ppt congestive heart failure - ppt blok 19

Post on 21-Dec-2015

280 Views

Category:

Documents

20 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

power point presentationcongestive heart failureblok 19

TRANSCRIPT

Congestive Heart Disease

YOHANNA10 2009 083

D8

Anamnesis Nyeri

berhubungan dengan aktivitas fisik? Jenis aktivitas? Seberapa parah (skala 1-10)?

menjalar ? sesak nafas, keringatan, berdebar-debar, atau rasa mual? Apakah nyeri itu sampai membangunkan anda dari tidur pada

malam hari? Palpitasi

Apakah bapak/ibu merasa khawatir mengenai denyut jantung anda? Apa yang anda lakukan? EKG

Edema Pernahkah bapak/ibu mengalami pembengkakan pada suatu

bagian tubuh? Di mana? Kapan? Adakah di bagian tubuh lainnya? Apakah pembengkakan itu bertambah parah pada pagi harinya

atau malam hari? Apakah kelopak mata terlihat sembab atau bengkai pada pagi hari? Apakah sepatu, cincin, dll. yang bapak/ibu kenakan terasa

bertambah sempit? timbang tiap hari

Pemeriksaan fisik

Inspeksi Melihat vena-vena leher, bentuk torak,

frekuensi nafas dan letak apeks.

Palpasi : Denyut nadi: cepat dan lemah Terdapat pulsus alternans (denyut

lemah diselingi denyut kuat). Apeks sulit diraba dan terkadang

pindah ke arah garis axial anterior.

Auskultasi : Gallop khas Bunyi jantung 1 < karena ejeksi

sistolik turun. ronki dan wheezing terdengar di

lapang paru karena terjadi edema paru.

Pemeriksaan penunjang

EKG Echocardiografi X-ray BNP

Pemeriksaan penunjang

Echocardiografi

Pemeriksaan penunjang

Klasifikasi

Menurut NYHA Class 1 : gejala timbul saat

beraktivitas berat Class 2 : gejala timbul saat aktivitas

sedang Class 3 : gejala timbul saat aktivitas

ringan Class 4 : gejala saat sedang

beristirahat

Klasifikasi

Killip Killip 1 : no heart failure Killip 2 : ronki, gallop pada setengah

paru bawah Killip 3 : Severe heart failure , ronki

pada seluruh lapang paru Killip 4 : syok kardiogenic, hipotensi,

sianosis.

Differential Diagnosis

1. Acute heart failure (AHF)2. COPD3. ARDS (edema paru)

Etiologi

1. Faktor Pokok Congenital

2. faktor mendasar fisiologis dan biokimiawi

3. faktor presipitasi : Obat-obatan Obesitas Diet Rokok Riwayat penyakit sebelumnya (hipertensi ,

infeksi

Epidemiologi

Negara industri iskemik kardiomiopati , kardiomiopati katup jantung.

Negara berkembang: non-ischemic gagal jantung Gagal jantung pada usia lebih muda Gagal jantung kanan (TBC)

sub-sahara di Afrika HIV-kardiomiopati gagal jantung hipertensi membawa 25%

per tahun

PatofisiologiKerusakan miokard

Depresi fungsi ventrikel kiri

Curah jantung turun

Stimulasi simpatis, RAA

Sebagai kompensasi

Retensi cairan, naOedem

Resistensi perifer

meningkat

Peningkatan

afterload

Medika mentosa

Ace inhibitor captopril (12,5 mg 3x/hari bertahap sampai dengan 25mg 3x/hari)

Diuretic furosemid (20-80mg)

dosis tunggal tiap 6-8 jam

Medika mentosa

Β-blockerbisoprolol 5mg 1x/hari ARBlosartan K 50mg 1x/hari. Glikosida jantung (waspadai

intoksikasi digoksin)digoxin 2-6tab /hari

Medika mentosa

Penyekat kanal kalsium carvedilol 12,5 mg 1x/hari selama 2

hari pertama lalu 25 mg 1x/hari. Obat inotropik dobutamine HCl 2,5 – 10

mcg/kbBB/menit diberikan Intravena

Non-medikamentosa

Edukasi Istirhat, olahraga Edukasi pola diet

natrium (garam) dengan 2-3 gram/hari Restriksi cairan sampai 2 L/hari hiponatremia (kadar Na < 130

mEq/dL) Suplemen kalori kakeksia asam lemak omega-3

Monitor berat badan setiap hari Turunkan berat badan jika obesitas Hentikan kebiasaan merokok perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, udara panas dan

humiditas perhatian khusus menghindari obat-obatan tertentu seperti NSAID, verapamil,

diltiazem, dihidropiridin efek cepat, antidepresan trisiklik, steroid

Intervensi tindakan invasive: Comisurotomy Valve replacement Transplantasi jantung

commissurotomy

Valve replacement

Komplikasi

Gangguan hemodinamik perfusi jaringan tidak terpenuhi Syok kardiogenik kematian

Pencegahan

Obati penyebab faktor risiko PJK kerusakan miokard cegah infark ulangan

Koreksi kelainan kongenital & penyakit katup jantung

Prognosis

kematian setelah rawat inap: 10,4% pada 30 hari 22% pada 1 tahun 42,3% pada 5 tahun

Kematian lebih besar dari 50% untuk pasien dengan NYHA kelas IV

Kematian MI akut 20-40% rawat inap kematian mendekati 80% pada pasien

yang juga hipotensi (syok kardiogenik).

Daftar Pustaka

Dumitru I, et al. Heart Failure. 21 September 2011. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/163062-overview. 25 September 2011.

Bickley LS. Buku ajar pemeriksaan fisik & riwayat kesehatan Bates. 8th ed. Jakarta: EGC; 2009.p.267-8.

Burnside John W, McGlynn Thomas J. Diagnosis fisik. 17th ed.. Jakarta: EGC; 2006.p.213-55.

Ramani Gautam V, Uber Patricia A, Mehra Mandeep R. Chronic Heart Failure: Contemporary Diagnosis and Management. 03 Mei 2011. SYMPOSIUM ON CARDIOVASCULAR DISEASES; Chronic Heart Failure: Contemporary Diagnosis and Management. USA: Mayo Foundation for Medical Education and Research; 2010.p.180-95.

Panggabean M. Dalam Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Gagal jantung. 4th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006.p.1503-14.

Corwin J. Elizabeth. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC; 2009.p.224-7.

Cheitlin Melvin D, Sokolow Maurice, McIlory Malcolm B. Clinical cardiology. 6th ed. USA: prentice-Hall international Inc; 1995.p.320-54.

top related