proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Post on 25-Jun-2015
25.254 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Proses Interaksi Antara Tradisi Lokal, Hindu- Buddha, dan Islam di Indonesia
Disusun Oleh :Dian Anisa Putri
XI- IPS- 1
Faktor- faktor terjadinya perpaduan antara tradisi lokal, Hindu- Buddha dan Islam
Bangsa Indonesia memiliki local genius. Penyebaran agama Hindu- Buddha
menggunakan media tradisi yang sudah ada.
Penyebaran agama Islam memanfaatkan tradisi Hindu- Buddha dan tradisi lokal yang sudah ada.
Pada saat Islamisasi, tujuannya: “Yang penting rakyat masuk Islam”.
Perpaduan tradisi lokal, Hindu- Buddha, dan Islam terjadi di berbagai bidang yang berkembang di Indonesia, antara lain:
1. Bidang Bahasa
Bahasa Lokal Indonesia
-Bahasa Jawa Kuno
-Bahasa Melayu Kuno (Bahasa Melayu Austronesia)
Pengaruh Hindu- Buddha
-Bahasa Sanskerta
-Bahasa Pali
Pengaruh Islam(Pedagang Gujarat)
-Bahasa Arab
Perpaduan tradisi lokal, Hindu- Buddha, dan Islam terjadi di berbagai bidang yang berkembang di Indonesia, antara lain:
2 . Bidang Aksara
Yang memperkenalkan kebudayaan Hindu- Buddha aksara
Pallawa dan aksara Nagari (India) aksara lokal (Kawi, Bali,
Sunda, Lampung, Jawa, Batak, Rencong, Bugis).
Contoh bentuk seni sastra : Prosa dan puisi (tembang).
Pengaruh budaya Islam : masuknya aksara Arab Melayu
AKSARA PALLAWA
Perpaduan tradisi lokal, Hindu- Buddha, dan Islam terjadi di berbagai bidang yang berkembang di Indonesia, antara lain:
3 . Bidang Sosial
Pengaturan sistem kemasyarakatan bangsa Indonesia: Sebelum mendapat pengaruh apapun menurut profesi. Pengaruh Hindu- Buddha sistem kasta, tapi tidak terlalu
ketat. Pengaruh Islam sistem kasta memudar, tapi stratifikasi
sosial masih ada.
Perpaduan tradisi lokal, Hindu- Buddha, dan Islam terjadi di berbagai bidang yang berkembang di Indonesia, antara lain:
4. Bidang sistem pemerintahan
Pemilihan pemimpin rakyat: Sebelum mendapat pengaruh apapun kepala suku Pengaruh Hindu-Buddha raja (reinkarnasi dari dewa) Pengaruh Islam Sultan
Perpaduan: Nama sultan dipadukan dengan nama Jawa.
Contoh : Sultan Trenggono Pengangkatan sultan sama dengan pengangkatan raja
Perpaduan tradisi lokal, Hindu- Buddha, dan Islam terjadi di berbagai bidang yang berkembang di Indonesia, antara lain:
5 . Bidang Bangunan
Perbedaan seni bangunan: Sebelum mendapat pengaruh apapun punden berundak Pengaruh Hindu Candi Pengaruh Islam Masjid berkubah
Perpaduan: Sering ditemukan kijing dan cungkup pada makam Gapura candi Bentar dan Koriagung pada pintu masuk Tradisi memasukkan jenazah dalam peti dan upacara tahlilan Masjid Indonesia beratap tumpang Masjid berlokasi di sebelah barat keraton
CANDI BENTAR
Perpaduan tradisi lokal, Hindu- Buddha, dan Islam terjadi di berbagai bidang yang berkembang di Indonesia, antara lain:
6 . Bidang seni
a. Seni hias Tradisi lokal ukiran berbentuk kepala naga, pemandangan,
kepala kijang. Tradisi Hindu- Buddha ukiran tokoh pewayangan, dewa,
binatang. Tradisi Islam kaligrafi tulisan Arab.
b. Wayang Akulturasi antara kebudayaan Indonesia (wayang dan gamelan)
dengan kebudayaan India (cerita Mahabrata,dsb) serta pengaruh Islam (ajaran Islam).
c. Sastra Pengaruh Hindu- Buddha bahasa Sanskerta cukup dominan Pengaruh Islam muncul Hikayat
HIKAYAT AMIR HAMZAH
Perpaduan tradisi lokal, Hindu- Buddha, dan Islam terjadi di berbagai bidang yang berkembang di Indonesia, antara lain:
7. Sistem Kalender Tradisi lokal sistem pasaran Tradisi Hindu- Buddha tahun Saka Tradisi Islam kalender Hijriyah
8. Kelahiran Tradisi Hindu- Buddha upacara peringatan usia kandungan Tradisi Islam tradisi akikah
PERHITUNGAN KALENDER HIJRIYAH
Perpaduan Budaya Islam dengan Budaya Lokal
A. Budaya Istana
1) Tata Pemerintahan
Khalifah: pengganti nabi yang sudah wafat.
Seorang raja mendapat gelar sultan setelah disetujui khalifah
2) Bangunan Istana
Kerajaan masa Hindu- Buddha sudah tidak ada karena materialnya mudah hancur. Kerajaan Islam masih ada karena materialnya kuat dan dipengaruhi gaya Barat
3) Masjid Agung
Sultan wajib membangun masjid karena pusat keagamaan
Contoh: Masjid Agung Jogja, Masjid Maimun Medan
B. Kesenian Istana
Ada yang diperuntukkan untuk umum dan ada yang khusus lingkungan istana
Ciri- ciri: megah,erat kaitannya dengan sistem pemerintahan
Contoh: tari Serimpi dan Bedaya Ketawang
Perpaduan Budaya Islam dengan Budaya Lokal
C. Masjid
1) Bentuk Bangunan
seperti pendapa, ruang berbentuk persegi, atap tumpang.
2) Menara
untuk mengumandangkan azan.
3) Letak Bangunan
daitur secara khusus. Pada masjid agung, ditempatkan di barat alun- alun.
Jenis- Jenis Masjid:
a. Masjid Tradisional bersumber dari meru (tempat ibadah zaman Hindu) yang diperluas
b. Masjid Makam masjid yang di belakangnya terdapat makam petinggi Islam. Contoh: Masjid makam Banten
c. Masjid Modern arsitektur budaya Persia dan India, material masjid sudah modern, terdapat kubah. Contoh: Masjid Baiturrahman Aceh
CONTOH MASJID MODERN:MASJID AGUNG BAITURRAHMAN ACEH
Tradisi Islam di Berbagai Daerah di Indonesia
Tradisi Kebatinan
Para penganutnya orang Jawa dan biasa disebut Islam Kejawen. Mereka percaya pada arwah, roh nenek moyang,wali sanga, dan dewa Hindu.
Contoh: pemberian sesajen di Parangtritis Tradisi Wetu Telu
Tradisi di Pulau Lombok yang para penganutnya dapat memanggil atau meminta bantuan para leluhur dengan suatu perayaan.
Contoh: perayaan meriah pada Maulud Nabi Tasawuf
Pelajaran yang berisi soal ketuhanan dan berusaha untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta melalui jalan suci. Lalu muncullah tarekat- tarekat di Indonesia
Wahabi
Agama atau budaya Islam yang masuk lewat jalur barat dan berkembang di Indonesia dengan lebih murni.
Konsep Kekuasaan Kerajaan Hindu- Buddha dan Kerajaan Islam
1. Penyebutan Gelar Raja
Pengaruh Islam Sultan, Panembahan, Maulana
Contoh : Sultan Iskandar Syah, Sultan Agung.
Pemakaian gelar secara turun temurun.
Contoh: Sunan Amangkurat I dan II
2. Sistem Pengangkatan Raja
Calon pengganti raja adalah putra mahkota
Persamaan antara Kerajaan Hindu- Buddha dengan Islam:
para brahmana dan wali sanga mempunyai peran yang sama dalam pemerintahan kerajaan.
3. Sistem Kosmologis
Masa Hindu- Buddha raja diidentikkan dengan dewa, kekuasaannya tak terbatas
Masa Islam raja tidak disamakan dengan Tuhan seperti masa Hindu- Buddha, tetapi sebagai penguasa di dunia.
Konsep Kekuasaan Kerajaan Hindu- Buddha dan Kerajaan Islam
4. Kedudukan Raja
Masa Hindu- Buddha raja bukan kasta tertinggi walaupun penguasa
Masa Islam raja penguasa tertinggi.
5. Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Hindu- Buddha sistem Dewa Lokapala
Masa Islam ada pembagian pemerintah pusat dan daerah
6. Hubungan antara Raja dan Rakyat
Masa Hindu- Buddha pemerintah dengan yang diperintah
Masa Islam hubungan patron-client.
7. Genealogi Raja (Silsilah/ Keturunan Raja)
a. Kerajaan Melayu: menghubungka nnenek moyangnya dari bangsa Arab.
b. Kerajaan Sulawesi Selatan: keturunan dari raja yang turun dari langit.
top related