praktikum metalurgi fisik
Post on 01-Jun-2018
254 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
1/63
LAPORAN PRAKTIKUM
METALURGI FISIK
Disusun Oleh :
Kelompok : 4
Nandar Firdaus Saputra (2112142001)
Fadlan Febrian Nugraha (2112142012)
hmad !au"ik (211214202#)
$ilang %ardiana (21121420&1)
'amdani (21122142040)
Laboratorium Material Tenik
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Jeneral A!"ma #ani
$IMA%I
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
2/63
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
3/63
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
4/63
+(+ Metoa Jomin1------------------------------------------------------------------------------------
%,!OD 'K!K6%-----------------------------------------------------------------------
7 D! DN N.S---------------------------------------------------------------------------
0(' &ata Pen*amatan---------------------------------------------------------------------------------
0(+ Analisis--------------------------------------------------------------------------------------------------
7 K,S%6.N----------------------------------------------------------------------------------------
DF!' 6S!K--------------------------------------------------------------------------------------------
.%'N----------------------------------------------------------------------------------------------------------
%,!.O$'F---------------------------------------------------------------------------------------------------
,ND56.6N-------------------------------------------------------------------------------------
'(' Latar )elakan*------------------------------------------------------------------------------------
'(+ Tu,uan---------------------------------------------------------------------------------------------------
.NDSN !,O'--------------------------------------------------------------------------------
+(' Teori asar--------------------------------------------------------------------------------------------
+(+ Kesetimban*an &ia*ram Fasa-----------------------------------------------------------
+(. &ia*ram Fasa Sistim Satu Kom/onen-----------------------------------------------
+(0 Aturan Fasa------------------------------------------------------------------------------------------
+(3 &ia*ram Fasa &ari &ua Kom/onen--------------------------------------------------
%,!OD 'K!K6%-----------------------------------------------------------------------
.( ' Metoa Praktikum------------------------------------------------------------------------------
7 D! DN N.S---------------------------------------------------------------------------
0(' &ata-------------------------------------------------------------------------------------------------------
0(+ Analisa--------------------------------------------------------------------------------------------------
7 K,S%6.N----------------------------------------------------------------------------------------
3(' Kesim/ulan-------------------------------------------------------------------------------------------
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
5/63
DF!' 6S!K--------------------------------------------------------------------------------------------
.%'N----------------------------------------------------------------------------------------------------------
'K!K6% %,!.6'$ FSK
%aksud dan !uuan
raktikum %etalurgi Fisik ini dilakukan guna menunang teori *ang sedang
atau telah diberikan pada %ata Kuliah %etalurgi Fisik-
!uuan 6tama :
Untuk mengenal alat pengujian, mengetahui bagaimana cara
menggunakannya, dan untuk mengetahui sifat sifat sik
material logam.
Untuk mengetahui parameter parameter pengujian.
Dengan melakukan praktikum ini diharapkan seseorang dapat
menyadari pentingnya suatu analisa sifat sik material yang
dikaitkan dengan penggunaannya di dalam praktek.
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
6/63
%EAT TREATMENT
)A) IPEN&A%ULUAN
erlakuan panas adalah proses pemanasan dan pendinginan untuk
menghasilkan si"at 8 si"at *ang diinginkan- rinsip perlakuan panas ini pada
dasarn*a sangat sederhana *aitu logam dipanaskan dengan lau pemanasan
tertentu hingga menapai temperature tertentu dan kemudian ditahan pada
temperature tersebut dengan 3aktu tertentu serta akhirn*a didinginkan dengan
lau pendinginan tertentu pula-
%etoda pemanasan dan pendinginan dalam proses perlakuan panas ini
tergantung pada perubahan si"at *ang dikehendaki serta tergantung pula enis
logam atau paduann*a- Disamping itu untuk memahami proses perlakuan panas
ini di perlukan pengetahuan diagram "asa serta diagram !!! dan 99!
enis 8 enis perlakuan panas antara lain :
5ardening
Sur"ae 5ardening
reipitation 5ardening
!empering
Spherodi;ing
Stress relie
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
7/63
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
8/63
gambar 4 Diagram TTT (Time temperature transformation
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
9/63
gambar 5 Perubahan fasa akibat proses pendinginan Baja utektoid!
9ontoh di atas :
aa didinginkan dengan epat ke temperature =00>9 ditahan selama 104
detik dan kemudian didinginkan ke temperature kamar-
ada temperature ?=0> berada dalam daerah austenite 8 100@ austenite-
Didinginkan dengan epat dari temperature ?=0>9 ke =00>9 : 100 @
austenite-
Ditahan selama 104 detik pada temperature 2A0>9 : 100@ perlit
Didinginkan dengan epat ke temperature kamar: 100@ perlit
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
10/63
gambar " Diagram CC# $Continous Cooling #ransformation%
'(' Latar )elakan*
Seak ;aman dulu metode heat treatment telah digunakan oleh orang/orang
untuk mengubah si"at/si"at mekanik logam sesuai dengan keinginann*a
ontohn*a dalam pembuatan alat/alat perang seperti uung tombak pedang serta
tameng- ni menunukan bah3a heathreatment adalah metode paling mudah dan
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
11/63
baik *ang dapat digunakan mengubah si"at/si"at mekanik dari suatu material- ada
;aman dahulu logam *ang baik adalah logam *ang keras dan kuat karena
penggunann*a han*a semata untuk peralatan/ peralatan *ang sederhana seperti
pedang uung tombak dan *ang lainn*a- Oleh karena itu metode perlakuan panas
*ang digunakan belum ber
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
12/63
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
13/63
)A) II
LAN&ASAN TEORI
+(' %eat Treatment
roses pemanasan atau pendinginan logam dalam keadaan padat untuk
mengubah si"at/si"at "isis logam dan mekanik dari logam- Salah satu ontohn*a
adalah baa- aa dikeraskan hingga tahan aus dan kemampuan memotongn*a
meningkat atau biasa dapat digunakan untuk dapat memudahkan proses spesimen
lebih lanut-
%elalui proses perlakuan panas *ang tetap tegangan *ang dapat dilakukan
dengan busur puntir dapat diperbesar atau diperkeil- Ketangguhan dapat
ditingkatkan atau dihasilkan suatu permukaan keras disekeliling busi *ang akan
mempengaruhi si"at/si"at logam terutama si"at mekanikn*a-
+(+ Proses - Proses %eat Treartment
1- Cuanhing
Suatu proses pemanasan logam hingga menapai batas autensit *g homogen-
6ntuk mendapatkan kehomogenan ini maka autensit perlu 3aktu pemanasan *g
ukup- Selanutn*a seara epat baa tersebur dielupkan ke dalam media dingin
keepatan pendingin *ang kita inginkan untuk menapai kekerasan baa- ada
3aktu pendinginan *ang epat pada "ase austenit tidak sempat berubah menadi
"erlit atau "erit karena tidak ada kesempatan bagi atom/atom karbon *ang lebih
larut dalam austenit untuk mengadakan pergerakan di"usi dan bentuk sementit
oleh karena itu teradi pada keadaan karbon- Sebagai ontoh dapat mengurangi
kristalinitas dan dengan demikian meningkatkan ketangguhan dari kedua paduan
dan plastik (dihasilkan melalui polimerisasi)-
2- nneling (pelunakan)
roses pelunakan baa dimana proses pemanasan baa diatas temperatur
kritis (?2&9) selanutn*a dibiarkan beberapa lama sampai temperatur marata
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
14/63
disusul dengan perbandingan seara perlahan/lahan sambil diaga agar temperatur
bagian luar dan dalam kira/kira sama hingga diperoleh struktur *g diinginkan
dengan menggunakan media pendingin udara
!uuan proses ini adalah
melunakkan material logam
menghilangkan tegangan dalamEsisa
memperbaiki batu logam
&- Normali;ing
Normali;ing adalah proses peningkatan suhu sampai lebih dari =0 > 9 (10 >
F) di atas & baris atau 9% baris sepenuhn*a ke kisaran ustenite- 5al ini
diadakan pada suhu ini untuk sepenuhn*a mengubah struktur menadi ustenite
dan kemudian dihapus bentuk tungku dan didinginkan pada suhu ruangan di
ba3ah kon
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
15/63
lebih tahan lama-Kasus pengerasan baa biasan*a digunakan untuk meningkatkan
kehidupan obek- 5al ini terutama penting untuk pembuatan bagian mesin tempa
baa karbon dan kepakn*a baa karbon- Kasus pengerasan uga diman"aatkan
untuk aplikasi lain- Kasus pengerasan uga disebut pengerasan permukaan- Kasus
pengerasan telah digunakan selama berabad/abad dan sering digunakan untuk
memproduksi sepatu kuda dan berbagai enis peralatan memasak *ang besar
mengalami keausan- Kasus pengerasan pada dasarn*a adalah sekelompok proses
*ang digunakan untuk meningkatkan kekerasan permukaan ke tingkat *ang lebih
tinggi dari bahan massal- Kasus pengerasan biasan*a dilakukan seara lokal pada
permukaan atas dan untuk kedalaman terbatas- $reater kekerasan biasan*a
berhubungan dengan pakaian *ang lebih baik dan ketahanan lelah-
=- Spheroidi;ing
Spheroidi;ing adalah proses anil *ang digunakan untuk baa karbon tinggi
(9arbonI 0=@) *ang akan menadi mesin atau dingin terbentuk kemudian- 5al
ini dilakukan oleh salah satu ara berikut:
1- anaskan bagian ke suhu di ba3ah garis "erit/ustenite garis 1
atau di ba3ah garis ustenite/sementit pada dasarn*a di ba3ah ?2?
> 9 (1&40 > F) line- !ahan suhu untuk 3aktu *ang lama dan diikuti
dengan pendinginan *ang ukup lambat- tau
2- Siklus beberapa kali antara suhu sedikit di atas dan sedikit di ba3ah
?2? > 9 (1&40 > F) garis katakanlah misaln*a antara ?00 dan ?A0 > 9
(12#2/1&2 > F) dan lambat dingin- tau
&- 6ntuk alat dan panas baa paduan untuk ?A0/00 > 9 (1&2/14?2 > F)
dan tahan selama beberapa am diikuti dengan pendinginan lambat-
+(. Jenis /en*erasan /ermukaan
1- Karburasi proses pengerasan permukaan dengan memanaskan bahan dalam
link lalu dibiarkan beberapa saat pada suhu tersebut dengan tuuan untuk
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
16/63
memberikan lapisan luas pada benda *g akan disepuh dengan keras- .apisan ini
disebut lapisan karbonasi-
2- Karbonitriding merupakan modi"ikasi teknik metalurgi permukaan *ang
digunakan untuk meningkatkan kekerasan permukaan logam sehingga
mengurangi keausan- Selama proses ini atom karbon dan nitrogen men*ebar
interstitiall* menadi logam meniptakan hambatan untuk slip meningkatkan
kekerasan dan modulus dekat permukaan- 9arbonitriding sering diterapkan pada
murah mudah mesin baa karbon rendah untuk menanamkan si"at permukaan
lebih mahal dan sulit untuk bekera nilai dari baa- ermukaan kekerasan berkisar
bagian arbonitrided AA/=2 5'9-
&- 9*aniding disebut karbonitriding air merupakan proses dimana teradi
absorbsi karbon dan N1 untuk memperoleh permukaan *ang keras pada baa
karbon rendah *g sulit dikeraskan- roses ini dilakukan dengan rendaman air
garam terhadap karbonat natrium dan sianida natrium *ang diampur dengan
salah satu bahan klorid
4- Nitriding suatu proses pengerasan permukaan dalam hal ini baa paduan
spesial dipanaskan untuk 3aktu *g lama dalam suatu atmos"er dan gas nitrogen-
aa dipanaskan sampai A10dalam link gas amonia- Nitrid *ang diserap oleh
logam akan membentuk nitrid *ang keras tersebar merata pada permukaan
logam- Seluruh baa dan besi or *ang dapat dikeras haruslah dikeraskan dan
diJtemperJ dahulu sebelum dilakukan proses nitriding dimana temperatur
tempering harus ukup tinggi untuk menaga kestabilan struktur pada proses
nitriding (minimal 10o9 diatas temperatur nitriding)-
roses nitriding dilakukan dengan tuuan:
/ mendapatkan kekerasan permukaan *ang tinggi
/ meningkatkan ketahanan pakai dan si"at antigallingJ
/ meningkatkan ketahanan terhadap umur kelelahan
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
17/63
/ meningkatkan ketahanan terhadap korosi
/ meningkatkan ketahanan kekerasan permukaan terhadap kenaikkan tem peratur
sampai temperatur nitriding-
Keuntungan lain *ang diperoleh dengan proses nitriding ialah: distorsi dan
de"ormasi minimum karena temperatur pemanasan rendah- Di industri
penggunaan proses nitriding terutama dilakukan terhadap:
Komponen komponen mesin untuk kendaraan bermotor antara lain:
/ steering gears
/ *linder heads
/ *linder liners
/ ranksha"ts
/ amsha"ts
/ ball steering oint
/
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
18/63
/ utting tools (high speed steel)
/ rolling tools
/ dra3ing tools
/ dies asting moulds
/ "orging dies dan lain/lain-
Di industri dikenal dua enis proses nitriding *aitu: liBuid nitriding dan gas
nitriding-
ada umumn*a kedua enis proses ini adalah sama dan lama proses dibutuhkan
uga sama tetapi proses gas nitriding biasan*a lebih disukai bila diinginkan
kedalam penetrasi nitrogen *ang lebih besar-
ada proses liBuid nitrididng media *ang digunakan adalah ampuran garam/
garam *aitu: Na9N Na29O& K9l dan beberapa bahan pengakti" lainn*a- ada
proses nitriding media *ang digunakan adalah: gas amonia-
erdasarkan diagram "asa biner Fe/N (gambar 2-=)) dapat diperkirakan
bah3a beberapa lapisan dapat terbentuk pada temperatur A00/=0009 *aitu
berturut/turut pada bagian dalam (dekat substrat) kebagian terluar: L/Fe M/Fe4N
dan /Fe2N-
9hromi;ing dikenal sebagai penga*aan 3ila*ah permukaan baa dengan krom
dengan perlakuan termokimia- Selama pera3atan ini atom kromium men*ebar
pada suhu antara #00 9 dan 1000 9 ke permukaan benda kera
9arburi;ing adalah pera3atan panas proses di mana besi atau baa dipanaskan
di hadapan bahan lain (tetapi di ba3ah titik lebur logams) *ang membebaskan
karbon seperti terurai- ermukaan luar atau kasus ini akan memiliki kandungan
karbon *ang lebih tinggi dari bahan asli- Ketika besi atau baa didinginkan epat
dengan pendinginan kandungan karbon lebih tinggi pada permukaan luar menadi
keras sedangkan inti tetap lembut dan tangguh-
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
19/63
+(0 %al 1an* Mem/en*aru"i La,u Penin*inan
1) Densitas dari media pendingin
Semakin tinggi densitas dari media pendingin maka lau
pendinginan pun akan semakin epat-
2) 7iskositas %edia endingin
Semakin tinggi
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
20/63
!ersihkan specimen dari semua kotoran yang
anaskan specimen sampai temperature tertentu untuk melakukan proses perlakua
akukan penahanan pada temperature tersebut sela
akukan "endinginan pada media # 'ir, *li dan U
+elesai
)A) III
METO&A PRAKTIKUM
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
21/63
)A) I4
&ATA &AN ANALISA
TANGGAL PRAKTIKUM : 20 Desember 2014
NoSpesime
nKekerasan Awa
Tempera!"r
Pemanasan
#ak!"Pena$ana
nPen%in&inan
Kekerasan Ak$ir
Ke!
'-+-
44 /.0 0123
menituenching
air 56,5/
.'-+-
44 /.0 0123
menit 'nnealing /6.6
3.
'-+-44 /.0 012
3menit
%ormali&ing /
4.
'-+-44 /.0 012
3menit
uenchingoli 30,/
Kekerasan diui dengan metoda 'ok3ell 9 P 14?0 N
7ekerasan
/
3
4
5
8
9
$asil "engujian 7ekerasan
7ekerasan a)al uenching 'ir 'nnealing
%ormali&ing uenching *li
Setelah proses heat treatment maka teradi perubahan struktur pada logam- ni
terbukti setelah dilakukann*a ui kekerasan seperti pada table diatas-
roses heat treatment uga bertuuan untuk memperbaiki mampu mesin
mampu bentuk memperbaiki keuletan dan kekuatan material-
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
22/63
)A) 4
KESIMPULAN
erdasarkan perobaan *ang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
*aitu:
1- Kandungan unsur karbon dan unsur/unsur paduan lainn*a pada
material dapat mempengaruhi nilai kekerasann*a-
2- Kekerasan suatu material dipengaruhi oleh media pendinginann*a
*aitu pada perobaan ini air oli udara dan tungku-
&- Kekerasan suatu material dipengaruhi oleh da*a serap media
pendinginn*a-
4- Spesimen *ang memiliki nilai kekerasan tertinggi didapatkan dari
material *ang di dinginkan menggunakan air sedangkan *ang
terendah *ang didinginkan seara normali;ing-
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
23/63
&AFTAR PUSTAKA
1- nropera F-- dan De3itt D-- Fundamental o" 5eat and %ass
!rans"er& ohn Qile* R Sons 2002-2- .aurane 5- 7an 7lak-2001- ,lemen/elemen lmu dan 'eka*asa
%aterial ,disi keenam- ,rlangga : akarta-
&- Surdia !ata R Saito Shinroku- 1##2- engetahuan ahan !eknik-
(edisi kedua)- radn*a aramita :akarta-
4- http:EE333-steelindonesia-omEartileE02heattreatment-html
A- 9allister r- Qilliam D- 1##4- %aterial Siene and ,ngineering edisi
7-5- mstead- !eknologi %ekanik-1##2
=- -5- mstead hilip F Ost3ald dan %*ron .- rgman !eknologi
%ekanik ilid 1#1?- 'aan !-7- 9-- Sharma dan shok Sharma 5eat !reatment riniples
nd !ehniBues-
- shok Sharma 5eat !reatment riniples and !ehniBues-
http://www.steelindonesia.com/article/02heat_treatment.htmlhttp://www.steelindonesia.com/article/02heat_treatment.html -
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
24/63
LAMPIRAN
!ugas :
. :ambar skematik siklus proses perlakuan panas
2- ; 5uen!"in* : Suatu proses pemanasan logam hingga menapai batas
autensit *g homogen- 6ntuk mendapatkan kehomogenan ini maka autensit
perlu 3aktu pemanasan *g ukup- Selanutn*a seara epat baa tersebur
dielupkan ke dalam media dingin keepatan pendingin *ang kita
inginkan untuk menapai kekerasan baa- ada 3aktu pendinginan *angepat pada "ase austenit tidak sempat berubah menadi "erlit atau "erit
karena tidak ada kesempatan bagi atom/atom karbon *ang lebih larut
dalam austenit untuk mengadakan pergerakan di"usi dan bentuk sementit
oleh karena itu teradi pada keadaan karbon-
- Annelin* 6/elunakan7roses pelunakan baa dimana proses pemanasan
baa diatas temperatur kritis (?2&9) selanutn*a dibiarkan beberapa lama
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
25/63
sampai temperatur marata disusul dengan perbandingan seara perlahan/
lahan sambil diaga agar temperatur bagian luar dan dalam kira/kira sama
hingga diperoleh struktur *g diinginkan dengan menggunakan media
pendingin udara-
- Normali8in*adalah proses peningkatan suhu sampai lebih dari =0 > 9
(10 > F) di atas & baris atau 9% baris sepenuhn*a ke kisaran
ustenite- 5al ini diadakan pada suhu ini untuk sepenuhn*a mengubah
struktur menadi ustenite dan kemudian dihapus bentuk tungku dan
didinginkan pada suhu ruangan di ba3ah kon
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
26/63
%AR&ENA)ILIT#
)A) I
PEN&A%ULUAN
5ardenabilit* adalah :
Kepekaan pengerasan melalui proses Cuenhing (pendinginan epat)
Si"at logam besi paduan (baa) *ang menentukan kedalaman dan
distribusi kekerasan *ang ditimbulkan oleh pendinginan epat-
Kapasitas logam besi paduan (baa) untuk bertrans"ormasi sebagian
atau seluruhn*a menadi martensit-
'(' Latar )elakan*
5ardenabilit* adalah ukuran kemampuan suatu material untuk membentuk
"asa martensite- 5ardenabilit* dapat diukur dengan beberapa metode- Diantaran*ametode omin* dan metode grossman- Dari metode tersebut kita akan
mendapatkan kur
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
27/63
enguian bahan logam saat ini semakin meluas baik dalam konstruksi
permesinan bangunan maupun bidang lainn*a- 5al ini disebabkan karena si"at
logam *ang bisa diubah sehingga pengetahuan tentang metalurgi terus
berkembang-
6ntuk mengetahui kualitas suatu logam penguian sangat erat kaitann*a
dengan pemilihan bahan *ang akan dipergunakan dalam konstruksi suatu alat
selain itu uga bisa untuk membuktikan suatu teori *amg sudah ada ataupun
penemuan baru dibidang metalurgi- Dalam proses perenanaan dapat uga
ditentukan enis bahan maupun dimensin*a sehingga apabila tidak sesuai dapat
diari penggantin*a *ang lebih tepat- Disamping tidak mengabaikan "aktor
bia*a produksi dan kualitasn*a-
dapun penguian *ang akan kita lakukan adalah:
6i Kekerasan
6i omini
6i Struktur %ikro
'(+ Tu,uan
A( Si9at Mam/u Keras
%engetahui kekerasan logam (bahan) sebagai ukuran ketahanan logam
tersebut terhadap de"ormasi plastis- Kekerasan ini din*atakan dengan angka
kekerasan rinnel 7ikers atau skala 'ok3ell-
)( Jomin1 Test
%engetahui kemampuan pengerasan logam (baa) dengan menentukanketebalan dan distribusi kekerasan *ang diapai bila diberikan perlakuan panas
tertentu-
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
28/63
)A) II
LAN&ASAN TEORI
+(' Metoa Grossman 2 )ain
enda ui (speimen) berbentuk batang silinder dengan diameter *ang
ber"ariasi parameter pada penguian 5ardenabilit* metoda $rossman R ain ini
adalah diameter kritis dan diameter kritis ideal-
Diameter kritis (D) adalah diameter maksimum dari suatu batang silinder *ang
dielup (Buenh) dalam media Buenh tertentu tanpa batas pemisah *ang tidakmengalami pengerasan (daerah inti) seperti terlihat pada-
atas pemisah tersebut adalah batas dimana struktur mikro mengandung A0@
mantensit-
Diameter kritis suatu material sebanding dengan se
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
29/63
gambar ( )ur*a hardenabilit+ ,rossman - Bain dari baja ./ 105 dengan
berbagai diameter
gambar )ur*a pendinginan pada berbagai posisi& baja berdiameter 1 inch
untuk 4 !
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
30/63
+(+ Metoa Jomin1
enda uu (speimen) berbentuk batang silinder dengan diameter 1J (2A4
mm) dan panang 4J (101=)- Setelah mengalami austensi diletakan diatas suatu
pen*angga dan salah satu uungn*a disemprotkan air dengan arak T ini (12?
mm) dari suatu kran dengan diameter T (12? mm)
Setelah Buenhing tersebut dilakukan penguian kekerasan pada sisi *ang
dibuat seaar dengan arak tertentu 1E1=J dari uung Buenh dan akan
menghasilkan kur
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
31/63
Diameter kritis ideal (Di) adalah diameter dari batang silinder dengan A0 @
martensit pada Buenhing sempurna (temperature batang sama dengan
temperature media Buenh)-
Diameter kritis ideal ini tergantung :
esar utir
@ Karbon
@ 6nsur aduan
engaruh ketiga hal tersebut diatas terhadap diameter/diameter kritis ideal
diantumkan pada table berikut :
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
32/63
gambar 11 )ur*a Di6s7D
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
33/63
gambar 12 Contoh ardenabilit+ untuk berbagai jenis baja
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
34/63
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
35/63
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
36/63
+pesimen yang telah disediakan dibersihkan.
pesimen didalam tungku dipanaskan sampai temperatur tertentudengan mengatur petunjuk temperatur
elah spesimen mencapai temperatur yang diperlukan,specimen tersebut dibirakan selama 3 menit dala
dipindahkan kedudukan yang telah disediakan dandisemprotkan air sampai spesimen menjadi dingin(te
7ekerasan spesimen diukur pada setiap posisi dengan inter>al /,5 mm.
+pesimen dikikir dan dibersihkan untuk pengukuran kekerasan.
)A) III
METO&A PRAKTIKUM
%etoda *ang dilakukan pada saat praktikum di gambarkan dalam bentuk "lo3
hart berikut ini :
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
37/63
)A) I4
&ATA &AN ANALISA
0(' &ata Pen*amatan
erikut adalah data hasil dari pengamatan saat melakukan praktikum
n
o
arak
6i (mm)
Kekerasan
5'9
N
o
arak 6i
(mm)
Kekerasa
n 5'9
1 2-A 4A 11 2?-A &4
2 A 4 12 &0 &0
& ?-A 4 1& &2-A &0
4 10 4? 14 &A 2#
A 12-A 4= 1A &?-A 2
= 1A 44 1= 40 2?A
? 1?-A 42 1? 42-A 2=
20 41A 1 4A 2=
# 22-A &? 1# 4?-A 2=
1
0 2A &=20
A0 2=
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
38/63
,rafik asil Pengujian
/.5 5 9.5 /.5 5 9.5 / //.5 /5 /9.5 3 3/.5 35 39.5 4 4/.5 45 49.5 5
/
3
4
5
8
7ekerasan ($rc
enis %aterial : S 4140
Komposisi kimia :
@ 9min P 0&? /I DminP 020
@ 9maU P 044 /I DmaUP 022
!emperatur austenisasi : #0009
5olding !ime : &0 menit
%edia Buenhing : ir
@ 9 P 0& 8 044
@ %n P 0=A 8 11
@ Si P 01A 8 0&
@ 9r P 1?A 8 12
@ %o P 01A 8 02
@ P 00&A
@ S P 040
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
39/63
0(+ Analisis
Dari gra"ik hasil pengukuran dan perhitungan nilai kekerasan dari material
S 104A *ang telah mengalami proses perlakuan panas dapat dilihat nilai
kekerasan tertinggi terdapat pada uing terdekat pada media Buenh ( semburan
air) hal tersebut menunukan nilai kekerasan dipengaruhi oleh lau perambatan
panas dan 3aktu pelepasan panas oleh karena itu semakin auh dari arak Buenh
maka nilai kekerasan semakin rendah -
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
40/63
)A) 4
KESIMPULAN
Dari praktikum *ang telah dilakukan dapat disimpulkan:
'( Kekerasan baa *ang terbesar terdapat pada bagian uung *ang lebihdulu
didinginkan dengan kran-Kekerasan menurun seiring auhn*a arak dari
uung baa-
+( aa memiliki si"at mampu keras *ang baikkarena memiliki kriteria *ang
baik untuk ditingkatkan kekerasann*a-
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
41/63
&AFTAR PUSTAKA
1- %odul anduan raktikum %etalurgi Fisik 2014 andung :
.aboratorium %aterial !eknik 6NN-
2- Surdia !ata dan Saito Shinroku- 1#4-Pengetahuan Bahan #eknik-
radn*a aramitha: andung-
&- %odul raktikum Kimia Dsar- 2012- 6iskositas Cairan- .aboratorium
Kimia Dasar 6ni
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
42/63
LAMPIRAN
!ugas :
1- %engapa sangat di perlukan melakukan penguian hardenabilit* V karena
untuk mengetahui kekerasan logam (bahan) sebagai ukuran ketahanan
logam tersebut terhadap de"ormasi plastis-
2- erbandingan kedua enis metoda hardenabilit* antara lain :
6ntuk menetukan hardenabilit+ *aitu ada 2 metoda dengan :
1) enguian omin*
2) enguian $rossman
ada kedua metoda ini perbedaan*a terletak pada proses
pendinginann*a pada ui omin* spesimen didinginkan dengan ara
disemprotkan pada salah satu uungn logamn*a sedangkan pada ui
grossman logam di 9uenching kedalam media pendingin dengan
kondisi tertentu-
Metoa ,omin1
enda ui dengan diameter kurang lebih 2A mm dan panang
kurang lebih 100 mm dipanaskan dalam tungku sampai suhu austenit
selama kurang lebih &0 menit- Selanutn*a setelah selesai pemanasan
benda ui didinginkan dengan ara salah satu uung benda ui
disemprot dengan air sehingga diperoleh keepatan pendinginan *ang
berbeda untuk sepanang batang tersebut-
Metoe Grossman
ardenabilit+suatu baa di ukur oleh diameter suatu baa *ang
strukturmikro tepat di intin*a adalah A0@ martensit setelah dilakukan
proses hardening dengan pendinginan tertentu- aa berbentuk silinder
(panang min AUD) dengan
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
43/63
din*atakan sebagai diameter kritis (D0) pada suatu lau pendinginan
tertentu lau pendinginan din*atakan dengan koefisien of se*erit+(5)-
Karena harga Do masih tergantung dengan lau pendinginan
tertentu maka dirumuskan harga diameter baa tersebut (A0@
martensite) dengan pendinginan ideal (5Ptak hingga) *ang disebut
sebagai diameter ideal (Di)-
5asil akhir
%aka didapatkan asumsi dari hasil akhir kedua perobaan
Metoa *rossman
: Semakin ban*ak batas butir austenit maka semakin mudah pearlit
untuk terbentuk
: .ebih keil ukuran austenit bahan maka lebih rendah hardenabilit+
bahan
: Semakin besar ukuran austenitmaka semakin besar hardenabilit+!
Metoa Jomin1
: Kandungan komposit bahan logam sangat menentukan
: Semakin epat pendinginan maka semakin keras spesimen
: %akin tinggi kandungan karbon maka semakin keras materialW
: %akin keil ukuran butir semakin besar tingkat kekerasann*a
PER%ITUNGAN JOMIN# TEST
%aterial : S 4140
enis : aa 9arbon
Komposisi Kimia :
@ 9 P 0-&? 8 0-44
@ %n P 0-=A 8 1-1
@ S
@ 9 min P 0-&? /I D min P020=
@ 9 maU P 044 /I D maU P 022
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
44/63
@ %n min P 0=A /I D min P &1=?
@ %n maU P 11 /I D maU P 4A
@ Si min P 01A /I D min P 110A
Si maU P 0& /I D maU P 1210
@ r min P 0?A /I D min P 2=2
9r maU P 12 /I D maU P &A
@ %o min P 01A /I D min P 14A
%o maU P 02A /I D maU P 1?A
!emperature ustenisasi : #00>9
5olding !ime : &0 %enit
%edia Buenh : ir
MEN$ARI %ARGA KRITIS
adi D min P 9 U %n U S U 9r U %o
P 020= U &1=? U 110A U 2=2 U 14A
P 2?&?
D maU P 9 U %n U Si U 9r U %o
P 022 U 4A U 1210 U &A U 1?A
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
45/63
P ?=0
&- Faktor 8 "ator *ang memengaruhi si"at mampu keras (hardenabilit*) dari
suatu material adalah )andungan )arbon
Semakin besar kandungan karbon semakin tinggi kekerasann*a
sehingga menadi getas-
:arak Pendinginan
arak pendinginan pada speiment setelah mengalami perlakuan panas
pada tiap titik akan berbeda/ beda semakin auh arak pendinginan maka
kekerasann*a akan semakin keil-
eat #reatment
ada prinsipn*a perlakuan panas pada baa untuk membuat homogen
unsur 8 unsur paduan *ang terdapat pada dalam logam sehingga didapat
komposisi *ang seragam ( uni"orm ) dan mempun*ai kekerasan tertentu
dengan mengukur lau pendinginan-
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
46/63
METALOGRAFI
)A) IPEN&A%ULUAN
'(' Latar )elakan*
Kekerasan merupakan salah satu si"at mekanik dari logam- enguian
kekerasan seara luas digunakan dalam proses inspeksi dan ontrol- Salah saru
proses *ang mempengaruhi kekerasan suatu material adalah proses heat treatment-
Kekerasan sulit untuk dide"inisikan karena memiliki arti *ang berbeda sesuai
dengan bidang pemakaiann*a- ada penguian logam kekerasan dide"inisikan
sebagai ketahanan suatu logam terhadap indentasi (penekanan) sedangkan
didalam mineralogi kekerasan merupakan ketahan suatu mineral terhadap goresan
dengan menggunakan standar kekerasan mohs-
emilihan logam *ang akan digunakan untuk aplikasi ketahanan gesekan
(;ear resistence) harus mempertimbangkan si"at kekerasan logam
tersebut- 5ubungan kekerasan sebanding dengan kekuatan logam dimana
kekerasan suatu logam akan meningkat maka kekutan logam tersebut uga
endrung meningkat namun nilai kekerasan ini berbanding terbalik dengan
keuletan dari logam- %eskipun logam keras dipandang lebih kuat daripada logam
lunak namun *ang perlu diperhatikan adalah bah3a tingkat kekerasan bahan *ang
tinggi belum menamin bah3a komponen mesin memiliki kekuatan (ketahanan)
untuk menerima beban-
erkaitan dengan penggunaan logam keras dan lunak ini kita memaklumi
bah3a teknologi *ang berkembang saat ini di negara kita masih dalam tahap
pengembangan teknologi tepat guna dan reka*asa industri *ang tingkat resikon*a
tidak terlalu tinggi sehingga ketelitian dalam peranangan pun menadi rendah
sebab peranangan konstruksi mesin berteknologi sederhana tentun*a auh
berbeda dengan peranangan konstruksi mesin berteknologi tinggi dan *ang pasti
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
47/63
peranangan konstruksi mesin berteknologi tinggi memerlukan pengolahan logam
*ang berkualitas pula-
Dengan demikian bahan benda kera *ang baik dan berkualitas tidak han*a
ditentukan oleh keras atau lunakn*a bahan tersebut tetapi sangat ban*ak
ditentukan oleh ketepatan memilih bahan sesuai besarn*a pembebanan *ang
diberikan- Dengan pemilihan bahan *ang tepat akan diperoleh tingkat e"isiensi
*ang tinggi dan diamin kuat untuk menerima beban-
entingn*a si"at kekerasan dalam pemilihan material logam untuk peralatan
teknik seperti untuk komponen mesin *ang mengalami gesekan ontohn*a piston
dan lain sebagain*a- %aka penting untuk melakukan praktikum ini untuk
memahami seta mempelaari lebih lanut bagaimana proses pengukuran kekerasan
logam khususn*a material baa dengan menggunakan mesin ui kekerasan
'ok3ell-
'(+ Tu,uan
1- %enelaskan tuuan dari proses metalogra"i-
2- %enelaskan langkah/langkah penguian metalogra"i-
&- %engetahui ukuran "asa dari logam-
4- %engetahui bahan dan alat *ang digunakan dalam penguian
metalogra"i
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
48/63
)A) II
LAN&ASAN TEORI
+(' Teori asar
Metalo*ra9i Kualitati9
%etalogra"i adalah bidang ilmu melurgi *ang mempelaari struktur dan "asa
logam serta mempelaari pula si"at/si"at *ang berkaitan dengan strukturE"asan*a-
Seara umum metalogra"i dibagi atas 2 kelompok *aitu :
: Metalografi Kualitatif& merupakan bidang metalogra"i *ang
mempelaari struktur dan "asa logam-
: Metalografi kuantitatif merupakan bidang metalogra"i *ang
mempelaari si"at/si"at logam berdasarkan struktur atau
"asan*a-
emerikasaan struktur dan "asa dari spesimen logam dalam metalogra"i
kualitati" ini adalah menggunakan mikoskop dengan langkah/langkah pen*iapan
spesimen *aitu sebagai berikut :
/ Analisa /ena"uluan; dilakukanuntuk menentukan bagian
mana *ang akan dianalisis seara metalogra"i- roses *ang
dilakukan pada suatu komponen akan men*ebabkan struktur
mikro berbeda sehingga perlu kehati/hatian dalammenentukan
daerah *ang akan di analisa- Kesalahan dalam pengambilan
sampai akan dapat memberikan in"ormasi *ang salah-
: Pemoton*an; dalam proses memotong hal/hal *ang perlu
diperhatiikan :
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
49/63
o 5arus diegah kemungkinan de"ormasi dan panas *ang
berlebihan (diberikan pendingin oliE oli dilarutkan
dalam air)-Wo 6ntuk logam/logam dengan kekerasan X 400 5N
sebaikn*a pemotongan seara manual-
o pabila pemotongan dilakukan dengan api (las gas)
maka pemotongan dalam daerah *ang ukup besar
supa*a dapat dipotong lagi dengan ara lain-
o Pembin*kaian; ika spesimenterlalu keil atau tipis
maka perlu bakelit atau dengan logam paduan dengan
titik air rendah- +ang terpenting adalah antara material
pembingkai dengan spesimen angan sampai meimiliki
kekerasan dan ketahan abrasi *ang sangat berbeda-
enis/enis pembingkai *ang dapat dipilih :
a( embingkaian or (cast mounting)
b( embingkaian tekan (compression mounting)
!( embingkaian epit (clamp mounting)
( embingkaian kondukti" (untuk S,% (.canning lectron
8icroscope))
: Pen**erinaan
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
50/63
selalu diberikan air pendingin agar spesimen tidak menadi
panas dan menghindarkan dari garam-
: Pemolesan;proses pemolesan dilakukan diatas kain poles pada
piringan poles dengan menambahkan pasta poles selama proses
berlangsung- !uuan utama pemolesan adalah untuk
menghilangkan goresan *ang terbentuk pada 3aktu proses
pengampelasan hingga permukaan sampel menadi mengkilap-
enis kain poles *ang umum dipakai antara lain beludru
biliard katun kandari permukaan spesimen *ang dietsa- Setelah
pengetsaan dilakukan penuian dengan air pembersihan
dengan alkohol dan pengeringan dengan udara panas-
.arutan etsa *ang digunakan seringkali diampur dengan
alkohol atau air hal ini dimaksudkan untuk memperlambat
keepatan reaksi antara permukaan spesimen *ang diperoleh
dengan larutan tersebut- Selama proses pengetasan ion/ion 5Y
O5/ 9./ dan sebagainn*a akan menuu ketempat/tempat *ang
anodik dan katodik pada permukaan *ang dipoles dengan
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
51/63
demikian proses etsa dapat memberikan gambaranEkon"igurasi
batas butir (batas butir merupakan tempat/tempat *ang
berenergi tinggi) atau gambaranEkon"igurasi permukaan butir
(misaln*a orientasi dan sebagain*a)-
+(+ Kesetimban*an &ia*ram Fasa
ada umun*a paduann*a membeku tidak pada suatu temperatur tertentu tetapi
dalam suatu rentang atau kurun temperatur- .ebih dari itu bahkan setelah menadi
padatan paduan mungkin masih megalami perubahann konstitusi *ang akan
sangat mempengaruhi si"at/si"at serta penggunaann*a- Dengan demikian penting
diketahui struktur/struktur dan komposisi "ase/"ase *ang akan berada dalam
kesetimbangan ketika membentuk paduan dengan komposisi dan temperatur
tertentu-
ada pembahasan logam murni *ang perlu diperhatikan han*a
pengaruh temperatur terhadap struktur- !etapi ika ada unsur lain *ang
ditambahkan ke logam induk persoalan menadi lebih kompleks- Dalam hal ini
koposisi menadi
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
52/63
dan 6&adi apabila P dan #& dengan mengambil air sebagai ontoh- Kalau pada
tetahan tetap misan*a 1 atm temperatur diubah teradi "asa padat (es) di ba3ah
titik air (09) "asa air (air) dalam daerah temperatur antara titik air dan titik
didih (1009) dan "asa gas (uap) di atas titik didih-
+(0 Aturan Fasa
turan "asa berguna kalau sistim komponen ban*ak berada dalam
kesetimbangan- Kalau umlah komponen dalam sistim adalah Cdan "asa *ang ada
ialahP dengan deraat kebebasanF*ang merupakan umlah
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
53/63
?epersiapkan alat dan bahan
"emotongan spesimen
"embingkaian@"encetakan
"enggerindaan dan "emolesan
"engetsaan
"engujian pada ?ikroskop
)A) III
METO&A PRAKTIKUM
.( ' Metoa Praktikum
%etoda *ang digunakan dalam praktikum metalogra"i ini di tuangkan ke
dalam diagram alir diba3ah ini
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
54/63
)A) I4
&ATA &AN ANALISA
0(' &ata
%etalogra"i merupakan displin ilmu *ang mempelaari karakteristik
mikrostruktur suatu logam dan paduan n*a serta hubungan*a dengan si"at/si"at
logam dan paduann*a tersebut-
ada metalogra"i seara umum *ang diamati adalah dua hal *aitu struktur
makro dan struktur mikro- Struktur makro adalah struktur dari logam *ang terlihatseara makro pada permukaan *ang dietsa dari spesimen *ang telah dipoles tapi
belum dietsa- Sedangkan struktur mikro adalah struktur dari sebuah permukaan
logam *ang telah diperoleh dan dietsa sehingga batas butir terlihat elas dengan
menggunakan pembesaran-
Dari hasil penguian metalogra"i ini didapatkan data gambar hasil penguian
struktur mikro sebagai berikut :
1- %edia ir
gambar 13 8edia /ir
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
55/63
/. ?edia *li
gambar 1 8edia oli
3. ?edia Udara
gambar 158edia #ungku
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
56/63
4. ?edia Tungku
gambar 1" 8edia #ungku
0(+ Analisa
ika kita identi"ikasi dengan ara melihat gambar hasil penguian terlihat ada
perbedaan dari setiap media pendinginan terutama ika dibandingkan antara media
air dengan media tungku terlihat auh berbeda dari batas butir media air lebih
rapat dan ban*ak batas butirn*a dibandingkan media tungku *ang batas butirn*a
sedikit dan arak satu sama lainn*a berauhan- 5al ini *ang men*ebabkan media
air lebih keras dibandingkan dengan media tungku- Disini sudah terbukti seara
teoritis bah3asann*a *ang memiliki batas butir *ang ban*ak dan rapat akan
memiliki kekuatan *ang tinggi-
Namun ketika melihat gambar hasil penguian media udara dan media oliteradi hampir kemiripan karena dari kedua media ini seperti oli memiliki
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
57/63
/ Pemoton*an
roses pemotongan merupakan pemindahan material dari sampel *ang besar
menadi spesimen dengan ukuran *ang keil- emotongan *ang salah akan
mengakibatkan struktur mikro *ang tidak sebenarn*a karena telah mengalami
perubahan kerusakan pada material pada saat proses pemotongan tergantung pada
material *ang dipotong alat *ang digunakan untuk memotong keepatan
potongan dan keepatan makan- ada beberapa spesimen kerusakan *ang
ditimbulkan tidak terlalu ban*ak dan dapat dibuang pada saat pengampelasan dan
pemolesan-
/ Pen!etakan
enetakan sering dilakukan pada proses persiapan spesimen metalogra"i-
%eskipun pada beberapa spesimen dengan ukuran agak besar hal ini tidaklah
mutlak akan tetapi untuk bentuk *ang keil atau tidak beraturan sebaikn*a dibuat
etakann*a untuk memudahkan dalam memegang spesimen pada proses
pengampelasan dan pemolesan-
/ Pen**erinaan
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
58/63
pengampelasan *ang didapat adalah timbuln*a suatu sistim *ang
memiliki permukaan *ang relati" lebih halus atau goresan *ang seragam
pada pernukaan spesimen- Dari proses pemolesan biasan*a digunakan
pasta gigi karena pasta gigi mengandung ;n dan a *ang akan
menghasilkan permukaan *ang sangat halus tuuann*a adalah untuk
meniptakan permukaan *ang sangat halus sehalus kaa sehingga
memantulkan aha*a dengan baik-
/ Pen*etsaan
,tsa dilakukan dalam proses metalogra"i adalah untuk melihat struktur mikro
dari sebuah spesimen dengan menggunakan mikroskop optik- Spesimen *ang
ook untuk proses etsa harus menakup daerah *ang dipoles dengan hati/hati-
+ang bebas dari de"ormasi plastik karena de"ormasi plastik mengubah struktur
mikro dari spesimen tersebut-
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
59/63
)A) 4
KESIMPULAN
3(' Kesim/ulan
adi kesimpulan *ang kita dapatkan pada praktikumini *aitu :
1- enguian metalogra"i bertuuan untuk mengetahui struktur *ang
terbentuk dari pengamatan struktur mikro pada "oto dari perbesaran
miokroskop untuk material *ang telah mengalami perlakuan panas dan
didinginkan dengan beberapa media pendingin *ang berbedadensitasn*a-
2- ada saat penghalusan dengan hampelas harus menggunakan air agar
benda ui tidak panasdan terlihat gosong saat dilihat melalui mikroskop
optik
&- Karakteristik struktur logam atau paduan logam memiliki si"at "isis
dan mekanis *ang berbeda tergantung dari enis perlakuan panas dan
proses pendinginann*a-
4- Struktur butir suatu material *ang telah mengalami proses perlakuan
panas sangat ditentukan oleh enis media pendingin *ang digunakan
A- Semua langkah kera harus dilakukan dan saat pengampelasan
dilakukan dengan hati/hati dan tidak terlalu ditekan agar benda ui
tidak rusak dan saat pengamatan diba3ah mikroskop aha* dapat
memantul sempurna ke lensa mikroskop sehingga pengamatan dapat
dilakukan tanpa kendala-
=- engetsaan sangat penting sebelum pengamatan diba3ah mikroskop
karena pengetsaan membuat batas/batas butir pada sampel lebih elasterlihat-
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
60/63
&AFTAR PUSTAKA
1- Smallman '-,- 1##1-8etalurgi Fisik 8odern- $ramedia ustaka 6tama:
akarta-
2- Surdia !ata dan Saito Shinroku-1###- engetahuan ahan !eknik- radn*a
aramitha: akarta-
4- %odul raktikum %etalurgi Fisik- 2014- 5ardenabilit*- .aboratorium
%aterial !eknik %esin 6ni
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
61/63
LAMPIRAN
!ugas
1- erlun*a mengetahui struktur E "asa material agar dapat mengetahui
kualitas suatu bahan material
2- ila proses pengetsaan terlalu lama akan berdampak gosong pada
permukaan spesimen karena pengikisan *ang terlalu lama dan apabila
proses pengetsaan terlalu singkat proses pengikisan tidak akan sempurna
sehingga permukaan spesimen tidak dapat diamati dengan elas
&- roses pembentukan struktur mikro pada dasarn*a melalui lima tahap
diantaran*a:
emotongan pembingkaian penggerindaan E pengampelasan
pemolesan dan pengetsaan:
emotongan hal2 *ag perlu diperhatikan:
a- %enegah kemuingkinan teradin*a de"ormasi panas ( diberikan
pendingin oli atau larutan air )
b- .ogam dengan kekerasan 400 bhn sebaikn*a dilakukan dengan
manual
- pabila dilakukan denagn api (las gas) maka pemotongan
dalam pada daerah *ang ukup besar supa*a dapat dipotong lagi
dengan ara lain
embingkain bila spesimen terlalu keil maka perlu dilakukan
pembingkaian dengan resin angan sampai memiliki kekerasan dan
ketahanan *ang berbeda
a- embingkaian or ( ast mounting )
b- embingkaian tekan (ompression mounting)
- embingkaian epit (lamp mounting)
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
62/63
d- embingkaian konduktukti" untuk S,% ( sanning eletron
mirosope)
enggerindaanE pengampelasan menggunakan mesin gerinda putar
dengan ampelas kasar grit ( 0 sd 120) sampai ampelas halus (grit
10240&2040 dan =00 mesh-)
emolesan dilakukan di atas kain poles dengan pasta poles pada
putaran mesin poles tuuann*a untuk menghilangkan goresan
se3aktu pengampelasan hingga permukaan mengkilap- enis kain
*ang digunakan antara lain beludru biliard katun kan
-
8/9/2019 PRAKTIKUM METALURGI FISIK
63/63
top related