public summary (resume hasil penilaian) - tuv.com · ringkasan hasil penilaian kriteria dan...
Post on 16-May-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PUBLIC SUMMARY
(Resume Hasil Penilaian)
HASIL PENILAIAN TAHAP II
KINERJA PHPL
IUPHHK- HT
PT. GORONTALO CITRA LESTARI
SK IUPHHK-HT Nomor : SK. 261/Menhut-II/2011 tanggal 12 Mei 2011,
Luas Areal : ± 46.170 ha Ha
Lokasi Unit Manajemen
Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo
Oleh :
LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
RESUME HASIL PENILIKAN I KINERJA PHPL IUPHHK-HT
PT. Gorontalo Citra Lestari
1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA
1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat : Menara Karya 10th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,
Jakarta 12950 INDONESIA
Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579
e-mail : forestry@idn.tuv.com
3 Akte Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH, dengan
Akta perubahan :No. 3 tanggal 28 Juli 1998 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH No. 6 tanggal 10 September 2003 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH
Akta No.34 tanggal 14 Juli 2010 Notaris H. Dana Sasmita, S.H
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris Fitri Susanti, S.H, M.Kn
4. Pengurus Lembaga VLK :
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris
Fitri Susanti, S.H, M.Kn
Komisaris Utama :
Stephan Nikolaus Schmitt
Komisaris :
Holger Helmut Kunz ,
DR. Nirmala Chandra Dewi Motik M,SH,
DR. Indaryati S Adisuryo motik, MBA.
Direktur Utama :
Ir. M. Bascharul Asana, MBA
Direktur :
Edmundus Wiharyono ,
Abdul Qohar
Kepala LV-LK dan PHPL :
Dian Susanty Soeminta, S.Hut
4. Tim Auditor PHPL-VLK Ence Hedi Hasan Zubedi, S.Hut (Prasyarat)
Darnawi,S.Hut (Lead Auditor/ Produksi)
Wisnu Nugroho, A.Md (Auditor Ekologi)
Ardi Kustrianti,S.Sos (Auditor Sosial)
Yudi Wahyudin S.Hut (Lead Auditor/ VLK)
2. IDENTITAS AUDITEE
1. Nama Unit Manajemen PT. Gorontalo Citra Lestari
2. Alamat Kantor Pusat Jakarta:
Jl. Suryopranoto 1-9 Komplek Delta Building Blok C No. 7, 8, 9 Jakarta
3. Lokasi Unit Manajemen Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
4. Luas Areal Hutan yang
Disertifikasi
± 46.170 ha
5. SK IUPHHK -HA SK Menhut No.261/Menhut-II/2011 tanggal 12 Mei 2011
6. Susunan Komisaris dan Pengurus Perusahaan
Akta perubahan terakhr No. 30 tanggal 15 Mei
2015. Notaris Anesta Chrisanti, SH, susunan
Pengurus Perseroaan sebagai berikut:
Komisaris : Franklin William Kayhatu
Direktur : Ir. Gatut Suoridi,M.Sc.,MM
7. Pemilik Perusahaan/Saham
1. PT Mitra Cipta Permata : senilai Rp. 1,35 milyar
2. Sinar Mamuju Ceria : Rp. 150 juta
8 Management Refresentative
Ir. Amin Suar
3. RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
Tanggal 29 Oktober 2018, Dinas Kehutanan Propinsi Gorontalo,
Dinas Kehutanan Propinsi, pada saat datang dan selesai penilaian lapangan.
Auditor meminta masukan kinerja auditee dan memberikan laporan pada waktu koordinasi setelah penilaian lapangan
Pertemuan Pembukaan
29 Oktober 2018, Kantor PT GNJ, Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara
Perincian pelaksanaan pertemuan pembukaan adalah :
Pembukaan Rapat dan Perkenalan Seluruh Tim Auditee
Lead Auditor menjelaskan maksud dan tujuan, ruang lingkup, jadwal,
metodologi, prosedur penilaian dan ketentuan/mekanisme pengambilan keputusan
Meminta ketersediaan, kelengkapan data dan transparansi data.
Pada saat pertemuan disepakati antara lain jadwal audit pada dasarnya fleksibel antara audit dokumen dan lapangan
Penandatanganan Berita Acara Pertemuan
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Tanggal 30 s/d 01 Oktober 2018, kantor dan Blok kerja di Kabupaten Gorontalo ProvinsiGorontalo
Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dapat berjalan dengan baik dan seluruh parameter penilaian sesuai peraturan yang berlaku dapat diselesaikan.
Pertemuan Penutupan
02 Oktober 2018, Kantor PT GNJ, Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara
Pertemuan penutupan dilaksanakan di Kantor PT. Gema Nusantara Jaya, , Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Selanjutnya acara perkenalan oleh masing-masing peserta dalam rapat pembukaan yang dimulai dari Wakil Manajemen dan seluruh peserta dari unit manajemen yang hadir, selanjutnya tim auditor PT TUV Rheinland Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan serta Lead Auditor dan Auditee menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Keputusan
Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.
Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen PHPL No. P.14//PHPL /SET/4/2016 jo. P.15/ PHPL /PPHH/HPL.3/2016 tanggal 31 Agustus 2016 Tentang Standar Dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan
Sedang
Dokumen legalitas dan administrasi tata batas PT GCL
di lapangan tersedia lengkap sesuai dengan tingkat
realisasi tata batas yang telah dilaksanakan berupa
laporan tata batas (TBT) dan Berita Acara Tata Batas
(BATB) beserta peta-peta lampirannya
PT GCL telah merealisasikan tata batas 100% (temu
gelang) yaitu sepanjang 334,38 Km, namun belum
memperoleh penetapan areal kerja IUPHHK-HT dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Proses
pengajuan)
Secara umum terdapat pengakuan para pihak terhadap
keberadaan IUPHHK-HTI PT GCL, namun masih
terdapat konflik batas berupa klaim lahan dari
masyakarat dan overlaping areal dengan PT Pabrik
Gula, dan terdapat upaya pemegang izin untuk
menyelesaikan konflik tersebut secara terus menerus
Dalam areal IUPHHK-HTI PT Gorontalo Citra Lestari
tidak terdapat perubahan fungsi kawasan
PT GCL telah melakukan mengidentifikasi/mendata
seluruh penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan
di areal kerjanya, melaporkan dan berkoordinasi dengan
instansi yang berwenang serta melakukan pencegahan
penggunaan kawasan tanpa izin yang sah
1.2.Komitmen Pemegang Izin
Baik PT GCL memiliki dokumen Visi dan Misi Perusahaan
yang disahkan oleh Direktur Utama pada tanggal 09
Januari 2013 dan telah sesuai dengan kerangka
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) yaitu
mencakup pengelolaan bidang produksi, ekologi dan
bidang sosial. Dan dalam periode setahun terakhir tidak
terdapat perubahan.
PT GCL telah melakukan sosialisasi Visi dan Misi
perusahaan pada level pemegang izin/karyawan
dan masyarakat desa setempat yang berada
disekitar areal IUPHHK-HTI, dibuktikan dengan
adanya dokumen Berita Acara sosialisasi yang
dilampiri daftar hadir peserta
PT Gorontalo Citra Lestari telah berupaya
mengimplementasikan visi dan misi perusahaan pada
kegiatan Pengelolaan Hutan Lestari, namun belum
seluruhnya terealisasi sesuai dengan yang telah
direncanakan
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan
Baik Keberadaan Tenaga Teknis (GANISPHPL) profesional
bidang kehutanan yang dimiliki oleh PT GCL Tahun 2018
tersedia pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan
tetapi jumlahnya belum mencukupi sesuai ketentuan yang
berlaku, PT GCL masih kekurangan GANISPHPL
CANHUT, NENHUT dan BINHUT masing-masing satu
orang
Realisasi kegiatan pelatihan PT GCL periode Oktober
2017 s.d September 2018 mencapai 90% dari jenis
pelatihan (9/10 pelatihan) dan dari jumlah pesertanya
terealisasi 95% (57/60 orang) dari rencana sesuai dengan
kebutuhan perusahaan
PT GCL memiliki dokumen ketenagakerjaan yang
tersedia secara lengkap sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, antara lain terkait
perencanaan tenaga kerja disusun atas dasar informasi
ketenagakerjaan yaitu meliputi Tenaga Kerja,
Kesempatan kerja, Pelatihan termasuk Kompetensi Kerja,
Produktivitas, Hubungan Industrial, Kondisi Lingkungan
Kerja, Pengupahan dan Kesejahteraan, Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK–HA/RE/ HT/ Pemegang Hak Pengelolaan
Baik PT GCL telah memiliki struktur organisasi dan job
description yang telah direvisi, disahkan oleh Direksi
melalui Surat Keputusan Direktur No.39/DIR-HTI/SK-
SO/GCL/VII/2018 tanggal 2 Juli 2018, dan secara umum
telah sesuai dengan kerangka PHPL yaitu meliputi
pengelolaa bidang produksi, kelola lingkungan dan kelola
social
PT GCL memiliki perangkat Sistem Informasi Manajemen
(SIM) baik SOP, software, hardware maupun perangkat
pendukung lainnya, serta terdapat SDM sebagai tenaga
pelaksana SIM pada masing-masing bidang
PT GCL memiliki organisasi SPI/tim internal auditor,
namun berdasarkan laporan audit yang tersedia belum
berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan
kegiatan, karena hanya melakukan pemantauan/control
padan kegiatan penanaman
PT GCL telah melakukan tindakan perbaikan atas hasil
monitoring dan evaluasi yang didasarkan pada laporan
pengawasan internal, namun belum menyeluruh pada
tahapan kegiatan pengelolaan hutan tanaman
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
Sedang Kegiatan RKT PT Gorontalo Citra Lestari Tahun 2018
yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak
masyarakat setempat telah mendapatkan persetujuan
dengan adanya kesepakatan/perjanjian pengelolaan
tanaman kehidupan dengan masyarakat berupa tanaman
pokok dan tanaman pangan
Tata batas areal IUPHHK-HT PT GCL telah temu gelang
(100%), dan terdapat persetujuan para pihak dalam
proses dan pelaksanaannya, namun belum seluruhnya
karena penetapan areal kerja IUPHHK masih dalam
proses.
Dalam Proses kegiatan program CSR/CD PT GCL telah
mendapat persetujuan dari para pihak, namun dalam
pelaksanaannya belum terealisasi seluruhnya (>50%).
Dalam proses penetapan kawasan lindung di areal
IUPHHK-HTI PT GCL telah mendapat persetujuan dari
para pihak, yaitu pihak Kementerian Kehutanan dan
masyarakat desa setempat di sekitar areal IUPHHK
Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
Baik Unit Manajemen telah memiliki dokumen Rencana
Jangka Panjang (Management Plan) berupa Dokumen
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Periode
2013 – 2022 yang disahkan oleh Menteri Kehutanan.
Penyusunan RKU tersebut telah berdasarkan pada hasil
Deliniasi Mikro dan tidak mendapatkan peringatan terkait
pemenuhan RKU.
Terdapat penandaan blok tebangan, penyiapan lahan dan
penanaman yang sesuai antara implementasinya periode
tahun 2014 s/d 2018 dengan rencana blok tanam pokok
didalam rencana jangka panjang (RKUPHHK), sedangkan
pada blok tanaman kehidupan penataan areal kerja
pembebasan lahan atas klaim dilakukan setelah adanya
kesepakatan dengan masyarakat
PT GCL telah melakukan kegiatan pemeliharaan tanda
batas blok, etak dan anak petak untuk periode tahun 2013
s/d 2017 yaitu pemasangan kembali tanda batas yang
rusak. Seluruh tanda batas blok, petak dan anak petak
terlihat dengan jelas dengan adanya papan nama
2.2 Tingkat penebangan/ pemanen-an lestari utk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap ekosistem hutan.
Baik PT GCL telah memiliki data risalah hutan hasil kegiatan
inventarisasi hutan secara berkala pada hutan tanaman
(umur 12 bulan, 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun) dan
memiliki data inventarisasi hutan pada areal LOA selama
jangka waktu penilaian serta dilengkapi dengan peta kerja
skala 1 : 10.000 dan buku ukur. Areal Kerja UM
seluruhnya berada pada ekosistem hutan Mineral
PT GCL telah memiliki data pengukuran riap tegakan /
PSP sesuai dengan kondisi lahan yang mempunyai
tingkat kerengan yang bervariasi. Hasil analisis data
berdasarkan pada masing masing kelas lerengnya
PT GCL sudah melakukan analisis data potensi dan riap
tegakan untuk periode 5 tahun terakhir atau selama
periode waktu penilain, namun belum menyampaikan
laporan serta belum memanfaatkan hasilnya untuk
menyusun perhitungan JTT sendiri
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan
Baik PT GCL telah mempunyai SOP seluruh tahapan kegiatan
silvikultur dengan lengkap dan isinya sesuai dengan
pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis yang
berlaku dan sesuai kondisi areal kerja
PT GCL telah mengimplementasikan tahapan silviklture
yaitu Penataan areal kerja, penebangan untuk penyiapan
lahan (Land Clearing), pengadaan bibit,penanaman dan
pemeliharaan tanaman sesuai dengan tata waktunya.
Kegiatan pemeliharaan tanaman belum dilakuakn sesuai
dengan tatawaktu dan teknis sehingga banyak ditemukan
petak yang kondisinya didominasi semak belukar (Heavy
Wood).
PT GCL berdasarkan perhitungan Yield Forecasting
Species memiliki potensi tegakan tanaman dalam jumlah
yang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan
hasil hutan tanaman yaitu memiliki potensi sebesar
256,05 atau ≥ 120 m3/ha, namun dengan realisasi
luasan areal yang ditanami belum menjamin kelestarian
usaha
Berdasarkan hasil PAT stocking tanaman PT GCL untuk
tanaman berumur 3, 7, dan 12 bulan sebesar 93%,
dengan demikian terdapat permudaan tanaman PT GCL
dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya
kelestarian pemanenan (≥ 90% dari jumlah tanaman per
hektar sesuai jarak tanam yang diterapkan
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan.
Sedang PT GCL telah memiliki prosedur pemanfaatan hutan yang
ramah lingkungan Dok. No. 16-GCL-SOP/PMD, terbit
tanggal 11 Februari 2014 dan isinya sesuai belum secara
lengkap menjelaskan kegiatan pada hutan tanaman
Kegiatan pengelolaan hutan tanaman PT GCL telah
menerapkan prinsip prinsip pemanenan ramah
lingkungan yaitu dari tahapan pra perencanaan,
perencanaan, operasional serta pasca pemanenan pada
kegiatan penyiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan
tanaman. Masih terdapat penerapan yang belum
sempurna diopearional penebangan dalam pemanfaatan
pohon
PT. GCL telah melakukan kegiatan penebangan pada
LOA dengant Faktor Eksploitasi (Fe) sebesar
95,15 %,93,53%, 92,73% 90,12%,dan 91,55% atau (FE)
≥ 0,70
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerja
Baik PT GCL telah memiliki dokumen RKT selama periode
tahun 2012/2013 s/d 2017 yang sesuai dengan
RKUPHHK-HTI Jangka Waktu Periode 2013 – 2022 dan
telah disyahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Energi
Sumber Daya Mineral Provinsi Gorontalo, sedangkan
RKT Tahun 2018 pengesahan secara mandiri (Self
Approval)
PT GCL telah memiliki peta kerja yang menggambarkan
areal yang boleh ditebang / dipanen / dimanfaatkan /
ditanam / dipelihara beserta areal yang ditetapkan
sebagai kawasan lindung, tetapi hanya sebagian peta
RKT yang sesuai dengan perencanaan pengelolaan
sebagaimana yang tercantum dalam peta RKUPHHK-HTI
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
PT GCL dan revisinya yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang
PT GCL telah mengimplementasi peta kerja berupa
penandaan pada batas blok, petak dan anak petak
kegiatan penyiapan lahan, penanaman, dan penandaan
pada kawasan lindung yaitu Sempadan sungai, KPPN,
KPSL,Buffer zone hutan lindung dan areal yang dipelihara
seperti PSP/PUP
PT GCL telah realisasi produksi dari kegiatan penyiapan
lahan pada areal berhutan selama periode pengusahaan
hutan tanaman antara 1% s/d 27,70% dengan persenatse
kelompok kayu dari KBS, KBK dan KB dari yang
direncanakan tebangan tahunan dan lokasi sesuai
dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luasan
yang direncanakan
2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam peman-faatan hutan, adminis-trasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.
Sedang Hasil analisa kesehatan finansial PT GCL diperoleh
bahwa likuiditas tahun 2014 sd/ 2017 sebsar 160,5% ( <
150%), nilai solvabilitas berkisar 100% dan rentabilitas
negatif dan tahun 2017 meningkat kearah positif.
Catatan Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan
tahun 2014 – 2017 adalah Wajar
Realisasi alokasi dana PT GCL selama periode tahun
2016 dan 2017 diatas 100% dari kebutuhan kelola hutan
yang seharusnya berdasarkan laporan penatausahaan
keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman
Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah
diaudit oleh akuntan publik), namun realisasi penanaman
sesuai tata ruang masih kurang
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan PT GCL
tahun 2016 dan 2017 terdapat perbedaan yang cukup
besar antara biaya penanaman dan biaya lingkungan
rata-rata sebesar lebih dari 30% atau tidak proposional
(perbedaan antara 20 - 50%).
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan
berjalan cukup lancar (pengelolaan hutan di areal kerja
PT GCL) namun belum sesuai dengan tata waktu
PT GCL telah melaksanakan merealisasikan biaya
penanaman tanaman pokok sebesar dan tanaman
kehidupan Rp. 278.060.011.230 dan realisasi fisik
penanaman dengan persentase luas 82% dari luasan
penyiapan lahan HTI, namun realisasi penanaman
Tanaman Kehidupan masih relatif kecil
Realisasi penanaman tanaman pokok dan tanaman
kehidupan oleh IUPHHK-HT < 50% dari yang seharusnya,
namun PT GCL masih ada waktu untuk melaksanakan
kegiatan penanaman sampai masa waktu berlakunya
rencana jangka panjang berakhir yaitu sampai dengan
tahun 2022
Ekologi
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
Baik Luas kawasan lindung yang dialokasikan telah sesuai
dengan dokumen perencanaan yang ada di dokumen
Revisi RKUPHHK-HTI PT. GCL periode tahun 2013 s/d
2022, yang telah disetujui dan disahkan berdasarkan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor ( No SK. 4232/MenLHK-
PHPL/UPH/HPL.1/8/2017) tanggal 10 Agustus 2017)
dan ketentuan luasan kawasan lindung 8.312 ha atau
18% dari total luas konsesi ± 46.170 Ha, telah
memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor: P.21/Menhut-II/2006 tanggal 4 April 2006 dan
telah sesuai dengan kondisi Biofisiknya.
Terdapat penambahan penataan batas kawasan
lindung kawasan lindung sempadan sungai (Biyonga,
Boluhtoa, Buhu Isimu, Dulu Kapa), Kawasan
Perlindungan Satwa Liar 3, Buffer Zone Hutan Lindung
3 dan Kawasan Jenis Tanah Rentan Erosi KL > 15 %
wilayah 1 dan 2. Dengan demikian progres penandaan
batas kawasan lindung PT Gorontalo Citra Lestari
sampai dengan tahun 2018 adalah sepanjang
446.532,35 m dari total panjang keseluruhan kawasan
lindung 491.132,35 m atau telah 90,92 % dan saat
verifikasi lapang ditemukan papan nama, tanda batas
berupa polesan cat berwarna merah berbentuk huruf X
pada batang pohon di sepanjang batas lintasan
Merujuk pada peta kawasan lindung PT. GCL, Komposit
Citra Landsat 8 OLI + Band 653, Path 113 Row 59
liputan tanggal 11 Maret 2016 dan liputan tanggal 19
Oktober 2015 dan analisis spasial dan cek lapangan
yang dilakukan oleh PT Gorontalo Citra Lestari,
mengacu pada Peta Revisi Rencana Kerja tahun 2017,
Peta Areal Kerja dan peta RBI terkini. Memiliki kondisi
tutupan lahan berupa berhutan seluas 7.585 Ha
(90,54%), berupa belukar seluas 786 Ha (9,38%), dan
berupa Pemukiman seluas 7 Ha (0,08%).
Terdapat pengakuan para pihak terhadap kawasan
lindung terdiri dari pihak pemerintah, pemerintah
provinsi, perusahaan, dan masyarakat dalam hal ini
desa-desa yang terdapat di sekitar areal kerja. Terdapat
pengakuan dari para pihak (91%) terdiri dari pihak
pemerintah (disetujuinya dokumen Revisi RKUPHHK-
HTI tahun 2017 dan RKTUPHHK-HTI PT Gorontalo
Citra Lestari), perusahaan dan 27 kawasan lindung
berdasarkan letaknya yang berada di wilayah desa-
desa sekitar areal kerja PT Gorontalo Citra Lestari yang
telah mendapatkan persetujuan penetapannya
PT. GCL telah melakukan pengelolaan terhadap
kawasan lindung Buffer zone hutan lindung, sebagian
Sempadan Sungai, sebagian Kawasan Pelestarian
Satwa Liar (KPSL). Sesuai dengan laporan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan kawasan lindung masih
terdapat kawasan lindung yang belum dilakukan
pengelolaan antara lain: (a) Pelestarian Plasma Nutfah
(KPPN), (b) Kawasan Perlindungan Satwa Liar 3, (c)
Buffer Zone Hutan Lindung 3, (d) Kawasan Jenis Tanah
Rentan Erosi KL > 15 % 1 dan 2, (e) Sempadan Sungai
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Biyonga, (f) Sempadan Sungai Boluitoa, (g) Sempadan
Sungai Dulukapa
3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan
Baik PT. GCL telah memiliki dokumen SOP Pengamanan
dan Perlindungan Hutan, mencakup seluruh jenis
gangguan yang ada seperti kegiatan pembalakan liar
(Ilegal Logging), kebakaran hutan, perambahan hutan,
perladangan, perburuan satwa liar, dan Pengendalian
Hama dan Penyakit.
PT Gorontalo Citra Lestari telah memiliki sarana
prasarana perlindungan hutan, sarana prasarana yang
ada saat uji petik lapangan dalam kondisi baik. Jenis
dan jumlahnya belum sesuai dengan ketentuan
Tersedia SDM perlindungan hutan (satpamhut dan
damkarhut) dengan jumlah dan/atau kualifikasi personil
yang memadai sesuai dengan jenis gangguan hutan
yang ada
PT Gorontalo Citra Lestari telah mengimplementasikan
kegiataan perlindungan melalui tindakan tertentu
(preemptif/ preventif/ represif), dengan
mempertimbangkan seluruh jenis gangguan yang terjadi
didalam areal PT Gema Nusantara Jaya seperti
perladangan, pembalakan liar (pencurian kayu),
perburuan flora dilindungi dan lain-lain
3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan
hutan
Baik PT Gorontalo Citra Lertari telah memiliki SOP
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah
dan air mencakup seluruh rencana kegiatan
pengelolaan dan pemantauan dampak akibat
pemanfaatan hutan
Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air yang telah dimiliki PT
Gorontalo Citra Lestari telah sesuai dengan
ketentuan. Sarana pengelolaan yang dimiliki yaitu:
Sedimen Trap, Kolam Sedimen, Gudang Limbah B3,
Sekat Bakar, Cangkul, Linggis, Gergaji. Sarana
pemantauan yang dimiliki PT Gorontalo Citra Lestari
yaitu: Plot Erosi, Menara Pemantau Api, Alat
Pengukur Curah Hujan, Mistar Besi, Meteran 5 m,
Meteran 50 m, Bola Apung, Stop Whact, Heling,
Kompas, Clinometer, GPS, Pengukur Tinggi Muka
Air Sungai.
PT. GCL telah memiliki 9 orang SDM khusus untuk
menangani Pengelolaan dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air yang dikepalai oleh seorang
Certification and Environment Departement (CED)
yang membawahi Ganis Binhut, Supervisor, Staf
ADM, Staf Lapangan, dan Bagian Lapangan.
Sampai dengan saat ini PT. GCL memiliki 1 Orang
Ganis BINHUT atas nama Suradi Sukarno / belum
sesuai sesuai dengan ketentuan Perdirjen PHPL No.
P.16/PHPL-IPHH/2015 tentang jumlah minimal
tenaga teknis PHPL
PT. GCL telah memiliki rencana pengelolaan
dampak terhadap tanah dan air yang terdapat pada
dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan dan
diimplementasikan sesuai dengan ketentuan seperti
pembuatan pemadatan dan pengerasan jalan,
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
saluran drainese, stabilisasi lereng, pembuatan
gorong-gorong, Sedimen trap, kolam sedimen, sekat
bakar, penggunaan insektisida nabati, melakukan
kegiatan rumpukan, terdapat TPS limbah B3 dan lain
lain.
PT Gorontalo Citra Lestari telah memiliki dokumen
perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah
dan air. Pemantauan yang telah diimplementasikan
yaitu: pemantauan Erosi, Pemantauan Debit Air
Sungai, Pemantauan Kualitas dan Sedimentasi Air
Sungai dan Pemantauan Curah Hujan. Pemantauan
yang belum diimplementasikan yaitu: Pemantauan
Biota Air. Dengan demikian baru sebagian
pemantauan yang telah dilaksanakan
Terdapat dampak terhadap tanah dan air yaitu erosi
pada bagian kompartemen yaitu longsoran erosi
tanah yang berada dikanan dan kiri jalan
kompartemen, dan ada upaya pengelolaan dampak
sesuai ketentuan
3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
Baik PT Gorontalo Citra Lestari telah memiliki SOP untuk
identifikasi flora dan fauna dilindungi dan telah
mencakup seluruh jenis flora dan fauna dilindungi yang
berada di areal kerjanya
Terdapat implementasi kegiatan identifikasi untuk
seluruh jenis flora dan fauna yang dilindungi dan/atau
langka, jarang, terancam punah dan endemic pada saat
kegiatan Penilaian Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi
bekerjasama dengan PT Kyara Solusi Indonesia tahun
2016, dan pada saat kegiatan identifikasi dan
inventarisasi jenis flora dan fauna dilindungi periode
semester II tahun 2017 dan semester I tahun 2018
3.5. Pengelolaan flora untuk :
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang Tersedia prosedur pengelolaan flora Flora dilindungi,
Jarang, Terancam punah dan Endemik, namun secara
umum bentuk bentuk pengelolaannya dilakukan
berdasarkan pendekatan pengelolaan kawasan, berupa
Identifikasi, penandaan, monitoring dan evaluasi, jenis
flora dilindungi, langka, jarang, terancam punah, dan
endemik
Kegiatan pengelolaan flora yang dilindungi dan/atau
jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang
telah dilakukan antara lain pemasangan plang kawasan
lindung, pemasangan papan larangan himbauan,
penandaan batas, analisa vegetasi, dan patroli
perlindungan dan pengamanan hutan. Dengan demikian
pengelolaan flora dilindungi berbasis Jenis belum
dilakukan sepenuhnya
Masih terdapat gangguan terhadap sebagian species
flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam
punah dan endemik, seperti tumbuhan Woka (Livistona
rotundifolia) yang dimanfaatkan daunnya oleh
masyarakat serta akibat aktifitas kegiatan perladangan
yang dilakukan olah masyarakat didalam areal PT
Gorontalo Citra Lestari
3.6. Pengelolaan fauna untuk :
1. Luasan tertentu dari
Sedang PT. GCL telah memiliki prosedur pengelolaan fauna
tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
yang terdapat di areal pemegang izin (SOP belum
berbasis fauna dilindungi dan masih bersifat umum).
PT Gorontalo Citra Lestari telah mengimplementasikan
pengelolaan flora melalui pendekatan pengelolaan
kawasan, berupa penetapan kawasan lindung. Tedapat
beberapa kegiatan pengelolaan fauna dilindungi yang
telah dilakukan perusahaan yaitu: identifikasi fauna
dilindungi, pemasangan baliho kampanye fauna
dilindungi, pemasangan plang larangan, terdapat pos
pengamanan dan perlindungan, penandaan jenis flora
pakan satwa, penandaan tempat minum satwa, tempat
bermain satwa dan tempat bersarang satwa dilindungi
dan koridor satwa. Pengelolaan penandaan pohon
pakan satwa, tempat bermain satwa, tempat bersarang
satwa baru terhadap sebagian jenis satwa dilindungi.
Dengan demikian pengelolaan fauna dilindungi belum
dilakukan sepunuhnya
Berdasarkan telaah dokumen, wawancara dan
observasi lapang tidak ditemukan adanya gangguan
terhadap keberadaan fauna Dilindungi dan/atau Langka
(Rare), Jarang, Terancam Punah (Threatened), dan
Endemik yang berada di areal PT Gorontalo Citra
Lestari
Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi kawasan Operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
Baik PT Gorontalo Citra Lestari memiliki dokumen/laporan
mengenai pola penguasaan, pemanfaatan SDA/SDH
dan identifikasi hak-hak dasar masyarakat setempat
termuat dalam dokumen (1) Dokumen SIA PT GCL
tahun 2016; dan (2) Dokumen Profil Desa Sekitar
Konsesi PT GCL Tahun 2016. Sedangkan rencana
pemanfaatan SDH termuat dalam dokumen (1)
RKUPHHK-HTI Periode Tahun 2013-2022; (2)
Dokumen RKTUPHHK-HTI Tahun 2017; dan (3)
Dokumen RKTUPHHK-HTI Tahun 2018
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki mekanisme
penataan batas/rekonstruksi batas kawasan secara
partisipatif dan konflik batas kawasan yang dituangkan
dalam dokumen Standar Operational Procedure (SOP)
No.05-GCL/SOP/SOS rev 01 tanggal 1 Agustus 2018
tentang Penataan Batas Partisipatif dan dokumen
Standar Operational Procedure (SOP) No. 07-
GCL/SOP/SOS revisi 01 tanggal 1 Agustus 2018
tentang Prosedur Penyelesaian Konflik Sosial yang
sudah mengacu kepada Perdirjen Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari No. P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016.
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki mekanisme
Dokumen No. 01-GCL/SOP/SOS rev 00 tanggal 11
Februari 2015 tentang Identifikasi Hak-Hak Tradisional
Masyarakat Setempat yang meliputi hak untuk
menikmati kualitas lingkungan, memanfaatkan hasil
hutan, kompensasi hilangnya akses dengan hutan dan
meningkatkan akses perekonomian masyarakat
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki bukti-bukti tentang
luas dan batas kawasan dengan batas kawasan yang
dimiliki oleh masyarakat setempat yang didukung
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dengan Peta Batas Perusahaaan dengan Kawasan
Kehidupan Masyarakat, termasuk juga pemetaan
terhadap areal klaim masyarakat
PT Gorontalo Citra Lestari telah mendapat persetujuan
atas luas dan batas areal kerja dan sudah diakui oleh
para pihak (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
pemegang izin lain yang berbatasan, dan masyarakat
setempat) PT GCL telah mendapat dukungan melalui
surat tertulis dari masyarakat dari 9 desa dari 20 desa.
Terkait Keberadaan klaim lahan oleh masyarakat dan
perusahaan lain (PT PG) dalam arealnya telah ada
upaya-upaya PT GCL untuk menyelesaikan konflik
dengan cara land acquisition dan jalur diplomasi dengan
para pihak terkait, namun belum seluruhnya
terselesaikan.
4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku
Sedang PT Gorontalo Citra Lestari telah memetakan
keseluruhan tanggung jawab sosial terkait dengan
peraturan perundangan, salah satunya seperti yang
termuat dalam dokumen Revisi RKU Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI)
PT GCL Periode tahun 2013 – 2022 mengenai
pembangunan masyarakat, kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan tenaga kerja. Dimulai pada tahap
perencanaan hingga pada tahap pelaksanaan dan
secara keseluruhan telah didokumentasikan dengan
lengkap
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki mekanisme yang
lengkap & legal tentang pemenuhan kewajiban sosial,
meliputi Identifikasi Hak-Hak Tradisional Masyarakat
Setempat, Pemberdayaan Masyarakat, Penataan Batas
Partisipatif, Penyelesaian Konflik Sosial, Pembebasan
Lahan masyarakat, tentang Kemitraan Dengan
Masyarakat, dan Hasil Hutan Bukan Kayu
PT Gorontalo Citra Lestari telah melakukan sosialisasi
kegiatan kelola sosial Periode tahun 2017-2018 kepada
masyarakat di sekitar kegiatan operasionalnya dengan
bukti terbaru di 4 (empat) desa yaitu Desa Bontula,
Desa Monano, Desa Karya Baru dan Bina Jaya,
sehingga baru 9 Desa telah mendapatkan sosialisasi
dari total 20 desa yang ada disekitar PT GCL
Realisasi biaya Kelola Sosial PT Gorontalo Citra Lestari
periode Oktoberi 2017 – September 2018 mencapai Rp.
172.847.500,- dari rencana yang dianggarkan sebesar
Rp. 99.900.000,- (172%) sedangkan tingkat
keterlaksanaan kegiatan sebesar 40% (terlaksana 10
kegiatan dari 25 kegiatan yang direncanakan)
PT Gorontalo Citra Lestari telah mendokumentasikan
seluruh output hasil pelaksanaan kegiatan kelola sosial
dan/atau kegiatan lainnya terkait dengan tanggung
jawab sosial mulai dari tahap rencana operasional
dengan berita acara serah terima bantuan kelola sosial,
namun perlu keseragaman dari segi periode
pelaksanaan laporan/periode laporan (triwulan dan/atau
semester) sehingga data yang disajikan dapat konsisten
untuk setiap tahunnya.
4.3. Ketersediaan Baik PT Gorontalo Citra Lestari memiliki data dan informasi
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,
terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH termuat
dokumen Sosial Impact Assessment PT GCL Tahun
2016.
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki mekanisme
mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat yang legal terkait dengan
Identifikasi Hak-Hak Tradisional Masyarakat Setempat,
Pemberdayaan Masyarakat, Kemitraan Dengan
Masyarakat, dan tentang Hasil Hutan Bukan Kayu
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki dokumen rencana
kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi
masyarakat, yang lengkap dan jelas tertuang dalam
dokumen Rencana Kerja Tahunan Tahun 2018.
Dokumen perencanaan tersebut disusun secara
terperinci menjadi detail rencana bulanan dengan
indikator target pencapaian
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki bukti implementasi
sebagian besar kegiatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat dalam bidang Program Tanaman
Kehidupan dengan sistem agroforestry berupa budidaya
tanaman tumpang sari, pengelolaan HHBK gula aren
dan rotan, dan penyerapan tenaga kerja dari
masyarakat setempat
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki dokumen/Laporan
mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para
pihak (Negara, Masyarakat dan Tenaga Kerja) yang
lengkap dan terdokumentasi dengan baik
4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
Baik Mekanisme PT Gorontalo Citra Lestari berkaitan
dengan penyelesaian konflik batasan terpenuhi dengan
dokumen No. 07-GCL/SOP/SOS revisi 00 tanggal 1
Agustus 2018, tentang Prosedur Penyelesaian Konflik
Sosial. SOP tersebut telah direvisi sesuai dengan
rekomendasi pada Penilaian Kinerja Tahun 2017
dengan mengacu kepada Perdirjen PHPL Nomor:
P.5/PHPL/UHP/ PHPL.1/2/2016 Tentang Pedoman
Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik Pada
Pemegang Izin IUPHHK Dalam Hutan Produksi
PT Gorontalo Citra Lestari telah melakukan Identifikasi
Potensi Konflik di dalam dan sekitar arealnya, membuat
Peta Spasial Potensi Konflik dengan mengacu kepada
Perdirjen PHPL Nomor P.5/2016 yang termuat dalam
Laporan Pemetaan Potensi dan Resolusi konflik Pada
Pemegang IUPHHK Dalam Hutan Produksi PT GCL
Tahun 2017 – 2018 dan telah dilaporkan Kepada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo
yang ditembuskan kepada Dirjen PHPL Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Balai
Pemanfaatan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah XII Palu
Tersedia organisasi kelembagaan konflik dan
pendanaan yang cukup yang terintegrasi dengan mata
anggaran kelola sosial untuk menangani konflik.
Tersedia organisasi, sumberdaya manusia, dan
pendanaan yang cukup untuk mengelola konflik
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki dokumen proses
penyelesaian konflik yang pernah terjadi tahun 2018
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
yang termuat dalam Laporan Pemetaan Potensi dan
Resolusi konflik Pada Pemegang IUPHHK Dalam Hutan
Produksi PT GCL Tahun 2017 – 2018 dan telah
dilaporkan Kepada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Gorontalo yang ditembuskan
kepada Dirjen PHPL Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan dan Balai Pemanfaatan Hutan Produksi
(BPHP) Wilayah XII Palu
4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Baik PT Gorontalo Citra Lestari telah mengimplementsikan
hubungan industrial dalam perencanaan
ketenagakerjaan kepada semua pekerja dengan
diberlakukannya Peraturan Perusahaan dan terdapat
Serikat Pekerja Gema Nusantara Jaya Gorontalo
Lestari yang keberadaanya telah telah dicatatkan pada
Pemda Kabupaten Gorontalo, serta terdapat bukti
dokumen Perjanjian Kerja dan/atau Surat Perjanjian
Kerja antara pihak pekerja dengan perusahaan
Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT GCL
melalui training (External & Inhouse Training) Periode
Oktober 2017 – September 2018, rata-rata mencapai
90% untuk realisasi jenis training dan mencapai 97%
untuk realisasi jumlah karyawan yang mengikuti training
dari yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan
PT Gorontalo Citra Lestari memiliki mekanisme jenjang
karir, evaluasi kinerja karyawan dan telah
mengimplementasikan seluruh mekanisme tersebut
dalam pengangkatan karyawan.
PT Gorontalo Citra Lestari telah memberikan tunjangan
kesejahteraan karyawan dalam Gaji Pokok, Tunjangan
Tetap/Jabatan, Tunjangan Tetap/Makan, Kepersertaan
BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Pensiun, Tunjangan
Hari Raya, Tunjangan Kesehatan, Libur/Cuti karyawan.
Sarana kerja bagi karyawan telah disediakan dalam
kondisi yang baik dan jumlah yang cukup. Dengan
demikian PT Gorontalo Citra Lestari memiliki dokumen
tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah
diimplementasikan seluruhnya
VLK
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK
Memenuhi a. PT Gorontalo Citra Lestari telah memiliki ijin IUPHHK HT
yang berdasarkan Surat Keputusan , Menteri Kehutanan
Republik Indonesia No.SK 261/Menhut-II/2011 tanggal
12 Mei 2011 Pemberian Hak Pengusahaan Hutan
Tanaman Industri Atas Areal Hutan Seluas ± 46.170 Ha
di Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten
Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Memenuhi b. Terdapat surat perintah pembayaran iuran IUPHHK-HT
Nomor S.583/VI-BIKPHH/2011 tanggal 27 Juni 2011
yaitu sebesar Rp. 120.402.000,- atas areal GCL seluas
± 46.170 Ha, dan pada tanggal 4 Juli 2011 PT GCL telah
membayarkan iuran tersebut melalui Bank BCA sebesar
Rp. 120.402.000
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Memenuhi c. Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan
diluar sektor kehutanan yaitu untuk Bendungan dan ijin
eksplorasi bahan galian dan mineral yang dilengkapi
dengan dokumen lagalnya berupa surat dari instansi
terkait
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
Memenuhi a. Terdapat dokumen RKUPHHK periode tahun 2013 –
2022 yang telah disahkan sesuai dengan SK
Persetujuan RKUPHHK-HTI PT. Gorontalo Citra Lestari
Nomor SK.16/VI-BUHT/2013 dan Revisi RKUPHHK-HT
yang disahkan dengan Nomor SK. 4233/MenLHK-
PHPL /UHP /HPL.1 /8 /2017 tanggal 10 Agustus 2017
Terdapat dokumen rencana kerja tahunan yaitu RKT
tahun 2016 sesuai dengan SK Nomor :
246/KPTS/TAHUN 2015 tanggal 16 Desember 2015
dan RKT tahun 2017 yang disahkan sesuai dengan SK
Nomor : 166/KPTS/TAHUN 2016 tanggal 13 Desember
2016. RKT 2017 dan revisi RKT Tahun 2017 sesuai
dengan SK Nomor : 124/KPTS/TAHUN 2017 tanggal 11
Agustus 2017
Memenuhi b. Terdapat peta areal kerja yang menggambrakan lokasi
yang tidak boleh ditebang seperti sempadan sungai,
buffer zone hutan lindung, KPPN, KPSL dan telah
ditandai di lapangannya
Memenuhi c. Terdapat peta areal kerja untuk tahun 2017 dengan
skala 1 : 25.000 yang menggambarkan secara jelas
lokasi tebangan dengan ditandai “Cap Dinas
Kehutanan” yang terdapat pada lokasi tanaman
unggulan, tanaman kehidupan dan tanaman Pokok.
Hasil verifikasi lapangan menuCLukan bahwa lokasi
lapangan sesuai dengan alokasi di peta kerja RKT
2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Memenuhi a. Terdapat dokumen RKUPHHK periode tahun 2013 s/d
2022 dan revisinya yang telah disahkan dan proses
revisi sesuai dengan pertimbangan perubahan tata
ruang, jenis tanaman dan alokasi tanaman (Pokok dan
Kehidupan),
Memenuhi b. PT Gorontalo Citra Lestari melakukan kegiatan
penyiapan lahan dengan membuka areal hutan dan
memanfaatkan kayunya sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan dalam dokumen RKT 2017
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan
Memenuhi Terdapat dokumen LHP yang diterbitkan untuk kelas diamaeter kayu besar (KB), kayu Bulat Sedang (KBS), Kayu Bulat Kecil (KBK) yang diterbitkan secara online oleh petugas penerbit yang ditunjuk yaitu Meidy Sengka No. Register Ganis 00073-12/PKB-R/XXV/2017. Hasil uji petik kayu dilokasi pemanenan menunjukan kesesuaia antara fisik kayu dengan dokumen Buku Ukur dan Laporan Hasil Produksi (LHP),
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi Pengangkutan kayu dari lokasi TPK Hutan ke luar areal hutan yaitu ke TPK Antara, tujuan industri yaitu PT Dwi Lestari Pratama, UD. Bagus Pratama UD. Siti Rahmatia II PT. Katingan Timber Celebes telah dilengkapai dengan dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu (SKSHHK) yang dilampiri dengan daftar kayu
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan
Memenuhi a. PT. Gorontalo Citra Lestari telah menerapkan penandaan
dan memberi identitas pada kayu hasil produksinya dan
legal sesuai dengan dokumen dan ketentuan yang berlaku
sehingga asal usul kayu dapat dilacak balak
Memenuhi b. PT. Gorontalo Citra Lestari telah menerapkan sistem tata
usaha kayu yaitu dari pencatatan kayu (Taly Sheet/Buku
Ukur) dan dokumen LHP yang diupload ke sistem IPUHH
Online sebagai Stock kayu dan pada saat dilakukan
pengangkutan diorderkan barcode untuk setiap batang
kayu sehingga dapat ditelusuri dengan identitas yang
tertera di dokumen
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
Memenuhi PT Gorontalo Citra Lestari telah memiliki arsip dokumen angkutan SKSHHK yang digunakan untuk angkutan ke industri, dokumen tersebut diterbitkan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan kewenangannya
3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)
Memenuhi a. Terdapat dokumen Surat Perintah Pembayaran (SPP)
untuk PSDH dan DR yang diterbiitkan secara online melalui
aplikasi SIMPNBP yang sesuai dengan dokumen Laporan
Hasil Produksi (LHP) berdasarkan pada kelompok jenis,
kelas diameter dan tarif yang berlaku
Memenuhi b. PT Gorontalo Citra Lestari telah membayarkan
kewajibannya pada PSDH dan DR sesuai dengan surat
perintah pembanyaran (SPP) yang diterbitkan. Pembayaran
melalui mekanisme transfer ke Bank dan kemudian diuplod
ke sistem yang menerbitkan tanda lunas pembayaran
berupa dokumen Bukti Penerimaan Negara
Memenuhi c. Pembayaran kewajiban PSDH dan DR telah sesuai dengan
tarif yang berlaku pada jeni dan kelas diameter KB, KBS
dan KBK
3.3.1. Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
Memenuhi PT. Gorontalo Citra Lestari telah memiliki dokumen
pengakuan sebagai Pedagang Antar Pulau Terdaftar
(PKAPT) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Perdagangan Dalam Negeri seperti berikut. dengan
Nomor PKAPT 09.05.1.03638
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
Memenuhi Terdapat angkutan kayu menggunakan kapal
berbendera indonesia yaitu Kapal Lintas Papua yang
berangkat dari pelabuhan Anggrek/Logpond ke
tujuan pelabuhan Makasar pada tanggal 17 Maret
2017 dengan muatan sebanyak 1.881 btg dengan
volume sebesar 851,95 m
3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal
Memenuhi Implementasi tanda V-Legal pada dokumen
angkutan kayu SKSHHK dan batang kayu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Memenuhi Terdapat surat Keputusan Kepala Badan
Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi
(Balihristi) Provinsi Gorontalo Nomor:
660/BLHRTI/SK/82/2009 tanggal 14 September
2009 tentang Persetujuan Dokumen Analisis
Dampak Lingkungan, RKL dan RPL izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman
Industri (IUPHHK-HTI) PT. Gorontalo Citra Lestari
4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat social.
Memenuhi a. PT. Gorontalo Citra Lestari telah memiliki dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang disusun mengacu kepada dokumen AMDAL dan telah disetujui oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo Nomor: 660/BLHRTI/SK/82/2009 tanggal 9 Februari 2009
Memenuhi b. PT GCL telah melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi dilapangan seperti pada kawasan lindung, konservasi tanah dan air, ketersediaan flora dan fauna serta pemberdayaan masyarakat
5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Memenuhi a. Terdapat dokumen SOP K3 yang menjadi acuan dalam
melaksanakan K3 dan telah dibentuk Panitia Pembinaa K3
(P2K3) dan telah membuat program kerja untuk kegiatan
K3
Memenuhi b. Hasil verifikasi dokumen dan obeservasi lapangan, terlihat
adanya usaha UM untuk mengadakan dan menyediakan
peralatan K3
Memenuhi c. Hasil verifikasi dokumen dan obeservasi lapangan,
menemukan adanya catatan kecelakaan kerja yang
lengkap termasuk upaya atau program untuk menekan atau
menghindari kecelakaan kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Memenuhi Terdapat kebijakan dari manajemen untukk
berserikat, dan karyawan telah membentuk serikat
pekerja dengan nama Serikat Pekerja Gema
Gorontalo Lestari (SF GGL) periode tahun 2016 s/d
2020
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Memenuhi Terdapat peraturan perusahaan PT Gorontalo Citra
Lestari yang mengatur hak hak dan kewajiban
karyawan
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Memenuhi Tenaga kerja PT Gorontalo Citra Lestari berjumlah
121 orang dengan usia termuda bernama Nadia
Rifqa Sabri yang berumur 20 tahun 3 bulan
top related