presentation of undergraduate thesis
Post on 22-Jan-2018
211 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KARAKTERISTIK KULIT CEKER AYAM YANG DISAMAK
DENGAN KROM DAN MIMOSA SERTA EKSTRAK
DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Linn)
Sahid Mas wijaya
D14100061
Dosen Pembimbing:
M. Sriduresta S., S.Pt, M.Sc.
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
ProteinKulit Ternak
Umum± 23%
PROTEIN KULIT KULIT SAMAK
KONVERSI
(Purnomo,1992)
Latar Belakang
(Heidemann,1993)
Kerusakan Lingkungan
Krom
Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)Limbah Krom
Industri PenyamakanKulit
(Bobrowski et al. 2004)
Ekstrak Daun Jambu Biji
(tanin 17,4 %)
Bahan Penyamak
Nabati
Mengurangi Pencemaran
Ramah Lingkungan
Solusi
(Sudarsono et al, 2002)
(Purnomo, 1991)
Tujuan
Menganalisis karakteristik kulit ceker ayam yang disamak dengan krom dan
mimosa serta ekstrak daun jambu biji
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi proses penyamakan kulit kaki ayam
yang menggunakan bahan penyamak krom, mimosa dan ekstrak daun
jambu biji serta pengujian karakteristik (kekuatan tarik, kekuatan regang
atau kemuluran dan kekuatan sobek) kulit hasil samaknya.
Bulan Maret hingga Juni 2014
Laboratorium Teknologi Hasil Ikutan Ternak,
Fakultas Peternakan IPB
Laboratorium Uji Sepatu, Kulit dan Karet, Unit Industri Kerajinan,
Dinas Perindurstrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Jakarta
Selatan
Metode
Materi
BAHAN :
Kulit kaki ayam
Krom
Mimosa
Ekstrak daun jambu biji
Air bersih
Soda Api
Antiseptik
Kapur
Natrium Sulfida, dll
ALAT :
botol plastik
tongkat pengaduk
alat pengaduk
Tang
pisau
botol kaca
timbangan digital.
Ekstraksi daun jambu biji
Prosedur
Pengulitan kaki ayam Penimbangan Perendaman Pengapuran
Pengikisan protein
Pembuangan lemak
Pembuangan
kapurPenimbangan Buang sisik dan
buang daging
PengasamanPenyamakan
sesuai perlakuan
Netralisasi Penyamakan Ulang
Pengecatan dasar &
Peminyakan
Pelemasan Pengeringan50:20:3070:20:10 60:20:20FULL
KROM
Keterangan :Yij = nilai pengamatan peubah uji (kekuatan tarik, kemuluran dan kekuatan sobek) kulit ceker ayam yang disamak pada perlakuan ke-i (0, 1, 2 dan 3) dan ulangan ke-j (1, 2, dan 3)μ = rataan nilai peubah uji (kekuatan tarik, kemuluran dan kekuatan sobek) kulit
ceker ayam yang disamakPi = pengaruh perlakuan penyamakan ke-i (0, 1, 2 dan 3)εij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan penyamakan ke-i (1, 2 dan 3) pada
ulangan ke-j (1, 2, dan 3)
Peubah yang diamati
Analisis Data : ANOVA
P1 = 70:20:10
P2 = 60:20:20
P3 = 50:20:30
Yij = µ + Pi + Ɛij
3 ulangan
3 ulangan
3 ulangan
Kekuatan Tarik SNI 06-1795-1990
Kemuluran SNI 06-1795-1990
Kekuatan Sobek SNI 06-1794-1990
P0 = Full Krom 3 ulangan
RAL
Rancangan Peneitian
Hasil dan Pembahasan
Kekuatan Tarik
Tabel 1 Rataan kekuatan tarik kulit ceker ayam tiap perlakuan
ParameterPerlakuan
P0 P1 P2 P3
Kekuatan tarik(kg cm-2)
94.66 ± 4.67b 122.62 ± 8.02a 101.01 ± 10.89b 99.05 ± 3.56b
Menurut O’ Flaherty dan Roddy (1978), tanin yang terikat oleh kulit pada proses penyamakan
akan melapisi serat-serat kolagen yang terbelah pada saat proses pengapuran, sehingga serat-
serat tersebut akan menjadi lebih kuat. Banyaknya tanin yang terikat pada kulit menyebabkan
kekuatan dari kulit samak akan semakin tinggi.
Sudut berkas kolagen yang kecil akan menghasilkan kulit samak yang kuat dan kurang elastis,
namun lebih lembut jika dibanding kulit samak dengan sudut berkas kolagen yang lebih
besar (Lanning 1996).
Hasil dan Pembahasan
Kemuluran
Tabel 2 Rataan kemuluran kulit ceker ayam tiap perlakuan
ParameterPerlakuan
P0 P1 P2 P3
Kemuluran (%) 32.40 ±11.76 46.40 ± 4.91 41.60 ±14.66 43.80 ± 3.82
Kulit yang disamak dengan menggunakan bahan penyamak nabati didapatkan kulit yang
berisi,padat tetapi kaku sehingga kemulurannya rendah. Kemuluran menjadi semakin
rendah dikarenakan tingkat elastisitasnya juga semakin rendah. Elastisitas kulit yang rendah
diakibatkan oleh sifat kulit yang lebih kaku, sifat kulit yang kaku ini dipengaruhi oleh
penambahan konsentrasi bahan penyamak nabati yang lebih besar (Purnomo 1985).
Hasil dan Pembahasan
Kekuatan Sobek
Tabel 3 Rataan kekuatan sobek kulit ceker ayam tiap perlakuan
ParameterPerlakuan
P0 P1 P2 P3
Kuat Sobek(kg cm-1)
14.55 ± 2.39 18.17 ± 1.25 19.85 ± 1.92 18.81 ± 2.42
Menurut Fahidin (1977), kulit yang disamak menggunakan bahan penyamak dengan kadar tinggi
akan memiliki ketahanan sobek yang tinggi.
Meningkatnya konsentrasi bahan penyamak krom pada penyamakan akan meningkatkan
koordinasi kromium ke dalam gugus hidroksil asam amino penyusun kulit. Konsentrasi bahan
penyamak krom yang tepat dapat menghasilkan kualitas kekuatan fisik yang baik. Konsentrasi yang
kurang tepat akan menyebabkan kekuatan fisik kulit menurun (O’Flaherty et al. 1978).
Simpulan
Ekstrak daun jambu biji memiliki potensi untuk dijadikan bahan penyamak
nabati sebagai alternatif pengganti krom. Konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang
berbeda berpengaruh terhadap kekuatan tarik, namun tidak berpengaruh terhadap
kemuluran dan kekuatan sobek kulit samak. Penggunaan konsentrasi ekstrak daun
jambu biji yang optimal pada kekuatan tarik kulit samak adalah sebanyak 10%.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kualitas kulit hasil samak dengan
hanya menggunakan bahan penyamak nabati yang mengandung tanin.
Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1990. Pengujian Kekuatan Sobek dan Kekuatan Sobek
Lapisan Kulit. Jakarta (ID) : (SNI 06-1794-1990). BSN.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1990. Pengujian Kekuatan Tarik dan Kemuluran Kulit.
Jakarta (ID) : (SNI 06-1795-1990). BSN.
Lanning D. 1996. The Manufacture of Leather. Part 2. Skin Deep Newsletter. J. Heweitt and
Sonsltd.
Lollar RM. 1978. Criteria Which Define Tannage In The Chemistry and Technology of Leather.
Vol. II-Types of Tannage Editor By O’Flaherty F, Roddy WT, Lollar RM, Krieger RE.
Huntington. New York (US) : Publishing Company.
Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan
Minitab, Jilid 1. Bogor (ID) : IPB Pr.
O’Flaherty F, Roddy WT, Lollar RM. 1978. The Chemistry and Technology og
Leather. Vol. I. New York (US) : Reinhold Publishing Co.
Purnomo E. 1985. Pengetahuan Dasar Teknologi Penyamakan Kulit. Yogyakarta (ID) :
Akademi Teknologi Kulit. Departemen Perindustrian.
Kanagy JR. 1977. Physical and Performance Properties of Leather. In The Chemistry and
Technology of Leather Vol. 4. Ed. By O’Flaherty F, Roddy WT, Lollar RM. Florida (US)
: Krieger Publishing Company.
Lampiran
Proses pengulitan kulit ceker ayam
Hasil penyamakan kulit ceker ayam
P1 P2 P3
TERIMA KASIH...
Uji asumsi
Analysis of Variance (ANOVA) transformasi
ANOVA
Uji asumsi Non parametrik
Uji Tukey
Lolos Tidak lolos
Tidak Lolos
Lolos
Berbeda nyata
Ber
bed
a n
yata
EKSTRAKSI DAUN JAMBU BIJI (MASERASI)
Daun jambu biji
Dikeringkan
Dihaluskan dalam bentuk mash
(Arima et al, 2002)
Serbuk daun jambu biji + etanol 70% (1:5)
Waterbath (3 jam)
Penyaringan
Maserasi dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan
penyari akan menembus dinding sel dan
masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat organik.
Zat organik akan larut dan karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif
didalam sel dengan di luar sel, maka larutan
terpekat akan didesak keluar. Peristiwa
tersebut berulang sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di
luar sel dan di dalam sel.
top related