ppt jetis
Post on 26-Sep-2015
18 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
11/12/2014
1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)Kecamatan Pacet
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
Kecamatan Jetis
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)Kecamatan Pacet
PENDAHULUANKecamatan Jetis
-
11/12/2014
2
LATAR BELAKANG
Perkembangan wilayah semakin
pesat
Perkembangan wilayah
menimbulkan dampak negatif
terutama bagi lingkungan
Perencanaan tata ruang wilayah
yang berlandaskan pada daya
dukung dan daya tampung
lingkungan
Tekanan-tekanan eksternalitas
maupun internal yang
mempengaruhi terhadap
perkembangan Kabupaten
Mojokerto semakin terkendali
Maksud, Tujuan dan SasaranMaksud :
Menselaraskan arahan pengembangan wilayah Kabupaten
Mojokerto yang tertuang dalam Rencana Detail Tata Ruang
Kecamatan (RDTRK) dengan prinsip pembangunan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Tujuan :
Mendapatkan informasi adanya tentang pengaruh RDTRK terhadap pengelolaan lingkungan hidup.
Mengintegrasikan alternatif perbaikan terhadap rencana tata ruang
Sasaran :
Merumuskan alternatif dan mitigasi.Merekomendasikan alternatif dan mitigasi dampak.Menyusun laporan proses penyelenggaraan KLHS untuk RDTRK Kecamatan jetis, Sooko, Mojosari dan Pacet.
-
11/12/2014
3
Ruang Lingkup
Ruang lingkup wilayah
Wilayah Perencanaan/kajian meliputi wilayah
Kecamatan Pacet, Jetis, Mojosari dan Sooko
Ruang lingkup substansi
Kegiatan ini adalah melakukan penyusunan KLHS
dengan metode dan pendekatan yang dapat
dipertanggung-jawabkan terhadap kebijakan,
rencana dan program yang tertuang dalam RDTRK
Kecamatan Pacet, Jetis, Mojosari dan Sooko.
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)Kecamatan Pacet
KONSEP, KEBIJAKAN DAN METODELOGIKecamatan Jetis
-
11/12/2014
4
KONSEP
Keterkaitan (interdependency) :
untuk KLHS menghasilkan
kebijakan, rencana atau program
yang mempertimbangkan
keterkaitan antar sektor, antar
wilayah, dan global-lokal
Keadilan (justice) : KLHS
menghasilkan kebijakan, rencana
dan/atau program yang tidak
mengakibatkan marjinalisasi
sekelompok atau golongan
tertentu
Keseimbangan (equilibrium) :
penyelenggaraan KLHS senantiasa
dijiwai keseimbangan antar
kepentingan
KEBIJAKAN
Arah kebijakan pengelolaan
SDA dan LH untuk
mendukung pembangunan
ekonomi:
1. Prioritas Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
2. Prioritas Peningkatan Ketahanan dan Kemandirian Energi
3. Prioritas Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Pertambangan
Pembangunan SDA LH untuk
meningkatkan kualitas dan
kelestarian LH :
1. Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
2. Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan
3. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
4. Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim.
-
11/12/2014
5
METODOLOGI
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)Kecamatan Pacet
GAMBARAN UMUMKecamatan Jetis
-
11/12/2014
6
Batas Fisik
Sebelah Utara : Kecamatan Dawar Blandong
Sebelah Timur : Kabupaten Gresik dan
Kabupaten Sidoarjo
Sebelah Selatan : Kota Mojokerto
Sebelah Barat : Kecamatan Gedeg
Kecamatan Jetis memiliki luas wilayah sebesar
3.538,59 Km2, yang terdiri dari 16 Desa, 81 Rukun
Warga (RW), 276 Rukun Tetangga (RT), serta memiliki
81 Lingkungan atau Dusun.
Wilayah Kecamatan Jetis terletak pada ketinggian
antara 70 meter sampai dengan 80 meter diatas
permukaan air laut.
Luas lahan sawah 2575 Ha
Luas lahan non sawah 970 Ha
Kependudukan
No Kelurahan/Desa
Jumlah
Rumah
Tangga
Jumlah penduduk
L P L + P
1. Mlirip 1999 3104 3551 6655
2. Penompo 1883 3250 3740 6990
3. Canggu 2708 4734 4837 9571
4. Ngabar 1685 2682 2506 5188
5. Banjarsari 1221 2541 2344 4885
6. Sawo 1019 1768 1781 3549
7. Mojorejo 1033 1681 1642 3323
8. Jolotundo 1340 2270 2304 4574
9. Kupang 1017 2000 2127 4127
10. Bendung 1315 2095 2106 4201
11. Mojolebak 1525 2270 2305 4575
12. Parengan 891 1587 1642 3229
13. Jetis 1562 2372 2381 4753
14. Perning 1033 1719 1805 3515
15. Sidorejo 1169 1779 1800 3579
16. Lakardowo 936 1580 1581 3161
Jumlah 22336 37243 38452 75875
-
11/12/2014
7
Penggunaan Lahan
No Kelurahan/Desa
Luas Lahan (Ha)
Lahan
sawah
Lahan
non
sawah
Jumla
h
1. Mlirip 212 63 275
2. Penompo 319 47 186
3. Canggu 194 86 280
4. Ngabar 142 40 182
5. Banjarsari 181 59 240
6. Sawo 247 92 339
7. Mojorejo 169 52 221
8. Jolotundo 239 65 304
9. Kupang 117 51 168
10. Bendung 133 45 178
11. Mojolebak 147 72 219
12. Parengan 103 69 172
13. Jetis 171 74 245
14. Perning 171 57 228
15. Sidorejo 115 41 156
16. Lakardowo 95 57 152
Jumlah 2575 970 3545
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)Kecamatan Pacet
KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM
Kecamatan Jetis
-
11/12/2014
8
KEBIJAKAN
Kebijakan penataan ruang wilayah Kecamatan
Jetis meliputi :
Mewujudkan ketersediaan dan pelayanan
infrastruktur perkotaan
Meningkatkan peranan dan penguatan fungsi pada
setiap sektor-sektor perdagangan dan jasa
Memulihkan fungsi-fungsi pelayanan yang
terabaikan
RENCANA
RENCANA STRUKTUR RUANG KAWASAN
1. Rencana sistem jaringan pergerakan
2. Rencana jaringan sistem utilitas
RENCANA KAWASAN PRIORITAS
1. Penanganan Sub-BWP yang
diprioritaskan
2. Penetapan Koridor dan kawasan
RENCANA POLA RUANG KAWASAN
1. Rencana kawasan lindung
2. Rencana kawasan budidaya
-
11/12/2014
9
Program
Penanganan Sub-BWP Prioritas
Pada kawasan lahan pertanian kering dan yang
menjadi sektor unggulan di Kecamatan Jetis
didominasi oleh perkebunan tebu. Namun dengan
adanya rencana pengembangan lahan per
Kabupatenan khususnya diarahkan sebagai lahan
permukiman dan industri akan dilakukan konversi
lahan.
Pengembangan sektor peternakan di Kecamatan
Jetis berdasarkan dokumen RTRW Kabupaten
Mojokerto dan perhitungan analisis LQ yang
telah dilakukan adalah peningkatan kualitas dan
jumlah hewan ternak khususnya untuk hewan
ternak unggas yaitu ayam boiler, ayam ras dan
itik.
Pengembangan perikanan yang akan tersebar
diseluruh desa di Kecamatan Jetis, seperti
perikanan air tawar yang sudah tersedia di Desa
Mojolebak dan Desa Banjarsari. Diutamakan pada
Desa Kupang dan Jolotundo yang merupakan
arahan IKK pusat pelayanan di Kecamatan Jetis
yaitu kawasan perikanan meliputi perikanan
budidaya air payau dan perikanan budidaya air
tawar
Perluasaan kawasan industri diarahkan pada
Desa Sidorejo dan Desa Lakardowo. Untuk
mendukung pengembangan kawasan industri ini
maka diperlukan peningkatan infrastrkturnya
juga.
Penetapan Koridor dan Kawasan
Kecamatan Jetis terdapat satu Sub BWP Kecamatan Jetis yang meliputi Desa
Kupang dan Desa Jolotundo. Salah satu alasannya dikarenakan rencana pusat-
pusat pelayanan industri Kecamatan Jetis terletak di Desa Kupang dan Jolotundo
sebagai pusat industri berskala nasional dan regional
Adanya pasar di Desa Kupang mendukung peranan Sub BWP menjadi kawasan
prioritas
-
11/12/2014
10
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)Kecamatan Pacet
Penapisan dan PelingkupanKecamatan Jetis
Penapisan terhadap Isu Strategis N
oIsu Strategis
Pertanyaan Kritis
1 2 3 4 5 6
Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
1 Jaringan Transportasi Darat T T Y T T T
2 Jaringan Listrik T T T T T T
3 Jaringan Sumber Daya Air Y T T T T T
4 Jaringan Telekomunikasi T T T T T T
5 Jaringan Persampahan Y T T T T T
6 Jaringan Sanitasi Y T T T T T
7 Pengelolaan Limbah Y T T T T T
Pola Ruang
1 Kawasan Lindung Y T T T T T
2Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam
Dan Cagar BudayaY T T T T
T
3 Kawasan Rawan Bencana Alam Y Y Y T T T
4 Kawasan Peruntukan Pertambangan Y Y Y Y TY
5 Kawasan Peruntukan Industri; Y Y Y Y T Y
6 Kawasan Peruntukan Perdagangan Y Y Y Y TY
7 Kawasan Peruntukan RTH T T T T T T
8 Kawasan peruntukan Pelayanan Umum Y T T T TT
9 Kawasan Peruntukan Pariwisata Y T T T TT
1
0Kawasan Peruntukan Permukiman Y T T T T
T
1
1Kawasan Peruntukan khusus Y T T T T
T
-
11/12/2014
11
Matriks Pengaruh KRP
-
11/12/2014
12
-
11/12/2014
13
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)Kecamatan Pacet
ANALISA DAYA DUKUNG LINGKUNGANKecamatan Jetis
-
11/12/2014
14
No Jenis Tanah Skor Tafsiran
1 Aluvial, Gley, Planosol, Hidromorf Kelabu 5 Sangat baik
2 Latosol 4 Baik
3 Tanah hutan coklat, Coklat tak bergamping,
Mediteran3
Sedang
4 Andosol, Laterit, Grumosol, Podsol, Podsolik 2 Buruk
5 Regosol, Litosol, Organosol, Renzina 1 Sangat buruk
No Intensitas Hujan Deskripsi Skor Tafsiran
1 0 -1.500 Sangat rendah 5 Sangat baik
2 1.500 2.000 Rendah 4 Baik
3 2.000 2.500 Sedang 3 Sedang
4 2.500 3.000 Tinggi 2 Buruk
5 > 3.000 Sangat tinggi 1 Sangat Buruk
No Interval Deskripsi Skor Tafsiran
1 0 8 Datar 5 Sangat baik
2 8 15 Landai 4 Baik
3 15 25 Agak Curam 3 Sedang
4 25 45 Curam 2 Buruk
5 >45 Sangat Curam 1 Sangat Buruk
Pembagian skor jenis tanah
Penilaian intensitas hujan
Penilaian kelerengan lahan
No Penyebab Banjir Alasan Mengapa Menjadi Prioritas Faktor Alam Atau
Manusia
1 Perubahan tataguna
lahan
Debit puncak naik dari 5 sampai 35 kalikarena air yang meresap kedalam tanah
sedikit mengakibatkan aliran air permukaanmenjadi besar, sehingga berakibat debit
menjadi besar dan terjadi erosi yang berakibat sedimentasi
Manusia
2 Sampah Sungai atau drainase tersumbat dan jika airmelimpah keluar karena daya
tampungsaluran berkurang.
Manusia
3 Erosi dansedimentasi Akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi yang berakibat sedimentasi masuk
kesungai sehingga daya tampung sungai berkurang
Manusia danalam
4 Kawasan kumuhdi
sepanjangsungai/drai
nase
Dapat merupakan penghambat aliran,maupun daya tampung sungai. Masalah
kawasan kumuh dikenal sebagai faktorpenting terhadap masalah banjir daerah
perkotaan
Manusia
5 Perencanaansistempe
ngendalianbanjir
tidak tepat
Sistem pengendalian banjir memang dapat mengurangi kerusakan akibat banjir kecil
sampai sedang, tapi mungkin dapat menambah kerusakan selama banjir yangbesar.
Misal bangunan tanggul sungai yang
tinggi. Limpasan pada tanggul waktu banjir melebihi banjir rencana menyebabkan
keruntuhan tanggul, kecepatan air sangat besar yang melalui bobolnya tanggul
sehinga menimbulkan banjir yang besar.
Manusia
6 Curah hujan Pada musim penghujan, curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan banjir di
sungai dan bilamana melebihi tebing sungai maka akan timbul banjir atau genangan
termasukbobolnya tanggul. Data curah hujanmenunjukkan maksimum kenaikan
debitpuncak antara 2 sampai 3 kali
Alam
Prioritas Penyebab Banjir
-
11/12/2014
15
No Penyebab Banjir Alasan Mengapa Menjadi Prioritas Faktor Alam Atau
Manusia
7 Pengaruhfisiografi/ge
ofisiksungai
FIsiografi/geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan DAS, kemiringan
sungai, geometrik hidrolik
Manusia danalam
8 Kapasitas sungai Pengurangan kapasitas aliran banijr padasungai dapat disebabkan oleh pengendapan
berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di
sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang
tidak tepat
Manusia danalam
9 Kapasitasdrainase
yangtidak memadai
Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantuan banjir akan
mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi
Manusia
10 Drainase lahan Drainase perkotaan dan pengembanganpertanian pada daerah bantuan banjir
akanmengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi
Manusia
11 Bendung dan
bangunan air
Bendung dan bangunan lain seperti pilar jembatan dapat meningkatkan elevasi muka air
banjir karena efek aliran balik (backwater)
Manusia
12 Kerusakan bangunan
pengendali banjir
Pemeliharaan yang kurang memadai dari bangunan pengendali banjir sehingga
menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas
banjir
Manusia dan alam
13 Pengaruh air pasang Air pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Waktu banjir bersamaan dengan air
pasang tinggi maka tinggi genangan atau banjir menjadi besar karena terjadi aliran
balik. Hanya pada daerah pantai seperti Pantura, Jakarta, Surabaya dan Semarang
Alam
Penyebab degradasi lahan dibagi 5 kelompok yaitu
Erosi dan sedimentasi
Penggaraman
Residu pestisida, pencemaran limbah anorganik dan
logam berat oleh kegiatan industri
Penggunaan pupuk
Pencemaran limbah organik
Evaluasi Lahan Secara Langsung
-
11/12/2014
16
Faktor - Faktor Lingkungan Alami
Karakteristik Lahan
Kualitas Lahan
Kemampuan Lahan Nilai LahanKesesuaian Lahan
Penggunaan Lahan Optimum
Faktor - faktor teknis,
sosial, politik dan
ekonomi
Sumber: Manik, 2003
Evaluasi Lahan Secara Tidak Langsung
Analisis daya dukung lahan terhadap pengembangan kawasan
industri di Kecamatan Sooko
Secara geografi kawasan Industrial yang direncanakan berada di Kecamatan Jetis
terletak pada posisi yang strategis sebagai gerbang keluar masuk Kabupaten
Mojokerto, sangat sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan industrial estate
Kelerengan lahan Kecamatan Jetis 0-2% dengan ketinggian 35m, dengan kondisi tersebut terdapat
potensi dan kendala yang diliki antara lain :
1. Mempermudah dalam pemasangan/peletakan fasilitas penunjang daerah industri termasuk pengolahan air limbah karena dekat dengan sungai Brantas.
2. Memudahkan pembangunan pabrik karena tidak memerlukan konstruksi khusus seperti penguatan lereng.
3. Akan ada potensi terjadi genangan yang berasal dari genangan air hujan karena kelerengan yang rendah.
Analisis Geografi
Analisis Topografi
-
11/12/2014
17
Kecamatan Jetis mempunyai jenis tanah Aluvial yang mempunyai sifat tidak
peka terhadap amblesan, sehingga memiliki daya dukung tanah yang relatif lebih
baik untuk lahan terbangun
curah hujan setahun dari 18 stasiun pengamat yang terdapat di Kecamatan rata-rata mencapai 2.899 mm. Dengan topografi yang datar maka curah hujan 2.899 mm cukup baik bagi pengembangan industri
Analisis Jenis Tanah dan Geomorfologi
Analisis Hidrologi
Analisis daya dukung lingkungan terhadap pengembangan
kawasan industri di Kecamatan Sooko
Air yang harus disediakan berkisar antara 0,2-0,8 liter/detik/hari di Kecamatan
Jetis yang akan di kembangkan menjadi kawasan industri
Dengan asumsi air buangan / limbah yang dihasilkan dari proses produksi adalah 70% dari air bersih yang digunakan maka potensi air limbah yang dihasilkan adalah 3,675 m3/detik apabila air bersih yang digunakan sebesar 5,25 m3/detik. Artinya air limbah dengan debit 3,675 m3/detik sangat berpotensi mencemari Sungai Brantas. Dari data status lingkungan hidup daerah (SLHD) Kabupaten Mojokerto 2009 menunjukkan data bahwa kualitas air sungai di Kabupaten Mojokerto pada lokasi sampling di Bendung Lengkong Baru adalah
BOD = 2,39 4,99 mg/L
COD = 7,12 11,04 mg/L
DO = 6,5 6,7 mg/L
Kebutuhan Air Bersih
Air Buangan yang Dihasilkan
-
11/12/2014
18
Penduduk Kabupaten Mojokerto pada tahun 2010 1.102.662. Berarti akan ada
penduduk baru yang bekerja di kawasan industri tersebut setidaknya 50% berasal
dari luar wilayah Kabupaten Mojokerto. Jika demikian maka akan ada 335.000
tambahan penduduk yang harus disediakan huniannya
Tenaga Kerja
-
11/12/2014
19
-
11/12/2014
20
-
11/12/2014
21
-
11/12/2014
22
-
11/12/2014
23
top related