ppt ca cervix
Post on 02-Dec-2015
31 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
+
KARSINOMA SERVIKS
Muhammad Taufan Neiyna Nezathya Naresh110 210 0044
+Definisi
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya
+EpidemiologiDiperkirakan terdapat 3.700 kematian akibat kanker serviks pada 2006. Di Indonesia
diperkirakan ditemukan 40 ribu kasus baru kanker mulut rahim setiap tahunnya. Menurut
data kanker berbasis patologi di 13 pusat laboratorium patologi, kanker serviks
merupakan penyakit kanker yang memiliki jumlah penderita terbanyak di Indonesia,
yaitu lebih kurang 36%. Dari data 17 rumah sakit di Jakarta 1977, kanker serviks
menduduki urutan pertama, yaitu 432 kasus di antara 918 kanker pada perempuan. Di
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, frekuensi kanker serviks sebesar 76,2% di antara
kanker ginekologi. Terbanyak pasien datang pada stadium lanjut, yaitu stadium IIB-IVB,
sebanyak 66,4%. Kasus dengan stadium IIIB, yaitu stadium dengan gangguan fungsi
ginjal, sebanyak 37,3% atau lebih dari sepertiga kasus.2 Relative survival pada wanita
dengan lesi pre-invasif hampir 100%. Relative 1 dan 5 years survival masingmasing
sebesar 88% dan 73%. Apabila dideteksi pada stadium awal, kanker serviks invasif
merupakan kanker yang paling berhasil diterapi, dengan 5 YSR sebesar 92% untuk
kanker lokal. Keterlambatan diagnosis pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah,
status sosial ekonomi yang rendah, keterbatasan sumber daya, keterbatasan sarana dan
prasarana, jenis histopatologi, dan derajat pendidikan ikut serta dalam menentukan
prognosis dari penderita.2
+Etiologi
Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18
Infeksi Herpes Simpleks Virus (HSV) tipe 2
Hubungan seksual pertama kali pada usia dini (<20 tahun)
Sering berganti pasangan (Multiparter Sex)
Hygiene seksual yang jelek
Kontrasepsi oral
Wanita Perokok
Pekerjaan
+Klasifikasi Histologi Secara histopatologi kanker serviks dibagi menjadi:
Neoplasia intraepital serviks, derajat III, Karsinoma skuamosa insitu, Karsinoma skuamosa (berkeratinisasi, tidak berkeratinisasi, verukosa), Adenokarsinoma insitu, Adenokarsinoma insitu tipe endoservikal, Adenokarsinoma endometrioid, Adenokarsinoma sel jernih, Karsinoma adenoskuamosa, Karsinoma kistik adenoid, Karsinoma sel kecil dan Karsinoma undiferensiasi.1, 5
Derajat histologik5
• Gx- Derajat tidak dapat ditentukan
• G1- Diferensiasi baik
• G2- Diferensiasi sedang
• G3- Diferensiasi buruk atau undiferensiasi
+ Perbandingan serviks normal dan abnormal
+ Lokasi Kanker leher rahim
+Penyebaran
Perluasan kanker serviks dapat secara langsung, melalui aliran getah bening sehingga bermetastasis ke kelenjar getah bening ilika interna/eksterna, obturator, para aorta, ductus thoracicus, sampai ke skalen kiri; penyebaran ke kelenjar getah bening inguinal melalui ligamentum rotundum. Penyebaran juga melalui pembulu darah/hematogen.1
+Stadium kanker serviks menurut FIGO1
+Klasifikasi Pertumbuhan Sel Kanker Serviks
Mikroskopis Displasia Stadium Karsinoma in situ Stadium Karsinoma Mikroinvasif Stadium Karsinoma Invasif Pertumbuhan Eksofilik & Endofilik
Makroskopis Stadium Preklinis Stadium Permulaan Stadium Setengah Lanjut Stadium Lanjut
+Gejala
Pada lesi prakanker 92% tidak mempunyai gejala kalau ada hanya berupa rasa kering di vagina. Umumnya gejala yang timbul berupa perdarahan pervaginam (kontak atau diluar masa haid), dan cairan keluar dari liang vagina.
Kalau sudah lanjut dapat cairan yang keluar berbau tidak sedap, nyeri panggul, lumbosakral, gluteus, gangguan berkemih (urinary frequency), nyeri di kandung kemih dan rektum.
Kalau sudah bermetastasis maka akan timbul gejala sesuai dengan organ yang terkena. Penyakit residif menunjukkan gejala seperti edema tungkai unilateral, nyeri siatika, dan gejala obstruksi ureter.5
+Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dengan spekulum vagina pada lesi prakanker tidak ditemukan kelainan nyata atau hanya lesi berwarna putih dengan asam asetat.
Lesi invasif yang masih terlokalisasi terlihat di serviks atau telah meluas ke forniks berwarna kemerahan, granular, atau eksofitik mudah berdarah tanpa atau dengan gambaran nekrotik disertai darah atau cairan yang berbau.
Kalau penyakit sudah meluas ke luar panggul makan dapat ditemukan gangguan sentral, pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati, masa di abdomen , pelvis, hidronefrosis atau efusi pleura atau tanda penyebaran ke tulang, dll.5, 1
+Pencegahan
Primer Sekunder
• Menunda onset Aktifitas
seksual
• Penggunaan kontrasepsi
Baier
• Vaksinasi HPV
• Pap smear
• Pemeriksaan IVA
• Pemeriksaan DNA HPV
+Penatalaksanaan5
Stadium Penatalaksanaan
Stadium IA1 Histerektomi ekstrafasial atau Konisasi kalau fertilitas diperlukan, dapat pula dilakukan brakhiterapi.
Stadium IA2 dan IB1
1 Histerektomi radikal atau modifikasi (tipe 2) dan limfadenektomi pelvis
2 Histerektomi ekstrafasial dan limfadenektomi pelvis bila tidak ada invasi limfo-vaskular (ILV)
3 Trakhelektomi dengan limfadenektomi ekstra peritoneal atau limfadenektomi laparoskopi, kalau fertilitas masih diperlukan
Bila terdapat faktor resiko : Diferensiasi buruk, Ca adeno skuamosa, adeno karsinoma, KGB + menembus kapsul dan Invasi limfovaskular diberikan terapi ajuvan radioterapi eksterna. Bila tepi sayatan tidak bebas tumor/close margin,pasca radiasi eksterna dilanjutkan dengan brakhiterapi ovoid 2 x 10 Gy
+Stadium IA2,IB1,IB2 dan IIA
Diberikan Radiasi kuratif:
RE: 46-50 Gy.
BT: 3x700 cGy.
• Pemberian BT dimulai pasca RE dosis 30 Gy atau 40 Gy
atau 50 Gy secepatnya setelah hasil evaluasi status lokalis
memungkinkan untuk dapat dilakukan pemasangan
aplikator.
• Pemberian BT dilakukan dalam interval 1 minggu
• Bila BT tidak dapat dilakukan, maka dapat digantikan
dengan 3D Conformal RT atau radiasi eksterna small field
~20Gy
Stadium IIB – IIIB5
Kemoradiasi
Radiasi eksternal 50 Gy + brakhiterapi 3 x 700 cGy dan
kemoterapi (cisplatin 40 mg/m2 setiap minggu selama radiasi
luar. Bila kgb iliaka komunis atau paraaorta (+) maka
lapangan radiasi diperluas. Kemoterapi yang diberikan antara
lain cisplatinum, paclitaxel,doxetaxel. Jika ulkus dalam, atau
ada kontraindikasi anestesi, maka brakhiterapi diganti
dengan radiasi eksterna 3D Conformal RT atau radiasi
eksterna small field ~20 Gy.
+Stadium IVA5 Kemoradiasi
Radiasi kuratif 4000 cGy, bila respon (+) : Radiasi
Eksterna dilanjutkan sampai 50 Gy ditambah BT
3x700 cGy. Respon (-) : Stop
Eksenterasi
Dapat dipertimbangkan pada IVA bila tidak
meluas sampai dinding panggul, terutama bila
ada fistel rektovaginal atau vesikovaginal
Stadium IVB5 Radiasi Paliatif
1 Tumor Primer dilakukan evaluasi gelala sesuai
keluhan
2 Metastasis jauh Terapi lokal dengan radiasi
untuk mengurangi simptom seperti nyeri
karena metastasis tulang, pembesaran kgb
para-aorta dan supraklavikula, atau
metastasis otak.
+Prognosis
Keberhasilan terapi untuk lesi prakanker dapat mendekati 100%. namun pada karsinoma serviks stadium I, angka 5-year-survival mencapai 85%, stadium II menjadi 65% stadium III turun hingga 35%, dan bila telah menginvasi kandung kemih, rectum atau metastasis jauh (stadium IV), angka 5-years-survival hanya 7%.6
+Daftar Pustaka
1 Prawirohardjo, Sarwono. 2008 .Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2 Rasjidi, Imam. Juli-September 2009, “Epidemiologi Kanker Serviks”. Indonesia Journa of Cancer. Vol. III, No. 3
3 Wulandari, Atik Sri. Januari 2010, “Pengertian dan Pemahaman Resiko Ca Cervix Pada Wanita Usia Subur di Indonesia”. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Vol. 2, No. 1
4 Rahmadwati. Desember 2014, “Sistem Diagnosis Kanker Servik Berdasarkan Karakteristik Morfologi”. Jurnal EECCIS. Vol.7, No. 2
5 KPKN. 2015. Panduan Nasional Penganan Kanker Serviks (versi 1.0 2015). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
6 Chris Tanto, Frans Liwang, Sonia Hanifati, Eka Adip Pradipta. 2014. Kapita Selekta Kedokteran I, edisi. IV. Jakarta: Media Aesculapius.
+
THANK YOU
top related