ppt transkultural pada ibu hamil fix

Post on 16-Jan-2016

335 Views

Category:

Documents

28 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

hghgtgfv

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL PADA IBU HAMIL

NAMA ANGGOTA :

Ayis Tandhi Kusuma(P27820112028)

Kholidatul Azizah (P27820112042) Nur Hidayatul Afidah (P27820112056) Sirda Permana Putra (P27820112019)

Contoh kasus :

Nama : Ny. S Kerja : Guru SD Nama Suami: Tn. A Pendidikan : Sarjana Pendidikan

Agama Suku : Madura Agama : Islam Usia kehamilan: 5 bulanMereka tinggal dirumah orang tua Ny. SEkonomi mapan ( lebih dari cukup )Penghasilan perbulan ± 2 juta dan

digunakan untuk membiayai pendidikan 3 orang anaknya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Biaya persalinan tidak jadi masalah (ditanggung perusahaan suami)

Selama kehamilan klien dan suami telah mempersiapkan biaya untuk keperluan selama hamil dan biaya persalinan dengan cara menabung. Jaga-jaga jika ada hal-hal yang tak terduga.

Awalnya Ny. S tidak mengetahui kehamilannya, ia baru tahu saat iseng memeriksakan diri di tempat pemeriksaan kesehatan gratis di tempat ia bekerja, saat itu ternyata usia kehamilan sudah jalan 3 bulan. Ia terkejut dan tidak percaya, sampai-sampai oleh dokter sempat di USG dan didengarkan DJJ menggunakan dopler agar Ny S tidak lagi mengelak kehamilannya.

Sebenernya Ny. S tidak menginginkan kehamilannya, ia beranggapan nantinya akan menambah beban hidupnya, dan lagi ia malu dengan orang sekitarnya. Tapi akhirnya sedikit demi sedikit ia mulai menerima, karena anggapan bahwa ini adalah titipan ALLAH.

Sebenarnya Ny. S tidak memiliki budaya pantangan yang dapat membahayakan,termasuk pantangan makanan.

Ny. S sudah dua kali memeriksakan kandungannya ke dokter, namun setiap diberi obat baik vitamin atau zat besi, ia tidak mau meminumnya, karena ia beranggapan minum obat tidak baik untuk kondisi janinnya, dan lagi dulu saat hamil anak-anaknya, ia juga tidak mengkonsumsi obat-obatan namun kehamilan dan kondisi anaknya baik-baik saja/ tidak ada masalah, ditambah lagi kebiasaan Ny. S yang memang dari dulu tidak suka minum obat. Namun Ny. S lebih percaya pada pengobatan alternatif dari kiyainya.

Biasanya pak kiyai memberikan minuman berupa air putih yang sudah diberi doa-doa oleh pak kiyai ataupun mengonsumsi air zamzam.

Selain itu meski kondisi kehamilan telah membesar, namun Ny. S tetap aktif melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai guru (mulai dari mencuci, bersih-bersih rumah, dan mengajar hingga sore hari). Semua kegiatan tetap ia lakukan tanpa menghawatirkan kondisinya dan kandungannya.

Akhirnya Saat ini Ny. S masuk RS karena kondisinya drop akibat aktivitas yang dilakukan terlalu berat dan tidak mau mengonsumsi vitamin yang diberikan oleh dokter sehingga harus opname selama 2 hari.

Meskipun telah dirawat di rumah sakit akibat kondisinya yang drop, Ny. S bersikeras untuk tetap menjalankan pengobatan alternatif dari kiyainya tersebut. Oleh karena Ny. S sangat yakin terhadap pilihan pengobatannya tersebut, maka pihak rumah sakit memperbolehkan Ny. S untuk menjalankan pengobatan alternatif tersebut namun harus dalam pengawasan petugas kesehatan serta dengan tetap tidak meninggalkan terapi pengobatan yang dokter berikan pada Ny. S.

Intensitas ibadah selama hamil meningkat apalagi saat ia dirawat di rumah sakit, Ny S tetap menjalankan rutinitas agamanya. Budaya keagama Ny. S sangat dijunjung tinggi. Bagi Ny. S semua yang di bumi adalah milik ALLAH, dan ALLAH sangat berkusa melakukan apapun yang ia kehendaki. Ia memiliki guru alim ( kyai dan selalu ia percayai ucapannya).

Ny. S sangat percaya sekali dan hormat pada seorang kyai yang dianggap gurunya, katanya kehamilannya memang telah diprediksi oleh kyainya itu bahkan 3 bulan sebelum hamil. Padahal saat itu Ny. S menolak dan telah mencegah agar tidak hamil dengan ber KB suntik, namun kehamilan tetap terjadi

Faktor Sosial dan Kekeluargaan ( Social And Kinship Factor )Ny. S Usia 36 tahun Wanita Status Menikah Kehamilan keempat Tinggal bersama orang tua Hubungan dengan orang tua baik Penggambilan keputusan secara musyawarah.

Faktor Agama dan Falsafah Hidup Ny. S beragama islam Intensitas ibadah selama hamil meningkat apalagi

saat ia dirawat di rumah sakit. Bagi klien semua yang di bumi adalah milik ALLAH, dan ALLAH sangat berkusa melakukan apapun yang ia kehendaki. Jadi jangan sombong dan takabur, kita harus senantia meminta perlindungan pada ALLAH.

Ny. S sebenernya tidak menginginkan kehamilannya, ia beranggapan nantinya akan menambah beban hidupnya, dan lagi ia malu dengan orang sekitarnya. Tapi akhirnya sedikit demi sedikit ia mulai menerima, karena anggapan bahwa ini adalah titipan ALLAH

Ny. S sangat percaya sekali dan hormat pada seorang kyai yang dianggap gurunya, katanya kehamilannya memang telah diprediksi oleh kyainya itu bahkan 3 bulan sebelum hamil. Padahal saat itu Ny. S menolak dan telah mencegah agar tidak hamil dengan ber KB suntik, namun kehamilan tetap terjadi

Ny S sangat meyakini dan memegang erat untuk masalah rutinitas atau aturan yang berbau keagamaan, misal amalan-amalan bacaan al-quran saat hamil, minum air zam-zam ataupun air yang sudah dido’ai dll.

Faktor Teknologi

Ny S baru mengetahui kehamilannya, saat usia kehamilan 3 bulan. Dia tahu saat ada pemeriksaan kehamilan gratis di tempat ia bekerja. Bahkan oleh dokter sempat di USG dan didengarkan DJJ menggunakan dopler karena dia mengelak kehamilannya.

Faktor Pendidikan

Pendidikan Ny S adalah sarjana pendidikan agama dan suaminya adalah lulusan Diploma teknik.

Pekerjaan Ny S adalah guru SD dan suami adalah mandor di pabrik besi.

Pengetahuan Ny S mengenai persalinan cukup

luas karena ini bukan kehamilan pertamanya.

Faktor Ekonomi (Economical Factor) Ny. S adalah guru di SD swasta ternama, dan

mendapat sertifikasi. Biaya persalinan tidak jadi masalah

(ditanggung perusahaan suami) Jumlah anak yang ditanggung 3 orang Selama kehamilan klien dan suami telah

mempersiapkan biaya untuk keperluan selama hamil dan biaya persalinan dengan cara menabung. Jaga-jaga jika ada hal-hal yang tak terduga.

Faktor Nilai-nilai budaya dan gaya hidup Sebenarnya Ny. S tidak memiliki budaya

pantangan yang dapat membahayakan,termasuk pantangan makanan.

Ny. S sudah dua kali memeriksakan kandungannya ke dokter, namun setiap diberi obat baik vitamin atau zat besi, ia tidak mau meminumnya, karena ia beranggapan minum obat tidak baik untuk kondisi janinnya, dan lagi dulu saat hamil anak-anaknya, ia juga tidak mengkonsumsi obat-obatan namun kehamilan dan kondisi anaknya baik-baik saja/ tidak ada masalah, ditambah lagi kebiasaan Ny. S yang memang dari dulu tidak suka minum obat.

Ny. S lebih percaya pada pengobatan alternatif dari kiyainya. Biasanya pak kiyai memberikan minuman berupa air putih yang sudah diberi doa-doa oleh pak kiyai ataupun mengonsumsi air zamzam.

Selama hamil Ny. S tetap melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dan guru (mencuci, bersih-bersih rumah, dan mengajar hingga sore hari/ tetap aktif walaupun dengan kondisi kehamilan yang telah membesar). Semua kegiatan tetap ia lakukan tanpa menghawatirkan kondisinya dan kandungannya. Karena baginya, sebagai istri yang baik/ sholihah harus tetap melayani suami dan keluarga dalam kondisi apapun.

Faktor Kebijakan dan Peraturan Rumah Sakit

Meskipun telah dirawat di rumah sakit akibat kondisinya yang drop, Ny. S bersikeras untuk tetap menjalankan pengobatan alternatif dari kiyainya tersebut. Oleh karena Ny. S sangat yakin terhadap pilihan pengobatannya tersebut, maka pihak rumah sakit memperbolehkan Ny. S untuk menjalankan pengobatan alternatif tersebut namun harus dalam pengawasan petugas kesehatan serta dengan tetap tidak meninggalkan terapi pengobatan yang dokter berikan pada Ny. S.

Masalah

Data : 1. Setiap diberi obat baik vitamin atau zat besi dari

dokter, Ny. S tidak mau meminumnya2. Ny. S lebih percaya pada pengobatan dari

kiyainya berupa air yang sudah diberi doa oleh pak kiyai ataupun minum air zamzam

3. Meskipun sudah dirawat inap di rumah sakit, Ny. S tetap bersikeras untuk menjalankan pengobatan alternatifnya tersebut

Masalah : Ketidak patuhan dalam pengobatan

Data : 1. Ny. S sudah dua kali memeriksakan

kandungannya ke dokter, namun setiap diberi obat baik vitamin atau zat besi, ia tidak mau meminumnya, karena ia beranggapan minum obat tidak baik untuk kondisi janinnya, dan lagi dulu saat hamil anak-anaknya, ia juga tidak mengkonsumsi obat-obatan namun kehamilan dan kondisi anaknya baik-baik saja/ tidak ada masalah

Masalah : Kurang pengetahuan

Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakpatuhan dalam pengobatan b.d sistem nilai yang diyakini.

2. Kurang pengetahuan b.d sistem nilai yang dianut.

Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa :

Ketidakpatuhan dalam pengobatan b.d sistem nilai yang diyakini.

Tujuan :

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (....x....) diharapkan klien patuh dalam mengikuti pengobatan

Kriteria hasil :

1. Klien kooperatif dengan petugas kesehatan

2. Klien mau mengonsumsi vitamin dan zat besi maupun obat yang diberikan dokter kepadanya

Rencana Tindakan Keperawatan

lakukan pendekatan dengan cara Cultural careaccomodation/negotiation :

1. berikan penjelasan dan pengertian tentang fungsi obat menggunakan bahasa yang baik, jika klien tetap menolak anjurkan klien mengganti kandungan obat Fe/ Vit A dengan makanan. Misl: bayam dll).

2. apabila klien tetap ingin menjalankan pengobatan alternatif yang diyakini maka berikan kebebasan kepada klien selama pengobatan yang dilakukan tidak membahayakan bagi kesehatan klien, kehamilan klien dan janin yang ada dalam kandungan klien, serta selama hal itu dilaksanakan di rumah sakit harus dalam pengawasan petugas kesehatan.

Diagnosa : Kurang pengetahuan b.d sistem nilai yang dianut.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama (...x...) diharapkan klien memahami tentang pentingnya mengonsumsi vitamin dan zat besi selama masa kehamilan maupun obat yang diberikan dokter sebagai terapi pengobatan

Kriteria Hasil :

1.Klien mengetahui dan mengerti manfaat vitamin dan zat besi dalam masa kehamilan

2.klien mengetahui dan mengerti tentang manfaat pemberian obat dalam terapi pengobatan yang diberikan dokter

Rencana Tindakan Keperawatanlakukan pendekatan dengan cara Culturalcare

accomodation/negotiation :

1. berikan penjelasan dan pengertian tentang manfaatmengonsumsi vitamin dan zat besi selama masa kehamilan

2. berikan penjelasan pada klien bahwa mengonsumsi obat sebagai terapi pengobatan yang diberikan oleh dokter adalah aman karena obat-obat yang dokter berikan kepada klien adalah obat-obat yang memang dikhususkan untuk ibu yang sedang hamil, selama dosis dan waktu minum obatnya tepat.

Selain itu, rencana tindakan lain yang bisa dilakukan berdasarkan kasus tersebut adalah :

Cultural care preservation/maintenance

1. Kebudayaan keagamaan seperti mengamalkan bacaan-bacaan quran, minum air zam-zam, ataupun air yang sudah diasma’ (asalkan itu air matang)

2. Klien tidak mempunyai pantangan makanan

top related