ppt suku toraja

Post on 08-Feb-2017

2.167 Views

Category:

Education

34 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kelompok 3

Anggota:

1.Yulika Maulida Rahmita (001)2.Anggitarini M. Laksiwi (002)3.Amirul Mustofa (024)

Suku Toraja

Asal-Usul Suku Toraja

Sampai saat ini belum ada ahli yang bisa memastikan asal-usul nenek moyang orang Toraja, tapi banyak pihak memperkirakan bahwa nenek moyang orang Toraja berasal dari Indo-Cina.

Nama Toraja mulanya diberikan oleh suku Bugis Sidendereng dan dari luwu. Orang Sidendreng menamakan penduduk daerah ini dengan sebuatn To Riaja yang mengandung arti “Orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan”, sedang orang Luwu menyebutnya To Riajang yang artinya adalah “orang yang berdiam di sebelah barat”.

Penamaan Toraja Terbagi Atas Beberapa Pendapat.

Hubungan Sosial Masyarakat Toraja

Masyarakat Toraja sejak dari dahulu mengenal pula beberapa tingkatan masyarakat yang dinamakan tana (kasta) seperti pula pada suku –suku bangsa lain di Indonesia yang sangat mempengaruhi pertumbuhan masyarakat dan kebudayaan Toraja karena sehubungan dengan lahirnya sendi – sendi kehidupan dan aturan

4 (empat) susunan atau tingkatan masing – masing

Sistem Kekerabatan Suku Toraja

Sistem kekerabatan dalam masyarakat Toraja terbagi atas keluarga inti. Ayah adalah penanggung jawab keluarga dan bila meninggal akan digantikan oleh anak laki-laki. Sedangkan ibu hanya mendidik anak dan menjaga nama baik keluarga. Masyarakat Toraja menggariskan keturunannya berdasarkan garis ayah dan ibu dalam istilah umum disebut bilateral.

Dalam tatanan masyarakat toraja, unsur terkecil dalam sistem kekerabatan disebut Siulu (keluarga batih). Untuk memperkuat hubungan kekerabatan adalah dengan melakukan pernikahan dengan sepupu jauh (sepupu keempat dan seterusnya). Karena suku Toraja melarang pernikahan dengan sepupu dekat (sampai dengan sepupu ketiga) kecuali bagi bangsawan, demi mencegah persebaran harta.

Aluk Todolo

Aluk Todolo adalah agama leluhur nenek moyang suku Toraja yang hingga saat ini masih dipraktekkan oleh sejumlah besar masyarakat Toraja.Aluk todolo adalah kepercayaan animisme tua, dalam perkembangannya Aluk Todolo banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran hidup Konfusius dan agama Hindu

Tongkonan

Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu dimana kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau.

Tongkonan berasal dari kata tongkon yang bermakna menduduki atau tempat duduk. Dikatakan sebagai tempat duduk karena dahulu menjadi tempat berkumpulnya bangsawan Toraja yang duduk dalam tongkonan untuk berdiskusi.

Masyarakat Toraja menganggap rumah tongkonan sebagai ibu, sedangkan alang sura (lumbung padi) sebagai bapak. Tongkonan berfungsi untuk rumah tinggal, kegiatan sosial, upacara adat, serta membina kekerabatan.

Bagian-Bagian dari Bangunan Tongkonan

Tongkonan dibagi ke dalam tiga macam berdasarkan kelas sosial

Rambu Tuka’

Rambu tuka’ adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara syukuran di dalam upacara ini  tak ada kesedihan, yang ada hanya kegembiraan.

Tingkatan Upacara Rambu Tuka' Dari Yang Terendah Sampai Yang

Tertinggi1. Kapuran Pangngan

2. Piong Sanglampa

3. Ma’pallin atau Manglika’ Biang,

4. Ma’tadoran atau Menammu,

5. Ma’pakande Deata do Banua

6. Ma’pakande Deata diong padang7. Massura’ Tallang8. Merok9. Ma’bua’ atau La’pa10. Mangrara Banua

Rambu Solo’Aluk rambu solo’ adalah upacara pemakaman adat yang menjadi tradisi orang-orang Melayu serumpun di Toraja, Sulawesi Selatan. Aluk rambu solo’ dapat dimaknai sebagai upacara pemujaan dan penyempurnaan arwah orang yang wafat supaya dapat berkumpul bersama leluhur di alam roh.

Istilah aluk rambu solo’ terbangun dari tiga kata, yaitu aluk (keyakinan), rambu (asap atau sinar), dan solo’ (turun). Dengan demikian, aluk rambu solo’ dapat diartikan sebagai upacara yang dilaksanakan pada waktu sinar matahari mulai turun (terbenam).

Aluk rambu solo’ bertujuan untuk menghormati dan mengantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam  roh, bersama para leluhur mereka yang bertempat di puya.

Ukiran Toraja

Seluruh macam ukiran itu lahir dari pengertian masalah hidup atau pergaulan hidup serta cita-cita kehidupan masyarakat, makanya seluruh ukiran yang ada sekarang mempunyai arti yang dalam.

Jenis Ukiran Toraja

Pa’Barre Allo

Ne’ Lingbongan

Pa’ Ulu Karua

Bahan warna Passura’ (ukiran) disebut Litak yang merupakan warna dasar

bagi masyarakat Toraja yaitu :

Alat Musik Tradisional

Toraja

PASSULING Semua lagu-lagu hiburan duka

dapat diikuti dengan suling tradisional Toraja (Suling Lembang).

PA'PELLE'/PA'BARRUNG Musik digemari oleh anak-anak gembala menjelang menguningnya padi di sawah.

PA'POMBANG/PA'BASInilah musik bambu yang

pagelarannya merupakan satu simponi orkestra. Dimainkan oleh banyak orang biasanya murid-murid sekolah di bawah pimpinan seorang dirigen

PA’KESOAlat musik sejenis rebab (alat musik

gesek), dari daerah toraja

Matur Nuwun

top related