sabda tuhan - ambcosu.files.wordpress.com  · web viewyesus merasakan apa yang dirasakan orang...

Post on 14-Feb-2019

214 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Sabda Tuhan dalam hidup sehari-hari

Desember 2018Angela Merici Biblical Center © Sr. Emma G. osu

http://ambcosu.wordpress.comNihil Obstat: P. Martin Harun, OFM, Jakarta 12 Mei

2004Imprimatur: Rm. Yohanes Subagyo, Jakarta 25 Mei

2004

1. Sabtu. Pw. B. Dionisius dan Redemptus. Why. 22:1-7; Luk. 21:34-36.

Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang terjadi itu. Kita selalu berharap melalui hidup ini dengan selamat, perjalanan kita aman dan nyaman. Tapi kecelakaan, musibah dan bencana datang dengan tiba-tiba dan tidak bisa dihindari. Orang bertanya-tanya apakah kiamat sudah de-kat. Kita tidak tahu. Yang penting berjaga-jaga dan berdoa. Berjaga-jaga membuat kita siap, dan doa menguatkan kita untuk menghadapi apa pun dengan tenang dan bijak. Doa menyadarkan kita bahwa Tu-han dekat dan selalu menyertai kita. Ia tak akan membiarkan kita mengalami cobaan yang melebihi kemampuan kita.

2. Minggu Adven I. Yer. 33:14-16; 1Tes. 3:12 – 4:2; Luk. 21:25-28,34-36. Semoga Tuhan membuat kamu berkelimpahan dalam kasih satu sama lain…. menguatkan hatimu supaya tak bercacat dan kudus … Alangkah indah dan mendalam doa Paulus bagi jemaatnya. Doa kita sering terbatas pada mohon kesehatan, panjang umur, banyak rezeki. Kita hidup dalam dunia yang egois, penuh kekerasan, kebohongan, kemunafikan. Misi kita adalah saling menguatkan untuk menjaga kemurnian hati, mengembangkan kasih, kejujuran, kemurahan hati, kelembutan dan pengampunan. Mari kita mohonkan itu.

3. Senin. Pesta S. Fransiskus Xaverius. 1Kor. 9:16-19,22-23; Mrk.16:15-20. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya. Kebalikan- nya adalah: “Aku hidup untuk diriku sendiri. Tak ada yang membu-tuhkan aku.” Hati Paulus terbuka bagi semua orang. Di situlah ia menyadari bahwa banyak orang membutuhkan dia, dan dia berusaha menjadi segalanya bagi mereka. Mungkinkah itu? Sangat mungkin. Kita masing-masing pun bisa berkata: Banyak orang membutuhkan

Desember 2018

aku. Untuk apa? Sekedar menemani, mendengarkan, menunjukkan simpati, memberi dorongan, penghargaan, bantuan materiil sekecil apa pun. Tak ada orang yang terlalu miskin untuk memberi.

4. Selasa. Yes.11:1-10; Luk. 10:21-24. Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Banyak orang melihat Yesus hanya sebagai anak tukang kayu dari Nasaret. Mereka bahkan menyangkal kuasa dan mujizat-mujizat-Nya. Ada yang lebih jauh melihat Yesus sebagai nabi pembuat mujizat. Hanya sedikit yang melihat apa yang dilihat para murid dalam diri Yesus, yaitu Mesias, Anak Allah. Justru orang terpelajar dan cerdik pandai tidak bisa melihatnya, karena kemampu-an itu adalah anugerah Allah Bapa yang diberikan kepada orang kecil dan rendah hati. Mata kepala tidak cukup untuk mengenali Yesus yang sebenarnya. Perlu mata hati yang beriman dan penuh kasih. Berbahagialah mata kita yang melihat-Nya karena kita percaya!

5. Rabu. Yes. 25:6-10a; Mat. 15;29-37. Hati-Ku tergerak oleh belas ka-sihan kepada orang banyak ini. Yesus merasakan apa yang dirasakan orang banyak itu: Lapar, haus, lelah. Sedangkan mereka jauh dari rumah. Kalau mereka pulang dalam keadaan itu, mereka pingsan di jalan. Yesus tidak bisa membiarkan hal itu. Menurut para murid-Nya mustahil memberi mereka makan. Yesus minta apa yang ada pada mereka. Hanya sedikit sekali, tapi yang sedikit itu diperbanyak Yesus sehingga cukup untuk semua. Sedikit atau banyak tidak menjadi soal bagi Tuhan. Mari kita berikan segalanya, biar sedikit yang kita punya: materi, waktu, tenaga, bakat, sarana, ya apa saja. Di tangan Tuhan akan menjadi banyak demi perkembangan Kerajaan-Nya.

6. Kamis. Yes. 26:1-6; Mat. 7:21,24-27. Bukan setiap orang yang berse-ru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan’, akan masuk Kerajaan surga. Bayang-kan seorang istri mengatakan 300 kali sehari kepada suaminya: ‘Aku cinta padamu’, tapi ia tidak pernah berbuat apa-apa. Rumah tak dibersihkan, anak-anak terlantar, kebun penuh ilalang. Suami akan berkata: “Tak usah katakan itu. Uruslah rumah tangga, anak-anak dan kebun sebagai tanda cintamu.” Begitu juga dengan Tuhan. Ia tidak suka kalau kita terus menerus menyebut nama-Nya dalam doa, tapi tidak berbuat apa-apa untuk melayani Dia dalam sesama. Kasih dinyatakan dalam perbuatan dan sedikit kata. Memang kasih perlu juga diungkapkan dengan kata, tapi tanpa perbuatan, kata itu kosong.

7. Jumat. Pw. S. Ambrosius. Yes. 29:17-24; Mat. 9:27-31. “Terjadilah padamu menurut imanmu.” Ada yang berseru-seru di jalan: “Anak Daud, kasihanilah kami.” Suara mereka nyaris tenggelam dalam suara orang banyak yang mengelu-elukan Yesus. Tapi Ia mendengarnya dan menerima kedua orang buta itu ke dalam rumah di mana ia singgah. “Percayakah kamu…?” Ya, mereka percaya Yesus adalah anak raja Daud. Hampir seribu tahun yang lalu, nabi Natan bernubuat

Desember 2018

seorang keturunan Daud akan memerintah untuk selama-lamanya. Mereka yakin inilah anak Daud, Mesias yang dijanjikan itu. “Ya Tuhan, kami percaya!” Kepercayaan itu membuahkan kesembuhan bagi me-reka. Sebesar apakah imanku?

8. Sabtu. HR SP Maria dikandung tanpa noda. Kej. 3:9-15,20; Ef.1:3-6,11-12; Luk.1:26-38. Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menu-rut perkataanmu. Seperti gadis muda lainnya, Maria punya mimpi: Hidup perkawinan yang indah bersama Yusuf. Tetapi Tuhan punya rencana lain. Maukah ia hamil padahal tidak bersuami? Maukah ia menjadi ibu dari Anak Allah yang Mahatinggi? Maria tidak mengerti. Tapi ia tahu dirinya adalah hamba Tuhan. Maka biarlah kehendak Tuhan terjadi, bukan kehendaknya sendiri. Maria menyerahkan diri sebagai alat siap pakai di tangan Tuhan. Ia tidak sadar seluruh dunia menantikan saat itu. Saat Sabda menjadi daging dalam tubuh Maria. Untuk itulah ia telah disucikan, dikandung tanpa noda.

9. Minggu Adven II. Bar. 5:1-9; Flp.1:4-6,8-11; Luk. 3:1-6. Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Tahun sembilan belas tujuh puluhan jalan menuju Kelinutu, danau tiga warna di Flores merupakan jalan setapak yang ditumbuhi rumput liar. Dalam waktu singkat dibuatlah jalan yang bisa dilalui mobil dengan nyaman. Untuk apa? Presiden akan berkunjung ke sana. Di padang gurun terdengar suara Yohanes: “Bertobatlah, berilah dirimu dibaptis. Maka Allah akan mengampuni dosamu.” Dia dipanggil untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan, meluruskan dan meratakannya. Caranya dengan bertobat, meninggalkan pikiran dan perbuatan yang jahat, dan memilih yang baik supaya suci dan tak bercacat menjelang kedatangan Kristus.

10. Senin. Yes. 35:1-10; Luk. 5:17-26. Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri? Si lumpuh terbaring tak berdaya di depan Yesus, Ia sampai di situ melalui lubang di atap berkat iman dan kreativitas kawan-kawannya. Yesus tidak segera menyembuhkan dia, tapi lebih dahulu mengampuni dosa-dosanya. Itu menjadi batu sandungan bagi para ahli Taurat dan orang Farisi yang menuduh Yesus menghujat Allah. Yesus menunjukkan bahwa Ia berkuasa mengampuni dosa dengan menyembuhkan si lumpuh. Dosa memang melumpuhkan, ka-lau bukan badan, terlebih rohani kita. Yesus berkuasa mengampuni. Ia pun minta kita saling mengampuni supaya kita beroleh ampun dari Allah. Bila kita tidak mengampuni, kita pun tak akan diampuni.

11. Selasa.Yes. 40:1-11; Mat. 18:12-14. Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang. Untuk menje-laskan itu, Yesus menceritakan perumpamaan seorang gembala yang kehilangan seekor domba dari seratus. Ia pergi mencarinya sampai dapat. Jumlah manusia yang pernah hidup dan yang sekarang hidup di bumi ini tak terhitung banyaknya. Namun Bapa mengenal masing-

Desember 2018

masing dengan namanya. Dan masing-masing diciptakan untuk keba-hagiaan kekal bersama-Nya. Selama hidupnya di dunia, manusia dihadapkan pada pilihan: menerima kasih Allah yang menyelamatkan atau menolaknya. Kita menyambut kasih Allah dengan terus menerus berbuat baik dan hidup tak bercela di hadapan-Nya.

12. Rabu. Yes. 40:25-31; Mat. 11:28-30. Tuhan memberi kekuatan kepa-da yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Pelayanan penuh kasih tidak mengenal batas. Kasih tak pernah mengatakan: “Cukup sudah!” Pelayanan tanpa pamrih bisa membuat kita lelah. Tenaga kita terbatas. Namun pengikut Kristus tahu sumber kekuatannya tidak pada dirinya sendiri, pada makanan bergizi atau vitamin, melainkan pada Tuhan. Dengarlah undangan Yesus. Yang ia panggil bukan orang yang lulus tes kesehatan dan segar bugar, melainkan yang letih lesu dan berbeban berat. Tak perlu ragu datang kepada-Nya, Ia mengajar kita bersikap lemah lembut dan rendah hati, dan membuat kita lega dan tenang.

13. Kamis. Pw. S. Lusia. Yes. 41:13-20; Mat. 11:11-15. Janganlah takut. Akulah yang menolong engkau. Di saat kita sedang terpuruk, ada sa-ja yang mau menolong kita. Ada yang melakukannya demi kepen-tingannya sendiri. Mereka melihat orang malang sebagai peluang untuk meraup untung dan menjadikan si korban lebih terpuruk. Ada pula sahabat sejati yang mau membantu tanpa pamrih. Masih perlu dipertanyakan apakah ia mampu. Bila Allah yang menolong, kita tak perlu ragu lagi. Ia mampu menolong dengan cara yang paling baik dan gratis pula. Kapan? Tuhan membuat segalanya indah pada waktu-Nya. Waktu yang ditentukan Tuhan, bukan menurut perhitung-an kita yang ingin segalanya serba cepat, serba instant.

14. Jumat. Pw. S. Yohanes dr Salib. Yes. 48:17-19; Mat.11:16-19. Akulah Tuhan Allahmu yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu. Dewasa ini kita mempunyai kesempatan belajar yang tak terbatas. Ada banyak guru dan ahli di segala bidang, ada buku dan majalah. Jangan lupa internet yang bisa memberi segala pengetahuan dan informasi yang kita perlukan. Tapi semuanya itu belum tentu berfae-dah bagi kita, malah ada yang menjerumuskan dan mencelakakan. Hanya Tuhan guru yang bisa diandalkan. Ajaran-Nya menuntun kita di jalan kebenaran, kejujuran, belaskasih, pengampunan, menuju hidup kekal dalam persatuan dengan Allah Tritunggal dan para kudus di surga.

15. Sabtu. Sir. 48:1-4,9-11; Mat.17:10-13. Elia sudah datang, tapi orang tidak mengenal dia. Elia adalah nabi besar yang hidup akrab dengan Allah. Ia tidak mati, tapi diangkut ke surga dengan kereta berapi. Orang percaya bahwa sekali waktu nanti Elia akan kembali untuk menyiapkan kedatangan Mesias. Siapakah Elia yang akan datang

Desember 2018

lagi? Apakah itu Yohanes Pembaptis? Yesus membenarkan hal itu. Tapi sayang mereka tidak percaya, maka tidak mengenalinya. Mari kita mohon supaya Tuhan membuka mata kita supaya bisa mengenali Tuhan dalam para utusan-Nya. Dan yang terpenting tentunya mende-ngar pesan mereka agar kita makin siap mengenali Tuhan dalam hidup kita dan melaksanakan sabda-Nya.

16. Minggu Adven III. Zef. 3:14-18a; Flp. 4:4-7; Luk. 3:10-18. Ia membarui engkau dalam kasih-Nya. Perjuangan kita setiap hari, tantangan yang kita hadapi, pekerjaan rutin yang kita lakukan, membuat kita lelah dan bosan. Kita ingin hal-hal yang baru. Nabi mengajak kita bergembira dan bersukaria dengan segenap hati. Mesti ada alasan yang kuat untuk itu. Ya, Tuhan ada di tengah-tengah kita. Ia bagai Pahlawan yang memberi kemenangan. Mungkin kita belum meraih kemenangan besar dalam hidup ini yang menjadikan kita bintang nasional. Tidak perlu. Tapi kemenangan kecil-kecil bisa menjadi kemenangan besar, misalnya kemenangan atas kemarahan, kemalasan, dendam. Itu me-nyenangkan Tuhan dan membaharui kasih kita.

17. Senin. Kej. 49:2,8-10; Mat.1:1-17. Seluruhnya ada empat belas ketu-runan … Matius membagi masa dari Abraham sampai Kristus menjadi tiga kali empat belas keturunan. Itu sama dengan enam kali tujuh keturunan. Bagi Matius yang penting bukan tepatnya fakta sejarah, melainkan arti teologisnya. Tujuh adalah angka berkat. Kristus lahir sebagai yang ketujuh dari tujuh keturunan, artinya dalam Dia ada kepenuhan berkat. Ia puncak sejarah, kepenuhan zaman. Berbaha-gialah kita yang mengenal Dia dan boleh menerima dari kepenuhan berkat-Nya. Natal tinggal seminggu. Kita mempersiapkan kedatangan-Nya dengan lebih intensif lagi. Apa yang masih perlu dibenahi dan dibersihkan supaya Ia lebih leluasa berkarya melalui diri kita?

18. Selasa. Yer. 23:5-8; Mat.1:18-24. Engkau akan menamai dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Biasanya orangtua tidak memberi nama sembarangan kepa-da anak, melainkan yang mengandung arti, kenangan, impian atau harapan. ‘Yesus’ berarti ‘Tuhan menyelamatkan’. Ia menyelamatkan kita dari yang paling mencelakakan, yaitu dosa. Orang berbuat dosa karena nikmat. Ya, dosa memberi kenikmatan: dengan uang kita bisa membeli segala kenikmatan hidup dan memuaskan segala nafsu. Dan kita lupa bahwa kenikmatan itu sebentar saja. Sebab dosa cepat atau lambat mendatangkan petaka. Yesus menawarkan kenikmatan yang berbeda: kebahagiaan kekal yang sudah mulai dalam hidup ini.

19. Rabu. Hak.13:2-7,24-25a; Luk.1:5-25. Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku. Pasangan Zakharia dan Elisabet yang sudah tua renta dianu-gerahi anak kandung. Sesuatu yang ‘mustahil’ menurut perhitungan kita telah terjadi. Bukankah itu perbuatan Tuhan yang luar biasa? Kita

Desember 2018

biasa mengukur segala sesuatu menurut ‘hukum alam’. Kita lupa bahwa Allah Penguasa alam semesta tidak terikat pada hukum alam seperti yang kita kenal. Tidak jarang kita mendengar mujizat–mujizat yang dialami orang yang percaya. Orang yang menderita sakit lumpuh tiba-tiba bisa berjalan. Pasien yang sudah lama koma bisa bangun dan berbicara lagi. Bagi Allah tak ada yang mustahil. Mari kita percaya dan berserah kepada kuasa-Nya.

20. Kamis. Yes.7:10-14; Luk.1:26-38. Mintalah suatu pertanda dari Tu-han, Allahmu. Raja Ahas dan rakyatnya gemetar ketakutan karena Yerusalem ibukota Yehuda dikepung oleh pasukan Israel dan Aram, Nabi Yesaya menasihati raja Ahas supaya jangan takut dan mengan-dalkan Tuhan. Ahas tidak percaya. Yesaya mendesak. Ahas boleh minta pertanda apa saja agar yakin kata-kata Yesaya itu benar. Ahas tetap menolak. Ia lebih percaya Tiglat Pileser, raja Asyur ketimbang Tuhan. Ahas tertipu. Bantuan Asyur menjadi beban berat bagi Ahas sebab ia harus membayar mahal dan takluk kepadanya. Apakah manusia itu? Ia hanya hembusan nafas yang hari ini ada, esok lenyap. Lalu mengapa kita lebih mengandalkan dia ketimbang Allah?

21. Jumat. Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a; Luk.1:39-45. Diberkatilah eng-kau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Saat Maria masuk ke rumah Elisabet, wanita tua itu dipenuhi Roh Kudus. Ia menyambut Maria yang juga penuh Roh Kudus. Perkataan Elisabet itu diilhami oleh Roh Kudus, jadi sungguh benar dan bukan pujian ko-song. Di sepanjang sejarah selama dua ribu tahun ini, adakah wanita yang lebih dikenal dan dihormati daripada Maria, Bunda Yesus? Tidak ada. Maria diberkati melebihi semua perempuan, sebab ia telah merelakan diri dipakai oleh Tuhan supaya karya keselamatan Allah untuk dunia terlaksana. Kita yang suka menyebut diri hamba Tuhan, relakah kita dipakai Tuhan untuk keselamatan dunia?

22. Sabtu. 1Sam.1:24-28; Luk.1:46-56. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, … maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan. Hana, istri Elkana, lama tidak dikaruniai anak. Ia sering diejek oleh Penina, istri kedua Elkana yang mempunyai beberapa anak. Setelah doa yang khusuk dan mendapat berkat dari Eli, imam yang tua, mengandunglah Hana dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Samuel. Hana sangat bersyukur. Ia sadar anak itu anugerah istimewa Tuhan baginya. Maka sebagai tanda syukur ia pun mempersembahkan pu-tranya itu untuk menjadi pelayan Tuhan di rumah Tuhan. Adakah anugerah istimewa yang saya terima dari Tuhan, dan yang mau saya persembahkan kepada-Nya sebagai tanda syukur?

23. Minggu Adven IV. Mi. 5:1-4a; Ibr.10:5-10; Luk.1:39-45. Sungguh berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana. Lihatlah perjumpaan dua

Desember 2018

wanita itu. Keduanya calon ibu. Yang seorang tua renta, yang lain muda belia. Elisabet pun boleh disebut bahagia, sebab dia juga telah percaya. Sabda Tuhan memang kuat, tapi hanya dapat terlaksana dalam diri orang-orang yang menyambutnya dengan percaya. Perlu menciptakan saat-saat hening dalam hidup kita yang sibuk, supaya sabda itu terdengar. Lalu membuka hati dengan penuh cinta supaya sabda yang bagaikan benih itu bisa tumbuh subur dan menghasilkan buah yang limpah dalam hidup kita bagi kemuliaan Tuhan.

24. Senin. 2Sam. 7:1-5, 8b-12,16; Luk.1:67-79. …untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut; untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera. Sebentar lagi kita merayakan Natal, kelahiran Tuhan Yesus Penyelamat dunia. Kita menyambut-Nya sebagai Terang dan Penunjuk jalan. Kegelapan dan maut adalah gambaran dosa dan akibatnya. Tuhan datang untuk mengampuni dosa-dosa kita. Kegelapan dan maut diubah menjadi terang dan kehidupan. Bagi kita yang mudah sesat, bertengkar dan perang, Tuhan menjadi penunjuk jalan yang membawa kepada damai sejah-tera. Mari kita membuka hati yang sudah dibersihkan oleh pengam-punan untuk menyambut Raja segala raja yang lahir di palungan

25. Selasa. HR NATAL. Yes. 9:1-6; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14. Aku mem-beritakan kepadamu kesukaan besar: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud. Seandainya di waktu itu tehnologi sudah semaju sekarang, maka Natal pertama itu menjadi berita dunia yang membawa sukacita bagi setiap orang yang mau menerimanya. Juruselamat yang dinantikan berabad-abad sudah lahir. Ada pengampunan. Kita dibebaskan dari beban dosa dan na-ungan maut. Dia, Terang dunia sudah datang menghalau kegelapan. Percayalah! Yesus adalah kebaikan yang mengalahkan kejahatan, kehidupan yang mengalahkan maut, cinta yang mengalahkan keben-cian. Jangan takut! Selamat Natal!

26. Rabu. Pesta S. Stefanus. Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mat.10:17-22. Stefanus menatap ke langit. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Stefanus adalah seorang di antara tujuh pembantu rasul yang ditugaskan melayani orang miskin. Ia penuh karunia dan kuasa dan melakukan banyak mujizat. Dalam bersoal jawab, para musuhnya tak sanggup melawan hikmat Stefanus, sebab ia penuh Roh Kudus. Stefanus ditangkap untuk dibunuh. Di saat itulah ia mendapat penampakan surgawi. Yesus yang telah disiksa dan wafat di tangan pendosa sudah bangkit dan dimuliakan di sisi Bapa. Itulah yang menguatkan Stefanus untuk mengampuni para algojonya dan berpaut pada Yesus sampai saat terakhir hidupnya.

27. Kamis. Pesta S. Yohanes Rasul. 1Yoh.1:1-4; Yoh. 20:2-8. Sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal

Desember 2018

yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Menerima Yesus sebagai nabi yang penuh kuasa dan melakukan banyak mujizat, itu tidak sulit. Tapi sulit menerima bahwa Dia itu Anak Allah yang menderita dan mati untuk menebus dosa-dosa kita, lalu bangkit mulia supaya kita pun bangkit untuk hidup kekal bersama Dia. Itu bukan isapan jempol, tapi kesaksian berdasarkan pengalaman nyata para murid-Nya dan banyak orang lain. Salah seorang dari mereka adalah rasul Yohanes. Ia melihat makam yang kosong dan bertemu dengan Yesus yang bangkit. Percayalah.

28. Jumat. Pesta Kanak-kanak suci. 1Yoh.1:5 – 2:2; Mat. 2:13-18. Hero-des sangat marah lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem yang berumur dua tahun ke bawah. Banyak anak kecil tak berdosa menjadi korban kemarahan raja Herodes. Sasarannya hanya satu, yaitu Yesus. Sebelumnya ia didatangi para majus dari Timur yang mencari “Yesus, raja orang Yahudi”. Herodes melihat Yesus sebagai saingan. Ia takut nanti Yesus merebut takhtanya. Jadi Dia harus dibunuh! Ketika para majus tidak kembali, ia mengeluarkan perintah kejam itu. Kemarahan dan irihati mudah membawa kepada pembunuhan, paling sedikit membunuh semangat hidup orang. Pa-damkan kemarahan dan irihati segera sebelum matahari terbenam.

29. Sabtu. 1Yoh. 2:3-11; Luk. 2:22-35. Barangsiapa membenci saudara-nya, ia berada dalam kegelapan dan hidup dalam kegelapan. Langkah berikut dari marah adalah benci. Orang yang dibenci terasa seperti duri dalam daging. Kita ingin segera mencabut dan membinasakan-nya. Benci kecuali benci kejahatan berasal dari roh jahat. Kita tak mampu melawan atau menghilangkannya kecuali dengan kekuatan Roh Kudus. Berikut langkah sederhana yang dilakukan oleh Jokowi Presiden kita: Pertama: sabar, mengelus-elus dada; jangan bertindak. Kedua: berpikir positif: cari kebaikan pada orang itu. Ketiga: berdoa, mohon bimbingan dan kuasa Tuhan untuk mengasihi. Keempat: bekerja. Orang sibuk tak sempat melakukan yang jahat. Mudah kan?

30. Minggu. Pesta Keluarga Kudus. 1Sam.1:20-22,24-28; 1Yoh. 3:1-2,21-24. Lihatlah betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Dalam sebuah acara yang dipimpin oleh Uskup, ada seorang nyelonong masuk. “Saya keponakan Uskup,” katanya. Ia min-ta diistimewakan sebagai kerabat Uskup. Sadarkah kita bahwa kita ini ‘anak Allah’? Apakah kita menghargai dan bangga dengan status kita? Bila kita diajak melakukan sesuatu yang merendahkan martabat kita sebagai anak Allah, atau menjauhkan kita dari Bapa di surga, berani-kah kita menolak dengan tegas? Betapa bahagia dan beruntung kita ini: Kita anak Allah penuh kasih sebab Bapa kita adalah kasih!

Desember 2018

31. Senin. 1Yoh 2:18-21; Yoh.1:1-18. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Kita telah melihat kemuliaan-Nya… penuh kasih dan kebenaran. Para saksi yang telah hidup bersama Yesus, Firman Allah yang telah menjadi manusia, tidak bisa tinggal diam. Mereka mewartakannya dan menuliskannya bagi kita yang hidup hampir dua ribu tahun kemudian. Sungguh ajaib bagaimana kesaksian itu terpelihara turun temurun. Kita yang telah mendengar dan membacanya, dan dipenuhi dengan kasih dan kebenarannya, kita pun tidak bisa tinggal diam. Mari kita mewartakannya, menceritakannya, menyanyikannya, menunjukkannya dengan sikap dan perbuatan kita yang penuh kasih dan kebenaran.

Desember 2018

Desember 2018

Desember 2018

top related