rencana pembelajaran semester (rps) · 2018. 9. 17. · perencanaan pembelajaran 1. nama modul :...
Post on 30-Aug-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
MODUL
BIOPHARMACEUTICS AND PHARMACOKINETICS
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2015
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Nama Modul : Farmakokinetika dan Biofarmasetika
2. Kode : FR. 3520
3. SKS : 4
4. Sifat : WAJIB
5. Semester : V
6. Perkiraan banyaknya peserta : 101 Mahasiswa
7. Deskripsi singkat Modul :
Modul Farmakokinetika dan Biofarmasetika berisi materi tentang:
Modul ini meliputi farmasetika, biologi farmasi, kimia dasar dan teknologi farmasi.
Materi tersebut dimulai dari mekanisme perjalanan dan nasib obat dalam tubuh, faktor – faktor
biofarmasetika dan bioavaibilitas , farmakokinetika dan aplikasinya dalam bidang farmasi dan
pengobatan serta model – model farmakokinetika dan penyesuaian dosis.
Keseluruhan modul Farmakokinetika dan Biofarmasetika dibagi menjadi 4 LBM
yang diberikan masing-masing 16 jam (setara dengan 1 sks) setiap LBM nya.
A. RPPS MATA KULIAH MODUL
RPPS
MODUL Farmakokinetika dan Biofarmasetika SEMESTER
POKOK BAHASAN
.V
Modul ini membahas prinsip dan perhitungan
farmakokinetika dan biofarmasetika
MATERI
KULIAH
MODUL
KOMPONEN
Waktu
(jam/
menit)
Tujuan
Instruksional
Umum
Sasaran Belajar
Spesifik
Sub Pokok Bahasan Media Referensi Evaluasi Kontributor
LBM I
Hubungan Kadar
Obat Dalam
Plasma Versus
Waktu
16
jam/
800
menit
Agar Memahami
definisi dan ruang
lingkup
farmakokinetika,
dasar-dasar
pengetahuan
penunjang
farmakokinetika
dan model-model
kompartemen
Menjelaskan
definisi dan
ruang lingkup
farmakokinetik
, dasar-dasar
pengetahuan
penunjang
farmakokinetik
(aplikasi
matematik,
statistik, dan
kimia analisis
untuk
farmakokinetik
), pengertian
model
farmakokinetik
Menjelaskan
penggunaan
rumus-rumus
model 1
1. Pengantar
Farmakokinetik
a,Laju, dan
Orde Reaksi 2. Model Satu
Kompartemen
Terbuka (urine) 3. Model Satu
Kompartemen
Terbuka:
Pemberian
Berulang 4. Model Dua
Kompartemen
Terbuka (darah)
Multim
edia/
Laptop
, LCD/
proyek
tor
Allen, L, Kimura, K,
MacKihan, J,
Ritschel, WA.,
1982, Manual of
Symbols,
Equations and
Definitions in
Pharmacokinetics,
J Clin Pharmacol
Hakim, L., 2010,
Farmakokinetik,
Penerbit Bursa
Ilmu, Jogjakarta
Peterson AM., 2001,
Pharmacokinetics
Basis of
Therapeutics and
Pharmacodynamic
Principles. Dalam
SGD,
Ujian
MID
Modul,
Ujian
Akhir
Modul,
OSPI
Core Disiplin:
1. Biofarmase
tika
2. Farmakoki
netika
Suplementary
disiplin:
1. Farmasetik
a
2. Teknologi
Farmasi
kompartemen
terbuka data
urin setelah
pemberian
tunggal secara
intravaskuler
dan
ekstravaskuler
Menjelaskan
penggunaan
rumus-rumus
model 1
kompartemen
terbuka dari
data darah dan
urin pada
pemberian
berulang
(dosis ganda)
secara
intravena dan
ekstravaskuler
Menjelaskan
rumus-rumus
model 2
kompartemen
terbuka dari
data darah
setelah
pemberian
obat secara
intravena dan
ekstravaskuler
VP Arcangelo &
AM Peterson (eds)
Pharmacotherapeu
tics for Advanced
Practise: A
Practical
Approach,
Lippincot,
Philadelphia
Ritschel WA., 1992,
Handbook of Basic
Pharmacokinetics,
4th ed., Drug
Intelligence
Publications, Inc.,
Hamilton
Shargel L., Yu
Andrew., 1988,
Biofarmasetika
dan
Farmakokinetika
Terapan, edisi
kedua, alih bahasa
Fasich, Siti
Sjamsiah,
Airlangga
University Press,
Surabaya
Shargel L, Wu Pong S,
Yu Andrew, 2005,
3. Kimia
Farmasi
4. Biologi
Farmasi
5. Biokimia
Menjelaskan
penggunaan
rumus-rumus
model 1
kompartemen
terbuka data
urin setelah
pemberian
tunggal secara
intravaskuler
dan
ekstravaskuler
Menjelaskan
penggunaan
rumus-rumus
model 2
kompartemen
terbuka data
darah setelah
pemberian
tunggal secara
intravaskuler
dan
ekstravaskuler
Menjelaskan
hubungan
kadar (level)
dalam plasma
dengan waktu
Menjelaskan
makna
pengukuran
obat dalam
plasma dan
Applied
Biopharmaceutics
and
Pharmacokinetics.
5th ed., McGraw-
Hill Medical
Publishing
Division, Boston
Swarbrick, J., 1973,
Current Concept
in the
Pharmaceutical
Sciences :
Biopharmaceutics
, Lea & Febiger,
Philadelphia
Winter ME., 1994,
Basic Clinical
Pharmacokinetics,
3rd ed., Applied
Theraupetics, Inc.,
Vancouver
parameter
terkait
LBM 2
Konsep Dasar
dan Perhitungan
Dosis Inisial
16
jam/
800
menit
Model Non
Kompartemen,
Farmakokinetika
Non-Linier, Infus
intravena,
Metabolisme
obat dan Ikatan
protein
Model Non-
Kompartemen
: Menjelaskan
penggunaan
rumus-rumus
model
farmakokinteik
non-
kompartemen,
mampu
mengaitkan
klirens, klirens
hepatik, dan
rasio ekstraksi
hepatik,
mampu
menerapkan
konsep momen
statistik
Model 3
kompartemen
terbuka :
Menjelaskan
penggunaan
rumus-rumus
model 3
kompartemen
terbuka setelah
pemberian
obat secara
1. Model Non
Kompartemen
dan
Kompartemen
Tiga Terbuka
2. Farmakokinetik
a Non-Linier 3. Infus intravena 4. Metabolisme
obat dan Ikatan
protein 5. Islam Disiplin
Ilmu (IDI)
Multim
edia/
Laptop
, LCD/
proyek
tor
SGD,
Ujian
MID
Modul,
Ujian
Akhir
Modul,
OSPI
intravena dan
aplikasi rumus
dengan data
darah
Farmakokineti
k Non-linier :
Menjelaskan
pengertian dan
sebab-sebab
farmakokinetik
non linier,
skema/diagram
, persamaan
differensial,
proses
enzimatik
yang dapat
jenuh,
eliminasi obat
dengan
kapasitas
terbatas
Infus Intravena
: Menjelaskan
skema dan
persamaan
differensial
untuk model
farmakokinetik
satu
kompartemen
setelah
pemberian
infus IV,
menggunakan
persamaan
integral selama
dan setelah
pemberian
infus IV,
menghitung
Kel dan Vd
dari data infus
IV, mendesain
dan
menghitung
regimen dosis
yang cocok
untuk infus IV
Metabolisme
dan Ikatan
Protein :
Menjelaskan
penentuan Km
dan Km
metode
langsung
reaksi
Metabolis:
Fase I dan II,
induksi,
inhibisi,
hepatic
clearance,
model
kuantitatif
ikatan protein
plasma,
analisis
sederhana
ikatan protein
plasma, serta
penilaian
kualitatif
ikatan obat
dengan
albumin
Memahami
protein-protein
utama yang
berikatan
dengan obat
dalam plasma
Memahami
faktor-faktor
yang
menurunkan
konsentrasi
protein plasma
Memahami
penentuan dan
perhitungan
dosis
inisial/loading
dose
Menjelaskan
manfaat
penggunaan
dosis inisial
Memahami
analisa obat
dalam cairan
hayati dan
validasi
metode
analisis
IDI ;
Memahami
perspektif
Islam dalam
Transplantasi
organ tubuh
manusia
LBM III
Biofarmasi
Sediaan Obat
yang Diberikan
Secara Rektal
16
jam/
800
menit
Proses
Biofarmasetika
dari Produk Obat,
Membran
Biologis dan
Mekanisme
Absorpsi,
Biofarmasi Obat
yang Diberikan
Per Oral dan
Optalmik,
Biofarmasi Obat
yang Diberikan
Memahami
batasan dan
kegunaan
biofamasi
dalam farmasi
Memahami
perjalanan
obat dalam
tubuh, proses
pelarutan,
pelepasan
senyawa dari
berbagai
1. Proses
Biofarmasetika
dari Produk Obat
2. Membran
Biologis dan
Mekanisme
Absorpsi 3. Biofarmasi Obat
yang Diberikan
Parenteral dan
Paru-paru 4. Biofarmasi Obat
yang Diberikan
Per Oral dan
Optalmik
Multim
edia/
Laptop
, LCD/
proyek
tor
SGD,
Ujian
MID
Modul,
Ujian
Akhir
Modul,
OSPI
Parenteral dan
Paru-paru
bentuk sediaan
obat
Memahami
konsep
membran
biologis dan
berbagai
mekanisme
absorpsi
Memahami
faktor yang
mempengaruhi
proses
biofarmasetik
obat pada
pemberian
secara oral dan
optalmik
Memahami
faktor yang
mempengaruhi
proses
biofarmasetik
obat pada
pemberian
secara
parenteral dan
paru-paru
Memahami
penetapan
waktu
pengambilan
cuplikan
Memahami
penetapan
pemilihan
dosis dalam
farmakokinetik
a
Memahami
proses
biofarmasetik
obat pada
pemberian
secara rektal
dan evaluasi
biofarmasetik
sediaan rektal
LBM IV
Metode Uji
Ketersediaan
Hayati
16
jam/
800
menit
Bioavaibilitas dan
Bioekivalensi,
Faktor-faktor
yang berpengaruh
terhadap proses
pelepasan,
pelarutan dan
absoprsi, Kriteria
Uji Disolusi
dalam
Biofarmasetik
Memahami
penyusunan
desain
percobaan uji
ketersedian
hayati
Menerangkaan
dan melakukan
perhitungan
parameter
ketersediaan
hayati
Memahami
pengujian
statistik dan
penarikan
1. Bioavaibilitas dan
Bioekivalensi I
2. Bioavaibilitas dan
Bioekivalensi II
3. Faktor-faktor
yang berpengaruh
terhadap proses
pelepasan,
pelarutan dan
absoprsi
4. Kriteria Uji
Disolusi dalam
Biofarmasetik
Multim
edia/
Laptop,
LCD/
proyekt
or
SGD,
Ujian
MID
Modul,
Ujian
Akhir
Modul,
OSPI
kesimpulan
suatu uji
ketersediaan
hayati.
Memahami
metode uji
ketersediaan
hayati
Menjelaskan
faktor sifat
fisiko-kimia zat
aktif, faktor
formulasi dan
teknologi, serta
faktor
fisiopatologi
Memahami
penetapan kadar
obat dalam
darah
Memahami
penetapan kadar
metabolit obat
dalam urin
Memahami
kriteria uji
disolusi dalam
biofarmasetika
B. Metode Pembelajaran dan Bentuk kegiatan:
Metode pembelajaran PBL (Problem based learning) terdiri dari:
1. Tutorial
Tutorial merupakan pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang
mahasiswa atau sekelompok kecil (10-12) mahasiswa. Proses ini merupakan proses
interaksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran
yang menggunakan metode tutorial merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif.
2. Kuliah Pakar
Kuliah merupakan proses pemberian informasi edukatif dari seorang ahli kepada
mahasiswa yang diharapkan akan membentuk fondasi akademik bagi mahasiswa.
3. Praktikum/Skill lab
Metode praktikum adalah metode mengajar dimana mahasiswa melakukan kegiatan
percobaan untuk membuktikan teori yang telah dipelajari memang memiliki kebenaran.
4. Belajar mandiri
Kegiatan ini adalah kegiatan aktif dari mahasiswa untuk menjawab issues-issue yang
telah diberikan selama perkuliahan, termasuk tugas-tugas dari dosen ataupun dari
praktikum.
5. Journal Reading
Pada metode ini, mahasiswa diajarkan untuk mereview, menganalisa journal-journal
pilihan farmasi dan mengevaluasinya sesuai dengan kebutuhan perkuliahan.
C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang
diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi meliputi Tutorial
(Kemampuan menganalisa dan memecahkan permasalahan kefarmasian, keaktifan
bertanya, menjawab serta penguasaan materi), ujian MID modul, ujian akhir modul dan
OSPI. Disamping itu monitoring dan umpan balik dari mahasiswa diharapkan dapat
memantau selama proses pembelajaran (berupa kuesioner dan kritik saran dari
mahasiswa)
2. Penilaian (student assessment)
Bobot penilaian:
Tutorial : 15 %
Ujian MID Modul : 20 %
Ujian Akhir Modul : 35 %
Praktikum/Skill Lab : 30 %
3. Penetuan Kelulusan dan Penetapan Nilai Kedalam Huruf
a. Nilai Huruf mahasiswa yang dinyatakan “LULUS” adalah di mulai dari BC, B,
AB, A.
b. Nilai Huruf Mahasiswa yang dinyatakan “TIDAK LULUS” adalah dimulai dari C,
D, E dan berhak untuk mengikuti program remedial.
D. DAFTAR PUSTAKA
A. Allen, L, Kimura, K, MacKihan, J, Ritschel, WA., 1982, Manual of Symbols, Equations
and Definitions in Pharmacokinetics, J Clin Pharmacol
B. Hakim, L., 2010, Farmakokinetik, Penerbit Bursa Ilmu, Jogjakarta
C. Peterson AM., 2001, Pharmacokinetics Basis of Therapeutics and Pharmacodynamic
Principles. Dalam VP Arcangelo & AM Peterson (eds) Pharmacotherapeutics for
Advanced Practise: A Practical Approach, Lippincot, Philadelphia
D. Ritschel WA., 1992, Handbook of Basic Pharmacokinetics, 4th ed., Drug Intelligence
Publications, Inc., Hamilton
E. Shargel L., Yu Andrew., 1988, Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan, edisi
kedua, alih bahasa Fasich, Siti Sjamsiah, Airlangga University Press, Surabaya
F. Shargel L, Wu Pong S, Yu Andrew, 2005, Applied Biopharmaceutics and
Pharmacokinetics. 5th ed., McGraw-Hill Medical Publishing Division, Boston
G. Swarbrick, J., 1973, Current Concept in the Pharmaceutical Sciences : Biopharmaceutics,
Lea & Febiger, Philadelphia
H. Winter ME., 1994, Basic Clinical Pharmacokinetics, 3rd ed., Applied Theraupetics, Inc.,
Vancouver
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui Oleh
Nama : Dr Atina H, M.Si, apt
Nama : Rina W, M.Sc, Apt Nama: Arifin S, M.Sc, Apt
Jabatan : Tim Modul
Jabatan : Sek Prodi Jabatan: Ka Prodi
top related