sistem gerak
Post on 04-Jan-2016
7 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak melakukan gerak.Gerak yang kita
lakukan itu merupakan kolaborasi antara tulang(rangka),otot,daging,dan persendian.
Tanpa adanya komponen seperti rangka,tulang dan otot sangat tidak mungkin kita bisa
melakukan gerakan.Oleh karena itu,ketiga komponen itu sangat berhubungan membentuk
gerakan yang harmonis.
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk
hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai
sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili
pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak
pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan
alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang
mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Pada makalah ini kita hanya akan membahas tentang mekanisme gerak pada
manusia.Untuk lebih jelasnya langsung saja pelajari makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kerangka Tubuh Manusia
Fungsi Rangka Manusia :
ü Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
ü Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
ü Menahan dan menegakkan tubuh.
ü Tempat pembentukan sel darah.
ü Tempat perlekatan otot.
ü Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
ü Sebagai alat gerak pasif.
Berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh.
2. Rangka eksoskeleton, yaitu rangka yang terletak di luar tubuh
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1.Tulang-tulang rangka kepala
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk melindungi organ penting yang ada di
bagian kepala, antara lain otak. Berikut gambarnya :
2
1) Tulang dahi = 1 buah
2) Tulang ubun-ubun = 2 buah
3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah
4) Tulang pelipis = 2 buah
5) Tulang baji = 2 buah
6) Tulang tapis = 2 buah
7) Tulang mata = 2 buah
8) Tulang air mata = 2 buah
9) Tulang rongga mata = 2 buah
10) Tulang pipi = 2 buah
11) Tulang hidung = 2 buah
12) Tulang rahang atas = 2 buah
13) Tulang rahang bawah = 2 buah
14) Tulang langit-langit = 2 buah
15) Tulang pangkal lidah = 1 buah
2. Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah
3. Tulang rangka badan :
1) Tulang leher = 7 ruas
2) Tulang punggung = 12 ruas
3) Tulang pinggang = 5 ruas
3
4) Tulang kelangkang = 5 buah
5) Tulang ekor =4 ruas (menyatu)
4. Tulang dada :
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
5. Tulang rusuk :
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
6. Tulang gelang bahu :
1) Tulang selangka = 2 buah
2) Tulang belikat = 2 buah
7. Tulang gelang panggul :
1) Tulang usus = 2 buah
2) Tulang duduk = 2 buah
3) Tulang kemaluan = 2 buah
© Tulang Apendikuler/Extremitas
8. Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan atas = 2 buah
2) Tulang pengumpil = 2 buah
3) Tulang hasta = 2 buah
4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah
4
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
9. Tulang pergerakan bawah :
1) Tulang paha = 2 buah
2) Tulang tempurung lutut = 2 buah
3) Tulang betis = 2 buah
4) Tulang kering = 2 buah
5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
Macam-macam tulang dan strukturnya,yaitu :
1. Jenis tulang berdasarkan jaringan penyusunnya
a. Tulang rawan ( kartilago )
1) Terdiri atas sel-sel tulang rawan yang mengeluarkan zat kondrin sebagai matriks.
2) Bersifat lentur.
3) Pada anak-anak, jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel, sedangkan pada
orng dewasa lebih banyak mengandung matriks.
4) Pada orang dewasa, tulang rawan di bentuk oleh selaput tulang rawan.
Kartilago dapat di bedakan menjadi tiga yaitu:
Ø Kartilago hialin: matriks transparan, serabut kolagaen, bersifat lentur. Contoh: pada
permukaan persendian, larin, trakea, bronki, rangka janin, ujung tulang rusuk.
Ø Kartilago elastic: matriks kekuningan, serabut elastic kuning bersifat elastic. Contoh:
pada daun telinga, saluran eustachius.
5
Ø Kartilago fibrosa: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat kokoh dan
kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau ligament pada tulang dekat permukaan
persendian, di antara tulang kemaluan, dan di anntara tulang belakang
b. Tulang keras ( osteon )
Bersifat keras dan berfungsi untuk menyusun system rangka. Pembentukan tulang keras
berawal dari kartilago. Tulang keras tersusun dari jaringan tulang keras yang terdiri dari
sel-sel tulang yang membentuk lingkaran. Pada tulang keras banyak mengandung zat
kapur/kalsium dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan
fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut
penulangan atau osifikasi. Tulang dibungkus oleh suatu membran yang disebut
periosteum. Pada bagian ini banyak ditemukan osteoblas yang bertugas untuk membentuk
osteosid.
Tulang keras dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Tulang kompak, selalu terletak di bagian luar, matriks tersusun rapat mengandung fosfat
dan kapur. Contoh : tulang pipa
2) Tulang spons, terletak dibagian yang lebih dalam. Contoh : tulang pendek dan pipih.
2. Jenis-jenis tulang berdasarkan jaringan penyusunnya
a. Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga seperti pipa. Contoh : tulang pengumpil,
hasta, betis, dan kering
b. Tulang pipih adalah tulang yang berbentuk pipih. Berfungsi sebagai pelindung suatu
rongga. Contoh : tulang rusuk, belikat, dan tulang yang menyusun tengkorak
c. Tulang pendek, berbentuk kubus dan berukuran pendek. Contoh : pangkal telapak
tangan, kaki, dan tulang belakang
d. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang tidak beraturan. Contoh : tulang belakang
dan tulang penyusun wajah.
6
B. Persendian/Artikulasi
Rangka tubuh manusia tersusun oleh tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan
antara tulang yang satu dengan yang lain disebut Sendi. Berdasarkan sifat geraknya, sendi
dapat dibedakan atas sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.
1. Sendi Mati (Sinartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang tidak
mengakibatkan terjadinya gerakan. Contoh : persendian pada tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang hanya
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh : hubungan tulang rusuk dan tulang
dada, ruas-ruas tulang belakang, dan tulang pergelangan tangan.
3. Sendi Gerak (Diartrosis), yaitu antara beberapa tulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan ke satu arah, dua arah, atau segala arah.Contoh sendi gerak atau diartrosis yaitu :
ü Sendi peluru merupakan bentuk hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya
gerakkan ke segala arah. Contoh sendi peluru adalah hubungan antara tulang paha dengan
tulang pinggul dan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
ü Sendi engsel merupakan bentuk hubungan dua tulang yang hanya me-mungkinkan
terjadinya gerak satu arah. Contoh sendi engsel adalah hubungan antartulang pada siku,
ruas antarjari, dan lutut.
ü Sendi putar merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan tulang yang
satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain sehingga terjadi gerak rotasi. Contoh sendi
putar
ü Sendi pelana merupakan bentuk hubungan dua tulang, dan kedua ujung berbentuk
pelana kuda. Gerakan yang dilakukan adalah dua arah, ke depan dan kebelakang atau ke
kiri dan ke kanan. Contoh sendi pelana adalah hubungan antara tulang-tulang telapak
tangan dengan ruas tulang jari adalah hubungan antartulang atlas dengan tulang tengkorak.
ü Sendi geser merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan. Contohnya adalah hubungan antara tulang-tulang pergelangan tangan dan
tulang-tulang pergelangan kaki.
7
C. Mekanisme Gerak
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :
1.Otot Polos/Licin
· Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
· Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
· Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
· Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan
lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel
otot.
· Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan
rangka.
2.Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
· Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
· Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
· Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang
pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama
tebalnya pad permukaan sel otot.
8
· Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat
pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
· Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
3. Otot Jantung/myocardium
· Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang.
Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
· Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
· Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya
adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
· Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Ex :
Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak
searah.
Macamyanya :
· Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
Contoh : otot trisep dan otot bisep
· Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekati sumbu badan).
Contoh : gerakan tangan sejajar bahu dan sikap sempurna kemudian kembali ke keadaan
semula.
9
· Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
Contoh : gerakan telapak tangan menengadah dan menelungkup
· Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Contoh : gerakan kepala menunduk dan menengadah
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :
1 .Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil
pada saat kontraksi.
2 .Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi
pada saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.
1 Kontraksi
Impuls → sel otot → ujung saraf → asetilkolin → sel otot → membebaskan ion Ca
2+ protein aktin + myosin → aktomiosin → serabut otot memendek → kontraksi.
2. Relaksasi
Impuls → plasma sel otot → menyerap Ca 2+ aktomiosin → aktin + myosin → serabut
otot memanjang → relaksasi.
D.Kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia
1.Kelainan dan gangguan pada tulang/rangka
a. Fraktura atau patah tulang, apabila tulang yang patah sampai keluar kulit disebut
fraktura terbuka sedangkan jika tidak sampai keluar kulit disebut fraktura tertutup.
b. Fisura atau retak tulang, dapat diperbaiki karena periosteum akan membentuk kalus
(sambungan).
10
c. Rakitis yaitu gangguan tulang karena kekurangan vitamin D pada anak-anak
sehingga bentuk kai membelok keluar (berbentuk huruf x) atau membengkok ke dalam
(berbentuk huruf O)
d. Osteoporosis yaitu pengeroposan tulang yang terjadi karena kekurangan hormon
sehingga tulang mudah patah dan rapuh.
e. Hidrocephalus yaitu suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan
spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar.
f. Nekrosa adalah matinya sel-sel tulang karena tidak mendapat suplai
makanan.nekrosa terjadi bila periosteum rusak.
g. Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang,antara lain sebagai berikut.
Skoliosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke samping.
Kifosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke belakang.
Lordosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke depan.
2.Kelainan dan Gangguan pada Persendian/artikulasi
a. Terkilir/keseleo yaitu tertariknya ligamen sendi ke posisi yang tidak sesuai,tetapi
sendi tidak bergeser.
b. Dislokasi yaitu sobek atau tertariknya ligamen sehingga terjadi pergeseran
kedudukan sendi.
c. Ankilosis yaitu persendian tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu.
d. Artritis yaitu peradangan pada sendi.Artritis dapat dibedakan menjadi lina yaitu :
ü Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi, akibatnya
gerakan sendi terganggu.
Artritis gout adalah gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.
Artritis sika adalah berkurangnya minyak sendi sehingga menimbulkan rasa nyeri
pada waktu tulang sendi digerakkan.
Artritis eksudatif adalah rongga sendi terisi getah (nanah), sehingga menyebabkan
sakit pada setiap gerakan.
11
Rheumatoid adalah peradangan sendi yang menyebabkan tulang rawan mengapur
dan mengalami degenerasi atau atrofi.
3.Kelainan dan Gangguan pada Otot
a. Atrofi adalah mengecilnya otot sehingga menghilangkan kemampuannnya untuk
berkontraksi.
b. Tetanus adalah otot yang terus-menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat
serangan bakteri Clostridium tetan.
c. Kaku leher (stiff) adalah peradangan otot trapesius leher sebagai akibat gerakan dan
entakan yang salah gerak sehingga leher terasa kaku dan sakit bila digerakkan.
d. Miestenia gravis adalah keadaan otot yang berangsur-angsur menjadi lemah dan
menyebabkan kelumpuhan, kadang-kadang menyebabkan kematian.
e. Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah,yang
mengakibatkan usus melorot ke bawah masuk ke rongga perut.
Di atas adalah beberapa gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia yang meliputi
rangka/tulang,persendian,dan otot.Ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan dan
kelainan pada sistem gerak manusia dengan kemajuan teknologi.Beberapa teknologi untuk
mengatasi kelainan pada sitem gerak pada manuisa antara lain kaki dan tangan palsu ;
kursi roda ; foto rontgen ; CT Scan (Computer Tomography Scan) atau MRI (Magnetic
Resonance Image) utnuk mengetahui adanya patah tulang ; pemasangan gips dan batang
platina pada penderita patah tulang ; sendi buatan bagi penderita artritis, dan biopsi otot
untuk mendiagnosis kanker.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif berupa tulang dan aktif
berpa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk
suatu sistem yang disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak pasif karena tidak dapat
melakukan pergerakannya sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki
senyawa kimia yang membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka otot memiliki
sifat yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://tinairmadani.blogspot.co.id/2014/09/makalah-biologi-sistem-gerak-manusia.html
http://hermankampus.blogspot.com/2013/02/makalah-biologi-sistem-gerak-manusia.html
14
top related