[ppt]penyakit infeksi melalui kulit dan mukosa · web viewstaphylococ dapat memasuki peredaran...

Post on 26-Jun-2018

227 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Mikrobiologi 1

PENYAKIT INFEKSI MELALUI KULIT DAN MUKOSA

ADI HARTONO

Mikrobiologi 2

• KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA (UTUH) MERUPAKAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH YANG SANGAT EFEKTIF TERHADAP INFEKSI MIKROBA.

• KULIT ATAU MUKOSA YANG LUKA AKAN MENJADI JALAN MASUKNYA MIKROBA PATOGEN

• ORGANISME PATOGEN YANG DAPAT MEMASUKI KULIT (NORMAL) TERMASUK PENYAKIT KELAMIN, INFEKSI STAPHYLOCOCCUS , INFEKSI STREPTOCOCCUS, LEPRA, SPIROCHAETA, INFEKSI JAMUR SUPERFISIAL DAN VIRUS.

Mikrobiologi 3

PENYAKIT KELAMIN SIFILIS• PENYEBAB Treponema pallidum (Sperochaeta) yang

dapat memasuki tubuh melalui membran mukosa utuh.• Stadium primer

- Bakteri berproliferasi setempat dan menimbulkan lesi superfisial yang disebut kankre.- Kankre butuh waktu 3-6 minggu untuk berkembang dan berupa ulkus yang tidak sakit.- Umum terdapat pada penis (pria) atau labia (wanita)- Dapat sembuh sendiri tanpa diobati, tetapi penyakit berlanjut kestadium sekunder.

Mikrobiologi 4

• STADIUM SEKUNDER- Berkembang 2-4 minggu kemudian.- Umumnya mengenai kulit dengan lesi pada badan, genital, telapak tangan dan hati.- Bercak-bercal lesi ini merupakan fokus dari spirochaeta.- Bisa timbul digenital (kondilomata), diorofaring atau anus.- Stadium ini bila tidak diobati atau pengobatan yang kurang memadai akan menjadi masa laten tanpa gejala.

Mikrobiologi 5

• MASA LATEN- Pada awal masa laten sampai 2 tahun sejak terinfeksi potensial dapat menular.- Setelah 2 tahun, masa laten ini tidak menualr lagi melalui kontak seksual.- Menular melalui fetus dalam kandungan ibu yang terinfeksi.- Masa laten dapat bertahan seumur hidup.- Sepertiga kasus yang tidak diobati sifilis tersier, timbul 3-30 tahun setelah infeksi primer (rata-rata 10 tahun).- Stadium ini ditandai dengan pembentukan gumma yaitu lesi granulomatosa lunak, pada kulit,tulang, pembuluh darah, hati atau SSP.

Mikrobiologi 6

DIAGNOSA LABORATORIUM• Riwayat kontak seksual dengan kasus terinfeksi.• Identifikasi : ditemukan Treponema pallidum dari bahan

kankre dengan mikroskop lapangan gelap dengan sediaan basah.

• Ciri : berupa spiral langsing , gerak aktif menurut sumbu panjang.

• Identifikasi antibodi pada serum :- Reagin tes VDRL (veneral Disease Research Laboratory)- Antibodi spesifik Treponema TPI ( Treponema pallidum immobilization test).

Mikrobiologi 7

• Epidemiologi :- Masa inkubasi : saat terpapar sampai timbul lesi

primer (sekitar 3 minggu)- Masa dapat menular : Sifilis yang tidak diobati dapat

menular selama 2-4 tahun dari stadium primer dan sekunder dan selama tahun pertama masa laten.

- Kekebalan : tidak ada kekebalan alamiah- Isolasi : tidak perlu- Terapi : penisilin dosis tinggi ( 4 jt unit IM), selang 2

minggu. Sensitif diberi tetrasiklin atau eritromisin. Pada wanita hamil diobati minggu –minggu pertama kehamilan mencegah sifilis kongenital pada fetus.

Mikrobiologi 8

GONORE ( GO )

• Pada pria dimulai sebagai uretritis akut bermanifestasi berupa nanah.

• Pada wanita sering tidak jelas gejala, infeksi setempat pada servik, uretra atau liang anus.

• Diagnosa : ditemukan diplococcus gram negatif intrasel dalam lekosit PMN.

• Penyebab : Neisseria gonorrhea.• Bila mikroskopis negatif biakan pada media

mengandung Hb dan plasma.

Mikrobiologi 9

EPIDEMIOLOGI

Sumber infeksi : Eksudat dari membran mukosa yang terinfeksi dipindahkan melalui kontak langsung (seksual)

Masa inkubasi : 3-9 hari.Kasus oftalmia neonatorum berkembang dalam 36-48 jam.

Masa dapat menualr : Apabila diberi antibiotik, gejala dan kemampuan menular hilang .Tanpa pengobatan lamanya bulan sampai tahun.

Kekebalan : Tidak ada kekebalan alamiah

Isolasi : Bayi dan anak-anak dapat diisolasi selama 24 jam setelah pemberian antibiotikaOrang dewasa tidak perlu, hindari kontak seksual.

Terapi : Penisilin 2x suntikan IM, @ 2,4 jt unit.

Mikrobiologi 10

INFEKSI Staphylococ/Streptococ• Yang virulen : Staphylococcus aureus• Infeksi : superfisial atau lebih dalam.• Infeksi superfisial : abses, furunkel (abses folikel rambut). • Pada anak-anak dan bayi yang belum mempunyai

pertahanan erhadap strain virulen dapat timbul impetigo yang dapat menular pada bagian tubuh yang terpapar.

• Tampak berupa lepuh-lepuh ukuran cukup besar, cairan berisi Staphylococ atau kadang-kadang Streptococ.

• Neonatus sangat rentan

Mikrobiologi 11

Infeksi Lebih Dalam• Dalam jaringan Staphylococ dapat berkoloni disembarang

tempat tergantung jalan masuk.• Dari saluran napas paru-paru.• Pneumonia bakterial paling berat adalah pneumonia

Staphylococ, karena organisme dan toksinnya.• Toksin : endotoksin dan eksotoksin• Toksin dapat menimbulkan lesi hemoragik.• Staphylococ dapat memasuki peredaran darah melalui luka

kulit atau abses, antara lain abses pada jaringan pembungkus tulang (periostitis), hati, ginjal dan otak.

• Bila terjadi septikemia fatal.• Yang rentan adalah : lansia, pasien bedah dan kebidanan,

pasien panyakit paru, DM, pasien dengan kateter.

Mikrobiologi 12

EPIDEMIOLOGI• Sumber infeksi

- Reservoar primer manusia (nanah/bahan infeksius)- Penularan secara langsung atau tidak langsung melalui tangan atau objek terkontaminasi- Di RS : kain,debu, droplet, tangan petugas yang terkontaminasi.

• Masa Inkubasi- Tergantung rute masuk, daya tahan tubuh dan jumlah organisme yang masuk.- Pada luka operasi : setelah 1-2 hari.- Kulit utuh (bisul,abses) 4-10 hari.

• Masa dapat menular- Selama ada nanah yang keluar dari lesi terbuka atau hdung.

• Kekebalan- Terutama pertahanan non spesifik.- Yang paling rentan adalah neonatus, pasie bedah, lansia.

• Terapi- Mudah resisten terhadap antibiotika, sehingga perlu uji sensitivitas.

Mikrobiologi 13

LEPRA ( MORBUS HANSEN )

• Penyakit penahun, berkembang sangat lambat.

• Menular.• Tidak diobati bisa cacat• Ada 2 bentuk : nodul granulomatosa dan lesi

sekitar saraf tepi.• Nodul granulomatosa leproma dikulit,

selaput lendir.

Mikrobiologi 14

DIAGNOSIS• Mikroskopis BTA : ditemukan BTA (Mycobacterium leprae) intra

seluler.

EPIDEMIOLOGI• Reservoar dan penularan

- Reservoarnya hanya manusia.- Organisme dalam sekret lesi terinfeksi dipindah melalui kulit atau selaput lendir orang rentan.- Kontak relatif cukup lama.

• Masa inkubasi :- Perlu pemaparan yang cukup lama agar timbul gejala antara 3-5 tahun.- Yang paling rentan : bayi, anak-anak timbul hanya dalam 7 bln sampai 2 tahun.

Mikrobiologi 15

• Masa dapat menular- Menular bila ditemukan bakteri Leprae pada lesi kulit atau selaput lendir.

• Kekebalan- Kerentanan universal- Paling rentan : anak-anak.- Pasien dengan bentuk lepromatosa tidak memiliki kekebalan.

• Isolasi- Tidak perlu diisolasi

• Terapi- Obat-obat Sulfone ( diamino difenil sulfon/DDS, promin dan diasone)- Obat-obat Tuberkulosis : Streptomicin dan Rifampisin

Mikrobiologi 16

JAMUR

• Penyakit jamur superfisial : pada rambut, kulit dan kuku .

• Istilah : tinea.• Tinea Capitis (kulit kepala) , Tinea Corporis

(badan), Tinea Pedis (kaki), TineaUnguium (kuku),Tinea Barbae ( janggut), Tinea Cruris (lipat paha).

Mikrobiologi 17

Penyakit Jamur pada kulit (dermatomikosis).• Ada 3 genus penting : Epidermophyton,

Microsporum dan Tricophyton.

• Tinea Capitis - Dimulai dengan papula bersisik dan makin meluas disertai rasa gatal dan tampak memerah. - Rambut mudah patah , sampai menipis dan botak.- Terinfeksi fugus pada batang rambut.

Mikrobiologi 18

• Tinea Corporis- Infeksi ini mengenai kulit yang kurang atau tidak berambut.- Lesi berbentuk cincin dan melebar, bagian pinggir yang aktif, meninggi dan merah, basah/kering dan bersisik.

• Tinea Pedis- Infeksi jamur yang menyerang diantara jari-jari kaki Athlete’s foot- Kadang tampak seperti kulit yang pecah, bersisik hingga sampai terbentuk ulkus pada bagian tumit.

Mikrobiologi 19

• Tinea Unguium- Kuku tangan dan kaki dapat terinfeksi jamur.- Kuku yang terkena berubah warna, menebal, mudah patah dan sering beralur atau permukaannya tidak rata.- Bila jamur mengenai kuku, kuku akan rusak semuanya.

Mikrobiologi 20

DIAGNOSIS• Spesimen kerokan kulit dari lesi, cairan

vesikel, eksudat atau rambut diperiksa mikroskopis dengan KOH 10 % dengan menemukan fragmen hifa atau spora jamur.

• Bahan dibiak dengan media Sabaroud Agar yang mengandung antibiotik, aerob, suhu 22-28 oC, perlu waktu 2-4 minggu.

Mikrobiologi 21

TERAPI• Infeksi mikotik superfisial diobati dengan

salep, losion atau fungistatik atau fungisida seperti imidazole : miconazole,econazole dan clotrimazole.

• Terapi sistemik terhadap infeksi dermatofit hanya dengan griseofulvin oral.

top related