radioterapi ppt
Post on 25-Oct-2015
517 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
•Radioterapi adalah pengobatan penyakit kanker dengan menggunakan radiasi pengion.
•Radiasi adalah pemancaran
•Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali. (Tjokronagoro,2007)
•Tujuan radioterapi adalah untuk pengobatan secara radikal & sebagai terapi paliatif
•Respon tergantung (Sukardja,2006)
SEJARAH
•C. Roentgen (1895) Sinar X
•Becquerel (19th Cen.) Sifat Radio Aktiv
•Pierre dan Marie Curie (19th Cen.) Radium
(Kaplan, 1979)
“Falling in love at the first sight”↓
Dipake untuk semua penyakit (miraculous cure)
↓Setelah beberapa lama tenyata kanker
muncul kembali dan didapat kerusakan jar. Sekitar
↓Darkness Era of Radiotherapy Evolution
Revive : tahun 1900an “foundation Curie”↓
1913, Coolidge memperkenalkan tabung sinar X hampa udara dengan tegangan 200
kV yang pertama (Tjokronagoro,2007)
Tahun 1901 oleh Henry Danlos. Pada waktu itu Henry Danlos menggunakan radium (Ra226) untuk pengobatan tuberculosis pada kulit
George C de Hevessy yang merintis pemakaian perunut zat radioaktif dalam bidang kedokteran. Pada saat itu yang digunakan sebagai perunut adalah radioisotop alam Pb212.
Ditemukannya radioisotop buatan I131 dan Tc99m, hasil fisi
PRINSIP DASAR• Radiasi pengion bila mengenai sebuah atom
akan menyebabkan terpentalnya elektron keluar dari orbit elektron tersebut
• Jenis radiasi pengion berupa sinar Gamma dan sinar X
• sinar Gamma Cobalt 60 sinar gamma dan 2 pancaran partikel (pancaran elektron disebut sinar beta dan pancaran inti helium disebut sinar alfa)
• Akibat Aberasi Kromosom(1) kematian sel yang segera terjadi (early cell death),
(2) aberasi terus menerus sete lah beberapa kali sel membelah.
• jenis aberasi kromosom: (1) satu fragmen kromosom akan berpindah tempat ke
kromosom lain, (2) satu fragmen kromosom berpindah tempat pada
lengan yang lain pada kromosom yang sama,(3) satu fragmen kromosom berpindah tempat pada
lengan yang sama pada kromosom yang sama.
3 prinsip yang telah direkomendasikan oleh International Commission Radiological Protection (ICRP) untuk dipatuhi:
1. Justifikasi
2. Limitasi
3. Optimasi
PERSIAPAN
•KU buruk, gizi kurang atau demam tidak boleh, kecuali mengancam jiwa. Sebagai tolok ukur, kadar Hb tidak boleh kurang dari 10 gr%, jumlah lekosit tidak boleh kurang dari 3000 per mm3dan trombosit 100.000 per uL. (Wajdi, 2008)
DOSIS
•tahun 1920, Regaud dkk. Stop spermatogenesis pakai dosis terfraksi.
•Dosis tunggal = gagal stop + Jar. sekitar rusak lebih parah.
•Regaud &Henri Coutard menerapkan teknik fraksionasi-dosis ini.
RESPON
kriteria WHO : •Complete Response : menghilangkan
seluruh kelenjar getah bening yang besar. •Partial Response : pengecilan kelenjar
getah bening sampai 50% atau lebih. •No Change : ukuran kelenjar
getah bening yang menetap. •Progressive Disease : ukuran kelenjar
getah bening membesar 25% atau lebih. (emedicine.com)
S.E.•Bervariasi• tergantung dari dosis terapi, target organ
dan keadaan umum pasien. •Ex: kelelahan, reaksi kulit,penurunan sel-sel
darah, kehilangan nafsu makan, diare, mual dan muntah. Kebotakan bisa terjadi tetapi hanya pada area yang terkena radioterapi.
•Efek samping umumnya terjadi pada minggu ketiga atau keempat. (Myers dkk, 2005)
Abdul Rasyid. Karsinoma nasofaring : penatalaksanaan radioterapi. Tinjauan
pustaka. Dalam : Majalah Kedokteran Nusantara. Vol. XXXIII No.1.
Medan : FK USU, 2008.
Damayanti Soetjipto. Karsinoma nasofaring.Dalam : Nurbaiti Iskandar
(ed).Tumor telinga-hidung-tenggorok diagnosis dan penatalaksanaan.
Jakarta : FK UI, 2006.
Farid Wajdi, Ramsi Lutan. Penatalaksanaan karsinoma nasofaring. Referat.Medan
: FK USU, 2008.
I Dewa Gede Sukardja. Onkologi klinik. Surabaya : FK Unair, 2006.
Kaplan HS. Historic Milestones in Radiobiology and Radiation therapy. Seminars
in Oncology 1979.
Yunus Muhammad, Lutan Ramsi. Efek samping radioterapi pada pengobatan
karsinoma nasofaring. Referat. Medan : FK USU, 2009.
Myers EN, Suen JY. Cancer of the head and neck. 2nd ed. New York : Churchill
Livingstone, 2005.
Radiotherapy. http://www.cancerlinksusa.com/radiation/info.htm.
Tjokronagoro, M.. Biologi Sel Tumor Maligna. Fakultas Kedokteran UGM,
Yogyakarta. 2007.
www.emedicine.com
top related