sambungan ingsut x

Post on 25-Dec-2015

20 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

jbbadku

TRANSCRIPT

SAMBUNGAN INGSUT/SUSUT

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

NAMA : JUNIVER HUTASOIT

NIM : 5133122015

Jumlah slide yang diberikan : 9

Jumlah slide yang di tambahkan : 18

Jumlah slide keseluruhan : 27

SAMBUNGAN PASAK

Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros.Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung. Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw).

Dilihat cara pemasangannya, pasak dapat dibedakan yaitu : 1. Pasak memanjang

Jenis pasak memanjang yang banyak digunakan ada bermacam-macam yaitu : Sunk Keys (pasak benam).

Pasak benam ada beberapa jenis yaitu : a. Pasak benam segi empat (Rectangular Sunk key)

Lebar pasak b = d/4Tinggi pasak t = 2/3 b dimana : d = diameter poros

Gambar pasak memanjang

b. Pasak bujur sangkar (Square key)

Bentuknya smaa seperti Rectangular sunk key, tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu :

b = t = d/4

c. Parallel Sunk key (pasak benam sejajar)

Bentuknya sama seperti di atas, tapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya, maka pasak tersebut dipasang sejajar.

d. Pasak Berkepala (Gib head key) Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

b = d/4

t = 2/3 b = d/6

e. Pasak Tembereng (woodruff key) Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir / daya tidak terlalu besar.

f. Pasak Pelana (Saddle key) Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros.

g. Tangent key Pemakaiannya sama seperti pasak pelana, tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit.

h. Pasak bulat (Round keys) Jenis pasak ini, biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil.

i. Pasak gigi (Splines) Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik.

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm, maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran, sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu :

T = 60p/2πn (N.m) atau T = π/16 τp d3

dimana : p = daya yang akan dipindahkan (watt)

n = putaran dalam (rpm)

d = Diameter poros

τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak, besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu :

Tp = k. T

dimana : Tp = Total untuk perencanaan pasak

T = Torsi yang bekerja pada poros

k = Faktor perencanaan = 1,25 s/d 1,5

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui, maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu :

F = Tp·2/d ………………. 1) dimana : d = diameter poros

Dalam perencanaan pasak, ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus :

a. Putus akibat gaya geser

b. Putus akibat tekanan bidang

Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka :

F = A τg

---------- > F = L b τg …………………… 2)

dimana : A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser

= L b

τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak.

Dari pers. 1 & 2 diperoleh :

Tp·2/d = L b τg ===== > Tp = L b · d/2 τg …………………. 3)

Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang :

F = A σDdimana : σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak

A = Luas bidang pasak yang menekan / bersinggungan terhadap bidang poros.

= L ·t /2

------ > F = L·t/2 σD dimana Tp = F·d/2

===== > Tp = Lt/2 ·d/2 σD ……………… 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan, maka dari pers. 3 & 4 diperoleh :

L b d/2 τG = L·t/2 σD

b τG = t/2 σD ==== > b/t = τD/2 τg

Ingsut Panas

Ingsut Dingin

Angka Ingsut

Makin besar Angka Ingsut, makin besar kekuatan sambungannya

Mekanisme penyambungan

Cara melaksanakan sambungan dengan alat pres, bagian yang satu ditekan tegak lurus kedalam bagian yang lain secara perlahan.

Pengurangan gesekan akibat penyambungan dilakukan dengan pelumasan grafit atau minyak cat.

Kecepatan gerak maksimum 5 mm/dt.

Ujung kedua bagian yang akan bertemu dibuat “konis”.

Sambungan susut terjadi akibat perbedaan suhu kedua bagian yang akan disambung (baik susut dingin atau panas).

Pemanasan dilakukan dengan cara mencelupkan kedalam minyak panas atau memasukkan ke dalam dapur listrik atau gas.

Suhu panas maksimal 250 derajat Celcius (agar struktur bahan tidak berubah).

Untuk susut dingin dipergunakan asam arang padat (dry ice) atau udara cair, dengan suhu maksimal -60 derajat Celcius.

Kekuatan susut panas bisa mencapai 2,5 kali susut dingin (pada susut dingin terjadi sedikit aus pada permukaan yang saling bergeser pada waktu pelaksanaan penyambungan).

Sambungan dengan Alat Pres

Untuk menekan roda pada poros tanpa melalui pemanasan, untuk keperluan ini diperlukan gaya besar yang dapat diberikan oleh pres hidraulik. Maka dikatan roda dipres pada poros.

pemepresan ini dipermuda oleh suatu landaian kecil pada ujung poros sepanjang 5mm dengan lereng 15°. Lihat gambar v.1.2

Setelah dilakukan pres maka akan terjadi pada bagian naf roda tegangan tarik dan tegangan tekan dan pada bagian lain akan terjadi tegangan tekan. Dengan dilakukannya pres maka diperoleh bahwa luas tempat sambungan akan rusak.

Dengan menggunakan sambungan pres roda dapat dipasang pada poros tanpa perlu menggunakan pasak. Keuntungannya dalah bahwa efek takik (peninggian tegangan dalam poros dan naf) yang terjadi pada setiap sambungan – pasak sangat dikurangi dan bahwa tidak terjadi perubhan bentuk pada satu sisi. Sebagai akibat selisih antara garis tengah lubang dalam naf dan garis tengah poros,maka ketika di pres, terjadi gaya tekan antara poros dan naf.

Sekian & Terima Kasih

top related