rpp korupsi _ pend. civic_gustama
Post on 24-Jul-2015
112 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PPEERRAANNGGKKAATT PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN RREENNCCAANNAA PPEELLAAKKSSAANNAAAANN PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN
((RRPPPP))
Sekolah : ...........................
Kelas/Semester : X /Gasal
Satuan Pendidikan : SMA/Sederajat
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Nama Guru : I Wayan Gustama
Jumlah Pertemuan : 1 Kali Pertemuan
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : ...........................
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas/Semester : X/Gasal
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 4. Menampilkan sikap positif terhadap sistem
hukum dan peradilan nasional
B. Kompetensi Dasar : 4.2 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
4.2.1 Mendeskripsikan pengertian korupsi
4.2.2 Menyebutkan dasar hukum pemberantasan korupsi
4.2.3 Mengklasifikasikan penyebab terjadinya perbuatan korupsi
4.2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
D. Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (1 X Pertemuan)
E. Tujuan Pembelajaran :
Setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan :
Melalui menggali informasi dari berbagai sumber siswa mampu
mendeskripsikan pengertian korupsi
Melalui menggali informasi dari berbagai sumber siswa mampu
menyebutkan dasar hukum pemberantasan korupsi
Melalui diskusi kelompok siswa mampu mengklasifikasikan penyebab
terjadinya perbuatan korupsi
Melalui diskusi kelompok siswa mampu Menganalisis upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia
Tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan nilai budaya dan karakter
Setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Bersikap dan berperilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.( Religius)
2. Berperilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya.(Kerja Keras)
3. Berperilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan. (Jujur)
4. Berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa. (Cinta Tanah Air)
5. Membiasakan diri untuk menyediakan waktu membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya. (Gemar Membaca)
6. Berpikir, bersikap, dan bertindak untuk menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain. (Demokratis)
7. Bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.(Tanggung Jawab)
8. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. (Semangat Kebangsaan)
F. Materi Pembelajaran
1. Pengertian korupsi
Korupsi berarti penyelewengan atau penggelapan uang (negara atau
perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Perilaku korup menunjuk pada sikap suka menerima uang suap dan
memakai kekuasaan yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi atau
kelompok sendiri
2. Dasar hukum pemberantasan korupsi
a. Tap. MPR-RI No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
b. Tap. MPR-RI No. VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah dan
Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme
c. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
d. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
3. Klasifikasi penyebab terjadinya perbuatan korupsi
Secara garis besar ada tiga kelompok (klasifikasi) pandangan mengenai
penyebab Korupsi:
1. Faktor Manusia
Menurut faktor ini penyebab utama terjadinya Korupsi karena faktor
personil aparat, seperti :
- Mentalitas aparat yang buruk
- Kemampuan kerja aparat yang kurang memadai
- Dari awal menjabat sudah punya niat memcari kekayaan
bukannya prestasi kerja
- Penmampuan aparat yang rendah
- Kemiskinan keluarga
2. Faktor Lingkungan
Menurut pandangan kedua ini, sebab utama terjadinya Korupsi
karena faktor lingkungan yang kurang kondusif. Lingkungan
tersebut meliputi lingkungan politik, budaya, dan manajemen
birokrasi seperti berikut :
Iklim politik yang dibangun dan dipertahankan berdasarkan
jaringan dan loyalitas politik dengan imbalan material atau
finansial atau kekuasaan (iklim politik patrimonial)
Budaya dimana penguasa cendrung menuntut upeti (sogokan)
dari rakyat atau bawahannya dan rakyat atau bawahannya
dengan sukarela memberikannya sebagai perwujudan kesetiaan
kepada penguasa atau karena ada keuntungan untuk dirinya
(bagi bawahannya agar mampu dipromosikan)
Manajemen kekuasaan yang memberi keleluasaan
berlangsungnya praktik korupsi. Lebih dari itu, manajemen
kekuasaan tersebut tidak melakukan upaya-upaya yang jelas dan
tegas untuk mencegah dan memberantas korupsi tersebut (sistem
kekuasaan kleptokrasi)
4. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
Pemberantasan korupsi merupakan upaya untuk mengurangi dan
meniadakan praktik korupsi dalam penyelenggaraan negara. Upaya ini bisa
dilakukan melalui tindakan preventif maupun represif
1. Upaya Preventif
Upaya preventif dari pemberantasan korupsi di Indonesia, menunjuk
dari berbagai kebijakan yang bertujuan mencegah praktik korupsi.
Upaya preventif ini antara lain meliputi :
1. Pemberlakuan berbagai peraturan perundang-undangan yang
mempersempit peluang korupsi
2. Pembentukan lembaga yang diperlukan untuk mencegah korupsi
seperti KPK
3. Pelaksanaan sistem rekrutmen aparat secara adil dan terbuka
4. Peningkatan kualitas kerja berbagai lembaga independen
masyarakat untuk memantau kinerja para penyelenggara negara
5. Optimalisasi peran media massa sebagai lembaga kontrol para
pejabat publik melalui opini anti korupsi
6. Peningkatan intensitas pengawasan oleh atasan
2. Upaya Represif
Upaya Represif meliputi antara lain :
1. Penindakan para pelaku korupsi secara tegas tanpa deskriminasi
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
2. Penindakan secara tegas dan konsisten setiap aparat hukum yang
bersikap lembik dan bersedia meloloskan para pelaku korupsi dari
jeratan hukum
3. Pemberian hukuman secara sosial dalam bentuk isolasi oleh
masyarakat kepada para pelaku korupsi
4.
G. Strategi, Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Discovery and Inquiry
2. Metode Pembelajaran : Ceramah bervariasi, diskusi dan tanya jawab,
pemberian tugas
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD),
Berikut ini langkah-langakah yang digunakan dalam Model Pembelajaran
Tipe STAD :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-
anggota kelompok. Anggota yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada
anggota lainnya sampai anggota dalam kelompok itu mengerti
4. Guru member kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Kuis dikerjakan
secara mandiri.
5. Memberi penghargaan.
6. Kesimpulan
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
Nilai
Budaya dan
Karakter
1.
Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam
Guru melakukan presensi peserta didik
Guru menjelaskan secara singkat tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru memotivasi siswa agar aktif dalam
pembelajaran karena terus diamati
Guru memberikan pretest
15 „
2 Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a. Guru menyampaikan materi ajar sesuai
dengan indikator yang akan dicapai disertai
dengan tanya jawab
b. Guru membagi siswa dalam kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang, setiap kelompok
diberi bagian materi yang berbeda
c. Guru memberikan tugas pada kelompok
untuk didiskusikan
60‟
2) Elaborasi
a. Siswa mendiskusikan secara kelompok
masalah yang didapat
b. Guru memotivasi dan mengarahkan setiap
peserta didik untuk berpendapat di dalam
kelompoknya
c. Setiap peserta didik dalam kelompok aktif
berpendapat dan memberi tanggapan
Kelompok membuat ringkasan hasil
Religius
Demokratis
Semangat
kebangsaan
Cinta Tanah
Air
Tanggung
berbagai pendapat anggota
d. Setelah berdiskusi masing-masing wakil
kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dan kelompok lain diberi
kesempatan untuk menanggapi atau
mengajukan pertanyaan.
jawab
3) Konfirmasi
a. Guru memfasilitasi siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi kedepan
kelas yang diwakilkan
b. Kelompok yang lain mendengarkan dan
memberi tanggapan serta pendapat tentang
hasil diskusi yang dipresentasikan.
c. Guru mengevaluasi dan mengklarifikasi
hasil diskusi
3 Penutup
Bersama-sama menyimpulkan materi untuk
pemahaman siswa
Post tes/kuis
Tindak lanjut :
- Penugasan
- Tugas terstruktur
Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
parama santhi.
15‟
I. Alat Bantu Pembelajaran
Alat : Daftar Nilai, Spidol, White board, LCD + Lap Top
Bahan Ajar : LKS
Media : Slide Presentasi dan Papan Tulis
Sumber Belajar :
- Buku Materi BSE PKn Kls VIII
- LKS Pendidikan Kewarganegaraan
- Sumber lain yang relevan
- Artikel tentang demokrasi dari internet
J. Penilaian
Teknik
Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. dengan
menggunakan pedoman observasi diskusi, pedoman observasi penilaian afektif.
Aspek penilain
1. Kognitif (pemahaman konsep dan penalaran) dengan pemberian tes
akhir
2. Afektif (sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral) menggunakan
pedoman observasi
3. Ketrampilan Sosial Kewarganegaraan (kemampuan komunikasi,
bekerja sama dalam kelompok, kemampuan memimpin, dan
konfirmasi) dengan menggunakan pedoman observasi diskusi
Jenis Tagihan : Tes tulis
Bentuk Tagihan : Esay, diskusi dan hasil tugas tidak terstruktur.
Penilaian Aspek Kognitif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan benar !
No PERTANYAAN JAWABAN SKOR
1. Deskripsikanlah
pengertian korupsi !
Korupsi berarti penyelewengan atau
penggelapan uang (negara atau perusahaan
dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi
atau orang lain
Betul :
100
2. Sebutkanlah dasar
hukum
pemberantasan
korupsi di Indonesia
!
a. Tap. MPR-RI No. XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme
b. Tap. MPR-RI No. VIII/MPR/2001
tentang Rekomendasi Arah dan
Kebijakan Pemberantasan dan
Pencegahan Korupsi, Kolusi dan
Betul :
1 = 25
2 = 50
3 = 75
4 =100
Nepotisme
c. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999
tentang Penyelengaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme
d. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001
tentang perubahan atas Undang-
Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
3. Klasifikasikanlah
penyebab terjadinya
perbuatan korupsi
berdasarkan faktor
manusianya !
1. Mentalitas aparat yang buruk
2. Kemampuan kerja aparat yang kurang
memadai
3. Dari awal menjabat sudah punya niat
memcari
4. Kekayaan bukannya prestasi kerja
5. Penmampuan aparat yang rendah
6. Kemiskinan keluarga
Betul :
1 = 20
2 = 40
3 = 60
4 = 80
5=100
4. Cobalah analisis
upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia
secara represif !
1. Penindakan para pelaku korupsi
secara tegas tanpa deskriminasi
sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
2. Penindakan secara tegas dan konsisten
setiap aparat hukum yang bersikap
lembik dan bersedia meloloskan para
pelaku korupsi dari jeratan hukum
3. Pemberian hukuman secara sosial
dalam bentuk isolasi oleh masyarakat
kepada para pelaku korupsi
Betul :
1 = 35
2 = 70
3= 100
Pedoman Observasi Proses Penilaian Diskusi
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai
Jml skor Nilai 1 2 3 4
1
2
3
4
5
dst
Keterangan :
1. Kedisiplinan
2. Kemampuan menyampaikan permasalahan
3. Kemapuan menyampaikan pendapat
4. Motivasi belajar
Pedoman Penilaian Diskusi :
Nilai per-aspek maksimal : 25
Total Skor : 100
Cara Penilaian
Nilai Akhir = Jumlah skor X 100
Skor Maxsimal
Penilaian Aspek Afektif
Penilaian yang dilakukan dengan lembar pengamatan perindividu yang
dilakukan oleh guru. Selama proses pembelajaran guru mengadakan penilaian
baik berupa “komentar”, atau dalam bentuk pengamatan
Penilaian Aspek Afektif dengan menggunakan pedoman observasi penilaian afektif
No Nama Sikap Minat Konsep
Diri Nilai Moral
Nilai
akhir
1. 1 2 N 1 2 N 1 2 N 1 2 N 1 2 N
2.
3.
dst
Indikator
Sikap : mengerjakan tugas
mengikuti pelajaran
Minat : menunjukkan rasa senang belajar
Konsep Diri : menyadari kemampuannya bekerjasama
menyadari beberapa materi yang sulit
Kriteria :
Jumlah skor 86 – 100 = Tinggi
Jumlah skor 76 – 85 = Sedang
Jumlah skor 75 ke bawah = Rendah
Nilai : meyakini pentingnya disiplin
meyakini pentingnya belajar
Moral : jujur dan pegang janji
memiliki komitmen pada tugas-tugas
Penilaian Aspek Ketrampilan Sosial Kewarganegaraan
Penilaian ketrampilan sosial kewarganegaraan dengan menggunakan pedoman
observasi diskusi
Keterangan :
Nilai per-aspek maksimal : 50
Total skor maksimal : 400 /4 =100
K. LAMPIRAN – LAMPIRAN
Bahan Ajar
Singaraja, 21 Juni 2012
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
................................ I Wayan Gustama
NIM. 1014041037
No
Indikator
Sikap
Nama Siswa Ker
ja s
am
a
Kem
am
pu
an
ber
au
den
si
Pem
bagia
n t
ugas
Tan
gu
ng j
aw
ab
Ten
ggan
g r
asa
Pen
gu
asa
an
mate
ri
Kem
am
pu
an
men
yim
pu
lkan
Kem
am
pu
an
mem
eca
hk
an
masa
lah
Nil
ai
rata
-rata
(ku
ali
tati
f/h
uru
f)
1
2
3
top related