powerpoint presentationlbprastdp.staff.ipb.ac.id/files/2012/04/contoh-4-sagu-gosleana.pdf · sungai...
Post on 19-Jul-2018
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
3/30/2012
1
PEMODELAN SPASIAL KESESUAIAN Metroxylon spp. DI PULAU SERAM MALUKU
Oleh : Sri Gosleana Dibawah bimbingan : Dr. Ir. Agus Hikmat, M.ScF danProf. Lilik Budi Prasetyo
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Data Potensi Kurang
Sagu untuk Diversifikasi
Pangan
Konversi Lahan Sagu
Potensi Sagu Indonesia
BESAR
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian:
• Mengidentifikasi penyebaran sagu di Pulau Seram
• Menganalisis faktor-faktor fisik yang mempengaruhi kesesuaian habitat sagu
• Menentukan pemodelan spasial kesesuaian habitat sagu
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi untuk mengetahui penyebaran dan pengelolaan sagu di Pulau Seram, Maluku dengan menggunakan pemodelan spasial
3/30/2012
2
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Lokasi : Laboratorium Analisis Spasial Lingkungan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor Waktu : September - November 2011
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Alat : Seperangkat PC, ArcGIS 9.3, Erdas Imagine 9.1, SPSS 19. Bahan : Citra landsat, peta batas administrasi, peta ketinggian, peta kelerengan, peta tutupan lahan, peta jenis tanah, peta sungai dan titik distribusi Metroxylon spp. di Pulau Seram, Maluku.
METODE PENELITIAN
“Distribusi Spasial, Autekologi dan Biodiversitas Tumbuhan Sagu (Metroxylon spp.)
di Pulau Seram, Maluku”
Botanri (2010)
Jenis Data yang Dikumpulkan Data Sekunder
3/30/2012
3
METODE PENELITIAN
Pengolahan Data Pengolahan Digital Elevation Model (DEM)
Peta Aster GDEM
Spasial Analisis ArcGIS 9.3
Peta Ketinggian
Peta Kelerengan
Pengolahan Peta Normalized Differnce Vegetation Index (NDVI)
Citra Pulau Seram
𝑁𝐷𝑉𝐼 = 𝐵𝑎𝑛𝑑 4 − 𝐵𝑎𝑛𝑑 3
𝐵𝑎𝑛𝑑 4 + 𝐵𝑎𝑛𝑑 3 Peta NDVI
METODE PENELITIAN
Analisis Data Analisis Komponen Utama (PCA)
P = ax1 + bx2 + cx3 + dx4 + ex5
Keterangan: P: indeks kesesuaian habitat a-e: nilai bobot setiap variable X1: variabel ketinggian X2: variabel kemiringan lereng
X3: variabel jenis tanah X4: variabel buffer sungai x5: variabel NDVI.
METODE PENELITIAN
Analisis komponen utama
Summarize zone titik Metroxylon spp. dengan
peta tematik
Model kesesuaian habitat Metroxylon spp.
Peta kesesuaian habitat Metroxylon spp.
Overlay
Validasi
Selang kelas kesesuaian
Skoring
3/30/2012
4
METODE PENELITIAN
Analisis Regresi Logistik
𝑃 = 𝑒 (𝑎+𝑏1 𝑋1+𝑏2 𝑋2+𝑏3 𝑋3+𝑏4 𝑋4+𝑏5 𝑋5)
1 + 𝑒 (𝑎+𝑏1 𝑋1+𝑏2 𝑋2+𝑏3 𝑋3+𝑏4 𝑋4+𝑏5 𝑋5)
Keterangan: P: indeks kesesuaian habitat a: konstanta regresi b1-b5: koefisien regresi X1: variabel ketinggian
X2: variabel kemiringan lereng X3: variabel jenis tanah X4: variabel buffer sungai x5: variabel NDVI.
METODE PENELITIAN
Analisis regresi logistik
Summarize zone titik Metroxylon spp. dengan
peta tematik
Model kesesuaian habitat Metroxylon spp.
Peta kesesuaian habitat Metroxylon spp.
Overlay
Validasi
Selang kelas kesesuaian Variabel yang signifikan
Uji kelayakan model
Ya Tidak
METODE PENELITIAN
Validasi Model Kesesuaian Habitat Metroxylon spp.
𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖 = 𝑛
𝑁× 100%
Keterangan: n adalah jumlah Metroxylon spp. pada satu kelas kesesuaian N adalah jumlah Metroxylon spp. secara keseluruhan
3/30/2012
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penutupan Lahan dan Distribusi Metroxylon spp. di Pulau Seram, Maluku
No Tipe Penutupan Lahan Luas (Ha) Presentase Luas (%)
1. Unclassified 7.236.187,92 -
2. Hutan 1.194.915,06 68,72
3. Mangrove 13.446,27 0,78
4. Kebun Campuran 30.197,07 1,74
5. Lahan Terbangun 6.125,94 0,35
6. Sagu 18.239,76 1,05
7. Tanah Terbuka 111.158,91 6,39
8. Air 37.222,92 2,14
9. Tidak Ada Data 327.442,23 18,83
Tegakan Metroxylon spp. A) Tegakan sagu di dataran dan B) Tegakan sagu di pinggir sungai.
Sumber : Prasetyo (2009), dokumen pribadi.
A B
Tegakan Metroxylon spp. Sumber : Prasetyo (2009), dokumen pribadi.
3/30/2012
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Penentu Kesesuaian Habitat Metroxylon spp. yang digunakan
1. Ketinggian tempat 2. Kemiringan lereng 3. Jenis tanah 4. Jarak dari sungai 5. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor topografi yang berpengaruh terhadap distribusi dan bentuk tumbuhan adalah ketinggian, kemiringan lereng dan aspect atau sudut arah datang sinar matahari (Titshal et al. 2000 diacu dalam Putri 2010).
Faktor Ketinggian
N0. Kelas Ketinggian (m dpl) Luas (Ha) % Luas
1 0 - 250 m dpl 903426.14 51.39
2 250 - 500 m dpl 410144.98 23.33
3 > 500 m dpl 444363.50 25.28
Sebesar 51,39 % luas Pulau Seram termasuk kelas ketinggian 0 – 250 m dpl
3/30/2012
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah persentase titik metroxylon spp. yang telah dioverlay dengan peta ketinggian
Sebesar 51,39 titik Metroxylon spp. terdapat pada kelas ketinggian 0 - 250 m dpl
0
20
40
60
80
100
0 - 250 m dpl (%) 250 - 500 m dpl (%) > 500 m dpl (%)
51.39
23.33 25.28
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Kelerengan
No. Kelerengan Luas (Ha) % Luas
1 0-8 % (datar) 632.001,49 36,07
2 8-15 % (landai) 519.462,60 29,65
3 15-25 % (agak curam) 430.410,71 24,56
4 25-40 % (curam) 147.529,03 8,42
5 > 40% (sangat curam) 22.728,32 1,30
Sebesar 36,07% luas Pulau Seram memiliki kelerengan datar yaitu 0 – 8 %
Selain ketinggian, kelerengan merupakan salah satu dari tiga faktor topografi yang digunakan sebagai variabel masukan dalam pembuatan model kesesuaian Metroxylon spp. di Pulau Seram.
3/30/2012
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil summarize zone dari titik Metroxylon spp. dengan peta kelerengan
Sebesar 88,46% jumlah titik Metroxylon spp. ditemukan terdapat pada kelerengan 0-8%, berarti pada umumnya Metroxylon spp. menyukai lahan yang datar sebagai tempat hidupnya.
0
20
40
60
80
100
0-8 % 8-15% 15-25% 25-40% >40%
88.46
9.62
0.96 0.96 0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Jenis Tanah
17.33 3.13
14.97
0.35
0.14
16.47 6.27
19.81
17.14
4.11 0.28
Persen luas jenis tanah Pulau Seram
AlluvialBasaltClayCoralGraniteLimestoneMarlPhyliteSandstoneSchistSerpentinite
3/30/2012
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
0
20
40
60
80
100
Aluvial (%) Phyllite (%) Limestone(%)
96.09
2.34 1.56
Hasil summarize zone dari titik Metroxylon spp. dengan peta jenis tanah
96,09% titik terdapat pada tanah alluvial, sesuai dengan pernyataan Bintoro (1999), jenis tanah yang memungkinkan sagu untuk tumbuh dengan baik adalah pada tanah vulkanik , podzolik merah kuning, alluvial dan hidromofik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Jarak dari Sungai
No. Jarak Sungai Luas % Luas
1 0 - 300 m 475.083,36 27,03
2 300 - 600 m 914.092,33 52
3 > 600 m 368.758,93 20,98
Wilayah yang terletak pada jarak antara 0-300 m dari sungai, memiliki luasan sebesar 27,03% luas Pulau Seram, Maluku
3/30/2012
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metroxylon spp. menyukai tempat yang relatif mendekati sumber air, tampak dari grafik 60,94% titik Metroxylon spp. terletak pada jarak 0-300 m dari sungai.
Hasil overlay titik Metroxylon spp. terhadap peta jarak dari sungai
0
20
40
60
80
100
0 - 300 m 300 - 600 m > 600 m
60.94
28.13
10.94
%
%
%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI)
0
20
40
60
80
100
(-1) - (-0,5) (-0,5) - (-0,25) (-0,25) - 0,25 0,25 - 0,5 0,5 - 1 (%)
0
15.625
67.1875
17.1875
0
%
%
%
% %
Sebesar 67,18% Metroxylon spp. ditemukan terdapat pada nilai NDVI -0,25 – 0,25. Berarti Metroxylon spp. cenderung menyukai habitat dengan tutupan vegetasi yang sedang.
3/30/2012
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Komponen Utama
Model Hasil Analisis Komponen Utama
𝑃 = (1,325 ∗ js) + ( 1,325 ∗ slp) + ( 1,072 ∗ elv) + ( 1,029 ∗ ndvi)
Diperoleh 3 dari 4 komponen utama
Nilai keragaman kumulatif 85,658% (tinggi)
Komponen1 : Jarak dari sungai dan Kelerengan (1,325) Komponen 2 : Ketinggian (1,072) Komponen 3: NDVI (1,029)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelas kesesuaian habitat Metroxylon spp.
No. Kelas Kesesuaian Habitat Selang Luas (Ha)
1 Kesesuaian rendah 1,029 – 6,123 324.598,32
2 Kesesuaian sedang 6,123 – 11,217 905.277,45
3 Kesesuaian tinggi 11,217 – 16,311 489.716,31
𝑆𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 = 16,311 − 1,029
3= 5,904
Selang kesesuaian
3/30/2012
12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Logistik
Taraf kepercayaan 95%
Signifikansi < 0.05
(β0) sebesar -10,182
Jenis tanah 2,537 Kelerengan 0,463 Ketinggian -0,008 Jarak sungai -0,005 NDVI 5,836
𝑃 =𝑒(−10,182+ 2,537∗𝑡𝑛 + 0,463∗𝑠𝑙𝑝 − 0,008∗𝑒𝑙𝑣 − 0,005∗𝑗𝑠 + 5.836∗𝑛𝑑𝑣𝑖 )
1 + 𝑒(−10,182+ 2,537∗𝑡𝑛 + 0,463∗𝑠𝑙𝑝 − 0,008∗𝑒𝑙𝑣 − 0,005∗𝑗𝑠 + 5.836∗𝑛𝑑𝑣𝑖 )
Model Hasil Analisis Regresi Logistik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji kelayakan model kesesuaian
Nilai -2 Log-likelihood adalah 70,177 signifikansi 0,000
Nilai uji Hosmer and Lemeshow adalah 8,704, signifikansi 0,368
Nilai Negelkerke R2 sebesar 0,563 (56,3%),
Hasil uji signifikan dan model layak digunakan
variabel masukan dinyatakan sesuai dengan model
Kesesuaian habitat dapat dijelaskan oleh variabel sebesar 56,3 %
3/30/2012
13
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selang Kesesuaian
𝑆𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 = 1 − 0
3= 0,33
Kelas kesesuaian habitat Metroxylon spp.
No. Kelas Kesesuaian Habitat Selang Luas (Ha)
1 Kesesuaian rendah 0 – 0,33 1.111.759,61
2 Kesesuaian sedang 0,33 – 0,67 114,75
3 Kesesuaian tinggi 0,67 – 1 617.50,.23
HASIL DAN PEMBAHASAN
Validasi Model Kesesuaian
Model Berdasarkan
Analisis Komponen
Utama
Persen Validasi 65,62%
Persen Validasi 82,81%
Model cukup untuk
digunakan
Model bagus untuk
digunakan
Model Berdasarkan
Analisis Regresi
Logistik
3/30/2012
14
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Penyebaran Metroxylon spp. di Pulau Seram Maluku menyebar hampir merata di seluruh pulau.
2. Metroxylon spp. dapat ditemukan pada daerah-daerah dengan karakteristik seperti: 1). Ketinggian tempat antara 0 m dpl hingga 250 mdpl. 2). Kemiringan lereng yang datar yaitu 0 – 8%. 3). Pada jenis tanah Alluvial. 4). Jarak dari sungai < 300 m. 5). Dengan nilai NDVI kisaran -0,25 hingga 0,25. Kelima faktor fisik tersebut mempengaruhi kesesuaian habitat Metroxylon spp. secara signifikan dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 atau lebih dari 95%.
3. Model kesesuaian habitat Metroxylon spp. yang dipilih adalah model kesesuaian berdasarkan Analisis Regresi Logistik, dengan persen validasi 82,81%, yang berarti model sangat baik untuk digunakan. Model regresi logistik yang dihasilkan adalah seperti dibawah:
𝑷 =𝒆(−𝟏𝟎,𝟏𝟖𝟐+ 𝟐,𝟓𝟑𝟕∗𝒕𝒏 + 𝟎,𝟒𝟔𝟑∗𝒔𝒍𝒑 − 𝟎,𝟎𝟎𝟖∗𝒆𝒍𝒗 − 𝟎,𝟎𝟎𝟓∗𝒋𝒔 + 𝟓.𝟖𝟑𝟔∗𝒏𝒅𝒗𝒊 )
𝟏 + 𝒆(−𝟏𝟎,𝟏𝟖𝟐+ 𝟐,𝟓𝟑𝟕∗𝒕𝒏 + 𝟎,𝟒𝟔𝟑∗𝒔𝒍𝒑 − 𝟎,𝟎𝟎𝟖∗𝒆𝒍𝒗 − 𝟎,𝟎𝟎𝟓∗𝒋𝒔 + 𝟓.𝟖𝟑𝟔∗𝒏𝒅𝒗𝒊 )
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
1. Melakukan inventarisasi Metroxylon spp. di Pulau Seram secara menyeluruh untuk mendapatkan data sebaran Metroxylon spp. dan secara temporal agar dapat diketahui kondisi sebaran Metroxylon spp. dari waktu ke waktu.
2. Luas areal potensial Metroxylon spp. berdasarkan prediksi model analisis regresi untuk lahan sesuai tinggi sebesar 617.500,225 Ha, sedang luas aktual sebesar 18.239,76 Ha. Hal ini menunjukkan masih banyak lahan potensial Metroxylon spp. belum dimanfaatkan. Oleh karenanya perlu menggalakkan revitalisasi Metroxylon spp. Terima Kasih...
top related