presentasi farmako
Post on 21-Jul-2015
171 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HAYATUL HAMIDAH 0902101010056
Anti Konvulsi merupakan golongan obat yang identik dan sering
hanya digunakan pada kasus- kasus kejang karena Epilepsi.
Mekanisme kerja obat Antikonvulsan ini yang terpenting ada 2, yaitu
: - Mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron dan fokus epilepsi. - Mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron normal akibat pengaruh dari fokus epilepsi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat antikonvulsan :
- Diindikasikan untuk mengatasi seizurez pada penanganan epilepsi- Penghentian mendadak dapat memicu menimbulkan seizures (epilepsi) - Menyebabkan mengantuk
- Hindari penggunaan bersama dengan alkohol atau obat lain yang dapatmenyebabkan mengantuk - Dosis terlupa : Gunakan obat antikonvulsan dengan interval waktu yang teratur. jika terlupa 1 dosis segera minum setelah ingat. Jika sudah mendekati dosis berikutnya, minum dosis berikutnya. Gunakan secara teraturkembali. Jangan mendobel atau menambah dosis.
Obat saraf golongan antikonvulsan / obat epilepsi Obat epilepsi terbagi dalam 8 golongan : 1. Golongan Hidantoin: Fenitoin, Mefenotoin, Etotoin.2. Golongan Barbiturat: Fenobarbital, Primidon.
3. Golongan Oksazolidindion: Trimetadion.4. Golongan Suksinimid: Etosuksimid, Karbamazepin, Ox
Carbazepine5. Golongan Benzodiazepin: Diazepam, Klonazepam,
Nitrazepam, Levetiracetam
6. 7. 8. 9.
Golongan Asam Valproat dan garamnya (Divalproex Na) Golongan Phenyltriazine; Lamotrigine. Golongan Gabapentin dan turunannya (Pregabalin) Lainnya: Fenasemid, Topiramate
INTERAKSI KELOMPOK ANTIKONVULSAN : Antikonvulsan Depresan lain
Akibatnya : mengantuk, pusing, kehilangan koordinasi motorik dankewaspadaan mental. Pada keaadaan parah timbul kegagalan peredaran darah dan gangguan fungsi pernafasan, menyebabkan koma dan kematian.
Antikonvulsan Antipsikotika
Efek antikonvulsi dapat berkurang. Akibatnya : kenyang tak tertanggulangidengan baik karena kedua obat ini merupakan depresan SSP, dapat terjadi depresi aditif dengan gejala mengantuk, pusing, hilang koordinasi motorik dan kewaspadaan mental.
INTERAKSI ANTIKONVULSAN SATU PER SATU Interaksi karbamazepin
Karbamazepin-Antikoagulan
efek anti koagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya : walaupun diberikan antikoagulan, darah tetap membeku.
Karbamazepin - Antibiotika Eritromisin
Efek karbamazepin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak karbamazepi. Gejala yang dilaporkan antara lain mual, pusing, nanar, nyeri perut. Karbamazepin Metadon
Efek metadon dapat berkurang. Akibatnya : ketagihan tak dapat dikendalikan dengan baik
Interaksi Fenitoin Fenitoin Alkohol
Efek Fenitoin dapat berkurang. Akibatnya : Kejang tak terkendali dengan baik. Karena kedua obat merupakan
depresan sistem saraf pusat, amati terjadinya gejala depresi berlebihan. Fenitoin Obat asma
Efek fenitoin dapat berkurang. Akibatnya: serangan kejang tak terkendali dengan baik.
Fenitoin Antikoagulan
efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping merugian mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain; gangguan penglihatan, nanar. Interaksi ini terutama terjadi dengan antikoagulan dikumarol.
Fenitoin Barbiturat
Efek fenitoin dapat berkurang. Akibatnya : Serangan kejang tak dapat
terkendali dengan baik.
Fenitoin Kloramfenikol
Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping merugikan mungkin terjadi akibat fenitoin yang terlalu banyak. Gejala yang dilaporkan antara lain;
gangguan penglihatan, nanar.
Interaksi primidon Primidon Alkohol
Efek primidon dapat berkurang. Akibatnya : serangan kejang tak dapatdikendalikan dengan baik. Karena kedua obat merupakan depresan sistem saraf pusat, amati timbulnya gejala akibat depresi berlebihan : mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.
Primidon Kortikosteroida
Efek kortikosteroid dapat berkurang. Kortikosteroid digunakan untuk artritis,
alergi berat, asma, gangguan endokrin, leukimia, kolitis dan enteritis, sertaberbagai penyakit kulit, paru0paru dan mata. Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.
Primidon Fenitoin
Efek fenitoin dapat berkurang. Fenitoin juga merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengedalikan kejang. Akibatnya : serangan kejang tak dapat dikendalikan sesuai dengan yang dikehendaki. Interaksi ini beragam, bergantung pada perorangan. Pada beberapa pasien efek fenitoin dapat bertambah jika dosis primidon meningkat. Pada pasien lain efek primidon yang meningkat.
Interaksi asam valproat Asam valproat Fenobarbital
Efek fenobarbital dapat meningkat. Akibatnya ; karena kedua obat merupakan antidepresan ssp, amati terjadinya gejala akibat depresi berlebihan : sedasi berlebihan, mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan
mental.
Asam valproat Primidon
Efek primidon dapat bertambah. Akibatnya : terjadi efek samping merugikan akibat terlalu
banyak primidon. Gejala yang dilaporkan a.l bingung, nanar,sedasi berlebihan, mengantuk, pusing, hilang kewaspadaan mental.
Asam valproat Fenitoin
Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Gejala yang
dilaporkan adalah gangguan penglihatan, nanar. Karena keduaobat merupakan depresan ssp, amati terjadinya gejala akibat depresi berlebihan : mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.
top related