ppt isu tes keperawanan untuk calon siswa sma
Post on 29-Jun-2015
592 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Problematika Isu Tes Keperawanan untuk
Calon Siswi SMA/SMK/Sederajat Di Prabumulih
Oleh: Lusi
Latar BelakangAnak adalah generasi penerus bangsa yang berhak
mendapatkan pendidikan, tanpa pengecualian. Karena masa depan dunia, khususnya Indonesia ada di tangan anak. Ini jelas terlihat dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 dalam pasal 6 ayat (1).
Namun muncul problematika yang disebabkan oleh isu yang menyatakan bahwa akan diterapkannya tes keperawanan bagi calon siswi di SMA/SMK/Sederajat di Prabumulih. Banyak kalangan yang mengecam kebijakan ini karena tidak yakinnya masyarakat jika kebijakan itu menjadi cara jitu mengatasi human trafficking ataupun pergaulan bebas kalangan pelajar kini. Di lain sisi, akan muncul banyak lagi problema bagi remaja (calon siswi). Sehingga tujuan pendidikan nasional tidak dapat dicapai dengan maksimal.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tes keperawanan
bagi calon siswi
SMA/SMK/Sederajat yang
dimaksud dalam kebijakan isu
tersebut?
2. Apa landasan hukum yang terkait
dengan isu tes keperawanan bagi
calon siswi SMA/SMK/Sederajat?
3. Problematika apa yang
diakibatkan oleh tes
keperawanan bagi calon siswi
SMA/SMK/Sederajat?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian
tes keperawanan bagi calon siswi
SMA/SMK/Sederajat yang
dimaksud dalam kebijakan isu
tersebut?
2. Untuk mengetahui landasan
hukum yang terkait dengan isu
tes keperawanan bagi calon siswi
SMA/SMK/Sederajat?
3. Untuk mengetahui problematika
apa saja yang diakibatkan oleh
tes keperawanan bagi calon siswi
SMA/SMK/Sederajat?
Tes Keperawanan bagi Calon Siswi SMA/SMK/Sederajat
Tes keperawanan yang dimaksud adalah untuk mengatahui apakah calon siswi yang akan melanjutkan pendidikan masih berstatus perawan atau tidak. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Prabumulih, HM Rasyid (Kemdikbud, 2013) mengakui, rencana rentan disalahartikan dan bakal mendapat kecaman pelbagai pihak. Tapi di sisi lain berharap seluruh siswi tak terjerumus ke hal negatif dan sindikat perdagangan manusia. Karena itu mewacanakan kebijakan itu untuk digelar tahun depan. Sebenarnya, makna perawan dalam kamus bahasa Indonesia, atau virgin dalam bahasa Inggris, maupun bikr dalam bahasa Arab, mempunyai arti seseorang yang belum pernah disentuh atau belum pernah menikah dan belum pernah berhubungan intim dengan lawan jenis maupun sesama jenis. (Fahmina, 2013)
Biasanya tes keperawanan biasanya dibutuhkan untuk kasus-kasus tertentu, seperti pada pemeriksaan kasus pemerkosaan atau syarat untuk masuk instansi atau sekolah tertentu (Wahyuningsih, 2012). Diskriminasi ini semakin kentara jika kita menyadari bahwa keperawanan seorang remaja perempuan bisa hilang bukan hanya sekadar dengan cara melakukan hubungan seksual belaka.
Landasan Hukum Pendidikan Terkait dengan Isu Tes Keperawanan bagi Calon Siswi
SMA/SMK/Sederajat di Indonesia
Terkait dengan isu kebijakan untuk diterapkannya tes keperawanan sebagai syarat masuk SMA/SMK/Sederajat maka banyak bertentangan dengan landasan hukum pendidikan di Indonesia, seperti berikut:1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 2. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 4 ayat (1) 3. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 5 ayat (1) dan (5)
4. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 11 ayat (1)
5. Peraturan Pemerintah Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Tentang Kebijakan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Nomor 5 Tahun 2011
Lanjutan
6. Undang - undang Dasar Republik Indonesia 1945 Bab XIII Pasal 31 ayat (1) dan (2)
7. Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28B ayat (2)
8. Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28C ayat (1)
9. Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28H ayat (2)
10.Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28I ayat (2)
11.Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28J ayat (1)
Problematika Isu Tes Keperawanan bagi Calon Siswa SMA/SMK/Sederajat di Indonesia
Banyak anak yang tidak mengenyam pendidikan sehingga pendidikan maka tidak merata di rasakan oleh setiap warga negara karena sudah tentu melanggar hak anak.
Berdampak kepada psikologi siswi
Membengkaknya dana APBD
Tes keperawanan terhadap calon siswi adalah perilaku bias gender dari para petinggi dunia pendidikan
Penutup
Kebijakan tes keperawanan yang merupakan syarat masuk SMA/SMK/sederajat tidak sesuai dengan landasan hukum pendidikan dan semua landasan pendidikan yang lainnya. Kebijakan itu bukan merupakan cara terbaik dalam penuntasan human trafficking ataupun pergaulan bebas remaja masa kini.
Harapan terwujudnya kerjasama yang baik antar elemen dalam kehidupan bermasyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan tanggung jawab negara termasuk mengenai sebuah isu ini untuk lebih ‘dewasa’ lagi. Jika benar kebijakan yang dibuat menyalahi atau bahkan mengancam pendidikan di indonesia, jelas kita harus menolak dengan cara yang benar.
Terima Kasih
top related