presentasi kita.pptx
Post on 17-Jan-2016
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Ca OVARIUM
LAPORAN KASUS
SMF/ Lab. Obstetri dan GinekologiFakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda2015
Pembimbing : dr. Yasmin Sabina Sa’diah, Sp. OG
Disusun oleh : Gandi Mahardika Mukti
BAB IPENDAHULUAN
• Kanker ovarium jenis epitel adalah kanker keenam terbanyak pada wanita dan kanker kedua terbanyak dari kanker ginekologi setelah kanker endometrium.
• >25.000 kasus dapat menyebabkan kematian pada perempuan di AS
• Insidennya telah meningkat 30% • Penelitian pada tahun 1970 menunjukkan overall-
survival 36 % sedangkan penelitian pada tahun 1994 angkanya meningkat menjadi 50 %.
• Wanita tua (>65 tahun) semakin meningkat
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS ISTRI• Anamnesis:• Identitas Pasien:• Nama : Ny. F• Umur : 42 tahun• Agama : Katolik• Pendidikan : SMP • Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Suku : Timor• Alamat : Jl. Kampung Kelud Kutai
baratMasuk RS (MRS) : Hari Kamis, 15
Januari 2015 pukul 19.00
IDENTITAS SUAMI• Nama : Tn. H• Umur : 47 tahun• Agama : Katolik• Pendidikan : SMP• Pekerjaan : Petani • Suku : Timor• Alamat : Jl. Kampung Kelud
Kutai Barat
LAPORAN KASUS
Keluhan utama : Perut membesar dan terasa kencang
Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke RSUD atas rujukan dari RS Kutai Barat, karena perut membesar. Pasien merasakan perut mulai membesar sejak 2 bulan yang lalu, awalnya tidak diketahui sebabnya hanya saja dirasakan pasien semakin membesar. Pasien juga mengaku keluhan disertai sesak nafas dan perut terasa nyeri serta kencang. Dalam 1 bulan terakhir keluhan dirasakan semakin memberat, perut pasien semakin lama membesar disertai sesak nafas yang semakin hebat. Pasien mengaku sebelumnya sempat berobat di RS Kubar dan mendapatkan perawatan disana selama 1 minggu.
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Riwayat Penyakit Keluarga :Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
LAPORAN KASUS
Riwayat HaidMenarche : 15 tahun, lama haid 7 hari, jumlah darah haid : ganti pembalut 3-4 kali sehari.
Riwayat PerkawinanMenikah 1x sudah selama 22 tahun
Riwayat Penggunaan KontrasepsiPasien menggunakan suntik KB 3 bulan selama 7 tahun
LAPORAN KASUS
Riwayat Obstetrik1. 1994 / Rumah / aterm / Spontan / Bidan / / ♂
2.800 gr / Hidup2. 1995 / Rumah / aterm / Spontan / Bidan / / ♀
2.500 gr / Hidup3. 2000 / Rumah / aterm / Spontan / Bidan / / ♂
3.000 gr / Hidup4. 2008 / Rumah / aterm / Spontan / Bidan / / ♂
3.000 gr / Hidup
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik• Berat badan : 74 kg • Tinggi badan : 156 cm• Keadaan umum : sakit sedang • Kesadaran : compos mentis (E4V5M6)
Tanda vital• Tekanan darah : 130/80 mmHg• Frekuensi nadi : 82 kali/menit, reguler kuat angkat• Frekuensi nafas : 24 kali/menit• Suhu : 36,6 0C, aksiler
LAPORAN KASUS
Kepala / leher: Normocephali, konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-) , pembesaran KGB (-)
Thorax- Pulmo
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetrisPalpasi : fremitus raba dextra=sinistraPerkusi : sonor di seluruh lapangan paruAuskultasi : vesikuler (+/-), ronki (-/-), wheezing (-/-)
- CorInspeksi : ictus cordis tidak tampakPalpasi : ictus cordis tidak terabaPerkusi : batas kanan ICS 2 parasternal line dextra
batas kiri ICS V midclavicular line sinistra Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)
LAPORAN KASUS
• Abdomen : cembung, distended (+), shifting dunlles (+)
• Hepar: pembesaran (-), Limpa: pembesaran (-)Ekstremitas : • Kulit : hiperpigmentasi (-),petechiae (-)• Atas : Akral hangat• Bawah : Edema tungkai (-/-), varices (-/-),
refleks patella (+/+)
LAPORAN KASUS
Status GinekologiGenitalia eksterna & interna• Inspeksi : sikatrik (-), hematom (-), vulva
bersih, ulkus (-), edem (-), pus (-), darah (-)• Palpasi : nyeri tekan (-)• Pemeriksaan Dalam : v/v normal, massa (-)
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Penunjang:
LAPORAN KASUS
Darah Lengkap 15 Januari 2015
Leukosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
8.000/mm3
14,5 gr/dl
43,1 %
371.000/mm3
Kimia Darah
Glukosa Darah Sewaktu
Ureum
Creatinin
130 mg/dl
34,4 mg/dl
8,6 mg/dl
Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida
134 Mmol/L
3,0 Mmol/L
101 Mmo/L
Kimia Darah 16 Januari 2015
GDS 83 mg/dl
SGOT 30
SGPT 22
Bilirubin total 0,6
Bilirubin direck 0,2
Bilirubin indireck 0,4
Protein total 6,7
Albumin 3,8
Globulin 2,9
Cholestrol 222
Asam urat 7,5
Ureum 33,4
Creatiin 0,9
Pemeriksaan Penunjang:
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Serologi 17 Januari 2015
HbsAg NR
Kimia Darah
Na 134
K 2,7
Chlorida 98
Kimia Darah 19 Januari 2015
Na 132
K 3,2
Chlorida 101
Pemeriksaan Serologi
CEA 1,07
AFP 2,22
Pemeriksaan Serologi 20 Januari 2015
CA125 185,28
Gambaran USG Keterangan :Abdominal asites intra cavum peritoneum sulit di deteksi.
LAPORAN KASUS
Hasil MSCT abdomen & PA
LAPORAN KASUS
Diagnosis KerjaCa ovarium
LAPORAN KASUS
Follow Up
LAPORAN KASUS
No Tanggal Follow up Lab
1 15-1-15
19.00
Menerima pasien baru dari IGD, dengan diagnosa efusi
pleura sinistra + asites
Leukosit: 8.800/mm3
Hb: 14,5 gr/dl
HCT: 43,1 %
Tr: 371.000/mm3
GDS: 130
Ureum : 34,4 gr/dl
Creatinin: 8,6 gr/dl
Natrium : 134 mmol/L
Kalium : 3,0 mmol/L
Chloride: 101 mml/L
Follow Up
LAPORAN KASUS
2 16-01-2015 S: Sesak (+), batuk (+), perut terasa penuh
O: Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M5V6. Tekanan darah 130/90 mmHg,
nadi 84x/menit, nafas 28x/menit, suhu 36,70C, anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/-)
A: Efusi Pleura S
P: - Inj. Furosemid 3x1 amp
- Drip KCL 1 fl dalam RL 12 tpm
- Cek KDL, HbsAg, USG abdomen
3 17-01-15 S: nyeri perut bagian kanan (+), sesak (-), batuk (+), pusing (+)
O: Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah 140/90 mmHg,
nadi 104x/menit, nafas 24x/menit, suhu 36,70C, anemis -/-, rho (-/-), ves (+/+)
A: Efusi pleura sinistra
P: - Inj. Furosemid 3x1 amp
- Drip KCL 1 fl dalam RL 12 tpm
- Konsul Sp.PD
Follow Up
LAPORAN KASUS
4 18-01-15 S: sesak (-), nyeri perut (-)
O: Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5.
Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 88x/menit, nafas 16
x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, rho (-/-), ves (+/+)
A: Efusi pleura sinistra
P: - Mengganti furosemid injeksi menjadi tablet
5 19-01-15 S: Sesak (+), perut terasa penuh
O: Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5.
Tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 80x/menit, nafas
20x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/+)
A: Efusi pleura sinistra
P: - Inj. Furosemid 3x1 amp
- Drip KCL 1 fl dalam RL 12 tpm
- Cek CEA, ALP
- Konsul dr.Sp.OG
Konsul dr.Sp.OG, advice :
-Cek CEA 125
-MSCT Abdomen dgn
kontras
LAPORAN KASUS6 20-01-15 S : sesak (+), nyeri perut (-)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C,
anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/+)
A: Efusi pleura sinistra
P: - Inj. Furosemid 3x1 amp
- Drip KCL 1 fl dalam RL 12 tpm
- KSR tab 3x1
- Cek CEA, ALP
- Co. Sp.PD, Sp.OG
- Cek CA 125
- Pro MSCT Abdomen
Hasil CEA 125 : 185,28
7 22-01-15 S : sesak (+), nyeri perut (-)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah
120/90 mmHg, nadi 88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C,
anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/+)
A: Efusi pleura sinistra + asites
P: - Inj. Furosemid 3x1 amp
- Drip KCL 1 fl dalam RL 12 tpm
- KSR tab 3x1
Hasil MSCT abdomen keluar,
konsul dr.Sp.OG
-Alih rawat kandungan dr.Sp.OG
Cek lab untuk persiapan operasi
LAPORAN KASUS
8 23-01-15 S : sesak (+), nyeri perut (-)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah 120/90
mmHg, nadi 88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, Rho (-/-), ves
(+/+), asites (+)
A: Ca.ovarium
P: persiapan operasi
9 24-01-15 S : sesak (+), nyeri perut (-), pusing (-)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah 120/90
mmHg, nadi 88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, Rho (-/-), ves
(+/+)
A: Ca ovarium
P: - Inj. Furosemid 3x1 amp
- Cek elektrolit jika > 3,6 stop drip KCL
- Rontgen thorax jika ro.thorax abnormal konsul paru
- EKG konsul jantung
- Co. IPD untuk laparotomi
LAPORAN KASUS
10 25-01-15 S : sesak (+), nyeri perut (-)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah 120/90 mmHg, nadi
88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/+), asites (+)
A: Ca ovarium
P: Terapi lanjut
11 26-01-15 S : sesak (+), nyeri perut (+)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah 120/90 mmHg, nadi
88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/+)
A: Ca ovarium
P: - terapi lanjut
- Persiapan operasi
- Persiapan FNAB
12 27-01-15 S : sesak (+), nyeri perut (+)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi
88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/+)
A: Ca ovarium
P: - Persiapan FNAB
- Cek 112, BT/CT, UL, LED, 112
LAPORAN KASUS
15 30-01-15 S : sesak (-), perut terasa penuh
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah 120/90
mmHg, nadi 88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, Rho (-/-),
ves (+/+), asites (+)
A: Ca ovarium
P: - Ranitidin inj. 2x1 iv
- Metoklopramid inj. 3x1 iv
- Antasida syrp 3xC1
- RL+drip tramadol 1 amp 14 tpm
- Rencana pap smear
30-01-15
19.30
S : infus tidak bisa terpasang karena edem & pasien mengeluh nyeri perut Lapor dr.ruangan :
- Ganti obat oral
- Ranitidin 2x1 tab
- Tramadol 3x1 tab
- Meloxxicam supp 1
16 31-01-15 S : keluhan (-)
O: Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan darah 120/90
mmHg, nadi 88x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,30C, anemis -/-, Rho (-/-),
ves (+/+), asites (+)
A: Ca ovarium
P: terapi lanjut
Pasien meminta pulang paksa
LAPORAN KASUS
13 28-01-15 S : sesak (+), nyeri perut (-), pusing (-)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan
darah 130/100 mmHg, nadi 88x/menit, nafas 22x/menit, suhu
36,30C, anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/+)
A: Ca ovarium
P: - Tx. Lanjut
- Pro USG hari ini
14 29-01-15 S : sesak (-), perut terasa penuh , pusing (-)
O : Kesadaran compos mentis, GCS 15 E4M6V5. Tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 88x/menit, nafas 22x/menit, suhu
36,30C, anemis -/-, Rho (-/-), ves (+/+), asites (+)
A: Ca ovarium
P: - Persiapan FNAB+ USG guiding
Hasil konsul dr.Sp.Rad & Sp.PA
:
-Telah dilakukan USG guiding
dengan kedalaman fungsi 5-6
cm
-FNAB Regio Ovarium dextra :
ditemukan sel malignancy,
pendapat : Adenocarsinoma,
Diagnosa klinis : Ca ovarium
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Definisi
Ca Ovarium
• Kanker indung telur atau kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur).
• Kanker ovarium berasal dari sel – sel yang menyusun ovarium yaitu sel epitelial, sel germinal dan sel stromal. (Schorge, dkk,2007)
3.2. Etiologi1 • Hipotesis Incessant Ovulation
2 • Hipotesis Gonadotropin
3 • Hipotesis androgen
4 • Hipotesis progesteron
5 • Teori kontaminasi pelvis
Faktor Resiko
Faktor Resiko
Paritas
Usia Lanjut
Riwayat keluarga
Faktor lingkungan
Diagnosis
Berikut adalah tabel gejala dan tanda yang sering ditemui pada karsinoma ovarium : (7)
Sahil, M.Fauzi, 2007
Diagnosis
Aziz dkk, 2006
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
USG transvaginal color doppler
CT scan
MRI
Tumor markerCA-125
Aziz, M.Farid and Andrijono, Saifuddin,Abdul Bari, 2006
Pola penyebaran ca
ovariumTranscoelomic
Limfatik
Hematogen
Transdiafragma
Aziz, M.Farid and Andrijono, Saifuddin,Abdul Bari, 2006
Stadium kanker ovarium disusun menurut keadaan yang ditemukan pada operasi eksplorasi. Menurut International Federation of Gynecologist an Obstetricians (FIGO) 1987 klasifikasi stadium kanker ovarium adalah sebagai berikut : (1) (3) (7)
rimer (FIGO,1987)
Stadium I
Pertumbuhan terbatas pada ovarium
1. Stadium Ia : pertumbuhan terbatas pada 1 ovarium; tidak ada ascites yang
berisi sel ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan luar, kapsul utuh.
2. Stadium Ib : pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium; tidak ada ascites
berisi sel ganas, tidak ada tumor di permukaan luar, kapsul intak.
3. Stadium Ic :tumor dengan stadium I a atau I b tetapi ada tumor di permukaan
luar satu atau kedua ovarium; atau dengan kapsul pecah; atau dengan ascites
berisi sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif.
Stadium II
Pertumbuhan pada satu atau kedua ovarium dengan perluasan ke panggul
1. Stadium II a: perluasan dan atau metastasis ke uterus dan atau tuba.
2. Stadium II b : perluasan ke jaringan pelvis lainnya.
3. Stadium II c: tumor stadium II a atau II b tetapi dengan tumor pada
permukaan satu atau kedua ovarium; kapsul pecah atau dengan ascites
yang mengandung sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif.
Helm, William C and Edwards, Robert P, 2010
Stadium III
Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implan di peritoneum di luar pelvis dan atau kgb
retroperitoneal atau inguinal positif. Metastasis permukaan liver masuk stadium III. Tumor terbatas pada
pelvis kecil, tetapi secara histologik terbukti meluas ke usus besar atau omentum.
1. Stadium III a : tumor terbatas di pelvis kecil dengan kgb negatif, tetapi secara histologik dan dikonfirmasi
secara mikroskopik adanya penumbuhan (seeding) di permukaan peritoneum abdominal.
2. Stadium III b : tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implan di permukaan peritoneum dan
terbukti secara makroskopik, diameter tidak melebihi 2 cm dan kgb negatif.
3. Stadium III c : implan di abdomen dengan diameter > 2 cm dan atau kgb retroperitoneal atau inguinal
positif.
Stadium IV
Penumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh. Bila efusi pleura dan hasil
sitologinya positif dimasukkan dalam stadium IV. Begitu juga metastasis ke parenkim liver.
Helm, William C and Edwards, Robert P, 2010
Penatalaksanaan
• Konsep dasar penatalaksanaan kanker ovarium sangat ditentukan oleh stadium, derajat diferensiasi, fertilitas dan keadaan umum penderita.
• Pengobatan utama adalah operasi pengangkatan tumor primer dan metastasisnya dan bila perlu diberikan terapi ajuvan seperti kemoterapi, radioterapi intraperitoneal radiocolloid atau whole abdominal radiation), imunoterapi/ terapi biologi dan terapi hormon.
BAB IV
PEMBAHASAN
Fakta Teori• Perut membesar
• Sesak nafas
• Nyeri pada perut
Faktor Risiko terjadinya Ca Ovarium :
Usia Lanjut
Menarche dini
Nullipara
wanita dengan paritas yang tinggi memiliki risiko
terjadinya kanker ovarium yang lebih rendah daripada
nulipara yaitu dengan risiko relatif 0,7.
Penggunaan kontrasepsi
Pemakaian pil kontrasepsi dapat menurunkan risiko
terhadap kejadian karsinoma ovarium sebanyak 30%
sampai 60%. (7)
Obat-obat yang meningkatkan kesuburan (Fertility
Drugs)
Menurut hipotesis incessant ovulation dan hipotesis
gonadotropin, pemakaian obat penyubur ini jelas akan
meningkatkan risiko relatif terjadinya kanker ovarium.
Anamnesa
Fakta Teori
• Perut membesar
• Sesak nafas
• Nyeri pada perut
Faktor herediter
Dari satu studi metanalisis pada tahun
1988 ditemukan risiko relatif yang
meningkat dan berbeda pada anggota
keluarga lapis pertama.
Gejala Klinis :
Pembesaran perut
Nyeri perut
Gejala-gejala dyspepsia
Gangguan buang air kecil/besar
Penurunan berat badan
Gangguan Haid
Pembesaran kelenjar inguinal
Fakta Teori
KU : sakit sedang
Mata : konjungtiva anemis (+/+)
Telinga/hidung/tenggorokan : Faring
hiperemis (-)
Leher
pembesaran KGB submandibula (-),
nyeri (-)
Thorax
Kulit : ruam makulopapular (-)
eritema, hiperpigmentasi (-),petechiae
(-)
Jantung: S1S2 Tunggal, Reguler,
murmur (-), gallop (-)
Paru : Vesikuler (+/-), Rhonki
(-/-), Wheezing (-/-), perkusi : sonor
pada paru kanan dan redup pada paru
kiri
Tanda paling penting adanya kanker ovarium adalah
ditemukannya massa tumor di pelvis. Bila tumor
tersebut padat bentuknya irregular dan terfiksir ke
dinding panggul, keganasan perlu dicurigai. Bila di
bagian atas abdomen ditemukan juga massa disertai
ascites, keganasan hampir dapat dipastikan. (3)
Cairan ascites yang mengandung sel tumor ganas
dapat menembus diafragma sebelah kanan sehingga
mencapai rongga pleura. Implantasi sel-sel tumor
ganas di rongga pleura akan menimbulkan efusi
pleura. (3)
Aziz, M.Farid and Andrijono, Saifuddin,Abdul Bari, 2006
Pemeriksaan Fisik
Fakta TeoriAbdomenAbdomen : cembung, distended (+), shifting dunlles (+) Hepar: pembesaran (-), Limpa: pembesaran (-) EkstremitasKulit : hiperpigmentasi (-), petechiae(-)Atas : Akral hangatBawah : Edema tungkai (-/-), varices (-/-), refleks patella (+/+) Genitalia eksterna & internaInspeksi : sikatrik (-), hematom (-), vulva bersih, ulkus (-), edem (-), pus(-), darah (-)Palpasi : nyeri tekan (-) Pemeriksaan Dalam : v/v normal, massa (-)
Penyebaran dimulai jika tumor telah menginvasi
kapsul. Selanjutnya sel-sel tumor yang mengalami
eksfoliasi akan menyebar sepanjang permukaan
peritoneum kavum abdomen (transcoelomic)
mengikuti aliran cairan peritoneum. Dengan adanya
pengaruh gerakan pernafasan maka aliran cairan
peritoneum akan mengalir dari pelvis ke fossa
paracolica, terutama yang kanan, ke mesentrium dan
ke hemidiafragma kanan.
Aziz, M.Farid and Andrijono, Saifuddin,Abdul Bari, 2006
Fakta Teori
Laboratorium :
Darah Lengkap :
USG
FNAB
Pemeriksaan serologis
CA 125 : 185, 28
Pada pemeriksaan USG dapat
membedakan gambaran radiografi massa
adneksa jinak dan ganas. Gambaran
ganas (maligna) berupa:
- Solid atau kistik
- Septa multiple dengan ukuran >3 mm
- Bilateral
- ascites
Pemeriksaan CA-125 ditemukan pertama kali pada tahun 1980, merupakan antigen diekspresikan oleh 80 % kanker ovarium epitel nonmucinous. Nilai yang > 35 U/ml dinyatakan abnormal
Pemeriksaan Penunjang
Fakta Teori
IVFD RL20 tpm
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
Inj. Furosemid 3x1 amp
Drip KCL 1 fl dalam RL 12 tpm
Meloxicam supp No.1
Pengobatan utama kanker ovarium stadium I adalah operasi yang
terdiri atas histerektomi totalis periabdominalis,
salpingooforektomi bilateralis, apendektomi dan surgical staging.
(3)
Kemoterapi
Sejak tahun 1980 kemoterapi dengan berbasis cisplatin telah
dipakai untuk pengobatan kanker ovarium stadium lanjut. Untuk
stadium I atau lanjut dapat diberikan kemoterapi tunggal ataupun
kombinasi. Berdasarkan penelitian protokol kemoterapi yang
dianjurkan untuk kanker ovarium stadium lanjut adalah kombinasi
paklitaksel (golongan plant alkaloid) dan karboplatin. (3)
Sejumlah obat sitostatika yang telah digunakan ialah agents
alkylating (seperti cyclophosphamide, chlorambucil), antimetabolit
(seperti MTX/methotrexate dan 5 Floourouracil/5 FU), antibiotika
(seperti adriamisin) dan agen lain seperti cis-platinum. Pelbagai
kombinasi yang digunakan ternyata menunjukkan potensi yang
berarti. (8)
Penatalaksanaan
Prognosis
Fakta Teori
Pasien baru mengalami sakit
seperti ini.
Menurut National Cancer Institute faktor
prognostik kanker ovarium ialah sebagai
berikut
Keadaan umum yang baik
Tipe sel bukan mucinous dan clear cell
Well differentiated tumor
Ukuran tumor sebelum debulking kecil
Tidak terjadi ascites
Tumor residu kecil setelah operasi
sitoreduksi pertama.
top related