pleno makalah (geopolitik dan geostrategi)
Post on 15-Dec-2014
206 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1. Pengertian Geopolitik dan Pentingnya Bagi Indonesia
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Maka,
Membicarakan pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai
masalah geografi dan politik. “Geo” yang artinya Bumi atau Planet Bumi.
Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem
dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian
geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan
lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian
yang melihat masalah atau hubungan internasional dari sudut pandang ruang
atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi
dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari
nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.
Dari beberapa pengertian diatas, pengertian geopolitik dapat lebih
disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji
masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk
kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan
politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya
alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu
keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi
dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam
segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari
kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama
mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar
negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara di sekitarnya/negara
tetangga merupakan pengaruh yang paling besar.
Untuk dapat mempertahankan Negara, kita sebagai bangsa harus
mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai Wawasan Nasional.
Konsep Wawasan Nasional setiap bangsa berbeda. Hal ini berkaitan dari profil
bangsa, sejarah, pandangan hidup, ideologi, budaya, politik, dan geografi.
Kedua unsure pokok yaitu profil bangsa dan kondisi geografi sebuah bangsa
inilah yang harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik bangsa dan
Negara. Konsep geopolitik ini memainkan peran yang sangat penting dalam
pembinaan kerja sama dan penyelesaian konflik antar Negara yang mungkin
muncul dalam proses pencapaian tujuan.
Geopolitik atau Wawasan Nasional Indonesia dinamakan Wawasan
Nusantara. Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai dirinya yang bhineka, dan lingkungan geografinya yang
berwujud Negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wawasan
Nusantara ini dijiwai dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah
dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek
kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat
posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di
antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.
2. Kedudukan dan Fungsi Wawasan Nusantara
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak
terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan
Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari
spesifikasinya sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara;
berkedudukan sebagai landasan idiil.
b. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi negara;
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
c. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
d. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
e. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijakan dasar
nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.
Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara befungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun
bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, diperlukan suatu konsep
geopolitik khusus untuk menyiasati keadaan/kondisi Negara Indonesia, yang
terdiri dari ribuan pulau dan sepanjang 3,5 Juta Mil. Konsep geopolitik itu
adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara
lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep
geopolitik Indonesia, atau wawasan Nusantara justru bertujuan untuk
mempertahankan wilayah. Sebagai negara kepulauan yang luas, Bangsa
Indonesia beranggapan bahwa laut yang dimilikinya merupakan sarana
“penghubung” pulau, bukan “pemisah”. Sehingga, walaupun terpisah-pisah,
bangsa Indonesia tetap menganggap negaranya sebagai satu kesatuan utuh
yang terdiri dari “tanah” dan “air”, sehingga lazim disebut sebagai “tanah air”.
Wawasan Nusantara bermaksud untuk mewujudkan kesejahteraan,
ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut
serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat
manusia di dunia.
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak
terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan
mewujudkan cita – cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan
Nusantara menjadi landasan Visional dalam menyelenggarakan kehidupan
Nasional.
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan
dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun
bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan. Wawasan nusantara sebagai wawasan
pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi,
kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan
pertahanan dan keamanan. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan
dan keamanan negara merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam
lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh
wilayah dan segenap kekuatan Negara. Wawasan nusantara sebagai wawasan
kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi
sengketa dengan negara tetangga.
2. Bentuk-bentuk Wawasan Nusantara
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosial Budaya dan
Ekonomi
Implementasi sosial dan budaya dalam kehidupan dimaksudkan sebagai
penerapan social dan budaya yang berupa adat istiadat dan tata cara
bermasyarakat serta nilai-nilai social dan budaya itu sendiri. Lembaga
masyarakat dan lapisan masyarakat yang jumlahnya sangat banyak di
Indonesia dapat memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa. Dalam lingkup kehidupan sosial harus mengembangkan kehidupan
bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, baik budaya maupun
sosial, daerah dengan tingkat bangsa yang sama, merata dan seimbang. Pada
hakikatnya budaya Indonesia merupakan satu kesatuan dengan corak ragam
budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia
tidak menolak nilai nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai
budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk
perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini
juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan
bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau kepercayaan,
serta golongan berdasarkan status sosialnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian
budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
Implemantasi ekomomi dalam kehidupan dimaksudkan sebagai penerapan
dan upaya pemanfaatan dan pengelolaan SDA dan SDM untuk meningkatkan
pendapatan ekonomi dan memerhatikan asas manfaat, efisiensi, suatu
kebutuhan dan menjaga kestabilam kelestarisan alam, sehingga perekonomian
dapat terjamin. Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, yaitu
posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil
tambang dan minyak yang besar, serta memiliki penduduk dalam jumlah
cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus
berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian negara. Pembangunan
perekonomian harus dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi rakyat, dan
karenanya penembangan usaha kecill dan menengah yang jumlahnya sangat
besar perlu didorong dan difasilitasi misalnya, kredit mikro, pemberian
pelatihan serta peluang yang besar.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di
samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab
pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat
antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah
modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh
wilayah Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Pengertian dari Geostrategi
Perjuangan mengisi kemerdekaan pada saat ini harus berdasarkan
kemampuan nasional dan dibina secara berkelanjutan walaupun dihadapkan
pada berbagai jenis kendala, seperti pluralisme masyarakat, kondisi geografis,
dan dinamika lingkungan yang dampaknya tidak mungkin diabaikan. Untuk
itu perlu suatu strategi guna mewujudkan cita-cita tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan
tertentu dalam keadaan perang dan damai. Geostrategi adalah suatu strategi
dalam memanfaatkan kondisi geografis negara dalam menentukan kebijakan,
tujuan, dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan
nasional. Geostrategi memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan
sejahtera.
Geostrategi/Ketahanan Indonesia adalah strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan
kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional
bangsa Indonesia, serta memberi arahan tentang bagaimana merancang
strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,
aman, dan sejahtera. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud
konsepsi “Ketahanan Nasional”.
Geostrategi/Ketahanan Indonesia adalah kondisi kehidupan nasional yang
harus diwujudkan, dimana kondisi tersebut sejak dini sudah dibina secara
terus menerus dan sinergis mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah,
dan nasional.
5. Fungsi dan tujuan geostrategi
Fungsi geostrategi antara lain
a. Daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai penangkalan, geostrategi
Indonesia berfungsi untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas dan eksistensi bangsa dan
Negara Indonesia dalam aspek :
b. Ketahanan pada aspek ideologi.
Ketahanan pada aspek ideologi merupakan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan ideology bangsa dan Negara Republik
Indonesia.
c. Ketahanan pada aspek politik.
Ketahanan pada aspek politik ini bertujuan untuk mengejar ketinggalan dari
Negara maju, dengan cara mengadakan proses perubahan atau modernisasi,
penegakan hukum, dan menegakkan disiplin nasional.
d. Ketahanan pada aspek ekonomi.
Ketahanan pada aspek ekonomi merupakan ketangguhan kekuatan nasional
dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi
barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik
secara individu maupun kelompok.
e. Ketahanan pada aspek social budaya.
Ketahanan pada aspek social budaya merupakan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam
rangka menjamin kelangsungan kehidupan social budaya bangsa dan
Negara Republik Indonesia.
f. Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan.
Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan merupakan ketangguhan
kekuatan pertahanan nasional dan upaya untuk melindungi kepentingan
bangsa dan Negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup
bangsa.
g. Berfungsi sebagai pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa
dalam ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan
(hankam) sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
h. Menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor, antarsektor,
dan multidisipliner yag kemudian diterjemahkan dalam RJP ( rencana
jangka panjang ).
Tujuan dari geostrategi
Geostrategi atau ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang
keberhasilan tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan
ketertiban, terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran, terselenggaranya
pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan social,
serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
7. Hubungan antar Letak Geografis Indonesia dan Potensi ekonomi bagi
Kesejahteraan Masyarakat
Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara
di dunia, yang bila dilihat dari segi geografinya, memiliki kesamaan dengan
Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina,
masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua
Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan
seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662
pulau.
Posisi silang, seperti yang telah dijelaskan pada poin kondisi fisikal,
menyebabkan Indonesia menjadi suatu daerah Bufferzone, atau daerah
penyangga. Hal ini bisa dilihat salah satunya pada bidang ekonomi. Selain
menjadi daerah Bufferzone, Indonesia pun memperoleh beberapa keuntungan
disebabkan kondisinya yang silang tersebut. Antara lain:
- Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional
- Meningkatkan penerimaan pajak
- Memudahkan Indonesia berinteraksi dengan Negara lain
- Mempercepat perkembangan bidang teknologi, informasi dan komunikasi
8. Upaya Meningkatkan Daya Saing SDM Indonesia Agar Bisa
Mempertahankan Bangsa Indonesia dari Ancaman Globalisasi
Pembangunan ketahanan pangan, sesuai dengan Undang-Undang No. 7
Tahun 1996 tentang pangan, bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan
pangan bagi seluruh rumah tangga, dalam jumlah yang cukup,mutu dan
gizi yang layak, aman dikonsumsi, merata serta terjangkau oleh setiap
individu. Untuk menjamin keberlanjutannya, GBHN 1999-2004 telah
mengatakan bahwa ketahanan pangan dikembangkan dengan bertumpu
pada keragaman sumberdaya bahan pangan, kelembagaan dan budaya
lokal/domestik, distribusi ketersediaan pangan mencapai seluruh wilayah
dan peningkatan pendapatan masyarakat agar mampu mengakses pangan
secara berkelanjutan. Selain itu GBHN juga mengarahkan bahwa arah
pembangunan ekonomi nasional : 1). Mengembangkan perekonomian
yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan
membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komperatif
sebagai negara maritim dan agraris, sesuai kompetensi dan produk
unggulan di setiap daerah; 2). Memberdayakan pengusaha kecil dan
menengah serta koperasi agar lebih efisien, produktif dan berdaya saing
dengan menciptakan iklim berusaha yang kondusif dan peluang usaha
seluas-luasnya.
Pembangunan ketahanan pangan pada hakekatnya adalah
pemberdayaan masyarakat, yang berarti meningkatkan kemandirian dan
kapasitas masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan
ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke waktu.
Masyarakat yang terlibat dalam pembangunan ketahanan pangan meliputi
produsen, pengusaha, konsumen, aparatur pemerintah, perguruan tinggi,
dan lembaga swadaya masyarakat.
Mengingat luasnya substansi dan banyaknya pelaku yang terlibat
dalam pengembangan sistem ketahanan pangan, maka kerja sama yang
sinergis dan terarah antar institusi dan komponen masyarakat sangat
diperlukan. Pemantapan ketahanan pangan hanya dapat diwujudkan
melalui suatu kerja sama yang kolektif dari seluruh pihak yang terkait
(stakeholders), khususnya masyarakat produsen, pengolah, pemasar dan
konsumen pangan. Kinerja para pihak tersebut sangat dipengaruhi oleh :
(a). Kondisi ekonomi, sosial, politik dan keamanan; (b). Pelayanan
prasarana publik bidang transportasi, perhubungan, telekomunikasi dan
permodalan; (c). Pelayanan kesehatan dan pendidikan; (d).
Pengembangan teknologi, perlindungan dan (e). Kelestarian sumberdaya
alam dan lingkungan.
Berbagai upaya pemberdayaan untuk peningkatan kemandirian
masyarakat khususnya pemberdayaan petani dapat dilakukan melalui :
Pertama, pemberdayaan dalam pengembangan untuk meningkatkan
produktivitas dan daya saing. Hal ini dapat dilaksanakan melalui
kerjasama dengan penyuluh dan peneliti. Teknologi yang dikembangkan
harus berdasarkan spesifik lokasi yang mempunyai keunggulan dalam
kesesuaian dengan ekosistem setempat dan memanfaatkan input yang
tersedia di lokasi serta memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan teknologi ini
dapat dilakukan dengan memanfaatkan hasil kegiatan penelitian yang telah
dilakukan para peneliti. Teknologi tersebut tentu yang benar-benar bisa
dikerjakan petani di lapangan, sedangkan penguasaan teknologinya dapat
dilakukan melalui penyuluhan dan penelitian. Dengan cara tersebut
diharapkan akan berkontribusi langsung terhadap peningkatan usahatani
dan kesejahtraan petani.
Penyediaan fasilitas kepada masyarakat hendaknya tidak terbatas
pebngadaan sarana produksi, tetapi dengan sarana pengembangan
agribisnis lain yang diperlukan seperti informasi pasar, peningkatan akses
terhadap pasar, permodalan serta pengembangan kerjasama kemitraan
dengan lembaga usaha lain. Dengan tersedianya berbagai fasilitas yang
dibutuhkan petani tersebut diharapkan selain para petani dapat berusaha
tani dengan baik juga ada kepastian pemasaran hasil dengan harga yang
menguntungkan, sehingga selain ada peningkatan kesejahteraan petani
juga timbul kegairahan dalam mengembangkan usahatani.
Revitalitasasi kelembagaan dan sistem ketahanan pangan
masyarakat. Hal ini bisa dilakukan melalui pengembangan lumbung
pangan. Pemanfaatan potensi bahan pangan lokal dan peningkatan spesifik
berdasarkan budaya lokal sesuai dengan perkembangan selera masyarakat
yang dinamis. Revitalisasi kelembagaan dan sistem ketahanan pangan
masyarakat yang sangat urgen dilakukan sekarang adalah pengembnagan
lumbung pangan, agar mampu memberikan kontribusi yang lebih
signifikan terhadap upaya mewujudkan ketahanan pangan. Untuk itu
diperlukan upaya pembenahan lumbung pangan yangb tidak hanya dakam
arti fisik lumbung, tetapi juga pengelolaannya agar mampu menjadi
lembaga penggerak perekonomian di pedesaan.
Pemberdayaan petani untuk mencapai ketahanan pangan dan
meningkatkan kesejahteraan petani seperti diuraikan diatas, hanya dapat
dilakukan dengan mensinergikan semua unsur terkait dengan
pembangunan pertanian. Untuk koordinasi antara instansi pemerintah dan
masyarakat intensinya perlu ditingkatkan.
Untuk dapat meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia, antara lain
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain dengan meningkatkan
mutu pendidikan dan pengetahuan. Melalui pendidikan dapat membangun
watak bangsa, serta modernisasi.
top related