poa
Post on 22-Dec-2015
11 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Diagnosa Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat
Waktu Evaluasi Evaluator
Keperawatan Kegiatan Kriteria Standar
1. Kurang gizi tingkat sedang pada balita di wilayah RW. 016 S/d kurangnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat tentang gizi balita, dimanifestasikan dengan :jumlah balita 164, jumlah KMS pemilikan 110, cakupan penimbangan 6 bulan terakhir rata-rata 110 balita (67 %), KMS garis kuning 30 orang (27,3%), KMS garis merah 5 orang (4,54%), bayi yamg
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1 tahun status gizi balita di wilayah RW. 016 Kelurahan Cipinang meningkat, KMS garis merah tidak ada, KMS garis kuning turun dari 27,3% menjadi 18,2% (2 STD)
Setelah tindakan keperawatan selama 5 minggu dari tanggal 24 September s/d 24 Oktober 1997 :1.Pengetahuan masyarakat tentang gizi balita meningkat
Penyebaran informasi
Komunikasi
1.1. KIEM keluarga binaan yang mempunyai balita kurang gizi (4 keluarga).1.2.Penyuluhan tentang gizi balita kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.1.3. Penyebaran leaflet.1.4. Pemasangan poster.
2.1. Bantu
MahasiswaPokjakesKaderLeafletPoster
Mahasisw
24 Sept.s/d24 Okt.1997
14 Okt. 1997
Keluarga binaanBalai RWPosyandu
Pengetahuan masyarakat tentang gizi balita meningkat
Terpasang poster
Individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat mampu mengetahui tentang gizi balita dan cara pencegahan kurang gizi pada balita.
Tersebarnya leaflet etntang gizi balitaTerpasangnya poster tentang gizi
MahasiswaPokjakesKaderKetua RT
Mahasisw
mendapat ASI (ASI eksklusif) < 4 bulan 5 orang (5,88%), yang diberi < 2 tahun 26 orang (30,59%), cara pengolahan makanan/sayuran yang salah dengan cara dipotong-potong lalu dicuci:63,8%, penghasilan keluarga < UMR DKI : 31%, kurangnya informasi tentang giI balita (di posyandu meja 4 kurang berfungsi dalam memberikan penyuluhan tentang gizi balita.
2. Jumlah kader meningkat minimal 2 orang tiap RT
InformasiMotivasi
masyarakat umtuk mengenali masalah serta penanggulangannya antara lain dengan meningkatkan jumlah kader, memeratakan kader di setiap RT dan mengaktifkan kader yang ada
2.2. Penjajakan ke tiap RT untuk menentukan calon kader yang memenuhi syarat.
aPokjakesKetua RTKader lama
10 Okt. 1997
Balai RW,Rumah Ketua RT
Partisipasi masyarakat
balita di tempat strategis
Tersusun daftar masalahTersusun jadwal kegiatan Jumlah kader2 orang tiap RT
aPokjakesKetua RT
3.Pengetahuan kader tentang gizi Balita
Pelatihan dan penyegaran kader
3.1. Bekerja sama dengan Puskesmas;Pokjakes pada
MahasiswaPuskesmas
13 dan 14 Oktober
Balai RW
Pengetahuandan ketram
Kader mampu menjelaskan tentang pengertian
Mahasiswa dan Pokjakes
meningkat pelaksanaan pelatihan dan penyegaran
PokjakesMateri tentang pelatihan Kader
1997 pilan meningkat
gizi Balita;tanda;gejala;danpenyebab kurang padaBalita ;akibat kurang gizi dan cara pencegahan dan perawatanBalita kurang gizi
K ader mampu melakukan penyuluhan pada individu; keluarga; kelom pok dan mas yarakat
DemonstrasiSupervisi
4.1. Ajarkan kadercara/teknik memberikan ppenyuluhan tentang gisii Baliita
MahasiswaPokjakesKader
13 dan 14 oktober24 oktober
Balai RWRumahWargaPosyadu
Pengetahuandan kemampuan kadermeningkat
Kkader mampu memberikan penyuluhantentang gisi Balita,tanda dan gejala,penyebab dan akiibatkurang giisi sertapenjegahan dan pera watan pada individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat
MahasiswaPokjakesPuskesmas
top related