ppt keluarga binaan fix

Post on 23-Dec-2015

139 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mk

TRANSCRIPT

Assalamu’alaikumWr. Wb

1

L/O/G/O

HOME VISIT KASUS KELUARGA BINAANHOME VISIT KASUS KELUARGA BINAAN 2

Disusun Oleh:

1. Ahmad Riski Pembimbing: 2. Dwi Hardiyanti 1. Dr. Hary Laksamana Latif

3. Fitri Susianti 2. Dr. Mulyati Sri Rahayu, M.Si

4. Monza Aulia 3. Dr. Yuziani , M. Si

5. Mustika 4. Dr. Jarita

6. Rahmi Fitria

KEPANITERAAN KLINIK FAMILY MEDICINE

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE

20153

Gizi buruk merupakan masalah yang masih menjadi perhatian utama hingga saat ini, terutama di negara-negara berkembang gizi buruk dapat menyebabkan kematian.

Pada tahun 2012,Indonesia Negara kekurangan gizi nomor 5 di dunia

PENDAHULUAN

Pada tahun 2013, Aceh mendapatkan data sebanyak 1.034 bayi meninggal dunia akibat kekurangan gizi. Angka ini mengalami kenaikan sebesar lima persen jika dibandingkan tahun 2012 yang hanya 985 balita.Pada tahun 2013, Aceh Utara memiliki 35 kasus kasus gizi

buruk pada bayi atau balita. Sebanyak 29 kasus diantaranya telah berhasil ditangani, dan terdapat lima kasus masih dalam proses penyembuhan. Diantara jumlah ini, satu bayi tidak bisa ditolong, dan akhirnya meninggal.

Pada tahun 2014, data yang diambil dari hasil survey Dinas Kesehatan Aceh Utara, didapatkan 7 anak menderita gizi buruk dan 2 diantaranya dikabarkan telah meninggal dunia.

Identitas pasienNama An. KY

Jenis Kelamin Perempuan

Umur 31 Bulan

Agama Islam

Suku Aceh

Pekerjaan -

Alamat Desa Teupin Gapeuh, Tanah Pasir

Berat Badan 9900 kg

Panjang BadanTanggal Lahir Status Gizi

79 cm14 juli 2011 BB/U -2SD (gizi kurang) BB/TB 2 (normal)

Tanggal PemeriksaanNo. Cm

04 Maret 2015 206

Keluhan Utama

Berat Badan Tidak Naik

Keluhan tambahan

Pilek

Batuk

Tidak nafsu makan

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang

Melalui alloanamnesis pada ibunya pada tanggal 7 Januari 2015 :

Ibu pasien mengeluhkan bahwa anak perempuannya sulit naik berat badannya sejak anaknya mengalami demam sejak usia 3 bulan, ibu pasien mengaku bahwa anaknya mengalami demam selama ± 1,5 bulan setelah imunisasi usia 3 bulan, selain itu anak tersebut juga sering mengalami mencret, dalam sehari lebih dari 3 kali BAB cair, tidak berdarah, berlendir (+). BAB cair yang dialami anak tersebut sering berulang bahkan sampai usia 2 tahun.

Selain itu, pasien juga sering mengalami batuk pilek yang diikuti oleh sesak, keluhan tersebut sering berulang terutama saat pergantian cuaca dari musim hujan ke musim panas.

ANAMNESIS

Melalui alloanamnesis pada ibunya pada tanggal 4 Maret 2015 :

Ibu pasien mengeluhkan bahwa anak perempuannya tidak mengalami kenaikan berat badan setelah diperbaiki pola makannya 2 bulan yang lalu. Ibunya mengatakan bahwa nafsu makan anaknya sudah mulai menurun dan tidak mau makan seperti biasanya. Anaknya hanya mengkonsumsi susu dan jajanan yang dibelikan oleh ayahnya. Hal ini juga dipengaruhi karena anaknya mengalami batuk dan pilek, serta terkadang suhu badannya meningkat. Keluhan ini udah dirasakan 3 minggu yang lalu. Ibunya mengatakan bahwa anaknya suka rewel beberapa bulan belakang ini, sehingga ibunya sulit untuk memberikan makan pada anaknya. Batuk yang dialami anaknya tidak disertai dahak, BAB normal dan BAK normal. Keluhan ini sering berulang terutama saat pergantian cuaca dari musim hujan ke musim panas.

Dalam keluarga pasien, ayahnya merupakan seorang perokok berat dan sering mengkonsumsi rokok didalam rumah.

Riwayat Persalinan dan kehamilan

Ibu penderita dalam keadaan sehat selama mengandung. Penderita lahir spontan dengan kehamilan cukup bulan, ditolong oleh bidan, segera menangis setelah lahir. Berat badan saat lahir 2.700 gram

Riwayat Pemberian Makanan

Usia 0 – 4 bln : Asi + Nasi pisangUsia 4 – 8 bln : Susu Formula + Nasi BiasaUsia 8 – 12 bln : Susu Formula + Nasi BiasaUsia 12 – 16 bln : Susu Formula + Nasi BiasaUsia 16 – 20 bln : Susu Formula + Nasi BiasaUsia 20 – 24 bln : Susu Formula + Nasi BiasaUsia 24 – sekarang : Susu Formula + Nasi Biasa

Usia 0 – 4 bln : Mengikuti objek dengan mata

Usia 4 – 8 bln : Tengkurap, merangkak Usia 8 – 12 bln : Berdiri, belajar bicara Usia 12 – 24 bln : Mengeksplorasi rumah Usia 24 – sekarang : Berlari, melempar bola

Riwayat Perkembangan

Riwayat Imunisasi

Penderita hanya mendapatkan imunisasi dasar BCG dari bidan setelah persalinan dan Imunisasi pada usia 3 bulan. Setelah itu anak tersebut tidak mendapatkan lagi imunisasi lanjutan.

Riwayat Penggunaan Obat Pasien mengonsumsi obat paracetamol dan

amoxcicilin saat demam yang didapatkan dari mantri.

Riwayat

Penyakit

Dahulu

• Pasien pernah mengalami diare sejak umur 3 bulan sampai umur 20 bulan

Riwayat

Penyakit Keluarga.

• Ibu pasien mempunyai riwayat penyakit Asma, adik pasien sering mengalami batuk pilek

Family Genogramfamily genogram

Keterangan :

: Laki-laki usia 17 bulan (Adik)

: Perempuan menderita gizi buruk usia 31 bulan

: Perempuan (Ibu)

: Laki-Laki (Ayah)

• Pasien diberikan nasi pisang saat umur 3 bulan

1

• Cara pembuatan susu tidak benar yaitu dengan air panas lalu baru dicampurkan dengan air dingin

2

• Mengocok susu dengan menggunakan jari pada ujung dot botol susu3

• Tidak pernah merebus botol susu4

• Ayah merokok di dalam rumah5

RIWAYAT KEBIASAAN

SOSIAL

Pemeriksaan Fisik

Vital Sign

RR

HR

24 x/menit

88 x/menit

36,8 ° C

KU Baik Kesadaran

COMPOS MENTIS

BB 9,9 Kg

TB 79 cm

Status General

Kulit

Warna : SawoTurgor : normalIkterus : (-)Anemia : (-)Sianosis : (-)

Kepala

Bentuk : Kesan NormocephaliRambut : hitam, tipis Mata : Status lokalis mataTelinga : Sekret (-/-), Perdarahan

(-/-)Hidung : Sekret (-/-), Perdarahan

(-/-)

ThoraxThorax depan 1.InspeksiBentuk dan Gerak : pectus carinatum, pergerakan simetris (+)Tipe Pernafasan : Abdominal ThoracalRetraksi : (-)

2. Palpasi

Stem Fremitus Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Normal Normal

Lap. Paru tengah Normal Normal

Lap. Paru bawah Normal Normal

Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Sonor Sonor

Lap. Paru tengah Sonor Sonor

Lap. Paru bawah Sonor Sonor

3.PERKUSI

3.AUSKULTASI

Suara Pokok Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler

Lap. Paru

tengah

Vesikuler Vesikuler

Lap. Paru

bawah

Vesikuler Vesikuler

3.AUSKULTASI

Suara Tambahan Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Rh (-) Wh (-) Rh (-) Wh (-)

Lap. Paru tengah Rh (-) Wh (-) Rh (-) Wh (-)

Lap. Paru bawah Rh (-) Wh (-) Rh (-) Wh (-)

Thorax Belakang Inspeksi

Bentuk dan Gerak : Pergerakan simetris (+)Tipe Pernafasan : Abdominal Thoracal

Retraksi : (-)

Jantung

Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat.Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari

media LMCSPerkusi : Batas jantung atas : di ICS II

Batas jantung kanan:di Linea Parasternalis Dekstra

Batas jantung kiri : di ICS V LMCS.

Auskultasi : BJ I > BJ II di katup mitral, regular, bising (-), gallop (-)

Inspeksi : Distensi (-)Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-) Perkusi : Timpani (+)Auskultasi: Peristaltik usus kesan normal

Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan

Abdomen

Ekstremitas Superior Inferior

Kanan Kiri Kanan Kiri

Sianotik - - - -

Edema - - - -

Ikterik - - - -

Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif

Tonus ototNormotonu

s

Normotonu

s

Normotonu

s

Normotonu

s

Sensibilitas N N N N

Atrofi otot - - - -

Akral Dingin - - - -

Ekstremitas

Darah RutinUrin RutinFeses RutinThorax

PLANNING

GIZI BURUK

ISPA

DIAGNOSIS

CURCUMA SYRUP 1X1 CTH

PARACETAMOL SYR 3X CTH 1

GLICERIL GUAICOLAT TAB 3X 50 MG

MEDIKAMENTOSA

Non Medikament

osaMemberikan diet makanan tinggi kalori, protein dan cukup vitamin-

mineral secara bertahap, guna mencapai status gizi yang optimal.

Istirahat cukup dan modifikasi jam tidur .

Quo Ad vitam : Dubia ad bonam

Quo Ad functionam : Dubia ad bonam

Quo Ad sanactionam : Dubia ad bonam

PROGNOSIS

Formula gizi pada fase rehabilitasi dan makanan formula yang diperlukan untuk anak Gizi buruk yang disepakati oleh WHO.

TABEL POLA MAKAN

Hari JAM 08.00 (PAGI) 12.00 (SIANG) 20.00 (MALAM)

K

A

M

I

S

M

E

N

U

Nasi + telur mata

sapi

pisang 1 buah

1 gelas air putih

Nasi+ikan

panggang

sayur

kangkung

1 gelas air

putih

Nasi+ikan panggang

pisang 1 buah

1 gelas air putih

10.30 (pagi) 16.00 (sore) 21.00 (malam)

minum susu 3

sendok + air

minum susu 3

sendok + air

minum susu 3 sendok

+ air+multivitamin

jadwal tidur 21.00-

09.30

Hari JAM 08.00 (PAGI) 12.00 (SIANG) 20.00 (MALAM)

J

U

M

A

T

M

E

N

U

Nasi goreng+telur

dadar

jus wortel

sebotol susu

Nasi + tempe +

tahu

sayur bayam

1 gelas air putih

perkedel 3 potong

Tempe 2 potong

1 gelas air

10.30 (pagi) 16.00 (sore) 21.00 (malam)

minum susu 3 sendok

+ air

minum susu 3

sendok + air

minum susu 3 sendok +

air+multivitamin

jadwal tidur 21.00-09.30

Hari JAM 08.00 (PAGI) 12.00 (SIANG) 20.00 (MALAM)

S

A

B

T

U

M

E

N

U

Bubur

kacang ijo +

susu

pepaya 1

potong

1 gelas air

Nasi goreng+ayam

goreng

Sayur sop

(kentang + wortel +

daun kol +udang)

1 gelas air

Nasi goreng +

ayam goreng

pepaya 1 potong

1 gelas air

10.30 (pagi) 16.00 (sore) 21.00 (malam)

minum susu

3 sendok + air

minum susu 3

sendok + air

minum susu 3

sendok +

air+multivitamin

jadwal tidur 21.00-

09.30

TABEL POLA MAKAN

Hari JAM 08.00 (PAGI) 12.00 (SIANG) 20.00 (MALAM)

M

I

N

G

G

U

M

E

N

U

Nasi + telur mata sapi

pisang 1 buah

1 gelas air putih

Nasi+ikan

panggang

sayur kangkung

1 gelas air putih

Nasi+ikan panggang

pisang 1 buah

1 gelas air putih

10.30 (pagi) 16.00 (sore) 21.00 (malam)

minum susu 3 sendok

+ air

minum susu 3

sendok + air

minum susu 3 sendok

+ air+multivitamin

adwal tidur 21.00-

09.30

Hari JAM 08.00 (PAGI) 12.00 (SIANG) 20.00 (MALAM)

S

E

N

I

N

M

E

N

U

Nasi goreng+telur

dadar

jus wortel

sebotol susu

Nasi + tempe +

tahu

sayur bayam

1 gelas air putih

perkedel 3 potong

Tempe 2 potong

1 gelas air

-

10.30 (pagi) 16.00 (sore) 21.00 (malam)

minum susu 3 sendok

+ air

minum susu 3

sendok + air

minum susu 3 sendok

air+multivitamin

jadwal tidur 21.00-09.30

Hari JAM 08.00 (PAGI) 12.00 (SIANG) 20.00 (MALAM)

S

E

L

A

S

A

M

E

N

U

Bubur

kacang ijo +

susu

Pepaya 1

potong

1 gelas air

Nasi

goreng+ayam

goreng

Sayur sop

(kentang + wortel

+ daun kol

+udang)

1 gelas air

Nasi goreng +

ayam goreng

pepaya 1 potong

1 gelas air

10.30 (pagi) 16.00 (sore) 21.00 (malam)

minum susu

3 sendok + air

minum susu 3

sendok + air

minum susu 3

sendok +

air+multivitamin

jadwal tidur

21.00-09.30

Evaluasi setelah di intervensi dengan formula makanan dari WHO 3 hari pertama

Berat badan saat ini = 9900 gram

Berat Badan 3 hari yang lalu = 9900 gram

Langkah 1. Hitung kenaikan berat badan

(dalam gram) = (9900-9900) g = 0 g

Langkah 2. Hitung kenaikan berat badan per harinya

= (0÷3 hari)= 0 g/hari

Langkah 3. Bagilah hasil pada langkah 2 dengan

berat rata-rata dalam kilogram

(0÷ 19,1) = 0 g/kg/hari

Evaluasi setelah di intervensi dengan formula makanan dari WHO 3 hari kedua.

Berat badan saat ini = 10000 gram

Berat Badan 3 hari yang lalu = 9900 gram

Langkah 1. Hitung kenaikan berat badan (dalam gram) =(10000-9900) g= 100g

Langkah 2. Hitung kenaikan berat badan per harinya =

(100÷3 hari)= 33,33 g/hari

Langkah 3. Bagilah hasil pada langkah 2 dengan berat rata- rata dalam kilogram (33,33÷9.95)

= 3.35 g/kg/hari

  

Jika kenaikan berat badan• Kurang (< 5 g/kgBB/hari), anak

membutuhkan penilaian ulang lengkap• Sedang (5-10 g/kgBB/hari), periksa apakah

target asupan terpenuhi, atau mungkin ada infeksi yang tidak terdeteksi.

• Baik (> 10 g/kgBB/hari).

• Anak diberikan makanan yang bervariasi, dengan gizi seimbang

• Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu.

• Mencegah anak mengalami penyakit Infeksi yang berulang seperti Diare dan ISPA sehingga mencegah anak mengalami kekurangan kalori dan protein.

• Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya

PREVENTION

Kriteria Rumah An.Ky

No Kriteria Permasalahan

1 Luas Bangunan Luas rumah ± 8 x 15 m2

2 Ruangan dalam

rumah

Keluarga pasien tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas ±500 m2.

Rumah terdiri dari 3 ruang yaitu sebuah ruang tamu, ruang keluarga/ ruang tv,

dapur dan ruangan tempat memasak yang berukuran 5 x 4 m, dua kamar tidur

berukuran 3 x 4m, atap rumah terbuat dari daun seng. Dinding rumah terbuat dari

papan dan setengah dari tembok.

3 Ventilasi Terdapat ventilasi.

4. Pencahayaan a. Terdapat jendela pada rumah.

b. Hanya terdapat lima buah lampu di dalam rumah, satu buah di ruang tamu,

satu ruang tv, dua buah di masing-masing kamar dan satu buah di dapur

rumah sehinga penerangan cukup baik

5 MCK a. Kamar mandi bersama beralaskan semen dengan dinding terbuat

dari papan dan setengah semen terletak didalam rumah.

b. Tersedia jamban bersama beralaskan semen dengan dinding

permanen yang terbuat dari semen, dengan jarak ±5 m dari rumah

utama

6 Sumber Air Air sumur digunakan untuk kebutuhan rumah

tangga seperti mencuci, mandi dan air minum.

7 Saluran pembuangan

limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ke selokan yang berada di

belakang kamar mandi yang berjarak 3 meter dari rumah

8 Tempat pembuangan

sampah

Tempat sampah berada di belakang rumah, namun sampah

sebagian berserakan di samping kanan dan kiri rumah

9 Lingkungan sekitar

rumah

Di samping kanan dan kiri terdapat tanah kosong yang terdapat

tanaman liar yang sudah meninggi serta aliran pembuangan limbah

di samping kanan rumah.

10 Bahan bakar masak Ibu pasien memasak menggunakan kompor

gas

11 Septic Tank Terdapat septic tank di belakang rumah pasien yang berjarak ±10

m dari rumah

12 Polusi Udara Polusi udara di rumah keluarga pasien berasal dari asap rokok ayah

pasien yang sering merokok di dalam rumah.

NAMA

STATUS KELUARGA

JENIS KELAMIN

USIA PENDIDIKAN

PEKERJAAN

PENGHASILAN

Tn. R Kepala keluarga Laki-Laki 48th SMA wiraswasta 1,5-2 juta/ bln

Ny.L Ibu rumah tangga Perempuan 17 th SMA IRT -

An. kY Anak ke-1 Perempuan 31 Bln

- - -

Ny. M Anak ke-2 Laki-laki 1,6 thn - - -

Status rumah Pasien berdasarkan skor penilaian rumah sehat berdasarkan Dinkes ialah :

An.Ky beserta keluarga termasuk kategori sedang dengan skor 34 (69-83%) .

Cara Penilaian Rumah SehatPemberian Nilaia. Komponen rumah1) Langit-langit0      =   Tidak ada1      =   Ada, kotor dan rawan kecelakaan2      =   Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan2) Dinding1    = Bukan tembok ( terbuat dari anyaman bambu atau ilalang )2  = Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu yang 

tidak kedap air3      = Permanen ( tembok, pasangan batu bata atau batu yang diplester),

papan kedap air.

3) Lantai0      =  Tanah1 =Papan/anyaman bambu yang dekat dengan tanah/plesteran yang

retak/ berdebu2      =   Diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung

4) Jendela kamar tidur0      =   Tidak ada1      =   Ada5) Jendela ruang keluarga0      =   Tidak ada1      =   Ada6) Ventilasi0      =   Tidak ada1      =   Ada, tetapi luasnya < 10% luas lantai

2      =   Ada, luas ventilasi ≥ 10% luas lantai

7) Sarana pembuangan asap dapur

0      =  Tidak ada

1      =  Ada, luas tabung ventilasi/asap dapur ≤ 10% dari luas lantai dapur

2      =  Ada, dengan lubang ventilasi ≥ 10% luas lantai dapur ( asap keluar dengan sempurna atau ada exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis )

8) Pencahayaan

0      =  Tidak terang, tidak bisa dipergunakan untuk membaca

1      =  Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca normal

2      = Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal

lanjutan

 Sarana Sanitasi

1)  Sarana Air Bersih ( SGL/SPT/PP/KU )0   =   Tidak ada1   = Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan2   =   Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan3   = Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan4   =   Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan

2)  Jamban ( Sarana Pembuangan Kotoran )0   =   Tidak ada1   =   Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke sungai/kolam2   = Ada, bukan leher angsa ada tutup ( leher angsa ), disalurkan ke sungai/kolam3   =   Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic tank4   = Ada, leher angsa, septic tank

lanjutan

3)  Sarana Pembuangan Air Limbah ( SPAL )0   =   Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah1   =   Ada, diresapkan mencemari sumber air ( jarak dengan sumber air  < 10 m)2   =   Ada, dialirkan ke selokan terbuka3   = Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air ( jarak dengan sumber air ≥ 10 m)4   = Ada, dialirkan ke selokan tertutup ( saluran kota ) untuk diolah lebih lanjut 4)    Sarana Pembuangan Sampah ( Tempat Sampah)0   = Tidak ada1   = Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup2   = Ada, kedap air dan tidak tertutup3   = Ada, kedap air dan bertutup

.       Perilaku Penghuni

1)        Membuka jendela kamar tidur0   =   Tidak pernah dibuka1   =   Kadang-kadang2   =   Setiap hari dibuka

2)        Membuka jendela ruang keluarga0   =   Tidak pernah dibuka1   =   Kadang-kadang2   =   Setiap hari dibuka

3)        Membersihkan rumah dan halaman0      =   Tidak pernah1   =   Kadang-kadang2      =   Setiap hari

4)        Membuang tinja bayi dan balita ke jamban0   =   Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan1   =   Kadang-kadang dibuang ke jamban2   =   Setiap hari di buang ke jamban

5)        Membuang sampah pada tempat sampah0   =   Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan1   =   Kadang-kadang dibuang ke jamban2   =   Setiap hari di buang ke jamban

lanjutan

lanjutan

Hasil penilaian rumah = Nilai x bobot

Untuk penjelasan selanjutnya dapat kami uraikan sebagai berikut:

lanjutan

diinterpretasikan terhadap :a.      Lingkungan                               =   45%b.      Perilaku                                      =   35%c.       Pelayanan Kesehatan              = 15%d.      Keturunan                                  = 5%

Dalam hal rumah sehat prosentase Pelayanan Kesehatan dan Keturunan diabaikan, sedangkan untuk penilaian Lingkungan dan Perilaku dapat dijelaskan sebagai berikut.Pemberian bobot penilaian rumah diberikan pada masing-masing indikator :a.  Bobot komponen rumah   =  31 (25/80 x 100% = 31,25)b.  Bobot Sarana Sanitasi      =  25 (20/80 x 100% = 25)c. Bobot Perilaku Penghuni   =  44 (35/80 x 100% = 43,75)

Hasil penilaian rumah didapat :1.      Rumah Sehat                   =   1068 – 12002.      Rumah Tidak Sehat         =   < 1068

Penentuan kriteria rumah berdasarkan pada hasil penilaian rumah yang merupakan hasil perkalian antara nilai dengan bobot, dengan kriteria sebagai berikut:Memenuhi syarat : 80 – 100% dari total

skorTidak memenuhi syarat : < 80 % dari total

skor

Berdasarkan perhitungan dengan checklist penilaian rumah tersebut didapatkan skor 705 (15 %) sehingga berdasarkan skor tersebut dapat di simpulkan bahwa rumah keluarga pasien Kyl tersebut tidak memenuhi kriteria rumah sehat.  

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN

INTERVENSI

1. PHBS   Tidak

mencuci tangan sebelum makan

Memberikan edukasi tentang pentingnya mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah BAB dan BAK. Mengajarkan cara mencuci tangan dengan menggunakan 7 langkah

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN INTERVENSI2. Tidak menggunakan air bersih untuk mandi dan mencuci baju

Memberikan edukasi bahwa mandi dan mencuci baju sebaiknya dengan air bersih dan mengajak untuk menggunakan saringan air agar air lebih jernih dan bersih

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN

INTERVENSI

3. Ibu pasien tidak menimbang anaknya secara rutin dan tidak mengerti mengenai penggunaan kartu KMS

Memberikan edukasi tentang pentingnya menimbang berat badan anaknya dan memberikan kartu KMS untuk melihat perkembangan anaknya

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN INTERVENSI4. Tidak menggunakan jamban dengan sehat

Memberikan edukasi tentang pentingnya jamban sehat dan menjelaskan beberapa penyakit yang mungkin timbul dari jamban yang tidak sehat

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN

INTERVENSI

5.Menumpuk barang-barang bekas dan sampah dibelakang rumah

Memberikan edukasi tentang cara mengumpulkan dan memisahkan sampah organik dan non organik serta membuatkan tempat sampah yang sudah ada keterangan mengenai sampah organik dan non organik

MASALAH KESEHATAN INTERVENSI

6. Keluarga pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayur

Memberikan edukasi untuk menggunakan lahan kosong untuk menanam sayuran dan buah yang mudah ditanam dihalam rumah belakang

Faktor internal dalam keluarga

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATA

N

INTERVENSI

7.Alas tidur yang masih terbuat dari bahan kapuk

Memberikan pemahaman untuk selalu menggunakan alas kain yang bersih untuk menutupi alas tidurnya dan sering menjemur alas tidur serta bantal dan gulingnya

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN

INTERVENSI

8. Ayah pasien sering merokok di dalam rumah

Memberikan poster untuk ayahnya mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh rokok

MASALAH KESEHATAN INTERVENSI

9.Ibu pasien jarang membawa anaknya ke posyandu untuk menimbang berat badan anaknya

Memberi pengertian dan pemahaman tentang pentingnya mengetahui perkembangan berat badan anaknya

10.Ibu pasien memiliki riwayat atopi yang dapat mempengaruhi kesehatan anaknya dan berdampak pada berat badan anaknya

Memberi arahan dan mengajak ibunya untuk sering mengontrol penyakitnya ke puskesmas

Faktor internal dalam keluarga

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN

INTERVENSI

11. Pasien suka menggigit-gigit kukunya dan kain bekas yang telah jorok dan berdebu

Memberikan edukasi kepada orang tuanya untuk tidak memberikan kain yang telah jorok kepada anaknya dan memberi pemahaman kepada anaknya untuk tidak menggigit-gigit kukunya lagi

Faktor internal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN

INTERVENSI

12. Pasien sering tidak dipakaikan baju setelah mandi atau selama berada dirumah

Memberikan edukasi kepada orang tuanya untuk selalu menggunakan baju, agar terhindar dari resiko gangguan pernapasan

Faktor eksternal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN

INTERVENSI

EKSTERNAL  

1. Tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah rumah tangga berada dekat di belakang rumah

Memberikan pemahaman mengenai jarak yang tepat untuk pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah

MASALAH KESEHATAN INTERVENSI

2. Tempat pencucian baju berada di luar rumah dan dekat dengan rumput-rumput

Memberikan pemahaman dan mengajak untuk membuat ruangan yang dapat dibuat untuk mencuci baju

3. Dibelakang rumah terdapat rumput-rumput dan tanaman liar yang membuat lingkungan rumah menjadi tidak bersih dan sehat

Memberikan pemahaman tentang lingkungan rumah yang bersih tanpa ada tanaman liar dilingkungan rumah sehingga dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam

4. Lantai dapur rumah masih terbuat dari tanah

Menganjurkan semua keluarga untuk menggunakan sandal jika ke dapur dan sering membasahi lantai dengan air

Faktor eksternal dalam keluarga

Faktor eksternal dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN

INTERVENSI

EKSTERNAL  

5. Alas tidur yang masih terbuat dari bahan kapuk

Memberikan pemahaman untuk selalu menggunakan alas kain yang bersih untuk menutupi alas tidurnya dan sering menjemur alas tidur serta bantal dan gulingnya

PESAN

Kepada pihak Puskesmas dan kader desa, agar dapat lebih meningkatkan pelaksanaan program terkait kesehatan lingkungan pada umumnya dan gizi buruk pada khususnya

Kepada orang tua agar lebih berperan aktif dalam mencari solusi untuk permasalahan pada balita mereka.

Kepada pemerintah, agar lebih meningkatkan promosi kesehatan terutama mengenai gizi buruk melalui cara-cara yang inovatif, misalnya melalui media elektronik.

kesan

Stase Family Medicine, menjadi wahana untuk mengaplikasikan keterampilan dasar klinis.

Dapat menambah wawasan tentang ilmu kemasyarakatan terutama dalam pendekatan masalah kesehatan dalam keluarga.

Dapat lebih memahami sosio kultural masyarakat dalam menyikapi masalah kesehatan. 

KEYLA DENGAN USIA 31 BULAN

Wassalamu’alaikum

Wr. Wb

92

top related