semen silikofosfat
Post on 30-Jun-2015
651 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Semen Silikofosfat
Bubuk semen silikofosfat adalah kombinasi dari bubuk semen silikat
(silicate cement powder) dan semen seng fosfat (zinc phosphate powder),
sedangkan cairan semen ini sama dengan cairan semen fosfat dan silikat, sehingga
semen silikofosfat di sebut zinc silicophosphate cement atau zinc aluminosilicate
phosphate cement. Semen ini terdapat dalam bentuk bubuk (powder) dan cairan
(liquid).
- Komposisi
a. Bubuk
1. Aluminosilicate glass
2. Zinc oxide
3. Magnesium oxide
b. Cairan
1. Asam fosfat
2. Air
3. Zincdan Aluminium salts
Salah satu semen silikofosfat yang paling terkenal terdiri atas 90%
bubuk semen silikat dan 10% bubuk semen seng fosfat. Pada umumnya
semen silikofosfat berisi 12% - 25% flourida. Reaksi penyatuan bubuk dan
cairan dapat di gambarkan sebagai berikut :
Zinc Oxide/aluminosilicate glass + phosphoric acid
Zinc aluminosilicate phosphate gel
1
- Manipulasi
Proses pemanipulasian semen silikofosfat sama dengan semen silika dan
semen seng fosfat, dimana ada dua metode pemanipulasian semen ini yaitu
dengan metode pemanipulasian manual dan metode pemanipulasian mekanis.
a. Pemanipulasian manual
Rasio bubuk dan cairan adalah 2,2 gr : 1 ml.
Tempat pencampuran bubuk dengan cairan menggunakan glass slab yang
tebal dan dingin, juaga menggunakan spatula dari bahan plastik atau cobalt
chromium.
Pengadukan dilakukan dengan teknik memutar (circular) selama 1 menit.
Bubuk di campurkan ke dalam cairan sedikit demi sedikit untuk
mendapatkan konsistensi yang di inginkan dan baik.
b. Pemanipulasian mekanis
1. Dengan menggunakan alat amalgamator.
2. Bahan yang tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk dan cairan dalam satu
wadah dan terpisah dengan sekat.
3. Sekat ini dapat hancur denag adanya tekanan dari amalgamator.
4. Waktu pencampuran dapat di sesuaikan dengan keinginan dan juga pada
proses pencampuran terjadi panas yang mengakibatkan waktu kerja
berkurang.
Keuntungan dari sistem ini adalah :
1. Bahan tidak di pegang sampai selesai pengadonan sehingga kemungkinan
terkontaminasi berkurang.
2. Diperoleh perbandingan yang tepat antara bubuk dengan cairan tanpa perlu
menimbangdan sekaligus menghemat waktu.
3. Hasil pencampuran dapat diperoleh dalam waktu yang lebih cepat,
misalnya 10 sampai 15 detik.
2
http://www.intopmedical.com/Amalgamator.html
- Setting time
Waktu setting tidak boleh terlalu panjang karena bila waktu yang panjang
akan mengakibatkan pekerjaan terhadap gigi akan lama. Waktu setting yang
sesuai pada suhu mulut bagi semen silikofosfat adalah 5-7 menit pada temperatur
37◦C.
Faktor – faktor berikut ini bersifat memperpanjang waktu setting, yaitu :
1. Suhu yang lebih rendah dengan menggunakan glass slab yang dingin.
2. Mengurangi perbandingan bubuk dan cairan dengan menambah jumlah
cairan.
3. Waktu pencampuran yang lebih lama dengan mengurangi kecepatan dalam
hal mencampur bubuk ke dalam cairan dan tiap-tiap penambahan. Juga
penghentian sesaat setelah pencampuran awal sejumlah bubuk ke dalam
cairan akan menambah waktu setting dari semen silikofosfat. Semakin lama
bubuk di tambahkan ke cairan maka akan memperpanjang setting time.
3
- Sifat-sifat semen silikofosfat
a. Sifat mekanis
Compressive strength tinggi antara 140 – 170 Mpa atau 20.000 –
25.000 psi yang akan dicapai setelah 24 jam.
Tensile strength rendah antara 8 – 13 Mpa, menyebabkan semen ini
punya sifat rapuh.
Ketebalan lapisan sekitar 30-40µm menyebabkan sifat toughness yang
baik dan sifat tahan abrasif yang lebih tinggi daripada golongan fosfat.
Waktu pengerasan 3,5-4 menit.
Working time kira-kira 4 menit.
b. Sifat fisis
Anti karies berhubungan kandungan flourida.
c. Sifat kimia dan sifat adhesif
Kelarutan semen silikofosfat dalam aquades setelah 7 hari kira –kira 0,9
– 1 %. Kelarutan dalam asam dan dalam mulut lebih dari semen fosfat.
Sifat adhesif silikofosfat secara mekanis karena tidak mempunyai
perlekatkan atau ikatan dengan enamel dan dentin tapi merekatkan
antara kekasaran permukaan kavitas dengan bahan restorasi.
d. Sifat biologis
Keasaman pada semen ini ditimbulkan karena adanya kandungan asam
fosfat, ph semen ini sangat rendah pada awal pengaplikasian pada
kavitas dan setelah 1 jam ph nya 4-5. Oleh karena itu, harus di beri
perlindungan pada pulpa agar tidak teriritasi dengan menggunakan
calsium hidrokxida.
4
- Kegunaan semen silikofosfat
a. Bahan tambalan
Bahan tambalan sementara, yaitu sebagai suatu prosedur penutupan
atau melindungi kavitas gigi dalam interval yang pendek atau singkat.
Dengan kata lain merupakan bahan restorasi dipakai dalam waktu
singkat sampai diganti dengan restorasi permanen. Ada beberapa sifat
yang harus dimiliki oleh bahan tambal sementara yakni dapat melekat
pada tempatnya selama mungkin tetapi dapat mudah dilepas oleh
dokter gigi, dapat merestorasi estetik yang baik, memiliki kontur yang
baik dan memungkinkan di bersihkannya plak oleh pasien, serta dapat
menutupi dentin yang terbuka dan mencegah kerusakan pulpa dan
sakit bagi pasien juga non iritan. Pemilihan semen silikofosfat di
karenakan semen silikofosfat mempunyai strength yang cukup tinggi,
estetis yang baik dan dapat menyamai warna gigi, serta kandungan
flourida yang dapat mencegah kerusakan atau kebusukan jaringan yang
sehat. Pada umumnya di gunakan pada gigi molar.
Bahan tambalan gigi decidui, silikofosfat merupakan salah satu bahan
yang relevan untuk gigi desidui. Semen silikofosfat melepaskan
flourida dalam jumlah yang besar daripada yang lain. Flourida yang
dilepaskan oleh semen silikofosfat dapan meningkatkan daya tahan
dan membantu dalam mengontrol karies pada permukaan mesial pada
molar satu permanen.
b. Bahan perekat
Bahan perekat fixed restorasi
Perekat/penyemenan restorasi cekat berarti merekatkan restorasi itu
dengan semen pada gigi penyangga di rongga mulut. Untuk tjuan
merekatkan restorasi cekat, semen harus memenuhi persyaratan -
persyaratan sebagai berikut :
1. Semen harus tidak larut dalam cairan mulut
2. Semen harus melekat pada dentin, email, porselen dan emas
cor
5
3. Semen tidak boleh mengiritasi pulpa
Sejauh ini kedua sifat yang teratas masih belum dapat dipenuhi.
Karena semen tidak benar-benar dapat beradhesif, retensi diperoleh
dengan penggabungan mekanis dari semen dan dengan retensi
friksional. Salah satu bahan restorasi cekat adalah semen silikofosfat,
karena semen silikofosfat memilki daya tahan yang baik terhadap
cairan rongga mulut.
Urutan kerusakan
Ionomer kaca
Silikofosfat
Polikarboksilat (P/W tepat)
Seng fosfat
Paling mudah rusak Polikarboksilat (P/W rendah)
Bahan perekat band orthodontics
Menurut sebuah hasil laboratorium dan evaluasi klinis, dengan
menggunakan bahan semen yang biasa di gunakan untuk sementasi
band orthodontics,terlihat bahwa semen silikofosfat telah terbukti
untuk dapat diperbandingkan dengan semen seng fosfat dalam
kekuatan (bond strenght)-nya untuk berikatan dengan email. Dari hasil
tes terlihat bahwa semensilikofosfat memilki persentase perlekatan
pada saat band orthodontics lepas di banding dengan semn lain. Juga
ditemukan bahwa semen silkofosfat sukar terlepas dari enamel.
Keuntungan yang terbesar dari semen silikofosfat yaitu bahwa tidak
ada dekalsifikasi dari email selama perawatan orthodontics. Hal
tersebut di mungkinkan karena kekuatan bond strenghtnya yang tinggi
atau kandungan flouridanya yang dapat meremineralisasi di bawah
band orthodontics.
6
c. Bahan Pembuatan Die
Die adalah model dari satu gigi yang diperoleh dari suatu cetakan.
Bahan die hendaknya memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Sifat-sifat mekanis; harus kuat, sehingga mengurangi kemungkinan
rusak oleh karena kecerobohan. Juga harus sekeras mungkin
sehingga permukaannya tidak mudah rusak selama pengukiran
desain lilin/malam.
2. Sanggup mereproduksi detail halus dan batas-batas yang tajam
3. Dimensioanal cukup akurat an stabil; menunjukkan perubahan
dimensi yang sangat kecil sewaktu setting dan tetap stabil
4. Kompatibel dengan bahan cetak; hendaknya tidak terjadi interaksi
antara permukaan cetakan dan die
5. Memiliki perbedaan warna yang jelas dengan bahan lain yang
dipergunakan, misalnya malam inlay dan porselen
6. Murah dan mudah dipergunakan
Semen silikofosfat merupakan salah satu pilihan dalam pembuatan
die. Hal ini dikarenakan semen silikofosfat memiliki kelebihan yaitu lebih
keras daripada die yang terbuar dari gips keras. Namun memiliki
kelemahan dimana semen silikofosfat mengerut sewaktu setting, dan
terjadi kehilangan air selama penggunaan.
- Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Mempunyai compressive strength yang cukup baik dan kuat
dimana semen silikofosfat memiliki toughness yang baik dan
sifat tahan terhadap abrasif yang lebih tinggi dari golongan
semen fosfat
2. Semen silikofosfat memiliki estetis yang baik dimana bahan
ini translusen karena bentuk matriks yang menyerupai gel dan
inti yang terbuat dari gelas
7
3. Semen silikofosfat dengan cepat dapat melepaskan Fluorida
yang berpotensi sebagai resistensi terhadap pembentukan
karies sekunder
4. Semen silikofosfat memiliki ikatan mekanis yang tinggi
sebagai bonding (perekat)band orthodontics sehingga dapat
berikatan kuat dengan enamel.
5. Kandungan flourida dari semen silikofosfat dapat memacu
remineralisasi dibawah bond orthodontics.
6. Dari titik pandang anti kariesnya, semen silikofosfat sering
merupakan bahan semen pilihan untuk gigi dengan derajat
karies yang tinggi. Khususnya pada gigi anak-anak.
7. Semen silikofosfat sebagai semen perekat memiliki kelarutan
yang rendahyang bertujuan untuk mencegah rusaknya tepi
semen yang mengakibatkan kebocoran dan disrtai akibat
lanjutan, seperti sensivitas dan karies sekunder.
Kekurangan
1. Karena keasaman yang dapat mengiritasi pulpa, maka dalam
penggunaan semen ini memerlukan perlindungan pulpa
(pelapik), khususnya pada kavitas yang dalam dan gigi yang
mempunyai tubulus dentin yang masih muda. Bahan pelapik
yang digunakan, misalnya calsium hidroxida dan zinc oxide
eugenol. Pelapik ini ditempatkan di atas tubulus dentin yang
baru saja di buka sebelum penempatan dari semen silikofosfat.
2. Nilai ph dari semen silikofosfat ini rendah yakni diantara 4-5
dan baru mencapai kenormalan setelah kurang lebih 48 jam.
3. Permukaan restorasi semen silikofosfat sukar dipoles dengan
sempurna akibat kandungan silikat yang mempunyai
kesukaran dalam hal pemolesan
4. Pemanipulasian semen silikofosfat lebih sulit dibandingakan
dengan semen seng fosfat
8
5. Semen silikofosfat mudah mengerut sewaktu setting, dan
terjadi kehilangan air selam penggunaan.
Nindya L.Aldelina
FKG UNEJ
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8036/1/030600057.pdf
http://www.intopmedical.com/Amalgamator.html
9
top related