plagiat merupakan tindakan tidak terpuji hubungan … fileiv halaman motto “sesungguhnya aku ini...
Post on 17-Aug-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN KEPUASAN
PERKAWINAN PADA INDIVIDU YANG TELAH MENIKAH LEBIH
DARI 5 TAHUN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Ken Sulanjari
NIM : 129114036
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN
HUBTJNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN KEPUASAN
PERKAWINAN PADA INDIVIDU YANG TELAH MENIKAH LEBIH
DARI 5 TAHUN
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Ken Sulanjari
t29tt4036
Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal 15 November 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Susunan Panitia Penguji :
: Dr. Titik Kristiyani, M.Psi
: Minto Istoilo, M.Si
: Diana Permata Sari, M.Sc
lll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut
perkataanmu itu”
(Luk 1:38)
“Kamu harus rajin belajar dan membaca, jangan ditelan sendiri. Berbagilah
dengan teman-teman yang tak mendapat pendidikan”
(Wiji Thukul)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Hubungan Antara Regulasi Emosi Dan Kepuasan Perkawinan Pada Individu
Yang Telah Menikah Lebih Dari 5 Tahun
Ken Sulanjari
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara regulasi emosi dan
kepuasan perkawinan pada pasangan suami istri yang sudah menikah lebih dari 5
tahun. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara
regulasi emosi dan kepuasan perkawinan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif dengan teknik korelasional. Analisis data menggunakan teknik Pearson
Product Moment. Responden penelitian sebanyak 66 orang dewasa yang sudah
menikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,244 antara regulasi emosi
dan kepuasan perkawinan.
Kata kunci : regulasi emosi, kepuasan perkawinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
The Correlation Between Emotional Regulation And Marital Satisfaction For
Over-Five-Years Married Person
Ken Sulanjari
Abstract
This study aimed to examine the relationship between emotion regulation
and marital satisfaction for the person who has been maried 5 years. The
hypothesis of this study was there was a positive relationship between emotion
regulation and marital satisfaction. The type of this research was quantitative
research and used Pearson Product Moment data analysis techniques to examine
correlation between these variables. Respondents were 66 adults who wew
married. Result of thia study that there was a significant positive correlation
(p<0,05) between emotion regulation and marital satisfaction (r=0,244).
Keywords : emotion regulation, marital satisfaction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan
Antara Regulasi Emosi Dan Kepuasan Perkawinan Pada Individu Yang Telah
Menikah Lebih Dari 5 Tahun” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Psikologi pada Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si , selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
2. P. Eddy Suhartanto, M.Si, M.si, selaku Ketua Program Studi Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mendukung penulis dari awal penulisan skripsi hingga
selesai.
4. Ibu Ratri Sunar Astuti M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
5. Kedua orang tua, Andreas Dadang Widya Buntara dan Umi Sumarah
Wahyuningsih yang senantiasa memberikan semangat, dukungan, dan doa
bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Adik-adikku Gusti Belani dan Bagus Nugrah Fabregas yang selalu
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
7. Sahabat-sahabat tersayang yang selalu memberikan semangat dan motivasi
bagi penulis: Mikaela Yuliani, Martina Novi, Stephani Rangga, Yohanna
Viscanesia Sinaga, dan Annety Lensiana Putri.
8. Rizal AA yang telah memberikan semangat dan dorongan untuk segera
menyelesaikan skripsi.
9. Teman-teman sepayung kepuasan perkawinan : Indri, Dira, Igan, Anggie,
Monica, Devita dan Ivi.
10. Teman-teman telah banyak membantu dan memotivasi dalam menyelesaikan
skripsi : Monica Sindhi, Clara Permata Dewi dan Devita.
11. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2012, Anggie, Igan, Gungis dan
teman-teman kelas D yang telah memberian semangat dan motivasi bagi
penulis.
12. Dee Lestari dan Pramoedya Ananta Toer atas novel serta Spotify atas lagu-
lagunya yang menginspirasi ketika sedang penat mengerjakan skripsi
13. Semua pihak yang telah banyak berjasa dalam penelitian ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Akhirnya semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN KARYA ..................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv
DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 7
2. Manfaat Praktis .............................................................................. 8
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
A. Kepuasan Perkawinan .......................................................................... 9
1. Definisi Perkawinan ....................................................................... 9
2. Definisi Kepuasan Perkawinan ...................................................... 9
3. Aspek-aspek Kepuasan Perkawinan .............................................. 11
a. Aspek Kognitif ......................................................................... 11
b. Aspek Afektif ........................................................................... 11
4. Konteks Dalam Perkawinan........................................................... 12
5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Perkawinan.............. 14
B. REGULASI EMOSI ............................................................................ 17
1. Definisi Regulasi Emosi................................................................. 17
2. Aspek-aspek Regulasi Emosi......................................................... 18
3. Ciri-ciri Individu yang Dapat Melakukan Regulasi Emosi............ 21
C. INDIVIDU YANG SUDAH MENIKAH ............................................ 22
D. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI
DAN KEPUASAN PERKAWINAN................................................... 23
E. BAGAN HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI
DAN KEPUASAN PERKAWINAN................................................... 28
F. HIPOTESISI ........................................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 30
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 30
B. Identifikasi Variabel............................................................................. 30
C. Definisi Operasional............................................................................. 30
1. Kepuasan Perkawinan .................................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Regulasi Emosi .............................................................................. 31
D. Responden Penelitian ........................................................................... 33
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................................... 33
1. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 33
2. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 34
2.1 Penyusunan Blueprint .............................................................. 34
2.2 Focused Group Discussion ...................................................... 38
2.2.1 Regulasi Emosi ............................................................ 39
2.2.2 Kepuasan Perkawinan .................................................. 40
3. Penulisan Item................................................................................ 42
4. Review dan Revisi Item ................................................................. 42
5. Pengujian Validitas Isi ................................................................... 43
a. Regulasi Emosi ........................................................................ 45
b. Kepuasan Perkawinan .............................................................. 45
6. Uji Coba Alat Ukur ........................................................................ 46
7. Pemeriksaan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian .............................. 49
8. Metode Analisis Data..................................................................... 50
a. Uji Normalitas.......................................................................... 50
b. Uji Linearitas............................................................................ 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 52
A. Hasil ..................................................................................................... 52
1. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 52
2. Deskripsi Responden dan Data Penelitian ..................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1 Deskripsi Responden Penelitian............................................... 52
2.2 Deskripsi Data Penelitian......................................................... 53
3. Reliabilitas Data Penelitian ............................................................ 56
4. Hasil Uji Asumsi ............................................................................ 57
a. Uji Normalitas............................................................................. 57
b.Uji Linearitas .............................................................................. 58
B. Pembahasan.......................................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 63
A. Kesimpulan .......................................................................................... 63
B. Saran .................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65
LAMPIRAN .................................................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan FGD Variabel Kepuasan Perkawinan ........... 73
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan FGD Variabel Regulasi Emosi ..................... 76
Lampiran 3. Form Penilaian Validitas Isi Kepuasan Perkawinan ................... 78
Lampiran 4. Form Penilaian Validitas Isi Skala Regulasi Emosi ................... 88
Lampiran 5. Perhitungan IVI-I dan IVI S untuk Penilaian
Validitas Isi Skala Kepuasan Perkawinan ....................................................... 98
Lampiran 6. Perhitungan IVI-I dan IVI-S untuk Penilaian
Validitas Isi Skala Regulasi Emosi ................................................................. 101
Lampiran 7. Skala Kepuasan Perkawinan dan Regulasi
Emosi Sebelum Uji Coba................................................................................. 104
Lampiran 8. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala
Kepuasan Perkawinan ...................................................................................... 119
Lampiran 9. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala Regulasi
Emosi .............................................................................................................. 126
Lampiran 10. Reliabilitas Skala Kepuasan Perkawinan Setelah
Uji Coba .......................................................................................................... 132
Lampiran 11. Reliabilitas Skala Regulasi Emosi Setelah Uji Coba ................ 133
Lampiran 12. Uji Normalitas .......................................................................... 134
Lampiran 13. Uji Linearitas ............................................................................ 135
Lampiran 14. Uji Hipotesis ............................................................................. 136
Lampiran 15. Uji Beda Kepuasan Perkawinan ............................................... 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Lampiran 16. Uji Beda Regulasi Emosi ......................................................... 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blueprint skala regulasi emosi .......................................................... 35
Tabel 2. Distribusi item Skala Kepuasan Perkawinan .................................... 36
Tabel 3. Blueprint Skala Kepuasan Perkawinan ............................................. 37
Tabel 4. Distribusi item Skala Kepuasan Perkawinan .................................... 37
Tabel 5. Distribusi Item Regulasi Emosi Sebelum dilakukan Uji Coba ......... 47
Tabel 6. Distribusi Item Regulasi Emosi Setelah dilakukan Uji Coba ........... 48
Tabel 7. Distribusi Item Kepuasan Perkawinan Sebelum dilakukan
Uji Coba .......................................................................................................... 48
Tabel 8. Distribusi Item Kepuasan Perkawinan Setelah dilakukan
Uji Coba .......................................................................................................... 49
Tabel 9. Reliabilitas Skala Regulasi Emosi dan Kepuasan Perkawinan ......... 50
Tabel 10.Deskripsi Responden Penelitian Secara Umum ............................... 53
Tabel 11.Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................ 54
Tabel 12.Norma Kategorisasi dan Tingkat Regulasi Emosi Responden ........ 55
Tabel 13.Norma Kategorisasi dan Tingkat Kepuasan
Perkawinan Responden ................................................................................... 56
Tabel 14.Reliabilitas Alat Ukur ...................................................................... 56
Tabel 15.Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 57
Tabel 16.Hasil Uji Linearitas .......................................................................... 58
Tabel 17.Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 59
Tabel 18.Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Bagan Dinamika Hubungan Regulasi Emosi dan Kepuasan
Perkawinan ...................................................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap individu yang sudah menikah tentu saja memiliki harapan
agar hubungan perkawinannya dapat berkualitas. Ada beberapa hal yang
dapat menjadi kriteria keberhasilan perkawinan, yaitu awetnya suatu
perkawinan, kebahagiaan pasangan suami isteri, kepuasan perkawinan,
penyesuaian seksual, penyesuaian perkawinan dan kesatuan pasangan
(Burgess & Locke dalam Ardhianita & Andayani, 2000). Kepuasan
perkawinan menjadi hal yang penting dalam memengaruhi kualitas dan
stabilitas perkawinan, kedua hal ini menjadi penanda keberhasilan suatu
perkawinan (Ardhianita & Andayani, 2005; Stenberg & Hoggat, 1997
dalam Li & Fung, 2011).
Kepuasan perkawinan mengacu pada bagaimana individu
mengevaluasi baik atau buruknya perkawinan (Hendrick, 1992 dalam
Sukmawati, 2014). Ketika individu merasa tidak puas terhadap
perkawinan mereka, maka aspek kehidupan mereka akan terganggu
(Prolux, Helms, & Buehler, 2007 dalam Bloch, Haase & Levenson, 2014).
Melihat hal tersebut maka kepuasan perkawinan harus terpenuhi.
Ketika kepuasan perkawinan pada individu tidak dapat terpenuhi
maka muncul masalah yaitu terjadi perselisihan dan konflik, perkawinan
menjadi tidak harmonis, komunikasi di antara kedua belah pihak menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tidak lancar, kebahagiaan di dalam perkawinan menjadi menurun
kemudian dapat terjadi perselisihan dan bahkan dapat berakhir perceraian
(Olson & Olson, 2000).
Terkait kasus perceraian, Badan Peradilan Agama (Badilag)
Mahkamah Agung Republik Indonesia tahun 2010 melansir tingginya
kasus perceraian di Indonesia selama 2005 sampai 2010. Rata-rata satu
dari 10 pasangan menikah berakhir dengan perceraian di pengadilan. Dari
hal tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2010 dari dua juta pasangan
menikah terdapat 285.184 pasangan bercerai. Menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indonesia
merupakan negara yang memiliki angka perceraian tertinggi se-Asia
Pasifik. Perceraian tersebut banyak diantaranya disebabkan karena
ketidakharmonisan dalam keluarga.
Permasalahan yang muncul dalam kehidupan perkawinan juga
dapat memberikan efek negatif bagi perkawinan, yang pada akhirnya dapat
memengaruhi penilaian mereka terhadap kualitas perkawinan mereka
(Gottman & Notarius, 2000 dalam Ben-Naim, Hirschberger, Ein-Dor &
Mikulincer, 2013). Ketidakpuasan dalam perkawinan yang dialami oleh
individu akan berdampak pada melemahnya fisik dan kesehatan mental
individu (Keicolt-Glaser & Newton, 2001). Selain itu ketidakpuasan dalam
perkawinan juga menjadi faktor yang menyebabkan perceraian (Gottman
& Levenson, 1992). Terdapat faktor-faktor yang menjadi pengaruh dalam
kepuasan perkawinan yaitu faktor yang ada sebelum perkawinan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
faktor yang muncul setelah perkawinan. Duval dan Miller (dalam
Srisusanti & Zulkaida, 2013) menyebutkan faktor yang memengaruhi
sebelum perkawinan meliputi kebahagiaan orangtua, kebahagiaan masa
kanak-kanak, lamanya masa perkenalan, usia saat melakukan perkawinan,
restu orangtua, kehamilan sebelum perkawinan, dan alasan perkawinan.
Faktor yang baru muncul setelah perkawinan berlangsung yaitu hubungan
interpersonal, anak, kehidupan seksual, komunikasi, kesamaan minat,
kesesuaian peran dan harapan, partisipasi keagamaan, keuangan,
kemampuan menghadapi konflik, hubungan dengan mertua dan sikap
terhadap perkawinan.
Di antara berbagai faktor tersebut, faktor yang menarik perhatian
peneliti adalah kemampuan menghadapi konflik. Pembicaraan yang
terbuka bersama dengan pasangan mengenai suatu masalah yang sedang
terjadi dapat memperbaiki masalah yang ada (Moore & Matson, 1999
dalam Gross, 2003). Bahkan dalam hubungan romantis yang memuaskan
sekalipun akan muncul emosi tertentu yang menjadi penyebab perbedaan-
perbedaan dan kemudian memunculkan masalah lain (Richards, Butler &
Gross, 2003). Melihat hal ini, regulasi emosi menjadi salah satu hal
penting ketika muncul permasalahan yang disebabkan oleh emosi (English,
John & Gross, 2013). Menurut Gross (2003) regulasi emosi adalah
kemampuan individu untuk merasakan emosi dan bagaimana cara individu
tersebut merespon emosi dengan cara yang baik. Regulasi emosi tidak
hanya berdampak pada individu secara personal tetapi juga secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
interpersonal, hal ini disebabkan emosi muncul karena interaksi sosial
salah satunya dengan pasangan (English, John & Gross, 2017). Ekspresi
emosi tersebut memiliki peran penting dalam memelihara dan membentuk
hubungan sosial individu dengan pasangannya (Frijda & Mesquira, 1994;
Keltner & Kring, 1998 dalam English, John & Gross, 2017).
Individu yang dapat melakukan regulasi emosi dapat
menghindarkan diri untuk berkata atau mengkritik dengan kasar terhadap
pasangannya, merendahkan pasangannya melakukan tindakan kasar, dan
perilaku negatif lainnya (Bradbury, Fincham & Beach, 2000). Regulasi
emosi tidak hanya berguna bagi kehidupan perkawinan individu, tetapi
juga sangat penting dalam kehidupan sosial manusia (Eisenberg, Hofer &
Vaughan, 2007 ; English, John & Gross, 2013 ; Bloch, Haase & Levenson,
2014).
Salah satu penelitian yang ditulis oleh Ben-Naim, Hirschberger,
Ein-Dor dan Mikulincer (2013), menemukan bahwa regulasi emosi sangat
penting dalam membina hubungan. Individu yang sudah menikah
diharapkan tidak hanya mengandalkan komunikasi, namun juga dapat
memahami bagaimana regulasi emosi yang baik ketika menghadapi
permasalahan. Melalui regulasi emosi individu akan dibantu untuk keluar
dari keadaan yang kurang baik (English, John & Gross, 2013). Menurut
Ben-Naim, Hirschberger, Ein-Dor dan Mikulincer (2013), regulasi emosi
yang muncul dalam diri sendiri adalah hal yang perlu dipahami untuk
mencapai kualitas hubungan yang baik. Pada penelitian yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
oleh oleh Ben-Naim, Hirschberger, Ein-Dor dan Mikulincer (2013),
responden yang digunakan adalah pasangan yang belum memiliki anak
padahal dalam kepuasan perkawinan jumlah anak menjadi hal yang dapat
mempengaruhi kepuasan perkawinan. Pada penelitian yang berbeda yang
dilakukan oleh Bloch, Haase dan Levenson (2013) regulasi emosi adalah
hal yang penting dalam kepuasan perkawinan, namun dalam penelitian
tersebut mereka hanya fokus pada cara meregulasi emosi yang negatif saja
padahal emosi yang terlalu positif (gembira) akan membuat pasangan
kurang peka terhadap keadaan di sekitarnya (Olson dan Olson, 2000).
Selain itu dalam penelitian Bloch, Haase dan Levenson (2013) mereka
hanya fokus pada satu aspek saja mengenai masalah dalam perkawinan
dan tidak melihat aspek yang lain sehingga dalam penelitian tersebut
kurang dapat digeneralisir pada aspek kepuasan perkawinan yang lainnya.
Seperti yang sudah dikatakan oleh Gross, Richards dan John (2006)
bahwa regulasi mampu membuat individu tidak melakukan kritik yang
dapat menyakitkan hati pasangannya dan menghindarkan diri untuk
melakukan tindakan kasar terhadap pasangannya. Melalui regulasi emosi
juga diharapkan dapat mengurangi kasus-kasus kekerasan terhadap
pasangan. Menurut data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
Perempuan, 2011 pada tahun 2011 terjadi 113.878 kasus kekerasan
seksual dan sebanyak 119.107 kasus kekerasan dalam rumah tangga di
Indonesia. Jika melihat data kekerasan dalam rumah tangga tersebut maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
regulasi emosi akan menjadi hal yang penting bagi individu untuk
menghindari perilaku yang tidak diinginkan dari masing-masing pasangan.
Individu yang sudah menikah lebih dari 5 tahun diasumsikan sudah
cukup lama berinteraksi satu sama lain, sehingga berpeluang munculnya
banyak konflik. Menurut Hughes (2012) kepuasan perkawinan memiliki
kurva berbentuk U, yang memiliki arti bahwa kepuasan perkawinan akan
menurun setelah 5 tahun pertama atau sudah memiliki anak dan akan
kembali meningkat ketika anak mereka telah menikah.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penelitian ini
akan membahas mengenai hubungan regulasi emosi dan kepuasan
perkawinan pada individu yang sudah menikah lebih dari 5 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian yaitu apakah ada hubungan antara regulasi
emosi dan kepuasan perkawinan pada individu yang sudah menikah lebih
dari 5 tahun?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat ada tidaknya hubungan
antara regulasi emosi dan kepuasan perkawinan pada individu yang sudah
menikah lebih dari 5 tahun.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai
hubungan antara regulasi emosi pada individu yang sudah menikah
terhadap kepuasan perkawinan mereka.
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi
penelitian-penelitian lain terutama pada ranah psikologi keluarga
dan perkawinan khususnya terhadap pentingnya regulasi emosi
pada individu yang sudah menikah terhadap kepuasan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Individu yang Sudah Menikah
1) Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan
informasi tentang pentingnya regulasi emosi pada individu
yang sudah menikah terhadap kepuasan perkawinan
2) Hasil penelitian ini nantinya diharapkan mampu memberikan
informasi kepada individu yang sudah menikah bagaimana
membangun regulasi emosi yang baik sehingga dapat
meningkatkan kepuasan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KEPUASAN PERKAWINAN
1. Definisi Perkawinan
Menurut UU No. 1/ 1974 tentang perkawinan, dalam Pasal 1
memuat pengertian tentang perkawinan ialah, “Ikatan lahir batin antara
seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
keTuhanan Yang Maha Esa”. Menurut Duvall dan Miller (1985)
perkawinan adalah suatu hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan
yang diakui secara sosial, menyediakan hubungan seksual dan pengasuhan
anak yang sah, dan di dalamnya terjadi pembagian hubungan kerja yang
jelas bagi masing-masing pihak baik suami maupun istri.
Berdasarkan beberapa definisi di atas yang telah dijabarkan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkawinan adalah ikatan
laki-laki dan perempuan sebagai suami istri yang diakui secara sosial
dengan membentuk keluarga (rumah tangga).
2. Definisi Kepuasan Perkawinan
Teori-teori mengenai kepuasan perkawinan berkembang sekitar
tahun 1975, sejak saat itu teori tersebut tidak banyak dikembangkan lagi
oleh para ahli, sehingga jurnal terbaru merujuk pada teori kepuasan
perkawinan tersebut masih relevan untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Duvall dan Miller (1995) mendefinisikan kepuasan perkawinan
sebagai terpenuhinya rasa aman secara emosional, komunikasi dan
terbinanya kedekatan. Olson dan Olson (2000), mendefinisikan kepuasaan
perkawinan sebagai perasaan bahagia, puas, dan menyenangkan terhadap
seluruh kehidupan perkawinannya, serta pada aspek-aspek yang
berhubungan dengan pasangan tersebut. Menurut Lemme (1995) kepuasan
perkawinan adalah evaluasi suami istri terhadap hubungan pernikahan
yang cenderung berubah sepanjang perjalanan perkawinan itu sendiri.
Ayub (2010) mendefinisikan kepuasaan perkawinan sebagai proses
adaptasi dari kedua pasangan yang sedemikian rupa untuk menghindari
atau menyelesaikan konflik sehingga pasangan merasa puas dengan
perkawinan satu sama lain. Menurut Goode (dalam Srisusanti & Zulkaida,
2013) perkawinan yang memuaskan adalah perkawinan yang bahagia dan
diharapkan akan menghasilkan anak-anak yang mempunyai watak yang
baik karena diasumsikan anak-anak tersebut mendapatkan curahan kasih
sayang dan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan dari kehidupan
perkawinan kedua orang tuanya. Menurut Bradburry, Finchman dan Beach
(2000) kepuasan perkawinan adalah kondisi mental yang menggambarkan
persepsi seseorang tentang kelebihan dan kekurangan dari suatu
perkawinan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
perkawinan adalah penilaian subjektif suami dan istri mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kebahagiaan dalam perkawinan, serta perasaan positif dan menyenangkan
karena keinginan atau harapan yang telah terpenuhi.
3. Aspek-aspek Kepuasan Perkawinan
Aspek kepuasan perkawinan terdiri dari dua aspek, yaitu aspek
kognitif dan aspek afektif. Kedua aspek yang digunakan merupakan
kesimpulan dari definisi yang sudah dikemukakan oleh Bradburry,
Fincham dan Beach (2000). Aspek kepuasan perkawinan dijelaskan
sebagai berikut :
a. Aspek Kognitif
Aspek kognitif dari kepuasan perkawinan didasarkan pada
sikap evaluatif atau keyakinan dalam mempersepsikan apakah perilaku
pasangan bermanfaat atau merugikan (Bradburry, Fincham & Beach,
2000). Aspek kognitif tampak dari cara individu melakukan evaluasi
atau memberikan penilaian (judgement) terhadap kehidupan
perkawinannya, seberapa positif atau seberapa baik perkawinan yang
dijalaninya. Evaluasi tersebut didasarkan pada informasi-informasi
yang diperoleh dari pengalaman.
b. Aspek Afektif
Aspek afektif dari kepuasan perkawinan didasarkan pada
perasaan yang dirasakan individu terhadap pasangan dalam kehidupan
perkawinannya. Aspek afektif dalam kepuasan perkawinan digunakan
untuk mengamati afeksi individu tentang perkawinan dari waktu ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
waktu (Bradburry, Fincham & Beach, 2000). Evaluasi tersebut
didasarkan pada informasi yang diperoleh dari pengalaman kehidupan
perkawinannya.
4. Konteks Dalam Perkawinan
Berdasarkan aspek yang sudah dijelaskan, kemudian setiap aspek
dibagi menjadi konteks. Konteks dibagi berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Olson dan Olson (2000) sebagai berikut :
4.1 Aspek kognitif terdiri dari konteks sebagai berikut :
4.1.1 Kepribadian
Persepsi secara individual serta tingkat kepuasan yang
dirasakan terhadap kepribadian pasangan.
4.1.2 Resolusi Konflik
Persepsi individu yang sudah menikah terhadap adanya
masalah serta resolusi terhadap masalah yang sedang
dihadapi.
4.1.3 Pengaturan Keuangan
Penilaian mengenai sikap dan perhatian terhadap
pengaturan keuangan dalam keluarga.
4.1.4 Pola Pengasuhan anak
Penilaian individu terhadap sikap dalam memiliki,
mendidik dan membesarkan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4.1.5 Waktu Luang
Penilaian individu terhadap preferensi pasangan dalam
menggunakan waktu luang.
4.1.6 Kesetaraan Peran
Penilaian sikap secara individu mengenai peran dan tugas
masing-masing dalam keluarga.
4.1.7 Orientasi Agama
Penilaian individu mengenai makna dari keyakinan
beragama yang dianut serta bagaimana praktiknya dalam
keluarga.
4.2 Aspek afektif terdiri dari konteks sebagai berikut :
4.2.1 Komunikasi
Perasaan dan sikap individu terhadap komunikasi yang
terjalin dalam hubungan.
4.2.2 Hubungan seksual
Perasaan individu mengenai kasih sayang yang ditunjukkan
dan relasi seksual yang terjalin dalam hubungan.
4.2.3 Pola Pengasuhan Anak
Perasaan pasangan terhadap sikap dalam memiliki,
mendidik dan membesarkan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4.2.4 Teman dan Keluarga
Perasaan mengenai hubungan relasi selain dengan
pasangannya, yaitu relasi dengan mertua, ipar dan teman-
teman pasangan.
4.2.5 Kesetaraan Peran
Perasaan individu mengenai peran dan tugas masing-masing
dalam keluarga.
5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Perkawinan
Kepuasan perkawinan pada individu yang sudah menikah menurut
Miller (dalam Hurlock, 1990) dan Bradburry, Fincham & Beach (2000)
dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut :
5.1 Status Sosial
Status sosial dapat mempengaruhi kepuasan hubungan
individu. Menurut Miller (dalam Hurlock, 1999) individu dengan
status sosial menengah ke atas memiliki penilaian yang lebih
positif terhadap perkawinannya jika dibandingkan dengan individu
dengan status sosial menengah ke bawah.
5.2 Usia Perkawinan
Menurut Miller (dalam Hurlock, 1999) usia 5 tahun
perkawinan merupakan usia yang memiliki banyak perubahan.
Perubahan dalam perkawinan ini dapat menimbulkan permasalahan,
permasalahan yang muncul inilah dapat menjadi penyebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ketidakpuasan seiring dengan bertambahnya usia perkawinan
(Hughes, 2012).
5.3 Jumlah Anak
Memiliki anak yang terlalu banyak dapat mempengaruhi
kepuasan perkawinan pada individu yang sudah menikah. Menurut
Miller (dalam Hurlock, 1999) hal ini disebabkan karena individu
tersebut akan lebih fokus dalam mengurus dan merawat anak dan
mengurangi waktu bersama pasangan.
5.4 Jarak Kelahiran Anak
Jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dapat menyebabkan
permasalah yang kemudian mempengaruhi kepuasan perkawinan.
Menurut Miller (dalam Hurlock, 1999) mengatakan bahwa
pasangan akan menemukan kesulitan jika jarak kelahiran anak
terlalu dekat ketika anak-anak mulai bersekolah dan memelukan
biaya pendidikan yang tinggi namun kehidupan ekonomi keluarga
tidak dapat mencukupinya.
5.5 Agama
Menurut Miller (dalam Hurlock, 1999) individu yang
memiliki kesamaan agama dan keyakinan dengan pasangannya
secara spiritual dapat menyesuaikan diri dalam perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5.6 Pola Interaksi
Pola interkasi yang cenderung menuntut pasangan untuk
melakukan hal yang disukai pasangannya memiliki dampak pada
kepuasan perkawinannya (Bradburry, Fincham & Beach, 2000).
5.7 Dukungan Sosial
Dukungan yang diberikan oleh individu dapat memberikan
dampak yang baik bagi pasangannya. Pasangan yang saling
memberikan dukungan sosial ini mampu meningkatkan kepuasan
perkawinannya (Bradburry, Fincham & Beach, 2000).
5.8 Kekerasan
Individu yang jarang melakukan kekerasan terhadap
pasangannya dalam menyelesaikan masalah memiliki tingkat
kepuasan yang lebih baik (Bradburry, Fincham & Beach, 2000).
5.9 Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi yang cenderung tinggi dapat
memberikan dampak positif terhadap kepuasan perkawinannya
(Brackett, Warner, & Bosco, 2005; Mirgain &Cordova, 2007;
Zeidner & Kaluda, 2008; Smith, Heaven & Ciarrochi, 2008;
Malouff, Schutte, & Thorsteinsson, 2014).
5.10 Keintiman
Individu yang mampu menjaga keintiman dengan
pasangannya dapat memberikan dampak pada kepuasan
perkawinan individu. Pasangan yang memiliki keintiman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
lebih stabil cenderung merasa lebih puas terhadap perkawinannya
(Schaefer & Olson, 1981; Ahlborg et al, 2005; Dondeneau &
Johnson, 1994; Tolsteat & Stokes, 1989).
5.11 Karakteristik Kepribadian
Individu akan merasa lebih puas terhadap perkawinannya
apabila mereka dapat memiliki kesamaan karakteristik kepribadian
pada pasangannya, hal ini disebabkan karena mereka dapat
terhindar dari konflik.
5.12 Memaafkan
Selain dapat memengaruhi kepuasan perkawinan, dengan
memaafkan pasangan juga memiliki stabilitas kepuasan dalam
perkawinannya sehingga perkawinan cenderung lebih bahagia.
B. REGULASI EMOSI
Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan regulasi emosi.
1. Definisi Regulasi Emosi
Regulasi emosi merupakan cara individu memengaruhi emosi yang
mereka miliki, memahami emosi ketika mereka merasakannya dan
pengalaman mereka mengalami atau mengekspresikan emosi tersebut
(Gross, 2013). Regulasi emosi adalah suatu proses untuk mengungkapkan
emosi dengan cara dan kondisi yang tepat (Quirk dan Beer, 2006). Gross
(2014) mengatakan regulasi emosi merujuk pada proses dimana kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
terlibat dengan emosi yang kita miliki, kapan kita memilikinya dan
bagaimana kita dapat mengalaminya dan menunjukkannya emosi tersebut.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli maka
regulasi emosi adalah cara individu untuk merasakan serta merespon
emosi-emosi yang dimiliki dengan cara yang tepat.
2. Aspek-aspek Regulasi Emosi
Menurut Gross (2014) terdapat empat aspek regulasi emosi yaitu :
a. Strategies to emotion regulation
Dalam kehidupan perkawinan tentu akan ada masalah yang
muncul. Menurut Gross (2014) regulasi emosi dapat muncul ketika
masing-masing individu mampu mengatasi suatu masalah dalam
hubungan dengan cara yang baik. Ketika individu mampu mengatasi
masalah dengan pasangannya maka individu dan pasangannya
tersebut mampu menemukan suatu cara yang dapat mengurangi emosi
yang berlebihan dan dapat dengan cepat menenangkan diri kembali
setelah merasakan emosi yang berlebihan.
b. Engaging in goal directed behavior
Individu mampu untuk tidak terpengaruh oleh emosi yang
dirasakannya. Ketika individu merasakan emosi, mereka dapat tetap
berpikir dengan baik dan melakukan sesuatu dengan baik tanpa
terpengaruh oleh emosi tersebut. Bahkan emosi yang terlalu positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dapat memberikan pengaruh yang kurang baik, hal ini menyebabkan
individu menjadi kurang peka terhadap lingkungan di sekitar kita.
c. Control emotional responses
Kemampuan individu untuk dapat mengontrol emosi yang
dirasakannya dan respon emosi yang ditampilkan (respon fisiologis,
tingkah laku dan nada suara), sehingga individu tidak akan merasakan
emosi yang berlebihan dan menunjukkan respon emosi yang tepat.
Menurut Albin (dalam Gross, 2014 ) rasa marah dapat menjadi emosi
yang dapat memperdalam dan memperkuat hubungan namun hal ini
hanya akan terjadi ketika individu dapat memberitahukan perasaan
marahnya kepada pasangannya.
d. Acceptance of emotional response
Kemampuan individu untuk menerima suatu peristiwa yang
menimbulkan emosi tertentu dan tidak merasa malu merasakan emosi
tersebut. Menyadari bahwa emosi bukanlah hal yang seharusnya
ditutupi.
Dalam memperkuat teori yang dikemukakan oleh Gross (2014),
Capacchione (2007) juga mengungkapkan bahwa mampu merasakan,
mengekspresikan dan memahami emosi merupakan hal yang sangat
penting dan menjadi indikator emosi yang sehat. Emosi yang sehat
merupakan emosi yang dapat diregulasi. Berikut adalah penjelasan Lucia
Capacchione (2007) mengenai emosi yang sehat :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Embracing your emotional self
Capacchione (2007) mengatakan bahwa emosi merupakan
respon dari keadaan di sekeliling individu, sebuah emosi yang
muncul mampu memunculkan emosi yang lainnya. Sebelum
mengekspresikan perasaan yang dimiliki, individu diajak untuk
mengenali emosi yang sedang dirasakan, apa yang menyebabkan
emosi itu muncul dan membantu individu untuk melihat apa yang
dapat dilakukan dengan emosi yang sedang muncul tersebut.
b. Expressing Your Feelings
Capacchione (2007) menunjukkan emosi yang sedang
dirasakan adalah hal yang sangat penting. Emosi bukanlah sesuatu
yang seharusnya dihindari, diabaikan atau diasingkan. Semua
orang dapat mengekspresikan semua emosi yang dimilikinya
melalui cara yang diinginkan. Emosi dapat terlihat melalui melalui
bahasa tubuh, nada dan suara yang dikeluarkan.
c. Understanding Your Feelings
Ketika emosi yang sedang dirasakan muncul maka
memberi perhatian kepada emosi dan berusaha memahami apa
yang sebenarnya dirasakan dan tidak berusaha untuk menutupi
emosi tersebut merupakan hal yang penting. Capacchione (2007)
mengatakan bahwa tidak baik untuk mengabaikan emosi yang
sedang dirasakan. Misalnya ketika menolak emosi negatif maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
individu cenderung menutupinya dan berusaha menunjukkan wajah
bahagia.
Aspek yang sudah dijelaskan di atas seluruhnya akan digunakan
dalam penelitian ini. Melalui aspek di atas maka peneliti akan membahas
mengenai bagaimana cara individu mengatasi suatu masalah dan
mengurangi emosi negatif dalam perkawinannya, bagaimana individu
tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif dan dapat berpikir dan
melakukan hal yang lebih positif dalam perkawinannya, bagaimana
individu mengontrol emosi yang dirasakan dan respon emosi yang
ditampilkan dalam perkawinannya, serta bagaimana individu mampu
menerima suatu peristiwa yang menimbulkan emosi tersebut dalam
perkawinannya.
3. Ciri-ciri Individu yang dapat melakukan Regulasi Emosi
Goleman (2007) mengemukakan bahwa individu yang dapat
melakukan regulasi emosi memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu :
a. Dapat mengendalikan diri, maksudnya adalah mampu mengelola
emosi dan impuls yang buruk dengan cara yang baik.
b. Memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain.
c. Memiliki sikap yang hati-hati.
d. Memiliki adaptibilitas, maksudnya adalah mampu beradaptasi dalam
perubahan dan mampu menangani tantangan yang muncul.
e. Mampu menangani keadaan yang membuatnya frustasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
f. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri dan lingkungan di
sekitarnya.
C. INDIVIDU YANG SUDAH MENIKAH
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) umur ideal dalam sebuah perkawinan adalah mereka yang matang
secara biologis dan psikologis yaitu usia 20-25 tahun bagi wanita, kemudian
umur 25-30 tahun bagi pria. Usia tersebut dianggap masa yang paling baik
untuk berumah tangga, karena sudah matang dan bisa berpikir dewasa secara
rata-rata. Rekomendasi ini ditujukan demi untuk kebaikan masyarakat, agar
pasangan yang baru menikah memiliki kesiapan matang dalam mengarungi
rumah tangga, sehingga dalam keluarga juga tercipta hubungan yang
berkualitas.
Menurut Santrock (1997) pada usia dewasa awal ini menjadi titik
dimana individu banyak mengembangkan relasi yang dekat dengan orang lain.
Pada tahap ini individu memiliki pemikiran bahwa lebih baik dicintai dan
ditinggalkan daripada sama sekali tidak dicintai, karena kesendirian pasti
akan ada dan sebagian orang ingin merasakannya. Kemudian Santrock (1997)
juga menambahkan pada tahap ini banyak individu yang mencari hubungan
yang dekat dengan orang lain yang memiliki kesamaan perilaku sampai gaya
hidup.
Pada tahap ini individu mulai mengenal cinta dan banyak klasifikasi
yang dapat mendeskripsikan mengenai cinta, salah satunya adalah romantic
atau passionate love. Romantic atau passionate love ini yang menjadi alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mengapa individu memilih untuk menikah dengan orang lain. Individu akan
menikah jika mereka benar-benar merasakan cinta dengan orang lain dan
tidak akan menikah jika mereka benar-benar tidak merasakan cinta. Romantic
atau passionate love memiliki banyak emosi yang ada di dalamnya yaitu takut,
marah, hasrat seksual, gembira dan cemburu (Santrock, 1997).
D. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN
KEPUASAN PERKAWINAN
Setiap individu yang sudah memasuki usia 20-30 tahun pasti ingin
menjalin sebuah relasi romantis. Pada usia ini banyak individu yang
mengembangkan relasinya dengan orang lain. Individu yang mampu
mengembangkan relasi dengan orang lain juga menginginkan agar dirinya
dapat dicintai dan mencintai orang lain. Ketika individu menginginkan agar
dapat dicintai dan mencintai orang lain maka setiap individu mencari
pasangan yang memiliki kesamaan terhadap dirinya dan menjalin relasi yang
lebih erat daripada sebelumnya. Relasi yang terjalin tersebut kemudian
berlanjut sampai pada tahap perkawinan.
Setiap orang memerlukan kemampuan untuk melakukan regulasi
emosi, hal ini diperlukan agar seseorang dapat mempertahankan,
meningkatkan atau pun dapat mengurangi emosi yang dirasakannya baik
positif maupun negatif (Gross, 2006). Setiap individu yang menikah
memerlukan kemampuan untuk meregulasi emosi. Regulasi emosi merupakan
cara individu memengaruhi emosi yang mereka miliki, kapan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
merasakannya dan bagaimana mereka mengalami atau mengekspresikan
emosi tersebut (Gross, 2006).
Regulasi emosi diperlukan agar individu mampu mengelola emosi
yang sedang dialami dengan cara yang lebih baik. Hal ini didukung dengan
pendapat Thompson dan Goleman ( dalam Gross, 2006) yang mengatakan
bahwa akan lebih baik jika individu mampu mengelola emosi-emosi negatif
yang dialaminya seperti perasaan sedih, marah, benci, kecewa atau frustasi.
Menurut Gross (2014) regulasi emosi dapat dilihat melalui empat
cara yang pertama strategies to emotion regulation yaitu keyakinan individu
untuk dapat mengatasi suatu masalah yang sedang dihadapi, tidak hanya itu
tetapi individu juga mampu menemukan suatu cara untuk mengurangi emosi
negatif yang sedang dirasakan serta dapat menenangkan diri kembali setelah
merasakan emosi yang berlebihan. Kedua, engaging in goal directed
behavior yaitu individu mampu untuk tidak terpengaruh oleh emosi negatif
yang sedang dirasakannya sehingga individu dapat tetap berpikir dan
melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik. Ketiga, control emotional
responses yaitu individu mampu mengontrol emosi yang dirasakan serta
respon emosi yang ditampilkan. Respon emosi yang ditampilkan maksudnya
adalah respon fisiologi yang nampak, tingkah laku yang ditunjukkan serta
nada suara yang dimunculkan. Ini bertujuan agar individu tidak akan
merasakan emosi yang berlebihan dan mampu menunjukkan respon emosi
yang lebih tepat. Keempat, acceptance of emotional response yaitu individu
mampu menerima suatu peristiwa yang dapat menimbulkan emosi serta tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
malu merasakan emosi tersebut. Selain itu Capacchione (2007)
menambahkan bahwa mampu merasakan, mengekspresikan dan memahami
emosi merupakan hal yang sangat penting dan menjadi indikator emosi yang
sehat.
Regulasi emosi merupakan hal yang penting bagi individu. Ketika
individu ingin mengatasi suatu masalah yang sedang dihadapi dengan
pasangannya serta menemukan suatu cara untuk mengurangi emosi negatif
yang sedang dirasakan maka komunikasi harus terjalin dengan baik.
Komunikasi yang baik dapat membantu pasangan keluar dari masalah yang
sedang dihadapi dengan cara yang lebih baik (Ben-Naim, Hirschberger, Ein-
Dor & Mikulincer, 2013). Selain komunikasi yang baik, kepribadian
pasangan juga memengaruhi bagaimana cara pasangan mengatasi suatu
masalah serta menemukan cara untuk mengurangi emosi negatif (Richards,
Butler & Gross, 2003).
Regulasi emosi juga ditandai dengan individu yang tidak
terpengaruh oleh emosi negatif yang sedang dirasakannya sehingga individu
dapat tetap berpikir dan melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik
(Gross, 2004). Dalam hal ini kepribadian pasangan yang tidak mudah
terpengaruh oleh emosi negatif dapat meningkatkan kepuasan perkawinan.
Hal ini diungkapkan dalam penelitian (Gottman dan Levenson, dalam jurnal
Bloch, Haase & Levenson, 2014) bahwa salah satu pasangan yang dapat
mengubah emosi negatif menjadi emosi yang lebih positif selama
menghadapi konflik memiliki kepuasan perkawinan yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Regulasi emosi juga ditandai dengan kemampuan mengontrol
emosi yang dirasakan serta respon emosi yang ditampilkan (Gross, 2004).
Melalui komunikasi yang baik maka individu akan lebih mampu
mengungkapkan yang dia kehendaki dengan cara yang baik, komunikasi yang
buruk justru membuat individu kurang mampu mengontrol emosi karena
individu kesulitan dalam mengungkapkan yang dia kehendaki kepada
pasangannya. Menurut Ben-Naim, Hirschberger, Ein-Dor & Mikulincer
(2013) ketika menjalin komunikasi dengan pasangan maka akan
mempengaruhi emosi pasangan dan memunculkan konflik apabila emosi
yang ditunjukkan tidak terkontrol dengan baik. Ketika individu melakukan
komunikasi dengan emosi negatif maka pasangannya akan terpengaruh dan
memunculkan emosi negatif juga. Hal ini disebabkan regulasi emosi memiliki
shared effects dan mempengaruhi pasangan.
Kepuasan perkawinan memiliki konteks yang lain yaitu pengaturan
keuangan, pola pengasuhan anak serta kesetaraan peran. Dalam konteks
tersebut regulasi emosi memiliki peran penting untuk memengaruhi kepuasan
perkawinan. Hal ini dikarenakan regulasi emosi mampu membuat individu
mampu mengelola emosi yang sedang dialami dengan cara yang lebih baik
sehingga dalam pengaturan keuangan, pola asuh dan kesetaraan peran tidak
menimbulkan masalah yang dapat mengurangi kepuasan perkawinan. English,
John dan Gross (2013) menekankan bahwa ekspresi emosi memiliki peran
penting dalam sebuah hubungan. Oleh karena itu, ketika menghadapi konflik
dalam sebuah hubungan perlu adanya kontrol terhadap ekspresi emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa regulasi emosi
memiliki kaitan dengan kepuasan perkawinan. Individu yang mampu
melakukan regulasi emosi maka berdampak pada tingkat kepuasan
perkawinan yang tinggi. Rasa kurang puas terhadap perkawinan dapat
dipengaruhi kesulitan pasangan dalam melakukan regulasi emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. BAGAN HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN KEPUASANPERKAWINAN
Regulasi Emosi
Regulasi Emosi semakin
rendah:
Tidak mampu mengatasimasalah dengan baik
Tidak mampu mengurangiemosi negatif
Terpengaruh oleh emosinegatif ketika mengadapikonflik
Tidak dapat mengontrolemosi
Tidak dapat mengontrolrespon emosi yangditampilkan berupa sikap,mimik wajah dan responfisiologis lainnya
Tidak dapat menerimasuatu peristiwa yangmenimbulkan emosi
Mau merasakan emosi
Regulasi Emosi yang semakin
tinggi:
Mampu mengatasi masalahdengan baik
Mampu mengurangi emosinegatif
Tidak terpengaruh olehemosi negatif
Mampu mengontrol emosi Mampu mengontrol respon
emosi yang ditampilkanberupa sikap, mimik wajahdan respon fisiologislainnya
Menerima suatu peristiwayang menimbulkan emosi
Mau merasakan emosi
Kepuasan Perkawinan yang
rendah:
Kurang mampu mencarijalan keluar atau solusikonfilk
Komunikasi yang kurangbaik
Adanya ketidakseimbangan kesetaraanperan
Kepuasan Perkawinan yang
tinggi:
Mampu mencari solusi darikonflik yang terjadi
Komunikasi terjalin denganbaik
Adanya keseimbangankesetaraan peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F. HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara
regulasi emosi dan kepuasan perkawinan pada individu yang telah menikah
lebih dari 5 tahun. Semakin tinggi regulasi emosi maka individu semakin puas
dalam perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian korelasional. Menurut Azwar (2011) penelitian korelasional
bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu variabel berkaitan dengan variabel
lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah informasi terkait taraf hubungan yang
terjadi antara regulasi emosi dan kepuasan perkawinan pada individu yang
sudah menikah lebih dari 5 tahun.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variable yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas : Regulasi Emosi
2. Variabel Tergantung : Kepuasan Perkawinan
C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dari tiap variabel adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan Perkawinan
Kepuasan perkawinan adalah penilaian subjektif individu
mengenai perkawinan serta munculnya perasaan positif dan
menyenangkan dalam kehidupan perkawinan. Kepuasan perkawinan
diukur berdasarkan dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
aspek tersebut merupakan kesimpulan dari definisi yang dikemukakan
oleh Bradburry, Fincham dan Beach (2000). Masing masing aspek dilihat
berdasarkan tujuh konteks dalam perkawinan, yaitu (a) kepribadian; (b)
komunikasi; (c) resolusi konflik; (d) pengaturan keuangan; (e) aktivitas
waktu luang; (f) hubungan seksual; dan (g) anak dan pengasuhan. Skor
kepuasan perkawinan diperoleh dari keseluruhan skor tiap konteks.
Semakin tinggi skor yang diperoleh responden menunjukkan semakin puas
terhadap perkawinannya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh
responden menunjukkan semakin tidak puas perkawinannya. Hal ini dapat
dilihat ketika mean teoritis lebih besar daripada mean empirik.
2. Regulasi Emosi
Regulasi emosi merupakan cara individu memengaruhi emosi
yang mereka miliki, kapan mereka merasakannya dan bagaimana mereka
mengalami atau mengekspresikan emosi tersebut (Gross, 2013). Regulasi
emosi diukur berdasarkan empat aspek, yaitu : (a) Strategies to emotion
regulation; (b) Engaging in goal directed behavior; (c) Control emotional
responses; (d) Acceptance of emotional response.
Aspek tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa indikator, yang
merupakan rangkuman dari penjelasan yang disampaikan oleh Gross
(2014) dan Capacchione (2007) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Strategies to emotion regulation :
Indikator :
1) Memiliki keyakinan untuk mengatasi suatu masalah
2) Mampu menemukan suatu cara yang dapat mengurangi emosi
negatif
3) Dapat menenangkan diri kembali setelah merasakan emosi yang
berlebihan.
b. Engaging in goal directed behavior
Indikator : Individu mampu merasakan emosi positif.
c. Control emotional responses
Indikator : Individu mampu mengontrol emosi yang dirasakan dan
respon yang ditampilkan (respon fisiologis, tingkah laku dan nada
suara).
d. Acceptance of emotional response
Indikator :
1) Individu mampu menerima suatu peristiwa yang menimbulkan
emosi negatif.
2) Individu mampu menerima emosi.
Skor regulasi emosi diperoleh dari keseluruhan skor tiap indikator.
Semakin tinggi skor yang diperoleh responden menunjukkan regulasi
emosi yang semakin baik. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh
responden menunjukkan regulasi emosi yang semakin buruk. Hal ini dapat
dilihat ketika mean teoritis lebih besar daripada mean empirik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
D. RESPONDEN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan orang dewasa yang sudah
menikah. Teknik pemilihan responden dalam penelitian ini menggunakan
metode non probability purposive sampling, yaitu pemilihan responden
berdasarkan ciri-ciri tertentu yang berkaitan dengan sifat-sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya (Siregar, 2013). Peneliti menetapkan kriteria
responden:
1. Individu, berusia 21 tahun sampai 65 tahun karena menurut Erickson
individu yang mulai beranjak dewasa berusia 21 tahun sampai 65
tahun.
2. Usia perkawinan lebih dari lima tahun.
C. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
skala yang harus diisi oleh responden penelitian. Penggunaan skala dalam
pengumpulan data dimaksudkan agar peneliti mendapatkan data atau
informasi yang beragam dari setiap responden. Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala kepuasan perkawinan yang disusun
berdasarkan area-area perkawinan menurut Olson dan Fowers (2000) dan
skala regulasi emosi yang disusun berdasarkan aspek regulasi emosi
menurut Gross (2014) dan Capacchione (2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Peneliti menggunakan metode skala likert, dimana pernyataan
dalam skala tersebut terdiri dari item favorable dan item unfavorable.
Pernyataan favorable merupakan pernyataan-pernyataan yang bila
disetujui menunjukkan sikap positif atau menyukai objek yang menjadi
sasaran perhatian. Sebaliknya, pernyataan unfavorable adalah pernyataan-
pernyataan yang bila disetujui mencerminkan sikap negatif atau tidak
menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian (Supratiknya, 2014)
Setiap item menggunakan skala likert dengan empat pilihan
jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju (STS). Kategori penilaian untuk masing-masing item
favorable adalah nilai 4 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S),
nilai 2 untuk Tidak setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju
(STS). Sebaliknya, masing-masing item unfavorable diberi nilai 1 untuk
Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk Setuju (S), nilai 3 untuk Tidak Setuju
(TS), dan nilai 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penyusunan Blueprint
Peneliti menyusun blueprint skala kepuasan perkawinan
berdasarkan teori yang disampaikan oleh Gross (2014) dan
Capacchione (2007). Blueprint skala regulasi emosi dapat dilihat
pada Tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 1.Blueprint skala regulasi emosi
Aspek Indikator Item JumlahFavorable Unfavorable
Strategiestoemotionregulation
Memiliki keyakinanmengatasi suatu masalah
5 5 10
Mampu menemukansuatu cara yang dapatmengurangi emosi negatif
5 5 10
Dapat menenangkan dirikembali setelahmerasakan emosi yangberlebihan.
5 5 10
Engagingin goaldirectedbehavior
Mampu merasakan emosipositif
5 5 10
Controlemotionalresponses
Mampu mengontrolemosi yang dirasakan danrespon yang ditampilkan(respon fisiologis, tingkahlaku dan nada suara).
5 5 10
Acceptance ofemotionalresponse
Mampu menerima suatuperistiwa yangmenimbulkan emosinegatif
5 5 10
Mampu menerimaemosi 5 5 10Total 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berikut ini distribusi item yang digunakan oleh peneliti pada Skala Regulasi
Emosi
Tabel 2.Distribusi item Skala Regulasi Emosi
No Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah Bobot1 Memiliki keyakinan
mengatasi suatumasalah
1, 8, 15,22, 29
36, 43, 50,57, 64
10 14,3%
2 Mampu menemukansuatu cara yang dapatmengurangi emosinegatif
37, 44, 51,58, 65
2, 9, 16, 23,30
10 14,3%
3 Dapat menenangkandiri kembali setelahmerasakan emosi yangberlebihan.
3, 10, 17,24, 31
38, 45, 52,59, 66
10 14,3%
4 Mampu merasakanemosi positif
39, 46, 53,60, 67
4, 11, 18,25, 32
10 14,3%
5 Mampu mengontrolemosi yang dirasakandan respon yangditampilkan (responfisiologis, tingkah lakudan nada suara).
5, 12, 19,26, 33
40, 47, 54,61, 68
10 14,3%
6 Mampu menerimasuatu peristiwa yangmenimbulkan emosinegatif
41, 48, 55,62, 69
6, 13, 20,27, 34
10 14,3%
7 Mampu menerimaemosi
7, 14, 21,28, 35
42, 49, 56,63, 70
10 14,3%
Total 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Berikut ini merupakan blueprint dari Skala Kepuasan Perkawinan
Tabel 3.Blueprint Skala Kepuasan Perkawinan
Aspek
Konteks
Penilaian Perasaan JumlahFavorable Unfavorable Favorable Unfavorable
Kepribadian 2 2 2 2 8ResolusiKonflik
2 2 2 2 8
PengaturanKeuangan
2 2 2 2 8
PolaPengasuhan
2 2 2 2 8
Waktu Luang 2 2 2 2 8Komunikasi 2 2 2 2 8HubunganSeksual
2 2 2 2 8
Total: 56
Berikut ini merupakan distribusi item yang digunakan oleh peneliti pada Skala
Kepuasan Perkawinan
Tabel 4.Distribusi item Skala Kepuasan Perkawinan
Area Favorable Unfavorable Jml BobotKepribadian 3,40, 13, 48 31,22,38, 15 8 14,3 %ResolusiKonflik
28,44,1, 11 6,14,34,2 8 14,3 %
PengaturanKeuangan
45, 29,39, 32 21,54,46, 50. 8 14,3 %
PolaPengasuhan
35,5,49, 7 16,47,52, 26 8 14,3 %
Waktu Luang 4,53,17, 24 12,51,25, 30 8 14,3 %Komunikasi 10,41,19,42 8,36,20, 9 8 14,3 %HubunganSeksual
23,18,33, 55 43,27,37, 56 8 14,3 %
Total 54 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Focused Group Discussion
Sebelum melakukan focused group discussion (FGD)
peneliti mencari dan menetapkan pedoman yang sesuai dengan
topik penelitian, yaitu teori yang dikemukakan oleh Fowers dan
Olson (1993). Dalam bukunya Fowers dan Olson menjelaskan
bahwa perkawinan yang bahagia merupakan perkawinan yang
memuaskan, dimana terdiri beberapa konteks. Setelah yakin
dengan teori yang diambil kemudian peneliti melanjutkan ke tahap
focused group discussion (FGD) untuk memastikan kembali bahwa
konteks yang peneliti miliki sesuai dengan kondisi lapangan atau
ternyata ditemukan hal-hal baru di luar konteks yang dimiliki.
Menurut Sarwono (2006) tujuan utama dari focused group
discussion (FGD) adalah untuk mendapatkan informasi dalam
bentuk bukan angka sehingg dapat memperkaya data.
Setelah menyusun blueprint, peneliti melakukan focused
group discussion (FGD) guna mengidentifikasi bentuk-bentuk
perilaku yang dianggap sebagai indikator regulasi emosi dan
kepuasan perkawinan. Dengan demikian, dapat ditemukan
pedoman penulisan item yang sesuai dengan konteks calon
responden di lapangan. FGD dilaksanakan pada bulan Desember
2016 dan melibatkan 20 individu yang memenuhi kriteria
responden penelitian. tinggi. Hasil FGD adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.1 Regulasi Emosi
Berdasarkan hasil FGD yang sudah dilakukan, maka
diperoleh hasil bahwa sebagai individu melakukan regulasi
emosi merupakan hal yang sudah semestinya dilakukan agar
terhindar dari pertengkaran. Pada awal diskusi mereka
mengatakan bahwa ketika terjadi suatu masalah maka mereka
akan berusaha keluar dari masalah tersebut dengan cara tidak
terlalu memikirkan masalah tersebut. Mereka cenderung untuk
diam dan tidak berusaha untuk memancing pertengkaran lagi
sehingga pemasalahan tersebut tidak semakin membesar dan
menyebabkan masalah yang lain bermunculan.
Kemudian mereka mengatakan ketika mereka sudah
terlanjur masuk dalam sebuah emosi yang negatif seperti
perasaan marah, maka mereka cenderung memberi jarak
dengan pasangan dan mengalihkannya dengan melakukan
kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan yang lain. Hal ini dilakukan
agar mereka dan pasangannya mampu melakuan koreksi diri
sendiri dan tidak ingin memunculkan permasalahan yang lain
ketika mereka sedang marah. Ketika emosi yang mereka
rasakan sudah kembali normal dan tidak emosi yang
menggebu-gebu maka mereka dapat berkomunikasi seperti
sediakala dengan pasangan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Memberi jarak pada pasangan ternyata tidak hanya
terjadi ketika mereka sudah telanjur masuk pada sebuah emosi
tertentu. Memberi jarak juga terjadi ketika mereka merasa akan
ada emosi negatif yang muncul. Jadi, memberi jarak bukan
hanya untuk mengurangi emosi tertentu namun juga untuk
mencegah emosi yang tidak baik muncul sehingga dapat
mempengaruhi komunikasi antar individu.
2.2 Kepuasan Perkawinan
Berdasarkan FGD yang sudah dilakukan, diperoleh
hasil bahwa kepuasan perkawinan merupakan hal yang ingin
dicapai dalam perkawinan. Kepuasan yang diinginkan bukan
hanya dalam hal kepuasan lahir saja, akan tetapi kepuasan
batin juga. Kepuasan perkawinan yang belum dicapai terjadi
karena beberapa hal, misalnya masalah ekonomi, dimana
kebutuhan semakin banyak tetapi penghasilan keluarga masih
belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut sehingga tidak
menutup kemungkinan dapat menimbulkan cek cok antara
suami dan istri. Jika terjadi perselisihan dalam rumah tangga,
maka suami dan istri mencari solusi bagaimana untuk
menyelesaikan, dengan cara mendiskusikan jalan keluar dari
permasalahan tersebut bagaimana.
Kepuasan perkawinan juga berkaitan dengan
pengaturan pemasukan dan pengeluaran di dalam keluarga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bagaimana agar suami dan istri dapat mengatur keuangan
dengan baik agar pengeluaran tidak lebih besar daripada
pemasukan, selian itu yang terpenting adalah bersyukur dengan
rejeki yang diberikan. Walaupun terkadang istri juga ikut
membantu dalam mencari nafkah dengan bekerja sambilan
agar kebutuhan yang tiba-tiba misalnya “rukun sanak” yang
tidak dapat dihindari dapat terpenuhi. Di dalam rumah tangga,
tentunya kehadiran seorang anak menjadi kepuasan tersendiri
bagi suami dan istri, pola pegasuhan yang dilakukan juga dapat
mempengaruhi kepuasan perkawinan. Bagaimana suami dan
istri mengasuh anak, melakukan yang terbaik bagi anak-
anaknya. Jika ada kesepakatan dalam mengasuh anak, maka
kepuasan dapat tercapai antara suami dan istri, namun
terkadang antara suami dan istri memiliki pola pengasuhan
yang berbeda sehingga dapat menimbulkan perselisihan di
antara keduanya. Pembagian tugas antara suami dan istri
berbeda, selayaknya sebagai seorang istri adalah mengurus
rumah tangga, sedangkan suami adalah mencari nafkah.
Namun, disamping itu suami dapat juga membantu istri
menjalankan tugas mengurus rumah tangga. Pembagian peran
ini jika adil maka akan membuat suami dan istri mencapai
kepuasan dalam perkawinan. Hal lain yang tidak kalah penting
dalam kehidupan perkawinan adalah komunikasi diantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
suami dan istri, waktu luang bersama pasangan, aktivitas
seksual dan menjaga hubungan yang baik dengan keluarga
serta relasi pasangan. Aktivitas seksual yang dimaksud bukan
sekedar hubungan intim, akan tetapi lebih kepada
mencurahkan kasih sayang dan cinta terhadap pasangan.
3. Penulisan Item
Regulasi emosi dan kepuasan perkawinan pada individu yang
sudah menikah diukur menggunakan skala Likert dengan empat pilihan
jawaban, yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S),
dan Sangat Sesuai (SS). Pada item favorable, Sangat Tidak Sesuai (STS)
diberi nilai 1, Tidak Sesuai (TS) diberi nilai 2, Sesuai (S) diberi nilai 3,
dan Sangat Sesuai (SS) diberi nilai 4. Pada item unfavorable, Sangat
Tidak Sesuai (STS) diberi nilai 4, Tidak Sesuai (TS) diberi nilai 3, Sesuai
(S) diberi nilai 2, dan Sangat Sesuai (SS) diberi nilai 1. Peneliti
memberikan jumlah pilihan jawaban genap guna menghindari kesempatan
responden penelitian untuk memberikan jawaban netral (Anderson, 1990
dalam Supratiknya, 2011).
4. Review Dan Revisi Item
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah
memeriksakan item-item yang sudah disusun oleh peneliti kepada dosen
pembimbing skripsi. Pemeriksaan ini terkait dengan kesesuaian definisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
konseptual, aspek, konteks, indikator, dan item-item. Dosen pembimbing
skripsi juga memeriksa teknis penulisan item yang meliputi tata bahasa
dan ejaan, pemilihan kata yang dipakai. Kemudian, peneliti melakukan
merevisi item berdasarkan hasil review yang dilakukan oleh dosen
pembimbing skripsi.
5. Pengujian Validitas Isi
Setelah merevisi item, peneliti lalu melakukan pengujian validitas
isi dengan memeriksakan kesesuaian aspek, indikator, dan item kepada
dosen pembimbing skripsi (professional judgment) serta lima mahasiswa
psikologi yang juga sedang menyusun skripsi (peer judgment). Dosen
pembimbing skripsi serta lima mahasiswa psikologi tersebut diminta untuk
menilai relevansi setiap item dalam Skala Regulasi Emosi dan Skala
Kepuasan Perkawinan. Relevansi dilihat dari kesesuaian antara isi item
dengan aspek maupun indikator dari variabel yang hendak diukur. Nilai 1
menunjukkan bahwa item tidak relevan, nilai 2 menunjukkan bahwa item
kurang relevan, nilai 3 menunjukkan bahwa item agak relevan, nilai 4
menunjukkan bahwa item sangat relevan.
Penilaian yang telah dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi
serta beberapa mahasiswa psikologi selanjutnya dihitung untuk
mendapatkan nilai validitas isi dari item skala yang telah disusun oleh
peneliti. Penghitungan ini terdiri dari dua bagian, yaitu penghitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
indeks validitas isi item (IVI-I) dan penghitungan indeks validitas isi skala
(IVI-S) (Lynn, 1986 dalam Supratiknya, 2016).
Indeks validitas isi item (IVI-I) menunjukkan taraf relevansi item
dengan aspek maupun indikator dari variabel yang hendak diukur.
Penghitungan indeks validitas isi item (IVI-I) dilakukan dengan terlebih
dahulu menyederhanakan kategori penilaian. Nilai 1 dan 2 dikatakan tidak
relevan dan diberi nilai baru 0, sedangkan nilai 3 dan 4 dikatakan relevan
dan diberi nilai baru 1. Kemudian, peneliti menghitung IVI-I masing-
masing item dengan rumus:
IVI-I = Jumlah penilai yang memberikan nilai 1
Jumlah total penilai
Item dapat dikatakan relevan apabila memperoleh nilai IVI-I ≥
0,78. Apabila kurang dari itu, maka item perlu diperbaiki, digugurkan,
atau diganti.
Setelah menghitung indeks validitas isi item (IVI-I), peneliti
kemudian menghitung indeks validitas isi skala (IVI-S). Penghitungan
indeks validitas isi skala (IVI-S) dilakukan dengan rumus:
IVI-S = Jumlah IVI-I
Jumlah item
Skala dapat dikatakan memiliki validitas isi yang baik apabila
memperoleh nilai IVI-S ≥ 0,90. Hasil penghitungan validitas isi variabel-
variabel penelitian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Regulasi Emosi
Peneliti menyusun 70 item dalam skala regulasi emosi. Skala
terdiri dari 35 item favorable dan 35 item unfavorable. Hasil validitas
isi menunjukkan bahwa 61 item memiliki indeks validitas isi item
(IVI-I) ≥0,78, sedangkan 9 item memperoleh indeks validitas isi (IVI-I)
<0,78. Indeks validitas isi skala (IVI-S) yang diperoleh adalah sebesar
0,85. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk memperbaiki item.
Setelah dilakukan pemeriksaan validitas isi ulang dan diperoleh hasil
bahwa sebanyak 70 item memperoleh indeks validitas isi item (IVI-I)
≥0,78. Sedangkan indeks validitas isi item (IVI-S) menjadi 0,900.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa skala
regulasi emosi yang disusun telah valid dan layak untuk digunakan.
2. Kepuasan Perkawinan
Peneliti menyusun 56 item dalam skala kepuasan perkawinan.
Skala terdiri dari 28 item favorable dan 28 item unfavorable. Hasil
validitas isi menunjukkan bahwa 49 item memiliki indeks validitas isi
item (IVI-I) ≥0,78, sedangkan 7 item memperoleh indeks validitas isi
(IVI-I) <0,78. Indeks validitas isi skala (IVI-S) yang diperoleh adalah
sebesar 0,87. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk memperbaiki
item. Setelah dilakukan pemeriksaan validitas isi ulang dan diperoleh
hasil bahwa sebanyak 56 item memperoleh indeks validitas isi item
(IVI-I) ≥0,78. Sedangkan indeks validitas isi item (IVI-S) menjadi 0,91.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kepuasan perkawinan yang disusun telah valid dan layak untuk
digunakan.
6. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur dilakukan terhadap sampel yang memiliki
kesamaan karakteristik dengan responden penelitian. Langkah ini
dilakukan untuk mendapatkan skala yang ringkas dengan nilai reliabilitas
yang memadai melalui kegiatan analisis dan seleksi item. Analisis item
bertujuan untuk memeriksa ciri-ciri statistik respon dari responden. Seleksi
item dilakukan dengan metode konsistensi internal, yaitu dengan melihat
koefisien korelasi antara skor tiap item dengan skor total. Seleksi item
dilakukan agar skala yang hendak digunakan terdiri dari item-item yang
memiliki daya diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014). Item yang
digugurkan adalah item yang memiliki koefisien korelasi item total <0,3.
Apabila jumlah item yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan
maka batas kriteria dapat diturunkan menjadi 0,25 namun sangat tidak
disarankan untuk menurunkan batas kriteria di bawah 0,2 (Azwar, 2016).
Berdasarkan uji coba skala regulasi emosi, diperoleh hasil bahwa
terdapat 42 item yang memiliki koefisien korelasi item total <0,3 dan 28
item yang memiliki koefisien korelasi item total ≥ 0,3. Dengan demikian,
diperoleh 28 item yang bertahan dan digunakan dalam pengambilan data.
Distribusi item skala regulasi emosi dapat dilihat pada Tabel 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pada uji coba skala kepuasan perkawinan, peneliti menggunakan
batas kriteria 0,25 hal ini dikarenakan agar item yang lolos dapat
mencukupi jumlah yang diinginkan. Hasil uji coba skala kepuasan
perkawinan pada individu menunjukkan bahwa terdapat 30 item yang
memiliki koefisien korelasi item total <0,25 dan 26 item yang memiliki
koefisien korelasi item total ≥ 0,25. Dengan demikian, diperoleh 26 item
yang bertahan dan digunakan dalam pengambilan data. Distribusi item
skala kepuasan perkawinan dapat dilihat pada Tabel 8 .
Tabel 5 berisi distribusi Item Regulasi emosi sebelum dilakukan Uji Coba
Tabel 5.Sebelum dilakukan Uji Coba
No Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah1 Keyakinan mengatasi suatu
masalah1, 8, 15, 22,29
36, 43, 50, 57,64
10
2 Mampu menemukan suatucara yang dapat mengurangiemosi negatif
37, 44, 51,58, 65
2, 9, 16, 23, 30 10
3 Dapat menenangkan dirikembali setelah merasakanemosi yang berlebihan.
3, 10, 17, 24,31
38, 45, 52, 59,66
10
4 Individu mampu merasakanemosi positif
39, 46, 53,60, 67
4, 11, 18, 25,32
10
5 Individu mampu mengontrolemosi yang dirasakan danrespon yang ditampilkan(respon fisiologis, tingkahlaku dan nada suara).
5, 12, 19, 26,33
40, 47, 54, 61,68
10
6 Individu mampu menerimasuatu peristiwa yangmenimbulkan emosi negatif
41, 48, 55,62, 69
6, 13, 20, 27,34
10
7 Individu mampu menerimaemosi
7, 14, 21, 28,35
42, 49, 56, 63,70
10
Total 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 6 berisi distribusi Item Regulasi emosi setelah dilakukan Uji Coba
Tabel 6.Setelah dilakukan Uji Coba
No Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah1 Keyakinan mengatasi suatu
masalah1, 8, 15, 22 - 4
2 Mampu menemukan suatu carayang dapat mengurangi emosinegatif
44, 51 9, 23 4
3 Dapat menenangkan dirikembali setelah merasakanemosi yang berlebihan.
10, 17, 24 45 4
4 Individu mampu merasakanemosi positif
53 4, 11, 18 4
5 Individu mampu mengontrolemosi yang dirasakan danrespon yang ditampilkan(respon fisiologis, tingkah lakudan nada suara).
12, 19, 33 54 4
6 Individu mampu menerimasuatu peristiwa yangmenimbulkan emosi negatif
41, 48, 55 27 4
7 Individu mampu menerimaemosi
14, 28 42, 70 4
Total 28
Tabel 7 berisi distribusi Item Kepuasan perkawinan pada individu sebelum
dilakuan Uji Coba
Tabel 7.Sebelum dilakukan Uji Coba
No Area Favorable Unfavorable Jumlah1 Kepribadian 3,40, 13, 48 31,22,38, 15 82 Resolusi Konflik 28,44,1, 11 6,14,34,2 83 Pengaturan
Keuangan45, 29,39, 32 21,54,46, 50. 8
4 Pola Pengasuhan 35,5,49, 7 16,47,52, 26 85 Waktu Luang 4,53,17, 24 12,51,25, 30 86 Komunikasi 10,41,19,42 8,36,20, 9 87 Hubungan Seksual 23,18,33, 55 43,27,37, 56 8
Total 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 8 berisi Distribusi Item Kepuasan Perkawinan setelah dilakukan Uji Coba
Tabel 8.Setelah dilakukan Uji Coba
No Area Favorable Unfavorable Jumlah1 Kepribadian 3, 48 22, 31 42 Resolusi Konflik 1, 28, 44 14 43 Pengaturan Keuangan 45 54 24 Pola Pengasuhan 5, 7 52 35 Waktu Luang 4, 24, 53 12, 17 56 Komunikasi 19, 41, 42 8, 9 57 Hubungan Seksual 18, 23 27 3
Total 26
7. PEMERIKSAAN RELIABILITAS ALAT UKUR PENELITIAN
Pemeriksaan reliabilitas alat ukur penelitian dilakukan dengan
menggunakan Alpha Cronbach. Nilai koefisien Alpha Cronbach ≥ 0,6
(Sekaran, 1992 dalam Priyatno, 2014) menunjukkan bahwa alat ukur dapat
dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji coba, skala regulasi emosi
memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,666, sedangkan skala kepuasan
perkawinan memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,745. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa kedua skala yang disusun oleh peneliti telah reliabel.
Nilai reliabilitas skala kedua variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 9.Reliabilitas Skala Regulasi Emosi dan Kepuasan Perkawinan Pada Individu
Skala Koefisien AlphaCronbach
Interpretasi
Regulasi Emosi 0,7 Diterima
Kepuasan Perkawinan Suami Istri 0,7 Diterima
8. METODE ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji korelasi Product-
Moment Pearson. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 19. Uji yang digunakan oleh peneliti memiliki tujuan untuk
mengukur keeratan hubungan secara linier antara variabel bebas dan
variabel terikat yang berdistribusi normal (Priyatno, 2014). Dalam uji
korelasi Product-Moment Pearson, terdapat uji asumsi yang harus
dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan syarat utama dalam analisis statistik
parametrik, salah satunya uji korelasi Product-Moment Pearson. Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui data penelitian berdistribusi
normal atau tidak. Data yang memiliki distribusi normal memiliki arti
bahwa data tersebut mampu mewakili populasi (Priyatno, 2014). Uji
normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS 19. Data dapat
dikatakan berdistribusi normal apabila memiliki taraf signifikansi
>0,05. Sebaliknya, data dikatakan tidak berdistribusi normal apabila
memiliki taraf signifikansi <0,05 (Priyatno, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Uji Linearitas
Uji linearitas juga merupakan prasyarat bagi uji korelasi Product-
Moment Pearson. Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah
variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau
tidak (Priyatno, 2014), dengan menggunakan program SPSS 19.
Hubungan kedua variabel penelitian dapat dikatakan linear apabila
taraf signifikansi pada test for linearity<0,05 atau apabila taraf
signifikansi pada deviation from linearity>0,05 (Priyatno, 2014).
Sebaliknya, hubungan kedua variabel penelitian dikatakan tidak linear
apabila taraf signifikansi pada test for linearity >0,05 atau apabila taraf
signifikansi pada deviation from linearity <0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Mei
2017 hingga 3 Juni 2017 di beberapa daerah di Kota Kebumen dan
beberapa daerah di Kota Purworejo. Pengambilan data penelitian
dilakukan dengan cara menyebarkan skala Regulasi Emosi dan Skala
Kepuasan Perkawinan Pada Individu secara langsung pada saat itu juga di
rumah responden. Hal ini dilakukan untuk mengurangi faking ketika
menjawab pernyataan yang sudah disediakan. Dari 94 skala penelitian
yang dibagikan kepada responden, terdapat 66 skala yang memenuhi
syarat untuk kemudian dianalisis. Sedangkan 28 skala lainnya tidak
memenuhi kriteria penelitian, seperti usia perkawinan di bawah 5 tahun
dan belum memiliki anak.
2. Deskripsi Responden dan Data Penelitian
2.1 Deskripsi Responden Penelitian
Sebelum mengisi skala, responden diminta untuk mengisi
deskripsi responden penelitian yang meliputi jenis kelamin, usia, asal
daerah, asal daerah pasangan, pekerjaan, perkiraan rata-rata
penghasilan, usia perkawinan dan jumlah anak. Deskripsi responden
penelitian dapat dilihat pada tabel 10 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 10.
Deskripsi Responden Penelitian Secara Umum
Kategori Jumlah PersentaseJenis Kelamin Laki-laki
Perempuan2640
39,3%60,7 %
Usia 21 tahun – 30 tahun31 tahun – 40 tahun41 tahun – 50 tahun51 tahun – 60 tahun
6182517
9,10%27,27%37,88%25,75%
Pekerjaan WiraswastaGuru
KaryawanPekerja Rumah Tangga
25141611
37,88%21,21%24,24%16,67%
Rata-rataPenghasilan
<1.000.000
1.000.000-2.500.000
2.500.000-5.000.000
>5.000.000
6
35
17
8
9,10%
53,03%
25,75%
12,12%Usia Perkawinan 1 tahun – 10 tahun
11 tahun – 20 tahun21 tahun – 30 tahun
162624
24,24%39,40%36,36%
Jumlah Anak 1 anak2 anak3 anak4 anak
2225154
33,33%37,88%22,72%6,07%
2.2 Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data dari variabel regulasi emosi dan kepuasan
perkawinan pada individu yang sudah menikah dihitung dengan
menggunakan program SPSS 19 dapat dilihat pada tabel 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 11.Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
StatistikRegulasi Emosi
KepuasanPerkawinan
Teoritik Empirik Teoritik EmpirikSkor Minimum 28 67 26 61Skor Maksimum 112 91 104 88Mean 70 79,45 65 75,73SD 14 4,490 13 5,712Koefisien One Sampel Test 17,107 15,256Signifikansi One Sampel Test 0,000 0,000
Berdasarkan hasil uji One Sample Test pada tabel 10, dapat
disimpulkan bahwa mean empirik pada regulasi emosi memiliki
perbedaan signifikan dengan mean teoritiknya 70. Responden
penelitian memiliki mean empirik lebih besar daripada mean
teoritiknya (79,53>70), dengan demikian dapat dikatakan bahwa
rata-rata responden pada penelitian ini memiliki tingkat regulasi
emosi yang tinggi.
Hasil uji One Sample Test pada tabel juga menunjukkan
bahwa mean empirik pada variabel kepuasan perkawinan pada
individu memiliki perbedaan signifikan dengan mean teoritiknya
70. Responden penelitian memiliki mean empirik lebih besar
daripada mean teoritiknya (79,53>70), sehingga dapat disimpulkan
bahwa rata-rata responden pada penelitian ini memiliki tingkat
kepuasan perkawinan yang tinggi.
Berdasarkan skor yang diperoleh pada masing-masing
responden, maka secara lebih rinci responden penelitian dapat
dikelompokkan berdasarkan regulasi emosi dan kepuasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
perkawinan pada individu. Pengelompokan responden berdasarkan
kategori didasarkan pada norma kategorisasi yang dikemukakan
oleh Azwar (2014). Norma kategorisasi dan pengelompokan subjek
berdasarkan skor regulasi emosi dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12.Norma Kategorisasi dan Tingkat Regulasi Emosi Responden
KategorisisasiSkor
SkorRegulasiEmosi
JumlahSubjek
PresentaseKategori
X < (µ-1,5σ)X < 61
0 0% Sangatrendah
(µ-1,5σ) ≤ X <(µ-0,5σ) 61 ≤ X <67 0 0% Sangat
rendah(µ-0,5σ) ≤ X <
(µ+0,5σ) 67 ≤ X <735 7,58%
Rendah
(µ+0,5σ) ≤ X< (µ+1,5σ) 73 ≤ X <79
21 31,82%Sedang
(µ+1,5σ) ≤ X 79 ≤ X 40 60,60% Sangat tinggi
Keterangan:X : Skor subjekµ : Mean teoritikσ : Satuan deviasi standar populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Norma kategorisasi dan pengelompokan subjek berdasarkan skor tingkat kepuasan
perkawinan dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13.Norma Kategorisasi dan Tingkat Kepuasan Perkawinan Responden
KategorisasiSkor
SkorKepuasan
Perkawinan
JumlahSubjek
Presentase Kategori
X < (µ-1,5σ) X < 63 1 1,51%Sangatrendah
(µ-1,5σ) ≤ X< (µ-0,5σ) 63 ≤ X <68 5 7,58% Rendah
(µ-0,5σ) ≤ X< (µ+0,5σ) 68 ≤ X <72 8 12,12% Sedang
(µ+0,5σ) ≤X <
(µ+1,5σ)72 ≤ X <77 23 34,85% Tinggi
(µ+1,5σ) ≤X
77 ≤ X 29 43,94% Sangat tinggi
Keterangan:X : Skor subjekµ : Mean teoritikσ : Satuan deviasi standar populasi
3. Reliabilitas Data Penelitian
Melalui data penelitian yang diperoleh, didapatkan nilai
reliabilitas dari masing-masing skala. Nilai reliabilitas pada masing-
masing skala dapat dilihat pada tabel 14 :
Tabel 14.Reliabilitas Alat Ukur
Skala Cronbach’s Alpha InterpretasiRegulasi Emosi .666 Alat ukur reliabelKepuasan Perkawinan .725 Alat ukur reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa semua alat ukur
pada penelitian ini reliabel atau dapat dikatakan memiliki tingkat
konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang cukup tinggi.
4. Hasil Uji Asumsi
4.1 Uji NormalitasUji normalitas dilakukan untuk melihat sebaran data yang
didapatkan terdistribusi normal atau tidak. Kriteria suatu data
dikatakan memiliki distribusi normal jika memiliki taraf
signifikansi (p) lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Hasil uji normalitas
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov pada SPSS 19 dapat
dilihat pada tabel 15.
Tabel 15.Hasil Uji Normalitas
Test of NormalityKolmogorov-Smirnov
Variabel SignifikansiRegulasi Emosi 0,052Kepuasan Perkawinan Individu 0,072
Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa sebaran data regulasi emosi dan kepuasan
perkawinan pada individu yang sudah menikah mengikuti kurva
normal atau terdistribusi secara normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4.2 Uji LinearitasUji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua
variabel yang akan diuji hubungannya memiliki hubungan yang
lurus (linier) atau tidak. Uji linieritas signifikansi pada Linearity
<0,05, maka hubungan antara kedua variabel linier. Hasil uji
linieritas dengan menggunakan SPSS 19 dapat dilihat pada tabel
16.
Tabel 16.Hasil Uji Linearitas
Test of LinearityVariabel Signifikansi
Regulasi Emosi 0,000Kepuasan Perkawinan pada Individu 0,000
Berdasarkan hasil uji linearitas tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa regulasi emosi dan kepuasan perkawinan pada
individu memiliki hubungan yang linier.
5. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik
uji korelasi Product Moment dengan menggunakan program SPSS 19.
Analisis ini dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang peneliti
buat terbukti atau tidak. Hasi uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 17.Hasil Uji Hipotesis
PearsonCorrelation
KoefisienDeterminasi
(r2)Sig Kekuatan
Hubungan
Regulasi Emosi0,244 0,059 0,049
Adahubungansignifikan
Kepuasan Perkawinanpada Individu
Pemberian tingkat signifikansi didasarkan pada besarnya koefisien
korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008) dan dapat dilihat pada
tabel 18 :
Tabel 18.Pedoman Interval Interpretasi Koefisien Korelasi oleh Sugiyono (2008) :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00-0,199 Sangat rendah0,20-0,399 Rendah0,40-0,599 Sedang0,60-0,799 Kuat0,80-1,000 Sangat kuat
Melalui hasil uji kedua hipotesis yang dilakukan, didapatkan
koefisien korelasi (r) masing-masing sebesar 0,247 dengan taraf
signifikansi sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan
positif dan signifikan antara regulasi emosi dan kepuasan perkawinan pada
individu.
B. PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
regulasi emosi memiliki hubungan dengan kepuasan perkawinan individu
yang menikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang positif signifikan antara regulasi emosi dan kepuasan perkawinan
pada individu. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi regulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
emosi yang dilakukan oleh suami atau istri maka semakin tinggi pula
individu merasa puas terhadap perkawinan yang dijalaninya. Sebaliknya,
semakin rendah kemampuan seseorang untuk melakukan regulasi emosi,
maka semakin rendah pula individu merasakan kepuasan perkawinan.
Dengan kata lain, hipotesis penelitian ini diterima. Seperti yang pernah
dikatakan oleh Bloch, Haase dan Levenson (2014) pada penelitiannya
mengenai regulasi emosi bahwa salah satu penentu kepuasan perkawinan
adalah regulasi emosi. Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah individu
mengalami emosi, maka emosi tersebut dapat memicu tingkat kepuasan
perkawinan pada individu. Menurut Levenson dan Gottman (dalam Ben-
Naim, Hirschberger, Ein-Dor dan Milkulincer, 2013) bahwa emosi yang
ditunjukkan baik secara eksplisit maupun implisit merupakan indikator
yang kuat dan prediktor bagi perkawinan.
Kepuasan perkawinan pada individu dapat tercapai ketika
masing-masing individu mampu melakukan regulasi emosi. Regulasi
emosi tidak hanya berbicara mengenai bagaimana cara mengelola emosi
yang dirasakan namun juga mengontrol sikap yang ditunjukkan ketika
mengalami emosi tersebut. Rasa marah dapat menjadi emosi yang dapat
memperdalam dan memperkuat hubungan namun hal ini hanya akan
terjadi ketika kita dapat memberitahukan perasaan marah kita kepada
orang lain (Albin, dalam Gross & John, 2003. Dalam hal ini kepribadian
pasangan yang tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif dapat
meningkatkan kepuasan perkawinan. Kemudian ditambahkan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
yang dilakukan oleh Gottman dan Levenson (dalam jurnal Bloch, Haase &
Levenson, 2014) regulasi emosi memiliki sifat mempengaruhi, yakni jika
salah satu pasangan yang dapat mengubah emosi negatif menjadi emosi
yang lebih positif ketika menghadapi konflik dalam rumah tangga, maka
pasangan tersebut memiliki kepuasan perkawinan yang lebih tinggi
daripada yang kurang mampu mengontrol emosinya ketika menghadapi
konflik.
Capacchione (2007) menambahkan bahwa mengabaikan emosi
yang sedang kita rasakan dan menutupinya dengan emosi yang lain
bukanlah hal yang baik. Menurut Fowers dan Olson (1993) individu dapat
mencapai kepuasan perkawinan ketika komunikasi yang terjalin dapat
berjalan dengan baik dan individu mampu menyelesaikan masalah dengan
cara dan hasil yang baik bagi keduanya. Dengan cara menutupi emosi
yang dirasakan tersebut bukanlah cara untuk mencapai komunikasi dan
resolusi konflik yang baik.
Menurut Gross terdapat dua jenis strategi regulasi emosi yaitu
suppression dan reappraisal. Suppression menekankan untuk menahan
emosi yang ditunjukkan demi tujuan tertentu, sehingga orang disekitar kita
sulit mengetahui emosi yang sedang kita rasakan, terutama emosi negatif.
Sedangkan appraisal lebih menekankan untuk menunjukkan atau
mengekspresikan emosi yang sedang dirasakan. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Gross, dalam hubungan perkawinan, suppression tidak baik
untuk digunakan karena dapat memperburuk hubungan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Sedangkan reappraisal lebih utama digunakan karena strategi ini lebih
memiliki manfaat bagi hubungan perkawinan (English, T., John, O.P., &
Gross, J.J. ,2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan regulasi emosi
dan kepuasan perkawinan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif dan signifikan antara regulasi emosi dengan
kepuasan perkawinan pada individu yang sudah menikah lebih dari 5
tahun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
kemampuan individu untuk melakukan regulasi emosi maka semakin
tinggi kepuasan perkawinannya. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan
individu untuk melakukan regulasi emosi maka semakin rendah kepuasan
perkawinannya.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian yang sudah dilakukan ini memiliki keterbatasan, yaitu opsi
instrumen yang kurang merepresentasikan variabel yang diukur.
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diberikan saran bagi:
1. Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara regulasi emosi dengan kepuasan perkawinan. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
karena itu, ilmuwan dalam bidang psikologi di Indonesia diharapkan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan harapan para konselor
dalam bidang perkawinan mampu memberikan pelayanan yang lebih
maksimal bagi para individu.
2. Suami Istri
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi
emosi mampu meningkatkan kepuasan perkawinan. Oleh karena itu,
individu diharapkan mampu meningkatkan regulasi emosi ketika
menghadapi permasalahannya dengan pasangannya. Dengan
meningkatkan regulasi emosi diharapkan mampu menghindarkan
individu dari konflik yang menyebabkan perceraian.
3. Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang memiliki minat pada topik yang sama
diharapkan untuk memperluas responden penelitian, tidak hanya pada
satu daerah tertentu saja. Kemudian perlu diperhatikan kembali
mengenai faktor-faktor pada kepuasan perkawinan. Hal ini dikarenakan
agar penelitian selanjutnya dapat mengetahui faktor lain yang memiliki
kontribusi lebih besar terhadap kepuasan perkawinan pada individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Ardhianita, I., & Andayani, B. (2000). Kepuasan Pernikahan Ditinjau Dari
Berpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi, 32 (2), 101-111.
Ayub, N. (2010). Development Of Marital Satisfaction Scale. Journal of Clinical
Psychology, 9 (1), 19-34.
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ben-Naim, S., Hirschberger, G., Ein-Dor, T., & Mikulincer, M. (2013). An
Experimental Study Of Emotion Regulation During Relationship
Conflict Interactions : The Moderating Role Of Attachment
Orientations. American Psychological Association. DOI :
10.1037/a0031473.
Bloch, L., Haase, C. M., & Levenson, R. W. (2014). Emotion Regulation Predicts
Marital Satisfaction : More Than a Wives’ tale. Emotion, 14 (1), 130-
144.
Brackett, M. A., Warner, R. M., & Bosco, J. S. (2005). Emotional intelligence and
relationship quality among couples. Personal Relationship, 12, 197-
212.
Bradbury, T., Fincham., dan Beach, R. H. S (2000). Reasearch on the nature and
Determinants of Marital Satisfaction : A. Decade in review. Journal of
Marriage and Family.
Bradbury, T. N & Karney, B.R. (2004). Understanding And Altering The
Longitudinal Course Of Marriage. Journal of Marriage and Family, 66,
826-879.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Burpee, C. Leslie & Langer J. Ellen. (2005). Mindfulness and marital satisfaction.
Journal of Adult Development, 12 (1).
Capacchione, L. (2006). The Art of Emotional Healing. Boston : Shambhala
Duvall, E., & Miller, C. M. (1985). Marriage and Family Development. 6 Ed.
New York : Harper & Row Publisher.
Eisenberg, N., Hofer C., Vaughan J. (2007). Handbook of Emotion.
English, T., Lee, I.A., John, O.P., & Gross, J. J. (2017). Emotion regulation
strategy in daily life: The role of social context and goals. Motivation
and Emotion, 41(2), 230-242. doi:10.1007/s11031-016-9597-z
English, T., John, O.P., & Gross, J.J. (2013). Emotion regulation in close
relationships. In J.A. Simpson & L. Campbell (Eds.), The Oxford
handbook of close relationships (pp. 500-513). Oxford University
Press.
Fower, B. J., & Olson, D. H. (1993). Enrich Marital Satisfaction Scale : A Brief
Research And Clinical Tools. Journal of Family Psychology, 7 (2),
176-185.
Goleman, D. (2007) Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Gottman, J. M., & Levenson, R. W. (1992). Marital Processes Predictive Of Later
Dissolution: Behavior, Physiology, And Health. Journal of Personality
and Social Psychology, 63(2), 221-233.
Gross, J.J., & John, O.P. (2003). Individual differences in two emotion regulation
processes: Implications for affect, relationships, and well-being.
Journal of Personality and Social Psychology, 85, 348-362.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gross, J.J. (1999). Emotion and emotion regulation. In L.A. Pervin & O.P. John
(Eds.), Handbook of personality: Theory and research (2nd ed.) (pp.
525-552). New York: Guilford.
Gross, J.J. (2001). Emotion regulation in adulthood: Timing is everything. Current
Directions in Psychological Science, 10, 214-219.
Gross, J.J., Richards, J.M., & John, O.P. (2006). Emotion regulation in everyday
life. In D.K. Snyder, J.A. Simpson, & J.N. Hughes (Eds.) (pp. 13-35).
Emotion regulation in families: Pathways to dysfunction and health.
Washington DC: American Psychological Association.
Gross, J.J. (1999). Emotion regulation: Past, present, future. Cognition and
Emotion, 13, 551-573.
Gross, J. J. (2013). Emotion regulation: Taking stock and moving forward.
Emotion, 13(3), 359–365. doi: 10.1037/a0032135
Gross, J.J. (2014). Emotion regulation: Conceptual and empirical foundations. In
J.J. Gross (Ed.), Handbook of emotion regulation (2nd ed.) (pp. 3-20).
New York, NY: Guilford.
Gyurak, A., Gross, J.J., & Etkin, A. (2011). Explicit and implicit emotion
regulation: A dual-process framework. Cognition and Emotion, 25,
400-412. doi:10.1080/02699931.2010.544160.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan (Terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo).
Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hughes, R. (2012) Does Marital satisfaction predict divorce?
http://www.huffingtonpost.com/robert-hughes/does-marital-
satisfaction_b_832824.html.
Kiecolt-Glaser, J. K., & Newton, T. L. (2001). Marriage And Health: His And
Hers. Psychological Bulletin, 127(4), 472-503.
Lemme, B. H. (1995). Development in Adulthood. USA. Allyn & Bacon.
Attachment, marital satisfaction, and divorce during the first fifteen
years of parenthood. Pers Relatsh, 16(3), 401-420.
Li, T., & Fung, H. H. (2011). The dynamic goal theory of marital satisfaction.
Review of General Psychology, 15 (3), 246-254.
Malouff, J. M., Schutte, N. S., & Thorsteinsson, E. B. (2014). Trait emotional
intelligence and romantic relationship satisfaction : a meta-analysis.
The American Journal of Family Therapy, 42, 53-66.
Martins, B. Sheppes, G., Gross, J.J., & Mather, M. (in press). Age differences in
emotion regulation choice: Older adults use distraction less than
younger adults in high intensity positive contexts. Journal of
Gerontology: Psychological Sciences.
McRae, K., & Gross, J.J. (2013). Emotion regulation. In H. Pashler (Ed.),
Encyclopedia of the mind, 310-313. Washington D.C.: Sage.
McRae, K., & Gross, J.J. (2010). Emotion regulation. In I. B. Weiner & W. E.
Craighead (Eds.), Corsini's encyclopedia of psychology (4th ed.).
Hoboken, NJ: Wiley.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
McRae, K., & Gross, J.J. (2009). Regulation of emotion. In D. Sander & K.
Scherer (Eds.), Oxford companion to the affective sciences (pp. 337-
339). New York, NY: Oxford University Press
Mirgain, S. A., & Cordova, J. V. (2007). Emotion skills and marital health : the
association between observed and self- reported emotion skills,
intimacy, and marital satisfaction. Journal of Social and Clinical
Psychology, 26 (9), 983- 1009.
Mooney, Carol Garhart. (2013). Theories of childhood : an introduction to Dewey,
Montessori, Erikson, Piaget and Vygotsky (2nd Ed). Redleaf Press.
Olson, D. H., & Olson, A. K. (2000). Empowering Couples : Building In Your
Strengths. 2 Ed. Minnesota. Life Inovations, Inc.
Orathinkal, Jose & Vansteenwegen , Alfons . (2006). The effect of forgiveness on
marital satisfaction in relation to marital stability, 28, 251-260.
Priyatno, Duwi. (2014). SPSS 22 : Pegolahan Data Terpraktis. Yogyakarta : Andi
Offset.
Quirk. G. J., & Beer. J. S. (2006). Prefrontal involvement in the regulation of
emotion: convergence of rat and human studies. Current Opinion in
Neurobiology Volume 16, Issue 6, Pages 723-727.
Richards, J.M., Butler, E., & Gross, J.J. (2003). Emotion regulation in romantic
relationships: The cognitive consequences of concealing feelings.
Journal of Personal and Social Relationships, 20, 599-620.
Santrock, J.W. (2002). Life Span Development. Alih Bahasa: Juda Damanik &
Achmad Chusain. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Smith, L., Heaven, P. c. L., & Ciarrochi, J. (2008). Trait emotional intelligence,
conflict communication patterns, and relationship satisfaction.
Personality and Individual Differences, 44, 1314-1325.
Srisusanti, S., & Zulkaida, A. (2013). Studi Deskriptif Mengenai Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepuasan Perkawinan Pada Istri. Jurnal UG, 7
(06).
Sukmawati, Bhennita. (2014). Hubungan tingkat kepuasan pernikahan istri dan
coping strategi dengan kekerasan dalam rumah tangga. Jurnal Sains
dan Praktik Psikologi, 2 (3), 205-218.
Supratiknya, A. (2011). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.
Supratiknya, A. (2016). Kualifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologis.
Yogyakarta : Sanata Dharma University Press.
Suri, G., Sheppes, G., & Gross, J.J. (2013). Emotion regulation and cognition. In
M.D. Robinson, E.R. Watkins, & E. Harmon-Jones (Eds.), Handbook
of cognition and emotion, 195-209. New York, NY: Guilford
Undang- Undang republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Pasal 1. http://belajar-hukum-blog.blogspot.co.id/2011/08/arti-
perkawinan-menurut-uu-no1-tahun.html diakses tanggal 10/10/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Urry, H.L. & Gross, J.J. (2010). Emotion regulation in older age. Current
Directions in Psychological Science, 19(6), 352-357.
doi:10.1177/0963721410388395
Zeidner, Moshe., & Kloda, Iris.(2012). Emotional intelligent (EI), conflict
resolution patterns, and relationship satisfaction : Actor and partner
effects revisited. Journal Personality and Individual Differences, 54 ,
278-283.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan FGD Variabel Kepuasan Perkawinan
Konteks Indikator Pertanyaan
Kepribadian 1. Menyukai pribadi pasangan.
2. Menerima pasangan apa
adanya.
3. Menganggap pasangan
sebagai teman baik.
1. Dari skala 1-10,
seberapa puas anda
terhadap sikap dari
pasangan ?
Mengapa ?
Resolusi
Konflik
1. Keterbukaan pasangan dalam
menyadari dan memecahkan
masalah.
2. Tingkat kepuasan dalam cara
memecahkan masalah.
1. Permasalahan apa saja
yang biasa terjadi
dalam hubungan
perkawinan ?
2. Bagaimana anda
menyelesaikan
masalah tersebut?
3. Apakah anda merasa
puas dengan
penyelesaian masalah
tersebut? Mengapa ?
Pengaturan
Keuangan
1. Kepuasan dengan keadaan
ekonomi.
2. Kepuasan dengan pengaturan
keuangan.
1. Bagaimana cara anda
dan pasangan
mengatur pemasukan
dan pengeluaran?
2. Dari 1-10 seberapa
puas anda terkait
pengaturan keuangan?
Mengapa?
Pola
Pengasuhan
1. Kesepakatan tentang
mendisiplinkan anak.
2. Kesesuaian tujuan dan nilai-
nilai yang diinginkan untuk
1. Bagaimana cara anda
dan pasangan dalam
mendidik anak anda ?
bagaimana perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
anak.
3. Kepuasan dalam mengasuh
anak.
anda mengenai cara
pasangan mengasuh
anak ?
2. Apakah anda puas
dengan pola
pengasuhan anda dan
pasangan ?
Waktu Luang 1. Aktivitas sosial versus
aktivitas pribadi
2. Penggunaan waktu luand
untuk aktivitas bersama.
3. Kepuasan dengan waktu luang
yang dihabiskan bersama.
1. Ketik anda dan
pasangan memiliki
waktu luang, kegiatan
apa yang dilakukan?
2. Dari skala 1-10
seberapa puas anda
dengan kegiatan yang
dilakukan?
Mengapa ?
Komunikasi 1. Tingkat kenyamanan individu
dalam berbagi emosi dan
keyakinan atau pendapat.
2. Perasaan dipahami oleh
pasangan.
1. Bagaimana perasaan
anda ketika
berkomunikasi dengan
pasangan anda?
2. Apa yang membuat
anda senang
berkomunikasi dengan
pasangan anda?
Hubungan
Seksual
1. Kepuasan dengan ekspresi
kasih sayang oleh pasangan.
2. Kenyamanan terhadap tingkah
laku seksual.
1. Bagaimana cara
pasangan anda
menunjukkan kasih
sayangnya melalui
perilaku ?
2. Bagaimana perasaan
mengenai hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
atau aktivits seksual
anda selama
perkawinan hingga
saat ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan FGD Variabel Regulasi Emosi
INDIKATOR PERTANYAAN
Kognitif
1. Mampu mengatasi suatu
masalah
Mampu menemukan cara
untuk mengurangi emosi
negatif
2. Dapat menenangkan diri
kembali
1. Apa yang ibu rasakan
ketika pasangan ibu
melakukan hal-hal yang
tidak ibu sukai?
2. Lalu apa yang ibu
lakukan?
1. Apabila reaksi yang
muncul adalah emosi
negatif seperti marah,
apa yang anda lakukan?
2. Bagaimana cara anda
untuk meredam emosi
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3. Tidak terpengaruh oleh
emosi negatif sehingga
dapat berpikir dan
melakukan sesuatu dengan
baik
1. Gimana sih cara ibu buat
nggak terpengaruh sama
emosi-emosi yang
muncul?
2. Kalau misalnya suami
marah-marah gimana sih
caranya ibu agar tidak
ikut marah?
Afektif 4. Mengontrol emosi yang
dirasakan
5. Mengontrol respon emosi
yang ditampilkan
Bagaimana sih sikap atau
tingkah laku yang anda
tunjukkan ketika anda
mengalami emosi negatif
tersebut?
6. Menerima peristiwa yang
menimbulkan emosi
negatif
7. Tidak merasa malu merasakan
emosi tersebut
Gimana cara ibu untuk
menerima peristiwa atau
hal-hal yang kurang
menyenangkan dengan
pasangan anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3. Form Penilaian Validitas Isi Kepuasan Perkawinan
Yang terhormat
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Yang berpartisipasi dalam penelitian ini
Denganhormat,
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:
1. Ida Ayu Indri Novirayanthi (129114012)
2. Ken Sulanjari (129114036)
3. DevitaPrasetyoWati (129114109)
4. Katarina Novita Sari (129114127)
5. Nazirah Adhania (129114143)
6. Monica Sindhi VPD (129114150)
7. Gisela Anggraida D. (129114170)
8. IganEvanglistaTarigan (129114171)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Meminta bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi penilaian validasi isi item “Kepuasan Perkawinan” dalam rangka
tugas akhir kami.Validitas isi item yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi item relevan dengan atribut
psikologis yang diukur (kepuasan perkawinan).
Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.
Hormat kami,
Kelompok Kepuasan Perkawinan
PERNYATAAN KESEDIAAN
Sayabertandatangan di bawah ini:
Nama :
NIM :
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi penilaian validitas isi dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak tertentu
demi membantu terlaksananya penelitian.
Yogyakarta, … Februari 2017
(……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Atribut Psikologis Konteks/Dimensi
Kepuasan Perkawinan (Marital
Satisfaction):
Penilaian dan perasaan positif
individu terhadap kehidupan
perkawinan yang meliputi
beberapa konteks dalam
perkawinan.
Kepribadian:
Pada konteks ini menjelaskan mengenai penilaian individu terhadap sifat-sifat
pasangan dan perilaku dalam perkawinan.
Indikator:
1. Menyukai pribadi pasangan.
2. Menerima pasangan apa adanya.
3. Menganggap pasangan sebagai teman baik.
Komunikasi:
Pada konteks ini menjelaskan mengenai perasaan individu terhadap kehadiran
percakapan, kontak fisik, senyuman, dan keterbukaan komunikasi yang terjadi.
Indikator:
1. Merasa nyaman dalam berbagi emosi dan keyakinan atau pendapat.
2. Merasa dipahami oleh pasangan.
Resolusi Konflik:
Pada konteks ini berfokus pada keterbukaan pasangan untuk menyadari dan
menyelesaikan masalah serta strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
perdebatan.
Indikator:
1. Keterbukaan pasangan dalam menyadari dan memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Keterampilan dalam menemukan solusi.
Pengaturan Keuangan:
Pada konteks ini berfokus pada sikap dan kekhawatiran mengenai masalah pengaturan
ekonomi.
Indikator:
1. Menerima keadaan ekonomikeluarga.
2. Kesepakatan dalam mengatur keuangan.
Waktu Luang:
Pada konteks ini mengkaji mengenai preferensi untuk menghabiskan waktu luang.
Indikator:
1. Aktivitas sosial versus aktivitas pribadi.
2. Menggunakan waktu luang untuk aktivitas bersama.
3. Kesepakatan dalam menghabiskan waktu luang bersama.
Hubungan Seksual:
Pada konteks ini menjelaskan tentang perasaan pasangan mengenai afeksi dan
hubungan seksual.
Indikator:
1. Merasa nyaman terhadap tingkah laku seksual.
2. Merasa dapat mengekspresikan kasih saying kepada pasangan.
Anak dan Pengasuhan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pada konteks ini menjelaskan mengenai penilaian dan perasaan tentang memiliki dan
cara membersarkan anak.
Indikator:
1. Kesepakatan tentang mendisiplinkan anak.
2. Kesepakatan dalam mengasuh anak.
3. Keterbukaan komunikasi dengan anak.
Tugas anda adalah sebagai berikut:
a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah penilaian anda terkait taraf relevansinya.
b. Yang dimaksud taraf relevansi dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut psikologis atau
komponen atribut psikologis yang hendak diukur. Relevansi ini tercermin dari kesesuaian isi item dengan definisi konseptual tentang atribut
psikologis atau komponen atribut psikologis yang diukur.
c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut:
1 = Tidak relevan
2 = Kurang relevan
3 = Relevan
4 = Sangat relevan
d. Nyatakanlah penilaian anda dengan cara memberikan centang(√)e. Berikanlah saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan apabila menurut anda item-item yang tersedia tidak atau kurang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Konteks Indikator Item Taraf Relevansi SaranPerbaikan
Item1 2 3 4
Kepribadian a. Menyukai Pribadi Pasanganb. Menerima pasangan apa
adanyac. Menganggap pasangan
sebagai teman baik
1. Pasangan saya merupakan orangyang pengertian. (F)
2. Saya menerima kekuranganpasangan saya. (F)
3. Pasangan saya terlalu banyakmenuntut. (U)
4. Pasangan saya sulit memaafkankesalahan yang saya lakukan. (U)
5. Saya merasa senang ketikapasangan memuji saya. (F)
6. Saya merasa lega ketika pasanganterbuka dengan saya. (F)
7. Saya merasa kesal ketikapasangan tidakbertanggungjawab. (U)
8. Saya merasa lelah denganperilaku pasangan yang kurangmenyenangkan. (U)
Resolusi Konflik a. Keterbukaan pasangandalam menyadari danmemecahkan masalah
b. Ketrampilan dalammenemukan solusi
1. Saya dan pasangan terbuka dalammenyadari adanya masalah. (F)
2. Ketika terjadi masalah saya danpasangan berusaha menyelesaikanbersama-sama. (F)
3. Saya dan pasangan memiliki carayang berbeda dalammenyelesaikan masalah. (U)
4. Saya dan pasangan kurang baikdalam memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
secara bersama-sama. (U)5. Saya merasa senang ketika saya
bias berdiskusi dengan pasanganterkait masalah yang ada. (F)
6. Saya merasa lega ketikamenemukan solusi terbaik atasmasalah yang ada. (F)
7. Saya merasa tertekan ketika adamasalah. (U)
8. Saya merasa sedih ketikapasangan saya mengabaikanmasalah diantara kami. (U)
Pengaturan Keuangan a. Menerima keadaanekonomi keluarga
b. Kesepakatan dalammengatur keuangan
1. Saya dan pasangan memilikimanajemen keuangan yang baik.(F)
2. Saya dan pasangan sepakatdengancara kami mengaturkeuangan. (F)
3. Saya dan pasangan memilikimanajemen keuangan yang baik.(U)
4. Saya dan pasangan sepakatdengan cara kami mengaturkeuangan. (U)
5. Saya merasa bahagia denganpengaturan keuangan kami. (F)
6. Saya merasa tenang ketika kamitidak memiliki hutang (F)
7. Saya merasa sedih ketikapasangan tidak terbuka dengankeuangan. (U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
8. Saya merasa jengkel ketikapasangan saya boros (U)
Pola Pengasuhan a. Kesepakatan tentangmendisiplinkan anak
b. Kesepakatan dalammengasuhanak
c. Keterbukaan komunikasidengan anak
1. Pasangan saya sabar dalammendidik anak. (F)
2. Saya memiliki pola asuh yangsesuai dengan kebutuhan anaksaya. (F)
3. Pasangan saya mendidik anakdengan cara yang keras. (U)
4. Saya belum bias mendidik anaksaya dengan baik. (U)
5. Saya senang karena saya danpasangan sepakat dalam halmendidik anak. (F)
6. Saya lega ketika pola pengasuhansesuai dengan kebutuhan anak.(F)
7. Saya merasa sedih ketika harusmendidik anak sendiri. (U)
8. Saya merasa kecewa ketikapasangan membentak anak. (U)
Waktu Luang a. Aktifitas sosial versusaktifitas pribadi
b. Menggunakan waktu luanguntuk aktifitas bersama
c. Kesepakatan dalammenghabiskan waktu luangbersama
1. Saya menikmati waktu bersamapasangan. (F)
2. Pasangan menyempatkan diriuntuk menghabiskan waktubersama. (F)
3. Pasangan tidak memiliki waktuuntuk saya. (U)
4. Pasangan saya menghabiskanwaktunya dengan teman-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
temannya. (U)5. Saya tidak bosan ketika bersama
pasangan. (F)6. Saya merasa senang ketika
beraktivitas bersama pasangan. (F)7. Saya merasa kesepian ketika tidak
bias mengahabisakan waktudengan pasangan. (U)
8. Saya merasa kesal ketikapasangan membatalkan janjinyadengan saya. (U)
Komunikasi a. Merasa nyaman dalamberbagi emosi dankeyakinan atau pendapat
b. Merasa dipahami olehpasangan
1. Saya merasa pasangan memahamiapa yang saya sampaikan. (F)
2. Saya bias bercerita tentang apapundengan pasangan saya (F)
3. Pasangan tidak menghubungi sayaketika ia berada di luar rumah. (U)
4. Pasangan mengalihkanpembicaraan ketika kami sedangmengobrol. (U)
5. Saya senang ketika pasanganmelibatkan saya dalam mengambilkeputusan. (F)
6. Saya merasa senang ketikapasangan memberikan tanggapantentang apa yang saya ceritakan.(F)
7. Saya merasa kesal ketikapasangan memotong pembicaraansaya. (U)
8. Saya merasa sedih karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
pasangan tidak menangkap apayang saya katakan. (U)
Hubungan Seksual a. Merasa nyaman terhadaptingkah laku seksual
b. Merasa dapatmengekspresikan kasihsaying kepada pasangan
1. Pasangan menyentuh saya denganpenuh cinta. (F)
2. Pasangan dapat memenuhikebutuhan seksual saya. (F)
3. Saya jenuh dengan aktivitasseksual kami. (U)
4. Saya tidak suka ketika pasanganmemaksa berhubungan seksual(U)
5. Saya senang karena pasangan sayadapat menunjukkan kasih sayangdengan cara yang saya suka. (F)
6. Saya merasa senang ketikapasangan saya mencium saya. (F)
7. Saya merasa sedih ketikapasangan menolak berhubunganseksual dengan saya. (U)
8. Saya merasa sedih ketika sayatidak bias memenuhi kebutuhanseksual pasangan.(U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 4. Form Penilaian Validitas Isi Skala Regulasi Emosi
Yang terhormat
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Yang berpartisipasi dalam penelitian ini
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:
Nama : Ken Sulanjari
NIM : 129114036
Meminta bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validasi isi item Regulasi Emosi dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir. Validitas isi item yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi item relevan dengan
atribut psikologis yang diukur (Regulasi Emosi).
Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.
Hormat saya,
Ken Sulanjari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIM :
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi penilaian validitas isi dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak tertentu
demi membantu terlaksananya penelitian.
Yogyakarta, … April 2017
(……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Regulasi Emosi merupakan cara individu mempengaruhi emosi yang mereka miliki, kapan mereka merasakannya dan bagaimana
mereka mengalami atau mengekspresikan emosi tersebut (Gross, 2002). Alat ukur atau skala ini memiliki 60 butir pernyataan dan 4
Aspek.
Menurut Gross (2014) dalam Handbook of Emotion Regulation ada empat aspek regulasi emosi yang yang digunakan yaitu :
a. Strategies to emotion regulation :
Indikator :
1. Keyakinan individu untuk dapat mengatasi suatu masalah
2. Mampu menemuka suatu cara yang dapat mengurangi emosi negatif
3. Dapat menenangkan diri kembali setelah merasakan emosi yang berlebihan.
b. Engaging in goal directed behavior
Indikator : Kemampuan individu untuk tidak terpengaruh oleh emosi negatif yang dirasakannya sehingga dapat tetap berpikir dan melakukan
sesuatu dengan baik.
c. Control emotional responses
Indikator : Mampu mengontrol emosi yang dirasakannya dan respon emosi yang ditampilkan (respon fisiologis, tingkah laku dan nada suara).
d. Acceptance of emotional response
Indikator :
1. Kemampuan individu untuk menerima suatu peristiwa yang menimbulkan emosi negatif
2. Tidak merasa malu merasakan emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tugas anda adalah sebagai berikut:
a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah penilaian Anda terkait taraf relevansinya.
b. Yang dimaksud taraf relevansi adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut psikologis atau komponen atribut
psikologis yang hendak diukur. Relevansi ini tercermin dari kesesuaian isi item dengan defines konseptual tentang atribut psikologis atau
komponen atribut psikologis yang diukur.
c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut:
1 = Tidak relevan
2 = Kurang relevan
3 = Relevan
4 = Sangat relevan
d. Nyatakanlah penilaian anda dengan cara memberikan tanda centang(√)e. Berikanlah saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan apabila menurut anda item-item yang tersedia tidak atau kurang relevan.
Aspek Indikator No Item
Taraf RelevansiSaran Perbaikan
1 2 3 4Strategies to EmotionRegulation
Mampu mengatasimasalah
1.
Saya tidak menggunakan kata-katakotor ketika bertengkar denganorang lain (F)2
.Saya dapat beraktifitas meskipunsedang kesal kepada orang lain (F)
3.
Saya dapat melakukan aktifitasseperti biasa meskipun sedang sedih(F)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4.
Saya dapat beraktifitas dengan wajarsekalipun sedang sangat bahagia (F)
5.
Saya tetap akan bertegur sapadengan ramah kepada orang yangmembuat saya kecewa (F)6
.Sulit bagi saya untuk tidakmengeluarkan kata-kata kotor ketikasedang bertengkar (UF)7
.Saya enggan beraktifitas ketikasedang kesal kepada orang lain (UF)
8.
Saya menjadi malas melakukanaktifitas ketika sedang sedih (UF)
9.
Saya sulit berkonsentrasi ketikasedang merasa bahagia sekali (UF)
10.
Ketika ada orang yang membuatsaya kecewa, saya bisa berubahmenjadi orang yang tidak ramah dancuek (UF)
Mampu menemukancara untuk mengurangiemosi negatif
1.
Saya mampu mengendalikan rasamarah ketika orang lain melakukanhal yang saya tidak sukai (F)2
.Saya memilih menangis daripadaberpura-pura bahagia ketika sedangsedih (F)3
.Saya dapat mengurangi rasa marahdengan cara mendengarkan musik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
meditasi, atau melakukan hal yanglain (F)4
.Saya melakukan kegiatan untukmenenangkan diri ketika bersedih(seperti bernyanyi, mendengarkanlagu atau bercerita kepada teman) (F)5
.Ketika merasa cemas saya lebih baiksaya bercerita mengenai masalahsaya kepada orang lain (F)6
.Saya akan marah saat orang lainmelakukan hal yg tidak saya sukai(UF)7
.Saya enggan melakukan kegiatanapapun ketika sedang bersedih (UF)8
.Saya tidak mencari cara untukmengurasi rasa marah yang sedangsaya rasakan (UF)9
.Sulit bagi saya untuk meredakan rasasedih yang saya alami (UF)1
0.
Ketika saya sedang merasa cemassaya membatasi interaksi denganorang lain (UF)
Dapat menenangkandiri kembali dari emosiyang berlebihan
1.
Saya dapat kembali tenang setelahmerasa marah (F)2
.Saya dapat kembali ceria setelahmerasa sedih (F)3
.Saya dapat bersikap baik kembalisetelah marah dengan orang lain (F)4
.Saya tidak merasakan kesedihanyang berlarut saat mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
kegagalan (F)5
.Saya dapat kembali tenang setelahmerasa sangat gembira (F)6
.Sulit bagi saya untuk meredakanamarah yang saya rasakan (UF)7
.Bagi saya membutuhkan waktu yanglama untuk menenangkan rasa sedihyang saya alami (UF)8
.Sulit bagi saya untuk langsungkembali bersikap baik setelah marahdengan orang lain (UF)9
.Sulit bagi saya untuk bangkit darikegagalan (UF)1
0.
Saya mengabaikan orang lain ketikamerasa sangat gembira (UF)
Engaging in GoalDirected Behavior
Terpengaruh olehemosi positif
1.
Suasana hati saya tidak menjadiburuk meskipun sedang merasacemas (F)2
.Saya tetap dapat berpikir positifmeskipun sedang sedih (F)3
.Saya dapat menenangkan hati sayaketika sedang marah (F)4
.Saya tetap dapat bersikap baik-baiksaja meskipun sedang marah (F)5
.Saya tetap dapat tertawa lepasmeskipun sedang sedih (F)6
.Sulit bagi saya untuk mengontrolsuasana hati saya ketika merasacemas (UF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
7.
Sulit bagi saya untuk berpikir positifketika sedang sedih (UF)8
.Sulit bagi saya untuk menenangkanperasaan saya ketika sedang marah(UF)9
.Ketika sedang marah sulit bagi sayauntuk mengontrol sikap saya (UF)1
0.
Ketika saya sedih, saya sulit untukberinteraksi dengan orang di sekitarsaya (UF)
Control EmotionalResponses
Acceptance ofEmotional Response
Mampu mengontrolemosi yang dirasakandan respon yangditampilkan (responfisik, tingkah laku dannada suara)
1.
Ketika sedang kesal, saya dapatmenyembunyikan ekspresi kekesalansaya dari orang lain (F)2
.Saya dapat mengontrol ekspresiwajah saya ketika sedang marah (F)3
.Ketika sedang merasa gembira sekalisaya dapat menyembunyikaneskpresi saya (F)4
.Saya mampu mengontrol ekspresikesedihan saya (F)5
.Ekspresi muka saya akan tetaptenang meskipun saya sedang merasacemas (F)6
.Ketika saya sedang marah saya akanmelampiskan kemarahan saya padaorang lain (UF)7
.Ekspresi wajah marah perluditunjukkan agar orang lain tahusaya sedang marah (UF)8Ketika sedang gembira, saya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
.lupa dan mengabaikan orang-orangdisekitar saya (UF)9
.Saya malu ketika harusmenunjukkan kesedihan saya kepadaorang lain (UF)1
0Ketika sedang cemas, perilaku sayamenjadi tidak tenang (mengggigitkuku, menggoyangkan kaki, dsb)(UF)
Mampu menerimasuatu peristiwa yangmenimbulkan emosinegatif
1.
Saya dapat mengambil hikmah darikejadian yang membuat saya kesal(F)2
.Saya yakin bahwa setiap masalahpasti ada jalan keluarnya (F)3
.Kegagalan yang saya alami membuatsaya berusaha lebih baik (F)4
.Saya tetap dapat menjagapertemanan meskipun orang lainpernah mengecewakan saya (F)5
.Saya yakin bahwa setiap masalahyang saya hadapi akan membuatsaya semakin dewasa (F)6
.Tidak ada hikmah yang dapat sayaambil ketika orang lain membuatsaya kesal (UF)7
.Sulit bagi saya untuk menemukanjalan keluar ketika menghadapimasalah (UF)8
.Kegagalan yang saya alami pastiakan saya alami lagi (UF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
9.
Mereka yang pernah mengecewakansaya bukanlah teman saya lagi (UF)1
0Kegagalan yang saya alami membuatsaya berhenti mengejar cita-cita
Menerima emosi yangdirasakan
1.
Saya menikmati saat-saat sayamerasa sedih (F)2
.Saya merasa sangat bersyukur ketikamengalami sesuatu yangmenggembirakan (F)3
.Saya tidak berusaha menahan diriuntuk merasa sedih (F)4
.Saya tidak pernah menahan diri
untuk merasa kecewa (F)5
.Saya tidak pernah menahan amarahsaya (F)6
.Bagi saya sedih adalah tandakelemahan (UF)7
.Kegembiraan tidak perlu disyukurikarena memang sudah menjaditakdir (UF)8
.Saya selalu menahan amarah saya(UF)9
.Saya menahan kesedihan saya dantidak menunjukkannya kepada oranglain (UF)1
0.
Saya malu ketika orang lainmendapati saya sedang bersedih(UF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 5. Perhitungan IVI-I dan IVI S untuk Penilaian Validitas Isi Skala Kepuasan Perkawinan
Item No.Taraf Relevansi
TindakanPenilai 1 Penilai 2 Penilai 3 Penilai 4 Penilai 5 IVI-I
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai2 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai3 1 1 1 1 1 1 Dipakai4 1 1 1 1 1 1 Dipakai5 1 1 1 1 1 1 Dipakai6 1 1 0 1 1 0.8 Dipakai7 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai8 1 0 1 1 1 0.8 Dipakai9 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
10 1 1 1 1 1 1 Dipakai11 0 1 0 1 1 0.6 Dipakai dengan perbaikan12 1 1 1 1 1 1 Dipakai13 1 1 1 1 1 1 Dipakai14 1 1 0 1 0 0.6 Dipakai dengan perbaikan15 1 1 1 1 1 1 Dipakai16 1 1 1 1 1 1 Dipakai17 1 1 1 1 1 1 Dipakai18 1 1 1 1 1 1 Dipakai19 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai dengan perbaikan20 1 1 1 1 1 Dipakai21 1 1 1 1 1 1 Dipakai22 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
23 1 1 1 1 1 1 Dipakai24 1 1 1 1 1 1 Dipakai25 1 1 1 1 1 1 Dipakai26 0 1 1 1 1 0.8 Dipakai dengan perbaikan27 1 1 0 1 1 0.8 Dipakai28 0 1 1 1 1 0.8 Dipakai dengan perbaikan29 1 1 1 1 1 1 Dipakai30 1 1 0 1 1 0.8 Dipakai31 1 1 1 1 1 1 Dipakai dengan perbaikan32 1 1 1 1 1 1 Dipakai33 1 1 1 1 1 1 Dipakai34 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai35 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai36 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai37 1 1 1 1 0 0.8 Dipakai38 1 1 1 1 0 0.8 Dipakai39 1 1 1 1 0 0.8 Dipakai40 1 1 1 1 1 1 Dipakai41 1 1 1 1 1 1 Dipakai42 1 1 1 1 1 1 Dipakai43 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai44 1 1 1 1 1 1 Dipakai45 1 1 1 1 1 1 Dipakai46 1 1 1 1 1 1 Dipakai47 1 1 1 1 1 1 Dipakai48 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
49 1 1 1 1 1 1 Dipakai50 1 1 1 1 1 1 Dipakai51 1 1 1 1 1 1 Dipakai52 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai53 1 1 1 1 1 1 Dipakai54 1 1 1 1 1 1 Dipakai55 1 1 1 1 1 1 Dipakai56 1 1 1 1 1 1 Dipakai
Total IVI-I 51
IVI-S = 51/56
IVI-S = 0,91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 6. Perhitungan IVI-I dan IVI-S untuk Penilaian Validitas Isi Skala Regulasi Emosi
No.Taraf Validasi
Jmlh IVI-I TindakanPeneliti 1 Peneliti 2 Peneliti 3 Peneliti 4 Peneliti 5 Peneliti 6
1 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai2 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai3 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai4 1 0 1 1 1 1 5 0.83 Dipakai5 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai6 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai7 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai8 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai9 1 1 1 1 0 1 5 0.83 Dipakai
10 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai11 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai12 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai13 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai14 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai15 1 0 1 1 1 1 5 0.83 Dipakai16 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai17 1 0 1 1 1 1 5 0.83 Dipakai18 1 0 1 1 1 1 5 0.83 Dipakai19 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai20 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai21 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai22 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
23 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai24 1 1 1 1 0 1 4 0.83 Dipakai25 1 1 1 1 0 1 5 0.83 Dipakai26 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai27 1 1 1 1 0 1 5 0.83 Dipakai28 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai29 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai30 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai31 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai32 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai33 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai34 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai35 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai36 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai37 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai38 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai39 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai40 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai41 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai42 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai43 1 1 1 1 0 1 5 0.83 Dipakai44 1 1 1 1 0 1 4 0.83 Dipakai45 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai46 1 1 1 1 0 1 5 0.83 Dipakai47 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai48 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
IVI-S = 63,03/70
IVI-S = 0,90
49 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai50 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai51 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai52 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai53 1 1 1 1 0 1 5 0.83 Dipakai54 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai55 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai56 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai57 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai58 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai59 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai60 1 1 0 1 1 1 5 0.83 Dipakai61 1 0 1 1 1 1 5 0.83 Dipakai62 1 1 1 1 1 1 6 1 Dipakai63 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai64 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai65 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai66 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai67 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai68 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai69 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai70 1 1 1 1 1 0 5 0.83 Dipakai
Total IVI-I =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 7. Skala Kepuasan Perkawinan dan Regulasi Emosi Sebelum Uji Coba
SKALA PENELITIAN
KEHIDUPAN PERKAWINAN
Disusun oleh:
Ken Sulanjari
129114036
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Salam sejahtera,
Saya, Ken Sulanjari mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan
penelitian mengenai perkawinan. Saya memohon kesediaan Anda untuk membantu saya dengan mengisi skala penelitian ini. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah Anda dapat lebih memahami tentang kehidupan perkawinan yang telah Anda jalani.
Sebelum mengisi skala penelitian, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan
penelitian. Selanjutnya, Anda diharapkan mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang Anda alami, rasakan, maupun
pikirkan. Anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab karena tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Selain itu, jawaban
Anda akan dirahasiakan sehingga saya maupun orang lain tidak mengetahui identitas asli Anda. Saya sangat menghargai apabila
Anda bersedia mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya.
Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala penelitian ini, silahkan memberikan tanda tangan atau paraf Anda pada lembar
selanjutnya. Terima kasih atas perhatian dan kesediaan Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi skala penelitian tanpa paksaan dari pihak manapun. Untuk
menjaga kerahasiaan identitas asli saya, saya tidak mencantumkan nama. Seluruh jawaban yang saya berikan sungguh-sungguh
sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan.
Yogyakarta, April 2017
(paraf tanpa nama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum mengisi skala I dan II, isilah data yang ada pada bagian Identitas Diri
2. Bacalah dengan teliti sebelum menngisi jawaban dari pernyataan yang ada.
3. Pilihlah salah satu dari empat pilihan yang telah disediakan, yang paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini, dengan memberikan tanda
silang (X) pada kolom jawaban.
Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
STS: Jika anda merasa pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan
TS: Jika anda merasa pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan
S : Jika anda merasa pernyataan Sesuai dengan keadaan
SS: Jika anda merasa pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan
4. Jangan sampai ada pernyataan yang terlewati untuk dijawab.
Contoh cara menjawab:
No. Pernyataan STS TS S SS
1 Saya sulit mengutarakan perasaan saya. X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
=
Jika anda ingin mengganti jawaban, beli tanda = di tengah-tengah tanda silang (X), lalu berikan tanda silang (X) di kolom
pernyataan yang menurut anda sesuai dengan keadaan anda saat ini.
Contoh Koreksi:
No. Pernyataan STS TS S SS
1 Saya sulit mengutarakan perasaan saya. X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
IdentitasDiri
1. Inisial :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin : L / P
4. Alamat :
5. Asal Daerah :
6. Asal Daerah Pasangan :
7. Pekerjaan :
8. Rata-rata penghasilan keluarga perbulan : (pilih salah satu)
a. < Rp 1.000.000
b. Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000
c. Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000
d. > Rp 5.000.000
9. Perkawinan saat ini merupakan perkawian ke :
10. Usia Perkawinan : Tahun
11. Jumlah Anak :
12. Usia Anak :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
SKALA I
Kepuasan Perkawinan
No. PernyataanJawaban
STS TS S SS
1 Saya merasa senang ketika saya bisa berdiskusi dengan pasangan terkait masalah yang ada.
2 Saya merasa sedih ketika pasangan saya mengabaikan masalah diantara kami.
3 Pasangan saya merupakan orang yang pengertian.
4 Saya menikmati waktu bersama pasangan.
5 Saya dan pasangan memiliki pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan anak saya.
6 Saya dan pasangan memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah.
7 Saya senang karena saya dan pasangan sepakat dalam hal mendidik anak.
8 Pasangan tidak menghubungi saya ketika ia berada di luar rumah.
9 Pasangan mengalihkan pembicaraan ketika kami sedang mengobrol.
10 Saya merasa pasangan memahami apa yang saya sampaikan.
11 Saya merasa lega ketika saya dan pasangan menemukan solusi terbaik atas masalah kami.
12 Pasangan saya menghabiskan waktunya dengan teman-temannya.
13 Menurut saya, pasangan saya menerima kekurangan saya.
14 Saya dan pasangan kurang baik dalam memecahkan masalah secara bersama-sama.
15 Saya merasa lelah dengan perilaku pasangan yang kurang menyenangkan.
16 Saya merasa sedih ketika harus mendidik anak sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
17 Pasangan menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama.
18 Pasangan menyentuh saya dengan penuh cinta.
19 Saya bisa bercerita tentang apapun dengan pasangan saya.
20 Saya merasa kesal ketika pasangan memotong pembicaraan saya.
21 Saya merasa pasangan saya boros.
22 Pasangan saya sulit memaafkan kesalahan yang saya lakukan.
23 Pasangan saya dapat memenuhi kebutuhan seksual saya.
24 Saya tidak bosan ketika bersama pasangan.
25 Saya merasa kesepian ketika tidak bisa menghabiskan waktu dengan pasangan.
26 Saya merasa kecewa ketika pasangan membentak anak.
27 Saya jenuh dengan aktivitas seksual kami.
28 Saya dan pasangan terbuka dalam menyadari adanya masalah.
29 Saya dan pasangan sepakat dengan cara kami mengatur keuangan.
30 Saya merasa kesal ketika pasangan membatalkan janjinya dengan saya.
31 Pasangan saya terlalu banyak menuntut.
32 Saya merasa tenang ketika kami tidak memiliki hutang.
33Saya senang karena pasangan saya dapat menunjukkan kasih sayang dengan cara yang saya
suka.
34 Saya merasa tertekan ketika memiliki masalah dengan pasangan saya.
35 Pasangan saya sabar dalam mendidik anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
36 Saya merasa sedih karena pasangan tidak menangkap apa yang saya katakan.
37 Saya tidak suka ketika pasangan memaksa berhubungan seksual.
38 Saya merasa kesal ketika pasangan tidak bertanggung jawab.
39 Saya merasa bahagia dengan pengaturan keuangan kami.
40 Saya merasa senang ketika pasangan memuji saya.
41 Saya senang ketika pasangan melibatkan saya dalam mengambil keputusan.
42Saya merasa senang ketika pasangan memberikan tanggapan tentang apa yang saya
ceritakan.
43 Saya merasa sedih ketika saya tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual pasangan.
44 Ketika terjadi masalah saya dan pasangan berusaha menyelesaikan bersama-sama.
45 Saya dan pasangan memiliki manajemen keuangan yang baik.
46 Saya merasa sedih ketika pasangan tidak terbuka dengan keuangan.
47 Pasangan saya mendidik anak dengan cara yang keras.
48 Saya merasa lega ketika pasangan terbuka dengan saya.
49 Saya lega ketika pola pengasuhan sesuai dengan kebutuhan anak.
50 Saya merasa jengkel ketika pasangan saya boros.
51 Pasangan tidak memiliki waktu untuk saya.
52 Saya dan pasangan belum bisa mendidik anak saya dengan baik.
53 Saya merasa senang ketika beraktivitas bersama pasangan.
54 Pasangan saya tidak mendukung dalam mengatur keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
SKALA II
Regulasi Emosi
No. PernyataanJawaban
STS TS S SS
1Saya tidak menggunakan kata-kata kotor ketika bertengkar dengan orang
lain.
2 Saya akan marah saat orang lain melakukan hal yang tidak saya sukai.
3 Saya dapat kembali tenang setelah marah.
4 Sulit bagi saya untuk mengontrol suasana hati saya ketika cemas.
5Ketika sedang kesal, saya dapat menyembunyikan ekspresi kekesalan saya
dari orang lain.
6Tidak ada hikmah yang dapat saya ambil ketika orang lain membuat saya
kesal.
7 Saya menikmati ketika saya sedih.
8 Saya dapat beraktifitas meskipun sedang kesal kepada orang lain.
55 Saya merasa senang ketika pasangan saya mencium saya.
56 Saya merasa sedih ketika pasangan menolak berhubungan seksual dengan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
9 Saya enggan melakukan kegiatan apapun ketika sedang bersedih.
10 Saya dapat kembali ceria setelah merasa sedih.
11 Sulit bagi saya untuk berpikir positif ketika sedang sedih.
12 Saya dapat mengontrol ekspresi wajah saya ketika sedang marah.
13 Sulit bagi saya untuk menemukan jalan keluar ketika menghadapi masalah.
14Saya merasa sangat bersyukur ketika mengalami sesuatu yang
menggembirakan.
15 Saya dapat melakukan aktifitas seperti biasa meskipun sedang sedih.
16Saya tidak mencari cara untuk mengurangi rasa marah yang sedang saya
rasakan.
17 Saya dapat bersikap baik kembali setelah marah dengan orang lain.
18 Sulit bagi saya untuk menenangkan perasaan saya ketika sedang marah.
19Ketika sedang merasa sangat gembira saya dapat menyembunyikan eskpresi
wajah saya.
20 Kegagalan yang saya alami pasti akan saya alami lagi.
21 Saya tidak berusaha menahan diri untuk merasa sedih.
22 Saya dapat beraktifitas dengan wajar sekalipun sedang sangat bahagia.
23 Sulit bagi saya untuk meredakan rasa sedih yang saya alami.
24 Saya tidak merasakan kesedihan yang berlarut ketika mengalami kegagalan.
25 Ketika sedang marah sulit bagi saya untuk mengontrol sikap saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
26 Saya mampu mengontrol ekspresi wajah saya ketika sedang sedih.
27 Mereka yang pernah mengecewakan saya bukanlah teman saya lagi.
28 Saya tidak pernah menahan diri untuk merasa kecewa.
29Saya tetap akan bertegur sapa dengan ramah kepada orang yang membuat
saya kecewa.
30Ketika saya sedang merasa cemas saya membatasi interaksi dengan orang
lain.
31 Saya dapat kembali tenang setelah merasa sangat gembira.
32Ketika saya sedih, saya sulit untuk berinteraksi dengan orang di sekitar
saya.
33 Ekspresi muka saya akan tetap tenang meskipun saya sedang merasa cemas.
34 Kegagalan yang saya alami membuat saya berhenti mengejar cita-cita.
35 Saya tidak pernah menahan amarah saya untuk dikeluarkan.
36Sulit bagi saya untuk tidak mengeluarkan kata-kata kotor ketika sedang
bertengkar.
37Saya mampu mengendalikan rasa marah ketika orang lain melakukan hal
yang saya tidak sukai.
38 Sulit bagi saya untuk meredakan amarah yang saya rasakan.
39 Suasana hati saya tidak menjadi buruk meskipun sedang merasa cemas.
40 Ketika saya sedang marah saya akan melampiaskan kekesalan saya kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
orang lain.
41Ketika sedang kesal, saya dapat menyembunyikan ekspresi kekesalan saya
dari orang lain.
42 Bagi saya bersedih adalah tanda kelemahan.
43 Saya enggan beraktifitas ketika sedang kesal kepada orang lain.
44 Saya memilih menangis daripada berpura-pura bahagia ketika sedang sedih.
45Saya membutuhkan waktu yang lama untuk menenangkan diri ketika
sedang sedih.
46 Saya tetap dapat berpikir positif meskipun sedang sedih.
47Saya perlu menunjukkan ekspresi wajah marah saya kepada orang lain
ketika sedang marah.
48 Saya dapat mengontrol ekspresi wajah saya ketika sedang marah.
49 Kegembiraan tidak perlu disyukuri karena sudah menjadi hak saya.
50 Saya menjadi malas melakukan aktifitas ketika sedang sedih.
51Saya dapat mengurangi rasa marah dengan cara mendengarkan musik,
meditasi, atau melakukan hal yang lain.
52Sulit bagi saya untuk langsung kembali bersikap baik setelah marah dengan
orang lain.
53 Saya dapat menenangkan hati saya ketika sedang marah.
54 Ketika sedang sangat gembira, saya dapat lupa dan mengabaikan orang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
orang disekitar saya.
55Ketika sedang merasa sangat gembira saya dapat menyembunyikan eskpresi
wajah saya.
56 Saya selalu menahan amarah saya untuk tidak keluar.
57 Saya sulit berkonsentrasi ketika sedang merasa sangat bahagia.
58Saya melakukan kegiatan untuk menenangkan diri ketika bersedih (seperti
bernyanyi, mendengarkan lagu atau bercerita kepada teman).
59 Sulit bagi saya untuk bangkit dari kegagalan.
60 Saya tetap dapat bersikap baik-baik saja meskipun sedang marah.
61 Saya malu ketika harus menunjukkan kesedihan saya kepada orang lain.
62 Saya mampu mengontrol ekspresi kesedihan saya di hadapan orang lain.
63Saya menahan kesedihan saya dan tidak menunjukkannya kepada orang
lain.
64Ketika ada orang yang membuat saya kecewa, saya bisa berubah menjadi
orang yang tidak ramah dan cuek.
65Ketika saya merasa cemas lebih baik bercerita mengenai masalah saya
kepada orang lain.
66 Saya mengabaikan orang lain ketika merasa sangat gembira.
67 Saya tetap dapat tertawa lepas meskipun sedang sedih.
68 Ketika sedang cemas, perilaku saya menjadi tidak tenang (seperti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
mengggigit kuku, menggoyangkan kaki, dsb).
69 Ekspresi wajah saya akan tetap tenang meskipun saya sedang cemas.
70 Saya malu ketika orang lain mendapati saya sedang bersedih.
Mohon periksa kembali jawaban Anda dan pastikan tidak ada nomor yang terlewati.
Terima Kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 8. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala Kepuasan Perkawinan
Percobaan 1Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,830 56
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 150,27 139,857 ,346 ,826item_2 152,03 147,620 -,193 ,840item_3 150,57 137,840 ,437 ,824item_4 150,23 138,323 ,476 ,824item_5 150,73 136,064 ,388 ,824item_6 151,73 139,720 ,248 ,827item_7 150,50 136,810 ,407 ,824item_8 150,83 135,523 ,367 ,824item_9 150,57 132,737 ,686 ,817item_10 150,80 138,234 ,471 ,824item_11 150,30 141,459 ,213 ,828item_12 150,83 132,351 ,577 ,819item_13 151,67 141,264 ,109 ,831item_14 151,00 136,483 ,391 ,824item_15 151,03 139,068 ,214 ,829item_16 151,53 137,430 ,250 ,828item_17 150,63 138,309 ,507 ,824item_18 150,43 137,771 ,439 ,824item_19 150,50 133,845 ,588 ,819item_20 151,70 142,217 ,081 ,832item_21 151,27 143,582 ,020 ,832item_22 150,67 135,333 ,526 ,821item_23 150,57 140,806 ,297 ,827item_24 150,47 135,568 ,616 ,821item_25 151,80 149,752 -,352 ,840item_26 151,80 145,269 -,087 ,835item_27 150,63 136,585 ,469 ,823
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
item_28 150,80 139,407 ,373 ,825item_29 151,57 140,323 ,192 ,829item_30 151,67 143,471 ,019 ,832item_31 150,80 135,407 ,425 ,823item_32 150,40 142,731 ,070 ,831item_33 150,57 141,220 ,192 ,829item_34 151,83 145,661 -,110 ,835item_35 151,10 143,266 ,014 ,834item_36 151,67 142,851 ,092 ,830item_37 151,83 145,178 -,084 ,834item_38 151,87 143,706 ,002 ,833item_39 150,60 142,662 ,112 ,830item_40 150,23 141,495 ,208 ,828item_41 150,17 140,213 ,319 ,826item_42 150,33 137,609 ,549 ,823item_43 151,93 143,995 -,010 ,833item_44 150,57 137,564 ,458 ,823item_45 150,97 140,033 ,260 ,827item_46 151,97 142,585 ,100 ,830item_47 151,37 138,171 ,240 ,828item_48 150,33 136,299 ,664 ,821item_49 151,43 135,564 ,389 ,824item_50 151,73 143,651 ,013 ,832item_51 150,77 136,737 ,388 ,824item_52 150,93 137,926 ,322 ,826item_53 150,33 138,989 ,429 ,825item_54 150,80 132,855 ,686 ,818item_55 150,43 141,564 ,166 ,829item_56 151,23 136,392 ,355 ,825
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Percobaan 2 :Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,914 31
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 91,03 119,757 ,469 ,912item_3 91,33 118,368 ,505 ,911item_4 91,00 119,172 ,522 ,911item_5 91,50 118,810 ,316 ,915item_7 91,27 116,616 ,514 ,911item_8 91,60 114,110 ,520 ,911item_9 91,33 112,092 ,854 ,906item_10 91,57 119,495 ,479 ,912item_12 91,60 114,869 ,532 ,911item_14 91,77 115,771 ,523 ,911item_16 92,30 125,252 -,046 ,923item_17 91,40 119,352 ,537 ,911item_18 91,20 116,579 ,644 ,909item_19 91,27 114,202 ,674 ,908item_22 91,43 114,599 ,685 ,908item_23 91,33 121,126 ,383 ,913item_24 91,23 115,702 ,732 ,908item_27 91,40 115,214 ,674 ,909item_28 91,57 119,289 ,498 ,911item_31 91,57 114,461 ,569 ,910item_41 90,93 119,582 ,489 ,912item_42 91,10 118,438 ,603 ,910item_44 91,33 117,195 ,599 ,910item_45 91,73 119,995 ,353 ,913item_48 91,10 116,921 ,748 ,909item_49 92,20 122,234 ,115 ,919item_51 91,53 117,499 ,431 ,912item_52 91,70 117,390 ,440 ,912
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
item_53 91,10 117,955 ,649 ,910item_54 91,57 113,426 ,769 ,907item_56 92,00 120,483 ,212 ,917
Percobaan 3 :Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,914 31
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 91,03 119,757 ,469 ,912item_3 91,33 118,368 ,505 ,911item_4 91,00 119,172 ,522 ,911item_5 91,50 118,810 ,316 ,915item_7 91,27 116,616 ,514 ,911item_8 91,60 114,110 ,520 ,911item_9 91,33 112,092 ,854 ,906item_10 91,57 119,495 ,479 ,912item_12 91,60 114,869 ,532 ,911item_14 91,77 115,771 ,523 ,911item_16 92,30 125,252 -,046 ,923item_17 91,40 119,352 ,537 ,911item_18 91,20 116,579 ,644 ,909item_19 91,27 114,202 ,674 ,908item_22 91,43 114,599 ,685 ,908item_23 91,33 121,126 ,383 ,913item_24 91,23 115,702 ,732 ,908item_27 91,40 115,214 ,674 ,909item_28 91,57 119,289 ,498 ,911item_31 91,57 114,461 ,569 ,910item_41 90,93 119,582 ,489 ,912item_42 91,10 118,438 ,603 ,910item_44 91,33 117,195 ,599 ,910item_45 91,73 119,995 ,353 ,913
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
item_48 91,10 116,921 ,748 ,909item_49 92,20 122,234 ,115 ,919item_51 91,53 117,499 ,431 ,912item_52 91,70 117,390 ,440 ,912item_53 91,10 117,955 ,649 ,910item_54 91,57 113,426 ,769 ,907item_56 92,00 120,483 ,212 ,917
Percobaan 4 :Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,933 28
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 84,03 113,551 ,507 ,932item_3 84,33 112,713 ,496 ,932item_4 84,00 113,379 ,522 ,931item_5 84,50 114,466 ,233 ,936item_7 84,27 110,823 ,518 ,931item_8 84,60 107,490 ,572 ,931item_9 84,33 106,299 ,868 ,926item_10 84,57 113,633 ,485 ,932item_12 84,60 109,628 ,506 ,932item_14 84,77 109,564 ,555 ,931item_17 84,40 113,697 ,523 ,931item_18 84,20 110,510 ,673 ,929item_19 84,27 108,409 ,683 ,929item_22 84,43 108,461 ,719 ,929item_23 84,33 115,195 ,392 ,933item_24 84,23 109,909 ,739 ,929item_27 84,40 109,145 ,702 ,929item_28 84,57 113,220 ,523 ,931item_31 84,57 108,185 ,605 ,930item_41 83,93 113,237 ,541 ,931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
item_42 84,10 112,714 ,598 ,931item_44 84,33 111,195 ,620 ,930item_45 84,73 113,651 ,393 ,933item_48 84,10 111,403 ,726 ,929item_51 84,53 111,844 ,424 ,933item_52 84,70 111,528 ,447 ,933item_53 84,10 111,817 ,686 ,930item_54 84,57 107,909 ,759 ,928
Percobaan 5 :Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,931 26
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 78,13 100,740 ,509 ,930item_3 78,43 99,978 ,494 ,930item_4 78,10 100,645 ,517 ,929item_5 78,60 102,110 ,201 ,936item_7 78,37 98,309 ,509 ,930item_8 78,70 94,838 ,584 ,929item_9 78,43 93,909 ,870 ,924item_12 78,70 97,114 ,502 ,930item_14 78,87 96,809 ,567 ,929item_17 78,50 100,810 ,532 ,929item_18 78,30 97,803 ,680 ,927item_19 78,37 95,964 ,679 ,927item_22 78,53 96,257 ,696 ,927item_23 78,43 102,047 ,421 ,931item_24 78,33 97,264 ,745 ,926item_27 78,50 96,328 ,725 ,926item_28 78,67 100,368 ,531 ,929item_31 78,67 95,747 ,602 ,928
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
item_41 78,03 100,447 ,542 ,929item_42 78,20 99,890 ,607 ,929item_44 78,43 98,530 ,621 ,928item_45 78,83 101,040 ,377 ,931item_48 78,20 98,717 ,729 ,927item_52 78,80 99,062 ,432 ,931item_53 78,20 98,924 ,707 ,927item_54 78,67 95,747 ,736 ,926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 9. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala Regulasi Emosi
Percobaan 1 :Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,863 70
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 190,78 252,880 ,333 ,861item_2 192,25 261,422 -,098 ,867item_3 191,02 249,050 ,464 ,859item_4 190,85 251,361 ,479 ,860item_5 191,46 250,837 ,295 ,861item_6 191,86 258,404 ,017 ,865item_7 191,36 254,516 ,133 ,864item_8 191,38 243,834 ,542 ,857item_9 191,14 245,738 ,557 ,857item_10 191,28 249,234 ,494 ,859item_11 190,92 248,236 ,452 ,859item_12 191,30 245,202 ,546 ,857item_13 191,50 250,374 ,290 ,861item_14 191,43 250,490 ,380 ,860item_15 191,45 247,038 ,399 ,859item_16 191,63 246,700 ,369 ,860item_17 191,11 251,069 ,415 ,860item_18 191,04 248,645 ,491 ,859item_19 191,04 248,685 ,437 ,859item_20 191,90 258,010 ,032 ,865item_21 191,55 256,149 ,111 ,864item_22 191,48 245,686 ,483 ,858item_23 191,11 253,796 ,272 ,861item_24 191,32 245,088 ,455 ,858item_25 192,01 261,081 -,094 ,866item_26 192,16 259,954 -,045 ,866item_27 191,21 251,238 ,330 ,861
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
item_28 191,13 251,306 ,413 ,860item_29 191,38 248,501 ,420 ,859item_30 191,89 252,079 ,266 ,861item_31 191,07 248,450 ,468 ,859item_32 190,96 251,514 ,277 ,861item_33 191,10 249,404 ,447 ,859item_34 191,96 258,099 ,022 ,865item_35 191,37 252,033 ,266 ,861item_36 191,99 253,646 ,268 ,861item_37 192,00 254,343 ,165 ,863item_38 192,05 254,997 ,127 ,864item_39 191,09 251,881 ,399 ,860item_40 190,90 254,354 ,261 ,862item_41 190,85 252,513 ,290 ,861item_42 191,03 248,312 ,491 ,858item_43 191,99 259,040 -,012 ,866item_44 191,05 245,604 ,616 ,857item_45 191,27 250,341 ,399 ,860item_46 192,05 254,472 ,159 ,863item_47 191,43 250,955 ,285 ,861item_48 190,94 245,916 ,655 ,857item_49 191,28 254,103 ,177 ,863item_50 192,10 259,707 -,034 ,865item_51 191,15 246,088 ,570 ,857item_52 191,27 251,472 ,345 ,860item_53 191,00 250,121 ,450 ,859item_54 191,26 246,598 ,556 ,857item_55 191,02 250,404 ,420 ,860item_56 191,42 254,307 ,185 ,863item_57 191,18 254,109 ,266 ,862item_58 191,27 257,229 ,079 ,864item_59 191,04 255,796 ,158 ,863item_60 191,35 260,048 -,051 ,865item_61 191,80 257,515 ,060 ,864item_62 191,24 256,548 ,126 ,863item_63 192,07 260,046 -,050 ,865item_64 191,60 252,061 ,278 ,861item_65 191,30 260,152 -,056 ,865item_66 191,02 253,252 ,217 ,862item_67 191,47 264,413 -,230 ,868
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
item_68 192,05 253,462 ,227 ,862item_69 191,53 257,585 ,054 ,864item_70 191,96 251,897 ,288 ,861
Percobaan 2 :Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,923 31
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 90,04 145,271 ,462 ,921item_3 90,28 143,052 ,533 ,921item_4 90,11 144,240 ,620 ,920item_8 90,64 138,213 ,639 ,919item_9 90,40 140,040 ,649 ,919item_10 90,54 143,019 ,582 ,920item_11 90,18 140,634 ,618 ,919item_12 90,56 140,855 ,565 ,920item_14 90,69 143,731 ,471 ,921item_15 90,71 142,895 ,382 ,923item_16 90,89 147,755 ,138 ,928item_17 90,37 145,084 ,458 ,922item_18 90,30 141,606 ,636 ,919item_19 90,30 142,677 ,506 ,921item_22 90,74 139,629 ,581 ,920item_24 90,58 137,781 ,609 ,919item_27 90,47 144,797 ,387 ,922item_28 90,39 145,493 ,441 ,922item_29 90,64 146,798 ,251 ,924item_31 90,33 144,486 ,420 ,922item_33 90,36 142,233 ,586 ,920item_39 90,35 145,624 ,450 ,922item_42 90,29 141,400 ,629 ,919item_44 90,31 139,731 ,731 ,918item_45 90,53 144,252 ,453 ,922
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
item_48 90,20 140,263 ,760 ,918item_51 90,41 142,729 ,520 ,921item_52 90,53 145,565 ,371 ,923item_53 90,26 143,204 ,571 ,920item_54 90,52 142,717 ,529 ,921item_55 90,28 142,729 ,582 ,920
Percobaan 3 :Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,930 29
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 84,69 136,014 ,487 ,928item_3 84,93 134,530 ,510 ,928item_4 84,76 135,215 ,631 ,927item_8 85,29 129,198 ,655 ,926item_9 85,05 131,139 ,657 ,926item_10 85,19 134,337 ,569 ,927item_11 84,83 131,658 ,630 ,927item_12 85,21 132,248 ,554 ,928item_14 85,34 134,752 ,477 ,929item_15 85,36 134,495 ,360 ,931item_17 85,02 136,363 ,443 ,929item_18 84,95 132,634 ,647 ,926item_19 84,95 133,806 ,507 ,928item_22 85,39 130,281 ,612 ,927item_24 85,23 128,482 ,638 ,926item_27 85,12 135,581 ,405 ,930item_28 85,04 136,847 ,419 ,929item_31 84,98 135,656 ,415 ,929item_33 85,01 133,323 ,591 ,927item_39 85,00 136,646 ,453 ,929item_42 84,94 132,380 ,642 ,926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
item_44 84,96 131,029 ,727 ,925item_45 85,18 135,563 ,439 ,929item_48 84,85 131,361 ,769 ,925item_51 85,06 134,017 ,511 ,928item_52 85,18 136,695 ,366 ,930item_53 84,91 134,083 ,589 ,927item_54 85,17 133,900 ,527 ,928item_55 84,93 133,682 ,596 ,927
Percobaan 4 :Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
N ofItems
,931 26
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
item_1 78,13 100,740 ,509 ,930item_3 78,43 99,978 ,494 ,930item_4 78,10 100,645 ,517 ,929item_5 78,60 102,110 ,201 ,936item_7 78,37 98,309 ,509 ,930item_8 78,70 94,838 ,584 ,929item_9 78,43 93,909 ,870 ,924item_12 78,70 97,114 ,502 ,930item_14 78,87 96,809 ,567 ,929item_17 78,50 100,810 ,532 ,929item_18 78,30 97,803 ,680 ,927item_19 78,37 95,964 ,679 ,927item_22 78,53 96,257 ,696 ,927item_23 78,43 102,047 ,421 ,931item_24 78,33 97,264 ,745 ,926item_27 78,50 96,328 ,725 ,926item_28 78,67 100,368 ,531 ,929item_31 78,67 95,747 ,602 ,928item_41 78,03 100,447 ,542 ,929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
item_42 78,20 99,890 ,607 ,929item_44 78,43 98,530 ,621 ,928item_45 78,83 101,040 ,377 ,931item_48 78,20 98,717 ,729 ,927item_52 78,80 99,062 ,432 ,931item_53 78,20 98,924 ,707 ,927item_54 78,67 95,747 ,736 ,926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 10. Reliabilitas Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
N ofItems
,745 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 11. Reliabilitas Skala Regulasi Emosi Setelah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
N ofItems
,666 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 12. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kepuasan_perkawinan ,108 66 ,052 ,974 66 ,187
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Regulasi_emosi ,104 66 ,072 ,974 66 ,181
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 13. Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum ofSquares df
MeanSquar
e F Sig.
Regulasi_emosi *Kepuasan_perkawinan
BetweenGroups
(Combined)
562,356 21
26,779
1,575
,101
Linearity 77,782 1 77,782
4,575
,038
DeviationfromLinearity
484,574 20
24,229
1,425
,162
Within Groups 748,007 44
17,000
Total 1310,364
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 14. Uji Hipotesis
Correlations
Kepuasan_Perkawinan
Regulasi_Emosi
Kepuasan_Perkawinan
PearsonCorrelation
1 ,244*
Sig. (2-tailed) ,049
N 66 66
Regulasi_Emosi PearsonCorrelation
,244* 1
Sig. (2-tailed) ,049
N 66 66
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 15. Uji Beda Kepuasan Perkawinan
One-Sample Statistics
N MeanStd.
DeviationStd. Error
Mean
Kepuasan_Perkawinan 66 75,73 5,712 ,703
One-Sample Test
Test Value = 65
t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Kepuasan_Perkawinan 15,256 65 ,000 10,727 9,32 12,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 16. Uji Beda Regulasi Emosi
One-Sample Statistics
N MeanStd.
DeviationStd. Error
Mean
Regulasi_Emosi 66 79,45 4,490 ,553
One-Sample Test
Test Value = 70
t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Regulasi_Emosi 17,107 65 ,000 9,455 8,35 10,56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related