pwk - studio proses perencanaan fikz
Post on 15-Aug-2015
121 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STUDIO PROSES PERENCANAAN
Desa Belo, Kecamatan Palibelo,Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat
BAB I
1.1 Latar Belakang Pentingnya Perencanaan Indonesia merupakan negara kepulauan Karakteristik Desa Belo Permasalahan dan Potensi Desa Belo Sarana pRasarana yang kurang memadai
1.2 Rumusan Masalah Bagaimana karakteristik perkembangan desa, kondisi desa,
serta masyarakat Desa Belo Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima?
Apa saja yang termasuk potensi dan permasalahan yang ada di Desa Belo, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima?
Bagaimana strategi pengembangan sektoral dan spasial tata ruang Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima?
1.3 Tujuan Mengidentifikasi karakteristik perkembangan desa, kondisi
desa, serta masyarakat Desa Belo Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.
Mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di Desa Belo, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima.
Menyusun strategi pengembangan sektoral dan spasial tata ruang Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima
1.4 Ruang Lingkup Ruang Lingkup Lokasi
Berdasarkan data yang di dapat dari kantor Desa Belo, desa ini terdiri atas 2 dusun yaitu dusun Rato dan Uma Me’e yang terbagi dalam 10 RT.
Ruang Lingkup Materi
1. Kondisi umum
2. Isu-isu pembangunan
3. Potensi dan permasalahandi Desa Belo
4. Analisa dan Proyeksi
5. Arahan perencanaan pembangunan
1.5 Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataaan
Ruang.
RTRW Kabupaten Bima Tahun 2011-2031.
RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015.
SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Bab II 1.Kebijakan
1. UU No 26 Tahun 2007 Tentang Tata RUANG
Dalam Undang-undang No.26 Tahun 2007, disebutkan bahwa : “Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, penataan ruang diselengarakan berdasarkan asas :
keterpaduan;
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
keberlanjutan;
keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
keterbukaan;
kebersamaan dan kemitraan;
perlindungan kepentingan umum;
kepastian hukum dan keadilan; dan
akuntabilitas.
2. RTRW Kab. Bima
A. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Bima adalah mewujudkan Kabupaten Bima sebagai kawasan pengembangan agrobisnis berbasis pertanian, peternakan, agroindustri berbasis perikanan dan wisata bahari.
B. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Pengembangan wilayah – wilayah yang berbasis pertanian, perikanan, dan wisata bahari;
Peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dengan konsep agrobisnis dan agroindustri;
Pengembangan kawasan pariwisata yang berbasis potensi alam dan budaya;
Pengendalian pemanfaatan lahan pertanian;
Penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan dan menunjang sistem pemasaran produksi pertanian, perikanan dan pariwisata sebagaimana;
Pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, perikanan dan pariwisata;
Pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan, daya tampung lahan dan aspek konservasi;
Pengembangan kawasan budidaya dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan lingkungan hidup yang didahului dengan kajian lingkungan hidup strategis; dan
Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan kemanan.
C. Strategi Penataan Ruang Wilayah Kab. Bima
Strategi Pengembangan wilayah-wilayah yang berbasis pertanian dan perikanan.
Strategi Pengendalian pemanfaatan lahan pertanian Strategi Penataan pusat-pusat pertumbuhan
wilayah dan ekonomi perkotaan dan menunjang sistem pemasaran produksi pertanian, perikanan dan pariwisata
Strategi pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, perikanan dan pariwisata
Strategi pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan, daya tampung lahan dan aspek konservasi
Strategi pengembangan kawasan budidaya dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan lingkungan hidup
d. Rencana Struktur Ruang Kab. Bima
Penjabaran dari fungsi dan peran Kabupaten Bima sesuai RTRW Provinsi NTB dapat dirumuskan rencana struktur ruang Kabupaten Bima sebagai berikut:
Pusat pengembangan agrobisnis berbasis perikanan tangkap dan budidaya
Daerah tujuan wisata bahari, dan budaya.
Pintu utama pelabuhan penumpang pulau Sumbawa bagian timur (pelabuhan laut dan udara).
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Kabupaten Bima
Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi:
Rencana Pengembangan Transportasi Darat
Panjang total rencana ruas jalan arteri primer di Kabupaten Bima adalah 601,83 Km dengan fungsi 502.78 Km untuk jalan Arteri dan 99.05 Km untuk K-1. Panjang rencana jalan yang melewati kecamatan Panda-Palibelo yaitu 7,00 Km dengan fungsi sebagai jalan Arteri.
Rencana pengembangan Transportasi Udara
Rencana luas ruang sekitar bandar udara adalah sebesar 45,53 Ha
Bandara Sultan M. Salahuddin : simpul ini merupakan pintu masuknya penumpang melalui udara ke Pulau Sumbawa bagian timur, melayani jalureksternal ke Denpasar, Ruteng, Ende, Maumere, Waingapu, Kupang.
Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Telekomunikasi
Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Pengelolaan Lingkungan
1. Air minum, di Kecamatan Palibelo di rencanakan untukpengembangan Perpipaan air baku.
2. Drainase, pengoptimalan sungai palibelo untuk di alirkan air dari saluran drainase primer, sekunder dan tersier karna sungai palibelo dekat dengan permukiman.
3. Sampah, di Tahun 2031 kecamatan Palibelo di rencanakan Memiliki 25 titik TPS.
Rencana Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik
Rencana Fasilitas Pendidikan, Kecamatan Palibelo di rencanakan memiliki 6 unit fasilitas pendidikan tingkat SLTA, 6 unit tingkat SLTP, 18 Unit tingkat SD dan 23 Unit tingkat TK.
Rencana Fasilitas Peribadatan, di rencanakan membangun 1 buah masjid.
Rencana Fasilitas Kesehatan, kecamatan Palibelo direncanakan membutuhkan 1 Unit Puskesmas dan 1 Unit Puskesmas Pembantu.
Fasilitas Perdagangan dan Jasa, Kecamatan Palibelo direncanakan membutuhkan 1 Unit Pusat Pertokoan/Pasar Lingkungan.
Rencana Pola Ruang Kab. Bima
1. Rencana Kawasan Lindung
Kawasan perlindungan setempat: Sempadan sungai, Kawasan di Sekitar mata air, Sempadan jalan dan Sempadan pantai yang berkaitan dengan kecamatan Palibelo.
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian alam dan Cagar budaya : Yang ada di Kecamatan Palibelomeliputi Kawasan Pantai Berhutan Bakau
2. Rencana Kawasan Budidaya
Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan pertanian mencakup kegiatan pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
Kawasan Peruntukan Perikanan, luas areal tambak bandeng di Kecamatan Palibelo 183 Ha. Dan Desa Belo termasuk dalam daerah pesisir kawasan teluk bima.
Kawasan Peruntukan Pertambangan
3. RPJMDVisi dan Misi Pembangunan
Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Bima Tahun 2006-2025 adalah “Kabupaten Bima yang Maju, Sejahtera, Mandiri, Bermartabat, dan Religius melalui penyelenggaraan Kepemerintahan yang Baik, Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan“
Misi :
Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian.
Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan.
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar.
Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat.
Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan.
Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel.
Memantapkan dan meningkatkan ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjamin tegaknya supremasi hukum.
Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh;
Agenda Pembangunan
Agenda Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Agenda Peningkatan Ketahanan Pangan
Agenda Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kependudukan.
Agenda Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya.
Agenda Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Agenda Kepemerintahan Yang Baik
Agenda Peningkatan ketentraman, ketertiban masyarakat, dan penegakan supremasi hukum.
Agenda percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh
Agenda Kepemerintahan Yang Baik
Agenda Peningkatan ketentraman, ketertiban masyarakat, dan penegakan supremasi hukum.
Agenda percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh
Bab IIITINJAUAN PUSTAKA
Istilah Definisi
Ada beberapa istilah yang kami gunakan sbb:
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Standar KebutuhanA. Standar Kebutuhan fasilitas
1.Standar kebutuhan fasilitas Pemerintahan
2. Standar Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
3. Standar Kebutuhan Fasilitas Kesehatan
4. Standar Kebutuhan fasilitas Peribadatan
5. Staandar Kebutuhan Fasilitas Perdagangan
6. Standar Kebutuhan fasilitas kebudayaan dan rekreasi
7. Standar Kebutuhan fasilitas Taman dan Olahraga
B. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan1. Standar Kebutuhan Utilitas /
Jaringan Jalan
2. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan Drainase
3. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan Air Bersih
a) Penyediaan kebutuhan air bersih
b) Penyediaan jaringan air bersih
c) Penyediaan kran umum
d) Penyediaan hidran kebakaran
4. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan Air Limbah
A. Jenis elemen perencanaan
Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air limbah yang harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah:
septik tank;
bidang resapan; dan
jaringan pemipaan air limbah.
B. Persyaratan, kriteria dan kebutuhan
Lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah yang memenuhi ketentuan perencanaan plambing yang berlaku.
5. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan Persampahan
6. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan Listrik
a) Penyediaan kebutuhan daya listrik
Setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN atau dari sumber lain; dan Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 450 VA per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total kebutuhan rumah tangga.
b) Penyediaan jaringan listrik
Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hirarki pelayanan, dimana besar pasokannya telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit hunian yang mengisi blok siap bangun. Disediakan tiang listrik sebagai penerangan jalan yang ditempatkan pada area damija (daerah milik jalan). Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yang ditempatkan pada lahan yang bebas dari kegiatan umum;
7. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan Telepon
a) Penyediaan kebutuhan sambungan telepon
1) Tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon rumah dan telepon umum sejumlah 0,13 sambungan telepon rumah per jiwa
2) Dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum untuk setiap 250 jiwa penduduk (unit RT)
3) ketersediaan antar sambungan telepon umumini harus memiliki jarak radius bagi pejalan kaki yaitu 200 - 400 m;
4) Penempatan pesawat telepon umum diutamakan di area-area publik seperti ruang terbuka umum, pusat lingkungan, ataupun berdekatan dengan bangunan sarana lingkungan; dan
5) Penempatan pesawat telepon harus terlindungi terhadap cuaca (hujan dan panas matahari)
b) Penyediaan jaringan telepon
Tiap lingkungan rumah perlu dilayani jaringan telepon lingkungan dan jaringan telepon ke hunian. Jaringan telepon ini dapat diintegrasikan dengan jaringan pergerakan (jaringan jalan) dan jaringan prasarana / utilitas lain. Stasiun telepon otomat (STO) untuk setiap 3.000 – 10.000 sambungan dengan radius pelayanan 3 – 5 km dihitung dari copper center, yang berfungsi sebagai pusat pengendali jaringan
8. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan transportasi local
Bab IVGambaran Umum
1. Gambaran Umum Kecamatan Palibelo
Batas Administrasi
Kecamatan Palibelo merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupan Bima, yang mempunyai batas wilayah administrasi kecamatan sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kota Bima
Sebelah Selatan : Kecamatan Lambitu
Sebelah Barat :Kecamatan Woha dan Kecamatan Monta
Sebelah Timur : Kecamatan Belo
Wilayah Kecamatan Palibelo dengan luas 80,35 km2 terbagi dalam 12 desa yang terbagi lagi yaitu 9 desa lama dan 3 desa pemekaran, dimana desa terluas adalah desa Teke dan terkecil adalah desa Padolo.
Luas Wilayah Kec. Palibelo (%)
6%
12%
18%
19%
16%
3%
5%
6%
2%1% 6%
6%RoiNataNtongguTekePandaTonggorisaDoreTonggondoaRagiPadoloBreBelo
2. Gambaran Umum Desa Belo POTENSI UMUM1. Batas Administrasi
Desa Belo merupakan salah satu desa dari 12 desa yang ada di Kecamatan Palibelo, yang mempunyai batas wilayah administrasi desa sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Panda, Kecamatan Palibelo
Sebelah Selatan : Desa Rungu, Kecamatan Belo
Sebelah Barat : Desa Talabiu, Kecamatan Woha
Sebelah Timur : Desa Bre, Kecamatan Palibelo
Wilayah Desa Belo dengan luas 5,019 km2 atau sama dengan 195,05 Ha/m2 terbagi dalam 2 dusun yaitu dusun Uma Me’e dan dusun Rato yang terbagi dalam 10 RT, dimana desa Belo di dominasi lahan pertanian.
Luas wilayah menurut Penggunaan Lahan (Ha)
Tanah Sawah/Per-tanian; 128
Permukiman; 12
Pekarangan; 8Kuburan; 4
taman; 0.05
Perkantoran; 7
Prasarana Umum Lain;
35
2. Fisik Dasar
a. Tofografi
Bentang wilayah desa Belo merupakan dataran rendah yaitu mencapai 924 Ha/m2. rinciannya:
b. GeologiKondisi geologi desa Belo didominasi oleh tanah persawahan berwarna merah dan hitam yang bertekstur agak berpasir karna dekat dengan garis pantedan pseisir. Berikut rincian jenis dan penggunaan tanah di Desa Belo:Tanah persawahan Tanah Kering Tanah Fasilitas
Umum
Total luas tanah sawah 128 Ha/m2 yang meliputi:
Sawah irigasi teknis : -
Sawah irigasi ½ teknis : 128 Ha/m2
Sawah tadah hujan : -Sawah Pasang Surut: -
Total luas tanah kering desa Belo yaitu 119 Ha/m2 yang meliputi:
Tegal/ladang : 98 Ha/m2
Permukiman : 13 Ha/m2
Pekarangan : 8 Ha/m2
Total luas tanah fasilitas umum desa Belo yaitu 17,46 Ha/m2 yang meliputi:
Kas Desa : 0,20 Ha/m2
Tempat Pemakaman : 4 Ha/m2
Bangunan Sekolah : 8 Ha/m2
Pertokoan : 0,5 Ha/m2
Fasilitas pasar : 0,11 Ha/m2
Terminal : 5 Ha/m2
c. Klimatologi
Kondisi Klimatologi di Desa Belo, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima yaitu beriklim tropis, dengan curah hujan sedang, yang terjadi selama 5 bulan dengan Suhu rata- rata harian 20 0C.
d. Hidrologi
Kondisi Hidrologi Di desa Belo berdasarkan profil desa untuk ketersediaannya masih tercukupi hanya saja dari segi kualita mengalami penurunan.
3. Pertanian1. Tanaman Pangan
Kepemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan:
Jumlah keluarga yang memiliki tanah pertanian yaitu 585 keluarga
Tidak memiliki sebanyak 109 keluarga
Memiliki kurang dari 1 Ha sebanyak 565 keluarga
Memiliki 1 – 5 Ha sebanyak 17 keluarga
Memiliki 5 – 10 Ha sebanyak 3 keluarga
Jumlah total keluarga petani yaitu 585 keluarga
2. Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun 2013
GaramNO Luas (Ha) Hasil (Ton)
1 80 > 5.000/Tahun
4. HutanKondisi Hutan Bakau di Desa BeloBaik : 3 HaRusak : 12 Ha
5. Peternakan1.Jenis Populasi ternak yang ada di Desa Belo
Pemasaran Hasil Ternak•Di jual lansung ke konsumen•Dijual melalui tengkulak•Dijual melalui pengecer
Produksi PeternakanTelur ayam 8.000 butir/tahun
6. Perikanan Jenis dan alat produksi budidaya ikan laut dan payau di Desa Belo
yaitu berupa Tambak Bandeng dengan luas 175 Ha yang menghasilkan 875 ton ikan pertahun.
Jenis ikan yang di tambak yaitu ikan Bandeng
Pemasarannya meluputi:
Di jual lansung ke konsumen
Di jual ke pasar ikan
Di jual melalui KUD
Di jual melalui tengkulak
7. Bahan Galian/Tambang Jenis-jenis bahan tambang di desa belo yaitu batu
gunung dan pasir.
Produksi bahan tambang yaitu berskala kecil.
Kepemilikan dan pengelolaan bahan galian di Desa Belo masih di kelola oleh perorangan.
Pemasaran bahan galian di desa Belo meliputi:
Di jual lansung ke konsumen
Di jual ke pasar ikan
Di jual melalui KUD
Di jual melalui tengkulak
Di jual melalui pengecer
Di jual ke prusahaan terkait.
POTENSI SDMa. Jumlah Penduduk
b. PendidikanBelum masuk TK 98 OrangSedang TK 15 OrangSedang Bersekolah (SD,SMP,SMA) bejumlah 324 0rang
c. Mata Pencaharian Pokok
d. Tenaga Kerja Tingkat ketenaga kerjaan di Desa Belo sangat
tinggi untuk di kembangkan dan sangat berpotensial. Sebagian besar angkatan kerja di Desa Belo sudah mendapat pekerjaan meski masih di temui masyarakat di desa Belo yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, berikut rinciannya:
POTENSI KELEMBAGAAN DESA BELO
a. Lembaga Pemerintah
Dasar hokum pembentukan pemerintah desa yaitu berdasar pada Perda/Keputusan Bupati.
Jumlah aparat pemerintah desa yaitu 9 orang yang teridiri dari Kepala Desa, Sekretaris dan jajarannya.
b. Lembaga Kemasyarakatan
LKDK
LKMD mempunyai dasar hokum SK Kades dengan jumlah 4 orang pengurus.
PKK mempunyai dasar hokum SK Kades dengan jumlah 9 orang pengurus.
RW dengan jumlah 3 RW dengan pengurus 3 orang
RT dengan jumlah 10 RT dengan jumlah pengurus 10 orang.
Karang Taruna, dengan 4 orang pengurus.
Organisasi Keagamaan berjumlah 3 unit dengan jumlah pengurus 9 orang
c. Lembaga Ekonomi
Lanjutan…
POTENSI PRASARANA DAN SARANA
b. Prasarana Komunikasi dan Informasi
Di desa belo tidak terdapat telepon umum yang ada hanya 1 unit warnet karna di dukung signal telopon sudah ada.
Terdapat 1 unit kantor pos pembantu dan tukang pos berjumlah 1 orang
Jumlah tv di desa Belo yaitu 515 unit dengan di tambah parabola dengan 11 unit.
Di desa Belo sudah terdapat surat kabar harian dan papan pengumuman.
c. Prasarana Air Bersih dan Sanitasi
Prasarana air bersih yaitu terdapat 20 unit sumur gali
Sanitasi yang ada di Des Belo meliputi/;
Sudah terdapat saluran draimase dan saluran pembungan air limbah dengan kondisi baik dengan jumlah 4 unit
Terdapat 3 Unit MCK umum
Pemilik jumlah jamban keluarga yaitu sebanyak 584 KK
d. Prasarana dan Kondisi Irigasi
e. Prasarana dan Sarana PemerintahanJumlah gedung pemerintahan dsa Belo yaitu 1 Unit dengan kondisi baik dan dilengkapi listrik dan air bersih serta memiliki 4 ruangan.Inventaris dan alat tulis kantor pemerintaan di Desa Belo yaitu meliputi:2 buah mesin tik dan 1 unit komputer7 buah meja dan 7 kursi3 buah lemari arsipDan 3 unit kendaraan dinas
f. Prasarana Peribadatan
Prasarana peribadatan yang terdapat di Desa Belo menurut Profil Desa 2014 tercatat bahwa terdapat 2 buah masjid dan 3 langgar atau mushola.
g. Prasarana OLahraga
Di desa Belo hampir tidak terdapat sarana olah raga yang ada hanya 3 buah meja pingpong.
h. Prasarana dan Sarana Kesehatan
Prasarana kesehatan yang terdapat di Desa Belo meliputi 1 unit puskesmas pembantu, 1 unit apotik dan 2 unit posyandu.
Sarana kesehatan yang menunjang Prasarana kesehatan di Desa Belo tedapat 2 orang perawat, 1 orang bidang dan 2 dukun bersalin.
i. Prasarana dan Sarana Pendidikan
Untuk prasarana dan sarana pendidikan yang terdapat di desa Belo 2 buah gedung TK, 2 Gedung SD, 1 SMA dan 1 gedung PTS yang merupakan milik sendiri.
j. Prasarana Energi dan Penerangan
Untuk penerangan masyarakat di Desa Belo sebagian besar sudah di aliri listrik per rumahnya walaupun masih ada yang belum di aliri listrik. Jumlah listrik PLN di Desa Belo yaitu mencapai 620 unit.
PENUTUP Desa Belo merupakan desa yang menggunakan
lahannya sebagian besar sebagai persawahan yakni sebesar 128 Ha. Desa Belo juga memiliki potensi peternakan dengan mencantumkan populasi ternak yang dimilikinya yaitu populasi ternak sapi, kuda, ayam, dan domba serta tambak ikan bandeng. Keberadaan tersebut perlu diperhatikan dan dikembangkan sehingga dapat memajukan desa dengan potensi yang dimiliki serta meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Peran perencana sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk memperbaiki dan menambah infrastruktur yang kurang di dalamnya dalam jangka waktu pendek maupun masa yang akan datang. Dengan memaksimalkan sumber alam dan manusianya, diharap wilayah pedesaan mampu mengikuti pembangunan yang sedang dijalankan oleh wilayah-wilayah perkotaan yang ada di sekitarnya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
top related