ppt schizoprenia.pptx
Post on 30-Dec-2015
34 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Definisi
1. Menurut Isaac (2005) schizophrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu termasuk berpikir dan berkomunikasi, menerima, menginterpretasikan realitas, menunjukkan emosi, dan perilaku dengan sikap yang dapat diterima secara sosial
Definisi
2. Schizophrenia adalah bentuk psikosa yang dijumpai sejak dulu namun pengetahuan kita tentang sebab musabah dan patogenesisnya sangat kurang ( FKUI, 2006).
3. Menurut harnawati ( 2008) schizophrenia adalah gangguan yang umumnya ditandai oleh distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas, dan oleh afek yang tidak wajar atau tumpul.
Schizophrenia ini terdiri dari:
1. Schizophrenia ParanoidMerupakan schizophrenia yang dikarakteristikkan dengan adanya kecurigaan yang ekstrim terhadap orang lain dengan halusinasi dan waham kejar atau waham kebesaran ( Townsend, 1998).
2. Schizophrenia Katatonik Merupakan salah satu jenis schizophrenia
yang ditandai dengan regiditas otot, negativisme, kegembiraan berlebih atau posturing (mematung).
Schizophrenia ini terdiri dari:
3. Schizophrenia HebefrenikMerupakan jenis schizophrenia yang ditandai dengan adanya percakapan dan perilaku yang kacau serta afek yang datar, gangguan asosiasi, pasien mempunyai sikap yang aneh , menunjukkan perilaku menarik diri secara sosial yang ekstrim, mengabaikan higiene dan penampilan diri dan terjadi sebelum usia 25 tahun (Isaac, 2005).
4. Schizophrenia Tak Terinci
Menurut Arif ( 2006) schizophrenia tak terinci merupakan sejenis schizophrenia dimana gejala-gejala yang muncul sulit untuk digolongkan pada tipe schizophrenia tertentu.
Schizophrenia ini terdiri dari:
5. SchizoaffectiveMerupakan schizoaffective merujuk kepada perilaku yang berkarakteristik schizophrenia, ada tambahan indikasi kelainan alam perasaan, seperti depresi atau mania (Townsend, 1998).
6. Schizophrenia Residual
Merupakan eksentrik tetapi gejala-gejala psikosis saat perilaku diperiksa/ dirawat tidak menonjol. Menarik diri dan efek yang serasi merupakan karakteristik dari kelainan ini, pasien memiliki riwayat paling sedikit satu episode schizophrenia dengan gejala-gejala yang menonjol (Townsend, 1998).
Penyebab Schizophreniafaktor presipitasi dan predisposisi terjadinya schizophrenia antara lain :
1. Faktor Predisposisia. Herediter Adanya faktor genetik dapat berisiko terjadinya
penyakit schizophrenia, dimana risiko bagi masyarakat umum 1 %, pada orang tua risiko schizophrenia 5 %, pada saudara kandung 8 %, dan anak-anak 10 %. Gambaran terakhir ini menetap walaupun anak telah dipisahkan dengan orang tua kandung sejak lahir, pada kembar monozigote 30 - 40%.
b. Pola Asuh Keluarga Banyak penelitian terhadap pengaruh masa kanak-
kanak khususnya atas personalitas orang tua tetapi belum ada hasil.
Penyebab Schizophrenia
2. Faktor Presipitasia. Lingkungan Faktor lingkungan cukup berperan dalam
menampilkan penyakit pada individu yang memiliki predisposisi.
b. Ekspresi Emosi Keluarga yang Berlebihan Jika keluarga schizophrenia memperlihatkan
emosi yang berlebihan seperti pasien dihina atau terlalu banyak dikekang dengan aturan- aturan yang berlebihan, maka kemungkinan kambuh lebih besar.
Tanda dan Gejala Schizophrenia
1. Gejala Positifa) Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan
yang tidak rasional meskipun telah dibuktikan secara objektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini kebenarannya.
b) Halusinasi, yaitu pengalaman panca indera tanpa ada rangsangan ( stimulus).
c) Kekacauan Alam Pikir, yang dapat dilihat dari isi pembicaraanya.
Tanda dan Gejala Schizophrenia
d) Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
e) Merasa dirinya “orang besar”, merasa serba mampu, serba hebat dan sejenisnya.
f) Pikirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya.
g) Menyimpan rasa permusuhan.
Tanda dan Gejala Schizophrenia
2. Gejala Negatif
a) Alam perasaan ( affect) “ tumpul” atau “mendatar”. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
b) Menarik diri atau mengasingkan diri.c) Kontak emosianal amat miskin, pendiam
Tanda dan Gejala Schizophrenia
d) Pasif dan apatise) Sulit dalam berpikir abstrakf) Pola pikir stereotipyg) Tidak ada/ kehilangan dorongan
kehendak dan tidak ada inisiatif, tidak ada upaya dan usaha, tidak ada spontanitas, monoton, serta tidak ingin apa-apa.
Diagnosa Schizophrenia
1) Perilaku Kekerasan2) Perubahan Persepsi Sensoris :
Halusinasi3) Gangguan Konsep Diri : Harga Diri
Rendah4) Gangguan Proses Pikir : Waham5) Isolasi Sosial : Menarik Diri6) Defisit Perawatan Diri
Diagnosa Schizophrenia
1. Perilaku Kekerasana. DefinisiSuatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang merupakan respon dari kecemasan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman.(Yoseph,2007)
b. Faktor yang BerhubunganMenurut Stuart (2007) perilaku kekerasan disebabkan oleh gangguan konsep diri harga diri rendah. Perilaku kekerasan sering disebabkan oleh kurangnya rasa percaya pada orang lain, perasaan panik, reaksi kemarahan, waham, sukar berinteraksi dimasa lampau, perkembangan ego yang lemah serta represi rasa takut (Townsend, 1998)
c. KriteriaKlien dengan perilaku kekerasan sering menunjukkan adanya (Stuart, 2007 dan Townsend, 1998) antara lain :
1) Perasaan terancam, marah, dendam, perasaan tidak berguna dan perasaan jengkel. 2) Muka merah dan mata melotot, rahang dan bibir mengatup, tangan kaku dan tegang, tangan mengepal dan mondar-mandir. Tampak bicara sendiri dan ketakutan, tekanan darah meningkat, frekuensi denyut jantung meningkat.
Diagnosa Schizophrenia
2.Perubahan Persepsi Sensoris : Halusinasia. Definisi
Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indera dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang dapat disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional, organik, atau histerik. (Maramis,2004)
b. Faktor yang BerhubunganGangguan persepsi sensoris halusinasi sering disebabkan oleh panik, stress berat yang mengancam ego yang lemah dan isolasi sosial menarik diri.(Townsend, 1998)
c. KriteriaKlien dengan halusinasi sering menunjukan adanya (Carpenito, 1998 dan Townsend, 1998):
1)Tidak mampu mengenal waktu, orang dan tempat. Tidak mampu memecahkan masalah. Mengungkapkan adanya halusinasi.
2)Mudah tersinggung, apatis dan cenderung menarik diri.
Diagnosa Schizophrenia
3.Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendaha. Definisi
Evaluasi diri dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif baik langsung maupun tidak langsung.(Townsend, 1998)
b. Faktor yang BerhubunganHarga diri rendah sering disebabkan oleh adanya koping individu yang tidak efektif akibat kurangnya umpan balik positif, kurangnya system pendukung, kemunduran perkembangan ego, disfungsi system keluarga. (Townsend, 1998)
c. KriteriaMenurut Carpenito (1998); Keliat (1994) perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah antara lain:
1) Mengkritik diri sendiri atau orang lain. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan. Perasaan tidak mampu dan rasa bersalah. Sikap negatif pada diri sendiri dan sikap pesimis pada kehidupan. Menolak kemampuan diri sendiri. Mengungkapkan kegagalan pribadi.
2) Produktivitas menurun. Perilaku destruktif pada diri sendiri dan orang lain, penyalahgunaan zat, menarik diri dari hubungan sosial, ekspresi wajah malu dan rasa bersalah.
Diagnosa Schizophrenia 4. Gangguan Proses Pikir : Waham
a. DefinisiMenurut Townsend (1998) perubahan proses pikir waham merupakan suatu keadaan dimana
seseorang mengalami kelainan dalam mengoperasionalkan kognitif dan aktivitas
b. Faktor yang BerhubunganKemungkinan etiologi dari waham adalah
ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain, panik, menekan rasa takut, stres yang cukup berat
yang mengancam ego yang lemah dan kemungkinan karena faktor herediter. (Townsend, 1998)
c. KriteriaMenurut Townsend (1998) waham
sering kali ditemukan tanda dan gejala sebagai berikut : ide-ide yang salah, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi,
kewaspadaan yang berlebihan, kelainan rentang perhatian, ketidaktepatan interpretasi lingkungan.
Diagnosa Schizophrenia 5. Isolasi Sosial : Menarik Diri
a. DefinisiKeadaan dimana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak. (Carpenito, 1998)
b. Faktor yang BerhubunganMenurut Stuart (2007) isolasi sosial disebabkan
oleh gangguan konsep diri rendah, kurangnya rasa percaya pada orang lain, perasaan panik, regresi ke
tahap perkembangan sebelumnya, waham, sukar berinteraksi di masa lampau.
c. KriteriaMenurut Townsend (1998) dan Carpenito
(1998) isolasi menarik diri sering ditemukan tanda dan gejala sebagai berikut :
1) Mengungkapkan perasaan tidak berguna, penolakan oleh lingkungan, mengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang dimiliki.2) Tampak menyendiri diruangan, tidak berkomunikasi, menarik diri, tidak melakukan
kontak mata, tampak sedih, afek datar, kurang aktivitas fisik dan verbal, tidak mampu membuat keputusan dan berkonsentrasi, mengekspresikan perasaan kesepian dan penolakan di wajahnya.
Diagnosa Schizophrenia 6. Defisit Perawatan Diri
a. Definisi Suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan kegiatan hidup sendiri. (Townsend, 1998)
b. Faktor yang BerhubunganKemungkinan etiologi yang berhubungan dengan defisit perawatan diri adalah :
menarik diri, regresi, panik, ketidakmampuan mempercayai orang lain. (Townsend, 1998)
c. Kriteria Menurut Townsend (1998) batasan
karakteristik dari defisit perawatan diri adalah ;1) Mengalami kesukaran dalam mengambil atau ketidakmampuan untuk membawa makanan
dari piring/wadah ke dalam mulut.2) Ketidakmampuan (menolak) untuk membersihkan tubuh atau bagian tubuh3) Kelainan kemampuan atau kurang minat dalam memilih pakaian yang sesuai untuk dikenakan4) Ketidakmampuan atau tidak adanya keinginan untuk melakukan defekasi dan berkemih tanpa bantuan.
PenatalaksanaanMedis
Obat antipsikotik digunakan untuk mengatasi gejala psikotik (misalnya perubahan perilaku, agitasi, agresif, sulit tidur, halusinasi, waham, proses pikir kacau). Obat-obatan untuk pasien skizophrenia yang umum digunakan adalah sebaga berikut :
a.Pengobatan pada fase akut1) Dalam keadaan akut yang disertai agitasi dan hiperaktif
diberikan injeksi :a) Haloperidol 3x5 mg (tiap 8 jam) intra muscular.b) Clorpromazin 25-50 mg diberikan intra muscular
setiap 6-8 jam sampai keadaan akut teratasi.c) Kombinsi haloperidol 5 mg intra muscular kemudian diazepam 10 mg intra muscular dengan interval
waktu 1-2 menit.
2) Dalam keadaan agitasi dan hiperaktif diberikan tablet :
a) Haloperidol 2x1,5 – 2,5 mg per hari.b) Klorpromazin 2x100 mg per haric) Triheksifenidil 2x2 mg per hari
b. Pengobaan fase kronis
Diberikan dalam bentuk tablet :
1) Haloperidol 2x0,5 – 1 mg perhari2) Klorpromazin 1x50 mg sehari (malam)3) Triheksifenidil 1-2x2 mg sehari
a) Tingkatkan perlahan-lahan, beri kesempatan obat untuk bekerja, disamping itu melakukan tindakan perawatan dan pendidikan kesehatan.b) Dosis maksimal Haloperidol : 40 mg sehari (tablet) dan klorpromazin 600 mg sehari (tablet).
c. Efek dan efek samping terapi1) Klorpromazine
Efek : mengurangi hiperaktif, agresif, agitasi
Efek samping : mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, sedasi, hipotensi ortostatik.2) Haloperidol
Efek : mengurangi halusinasi Efek samping : mulut kering,
pandangan kabur, konstipasi, sedasi, hipotensi ortostatik.
Penatalaksanaan
Tindakan efek samping obata. Klorpromazine1) Mulut kering : berikan permen, es, minum air sedikit- sedikit dan membersihkan mulut
secara teratur.2) Pandangan kabur : berikan bantuan untuk tugas yang membutuhkan ketajaman penglihatan.3) Konstipasi : makan makanan tinggi serat4) Sedasi : tidak menyetir atau mengoperasikan
peralatan yang berbahaya.5) Hipoensi ortostatik : perlahan-lahan bangkit dari posisi baring atau duduk.
b. Haloperidol1) Mulut kering : berikan permen, es, minum air sedikit-sedikit dan membersihkan mulut secara teratur.2) Pandangan kabur : berikan bantuan untuk
tugas yang membutuhkan ketajaman penglihatan.3) Konstipasi : makan makanan tinggi serat4) Sedasi : tidak menyetir atau mengoperasikan peralatan yang berbahaya.5) Hipotensi ortostatik : perlahan-lahan bangkit dari posisi baring atau duduk
Daftar pustaka
• Arif L.S. , 2006, skizofrenia, memahami dinamika keluarga pasien, Jakarta,Penerbit Refika Aditama
• Carpenito L.J. , 1998, Diagnosa keperawatan (terjemahan), 6th edition,Jakarta, EGC
• FKUI dan WHO, 2006, model-model praktik keperawatan profesional jiwa (MPKP jiwa), Jakarta FKUI
• Hawari D. ,2006, pendekatan holistik pada gangguan jiwa skizofrenia, Jakarta, balai penerbit FKUI
• Ingram I.M. ,1995, catatan kuliah psikiatri (terjemahan), 6th, Jakarta, EGC Isaac A. , 2005, panduan belajar keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatrik (terjemahan), 3th edition, Jakarta, EGC
• Keliat B.A., 1994, gangguan konsep diri, Jakarta, EGC• Rasmun, 2001, keperawatan kesehatan mental psikiatri
terintegrasi dengan keluarga untuk perawat dan mahasiswa keperawatan, Jakarta, penerbit CV Sagung Seto
top related