politik hukum perundang- undangan dan arah …

Post on 01-Oct-2021

13 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

POLITIK HUKUM PERUNDANG-

UNDANGAN DAN ARAH KEBIJAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

EDISON MANIK, SH.,M.SI

KEPALA BIDANG HUKUM KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIAU

PEKA NBA RU, 26 MA RET 2019

adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang

mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga

negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang

ditetapkan dalam Perundang-undangan

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

6 TAHAP MEMAHAMI POLITIK PERUNDANG - UNDANGAN

Bagian 2

Apa Itu Politik Perundang-undangan

Lanjutan

3. Mahfud MD

Politik Hukum adalah arahan atau garis resmi yang dijadikan dasar pijak dan cara untuk membuat dan melaksanakan hukum dalam rangka mencapai tujuan bangsa dan Negara

4. A.A. Oka Mahendra

Politik Hukum adalah pilihan kebijakan yang ditetapkan oleh penguasa pemerintahan Negara yang berkenaan dengan proses pembentukan, arah, dan jangkauan materi muatan hukum sebagai penjabaran cita-cita hukum (rechtidee) bangsa, pelaksanaan/penegakan hukum dan peningkatan kesadaran hukum masyarakat dalam rangka mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana ditentukan dalam konstitusi negara.

Politik hukum nasional Indonesia adalah pilihan kebijakan yang ditetapkan oleh penguasa Negara RI yang berkenaan dengan proses pembentukan, arah, dan jangkauan materi muatan hukum sebagai penjabaran cita-cita hukum bangsa Indonesia, pelaksanaan/penegakan hukum dan peningkatan kesadaran hukum masyarakat Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945.

Lanjutan

Unsur-Unsur Politik Hukum

1. Pilihan Kebijakan

2. Ditetapkan oleh Penguasa Negara

3. Berkenaan dengan Pembentukan, arah, dan jangkauan materi muatan

4. Penjabaran cita-cita hukum bangsa

5. Pelaksanaan / penegakan hukum

6. Peningakatan kesadaran hukum masyarakat; dan

7. Mewujudkan tujuan Negara

Lanjutan

Politik Perundang - Undangan

1. Politik perundang-undangan merupakan bagian dari Politik Hukum yaitu berkenaan dengan hukum yang tertulis

2. Politik perundang – undangan lebih sempit dari politik hukum, karena hanya menyangkutn jus scriptum (hukum tertulis) yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Per – UU an

3. Prolegnas merupakan cerminan politik Per-UU an sebagai instrumen perencanaan program pembentukan UU yang disusun secara terencana, terpadu dan sistimatis

4. Prolegda/Propemperda merupakan cerminan politik Per-UU an sebagai instrumen perencanaan program pembentukan PERDA yang disusun secara terencana, terpadu dan sistimatis

Lanjutan

Hubungan Hukum dan Politik

1. Mahfud MD, hukum (tertulis) sebagai produk politik, dibentuk oleh lembaga politik (DPR, dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama – Pasal 20 ayat (2) UUD)

2. Mochtar kusumaatmadja, : “ Politik dan Hukum interdeterminan, sebab politik tanpa hukum itu zalim, sedangkan hukum tanpa politik itu lumpuh”.

3. Politik sebagai independent variable, sedangkan hukum sebagai dependent variable

4. Indikator sistem politik dan indikator karakter produk hukum digambarkan dalam tabel berikut:

Lanjutan

Dikutip dari Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta 2009, Hal 7.

Bagian 3 FUNGSI PANCASILA

1. Hamid Attamimi

Pancasila sebagai cita-cita hukum bangsa Indonesia yaitu menguasai hukum Negara yang tertulis dan yang tidak tertulis.

Fungsi cita-cita hukum :

• Sebagai bintang pemandu bagi tercapainya cita-cita masyarakat;

• Tolak ukur yang bersifat regulatif untuk menguji hukum positif adil atau tidak;

• Dasar yang bersifat konstitutif artinya tanpa cita-cita hukum, hukum kehilangan maknanya sebagai hukum.

2. Mahfud MD

Pancasila pemandu politik hukum nasional dalam berbagai bidang sebagai berikut :

• Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan politik hukum yang berbasis moral agama;

• Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab menjadi landasan politik hukum yang melindungi HAM dan non diskriminatif

• Persatuan Indonesia menjadi landasan politik hukum untuk mempersatukan seluruh komponen bangsa

• Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, menjadi landasan politik hukum yang meletakkan kekuasaan di bawah kedaulatan rakyat

• Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan politik hukum dalam hidup bermasyarakat yang berkeadilan sosial, dimana yang lemah secara sosial dan ekonomi tidak ditindas oleh yang kuat

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 menempatkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara (Pasal 2)

Bagian 4 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Ideologi suatu Negara

2. Sistem Pemerintahan

3. Format dan konfigurasi politik dalam kurun waktu tertentu

4. Tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat

5. Budaya hukum masyarakat

6. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

7. Lingkungan strategis regional dan global

Bagian 5 DIMANA DAPAT DITEMUKAN

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

2. Hukum positif Peraturan Perundang-undangan

• UUD

• Ketetapan MPR

• UU / Perppu

• PP

• Perpres

• Perda Provinsi

• Perda Kab/Kota

3. Kesadaran hukum masyarakat

4. Yurisprudensi

• Mahkamah Konstitusi

• Mahkamah Agung

Bagian 6 MENGAPA PERLU MEMPELAJARI

POLITIK PERUNDANG - UNDANGAN

1. Memahami kebijakan yang ditetapkan penguasa

2. Rambu-rambu yang menuntun agar fokus pada tujuan

3. Membangun sistem hukum nasional

4. Menjaga harmoni, secara vertikal dan horizontal; dan

5. Memberi solusi untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul

JENIS & HIERARKI NORMA HUKUM NEGARA

HANS NAWIASKY (DIE THEORIE VOM STUFEN-ORDNUNG DER RECHTSNORMEN) SELAIN TERSUSUN SECARA BERJENJANG DAN BERLAPIS DALAM SUATU TATA SUSUNAN YANG BERSIFAT HIERARKIS, NORMA2 HUKUM DALAM SUATU NEGARA TERDIRI DARI 4 (EMPAT) LAPIS KELOMPOK NORMA HUKUM, YAITU: 1. STAATSFUNDAMENTALNORM; 2. STAATSGRUNDGESETZ; 3. FORMELL GESETZ; DAN 4. VERORDNUNG & AUTONOME

SATZUNG.

• Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas pembentukan Peraturan perundang-undangan yang baik, yang meliputi:

a. Kejelasan tujuan

b. Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat

c. Kesesuaian antara jenis, hierarki dan materi muatan

d. Dapat dilaksanakan

e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan

f. Kejelasan rumusan; dan

g. keterbukaan

ARAH KEBIJAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

a. Pengayoman

b. Kemanusiaan

c. Kebangsaan

d. Kekeluargaan

e. Kenusantaraan

f. Bhinneka tunggal ika

g. Keadilan

h. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

i. Ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau

j. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

Materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus

mencerminkan asas:

• Materi muatan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi

MATERI MUATAN PERATURAN DAERAH

Hiperregulasi

disharmoni

multi interpretasi

tidak efektif

biaya tinggi

kurang berjiwa Pancasila

Perlu dilakukan Analisis dan Evaluasi Hukum :

Simplifikasi

harmonis

Jelas, lugas

efektif

efisien

Berjiwa Pancasila

Kondisi regulasi saat ini

Kondisi regulasi ideal

5

Tools/Instrumen Kondisi Ideal

Analisa Evaluasi

Multitafsir

disharmoni

Tidak Efektif

- Jumlah proporsional

sesuai hierarki PUU

- Tidak Multitafsir

- Harmonis

- Efektif

- Memenuhi asas materi

muatan yang merupakan penjabaran

nilai-nilai Pancasila

Potensi Permasalahan Regulasi

Pelibatan

Pakar/ Akademisi/

Praktisi

Monev,

Rapat Koordi

nasi

Diskusi Publik, FGD,

Ruang Partisip

asi Publik

Tidak tepat

antara Materi,

dan Jenis,

Hierarki PUU

Tidak memenuhi asas materi

muatan PUU

6

1. Politik hukum sangat dipengaruhi oleh tafsir dan implementasi ideologi, sistem politik dan konfigurasi politik pada perioda tertentu, terutama bagi negara yang sedang dalam proses konsolidasi demokrasi.

2. Perlu memahami politik hukum untuk memberi isi nyata pada materi muatan Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang responsif, berintikan keadilan, kebenaran untuk mewujudkan kesejahteraan sosial sebagai penjabaran nilai – nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.

Penutup

22

top related