revisi 1 dr aris
Post on 11-Feb-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
1/40
Bab I
Pendahuluan
Dalam rangka Pembangunan Nasional, anak usia sekolah merupakan sasaran
prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kualitas
kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa. Anak usia sekolah mudah menerima ilmu
dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga merupakan saat yang tepat untuk
dilakukan pembinaan. Pembinaan kesehatan ini dilaksanakan melalui program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah,
adalah upaya pendidikan dan Kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar,
berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan
prinsip hidup sehat. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan segala usaha yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis,
jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK. Anak usia sekolah
adalah anak yang berusia 6 sampai 19 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh
kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja(10-19 tahun).1,2
Program tentang pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan melalui tiga
program pokok yang dikenal sebagai Trias UKS yang merupakan gabungan antara upaya
pendidikan dan upaya kesehatan yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan kehidupan sosial sekolah sehat.1,2 Namun saat ini masih banyak
sekolah yang belum melihat peran UKS sebagai bagian penting dalam pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah. Menurut data dariPusat Pengembangan Jasmani Depdiknas, saat ini baru sekitar 60% SD memiliki UKS,
SMP 50% dan SMA sekitar 35%. Adapun di tingkat Taman Kanak kanak baru
mencapai 25%. Dari sekian sekolah yang memiliki UKS, baru sekitar 30% SMP dan
SMA di Indonesia yang melaksanakan UKS, sementara di tingkat SD sudah mencapai
70%. Begitu banyak faktor yang menyebabkan UKS belum optimal, diantaranya guru
belum memiliki komitmen dan kepedulian untuk melaksanakan program tersebut, faktor
sarana prasarana yang terbatas, tenaga UKS masih belum terlatih serta peran pemerintahdaerah yang belum optimal.2,3
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
2/40
Dari data WHO tahun 2006, 24,5% anak laki laki dan 2,3% anak perempuan berusia
13 15 tahun di Indonesia adalah perokok. Hal ini menunjukkan masih rendahnya
pengetahuan, sikap dan perilaku anak sekolah terhadap kesehatan. Hasil survei kecacingan
oleh Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Departemen
Kesehatan tahun 2009 menyebutkan 31,8% siswa SD mengalami kecacingan. Padahal
penyakit kecacingan sebenarnya bisa dicegah dengan perubahan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), salah satunya dengan menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
Menurut Depkes tahun 2009, 10% dari 66 juta anak usia sekolah di Indonesia mengalami
kelainan refraksi dan angka pemakaian kacamata koreksi sampai saat ini masih rendah yaitu
12,5% dari kebutuhan. Penelitian lain pada tahun 2010 menyatakan saat ini di Jakarta 90%
anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi. Dari semua
jajanan yang beredar di 170.000 lebih sekolah di Indonesia, hanya sekitar 57% yang
memenuhi syarat kesehatan dari tolok ukur 100% berdasar penelitian yang diadakan tahun
2011.3-5
Dari Laporan Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Medangasem periode
Desember Desember 2010 November 2011 untuk program UKS diperoleh cakupan dokter
kecil hanya 23,59%, dari tolok ukur 100% dan jumlah SD yang memiliki guru UKS terlatih
masih 0% dari tolok ukur 100%. Dari data tersebut dapat disimpulkan kegiatan UKS yang
dilaksanakan di Puskesmas Medangasem belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu perlu
dilakukan evaluasi program UKS di UPTD Puskesmas Medangasem periode Desember 2011
sampai dengan November 2012 untuk menilai tingkat keberhasilan program tersebut karena
belum diketahuinya tingkat keberhasilan program UKS di Puskesmas Medangasem
Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012.
1.2 Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Saat ini baru sekitar 60% SD memiliki UKS, SMP 50% dan SMA sekitar 35% di
Indonesia.
2. Dari seluruh sekolah yang memiliki UKS di Indonesia, baru sekitar 30% SMP dan
SMA serta 70% SD di Indonesia yang melaksanakan UKS.
3. 31.8% siswa sekolah dasar di Indonesia mengalami kecacingan.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
3/40
4. 90% anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi.
5. Hanya sekitar 57% jajanan diseluruh Indonesia yang memenuhi syarat kesehatan.
6. Dari evaluasi program UKS di Puskesmas Medangasem periode Desember
Desember 2010 November 2011 menunjukkan terdapat masalah pada cakupan
persen dokter kecil, cakupan pelaksanaan UKGS dan pelatihan guru UKS.
7. Belum diketahuinya tingkat keberhasilan pada pelaksanaan program UKS di
Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 -
November 2012.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada pelaksanaan Upaya Kesehatan Sekolah
di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 sampai dengan
November 2012 menggunakan pendekatan sistem dan masalah data.
1.3.2 Tujuan Khusus :
1. Diketahuinya cakupan SD yang memiliki program Usaha Kesehatan Sekolah
Tingkat Sekolah Dasar di Puskesmas Puskesmas Medangasem Kecamatan
Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012.
2. Diketahuinya cakupan SD yang memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode
Desember 2011 - November 2012.
3. Diketahuinya cakupan Penyuluhan Kesehatan kepada perserta didik, Guru,
dan orang tua siswa di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat
periode Desember 2011 - November 2012.
4. Diketahuinya cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SD di PuskesmasMedangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 -
November 2012.
5. Diketahui cakupan pelaksanaan Pelatihan Kader Kesehatan Sekolah (Dokter
Kecil) di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode
Desember 2011 - November 2012.
6. Diketahuinya cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas
Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 -
November 2012.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
4/40
7. Diketahuinya cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik
kelas I di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode
Desember 2011 - November 2012.
8. Diketahuinya cakupan Imunisasi Campak bagi peserta didik SD kelas I di
Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember
2011 - November 2012.
9. Diketahuinya cakupan Imunisasi (DT) bagi peserta didik SD kelas I di
Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember
2011 - November 2012.
10. Diketahuinya cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi peserta didik SD
kelas II dan III di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat
periode Desember 2011 - November 2012.
11. Diketahuinya cakupan SD yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat
periode Desember 2011 - November 2012.
12. Diketahuinya cakupan kegiatan program pemberantasan penyakit kecacingan
(P2K) di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode
Desember 2011 - November 2012.
13. Diketahuinya cakupan SD yang melakukan pemantauan status gizi dengan
pengukuran berat badan per tinggi badan (BB/TB) di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 - November
2012.
14. Diketahuinya cakupan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011
- November 2012.
15. Diketahuinya cakupan kegiatan pembinaan Aturan Larangan
Penyalahgunaan NAPZA di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Medangasem periode Desember 2011 - November 2012.
16. Diketahuinya cakupan kegiatan pembinaan Penegak Aturan Kawasan Bebas
Asap Rokok di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medangasem periode
Desember 2011 - November 2012.
17. Diketahuinya cakupan pembinaan warung sekolah di Puskesmas
Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 -
November 2012.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
5/40
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Evaluator
Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah, khususnya
mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Mengetahui gambaran evaluasi, permasalahan dan kendala-kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di
Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember
2011 - November 2012.
1.4.2 Untuk Perguruan Tinggi
Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan.
1.4.3 Untuk Puskesmas yang dievaluasi
Dengan adanya masukan berupa hasil evaluasi dan saran-saran, diharapkan
dapat menjadi umpan balik positif bagi Puskesmas Medangasem untuk
mendapatkan melaksanakan kegiatan kesehatan yang lebih baik dan lebih
bermutu, khususnya bagi anak usia sekolah.
1.4.4 Untuk Masyarakat
Usaha Kesehatan Sekolah yang baik dan bermutu mempunyai peranan
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah,
sehingga menghasilkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
6/40
1.5 Sasaran
1.5.1 Sasaran pendidikan kesehatan
a) Peserta didik (siswa Sekolah Dasar).
b) Masyarakat sekolah (guru, staf sekolah, tenaga administrasi, tenaga
pendukung).
c) Orang tua siswa dan komite sekolah.
1.5.2 Sasaran Pelayanan Kesehatan
Peserta didik sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun, termasuk sekolah agama (pondok pesantren),
dan sekolah luar biasa.
1.5.3 Sasaran Pembinaan Lingkungan Sehat
Sekolah (SD) yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
7/40
Bab II
Materi dan Metode
2.1 Materi :
Materi yang digunakan dalam evaluasi ini didapatkan dari laporan hasil
kegiatan UKS, Puskesmas Medangasem periode Desember 2011-November 2012
yaitu;
1. Pelaporan data jumlah sekolah yang memiliki program UKS
2. Pelaporan data jumlah sekolah yang memiliki ruang UKS
3. Pelaporan data persentase sekolah yang memiliki dokter kecil
4. Pelaporan data jumlah guru UKS
5. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan.
6. Kegiatan Pelatihan Dokter kecil.
7. Kegiatan Guru UKS terlatih.
8. Kegiatan penjaringan UKS bagi anak kelas satu SD.
9. Kegiatan Pelaksanaan BIAS
10. Kegiatan Pelaksanaan UKGS.
11. Kegiatan pemantauan status gizi
12. Kegiatan pembinaan larangan penyalahgunaan NAPZA
13. Kegiatan pembinaan penegak kawasan bebas asap rokok
14. Kegiatan PSN
15. Data laporan pemberantasan penyakit kecacingan (P2K)
16. Kegiatan pembinaan warung sekolah
2.2 Metode :
Dilakukannya pengumpulan data, analisis data dan pengolahan data sehingga
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah program UKS di Puskesmas
Medangasem periode Desember 2011-November 2012 terhadap tolok ukur yang
ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem terutama pada variabel keluaran.
Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
8/40
Bab III
Kerangka Teoritis
1.1. Kerangka Teoritis
Gambar di atas menerangkan sistem dengan definisi menurutRyans adalah
gabungan dari elemen-elemen yang saling berhubungan oleh suatu proses atau struktur
dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang
telah ditetapkan. Elemen-elemen tersebut adalah:
1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem
dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem
dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan.
3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dri
berlangsungnya proses dalam sistem.
MASUKAN
(1)
PROSES
(2)
KELUARAN
(3)
DAMPAK
(6)
UMPAN BALIK
(4)
LINGKUNGAN
(5)
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
9/40
4. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
1.2. Variabel dan Tolak Ukur
Tolok ukur terdiri atas variabel-variabel : masukan, proses, keluaran, lingkungan,
umpan balik dan dampak yang digunakan sebagai pembanding atau target yang harus
dicapai dalam program UKS. Data lebih lengkap lihat di Lampiran 1.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
10/40
Bab IV
Penyajian Data
4.1. Sumber Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari :
1. Data demografi Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 sampai
dengan November 2012
2. Data dasar UKS Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 sampai
dengan November 2012
3. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Medangasem tahun 2011.
4. Laporan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di Puskesmas
Medangasem periode Desember 2011 sampai dengan November 2012
4.2. Data Umum
4.2.1 Data Keadaan Umum
Lokasi gedung UPTD Puskesmas Medangasem di Jalan Raya Batu Jaya, DesaMedangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem, Kecamatan Jayakerta meliputi 3
(tiga) desa, 13 dusun, 57 RT dan 13 RW, dengan luas wilayah 1.713.000 m 2,
dimana meliputi luas wilayah 3 (tiga) desa, sebagai berikut:
- Medangasem : 505.000 m2
- Kampung sawah : 732.000 m2
-
Ciptamarga : 476.000 m
2
Secara admistratif wilayah kerja Puskesmas Medangasem mempunyai batas-batas
wilayah, sebagai berikut:
- Utara : Kecamatan Tirtajaya
- Selatan : Kecamatan Medangasem
- Barat : Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi
- Timur : Wilayah Kerja UPTDPuskesmas Jayakrta
Jarak terdekat dan terjauh ke Puskesmas yaitu 2 km dan 5 km, dengan waktu
tempuh terlama adalah 15 menit dan waktu tempuh tercepat 5 menit dengan
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
11/40
demikian dapat dikatakan bahwa seluruh desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Medangasem relatif terjangkau. Sedangkan jarak antara Puskesmas Medangasem
ke pusat kota Karawang adalah 23 km.
4.2.2. Data Demografis
Jumlah Penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem
pada tahun 2011 berdasarkan sumber data kependudukan kecamatan
Medangasem sebanyak 32.593 orang dan jumlah Kepala Keluarga adalah
10.428 KK.
Agama yang dianut sebagian besar penduduk Medangasem
adalah Islam sebanyak sebanyak 99 % sedangkan agama lainnya
yaitu Kristen Protestan 1 %.
Mata pencaharian penduduk di Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Medangasem Kecamatan Medangasem, sebagian besar adalah Petani 67,6%.
Tingkat Pendidikan penduduk di wiayah kerja UPTD Puskesmas
Medangasem sebagian besar yaitu Tamat SD .
Sarana Pendidikan yang ada:
Taman Kanak-Kanak : 4 buah
SD Negeri : 13 buah
Madrasah Ibtidaiyah : 3 buah
SMP : 2 buah
Pondok Pesantren : 3 buah
Raudhatul Athfal / RA : 1 buah
S M A : 1 buah
Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas
Medangasem, antara lain : Puskesmas (1), Posyandu (24), Balai Pengobatan 24
Jam (1), Praktek Dokter Umum (1), Praktek Bidan (5).
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
12/40
4.2.3. Data Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kecamatan Medangasem
Tabel.1 Data Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kecamatan Medangasem
No. Nama Sekolah Jumlah Jumlah Total
1. SDN Kampung Sawah I 157 177 334
2. SDN Kampung Sawah II 126 247 373
3. SDN Kampung Sawah III 146 386 532
4. SDN Kampung Sawah IV 103 108 211
5. SDN Kampung Sawah V 81 86 167
6. MI Kampunsawah 94 102 196
7. SDN Medangasem I 73 92 165
8. SDN Medangasem II 102 212 314
9. SDN Medangasem III 167 107 174
10. SDN Medangasem IV 126 136 262
11. MI Medangasem 88 104 192
12. SDN Ciptamarga I 234 317 551
13. SDN Ciptamarga II 95 139 234
14. SDN Ciptamarga III 61 89 150
15. SDN Ciptamarga IV 96 115 211
16. MI Ciptamarga 78 118 196
Total 1827 2435 4262
Sumber : Data Puskesmas Medangasem
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
13/40
4.3 Data Khusus
4.3.1 Masukan
a. Tenaga
Puskesmas
Dokter umum : 1 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Petugas UKS : 1 orang
Petugas PKM : 1 orang
Petugas BIAS : 1 orang
Petugas UKGS : 1 orang
Sekolah
Guru : 1 orang/ sekolah
b. Dana
APBD tingkat II : ada, sangat minimalDana Sehat Sekolah : tidak ada
c. Sarana
Sarana di Puskesmas
1. Medis
- Stetoskop : 3 buah
- Termometer : 2 buah
- Tensimeter : 3 buah
- Timbangan berat badan : 4 buah
- Senter : 1 buah
- Kartu snellen : 1 buah
- Spuit : Ada
- Kapas alkohol : Ada
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
14/40
- Vaksin TT, DT, campak : Ada
- Obat-obatan : Ada
2. Non-medis
- Ruang tunggu pasien yang terbuka : Ada
- Ruang pemeriksaan pasien : 4 ruangan
- Ruang administrasi : 1 ruangan
- Ruang suntik : 1 ruangan
- Apotek : 1 ruangan
- Laboratorium : 1 ruangan
- Lemari penyimpanan obat : 1 buah
- Meja-kursi Puskesmas : Ada
- Perlengkapan administrasi:
- Buku register kunjungan: Ada
- Alat tulis : Ada
- Komputer : Ada
- Alat-alat penyuluhan:
- Papan tulis : Ada
Sarana di Sekolah
Sarana Medis
a. Kotak P3K : 1 buah
b. Kartu Snellen : 1 buah
c. Timbangan berat badan : 1 buah
d. Meteran tinggi badan : 1 buah
Sarana Non-medis
a. Ruangan : 1 buah
b. Meja : 1 buah
e. Kursi : 1 buah
f. Lemari : 1 buah
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
15/40
g. Adanya buku UKS untuk tiap peserta didik : Ada
h. Adanya formulir rujukan ke Puskesmas :
Ada
d. Metoda
1. Penyuluhan kesehatan di sekolah dengan cara ceramah dan diskusi yang diberikan
oleh petugas kesehatan untuk peserta didik,dan guru,dilakukan di sekolah.
2. Kegiatan dokter kecil, yang dilakukan dengan cara memberikan ceramah dan
pelatihan yang dilakukan oleh dokter atau petugas puskesmas kepada siswa kelas
IV, V, VI yang memenuhi syarat sebagai dokter kecil, dengan jumlah minimal10% dari jumlah peserta didik di setiap sekolahnya.
3. Sosialisasi program UKS kepada guru UKS dan guru UKS terlatih, dengan
melakukan pelatihan kepada guru UKS 1 kali setahun
4. Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik SD kelas I dilakukan
awal tahun ajaran untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit tertentu
dengan cara pemeriksaan status gizi, mata, gigi dan pemeriksaan fisik umum.
5. Pemberian imunisasi campak pada anak SD kelas I sebanyak 1 kali yang dilakukan
oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5cc dengan penyuntikan secara IM pada saat
BIAS.
6. Pemberian imunisasi booster DT pada anak SD kelas I sebanyak 1 kali yang
dilakukan oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5 cc dengan penyuntikan secara IM
pada saat BIAS.
7. Pemberian imunisasi booster TT pada anak SD kelas II dan kelas III yang
dilakukan oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5 cc dengan penyuntikan secara IM
pada saat BIAS.
8. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dilakukan oleh tim UKGS Puskesmas
dengan cara pemeriksaan gigi, perawatan kesehatan gigi di sekolah kepada peserta
didik (SD/MI).
9. Usaha Pemberantasan penyakit kecacingan, dilakukan dengan pemberian obat
cacing bagi yang positif pada hasil pemeriksaan tinja, serta penyuluhan kesehatan
tentang PHBS, dan kegiatan potong kuku masal bagi anak.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
16/40
10. Pembinaan sanitasi lingkungan bersih agar sekolah dalam kondisi ada sumber air
bersih yang mencukupi, bangunan dan lingkungan terawat, bersih, bebas kotoran
dan sampah, tidak ada genangan limbah, WC bersih, tidak adanya vektor sumber
penularan penyakit, bebas polusi serta ventilasi dan pencahayan ruangan yang
baik.
4.3.2 Proses
A. Perencanaan
1. Penyuluhan kesehatan kepada peserta didik, guru, dan orang tua murid dengan
ceramah dan pelatihan oleh dokter Puskesmas, direncanakan penyuluhan setiap 1
tahun 1 kali bersamaan dengan skrining.
2. Kegiatan pendidikan dilakukan di luar jam pelajaran dengan memberikan ceramah
dan pelatihan yang dilakukan oleh dokter kepada peserta didik kelas IV, V dan VI SD,
1 kali tiap sekolah/tahun dengan jumlah peserta minimal 10% dari jumlah peserta
didik yang memenuhi syarat di setiap sekolahnya (dokter kecil).
3. Pembinaan Guru UKS terlatih disekolah : Direncanakan pelatihan 1 tahun 1 kali.
4. Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik SD kelas I pemeriksaan
oleh dokter Puskesmas, direncanakan satu kali setiap sekolah per tahun saat awal
tahun ajaran baru dimulai (Bulan Agustus).
5. Pelayanan imunisasi campak pada anak SD kelas I, direncanakan satu kali setiap
sekolah per tahun pada bulan April.
6. Pelayanan imunisasi booster DT pada anak kelas SD kelas I, dilakukan satu kali setiap
sekolah per tahun pada bulan November.
7. Pelayanan imunisasi booster TT pada anak SD kelas II dan kelas III dilakukan satu
kali setiap sekolah per tahun pada bulan November.
8. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan cara pemeriksaan gigi, perawatan
kesehatan gigi di sekolah kepada peserta didik oleh tim UKGS direncanakan satu kali
setahun bersamaan dengan penjaringan.
9. Usaha pemberantasan penyakit kecacingan dilakukan dengan pada anak SD/MI
dengan pemberian obat cacing direncanakan 1 kali setahun.
10. Pembinan lingkungan sanitasi sekolah baik, dilakukan oleh perawat UKS, 1 kali
setiap sekolah tiap tahun meliputi: penyediaan air bersih, bangunan dan lingkungan
terawat, bersih, bebas kotoran dan sampah, tidak ada genangan limbah, WC bersih,
tidak adanya vektor sumber penularan penyakit, bebas polusi serta ventilasi dan
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
17/40
pencahayan ruangan yang baik serta adanya pagar sekolah yang berfungsi. Tidak ada
perencaan khusus, hanya jika ada kunjungan ke sekolah.
11. Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M tidak ada
perencanaan khusus.
12. Pembinaan warung sekolah, dilakukan oleh perawat UKS, tidak ada perencaan
khusus.
B. Pengorganisasian
Terdapat struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas yang jelas dalam
melaksanakan tugas
Struktur Organisasi Program UKS di Puskesmas Medangasem:
Ketua: Didi Elya, SKM. M.Mkes
Pencatatan dan Pelaporan : Bu Nurmolidah
Pelayanan Kesehatan Perorangan : Bu Nurmolidah
Pelayanan Kesehatan Gigi : Drg. Tutik
Perawat BIAS : Bu Nurmolidah
Diagram 1: Struktur tim pelaksana UKS
Kepala Puskesmas
Didi Elya, SKM. M.Mkes
UKGS
Drg. Tutik
UKS
Nurmolidah
Guru UKS
Di masingmasing
sekolah
Dokter Kecil
Di masing-masing sekolah
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
18/40
Tugas Tim pelaksana UKS di sekolah:
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan kesehatan sesuai seperti yang direncanakan oleh
pembina UKS.
Menjalin kerjasama serasi dengan orang tua, murid, instansi lain dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS
Mengadakan penilaian, menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepadatim UKS kecamatan sesuai dengan ketentuan.
C. Pelaksanaan
1. Pendidikan Kesehatan
a. Penyuluhan kesehatan di sekolah: Hanya dilaksanakan satu kali setahun
b. Pelatihan Dokter Kecil: Telah dilakukan di sekolah dasar di Puskesmas
Medangasem pada bulan November 2012.
c. Penyuluhan kepada guru UKS: Dilakukan mengenai kegiatan ini satu kali setahun.
2. Pelayanan Kesehatan
a. Skrining kesehatan bagi peserta didik SD kelas I
i. Telah dilakukan pada semua sekolah di Puskesmas Medangasem
satu kali setahun, pada bulan Agustus 2012.
b. Imunisasi Campak pada kelas 1 SD
ii. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di Puskesmas
Medangasem bulan Desember 2011.
c. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
iii. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di Puskesmas
Medangasem pada bulan Desember 2011.
d. Imunisasi TT pada anak kelas II dan III SD.
iv. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di PuskesmasMedangasem pada bulan Desember 2011.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
19/40
e. Pemeriksaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
v. Telah dilakukan bersamaan dengan skrining (satu kali setahun)
f. Program pemberantasan kecacingan
vi. Tidak ada pencatatan dan pelaopran kegiatan
vii. Rujukan medis : ada dan dilaksanakan jika ada kasus
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
a. Pembinaan sanitasi lingsungan sekolah baik: Tidak dilakukan.
b. Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk: Tidak dilakukan
c. Pembinaan warung sekolah : Tidak dilakukan
D. Pengawasan
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan,namun tidak semua
kegiatan tercatat dengan baik dan benar.
Tidak ada rapat triwulan pada perencanaan kegiatan UKS.
4.3.3. Keluaran
1. Cakupan SD yang memiliki program UKS di Puskesmas Medangasem periode
Desember 2011 hingga November 2012.
Cakupan SD yang memiliki program UKS di Puskesmas Kecamatan Medangasem :
= Jumlah SD yang memiliki Program UKS
X 100 %
Jumlah seluruh SD
= 16
x 100 %
16
= 100 %
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
20/40
2. Cakupan sekolah dasar yang mempunyai ruang UKS di Puskesmas Medangasem
periode Desember 2011 sampai November 2012
Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS
= Jumlah sekolah yang memiliki ruang UKS
x 100 %
Jumlah seluruh SD
= 6
x 100 %
16
= 37.5
3. Cakupan Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Puskesmas Medangasem periode
Desember 2011 sampai November 2012.
Cakupan Penyuluhan Kesehatan yang dilakukan di SD Puskesmas Kecamatan
Medangasem :
= Jumlah sekolah yang diberikan penyuluhan
X 100 %
Jumlah seluruh SD
= 16
x 100 %
16
= 100 %
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
21/40
4. Cakupan persentase dokter kecil tiap SD di Puskesmas Kecamatan Medangasem
periode Desember 2011 sampai November 2012.
Cakupan persentase dokter kecil :
= Jumlah dokter kecil UKS di Kecamatan Medangasem
x 100 %
10 % x Jumlah peserta didik UKS di Kecamatan Medangasem
= 122
x 100 %
426
= 28,64%
5. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS di Puskesmas Kecamatan Medangasem
periode Desember 2011 hingga November 2012.
Cakupan sekolah yang memiliki Guru UKS di Puskesmas Kecamatan
Medangasem :
= Jumlah sekolah yang memiliki Guru UKS
x 100 %
Jumlah seluruh SD
= 16
x 100 %
16
= 100 %
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
22/40
6. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Kecamatan
Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.
Cakupan sekolah yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Kecamatan
Medangasem :
= Jumlah sekolah yang memiliki Guru UKS terlatih
x 100 %
Jumlah seluruh SD
Tidak adanya pencatatan dan pelaporan bagi kegiatan ini, maka hasil tidak dapat
dinilai.
7. Cakupan screening kesehatan bagi peserta didik kelas I di Puskesmas Kecamatan
Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.
Cakupanscreeningdi Puskesmas Kecamatan Medangasem :
= Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan
Screeningkesehatan
x 100 %
Jumlah seluruh siswa kelas I SD
= 521
x 100 %
538
= 96,84 %
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
23/40
8. Cakupan imunisasi campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan
Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.
Cakupan imunisasi campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan
Medangasem :
= Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi campak
X 100 %
Jumlah seluruh siswa kelas I SD
= 521
x 100 %
538
= 96,84 %
9. Cakupan imunisasi DT bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan
Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.
Cakupan imunisasi DT bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan
Medangasem:= Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi DT
X 100 %
Jumlah seluruh siswa kelas I SD
514
= x 100 %
538
= 95,53 %
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
24/40
10. Cakupan imunisasi TT bagi peserta didik SD kelas II dan III di Puskesmas Kecamatan
Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012.
= Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi TT
x 100 %
Jumlah seluruh siswa kelas II dan III SD
= 1243
x 100 %
1334
= 93,27 %
11. Cakupan pelaksanaan UKGS berkala di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode
Desember 2011 hingga November 2012.
= Jumlah sekolah yang dilaksanakan UKGS
x 100 %
Jumlah seluruh SD
= 16
x 100 %
16
Tetapi karena hanya dilakukan satu kali setahun sedangkan tolak ukurnya dua
kali setahun, maka100% ( jika dilakukan 2 kali setahun) menjadi 50%.
. 12. Cakupan sekolah dasar yang melakukan program pemberantasan penyakit
kecacingan di Puskesmas Medangasem Periode Desember 2011 hingga November
2012 : tidak ada pencatan dan pelaporan : 0%
13. Cakupan sekolah yang mempunyai pembinaan sanitasi lingkungan baik di Puskesmas
Medangasem Periode Desember 2011 hingga November 2012 tidak dilakukan = 0%
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
25/40
14. Cakupan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Puskesmas Medangasem
periode Desember 2011 hingga November 2012 tidak dilakukan = 0%
15. Cakupan Pembinaan warung sekolah sehat di Puskesmas Medangasem periode
Desember 2011 hingga November 2012, tidak ada pencatatan dan pelaporan = 0%
4.3.4. Umpan Balik
1. Tidak ada laporan yang dibuat setelah dilakukan kegiatan di sekolah dibahas.
2. Tidak ada rapat triwulan pada perencanaan kegiatan UKS.
4.3.5. Lingkungan
1. Tersedianya air bersih
2. Tersedianya tempat pembuangan sampah
3. Tersedianya WC yang berfungsi dengan baik
4. Pencahayaan ruangan yang baik
5. Terdapat pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas.
6. Terdapatnya pagar sekolah
4.3.6. Dampak
1. Langsung :
a. Menurunnnya angka absensi dari siswa: Belum dapat dinilai.
b. Berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah, dan
di lingkungan masyarakat: Belum dapat dinilai.
c. Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial: Belum dapat dinilai.
d. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan PHBS: Belum
dapat dinilai.
e. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari penyalahgunaan NAPZA,
rokok dan sebagainya : belum dapat dinilai
2. Tidak Langsung :
a. Meningkatnya kemampuan hidup sehat peserta didik: Belum dapat dinilai.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
26/40
b. Terciptanya lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
berkembang peserta didik yang harmonis dan optimal. : Belum dapat dinilai.
Bab V
Pembahasan
Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah
Keluaran
1. Cakupan sekolah yang
mempunyai ruang UKS
2. Cakupan persentase dokter
kecil untuk tiap sekolah.
3. Cakupan sekolah dengan
Guru UKS terlatih.
4. Cakupan pelaksanaan
screeningkesehatan
5. Cakupan imunisasi booster
TT
6. Cakupan pembinaan sanitasi
lingkungan baik.
7. Pemberantasan Sarang
Nyamuk PSN
8. Cakupan pembinaan warung
sekolah sehat
9. Cakupan SD yang
melaksanakan UKGS
100%
10% dari jumlah
peserta didik
100%
100%
95%
Data pencatatan dan
pelaporan lengkap
Data pencatatan dan
pelaporan lengkap
100%
100%
37.5%
2,86%
Laporan tidak
ada=0%
96.84%
93,27%
Laporan tidak
ada =0%
Laporan tidak
ada = 0%
0%
50%
+(62,5%)
+(71,36 %)
+(100%)
+(3,16)
+(1,82%)
Tidak dapat
dinilai
Tidak dapat
dinilai
+ (100%)
+ (50%)
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
27/40
Masukan
1. Dana APBD
2. Dana sehat sekolah
Ada
Ada
Ada(minimal
sekali)
Tidak ada
-
+
Proses
Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah
PERENCANAANa. Pendidikan Kesehatan
1. Pelatihan dokter kecil
.
Pelatihan oleh dokter
kepada dokter kecil 1x
tiap sekolah/tahun
dengan jumlah dokter
kecil 10% dari jumlah
peserta didik
Pelatihan oleh dokter
kepada dokter kecil 1x
tiap sekolah/tahun
dengan jumlah peserta 3
orang tiap sekolah.
+
3.
Penyuluhan Ksehatan Oleh tenaga kesehatan
2x/tahun
Direncanakan 1x/tahun
bersamaan skrining +
b. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
c
1.
2.
Kegiatan
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)
Pembinaan Warung
Sekolah Sehat
Direncanakan
1x/minggu
Direncanakan 1x/tahun
Tidak ada perencanaan
khusus
Tidak ada perencanaan
khusus
+
+
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
28/40
.
1.
Pelayanan Kesehatan
UKGS Direncanakan 2x/tahun Direncanakan 1x/tahun+
PELAKSANAAN
a. Pendidikan Kesehatan
1. Pelatihan dokter kecil Dilakukan 1x/tahun
tiap sekolah
Dilakukan 1x/tahun -
2. Pembinaan guru UKS
Dilakukan 1x/tahun Tidak dilakukan +
3. Penyuluhan di Sekolah Dilakukan 2x/tahun Dilakukan 1x/tahun +
b. Pelayanan Kesehatan
1.
2.
3.
Usaha Pemberantasan
Penyakit Kecacingan
(P2K)
Pemantauan status gizi
dengan pengukuran
berat badan dan tinggi
badan
UKGS
Dilakukan 6 bulan
sekali
Dilakukan 1x/tahun
Dilakukan 2x/tahun
Tidak dilakukan
Dilakukan bersamaan
dengan penjaringan,
namun untuk tinggi
badan tidak semua SDdilakukan
Dilakukan 2x/tahun
+
+
+
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1. Pembinaan lingkungan
sanitasi sekolah baik
Dilakukan 1x/tahun Dilakukan 1x/tahun -
2. Kegiatan
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)
Dilakukan setiap hari
Jumat
Tidak dilakukan +
3. Pembinaan warung
sekolah sehat
Dilakukan 1x/tahun Tidak dilakukan +
Umpan Balik
Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
29/40
Pengawasan
1. Hasil pertemuan
perencanaan dan
penyusunan
program kerja
UKS
2. Rapat triwulan
Tidak ada laporan yang
dibuat setelah dilakukan
pembahasan mengenai
kegiatan UKS
Tidak dilaksanakan
+
+
Bab VI
Permasalahan
Perumusan masalah
Dari pembahasan hasil evaluasi program kerja di Puskesmas Medangasem ternyata terdapat
beberapa masalah.
6.1.Dari unsur keluaran :
1. Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS 37.5% dari tolok ukur
100%.
2. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok
ukur 10% dari peserta didik.
3. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100
%.
4. Cakupan Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan screening
kesehatan 96.84% dari tolak ukur 100%.
5. Cakupan imunisasi TT pada peserta didik 93,27 % dari tolak ukur 95%.
6. Cakupan sekolah yang melakukan Pemberantasan Penyakit Kecacingan
0% dari tolok ukur 75%.
7. Cakupan pembinaan Puskesmas terhadap sekolah mengenai sanitasi
lingkungan baik 0% dari tolok ukur 100 %.
8. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok 0% dari target
100%.
9. Cakupan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA 0% dari
tolak ukur 100%.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
30/40
10. Cakupan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 0% dari tolok
ukur 100 %.
11. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat 0% dari tolok ukur 100 %.
6.2. Dari unsur lainnya :
6.2.1.Masukan
Dana
1. Tidak ada dana sekolah sehat.
6.2.2. Proses
Perencanaan
1. Pemeriksaan gigi sekolah (UKGS) direncanakan 1 kali/ tahun,sedangkan
tolok ukurnya dilakukan 2 kali per tahun.
2. Pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) direncanakan 1 kali/
tahun,sedangkan tolok ukurnya 2 kali setahun.
3. Pemberantasan Sarang Nyamuk: Tidak direncanakan secara khusus.
6.2.3. Pelaksanaan
1. Pemeriksaan kesehatan gigi hanya dilakukan satu kali setahun.
2. Pemeriksaan status gizi dengan menggunakan BB dan TB : TB tidak
dilakukan pada semua SD.
3. Pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) hanya dilakukan satu kali
setahun
4. Pembinaan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tidak
dilakukan.
5. Pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok : tidak dilakukan.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
31/40
6. Pembinaan aturan Kawasan penyalahgunaan NAPZA dilakukan 1 kali
setahun, tidak dilakukan
7. Pembinaan warung sekolah sehat : tidak dilakukan.
6.2.4 Pengawasan
1. Rapat triwulan tidak rutin di laksanakan.
2. Tidak semua data kegiatan tercatat dengan baik dan benar.
Bab VII
Prioritas Masalah
Masalah yang ditemukan:
1. Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS 37.5% dari tolok ukur 100% dengan
besar masalah 62,5%.
2. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok ukur 10% dari
peserta didik dengan besar masalah 71,36%.
3. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih : tidak ada pencatatan dan pelaporan
sehingga hasil tidak dapat dinilai (0%)
4. Cakupan Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan screening kesehatan
96.84% dari tolak ukur 100% dengan besar masalah 3,16%.
5. Cakupan imunisasi TT pada peserta didik 93,27 % dari tolak ukur 95% dengan besar
masalah 1,82%.
6. Cakupan UKGS 50% dari tolok ukur 100% dengan besar masalah 50%.
7. Cakupan sekolah yang melakukan Pemberantasan Penyakit Kecacingan : : tidak adapencatatan dan pelaporan sehingga hasil tidak dapat dinilai (0%)
8. Cakupan pembinaan Puskesmas terhadap sekolah mengenai sanitasi lingkungan baik :
tidak dilaksanakan sehingga hasil tidak dapat dinilai. (0%)
9. Cakupan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN): tidak dilaksanakan sehingga
hasil tidak dapat dinilai. (0%)
10. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat : tidak dilaksanakan sehingga hasil tidak
dapat dinilai. (0%)
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
32/40
Tabel Prioritas Masalah
Skor :
1 = sangat kurang penting
2 = kurang penting
3 = cukup penting
4 = penting
5 = sangat penting
Prioritas masalah yaitu:
1. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar
No Parameter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Besarnya masalah 4 5 5 1 1 4 5 5 5 5
2 Akibat yang ditimbulkan 2 4 5 3 4 5 3 3 3 3
3 Keuntungan sosial karena
selesainya masalah
1 5 4 3 3 4 4 3 3 4
4 Sumber daya yang tersedia
untuk menyelesaikan masalah
1 3 4 3 5 2 4 3 3 2
5 Teknologi yang tersedia dan
dapat dipakai.
2 5 3 4 4 3 4 2 2 3
Jumlah 10 22 21 14 17 17 20 16 16 17
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
33/40
2. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih.
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
Berdasarkan masalah masalah yang didapatkan, dibuat prioritas dengan penyelesaian
masalah sebagai berikut:
1. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok ukur 10%
dari peserta didik
Penyebab masalah :
Tidak dilaksanakannya program dokter kecil yang sudah direncanakan di SD.
Kurangnya peran serta guru UKS di sekolah binaan dalam melaksanakan program
dokter kecil
Tim pembina UKS Puskesmas Medangasem tidak mengambil inisiatif untuk
melaksanakan pelatihan dokter kecil secara efisien.
enyelesaian masalah :
Melaksanakan program kegiatan dokter kecil sesuai dengan rencana yang telah di
tetapkan di setiap sekolah binaan.Pelaksanaan yang dilakukan oleh petugas
puskesmas.
Meningkatkan kerjasama antara petugas UKS Puskesmas dengan guru UKS di setiap
sekolah binaan dengan memotivasi siswa sekolah agar mengetahui pentingnya
program yang akan dilaksanakan.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
34/40
Pengaturan jadwal bagi tiap kegiatan yang ingin dilakukan oleh Puskesmas harus
disesuaikan dengan jadwal persekolahan anak-anak. Hal ini dapat dilakukan dengan
kerjasama dengan pihak guru sekolah melalui pengambilan jadwal tahunan sekolah
dan sebagainya.
Ketua Tim Pembina UKS harus bersikap lebih tegas dengan memantau dan
memotivasi tenaga pelaksana UKS di Puskesmas Medangasem dalam memastikan
setiap perencanaan dilakukan sehingga mencapai target yang diinginkan.
2.Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100 %.
Penyebab masalah:
Keterbatasan dana untuk melakukan program pembinaan bagi guru UKS terlatih di
sekolah binaan.
Tidak adanya motivasi dari tenaga puskesmas untuk melakukan pembinaan guru UKS
terlatih di setiap sekolah binaan.
Tidak adanya pemantauan dan inisiatif dari Tim Pembina UKS Puskesmas
Medangasem untuk mencari solusi bagi melaksanakan kegiatan pembinaan guru UKS
terlatih di sekolah binaan.
Tidak adanya pencatatan dan pelaporan bagi kegiatan yang dilakukan.
Penyelesaian masalah:
Menyediakan dana khusus untuk pembinaan guru UKS terlatih, melakukan
permintaan tambahan dana dari pihak yang berwewenang seperti Dinas Kesehatan
Kabupaten atau melakukan kerjasama dengan pihak sekolah bagi mencari dana untuk
pelatihan Guru UKS.
Ketua Tim Pembina UKS Puskesmas Medangasem harus memantau dan bersikap
lebih tegas serta memotivasi tenaga pelaksana UKS bagi memastikan adanya
pelaksanaan pelatihan guru UKS.
Ketua Tim Pembina UKS harus menyediakan sebuah buku laporan khas bagi mencatat
segala kegiatan yang dilakukan dan mengambil cap pengesahan dari tiap sekolah tiapkali selesai kegiatan dilaksanakan.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
35/40
Laporan dan pencatatan harus diperiksa setiap kali selesai kegiatan dilakukan dan
Ketua Tim Pembina UKS harus memastikan laporan tiap kegiatan diberikan tepat
waktu.
Bab IX
Kesimpulan dan Saran
9.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas
Kecamatan Medangasem periode Desember Desember 2011 sampai dengan
November 2012 dengan cara pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa
program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Medangasem belum
berhasil sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari unsur keluaran yang belum
seluruhnya mencapai target yang ditentukan.
1. CakupanSDyang memiliki program Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat
Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember
2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 100%.
2. Cakupan SD yang memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 37,5 %.
3. Cakupan Penyuluhan Kesehatan kepada perserta didik, Guru, dan orang tua
siswa di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 100%.
4. Cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SDdi Puskesmas Medangasem
periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak
28,64% .
5. Cakupan SD yang memiliki Guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 100%.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
36/40
6. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Medangasem
periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak
0 %.
7. Cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik kelas I di
Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 96.84%.
8. Cakupan Imunisasi Campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas
Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012
adalah sebanyak 96,84 %.
9. Cakupan Imunisasi Difteri Toksoid (DT) bagi peserta didik SD kelas I di
Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 92.45 %.
10. Cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi peserta didik SD kelas II dan
III di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 93.27%.
11. Cakupan SD yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011
hingga November 2012 adalah sebanyak 50%.
12. Cakupan kegiatan program pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) di
Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 0%.
13. Cakupan kegiatan Pembinaan Sanitasi lingkungan baik di Puskesmas
Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012
adalah sebanyak 0%.
14. Cakupan kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di
Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 0%.
15. Cakupan kegiatan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok di
Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 0%.
16. Cakupan kegiatan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA di
Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga
November 2012 adalah sebanyak 0%.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
37/40
17. Cakupan pembinaan warung sekolah di Puskesmas Medangasem periode
Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%.
Dari cakupan kegiatan, di dapatkan kegiatan yang tidak berhasil yang menjadi
masalah dan dibuat 2 prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu dengan
penyelesaian masalah sebagai berikut:
1. Besarnya masalah terhadap cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0% dari tolak ukur 100 %.
2. Besarnya masalah terhadap cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28,64%
dari tolok ukur 10% dari peserta didik.
3. 9.2. Saran
9.2.1. Untuk Puskesmas
1. Petugas Puskesmas mengadakan pertemuan rutin dengan pihak sekolah
agar dapat mengawasi pelaksanaan dari program UKS tersebut
sekurang-kurangnya tiga bulan sekali, sekaligus melakukan intervensi
jika terdapat pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana ataupun
rencana kegiatan yang masih belum dilaksanakan.
2. Puskesmas menambah petugas untuk program UKS khusus untuk
program program yang cakupannya masih rendah akibat kurangnya
tenaga kerja dan tenaga ahli.
3. Kerjasama antara lintas sektoral dan lintas program untuk program
program tertentu. Contohnya untuk BIAS boleh meminta kerjasama
bidan posyandu untuk mengatasi masalah kekurangan petugas
Puskesmas.
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan-kegiatan UKS
di sekolah dengan mencatat secara lengkap perencanaan, pelaksanaan
dan hasil yang dicapai dari setiap kegiatan agar program tersebut dapatdievaluasi.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
38/40
5. Kepala Puskesmas harus bersikap lebih proaktif dan tegas dalam
memastikan tenaga kerja UKS di Puskesmas menjalankan tugas
dengan baik dan benar serta memotivasi tenaga kerja UKS.
6. Puskesmas harus menyediakan sebuah buku pencatatan khusus bagi
setiap kegiatan yang dilakukan dan pencatatan harus diperiksa setiap
kali selesai kegiatan dan didapatkan cap pengesahan dari pihak
sekolah.
9.2.2 Untuk sekolah dan guru UKS
1. Meningkatkan kerjasama dengan pihak Puskesmas sehingga dapat
menjalankan program UKS secara optimal.
2. Sekolah melakukan pencatatan secara lengkap terhadap kegiatan
pelaksanaan dan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan program
UKS dan melaporkan catatan kegiatan tersebut ke Puskesmas.
3. Berusaha meningkatkan motivasi para guru dan siswa agar
berperan aktif dalam program UKS.
-
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
39/40
Daftar Pustaka
1. Tim Pembina UKS. Pedoman Mutu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dinas Kesehatan
Propinsi DKI Jakarta. Jakarta. 2007.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Laksanakan UKS. Kesehatan
Masyarakat:2005 diunduh dari http://www.depkes.go.id
3. Azhim A. Pemberdayaan Guru dengan Pelatihan Guru UKS untuk Meningkatkan
Kesehatan Siswa Sekolah. Diunduh dari
http://morishineinc.blogspot.com/2011/01/pemberdayaan-guru-dengan-pelatihan-
guru.html. 17 Januari 2011.
4. Alamsyah R.M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok dan
hubungannya dengan status penyakit periondol remaja. Universitas Sumatera Utara.2008
5. Eko. Rendah Pencapaian Program UKS Tingkat SD. Diunduh dari
http://radarkarawangnews.blogspot.com/2011/02/rendah-pencapaian-program-uks-
tingkat.html. 25 Febuari 2011.
6. Hutahuruk MR. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Orangtua tentang Kelainan
Refraksi pada Anak. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/8073/ 3 April 2010.
7. Armie. 32 Persen Jajanan Anak Sekolah Tidak Sehat. Diunduh dari
http://www.masyarakatmandiri.org/artikel-225-.html. 1 Mei 2010.
http://www.depkes.go.id/http://morishineinc.blogspot.com/2011/01/pemberdayaan-guru-dengan-pelatihan-guru.html.%2017http://morishineinc.blogspot.com/2011/01/pemberdayaan-guru-dengan-pelatihan-guru.html.%2017http://radarkarawangnews.blogspot.com/2011/02/rendah-pencapaian-program-uks-tingkat.htmlhttp://radarkarawangnews.blogspot.com/2011/02/rendah-pencapaian-program-uks-tingkat.htmlhttp://eprints.undip.ac.id/8073/http://www.masyarakatmandiri.org/artikel-225-.htmlyunior.ampl.or.id/?tp=berita_kita&menu=on%20%20&view=detail&path=13&kode=221&ktg=3&selecthttp://www.depkes.go.id/http://morishineinc.blogspot.com/2011/01/pemberdayaan-guru-dengan-pelatihan-guru.html.%2017http://morishineinc.blogspot.com/2011/01/pemberdayaan-guru-dengan-pelatihan-guru.html.%2017http://radarkarawangnews.blogspot.com/2011/02/rendah-pencapaian-program-uks-tingkat.htmlhttp://radarkarawangnews.blogspot.com/2011/02/rendah-pencapaian-program-uks-tingkat.htmlhttp://eprints.undip.ac.id/8073/http://www.masyarakatmandiri.org/artikel-225-.htmlyunior.ampl.or.id/?tp=berita_kita&menu=on%20%20&view=detail&path=13&kode=221&ktg=3&select -
7/23/2019 Revisi 1 Dr Aris
40/40
top related