presentasi ketahanan pangan dti (ferry julianto)
Post on 06-Jun-2015
2.096 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SEMINAR NASIONALSEMINAR NASIONAL PENGUATAN STRATEGI PENGUATAN STRATEGI
KETAHANAN PANGAN NASIONALKETAHANAN PANGAN NASIONALFerry J JuliantonoFerry J Juliantono
Ketua Umum Dewan Tani IndonesiaKetua Umum Dewan Tani Indonesia
Senin, 25 Februari 2008Senin, 25 Februari 2008Hotel Bidakara JakartaHotel Bidakara Jakarta
Diselengarakan oleh Diselengarakan oleh CIDESCIDES
Food is Life and Without Food…..?
Aku bertanya kepadamu, sedangkan rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, mala-petaka dalam waktu jang dekat kalau soal makanan rakjat tidak segera dipetjahkan, sedangkan soal persediaan makanan rakjat ini, bagi kita adalah soal hidup atau mati…… Tjamkan, sekali lagi tjamkan, kalau kita tidak “ampakkan” soal makanan rakjat ini setjara besar-besaran, setjara radikal dan revolusioner, kita akan mengalami tjelaka (Soekarno 1952, Presiden RI Pertama).
KONDISI INDONESIA SAAT INIKONDISI INDONESIA SAAT INI Majalah Foreign Policy (Juli 2007) memaparkan hasil riset Majalah Foreign Policy (Juli 2007) memaparkan hasil riset
lembaga The Fund for Peace tentang negara gagal di dunia. lembaga The Fund for Peace tentang negara gagal di dunia. Indonesia masuk daftar negara gagal karena berada di peringkat Indonesia masuk daftar negara gagal karena berada di peringkat ke-60 dari 177 negarake-60 dari 177 negara. Hal itu dibuktikan, Indonesia belum . Hal itu dibuktikan, Indonesia belum menghasilkan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.menghasilkan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
Laporan World Economic Forum menunjukkan, daya saing SDM Laporan World Economic Forum menunjukkan, daya saing SDM Indonesia masih berada di urutan Indonesia masih berada di urutan ke-50 dari 125 negara.ke-50 dari 125 negara.
Heritage Foundation menunjukkan, indeks kebebasan ekonomi Heritage Foundation menunjukkan, indeks kebebasan ekonomi 110 dari 157110 dari 157..
The Economist, indeks kualitas hidup The Economist, indeks kualitas hidup 71 dari 111.71 dari 111.· ·
Reporters Without Borders, indeks kebebasan pers Reporters Without Borders, indeks kebebasan pers 102 dari 102 dari 167.167.
International Transparancy, indeks KKN International Transparancy, indeks KKN 130 dari 163.130 dari 163.··
UNDP, indeks pembangunan SDM UNDP, indeks pembangunan SDM 110 dari 177.110 dari 177. Data UNDP akhir November lalu ttg Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Data UNDP akhir November lalu ttg Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index=HDI), Indonesia berada di posisi 110, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Index=HDI), Indonesia berada di posisi 110, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura (25), Malaysia (63) dan Thailand (78) bahkan Vietnam yang berada di posisi 107. Singapura (25), Malaysia (63) dan Thailand (78) bahkan Vietnam yang berada di posisi 107. Capaian tergambar melalui peringkat HDI tersebut berkorelasi langsung dgn 4 indikator pokok: Capaian tergambar melalui peringkat HDI tersebut berkorelasi langsung dgn 4 indikator pokok: angka harapan hidup, angka melek huruf, rata2 lama sekolah dan kemampuan daya beli. angka harapan hidup, angka melek huruf, rata2 lama sekolah dan kemampuan daya beli.
Kini, Indonesia sedang mengalami krisis pangan. Harga sembako Kini, Indonesia sedang mengalami krisis pangan. Harga sembako seperti beras, gula dan minyak goreng semakin hari semakin tidak seperti beras, gula dan minyak goreng semakin hari semakin tidak terjangkau oleh daya beli rakyat. Akibatnya, prahara kekurangan terjangkau oleh daya beli rakyat. Akibatnya, prahara kekurangan pangan dan gizi buruk merebak di berbagai daerah. Indonesia pangan dan gizi buruk merebak di berbagai daerah. Indonesia telah kehilangan swasembada pangan dan produksi beras telah kehilangan swasembada pangan dan produksi beras makin menurun. Pada 2007 produksi gabah kering direncanakan makin menurun. Pada 2007 produksi gabah kering direncanakan hanya 53,1 juta ton atau turun 1,2 juta ton jika dibandingkan hanya 53,1 juta ton atau turun 1,2 juta ton jika dibandingkan pada 2006. pada 2006.
Indonesia kini mengambil kebijakan Indonesia kini mengambil kebijakan mengutamakan impor, membuat petani mengutamakan impor, membuat petani semakin miskin karena intensif impor dinikmati semakin miskin karena intensif impor dinikmati petani negara pengekspor. Fakta dan angka petani negara pengekspor. Fakta dan angka impor pangan Indonesia menunjukkan:impor pangan Indonesia menunjukkan:a. Beras : 2,5 juta ton/thn (terbesar di dunia)a. Beras : 2,5 juta ton/thn (terbesar di dunia)b. Gula : 2,0 juta ton/thn (terbesar kedua b. Gula : 2,0 juta ton/thn (terbesar kedua didunia)didunia)c. Kedelai : 1,2 juta ton/thnc. Kedelai : 1,2 juta ton/thnd. Jagung : 1, 3 juta ton/thnd. Jagung : 1, 3 juta ton/thne. Gandum : 5,0 juta ton/tahune. Gandum : 5,0 juta ton/tahunf. Sapi : 550.000 ekor/thnf. Sapi : 550.000 ekor/thng. Garam : 1,5 juta ton/thng. Garam : 1,5 juta ton/thn
Konsumsi/Kapita/Th Konsumsi/Kapita/Th Indonesia :Indonesia :
BerasBeras 133 Kg133 KgIkan Ikan 26 Kg (Malaysia 45 kg, 26 Kg (Malaysia 45 kg,
Jepang 60 kg) Jepang 60 kg) AyamAyam 3,8 Kg (Malaysia 23 kg, 3,8 Kg (Malaysia 23 kg, Filipina Filipina 4 Kg, Thailand 16,8 kg).4 Kg, Thailand 16,8 kg).Buah-Buah- 40,06 Kg (Jepang 120 kg, 40,06 Kg (Jepang 120 kg, BuahanBuahan Amerika 75 kg, Rekomendasi Amerika 75 kg, Rekomendasi
FAO 65,75 kg)FAO 65,75 kg)GulaGula 15,6 Kg (rata15,6 Kg (rata22 dunia 25,1 kg) dunia 25,1 kg)SayuranSayuran 37,94 Kg (Amerika 95 kg, 37,94 Kg (Amerika 95 kg,
Rekomendasi FAO 65,75 kg)Rekomendasi FAO 65,75 kg)
Perbandingan Konsumsi (Daging, Perbandingan Konsumsi (Daging, Telur dan Susu) Beberapa Negara Telur dan Susu) Beberapa Negara Asia dan Asean (1999 – 2004)Asia dan Asean (1999 – 2004)
Konsumsi (Kg/Kap/Thn)Konsumsi (Kg/Kap/Thn)DagingDaging TelurTelur Susu Susu
1.1. IndonesiaIndonesia 7,10 7,10 3,48 3,48 6,50 6,50
2.2. BangladeshBangladesh 3,08 3,08 0,68 0,68 31,5531,55
3.3. ChinaChina 43,4043,40 10,110,1 2,96 2,96
4.4. JapanJapan 25,9725,97 20,5420,54 10,7210,72
5.5. MalaysiaMalaysia 4848 17,6217,62 3,82 3,82
6.6. PhilippinesPhilippines 1818 4,51 4,51 0,25 0,25
7.7. ThailandThailand 2525 9,15 9,15 2,04 2,04
No.No. NegaraNegara
diolah dari berbagai sumber)diolah dari berbagai sumber)• Konsumsi / Kap. perlu meningkatKonsumsi / Kap. perlu meningkat
Konsumsi Ikan per Konsumsi Ikan per kapita/tahun:kapita/tahun:
Indonesia(kg) Malaysia(kg) Jepang(kg)
26 45 60
Indonesia Indonesia : 6,50 Kg < Standard : 6,50 Kg < Standard gizi nasional 7,2 Kggizi nasional 7,2 KgKamboja Kamboja : 12,97 kg: 12,97 kgBangladesh : 31,55 kgBangladesh : 31,55 kgIndiaIndia : 60 kg : 60 kg
Konsumsi susu/kapita/tahun Indonesia perlu Konsumsi susu/kapita/tahun Indonesia perlu ditingkatkanditingkatkan
Konsumsi susu/kapita/th :Konsumsi susu/kapita/th :
Prosentase Impor Prosentase Impor Terhadap Kebutuhan Terhadap Kebutuhan Nasional:Nasional:
KomoditiKomoditi Pemenuhan Pemenuhan dari Impor dari Impor
(%) (%) Daging sapiDaging sapi 2525
Garam Garam 5050
KedelaiKedelai 4545
JagungJagung 1010
Kacang Tanah Kacang Tanah 1515
SusuSusu 7070
GulaGula 3030
Peringkat Indonesia di Peringkat Indonesia di DuniaDunia
KomoditiKomoditi Peringkat Peringkat DuniaDunia
KomoditiKomoditi Peringkat Peringkat DuniaDunia
Biji-bijian 6Biji-bijian 6Beras 3Beras 3Teh 6 Teh 6 Kopi 4Kopi 4Coklat 3Coklat 3Minyak Sawit 2Minyak Sawit 2Lada Putih 1Lada Putih 1Lada Hitam 3Lada Hitam 3
Karet Alam 2Karet Alam 2Total Karet 4Total Karet 4(+ Sintetik) (+ Sintetik) Tembaga 3Tembaga 3Timah 2Timah 2Nikel 6Nikel 6Emas 8Emas 8Gas Alam 6Gas Alam 6Batubara 9Batubara 9
Sumber: World in Figures 2003 - The Economist
NettExportir
• Penduduk Banyak
• Utang Negara Besar
• Potensi Pangan Tersedia
• Kebutuhan Dunia Besar
Kebijakan Pangan RI
Swasembada
PENURUNAN ANGKA KETERSEDIAAN PENURUNAN ANGKA KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL PANGAN LOKAL
Yang diakibatkan oleh :
1. Konversi Lahan
2. Kehilangan Insentif
- Kalah bersaing dengan produk impor
- Kurang Dukungan dari pemerintah (Instrument fiskal, moneter, distribusi dll)
3. Miss management perencanaan dan pengelolaan pembangunan pertanian
4. Kuranganya perhatian secara politik terhadap persoalan dan masalah pangan/pertanian
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SAAT INI
1.1. Segera dilakukannya Program Segera dilakukannya Program Pembaharuan Agraria NasionalPembaharuan Agraria Nasional
2.2. Percepatan Program Diversifikasi Percepatan Program Diversifikasi Pangan Pangan
3.3. Menjamin ketersedian Input Produksi Menjamin ketersedian Input Produksi pertanian pertanian
4.4. Memastikan tersedianya sumber Memastikan tersedianya sumber pembiayaan bagi sektor pertanian pembiayaan bagi sektor pertanian
5.5. Membangun Industri Pertanian berbasis Membangun Industri Pertanian berbasis masyarakatmasyarakat
6.6. Mereformasi Dewan Ketahanan Pangan Mereformasi Dewan Ketahanan Pangan 7.7. Memperjuangkan Pertanian Nasional Memperjuangkan Pertanian Nasional
dalam forum WTOdalam forum WTO8.8. Penguatan Kelembagaan Petani Penguatan Kelembagaan Petani
top related