ppt anak tunalaras

Post on 01-Jul-2015

1.014 Views

Category:

Documents

118 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Anak Tunalaras

OlehAnggita Dinar O (081664001)Andhini Ayuningtyas (081664018)Marta Devianti P. (081664019)Ita Rachmawati (081664038)

Pengertian Anak Tunalaras

• Menurut ketentuan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pokok Pendidikan Nomor 12 Tahun 1952.Anak tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku menyimpang/berkelainan, tidak memiliki sikap, melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan norma-norma sosial dengan frekuensi yang cukup besar, tidak/kurang mempunyai toleransi terhadap kelompok dan orang lain, serta mudah terpengaruh oleh suasana, sehingga membuat kesulitan bagi diri sendiri maupun orang lain.

• Dalam dokumen kurikulum SLB bagian E tahun 1977, yang disebut tunalaras adalah

(1) anak yang mengalami gangguan/hambatan emosi dan tingkah laku sehingga tidak/kurang menyesuaikan diri dengan baik, baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat;

(2) Anak yang mempunyai kebiasaan melanggar norma umum yang berlaku di masyarakat;

(3) Anak yang melakukan kejahatan.

Klasifikasi Anak Tunalaras

• Secara garis besar anak tunalaras dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Anak kesulitan penyesuaian sosial (social maladjusted)

b. Anak kelainan emosi (emotional distrub)

Anak kesulitan penyesuaian sosial (social maladjusted)

Anak kesulitan penyesuaian sosial dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut

a. Anak agresif yang sukar bersosialisasiAdalah anak yang benar-benar tidak dapat menyesuaikan diri, baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun teman sebaya.

b. Anak agresif yang mampu bersosialisasiadalah anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dari lingkungan rumah, sekolah, ataupun masyarakat, tetapi mereka masih memiliki bentuk penyusuaian diri yang khusus, yaitu teman sebaya yang senasib.

c. Anak yang menutup diri berlebihanadalah anak yang tidak dapat menyesuaikan diri karena neurosis.

Anak kelainan emosi (emotional distrub)

Anak kelainan emosi, ekspresi wujudnyaditampakkan dalam bentuk sebagai berikut :a. Kecemasan mendalam tetapi kabur dan tidak menentu

arah kecemasan yang dituju (anxiety neurotic).b. Kelemahan seluruh jasmani dan rohani yang disertai

dengan berbagai keluhan sakit pada beberapa bagian tubuhnya (astenica neurotic)

c. Gejala yang merupakan tantangan balas dendam karena adanya perlakuan yang kasar (hysterica konversia).

Etiologi Anak Tunalaras

• Secara umum penyebab terjadinya ketunalarasan dapat diklasifikasikan, yaitu :

a. Faktor InternalFactor-faktor yang berkaitan dengan kondisi individu itu sendiri (Keturunan, Psikologi, dan Biologis)

b. Faktor Eksternal Factor-faktor yang berasal dari luar individu (faktor psikososial, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat).

Prevalensi Anak TunalarasBerdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rosen, Bahn, Kramer(dalam Smith 1979) pada tahun 1969/1970 terhadap klinik danpanti rehabilitasi yang ada di Amerika Serikat terdapat hal – halberikut :• Tingkat perbandingan perawatan untuk anak tunalaras yang disertai

gangguan mental 212 per 100.000 penderita.• Tingkat perbandingan antara laki laki dan perempuan bahwa

populasi penderita laki –laki 2 kali lebih besar daripada anak perempuan.

• Dengan usia puncaknya yang terbagi atas dua bagian, yaitu (1) untuk anak laki – laki usia 9 dan 14 tahun, (2) untuk anak perempuan 10 dan 15 tahun.

• Dengan perbandingan anak bukan kulit putih (non white) lebih kecil daripada anak kulit putih (white).

Fungsi Kecerdasan Anak Tunalaras

• Kondisi kecerdasan anak tunalaras pada prinsipnya mengikuti distribusi normal oleh karena itu, ada anak tunalaras yang memilki kecerdasan di atas rata – rata normal dan ada pula yang memiliki kecerdasan di bawah rata – rata normal.

• Dalam berbagai riset IQ anak tunalaras rata – rata berada pada rentangan dull normal (sekitar IQ 90), dan hanya sedikit yang berada pada rentangan di atas normal (cerdas).

• Moerdiani (1987) menilai bahwa rendahnya prestasi belajar anak tunalaras di sekolah diduga karena kehilangan minat belajar dan konsentrasi belajar rendah akibat gangguan emosi. Di samping itu, mereka pada umumnya membenci sekolah sebab mereka menganggap sekolah menuntut untuk menaati peraturan atau norma – norma yang berlaku.

Perkembangan Kepribadian Anak Tunalaras

Beberapa ciri yang tampak menonjol pada kepribadian anaktunalaras menurut (Moerdani, 1987) antara lain :• Kurang percaya diri• Menunjukkan sikap curiga pada orang lain• Selalu dihinggapi perasaan rendah diri atau sebaliknya• Selalu menunjukkan permusuhan terhadap orang lain • Suka melawan otoritas• Suka mengisolasi diri• Kecemasan/ketakutan yang berlebihan• Tidak memiliki ketenangan jiwa• Beberapa diantaranya hiperaktif• Sering melakukan bentrokan atau perkelahian

Penyesuaian Sosial Anak Tunalaras

Kebutuhan dasar individu:• Primer => mempertahankan hidup• Sekunder => pelengkap kebutuhan primerKeduanya berkaitan dengan proses penyesuaian diri

seseorang. Dalam proses pemenuhan kebutuhan seseorang harus berhadapan dengan sejumlah alternatif dengan memperhitungkan untung ruginya. Apabila dalam proses tersebut mereka mampu menyelesaikan rintangan, berarti mereka telah melakukan tindakan penyesuaian yang rasioanal.

Proses Penyesuaian Diri

• Anak tunalaras dalam melewati proses penyesuaian kerap kali mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tantangan yang selalu merintangi dalam upaya penyesuaian diri terhadap lingkungan secara tepat dan harmonis

• Sebagai bagian integral dari kelompok masyarakat yang berbudaya menuntut anak tunalaras untuk melakukan penyesuaian secara adekuat, tetapi di sisi lain apa yang dilakukan anak tunalaras tidak jarang menimbulkan masalah, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan apa yang diupayakan anak tunalaras dianggap kurang efektif dan selaras dengan tuntutan atau norma yang berlaku di lingkungannya

KESIMPULAN• Anak tuna laras adalah anak yang mempunyai tingkah laku yang berkelainan, tidak

memiliki sikap, suka melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan norma sosial dengan frekuensi yang cukup besar, tidak/kurang mempunyai toleransi terhadap kelompok dan orang lain, mudah terpengaruh suasana, sehingga dapat membuat kesulitan bagi diri sendiri mapun orang lain.

• Klasifikasi anak tunalaras dapat dibedakan menjadi : (a) tunalaras kategori kesulitan penyesuaian sosial, kelompok anak yang mengalami kesulitan penyesuian sosial, (b) tunalaras kategori gangguan emosi, yaitu kelompok anak yang mengalami kesulitan penyesuaian sosial

• Faktor –faktor yang berpeluang memberikan kontribusi terhadap insiden ketunalarasan, diantaranya ialah (a) faktor penyebab internal yang berkaitan dengan kondisi individu itu sendiri (b) faktor eksternal, yakni faktor yang secara langsung atau tidak turut memberikan sumbangan terhadap terhadap terjadinya ketunalarasan yang datangnya dari luar individu.

• Kondisi kecerdasan anak tuna laras mengikuti distribusi normal sehingga memungkinkan tingkat kecerdasan anak tunalaras berada pada rentangan di bawah normal, atau di atas normal.

top related