ppkn (negara & konstitusi)
Post on 31-Jul-2015
84 Views
Preview:
TRANSCRIPT
state ( bhs. Inggris)staat (bhs. Jerman & Belanda)etat (bhs. Prancis)
status/statum (bhs. Latin) “keadaan yg tegak & tetap/ sesuatu yg memiliki sifat-sifat yg tegak & tetap”
Terminologi negara: organisasitertinggi diantara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup didalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
♦ Roger H. Soltau : “negara didefenisikan dengan alat (agency) atau wewenang (agency) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.”
♦ Harold J. Laski : “negara merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat ini.”
♦ Max Weber : “ negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.”
♦ Robert Mac Iver : “negara diartikan dengan asosiasi yang menyelenggarakan penertiban didalam suatu masyarakat dalam suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa.”
♦ Konsepsi Islam dengan mengacu pada al-Quran dan al-Sunnah, tidak ditemukan rumuan tentang negara secara eksplisit, hanya saja didalam Al-Quran dan al-Sunnah terdapat prinsip dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu konsep Islam tentang negara berasal dari 2 paradigma : a) Paradigma tentang teori Khilafah, dipraktekan sesudah Rasulullah Saw, merujuk pada masa Khulafaur al Rasyidun. b) Paradigma bersumber pada teori Imamah dalam paham Islam Syiah
DEFINISI KONSTITUSI
HERMANHELLER
DLM POLITIK SOSIOLOGIS : MENCERMINKAN KEHIDUPAN POLITIK DLM MASY SBG SUATU KENYATAAN
DLM YURIDIS : MRPK SATU KESATUAN KAIDAH YG HIDUP DLM MASY SELANJUTNYA DIJADIKN SUATU KAIDAH HUKUM
KONSTITUSI YG DITULIS DLM SUATU NASKAH SBG UU YG TINGGI YG BERLAKU DLM SUATU NGR
K.C.WHEARE
SBG KESELURUHAN SISTEM KETATANEGARAAN DLM SUATU NGR BERUPA KUMPULAN PERATURAN YG MEMBENTUK, MENGATUR/ MEMERINTAH SUATU NGR
PRAYUDIATMOSUDIRJO
HASIL/ PRODUK SEJARAH & PROSES PERJUANGAN BANGSA YG BERSANGKUTAN
RUMUSAN DR FILSAFAT, CITA2, KEHENDAK & PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
CERMIN DR JIWA, JLN PIKIRAN, MENTALITAS & BUDAYA SUATU BANGSA
DLM ARTI LUAS : HKM DASAR TERTULIS & TIDAK TERTULIS DLM ARTI SEMPIT : TERTULIS (UUD)
NEGARA DEMOKRASI
KONSTITUSIONAL
MEMBATASI KEKUASAAN PEMERINTAH AGR TDK SEMENA-MENA
MENJAMIN HAK-HAK WARGA NEGARA MERUMUSKAN PELAKSANAAN KEKUASAAN YG
BERDAULAT
“Constitution” (bahasa inggris), “constitutie” (bahasa belanda), “constitutionel” (bahasa prancis), “verfassung” (bahasa jerman), “constitutio” (bahasa latin), “fundamental laws” (amerika serikat).
Undang-undang dasar (bahasa belanda grondwet). Perkataan wet diterjemahkan menjadi undang-undang, dan grond berarti tanah/dasar
Istilah UUD (grondwet) adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi, sedangkan constitution (konstitusi) memuat peraturan tertulis & yang tidak tertulis (L.J van apeldoorn)
Konstitusi adalah peraturan tertulis, kebiasaan, dan konvensi-konvensi kenegaraan (ketatanegaraan) yang menentukan susunan dan kedudukan organ-organ negara, mengatur hubungan antara organ-organ negara itu, dan mengatur hubungan organ-organ negara tersebut dengan warga negara. (Jimly Asshiddiqie)
Semua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai pusat perhatian, karena kekuasaan itu perlu diatur dan dibatasi sebagaimana mestinya.
1. Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan.
2. Konstitusi dalam pengertian yuridis. Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum.
3. Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang-undang dasar. Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara. .
GAGASAN TENTANG KONSTISUSIONALISME
CIRI DARI ISI KONSTITUSI NGR
Membatasi kekuasaan pemerintah/ penguasa agar tdk sewenang2
Menjamin hak2 dasar & kebebasan WN
Penjelasan UUD 1945 “ Undang-undang suatu ngr ialah hanya sebagian dari hukum dasar negara itu.
UUD ialah hukum dasar yg tertulis, sedang disamping UUD tsb berlaku juga UUD tidak tertulis, yaitu aturan2 dasar yg timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis “
SEBAGAI HUKUM DASAR
DASAR KEHIDUPAN SUATU NEGARAMEMUAT ATURAN TTG LEMBAGA NEGARAMENGATUR KEKUASAAN LEMBAGA NEGARA
SEBAGAI HUKUM TERTINGGI
ATURAN YG TERDAPAT DALAM KONSTITUSI SCR HIERARKI MPY KEDUDUKAN TERTINGGI THDP ATURAN2 LAINNYA
YG DIATUR DLM KONSTITUSI
oPEMBAGIAN KEKUASAAN, HUNUNGAN ANTAR LEMBAGA, HUBUNGAN NEGARA DG WARGA NEGARAoATURAN TSB DIJABARKAN LEBIH LANJUT PD ATURAN PERUNDANGAN DIBAWAHNYA
MIRRIAM BUDIARJO(Dasar Ilmu
Politik)
KONSTITUSI /UU MEMUAT :ORGANISASI NEGARA (MEMBAGI KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF & YUDIKATIFHAMPROSEDUR MENGUBAH UUDMEMUAT LARANGAN / MENGUBAH SIFAT2 TTTDR UUD
SIDANG BPUPKI (TGL 29 MEI – 1 JUNI ‘45 DAN 16 JULI ’45)
RANCANGAN PEMBUKAAN & HKM DASAR NGR
SIDANG PPKI (18 AGST ’45)1.MENGESAHKN RANCANGAN PEMBUKAAN & HUKUM DASAR NEGARA SBG UUD NKRI2.MEMILIH Ir. SOEKARNO & Drs. MOH. HATTA SBG PRESIDEN & WAPRES 3.MEMBENTUK KOMOTE NASIONAL INDONESIA PUSAT UTK MEMBANTU PRESIDEN
1. Istilah “Hukum Dasar” “UUD”2. Kata “ Mukadimah” “Pembukaan”3. “ Dalam suatu hukum dasar “ “Dalam suatu UUD”4. Diadakannya ketentuan ttg perubahan UUD yg
sebelumnya tdk ada5. Rumusan “Ketuhanan dg kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk2 nya” “ Ketuhanan YME”
PENETAPAN UUD ‘451.Pengesahan Pembukaan UUD ‘45 ( VI Alinea)2.Pengesahan Batabg Tubuh UUD ‘45 ( XVI Bab, 37 Psl, 4 Psl Atrn Peralihan & 2 ayat Atrn Tambahan)3.Bagian Penjelasan dimuat dlm Berita RI thn II No. 7 tgl 15 Feb ‘46 (Terdiri : Pembukaan , Batang tubuh, Penjelasan)
UUD ‘45 BERLAKU DR TGL 18 AGT ‘45 S/D 27 DES ‘ 49SEJAK SAAT ITU DIBERLAKUKAN KRIS ’49 KRN NGR INDONESIA BERUBAH DR NGR KESATUAN MENJADI
SERIKAT / FEDERAL
1. Hal-hal yg sifatnya umum (kekuasaan dlm ngr & identitas ngr
2. Hal yg menyangkut lem-neg, hubungan antar lem-neg, fungsi, tugas, hak & kewenangan
3. Hal yg menyangkut hubungan antar negara dg warga negara (hak & kewajiban serta HAM)
4. Konsepsi / cita ngr dlm berbagai bidang
5. Hal mengenai perubahan UUD
6. Ketentuan peralihan & transisi
BERSIFAT MEMBATASI KEKUASAAN
1.Pembatasan & Pengawasan Kekuasaan Politik2.Kontrol kekuasaan3.Batasan ketetapan bg para penguasa
MENJAMIN PEMENUHAN HAK DASAR
1.Penentu/pembatas kekuasaan2.Pengatur hubungan antar organ ngr3.Pengatur hubungan antar organ ngr dg WN4.Pemberi / sumber legitimasi thdp kekuasaan Penyalur kewenangankpd organ ngr5.Sarana pemersatu6.Sarana pengendali masyarakat7.Sarana perekayasaan & pembharuan masyarakat
PONTIANAK
PROVINSI KALBAR
PROVINSI KALTENG
PALANGKARAYA
SAMPIT
BANJARMASIN
PROVINSI KALSEL
PROVINSI KALTIM
SAMARINDA
BALIKPAPAN
PALU
KENDARI
MAKASAR
PROVINSI SULTENG
POSO
GORONTALO
MANADO
PROPINSI SULUT
PROPINSI GORONTALO
BANDA ACEH
PROVINSI NAD
PROVINSI SULSEL
MEDAN
PROVINSI SUMUT
PEKAN BARU
PROVINSI RIAU
PADANG
PROVINSI SUMBAR
JAMBI
PROVINSI JAMBI
BENGKULU
PROVINSI BENGKULU
PALEMBANG
PROVINSI SUMSEL
Bd.LAMPUNG
PROVINSI LAMPUNG
P.PINANG
PROVINSI BABEL
PROVINSI SULTRA
SERANG
BANDUNG
SEMARANG SURABAYA
PROPINSI JABAR
PROPINSI DKI JAYA
PROPINSI BANTEN
PROPINSI JATENG PROPINSI
JATIM
PROPINSI D.I.Y
DENPASAR
PROPINSI BALI
MATARAM
PROPINSI NTB
KUPANG PROPINSI NTT
TIMORLOROSAE
SORONG
PROVINSI PAPUA BARAT
PROVINSI PAPUA TENGAH
TIMIKA
PROVINSI PAPUA TIMUR
JAYAPURA
TERNATE
PROVINSI MALUKU UTARA
MALUKU
PROVINSI MALUKU
MALAYSIA
BRUNEIDARUSSALAM
MALAYSIA
SINGAPURA
LAUT JAWA
LAUT BANDA
LAUT ARU
LAUT SULAWESI
LAUT NATUNA
KEP SANGIHE
KEP TALAUD18 AGT’ 45
S/D27 DES’ 49
UUD 1945 PEMBUKAAN ( IV ALENIA) BATANG TUBUH (XVI BAB, 37 PSL, 4 ATRN PERALIHAN, 2 AYAT
ATRN TAMBAHAN & PENJELASAN)
27 DES’49S/D
17 AGT’ 50UUD RIS
VI BAB 197 PASAL BEBARA BAGIAN
BENTUK NGR : SERIKAT, PEMERINTAHAN : REPUBLIK
SISTEM PEMERINTAHAN : PARLEMENTER
KEPALA PEMERINTAHAN : PERDANA MENTERI
17 AGT’ 50S/D
5 JULI’59
UUDS 1950
VI BAB 146 PASAL BEBARA BAGIAN
BENTUK NGR & PEMERINTAHAN : REPUBLIK
SISTEM PEMERINTAHAN : PARLEMENTER
ADANYA BADAN KONSTITUANTE YG SUSUN UUD
5 JULI ‘59 DEKRITPRESIDEN
MNETAPKN PEMBUBARAN KONSTITUANTE
MNETAPKN BERLAKU UUD ‘45
MBENTUK MPRS & DPAS
5 JULI’59 S/D
SEKARANG
1 Lemahnya checks and balances pada institusi-institusi ketatanegaraan
2 Executive heavy yakni kekuasaan dominan berada ditangan Presiden dengan hak prerogatif dan kekuasaan legislatif
3 Pengaturan yang terlampau fleksibel (vide: pasal 7 UUD 1945 sebelum amandemen)
4 Terbatasnya pengaturan hak-hak asasi manusia yang dijamin dalam konstitusi
(1) Usul perubahan pasal-pasal UUD dpt diagendakan dlm sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang2nya 1/3 dari jml anggota MPR. (2) Setiap usul perubahan pasal2 UUD diajukan scr tertulis & ditunjukkan dgn jelas bagian yg diusulkan untuk diubah beserta alasannya. (3) Utk mengubah pasal2 UUD, sidang MPR dihadiri olh sekurang2nya 2/3 dr jml anggota MPR(4) Putusan utk mengubah pasal2 UUD dilakukan dgn persetujuan sekurang2nya 50%ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR. (5) Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dpt dilakukan perubahan
1. 25 butir tidak diubah2. 46 butir diubah/ditambah dengan ketentuan lainnya sehingga seluruhnya berjumlah
199 butir ketentuan3. 174 ketentuan baru (> 300 % isi UUD 1945) 4. Lalu, dengan perubahan mendasar yang demikian, bagaimana dengan penamaan
UUD ?
1. 25 butir tidak diubah2. 46 butir diubah/ditambah dengan ketentuan lainnya sehingga seluruhnya berjumlah
199 butir ketentuan3. 174 ketentuan baru (> 300 % isi UUD 1945) 4. Lalu, dengan perubahan mendasar yang demikian, bagaimana dengan penamaan
UUD ?
1. Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sistematika, aspek kesejahteraan & orisinalitasnya.
2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 3. Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial. 4. Penjelasan UUD 1945 ditiadaka serta hal-hal normatif dalam penjelasan dimasukkan dalam
pasal-pasal. 5. Perubahan dilakukan dengancara “adendum”.
*) : Perubahan Pertama, disahkan 19 Oktober 1999 // PAH III (25 orang)**) : Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000 // PAH I (47 orang)***) : Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001 // PAH I (51 orang)****): PerubahanKeempat, disahkan10 Agustus2002 // PAH I (50 orang) Total anggotaMPR yang terlibat
Perubahan Pertama, disahkan 19 Oktober 1999
1.SU MPR tgl 14-21 Oktober19992.Terdiri dari 9 pasal : Ps. 5; Ps. 7 ;Ps.9; Ps.13; Ps.14; Ps.15; Ps.17; Ps.20 ;Ps.21.3.Inti perubahan : Pergeseran kekuasaan Presiden yg dipandang terlampau kuat (executive heavy)
Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000
1.SU MPR tgl 7-8 Agustus20002.Perubahan : 5 Bab & 25 pasal: Ps. 18; Ps. 18A; Ps. 18B ; Ps. 19 ; Ps.20 ; Ps.20A ; Ps.22A ; Ps.22B ; BabIXA, Ps 25E; BabX, Ps. 26 ; Ps. 27; BabXA, Ps. 28A ; Ps.28B; Ps.28C ; Ps.28D; Ps.28E ; Ps.28F ; Ps.28G ; Ps.28H ; Ps.28I ; Ps.28J ; BabXII, Ps. 30; BabXV, Ps. 36A ; Ps.36B ; Ps.36C. 3.Inti Perubahan : Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi Manusia, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan.
Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001
1.ST MPR tgl 1-9 November 20012.Perubahan 3 Bab & 22 Pasal: Ps. 1; Ps. 3 ; Ps.6 ; Ps.6A ; Ps.7A ; Ps.7B ; Ps.7C ; Ps.8 ; Ps.11 ; Ps.17, BabVIIA, Ps. 22C ; Ps.22D ; BabVIIB, Ps. 22E ; Ps.23 ; Ps.23A ; Ps.23C ; BabVIIIA, Ps. 23E ; Ps. 23F ; Ps.23G ; Ps.24 ; Ps.24A ; Ps.24B ; Ps.24C. 3.Inti Perubahan : Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman
Perubahan Keempat, disahkan10 Agustus2002
1.ST MPR tgl 1-11 Agustus20022.Perubahan 2 Bab &13 Pasal: Ps. 2; Ps. 6A ; Ps.8 ; Ps. 11 ; Ps.16 ; Ps.23B ; Ps.23D ; Ps.24 ; Ps. 31 ; Ps.32 ; BabXIV, Ps. 33 ; Ps.34 ; Ps.37. 3.Inti Perubahan : DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang, perdamaian & perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan & kebudayaan, perekonomiannasionaldankesejahteraansosial, perubahanUUD.
1. Mengurangi kekuasaan Presiden dgn cara mendistribusikan kekuasaan scr vertikal & membagikan kekuasaan secara horisontal
2. Mengubah kekuasaan yg sentralistik ke arah desentralistik3. Meningkatkan peran DPR melakukan pengawasan terhadap kekuasaan eksekutif4. Mengubah struktu rkeanggotaan MPR dan menggunakan sistem bikameral dalam
pembuatan UU5. Mengembalikan hak atas kedaulatan rakyat dengan pemilu langsung6. Menjaga kekuasaan yg seimbang dg menerapkan mekanisme“check and balance
system”7. Menata kembali sistem peradilan dan pranata lunak untuk memulihkan kepercayaan
pencari keadilan8. Konstitusi yang rinci memuat HAM, kewajiban penyelenggara negara dan
pembatasan/ pengendalian kekuasaan
NEGARA FEDERALNGR YG DI DLMNYA TERDAPAT NGR DISEBUT NGR BAGIAN
PEMERINTAHAN & KEKUASAAN
FEDERAL & NGR BAGIANKEDUANYAN SEDERAJAT SATU SAMA LAIN
NEGARA KESATUANNGR YG DI DLMNYA TDK TERDAPAT NGR / TDK ADA NGR BAGIAN
KEKUASAAN MENGATUR
DI TANGAN PEMERINTAH PUSATSBG KEKUASAAN TERTINGGI
PSL 1 (1) UUD 1945
“NGR INDONESIA IALAH NEGARA KESATUAN, YG BERBENTUK REPUBLIK“MAKA HANYA ADA SEORANG KEPALA NGR, SATU UUD BERLAKU UTK
SELURUH WN & SATU PARLEMEN
SENTRALISASI : PEMERINTAH PUSAT MENGATUR & MENGURUS SEGALA URUSAN PEMERINTAHAN DI SELURUH WILAYAH NGR ITU
DESENTRALISASI : PEMERINTAH PUSAT MENYERAHKAN SEBAGIAN KEKUASAANNNYA KPD DAERAH2 YG ADA DI WILAYAH NGR ITU & MJD OTONOM DLM ARTI MMLK KEKUASAAN & WEWENANG SENDIRI UTK MENGELOLA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DI DAERAH ITU
UUD 1945(PSL 18)
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati, and Walikota masing-masing sebagai kepala pemrintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.
5. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
MONARKI/KERAJAAN CARA PENGENGKATAN KEPALA NEGARA MLL PEWARISAN/TURUN TEMURUN
REPUBLIKCARA PENGENGKATAN KEPALA NEGARA MLL PEMILIHAN
PSL 1 (1) UUD 1945“NGR INDONESIA IALAH NEGARA KESATUAN, YG BERBENTUK REPUBLIK“
MAKA HANYA ADA SEORANG KEPALA NGR, SATU UUD BERLAKU UTK SELURUH WN & SATU PARLEMEN
PSL 37 (5) UUD 1945KHUSUS MENGENAI BENTUK NKRI TIDAK DAPAT DILAKUKAN PERUBAHAN
PARLEMENTERBADAN EKSEKUTIF DIAWASI LANGSUNG OLH BADAN LEGISLATIF
PRESIDENSILEKSEKUTIF BERADA DILUAR PENGAWASAN LANGSUNG BADAN LEGISLATIF
Ciri-ciri1.Parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Kekuasaan besar parlemen meliputi badan perwakilan dan lembaga legislatif.2.Anggota parlemen berasal dari partai politik yang mendapatkan kursi dalam pemiihan umum. Semakin besar perolehan partai atau bahkan memenangkan pemilu maka perwakilannya akan semakin banyak di parlemen.3.Kabinet terdiri dari para menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Perdana Menteri memegang kekuasaan eksekutif. Sebagian besar anggota kabinet berasal dari parlemen.4.Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen. Selama parlemen percaya kepada kabinet maka kabinet dapat berumur panjang. 5.Kepala negara bukanlah kepala pemerintahan. Ia adalah simbol saja dari negara tersebut.6.Kepala negara dapat menjatuhkan parlemen dan mengadakan pemilu lagi.
Ciri-ciri1.Presiden adalah penyelenggara negara. Presiden menjabat dua jabatan sekaligus yaitu kepala negara dan kepala pemerintahan. Parlemen tidak memilih presiden, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.2.Menteri-menteri dipilih langsung oleh presiden menjadi sebuah kabinet yang bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.3.Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen secara presiden tidak dipilih oleh parlemen.4.Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer.5.Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.6.Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
1. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar (Psl 4 (1))
2. Presiden memegang kekuasan membentuk undang-undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan rakyat.(Psl 5 (1))
3. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankn undang-undang sebagaimana mestinya (Psl 5 (2))
4. Presiden & Wapres dipilih dlm suatu pasangan scr langsung olh rakyat (Psl 6A (1))
5. Presiden td dapat membekukan dan/ membubarkan DPR (Psl 7C)
6. Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. (Psl 10)
7. Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain. (Psl 11 (1))
8. Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang. (Psl 12)
9. Presiden mengankat duta & konsul (Psl 13)
10.Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi. (Psl 14)
11.Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan. (Psl 15)
12.Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (Psl 17 (1) (2))
13.Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. (Psl 19 (1))
14.Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang. (Psl 20 (1))
15.Dewan Perwakilian Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. (Psl 20A (1))
SISTEM POLITIK DEMOKRASI 1.KEWENANGAN PEMERINTAH THDP WN TERBATAS
2.NGR TDK TURUT CAMPUR ATAS SEMUA ASPEK KEHIDUPAN WARGANYA
3.WN DPT MENGATUR SENDIRI KEHIDUPANNYA
4.ADANYA PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH THDP RAKYATNYA ATAS APA SAJA YG DIJALANKAN
Bilamana Sistem Politik
Dikatakan DEMOKRASI ?
Ketika ngr tsb menganut prinsip2 demokrasi dlm penyelenggaraan ngr
SISTEM POLITIK OTORITER 1.KEWENANGAN PEMERINTAH THDP WN LUAS
2.NGR TURUT CAMPUR ATAS SEMUA ASPEK KEHIDUPAN WARGANYA
3.WN TDK DPT MENGATUR SENDIRI KEHIDUPANNYA
4.TDK ADANYA PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH THDP RAKYATNYA ATAS APA SAJA YG DIJALANKAN
Bilamana Sistem Politik
Dikatakan OTORITER ?
Ketika ngr tsb menganut prinsip2 Otoritarian dlm
penyelenggaraan ngr
SISTEM POLITIK PANCASILA
top related