se hibah

Post on 11-Jun-2015

4.574 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Hibah dan Bantuan Daerah

TRANSCRIPT

NomorSifatLampiranHal

MENTERI DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

goo/2677/fft.

Hibah dan Bantuan Daerah.

Jakarta, S &penber Z0df

Kepada

Yth. 1. Sdr. Gubernur dan KetuaDPRD Provinsi

2. Sdr. BupatiMalikota danKetua DPRD Kabupaten/Kota

d i -Seluruh lndonesia

SURAT EDARAN

Menindaklanjuti ketentuan Pasal 42, Pasal43, Pasal 44, Pasal45 dan Pasal 47 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, perludisampaikan penjelasan terkait dengan landasan pelaksanaan hibahdan bantuan daerah, sebagai berikut:

1. Bahwa dalam mencapai tujuan pembangunan daerah, pemerintahdaerah sesuai ketentuan perundang-undangan diperbolehkan untukmemberikan hibah dan bantuan kepada pemerintah, pemerintahdaerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasikemasyarakatan sesuai dengan ketentuan pemberian hibah danbantuan yang terdiri atas hibah, bantuan sosial, dan bantuankeuangan.

2. Pemberian hibah dan bantuan tersebut, pada prinsipnya bersifattidak rnengikat atau terus menerus yang diartikan bahwa pemberianhibah dan bantuan tersebut akan sangat tergantung padakemampuan keuangan daerah dan urgensiserta kepentingan daerahdalam pemberian hibah dan bantuan tersebut, sehingga diharapkanhibah dan bantuan dimaksud akan dapat memberikan nilai manfaatbagi pemerintah daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsipemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

3. Pelaksanaan pemberian hibah dan bantuan dimaksud harusmemenuhi persyaratan administrasi terkait dengan aspekpenganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawabannya, agarakuntabilitas dan sasaran pemberian hibah dan bantuan tersebut,dapat berjalan secara efektif. Sejalan dengan itu, maka instrumenpemberian hibah dan bantuan terdiri atas hibah, bantuan sosial, danbantuan keuangan, yang pelaksanaannya disesuaikan dengankepentingan daerah dan ketentuan perundang-undangan.

HIBAH

4. Hibah adalah salah satu bentuk instrumen bantuan bagi pemerintahdaerah, baik berbentuk uang, barang dan jasa yang dapat diberikanpemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Sehingga hibah dapatdiberikan juga kepada instansi vertikal (seperti; kegiatan TMMD,pengamanan daerah, dbn penyelenggaraan Pilkada oleh KPUD),organisasi semi pemerintah (seperti; PMl, KONI, Pramuka, Korpri,dan PKK), organisasi non pemerintah (seperti; Ormas dan LSM) danmasyarakat. Oleh karena itu, pemberian hibah harus dilakukansecara selektif sesuai dengan urgensi dan kepentingan daerah sertakemampuan keuangan daerah, sehingga tidak mengganggupenyelenggaraan urusan wajib dan tugas-tugas pemerintahandaerah lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayananumum kepada masyarakat.

5. Hibah dapat diberikan dalam bentuk uang, barang dan jasa sebagaiberikut :

a. Hibah dalam bentuk uang dianggarkan oleh PPKD dalamkelompok belanja tidak langsung, yang penyalurannya dilakukanmelalui transfer dana kepada penerima hibah. Pelaksanaanpengadaan barang dilakukan oleh penerima hibah sesuai denganperaturan perundang-undangan.

b. Hibah dalam bentuk barang modal dianggarkan dalam bentukprogram dan kegiatan oleh SKPD dalam kelompok belanjalangsung, dan proses pengadaan barang tersebut dilakukan olehSKPD, yang kemudian dicatat dan dilaporkan sebagai asetpemerintah daerah pada tahun anggaran berkenaan, dan padasaatnya diserahkan kepada penerima hibah dengan terlebihdahulu dilakukan penghapusan aset.

c. Hibah dalam bentuk jasa dianggarkan dalam bentuk program dankegiatan oleh SKPD dalam kelompok belanja langsung, dilakukanmelalui kegiatan SKPD berkenaan, sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

6. Pertanggungjawaban pem'berian hibah dilakukan sebagai berikut :

a. Hibah dalam bentuk uang kepada instansi vertikal (seperti;kegiatan TMMD, pengamanan daerah, dan penyelenggaraanPilkada oleh KPUD) dan organisasi semi pemer:intah (seperti PMl,KONI, Pramuka, Korpri, dan PKK) dipertanggungjawabkan olehpenerima hibah sebagai obyek pemeriksaan, dalam bentuklaporan realisasi penggunaan dana, bukti-bukti lainnya yang sahsesuai naskah perjanjian hibah dan peraturan perundang-undangan lainnya.

b, Hibah dalam bentuk uang kepada organisasi non pemerintah(seperti Ormas dan LSM) dan masyarakatdipertanggungjawabkan dalam bentuk bukti tanda terima uangdan laporan realisasi penggunaan dana sesuai naskah perjanjianhibah, yang pengaturan pelaksanaannya ditetapkan denganperaturan kepala daerah.

3

c. Hibah dalam bentuk barang dipertanggungjawabkan olehpenerima hibah berdasarkan berita acara serah terima barang danpenggunaan atau pemanfaatan harus sesuai dengan naskahperjanjian hibah,

BANTUAN SOSIAL

7. Bantuan sosial adalah salah satu bentuk instrumen bantuan dalambentuk uang dan/atau barang yang diberikan kepadakelompoUanggota masyarakat. Selain itu, bantuan sosial tersebutsesuai dengan amanat perundang-undangan, juga diperuntukkanbagi bantuan partai politik. Pemberian bantuan sosial berupa uangkepada masyarakat besaran nominalnya seyogyanya dibatasi, yangpengaturan pelaksanaannya ditetapkan dalam peraturan kepaladaerah.

8. Pada prinsipnya pemberian bantuan sosial adalah diperuntukkanbagi upaya pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kualitaskehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara langsung sertabersifat stimulan bagi program dan kegiatan pemerintah daerah padaumumnya. Oleh karena itu, pemberian bantuan sosial harusdilakukan secara selektif,'dan tidak mengikaVterus menerus, dalamarti bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harusdiberikan setiap tahun anggaran. Pemberian bantuan tersebut lebihdidasarkan pada pertimbangan urgensinya bagi kepentingan daerahdan kemampuan keuangan daerah.

9. Bantuan sosial dapat diberikan dalam bentuk uang dan/atau barangsebagai berikut:

a. Bantuan sosial dalam bentuk uang dianggarkan oleh PPKD dalamkelompok belanja tidak langsung dan disalurkan melalui transferdana kepada penerima bantuan.

b. Bantuan sosial dalam bentuk barang dianggarkan dalam bentukprogram dan kegiatan oleh SKPD dalam kelompok belanjalangsung. Proses pengadaan barang tersebut dilakukan olehSKPD sesuai dengan peraturan perundang-undangan danselanjutnya hasilnya diserahkan kepada penerima bantuanmelalui penyerahan aset oleh pemerintah daerah.

10. Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang (dana transfer)dipertanggungjawabkan oleh penerima bantuan dalam bentuk tandaterima uang beserta peruntukan penggunaannya. Sedangkanpemberian bantuan sosial dalam bentuk barang, pengadaannyadipertanggungjawabkan oleh SKPD sesuai peraturan perundang-undangan dan penyerahannya kepada penerima bantuan dibuktikandalam bentuk berita acara serah terima barang. Khusus bagibantuan untuk partai politik, pertanggungjawabannya mengikutiPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2006 tentangPerubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun2005 tentang Pedoman Pengajuan, Penyerahan dan LaporanPenggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.

4

BANTUAN KEUANGAN

13. Bantuan keuangan merupakan salah satu bentuk instrumen bantuandalam bentuk uang antar pemerintah daerah dengan tujuan untukmengatasi kesenjangan fiskal antar daerah di wilayah tertentu dalamrangka meningkatkan kapasitas fiskal, baik untuk kepentingan yangbersifat umum maupun yang bersifat khusus.

14. Bantuan keuangan disalurkan langsung ke kas daerah/kas desa danpenggunaannya dianggarkan, dilaksanakan dan dipertanggung-jawabkan sesuai ketentuan pengelolaan keuangan daerah.

Demikian untuk menjadi maklum dan dilaksanakansebagaimana mestinya.

MENTERI DALAM NEGERI,

IYANTO.

Yth. Ketua Badan Pemeriksa1 .2 . Yth. Sekretaris Jenderal, Inspektur

Jenderaldan Para Kepala Badan diDepartemen Dalam Negeri.

Tembusan :

top related