikan dalam Catatan Atas
Laporan Keuangan tanpa nilai.• Aset bersejarah yang digunakan
dalam kegiatan pemerintahan diperlakukan sebagaimana Aset Tetap pada umumnya.
Aset Bersejarah1.07 Monumen/Bangunan Bersejarah
Jenis Transaksi BMN
Perolehan•Pembelian•Transfer masuk•Hibah•Rampasan•Penyelesaian
Pembangunan•Pembatalan
Penghapusan•Reklasifikasi Masuk
Perubahan•Pengurangan kw/nilai•Pengembangan•Perubahan Kondisi•Koreksi Perubahan
Nilai/Kuantitas
Penghapusan•Penghapusan•Transfer Keluar•Reklasifikasi Keluar•Koreksi Pencatatan•Hibah
Transaksi: Saldo Awal
Saldo AwalDigunakan untuk menginput semua BMN yang telah dimiliki Satker sebelum tahun anggaran berjalan tetapi belum pernah diinput dalam aplikasi SABMN.
Transaksi: Perolehan>>Pembelian
PerolehanPembelian
• Digunakan untuk menginput BMN yang diperoleh pada tahun berjalan melalui pembelian.
• Pembelian yang dilakukan pada tahun sebelum tahun anggaran berjalan tetapi belum diinput dalam SABMN dibukukan sebagai saldo awal pada tahun berjalan.
Transaksi: Perolehan >> Transfer Masuk & Penghapusan >> Transfer Keluar
Perolehan•Transfer masuk
Penghapusan•Transfer Keluar
Departemen A
Satker A2Satker A1
Transaksi: Perolehan >> Hibah & Penghapusan >> Hibah
PerolehanHibah
PenghapusanHibah
Departemen A Departemen B
Satker A1
Satker A2 Satker B1
Satker B2
LSM
Swasta
Transaksi: Perolehan >> Rampasan
PerolehanRampasan
Digunakan untuk menginput perolehan BMN yang berasal dari rampasan yang telah mendapatkan keputusan hukum tetap.
Transaksi: Perolehan >> Penyelesaian Pembangunan
PerolehanPenyelesaian Pembangunan
• Digunakan untuk merekam perolehan BMN pada tahun berjalan atas aset yang dibangun lintas tahun anggaran
• Contoh: Bangunan Gedung Tempat Kerja mulai dibangun pada Agustus 2005. Pada 31 Desember 2005 bangunan tersebut belum selesai sehingga disajikan sebagai KDP di Neraca. 1 Februari 2006 Gedung tersebut telah selesai dan diserahterimakan dari kontraktor kepada Satker.
Transaksi: Perolehan >> Pembatalan Penghapusan
PerolehanPembatalan Penghapusan
• Digunakan untuk megoreksi kesalahan dalam penghapusan BMN.
• Contoh: Pada 6/6/2006, P.C Unit dengan NUP 100 berdasarkan SK Penghapusan dihapuskan. Petugas akuntansi melakukan perekaman transaksi tersebut dalam jenis transaksi penghapusan untuk P.C Unit dengan NUP 25. Pada 8/7/2006 ditemukan kesalahan tersebut. Solusi: P.C Unit dengan NUP 25 direkam di Perolehan: Pembatalan Penghapusan, P.C Unit NUP 100 direkam di Penghapusan.
Transaksi: Perolehan >>Reklasifikasi Masuk
Penghapusan >> Reklasifikasi Keluar
PenghapusanReklasifikasi Keluar
PerolehanReklasifikasi Masuk
PerolehanSo Awal, Pembelian;Hibah; Transfer Masuk; Rampasan
1010301005 Tanah Lapangan Sepak Bola
1010301005 Tanah Lapangan Sepak Bola
1010104001 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah
Transaksi: Perubahan >> Pengurangan Kuantitas/Nilai
PerubahanPengurangan kw/nilai
• Digunakan untuk merekam pengurangan nilai/kuantitas BMN.
• Contohnya: BMN Tanah yang terkena penggusuran
Transaksi: Perubahan >> Pengembangan
PerubahanPengembangan
PerolehanSo Awal, Pembelian, Transfer Masuk, Hibah, Rampasan1060101001--Bangunan Gedung Kantor Permanen, NUP 1
1060101001--Bangunan Gedung Kantor Permanen, NUP 1
Rp. 1 MRp. 1 M Rp. 200 jtRp. 200 jt
Rp. 1,2 MRp. 1,2 M
Transaksi: Perubahan >> Koreksi Perubahan
Nilai/KuantitasDicatat: So. AwalFakta: Tanah Bangunan
Gedung Perpustakaan, 400 m2 Rp 120.000.000
Tanah Bangunan Gedung Perpustakaan, 410 m2 Rp 120.000.000
Perolehan: Koreksi Perubahan Nilai/KuantitasTanah Bangunan Gedung Perpustakaan, 400 m2 Rp 120.000.000
Transaksi: Penghapusan >> Penghapusan
PerolehanP.C Unit NUP 10 biaya perolehanRp 4 jt
SK Penghapusan
Penghapusan >> Penghapusan
P.C Unit NUP 10
Transaksi: Penghapusan >> Koreksi Pencatatan
Aktual: Satker Xmemiliki 5 Sepeda Motor
So. Awal/Perolehan
Direkam6 Sepeda Motor
Penghapusan >> Koreksi Pencatatan
Direkam1 Sepeda Motor
Tanggung jawab UAKPB
Menyelenggarakan akuntansi BMN dan menyampaikan Laporan BMN secara berkala• Memelihara dokumen sumber transaksi BMN,• Membukukan BMN ke dalam BI dan Buku Persediaan berdasarkan dokumen
sumber,• Memberi tanda registrasi pada BMN,• Membuat DIR, KIB, dan DIL,• Menyusun Laporan BMN setiap semester dan akhir tahun anggaran,• Melakukan tutup buku setiap akhir tahun anggaran, • Menyampaikan data transaksi BMN ke unit akuntansi keuangan pada setiap
akhir bulan,• Menyampaikan Laporan BMN setiap semester dan LKB setiap akhir tahun
anggaran ke UAPPB-W atau UAPPB-E1 untuk UAKPB Pusat ( UAKPB Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan menyampaikan Laporan BMN ke UAPPB-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dan UAPPB-E1).
Tanggung jawab UAPPB-W
Menyelenggarakan akuntansi BMN dan menyampaikan Laporan BMN secara berkala
• Membukukan BMN ke dalam BI dan Buku Persediaan berdasarkan Laporan BMN yang diterima dari UAKPB,
• Menyusun Laporan BMN setiap semester dan akhir tahun anggaran,• Menyusun LKB berdasarkan LKB yang diterima dari UAKPB,• Melakukan tutup buku setiap akhir tahun anggaran, • Menyampaikan Laporan BMN ke UAPPB-E1 setiap semester,• Menyampaikan Laporan BMN dan LKB setiap akhir tahun anggaran ke UAPPB-
E1.
Alur Akuntansi BMN—UAKPB
BMN
DS
Buku Inventaris
Buku Persediaan
Buku Barang Bersejarah
BI IntrakomptabelBI Ekstrakomptabel
KIB
DIR
DIL
KIB-TanahKIB-Bangunan GedungKIB-Alt Angkut BermotorKIB-Sejatapi
Lap. BMN
Lap. BMN Semesteran
Lap. BMN Tahunan
Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Kondisi Barang
Ke UAPPB-W
Alur Akuntansi BMN—UAPPB-W
Laporan Kondisi Barang UAKPB
Buku Barang Bersejarah UAKPB
UAKPB-A
UAKPB-BUAKPB-CUAKPB-D
UAKPB-n
Ke UAPPB-E1
Buku Inventaris (I/E)
Lap. BMN Semesteran UAKPB (I/E)
UAKPB-A
UAKPB-B
UAKPB-CUAKPB-D
UAKPB-nUAKPB-A
UAKPB-BUAKPB-CUAKPB-D
UAKPB-n
Lap BMN Semesteran (I/E)
Lap BMN Tahunan (I/E)
Lap Kondisi Barang
Lap. BMN Tahunan UAKPB (I/E)
UAKPB-A
UAKPB-BUAKPB-CUAKPB-D
UAKPB-n
Buku Barang Bersejarah
Keluaran Akuntansi BMN
No. Jenis Keluaran
1. Kartu Inventaris Barang (KIB) √2. Daftar Inventaris Ruangan (DIR) √3. Daftar Inventaris Lainnya (DIL) √4. Buku Inventaris Intrakomptabel √ √ √ √5. Buku Inventaris Ekstrakomptabel √ √ √ √6. Laporan Barang Milik Negara Semester √ √ √ √7. Laporan Barang Milik Negara Tahunan √ √ √ √8. Laporan Kondisi Barang (LKB) √ √ √ √
UAP
B
UAP
PB-E
1
UAP
PB-W
UAK
PB
top related