ppt anemia
Post on 11-Apr-2017
151 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANEMIA
Andal Izah Rabani
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematokrit dibawah normal.
1. Pengertian
Suatu kondisi yang dapat dinyatakan sebagai anemia bila terdapat nilai dengn kriteria sebagai berikut: Menurut WHO:
1. Ibu hamil = Hb < 11 gr/dl2. Anak usia 6 bulan- 6 tahun = Hb < 11 gr/dl3. Anak usia 6-14 tahun = Hb < 12 gr/dl4. Perempuan dewasa tidak hamil = Hb < 12 gr/dl5. Laki-laki dewasa = Hb < 13 gr/dl
Di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik, pada umumnya menggunakan kriteria sebagai berikut:
Hb < 10 gr/dlHematokrit < 30%Eritrosit < 2,8 juta/
2. Klasifikasi Klasifikasi berdasarkan derajat anemia1. Kriteria yang umum dipakai, yaitu:
Ringan sekali = Hb 10-13 gr/dl Ringan = Hb 8-9,9 gr/dl Sedang = Hb 6-7,9gr/dl Berat = Hb <6 gr/dl
2. Menurut WHO, yaitu: Derajat 0 (nilai normal) = ≥ 11 gr/dl Derajat 1 (ringan) = 9,5-10,9
gr/dl Derajat 2 (sedang) = 8-9,4
gr/dl Derajat 3 (berat) = 6,5-7,9 gr/dl Derajat 4 (mengancam jiwa)= < 6,5 gr/dl
Secara morfologis, anemia dapat diklasifikasikan menurut ukuran sel dan hemoglobin yang dikandungnya, yaitu:1. Anemia Mikrositik, yaitu keadaan dimana jumlah
sel darah merah abnormal redah dengan ukuran sel-sel yang abormal kecil. Penyebab umumnya adalah defisiensi zat besi.
2. Anemia Normositik, yaitu keadaan dimana jumlah sel darah merah abnormal redah, namun ukuran sel-selnya normal. Penyebab umumnya bisa karena bawaan atau dapatan. Anemia normositik bawaan (kongenital) disebabkan oleh pemecahan sel darah merah, contohnya pada penyakit sel sabit. Sedangkan anemia normositik dapatan disebabkan oleh penyakit kronis (penyakit ginjal, kanker, reumatoid artritis, & tiroiditis).
3. Anemia Makrositik, yaitu keadaan dimana jumlah sel darah merah abnormal redah dengan ukuran sel yang abormal besar. Penyebab umumnya adalah defisiensi vitamin B12.
Berdasarkan penyebabnya, anemia dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:1. Anemia Aplastik
Penyebab:• Agen neoplastik/sitoplastik• Terapi radiasi• Antibiotik tertentu• Obat anti konvulsan, tyroid, senyawa
emas, fenilbutason• Benzene• Infeksi virus (khususnya hepatitis)
Jumlah sel eritropoitin (sel induk) di sumsum
tulang
Produksi eritrosit
Penyebab
Gangguan sel induk di sumsum tulang
Pansitopenia
Anemia aplastik
2. Anemia Defisiensi BesiPenyebab:• Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan
meningkat selama hamil & menstruasi• Gangguan absorbs (post gastrektomi)• Kehilangan darah yang menetap
(neoplasma, polip, gastritis, varises, oesophagus, hemoroid, dll.)
Penyebab
Gangguan eritropoesis
Absorbsi dari usus kurang
Eritrosit & Hb
Anemia defisiensi besi
3. Anemia MegaloblastikPenyebab:• Defisiensi vitamin B12 & asam folat• Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan
intrinsik faktor• Infeksi parasit, penyakit usus &
keganasan, agen kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan segar yang terinfeksi, pecandu alkohol.
Penyebab
Sintesis DNA terganggu
c
Gangguan maturasi inti eritrosit
Megaloblas (eritroblas yang besar)
Eritrosit immatur dan hipofungsi
c
Anemia megaloblastik
4. Anemia HemolisisPenyebab:• Pengaruh obat-obatan tertentu• Penyakit hookin, limfosarkoma,
mieloma multiple, leukimia limfositik kronik
• Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
• Proses autoimun• Reaksi transfusi• Malaria
Antigen pada eritrosit berubah
Penyebab
Mutasi/perubahan sel eritrosit
c
Dianggap benda asing oleh tubuh
Eritrosit dihancurkan oleh limposit
c
Anemia hemolisis
3. Faktor Resiko
• Jenis Kelamin (Perempuan > Laki-laki)• Kehamilan• Gangguan fungsi ginjal• Keganasan/Penyakit kronis• Makanan (Kekurangan asupan Fe, vit B12,
& asam folat)• Genetik/Keturunan• Trauma
• Kelopak mata, wajah, ujung jari pucat
• Sering Kelelahan• Sering Mual• Sakit Kepala• Denyut jantung tidak
teratur• Rambut rontok
berlebihan• Menurunnya kekebalan
tubuh• Stomatitis agularis• Disfagia
• Mata berkunang-kunang• BB menurun• Konstipasi• Lemas• Sesak Napas (hipoksia)• Syok hipovolemik• Hepatomegali &
Splenomegali• Eritrosit hemolisis
4. Tanda dan Gejala
Berdasarkan klasifikasi:1. Anemia Aplastik2. Anemia Defisiensi Besi3. Anemia Megaloblastik4. Anemia Sel Sabit 5. Anemia Hemolitik
5.Penatalaksanaan Medis/Terapi
1. ANEMIA APLASTIK
a.) Terapi kausal: menghilangkan agen penyebabb.) Terapi suportif:
Untuk mengatasi infeksi : higiene mulut, antibiotik, dan transfusi granulosit konsentrat jika infeksi berat.
Untuk mengatasi anemia: transfusi packed red cell (PRC) jika hemoglobin <7 gr/dl atau adanya tanda gagal jantung.
untuk upaya mengatasi perdarahan : transfusi konsentrat trombosit jikatrombosit <20.000/mm³
LANJUTAN…c.) Terapi definitif : dapat memberikan kesembuhan jangka panjang.
Transplantasi sumsum tulang (mahal) Terapi imunosupresif
1. Pemberian anti-lymphocyle globuline (ALG) atau anti-thymocyle globuline (ATG) dapat menekan proses imunologis.
2. Metilprednisolon dosis tinggi.d.) Terapi untuk memperbaiki sumsum tulang
Anabolik steroid (oksimetolon atau stanazol dengan dosis 2-3 mg/kg/BB/hari). Efek terapi tampak setelah 6-12 mimggu, efek samping yang dialami berupa virilisasi dan gangguan fungsi hati.
2. ANEMIA DEFISIENSI BESI
a.) Terapi kausal : pengobatan cacing tambang, hemoroid, dan menoragib.) Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh (oral/parenteral)
Oral: 50-100 mg besi elemental (sulfat, glukonat, fumarat, dan suksinat) selama 6 bulan dengan efek samping konstipasi dan pirosis.
Paranteral: iron dextran complex dan iron sorbitol citic acid complex (IM/IV)
LANJUTAN…
c.) Pengobatan lain: Diet Vitamin C: 3x 100 mg/hari Transfusi darah dengan indikasi jantung
anemik, anemia simtomatik, peningkatan Hb diperlukan dgn cepat.
3. ANEMIA MEGALOBLASTIK a.) Terapi suportif : transfusi bila ada hipoksia dan suspensi trombosit bila trombositopenia mengancam jiwa.b.) Terapi defisiensi asam folat
Asam folat 1-5 mg/hari oral selama 4 bulan
c.) Terapi defisiensi vitamin B12: Vitamin B12 100-1000 Ug
intramuskular sehari selama dua minggu, selanjutnya 100-1000 Ug intramuskular setiap bulan
Bila diperlukan transfusi darah (eritrosit yang diendapkan)
4. ANEMIA SEL SABIT
Antibiotik profilaktik (mencegah infeksi)
Suplemen asam folat (merangsang pembentukan sel darah merah)
Hidrasi dan analgetik (jika terjadi krisis sel sabit)
Pemberian oksigen Transfusi sel darah merah (jika
hemoglobin turun drastis)
5. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik dapat disebabkan oleh anemia sel sabit, sehingga dalam penatalaksanaannya sama.
1. Pemeriksaan fisik a. Warna kulit b. Kuku c. Mata d. Mulut e. Limfadenopati, hepatomegali, splenomegaly2. Pemeriksaan laboratorium hematologi
a. Tes penyaring 1. Kadar hemoglobin 2. Indeks eritrosit (MCV,MCH, dan MCHC) 3. Hapusan darah tepi
6. Pemeriksaan Penunjang
b. Pemeriksaan rutin 1. Laju endap darah 2. Hitung deferensial 3. Hitung retikulositc. Pemeriksaan sumsum tulangd. Pemeriksaan atas indikasi khusus 1. Anemia defesiensi besi : serum iron, TIBC, saturasi transferin 2. Anemia megaloblastik : asam folat darah/eritrosit, vitamin B12 3. Anemia hemolitik : tes Coomb, elektroforesis Hb 4. Leukemia akut : pemeriksaan sitokimia 5. Diatesa hemoragik : tes faal hemostasis
LANJUTAN…
3. Pemeriksaan laboratorium non hematologi Pemeriksaan faal ginjal, hati, endokrin, asam urat, kultur bakteri.4. Pemeriksaan penunjang lainnya
a. Biopsy kelenjar à PAb. Radiologi : Foto Thoraks, bone survey, USG, CT-Scan
LANJUTAN…
1. Gagal jantung2. Gagal ginjal3. Hipoksia4. Hipoksia pada ibu hamil
7. Komplikasi
Terimakasih
top related