metalurgi fisik ii

7/27/2019 Metalurgi Fisik II

1/25

Definition of Corrosion

Corrosion is the deterioration of materials by

chemical interaction with their environment. Theterm corrosion is sometimes also applied to thedegradation of plastics, concrete and wood, butgenerally refers to metals.


2/25

Anodic & Cathodic Reactions


3/25

Effects of corrosion

The consequences of corrosion are many and varied

and the effects of these on the safe, reliable andefficient operation of equipment or structures are oftenmore serious than the simple loss of a mass ofmetal. Failures of various kinds and the need forexpensive replacements may occur even though theamount of metal destroyed is quite small.

Losses are economic and safety:

Reduced Strength

Downtime of equipment

Escape of fluids

Lost surface properties

Reduced value of goods


4/25

JURUSAN TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

1

JENIS JENIS KOROSI :1. korosi galvanic atau dua logam terkorosi

Korosi ini terjadi terhadap dua buah metal yang

berbeda potensial dihubungkan langsung didalam

suatu elektrolit. Elektron akan mengalir ke logam yanglebih mulia.

Faktor yang sangat penting pada korosi galvanis ;

a. Luasan dari anoda dan katoda

b. Perbedaan potensial antara katoda dan

anoda

c. Pengaruh polarisasi anoda pada anoda

(termasuk passivation)


5/25

Gbr. korosi galvanic



1

Sumber ;


6/25



1

Gbr. Korosi sumur/ pitting

2. Korosi sumur/ pitting

Pitting corrosion

merupakan terbentuknya

lokasi dari suatu korosi

berbentuk lubang padasuatu material. Korosi jenis

ini lebih berbahaya karena

sangat sulit dideteksi

dibanding korosi yangterjadi seragam.


7/25

3. korosi celah/crevice



1

Korosi celah dihasilkan

perkembangan cell oksigen. Ini

dapat terjadi ketika oksigen

diantara elektrolit crevice

dipergunakan, sehingga

permukaan yang kontak dengan

oksigen relatif menjadi katoda

terhadap area crevice. Sebagai

contoh alloy stainless stell pada

berbagai konsentrasi asam sulfat.


8/25

Korosi crevice ini sama dengan korosi pitting setelah tingkat

permulaanya dalam suatu elektrolit.

1



Bentuk korosi diawali dengan perubahan kimia pada daerah

tertentu/local. Penipisan oksigen dalam crevice, peningkatan

konsentrasi hidrogen dan kenaikan dari ion klorin.

Masalah yang ditimbulkan korosi ini dapat diatasi dengan lapisanpelindung.

elearning.na

jah.e

du


9/25



1

4.Korosi antar butir/ intergranular corrosion

pada temperatur diatas

1035oC,cromium karbida terpisah dari

austenit stainless steel, biasanya ketikabaja ini didinginkan secara perlahan

dari temperatur tinggi atau dipanaskan

kembalai hingga 425 815oC,

chromium carbida akan mengendap

pada batas butir. Karbida ini

mengandung banyak cromium daripadamatriknya.

ASM METAL HAND BOOK VOLUME 13. CORROSION


10/25


11/25

8. Intergranular Corrosion (IGC)Localized attack at and adjacent to grain boundaries, with

relatively little corrosion of the grains. The alloy, sensitive to

IGC, disintegrates and/or loses its strength when exposed to

environments.

8.1 Causes of intergranular corrosion

A. Segregation of impurities at the grain boundary

ex) Fe in Al alloys.

B. Enrichment of one of the alloying elements or depletion of

one of these elements in the grain boundary areas.8.2 Intergranular Corrosion of stainless steels and

nickel based alloys

Exposed temperature : 425 oC to 815 oC

Sensitization

This results from the preferential attack of Cr- depleted

zone due to precipitation of Cr23C6 at grain boundary.


12/25

Effects of Cr conten on the anodic

polarization behavior of Fe-Cr alloy

Effects of % C on senitization time of 304


13/25

8.3 Weld Decay and Knifeline Attack(KLA)

An intergranular attack in welded structures. The weld decay zone is within the heat affected

zone(HAZ) somewhat removed from the weld bead itself. At position B In Fig.3-29, the alloy is

in the critical temperature range for sufficient time to produce sensitization. KLA is a highly

localized form of IGC that occurs for only a few grain diameters immediately adjacent to theweld bead in Type 321 and 347 austenitic stainless steels.


14/25

8.4 Control of IGC

1) Metallurgical measures :

a) Solution annealing : heating the alloy to 1050 C where all Cr-carbides are

dissolved, followed by rapid cooling.b) Low-carbon alloy modifications : lower the carbon content to below 0.03% for

austenitic stainless steels(304L, 316L) or to below 50ppm for ferritic stainless steels.

c) Stabilization treatment : add strong carbide former(Ti, Nb) in melt:Types 347 and 321

stainless steels.

2) Environmental measures : lower acidity and less oxidizing conditions will generally

reduce the susceptibility to IGC.



15/25



1

5. korosi tegangan/ stresscorrosion

Korosi ini menyebabkan

patah lebih awal dari suatukomponen. Cracking

merupakan awal terjadinya

korosi fatiq dibawah

pengaruh siklus ataufluktuasi dari pembebanan.

Juga pengaruh lingkungan

sangat mempengaruhi

terjadinya korosi ini.



16/25



1

6. Korosi di lingkungan korosif tertentuKorosi jenis ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana

material tersebut beroperasi. Beberapa parameter yang

mempengaruhi korosi akan dibicarakan. Korosi jenis ini

sangat penting dibicarakan supaya pemilihan materialdapat dilakukan dengan tepat.

Beberapa parameter yang mempengaruhi korosi

diantaranya :

1. PH

2. Pemecahan oksigen dan gas2 lainnya

3. Hardness

4. Kenaikan temperatur

5. Sodium clhorida dan air laut



17/25



1

7. korosi erosi/ erosion corrosion

Korosi jenis ini diakibatkan oleh

adanya proses mekanis pada

permukaan yang menyebabkan

terlepasnya permukaan materialyang akhirnya akan

menyebabkan sifat material

menurun. Hilangnya lapisan

permukaan dapat diakibatkanoleh tubrukan dari partikel padat

atau cair.



18/25



1

8. Hydrogen damage

Korosi jenis ini diakibatkan oleh adanya aksi hidrogen dan

tegangan sisa. Pemecahan hidrogen didalam struktur

kristal akan mempengaruhi sifat mekanis dari material.

Masuknya hidrogen akan menyebabkan kehilangankeuletan dan terjadi retakan rapuh.



19/25



1


20/25

Corrosion at sea

Sea water is a highly corrosive electrolyte towards mild

steel. This ship has suffered severe damage in the areaswhich are most buffeted by waves, where the protective

coating of paint has been largely removed by mechanical

action.


21/25

Aluminium CorrosionThe current trend foraluminium vehicles is notwithout problems. Thisaluminium alloy chassismember shows veryadvanced corrosion dueto contact with road saltfrom gritting operations

or use in coastal / beachregions.


22/25

Damage due to pressure of expanding

rust

The iron reinforcing rods in thisgarden fence post have beenset too close to the surface ofthe concrete. A small amount of

corrosion leads to bulky rustformation which exerts apressure and causes theconcrete to crack. For structuralengineering applications allreinforcing metal should be

covered by 50 to 75 mm ofconcrete.


23/25

Corrosion of plastics

Not only metals suffer

corrosion effects. This

dished end of a vessel

is made of glass fibrereinforced PVC. Due to

internal stresses and an

aggressive environment

it has sufferedenvironmental stress

cracking.


24/25

Corrosion prevention


25/25

metalurgi fisik ii

Documents