sintesis garam mohr [amonium besi (ii) sulfat hidrat : fe...
Post on 06-Feb-2018
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Sintesis Garam Mohr
[Amonium Besi (II) Sulfat hidrat Fe (NH4)2(SO4)26 H2O)]
Agustinus Ngatin1 Mentik Hulupi
2 Emmmanuela Maria Wijayanti
3
13Prodi Teknik Kimia Polban Jl GegerkalongDsCiwaruga Bandung
2Prodi Analis Kimia Polban JlGegerkalong hilir DsCiwaruga Bandung
Emailngatin_agustinusyahoocom
Abstrac
Mohr salt is iron (II)ion stable expensive and as raw material to qualitative and quantitative analysis in the
chemistry laboratory The research is objective to find optimum condition proces synthesis so then can be
use as practic modul in unit proces laboratory and the his product used to practic in analytical laboratory
Synthesis of Mohr salt [Fe(NH4)2(SO4)26H2O] was conducted using sulfuric acid 20 iron powder and
amonia 10 as raw material Proces condition studied were volume of sulfuric acid 20 (25 30 35 40 and
45 mL) and proces time (15 30 dan 45 minute) Temperature of heating and evaporation mix solution was
conducted at 75 100 and 1250) Result of research indicated that formation of iron (II) sulfate hidrate
occured at the addition of 40 mL sulfuric acid 20 into 5 gram of iron powder at temperature of 500C in 30
minute that produced 38874 gram of the salt with rendemen of 7778 In formation of Mohr salt
maximum yield was obtained in addition of 40 mL sulfuric acid 20 into 5 gram of iron powder at
temperature of 50 0C with proces time of 30 minute and addition of amonium sulfate (35 mL amonia 10+
25 mL sulfuric acid 20) with 30 minute of heating time In this condition103705 gram of Mohr salt was
obtained with rendemen of 4082 Mohr salt solution with Ba2+
with sulfate ion give white presipitate and
with solution base give dark green precipited of iron (II) hidroxide
Key Word process condition sintesis Mohr salt sulfuric acid iron powder
Pendahuluan
Untuk mendukung kelancaran pengembangan kegiatan belajar mengajar di laboratorium maka dilakukan
penelitian sintesis garam Mohr (ferro amonium sulfat heksa hidrat) menggunakan bahan baku serbuk besi asam
sulfat dan amoniak Garam Mohr mempunyai sifat lebih stabil dibandingkan dengan garam besi (II) sulfat atau
garam (II) klorida (Underwood1999 Sunardi 2006) Sehingga garam Mohr digunakan sebagai larutan standar Fe2+
pada pengukuran kandungan besi (Fe) dengan metode volumetri maupun spektrofometri Selain itu untuk
menentukan kemampuan oksidasi dari kalium permanganat dan kalium bikromat Namun demikian harga garam ini
di pasaran cukup mahal yaitu Rp1165000- setiap 500 gram (Merck 2013)
Garam Mohr merupakan garam rangkap yang terdiri dari garam besi (II) sulfat dengan garam amonium sulfat
berbentuk kristal monoklin dan hijau kebiru-biruan (Anissa 2010 wikipedia) Oleh karena itu proses pembuatan
garam Mohr melalui proses kristalisasi yaitu melibatkan reaksi kimia proses pemanasan pendidingan dan filtrasi
Proses sintesis garam ini melibatkan 2 tahap yaitu pembentukan garam besi (II) sulfat atau sering dikenal
dengan garam ferro sulfat dihasilkan dari reaksi serbuk besi (Fe) dengan larutan asam sulfat (H2SO4) dan
pembentukan garam amonium sulfat dihasilkan dari reaksi amoniak (NH3) dengan larutan asam sulfat Sintesis
garam Mohr terdapat beberapa kondisi proses yang harus diperhatikan yaitu suhu waktu laju pengadukan dan
perbandingan yang tepat antara serbuk besi dengan asam sulfat 20
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimal sintesis garam Mohr berdasarkan variasi proses
yang dipelajari yaitu suhu waktu laju pengadukan dan perbandingan serbuk besi dan larutan asam sulfat 20
Ruang lingkup sintesis garam Mohr menggunakan bahan baku serbuk besi yang ada di pasaran larutan asam
sulfat 20 amoniak 10 serta peralatan pemanas yang dilengkapi stirer Pada sintesis ini diharapkan dihasilkan
perbandingan larutan asam sulfat yang tetap untuk 50 gram serbuk besi dan kondisi proses untuk menghasilkan
garam Mohr maksimum
Metodologi Penelitian
Alat dan bahan untuk sintesis garam mohr memerlukan bahan baku serbuk besi asam sulfat amoniak
aquades serta kertas pH universal Peralatannya meliputi pemanas (hot plate dilengkapi stirer) reaktor corong
kertas saring gelas ukur cawan porselin neraca oven dan lain sebagainya
Pembuatan garam Mohr meliputi pembuatan garam ferro dan garam amonium sulfat Garam ferro dibuat
dengan mencampurkan serbuk besi dengan larutan asam sulfat 20 sedangkan garam amonium sulfat dibuat
dengan mencampurkan asam sulfat dengan amoniak Keduanya dalam kondisi panas dicampurkan diaduk dan
didinginkan akan terbentuk garam mohr Secara skematis sintesis garam mohr ditunjukkan dalam diagram proses
pada Gambar 1
Serbuk Fe H2SO4 H2SO4 amoniak
Gambar 1 Diagram alir proses sintesis garam Mohr
Hasil dan Pembahasan
1 Laju Pengadukan terhadap Produk Garam Mohr
Laju pengadukan mempengaruhi hasil pembentukan besi (II) sulfat sehingga mempengaruhi jumlah
produk garam Mohr yang dihasilkan seperti ditunjukkan pada Gambar 2
Gambar 2 Laju Pengadukan vs garam Mohr
Berdasarkan Gambar 2 ditunjukkan bahwa laju pengaduk mempengaruhi reaksi atau pelarutan serbuk besi
dalam larutan asam sulfat 20 yaitu laju pengadukan semakin cepat menghasilkan jumlah pelarutan Fe semakin
banyak sehingga menghasilkan jumlah garam Mohr semakin meningkat Hal ini disebabkan laju pengadukan
semakin cepat menurut teori tumbukan antara molekul yang bereaksi semakin cepat untuk membentuk molekul
senyawa makin efektif sehingga jumlah produk meningkat
2 Waktu Proses Pelarutan Serbuk Besi dalam Larutan Asam Sulfat
Waktu proses pelarutan serbuk besi dalam larutan asam sulfat 20 mempengaruhi jumlah produk dan
rendemen proses pembentukan garam besi (II) sulfat Gambar 3 menunjukkan hubungan waktu proses terhadap
pelarutan serbuk besi (Fe) terhadap efisiensi proses
9
95
10
105
11
3 5 7 9 11
Jum
lah
pro
du
k (
g)
Laju Pengadukan
98077 g
10861
g
93877 g
Reaktor Reaktor
Pemanasan
Filtrat
Reaktor
Penyaringan
Pemanasan Pemanasan
Pendinginan
Kristalisasi Kristal
Pengotor
Lar jenuh
Gambar 3 Waktu terhadap efisiensi proses
Berdasarkan Gambar 3 ditunjukkan bahwa hubungan waktu proses reaksi pembentukan larutan besi (II)
sulfat mempengaruhi produk garam Mohr Waktu proses selama 30 menit menunjukkan produk garam mohr
tertinggi Ini menunjukkan juga bahwa pelarutan serbuk besi cukup tinggi yaitu menghasilkan jumlah garam mohr
sebanyak 38391 gram dengan efisiensi proses 7678
3 Volume Asam Sulfat terhadap Jumlah Produk Fe SO4
Komposisi bahan baku dan kondisi proses adalah serbuk besi = 500 gram suhu set 50 0C laju pengadukan = 9
(650 rpm) waktu proses =30 menit maka hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 4
Gambar 4Grafik vol H2SO4 terhadap produk FeSO4(g)
Berdasarkan Gambar 4 ditunjukkan bahwa volume asam sulfat 20 mempengaruhi jumlah pelarutan
serbuk besi (Fe) dan jumlah produk FeSO4 yang dihasilkan Pada penambahan asam sulfat kurang dari 35 mL
dengan waktu 30 menit proses pelarutan serbuk besi meningkat dan pencapai puncaknya pada penambahan 40 mL
asam sulfat 20 dengan menghasilkan jumlah FeSO4 juga maksimum Hal ini disebabkan larutan sudah mencapai
kejenuhan tertentu sehingga saat penyaringan terdapat endapan berwarna hijau muda (Gambar 5) menempel di
kertas saring yang mengganggu proses penyaringan sedangkan untuk proses pelarutan dengan penambahan 40
mL atau 45 mL larutan asam sulfat 20 yang menempel di kertas saring adalah pengotornya (Gambar 5b)
sehingga produk besi (II) sulfat maksimum sebesar 182858 gram dengan penambahan 40 mL H2SO4 20
Gambar 5a) Residu dari larutan besi (II) sulfat
b) Pengotor serbuk besi
Dengan terbentuknya endapan maka jumlah garam Mohr yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan pada
penambahan 40 ml dan 45 mL asam sulfat 20
Penambahan 40 mL larutan asam sulfat 20 ke dalam 50 gram serbuk besi melarutkan serbuk besi dengan
efesiensi pelarutan serbuk besi (Fe) mencapai 7775 seperti ditunjukkan pada Gambar 6 berikut ini
20
30
40
50
60
70
80
90
0 20 40 60 80
Ef
Pro
ses
()
Waktu proses (menit)
5
10
15
20
15 25 35 45 55
Pro
du
k F
eSO
4(g
)
Vol H2SO4 (mL)
7678
182858 g
Gambar 6 Vol H2SO4 terhadap efisiesi pelarutan Fe
Efisiensi pelarutan serbuk besi maksimum terjadi pada penambahan 40 mL larutan asam sulfat 20 akibat
pada kondisi ini merupakan reaksi yang stoikhiometris yaitu jumlah mol besi tepat bereaksi dengan asam sulfat
20 menurut reaksi Fe (s) + H2SO4 (aq) = FeSO4 + H2
4 Suhu Proses Pemanasan Campuran terhadap Produk
Suhu proses campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat mempengaruhi produk garam Mohr
Garam Mohr yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 7
Gambar 7 Suhu Pemanasan terhadap produk garam Mohr
Berdasarkan Gambar 7 ditunjukkan bahwa suhu pemanasan larutan [ccampuran amonium sulfat dan
besi(II)sulfat] mempengaruhi produk garam Mohr Suhu pemanasan meningkat menghasilkan peningkatan jumlah
garam Mohr Hal ini disebabkan suhu pemanasan semakin naik menunjukkan larutan dalam mencapai larutan jenuh
semakin cepat Ini diakibatkan oleh banyaknya jumlah air yang menguap Kondisi ini juga akan mempercepat
terbentuk kristal
Berdasarkan uraian di atas ditunjukkan bahwa komposisi pereaksi dan kondisi proses untuk menghasilkan
produk garam Mohr mencapai maksiumum adalah 50 gram serbuk besi dilarutkan dalam 40 mL larutan asam sulfat
20 serta amonium sulfat dibuat dari campuran 25 mL asam sulfat 20 dan 35 mL larutan amoniak 10 sehingga
terjadi reaksi penentralan dengan pH larutan akhir = 2
Kondisi suhu pelarutan serbuk besi adalah 50 0C dengan waktu 30 menit suhu netralisasi asam sulfat
dengan amoniak adalah 100 0C selama 30 menit skala pengadukan stirer adalah 9 serta suhu set pemanasan larutan
campuran akhir adalah 125 0C dalam waktu 45 menit Pada kondisi ini dihasilkan 103705 gram garam Mohr dengan
rendemen 4082 Kristal garam Mohr yang dihasilkan merupakan kristal monoklin yang berwarna hijau kebiru-
biruan seperti ditunjukkan pada Gambar 8 berikut
Gambar 8 Kristal garam Mohr
30
40
50
60
70
80
20 25 30 35 40 45 50
Ef
Pel
aru
tan
Fe
()
Vol H2SO4 (mL)
0
2
4
6
8
10
12
50 70 90 110 130
Jum
lah
Pro
du
k (
g)
Suhu Proses (0C)
7775
164 g
1037g
g
5 Analisis Kualitatif Garam Mohr
Garam Mohr mengandung kation besi (II) dan ion sulfat maka adanya ion besi (II) ditunjukkan dengan
reaksi basa membentuk Fe(OH)2 yang berwarna hijau kotor (Svehla G1985) dan ion sulfat dengan ion barium
membentuk endapan putih dari barium sulfat (BaSO4) (HaryadiW1990) Hasil reaksi ion sulfat dengan ion barium
dan ion besi (II) dengan basa ditunjukkan pada Gambar 9
Gambar 9 Hasil analisis kualitatif garam Mohr
Berdasarkan Gambar 9 ditunjukkan bahwa tabung pertama merupakan larutan dari garam Mohr Tabung
ke-2 merupakan hasil reaksi penambahan ion barium (Ba2+
) menghasilkan endapan putih dari barium sulfat sesuai
reaksi SO4 2-
+ Ba 2+
= BaSO4 darr putih
Tabung ke-3 merupakan hasil reaksi penambahan basa natrium hidroksida menghasilkan endapan Fe (OH)2 sesuai
reaksi Fe 2+
+ 2OH - = Fe(OH)2 darr hijau kotor
Berdasarkan hasil pengujian ini ditunjukkan bahwa garam Mohr berhasil dibuat dengan uji adanya ion besi
(II) dan ion sulfat dengan menghasilkan endapan hijau kotor dari Fe(OH)2 dan endapan putih dari BaSO4
(httpwwwartikel kimia)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan antara lain adalah kondisi optimum pelarutan 50 gram
serbuk besi dicapai pada set putaran pemanas angka 9 suhu set 50 0C dan penambahan 40 mL larutan asam sulfat
20 pemanasan campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat dilakukan pada suhu set 125 0C selama 45
menit garam mohr yang dihasilkan berupa kristal berwarna hijau kebiruan dengan berat maksimum 10375 gram
dengan rendemen 4082 Pengujian adanya ion besi (II) dengan basa menghasilkan endapan hijau kotor dari
(Fe(OH)2) dan ion sulfat diuji direaksikan dengan ion Ba2+
menghasilkan endapan putih dari (BaSO4) Untuk
pengujian ion bikromat direaksikan dengan larutan barium klorida menghasilkan endapan kuning dari (BaCrO4)
Ucapan Terima Kasih
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dr Ir Ediana Sutjiredjeki MSc selaku
Ketua UPPM Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan kesempatan melalui penelitian terapan
menggunakan dana DIPA dengan Nomer Kontrak 107910PL1R5PL2012 Selain itu kami mengucapkan terima
kasih kepada Sdri Ety Prihartini AMd yang telah membantu untuk pengambilan data dalam perlaksanaan penelitian
ini
Pustaka
Anissa (2010) Garam Mohr diakses 12 Mei 2010
Cotton amp Wilkinson (1989) Kimia Anorganik Dasar UII Press Jakarta
Haryadi W(1993) Ilmu Kimia analitik dasar PTgramedia Jakarta
Jim Clark (2007) Kimia Anorganik http wwwchem-is-tryorgmateri_kimia kimia_anorganiklogam_transisi
diakses 27 Nov 2012
Sunardi (2006) Unsur kimia deskripsi dan pemanfaatannya Yrama Widya Bandung
SvehlaG (1985) Analisis anorganik kualitatif makro dan Semimikro(terjemahan setionoamp Pudjatmaka) PT
Kalman Media Pustaka Jakarta
UnderwoodAL amp Day RA (1999) Analisis kuantitatif (terjemahan AHadyana Pudjaatmaka) edisi kelima
Erlangga Jakarta
httpwikipediaorgwikiMohr- diakses 10 Mei 2012
httpwwwartikel kimiainfo ndash diakses 10 Mei 2012
httpwwwwikipediabesi- diakses 10 Mei 2012
httpdelpimultiplpyjornallogam besi)- diakses 09 Mei 2012
httpmajalahkimiablogspotcom201106amonium-besiii-sulfathtm diakses 27 Nov 2012
Serbuk Fe H2SO4 H2SO4 amoniak
Gambar 1 Diagram alir proses sintesis garam Mohr
Hasil dan Pembahasan
1 Laju Pengadukan terhadap Produk Garam Mohr
Laju pengadukan mempengaruhi hasil pembentukan besi (II) sulfat sehingga mempengaruhi jumlah
produk garam Mohr yang dihasilkan seperti ditunjukkan pada Gambar 2
Gambar 2 Laju Pengadukan vs garam Mohr
Berdasarkan Gambar 2 ditunjukkan bahwa laju pengaduk mempengaruhi reaksi atau pelarutan serbuk besi
dalam larutan asam sulfat 20 yaitu laju pengadukan semakin cepat menghasilkan jumlah pelarutan Fe semakin
banyak sehingga menghasilkan jumlah garam Mohr semakin meningkat Hal ini disebabkan laju pengadukan
semakin cepat menurut teori tumbukan antara molekul yang bereaksi semakin cepat untuk membentuk molekul
senyawa makin efektif sehingga jumlah produk meningkat
2 Waktu Proses Pelarutan Serbuk Besi dalam Larutan Asam Sulfat
Waktu proses pelarutan serbuk besi dalam larutan asam sulfat 20 mempengaruhi jumlah produk dan
rendemen proses pembentukan garam besi (II) sulfat Gambar 3 menunjukkan hubungan waktu proses terhadap
pelarutan serbuk besi (Fe) terhadap efisiensi proses
9
95
10
105
11
3 5 7 9 11
Jum
lah
pro
du
k (
g)
Laju Pengadukan
98077 g
10861
g
93877 g
Reaktor Reaktor
Pemanasan
Filtrat
Reaktor
Penyaringan
Pemanasan Pemanasan
Pendinginan
Kristalisasi Kristal
Pengotor
Lar jenuh
Gambar 3 Waktu terhadap efisiensi proses
Berdasarkan Gambar 3 ditunjukkan bahwa hubungan waktu proses reaksi pembentukan larutan besi (II)
sulfat mempengaruhi produk garam Mohr Waktu proses selama 30 menit menunjukkan produk garam mohr
tertinggi Ini menunjukkan juga bahwa pelarutan serbuk besi cukup tinggi yaitu menghasilkan jumlah garam mohr
sebanyak 38391 gram dengan efisiensi proses 7678
3 Volume Asam Sulfat terhadap Jumlah Produk Fe SO4
Komposisi bahan baku dan kondisi proses adalah serbuk besi = 500 gram suhu set 50 0C laju pengadukan = 9
(650 rpm) waktu proses =30 menit maka hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 4
Gambar 4Grafik vol H2SO4 terhadap produk FeSO4(g)
Berdasarkan Gambar 4 ditunjukkan bahwa volume asam sulfat 20 mempengaruhi jumlah pelarutan
serbuk besi (Fe) dan jumlah produk FeSO4 yang dihasilkan Pada penambahan asam sulfat kurang dari 35 mL
dengan waktu 30 menit proses pelarutan serbuk besi meningkat dan pencapai puncaknya pada penambahan 40 mL
asam sulfat 20 dengan menghasilkan jumlah FeSO4 juga maksimum Hal ini disebabkan larutan sudah mencapai
kejenuhan tertentu sehingga saat penyaringan terdapat endapan berwarna hijau muda (Gambar 5) menempel di
kertas saring yang mengganggu proses penyaringan sedangkan untuk proses pelarutan dengan penambahan 40
mL atau 45 mL larutan asam sulfat 20 yang menempel di kertas saring adalah pengotornya (Gambar 5b)
sehingga produk besi (II) sulfat maksimum sebesar 182858 gram dengan penambahan 40 mL H2SO4 20
Gambar 5a) Residu dari larutan besi (II) sulfat
b) Pengotor serbuk besi
Dengan terbentuknya endapan maka jumlah garam Mohr yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan pada
penambahan 40 ml dan 45 mL asam sulfat 20
Penambahan 40 mL larutan asam sulfat 20 ke dalam 50 gram serbuk besi melarutkan serbuk besi dengan
efesiensi pelarutan serbuk besi (Fe) mencapai 7775 seperti ditunjukkan pada Gambar 6 berikut ini
20
30
40
50
60
70
80
90
0 20 40 60 80
Ef
Pro
ses
()
Waktu proses (menit)
5
10
15
20
15 25 35 45 55
Pro
du
k F
eSO
4(g
)
Vol H2SO4 (mL)
7678
182858 g
Gambar 6 Vol H2SO4 terhadap efisiesi pelarutan Fe
Efisiensi pelarutan serbuk besi maksimum terjadi pada penambahan 40 mL larutan asam sulfat 20 akibat
pada kondisi ini merupakan reaksi yang stoikhiometris yaitu jumlah mol besi tepat bereaksi dengan asam sulfat
20 menurut reaksi Fe (s) + H2SO4 (aq) = FeSO4 + H2
4 Suhu Proses Pemanasan Campuran terhadap Produk
Suhu proses campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat mempengaruhi produk garam Mohr
Garam Mohr yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 7
Gambar 7 Suhu Pemanasan terhadap produk garam Mohr
Berdasarkan Gambar 7 ditunjukkan bahwa suhu pemanasan larutan [ccampuran amonium sulfat dan
besi(II)sulfat] mempengaruhi produk garam Mohr Suhu pemanasan meningkat menghasilkan peningkatan jumlah
garam Mohr Hal ini disebabkan suhu pemanasan semakin naik menunjukkan larutan dalam mencapai larutan jenuh
semakin cepat Ini diakibatkan oleh banyaknya jumlah air yang menguap Kondisi ini juga akan mempercepat
terbentuk kristal
Berdasarkan uraian di atas ditunjukkan bahwa komposisi pereaksi dan kondisi proses untuk menghasilkan
produk garam Mohr mencapai maksiumum adalah 50 gram serbuk besi dilarutkan dalam 40 mL larutan asam sulfat
20 serta amonium sulfat dibuat dari campuran 25 mL asam sulfat 20 dan 35 mL larutan amoniak 10 sehingga
terjadi reaksi penentralan dengan pH larutan akhir = 2
Kondisi suhu pelarutan serbuk besi adalah 50 0C dengan waktu 30 menit suhu netralisasi asam sulfat
dengan amoniak adalah 100 0C selama 30 menit skala pengadukan stirer adalah 9 serta suhu set pemanasan larutan
campuran akhir adalah 125 0C dalam waktu 45 menit Pada kondisi ini dihasilkan 103705 gram garam Mohr dengan
rendemen 4082 Kristal garam Mohr yang dihasilkan merupakan kristal monoklin yang berwarna hijau kebiru-
biruan seperti ditunjukkan pada Gambar 8 berikut
Gambar 8 Kristal garam Mohr
30
40
50
60
70
80
20 25 30 35 40 45 50
Ef
Pel
aru
tan
Fe
()
Vol H2SO4 (mL)
0
2
4
6
8
10
12
50 70 90 110 130
Jum
lah
Pro
du
k (
g)
Suhu Proses (0C)
7775
164 g
1037g
g
5 Analisis Kualitatif Garam Mohr
Garam Mohr mengandung kation besi (II) dan ion sulfat maka adanya ion besi (II) ditunjukkan dengan
reaksi basa membentuk Fe(OH)2 yang berwarna hijau kotor (Svehla G1985) dan ion sulfat dengan ion barium
membentuk endapan putih dari barium sulfat (BaSO4) (HaryadiW1990) Hasil reaksi ion sulfat dengan ion barium
dan ion besi (II) dengan basa ditunjukkan pada Gambar 9
Gambar 9 Hasil analisis kualitatif garam Mohr
Berdasarkan Gambar 9 ditunjukkan bahwa tabung pertama merupakan larutan dari garam Mohr Tabung
ke-2 merupakan hasil reaksi penambahan ion barium (Ba2+
) menghasilkan endapan putih dari barium sulfat sesuai
reaksi SO4 2-
+ Ba 2+
= BaSO4 darr putih
Tabung ke-3 merupakan hasil reaksi penambahan basa natrium hidroksida menghasilkan endapan Fe (OH)2 sesuai
reaksi Fe 2+
+ 2OH - = Fe(OH)2 darr hijau kotor
Berdasarkan hasil pengujian ini ditunjukkan bahwa garam Mohr berhasil dibuat dengan uji adanya ion besi
(II) dan ion sulfat dengan menghasilkan endapan hijau kotor dari Fe(OH)2 dan endapan putih dari BaSO4
(httpwwwartikel kimia)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan antara lain adalah kondisi optimum pelarutan 50 gram
serbuk besi dicapai pada set putaran pemanas angka 9 suhu set 50 0C dan penambahan 40 mL larutan asam sulfat
20 pemanasan campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat dilakukan pada suhu set 125 0C selama 45
menit garam mohr yang dihasilkan berupa kristal berwarna hijau kebiruan dengan berat maksimum 10375 gram
dengan rendemen 4082 Pengujian adanya ion besi (II) dengan basa menghasilkan endapan hijau kotor dari
(Fe(OH)2) dan ion sulfat diuji direaksikan dengan ion Ba2+
menghasilkan endapan putih dari (BaSO4) Untuk
pengujian ion bikromat direaksikan dengan larutan barium klorida menghasilkan endapan kuning dari (BaCrO4)
Ucapan Terima Kasih
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dr Ir Ediana Sutjiredjeki MSc selaku
Ketua UPPM Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan kesempatan melalui penelitian terapan
menggunakan dana DIPA dengan Nomer Kontrak 107910PL1R5PL2012 Selain itu kami mengucapkan terima
kasih kepada Sdri Ety Prihartini AMd yang telah membantu untuk pengambilan data dalam perlaksanaan penelitian
ini
Pustaka
Anissa (2010) Garam Mohr diakses 12 Mei 2010
Cotton amp Wilkinson (1989) Kimia Anorganik Dasar UII Press Jakarta
Haryadi W(1993) Ilmu Kimia analitik dasar PTgramedia Jakarta
Jim Clark (2007) Kimia Anorganik http wwwchem-is-tryorgmateri_kimia kimia_anorganiklogam_transisi
diakses 27 Nov 2012
Sunardi (2006) Unsur kimia deskripsi dan pemanfaatannya Yrama Widya Bandung
SvehlaG (1985) Analisis anorganik kualitatif makro dan Semimikro(terjemahan setionoamp Pudjatmaka) PT
Kalman Media Pustaka Jakarta
UnderwoodAL amp Day RA (1999) Analisis kuantitatif (terjemahan AHadyana Pudjaatmaka) edisi kelima
Erlangga Jakarta
httpwikipediaorgwikiMohr- diakses 10 Mei 2012
httpwwwartikel kimiainfo ndash diakses 10 Mei 2012
httpwwwwikipediabesi- diakses 10 Mei 2012
httpdelpimultiplpyjornallogam besi)- diakses 09 Mei 2012
httpmajalahkimiablogspotcom201106amonium-besiii-sulfathtm diakses 27 Nov 2012
Gambar 3 Waktu terhadap efisiensi proses
Berdasarkan Gambar 3 ditunjukkan bahwa hubungan waktu proses reaksi pembentukan larutan besi (II)
sulfat mempengaruhi produk garam Mohr Waktu proses selama 30 menit menunjukkan produk garam mohr
tertinggi Ini menunjukkan juga bahwa pelarutan serbuk besi cukup tinggi yaitu menghasilkan jumlah garam mohr
sebanyak 38391 gram dengan efisiensi proses 7678
3 Volume Asam Sulfat terhadap Jumlah Produk Fe SO4
Komposisi bahan baku dan kondisi proses adalah serbuk besi = 500 gram suhu set 50 0C laju pengadukan = 9
(650 rpm) waktu proses =30 menit maka hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 4
Gambar 4Grafik vol H2SO4 terhadap produk FeSO4(g)
Berdasarkan Gambar 4 ditunjukkan bahwa volume asam sulfat 20 mempengaruhi jumlah pelarutan
serbuk besi (Fe) dan jumlah produk FeSO4 yang dihasilkan Pada penambahan asam sulfat kurang dari 35 mL
dengan waktu 30 menit proses pelarutan serbuk besi meningkat dan pencapai puncaknya pada penambahan 40 mL
asam sulfat 20 dengan menghasilkan jumlah FeSO4 juga maksimum Hal ini disebabkan larutan sudah mencapai
kejenuhan tertentu sehingga saat penyaringan terdapat endapan berwarna hijau muda (Gambar 5) menempel di
kertas saring yang mengganggu proses penyaringan sedangkan untuk proses pelarutan dengan penambahan 40
mL atau 45 mL larutan asam sulfat 20 yang menempel di kertas saring adalah pengotornya (Gambar 5b)
sehingga produk besi (II) sulfat maksimum sebesar 182858 gram dengan penambahan 40 mL H2SO4 20
Gambar 5a) Residu dari larutan besi (II) sulfat
b) Pengotor serbuk besi
Dengan terbentuknya endapan maka jumlah garam Mohr yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan pada
penambahan 40 ml dan 45 mL asam sulfat 20
Penambahan 40 mL larutan asam sulfat 20 ke dalam 50 gram serbuk besi melarutkan serbuk besi dengan
efesiensi pelarutan serbuk besi (Fe) mencapai 7775 seperti ditunjukkan pada Gambar 6 berikut ini
20
30
40
50
60
70
80
90
0 20 40 60 80
Ef
Pro
ses
()
Waktu proses (menit)
5
10
15
20
15 25 35 45 55
Pro
du
k F
eSO
4(g
)
Vol H2SO4 (mL)
7678
182858 g
Gambar 6 Vol H2SO4 terhadap efisiesi pelarutan Fe
Efisiensi pelarutan serbuk besi maksimum terjadi pada penambahan 40 mL larutan asam sulfat 20 akibat
pada kondisi ini merupakan reaksi yang stoikhiometris yaitu jumlah mol besi tepat bereaksi dengan asam sulfat
20 menurut reaksi Fe (s) + H2SO4 (aq) = FeSO4 + H2
4 Suhu Proses Pemanasan Campuran terhadap Produk
Suhu proses campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat mempengaruhi produk garam Mohr
Garam Mohr yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 7
Gambar 7 Suhu Pemanasan terhadap produk garam Mohr
Berdasarkan Gambar 7 ditunjukkan bahwa suhu pemanasan larutan [ccampuran amonium sulfat dan
besi(II)sulfat] mempengaruhi produk garam Mohr Suhu pemanasan meningkat menghasilkan peningkatan jumlah
garam Mohr Hal ini disebabkan suhu pemanasan semakin naik menunjukkan larutan dalam mencapai larutan jenuh
semakin cepat Ini diakibatkan oleh banyaknya jumlah air yang menguap Kondisi ini juga akan mempercepat
terbentuk kristal
Berdasarkan uraian di atas ditunjukkan bahwa komposisi pereaksi dan kondisi proses untuk menghasilkan
produk garam Mohr mencapai maksiumum adalah 50 gram serbuk besi dilarutkan dalam 40 mL larutan asam sulfat
20 serta amonium sulfat dibuat dari campuran 25 mL asam sulfat 20 dan 35 mL larutan amoniak 10 sehingga
terjadi reaksi penentralan dengan pH larutan akhir = 2
Kondisi suhu pelarutan serbuk besi adalah 50 0C dengan waktu 30 menit suhu netralisasi asam sulfat
dengan amoniak adalah 100 0C selama 30 menit skala pengadukan stirer adalah 9 serta suhu set pemanasan larutan
campuran akhir adalah 125 0C dalam waktu 45 menit Pada kondisi ini dihasilkan 103705 gram garam Mohr dengan
rendemen 4082 Kristal garam Mohr yang dihasilkan merupakan kristal monoklin yang berwarna hijau kebiru-
biruan seperti ditunjukkan pada Gambar 8 berikut
Gambar 8 Kristal garam Mohr
30
40
50
60
70
80
20 25 30 35 40 45 50
Ef
Pel
aru
tan
Fe
()
Vol H2SO4 (mL)
0
2
4
6
8
10
12
50 70 90 110 130
Jum
lah
Pro
du
k (
g)
Suhu Proses (0C)
7775
164 g
1037g
g
5 Analisis Kualitatif Garam Mohr
Garam Mohr mengandung kation besi (II) dan ion sulfat maka adanya ion besi (II) ditunjukkan dengan
reaksi basa membentuk Fe(OH)2 yang berwarna hijau kotor (Svehla G1985) dan ion sulfat dengan ion barium
membentuk endapan putih dari barium sulfat (BaSO4) (HaryadiW1990) Hasil reaksi ion sulfat dengan ion barium
dan ion besi (II) dengan basa ditunjukkan pada Gambar 9
Gambar 9 Hasil analisis kualitatif garam Mohr
Berdasarkan Gambar 9 ditunjukkan bahwa tabung pertama merupakan larutan dari garam Mohr Tabung
ke-2 merupakan hasil reaksi penambahan ion barium (Ba2+
) menghasilkan endapan putih dari barium sulfat sesuai
reaksi SO4 2-
+ Ba 2+
= BaSO4 darr putih
Tabung ke-3 merupakan hasil reaksi penambahan basa natrium hidroksida menghasilkan endapan Fe (OH)2 sesuai
reaksi Fe 2+
+ 2OH - = Fe(OH)2 darr hijau kotor
Berdasarkan hasil pengujian ini ditunjukkan bahwa garam Mohr berhasil dibuat dengan uji adanya ion besi
(II) dan ion sulfat dengan menghasilkan endapan hijau kotor dari Fe(OH)2 dan endapan putih dari BaSO4
(httpwwwartikel kimia)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan antara lain adalah kondisi optimum pelarutan 50 gram
serbuk besi dicapai pada set putaran pemanas angka 9 suhu set 50 0C dan penambahan 40 mL larutan asam sulfat
20 pemanasan campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat dilakukan pada suhu set 125 0C selama 45
menit garam mohr yang dihasilkan berupa kristal berwarna hijau kebiruan dengan berat maksimum 10375 gram
dengan rendemen 4082 Pengujian adanya ion besi (II) dengan basa menghasilkan endapan hijau kotor dari
(Fe(OH)2) dan ion sulfat diuji direaksikan dengan ion Ba2+
menghasilkan endapan putih dari (BaSO4) Untuk
pengujian ion bikromat direaksikan dengan larutan barium klorida menghasilkan endapan kuning dari (BaCrO4)
Ucapan Terima Kasih
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dr Ir Ediana Sutjiredjeki MSc selaku
Ketua UPPM Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan kesempatan melalui penelitian terapan
menggunakan dana DIPA dengan Nomer Kontrak 107910PL1R5PL2012 Selain itu kami mengucapkan terima
kasih kepada Sdri Ety Prihartini AMd yang telah membantu untuk pengambilan data dalam perlaksanaan penelitian
ini
Pustaka
Anissa (2010) Garam Mohr diakses 12 Mei 2010
Cotton amp Wilkinson (1989) Kimia Anorganik Dasar UII Press Jakarta
Haryadi W(1993) Ilmu Kimia analitik dasar PTgramedia Jakarta
Jim Clark (2007) Kimia Anorganik http wwwchem-is-tryorgmateri_kimia kimia_anorganiklogam_transisi
diakses 27 Nov 2012
Sunardi (2006) Unsur kimia deskripsi dan pemanfaatannya Yrama Widya Bandung
SvehlaG (1985) Analisis anorganik kualitatif makro dan Semimikro(terjemahan setionoamp Pudjatmaka) PT
Kalman Media Pustaka Jakarta
UnderwoodAL amp Day RA (1999) Analisis kuantitatif (terjemahan AHadyana Pudjaatmaka) edisi kelima
Erlangga Jakarta
httpwikipediaorgwikiMohr- diakses 10 Mei 2012
httpwwwartikel kimiainfo ndash diakses 10 Mei 2012
httpwwwwikipediabesi- diakses 10 Mei 2012
httpdelpimultiplpyjornallogam besi)- diakses 09 Mei 2012
httpmajalahkimiablogspotcom201106amonium-besiii-sulfathtm diakses 27 Nov 2012
Gambar 6 Vol H2SO4 terhadap efisiesi pelarutan Fe
Efisiensi pelarutan serbuk besi maksimum terjadi pada penambahan 40 mL larutan asam sulfat 20 akibat
pada kondisi ini merupakan reaksi yang stoikhiometris yaitu jumlah mol besi tepat bereaksi dengan asam sulfat
20 menurut reaksi Fe (s) + H2SO4 (aq) = FeSO4 + H2
4 Suhu Proses Pemanasan Campuran terhadap Produk
Suhu proses campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat mempengaruhi produk garam Mohr
Garam Mohr yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 7
Gambar 7 Suhu Pemanasan terhadap produk garam Mohr
Berdasarkan Gambar 7 ditunjukkan bahwa suhu pemanasan larutan [ccampuran amonium sulfat dan
besi(II)sulfat] mempengaruhi produk garam Mohr Suhu pemanasan meningkat menghasilkan peningkatan jumlah
garam Mohr Hal ini disebabkan suhu pemanasan semakin naik menunjukkan larutan dalam mencapai larutan jenuh
semakin cepat Ini diakibatkan oleh banyaknya jumlah air yang menguap Kondisi ini juga akan mempercepat
terbentuk kristal
Berdasarkan uraian di atas ditunjukkan bahwa komposisi pereaksi dan kondisi proses untuk menghasilkan
produk garam Mohr mencapai maksiumum adalah 50 gram serbuk besi dilarutkan dalam 40 mL larutan asam sulfat
20 serta amonium sulfat dibuat dari campuran 25 mL asam sulfat 20 dan 35 mL larutan amoniak 10 sehingga
terjadi reaksi penentralan dengan pH larutan akhir = 2
Kondisi suhu pelarutan serbuk besi adalah 50 0C dengan waktu 30 menit suhu netralisasi asam sulfat
dengan amoniak adalah 100 0C selama 30 menit skala pengadukan stirer adalah 9 serta suhu set pemanasan larutan
campuran akhir adalah 125 0C dalam waktu 45 menit Pada kondisi ini dihasilkan 103705 gram garam Mohr dengan
rendemen 4082 Kristal garam Mohr yang dihasilkan merupakan kristal monoklin yang berwarna hijau kebiru-
biruan seperti ditunjukkan pada Gambar 8 berikut
Gambar 8 Kristal garam Mohr
30
40
50
60
70
80
20 25 30 35 40 45 50
Ef
Pel
aru
tan
Fe
()
Vol H2SO4 (mL)
0
2
4
6
8
10
12
50 70 90 110 130
Jum
lah
Pro
du
k (
g)
Suhu Proses (0C)
7775
164 g
1037g
g
5 Analisis Kualitatif Garam Mohr
Garam Mohr mengandung kation besi (II) dan ion sulfat maka adanya ion besi (II) ditunjukkan dengan
reaksi basa membentuk Fe(OH)2 yang berwarna hijau kotor (Svehla G1985) dan ion sulfat dengan ion barium
membentuk endapan putih dari barium sulfat (BaSO4) (HaryadiW1990) Hasil reaksi ion sulfat dengan ion barium
dan ion besi (II) dengan basa ditunjukkan pada Gambar 9
Gambar 9 Hasil analisis kualitatif garam Mohr
Berdasarkan Gambar 9 ditunjukkan bahwa tabung pertama merupakan larutan dari garam Mohr Tabung
ke-2 merupakan hasil reaksi penambahan ion barium (Ba2+
) menghasilkan endapan putih dari barium sulfat sesuai
reaksi SO4 2-
+ Ba 2+
= BaSO4 darr putih
Tabung ke-3 merupakan hasil reaksi penambahan basa natrium hidroksida menghasilkan endapan Fe (OH)2 sesuai
reaksi Fe 2+
+ 2OH - = Fe(OH)2 darr hijau kotor
Berdasarkan hasil pengujian ini ditunjukkan bahwa garam Mohr berhasil dibuat dengan uji adanya ion besi
(II) dan ion sulfat dengan menghasilkan endapan hijau kotor dari Fe(OH)2 dan endapan putih dari BaSO4
(httpwwwartikel kimia)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan antara lain adalah kondisi optimum pelarutan 50 gram
serbuk besi dicapai pada set putaran pemanas angka 9 suhu set 50 0C dan penambahan 40 mL larutan asam sulfat
20 pemanasan campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat dilakukan pada suhu set 125 0C selama 45
menit garam mohr yang dihasilkan berupa kristal berwarna hijau kebiruan dengan berat maksimum 10375 gram
dengan rendemen 4082 Pengujian adanya ion besi (II) dengan basa menghasilkan endapan hijau kotor dari
(Fe(OH)2) dan ion sulfat diuji direaksikan dengan ion Ba2+
menghasilkan endapan putih dari (BaSO4) Untuk
pengujian ion bikromat direaksikan dengan larutan barium klorida menghasilkan endapan kuning dari (BaCrO4)
Ucapan Terima Kasih
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dr Ir Ediana Sutjiredjeki MSc selaku
Ketua UPPM Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan kesempatan melalui penelitian terapan
menggunakan dana DIPA dengan Nomer Kontrak 107910PL1R5PL2012 Selain itu kami mengucapkan terima
kasih kepada Sdri Ety Prihartini AMd yang telah membantu untuk pengambilan data dalam perlaksanaan penelitian
ini
Pustaka
Anissa (2010) Garam Mohr diakses 12 Mei 2010
Cotton amp Wilkinson (1989) Kimia Anorganik Dasar UII Press Jakarta
Haryadi W(1993) Ilmu Kimia analitik dasar PTgramedia Jakarta
Jim Clark (2007) Kimia Anorganik http wwwchem-is-tryorgmateri_kimia kimia_anorganiklogam_transisi
diakses 27 Nov 2012
Sunardi (2006) Unsur kimia deskripsi dan pemanfaatannya Yrama Widya Bandung
SvehlaG (1985) Analisis anorganik kualitatif makro dan Semimikro(terjemahan setionoamp Pudjatmaka) PT
Kalman Media Pustaka Jakarta
UnderwoodAL amp Day RA (1999) Analisis kuantitatif (terjemahan AHadyana Pudjaatmaka) edisi kelima
Erlangga Jakarta
httpwikipediaorgwikiMohr- diakses 10 Mei 2012
httpwwwartikel kimiainfo ndash diakses 10 Mei 2012
httpwwwwikipediabesi- diakses 10 Mei 2012
httpdelpimultiplpyjornallogam besi)- diakses 09 Mei 2012
httpmajalahkimiablogspotcom201106amonium-besiii-sulfathtm diakses 27 Nov 2012
5 Analisis Kualitatif Garam Mohr
Garam Mohr mengandung kation besi (II) dan ion sulfat maka adanya ion besi (II) ditunjukkan dengan
reaksi basa membentuk Fe(OH)2 yang berwarna hijau kotor (Svehla G1985) dan ion sulfat dengan ion barium
membentuk endapan putih dari barium sulfat (BaSO4) (HaryadiW1990) Hasil reaksi ion sulfat dengan ion barium
dan ion besi (II) dengan basa ditunjukkan pada Gambar 9
Gambar 9 Hasil analisis kualitatif garam Mohr
Berdasarkan Gambar 9 ditunjukkan bahwa tabung pertama merupakan larutan dari garam Mohr Tabung
ke-2 merupakan hasil reaksi penambahan ion barium (Ba2+
) menghasilkan endapan putih dari barium sulfat sesuai
reaksi SO4 2-
+ Ba 2+
= BaSO4 darr putih
Tabung ke-3 merupakan hasil reaksi penambahan basa natrium hidroksida menghasilkan endapan Fe (OH)2 sesuai
reaksi Fe 2+
+ 2OH - = Fe(OH)2 darr hijau kotor
Berdasarkan hasil pengujian ini ditunjukkan bahwa garam Mohr berhasil dibuat dengan uji adanya ion besi
(II) dan ion sulfat dengan menghasilkan endapan hijau kotor dari Fe(OH)2 dan endapan putih dari BaSO4
(httpwwwartikel kimia)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan antara lain adalah kondisi optimum pelarutan 50 gram
serbuk besi dicapai pada set putaran pemanas angka 9 suhu set 50 0C dan penambahan 40 mL larutan asam sulfat
20 pemanasan campuran larutan besi (II) sulfat dengan amonium sulfat dilakukan pada suhu set 125 0C selama 45
menit garam mohr yang dihasilkan berupa kristal berwarna hijau kebiruan dengan berat maksimum 10375 gram
dengan rendemen 4082 Pengujian adanya ion besi (II) dengan basa menghasilkan endapan hijau kotor dari
(Fe(OH)2) dan ion sulfat diuji direaksikan dengan ion Ba2+
menghasilkan endapan putih dari (BaSO4) Untuk
pengujian ion bikromat direaksikan dengan larutan barium klorida menghasilkan endapan kuning dari (BaCrO4)
Ucapan Terima Kasih
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dr Ir Ediana Sutjiredjeki MSc selaku
Ketua UPPM Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan kesempatan melalui penelitian terapan
menggunakan dana DIPA dengan Nomer Kontrak 107910PL1R5PL2012 Selain itu kami mengucapkan terima
kasih kepada Sdri Ety Prihartini AMd yang telah membantu untuk pengambilan data dalam perlaksanaan penelitian
ini
Pustaka
Anissa (2010) Garam Mohr diakses 12 Mei 2010
Cotton amp Wilkinson (1989) Kimia Anorganik Dasar UII Press Jakarta
Haryadi W(1993) Ilmu Kimia analitik dasar PTgramedia Jakarta
Jim Clark (2007) Kimia Anorganik http wwwchem-is-tryorgmateri_kimia kimia_anorganiklogam_transisi
diakses 27 Nov 2012
Sunardi (2006) Unsur kimia deskripsi dan pemanfaatannya Yrama Widya Bandung
SvehlaG (1985) Analisis anorganik kualitatif makro dan Semimikro(terjemahan setionoamp Pudjatmaka) PT
Kalman Media Pustaka Jakarta
UnderwoodAL amp Day RA (1999) Analisis kuantitatif (terjemahan AHadyana Pudjaatmaka) edisi kelima
Erlangga Jakarta
httpwikipediaorgwikiMohr- diakses 10 Mei 2012
httpwwwartikel kimiainfo ndash diakses 10 Mei 2012
httpwwwwikipediabesi- diakses 10 Mei 2012
httpdelpimultiplpyjornallogam besi)- diakses 09 Mei 2012
httpmajalahkimiablogspotcom201106amonium-besiii-sulfathtm diakses 27 Nov 2012
top related