pkk i manajemen kebidanan pada balita sehat
Post on 28-Nov-2015
305 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT
DENGAN IMUNISASI DI BPS NOOR ISTIATI, AM. KEB
DESA KLUMPIT KABUPATEN KUDUS
TAHUN 2013
Laporan Praktek Klinik Kebidanan I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Semester III
Oleh :
EDY AYU DEWI PURNAMA
NIM : 11.054
AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “
Manajemen Kebidanan Pada Balita dengan imunisasi Di BPS Noor Istiati, Am. Keb
“ sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan praktek klinik kebidanan I semester III.
Dalam penyusuna laporan kasus ini penulis mendapat banyak bantuan dan
bimbingan drai berbagai pihak dan dari daftar pustaka sehingga laporan kasus ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada
:
1. H. Trisno Suwandi, S.Pd ,MM selaku Direktur Akademi Kebidanan Pemkab
Kudus yang telah memberikan ijin praktek lapangan di BPS Noor Istiati, AM.
Keb kepada penulis sehingga terselesainya laporan kasus ini.
2. Hj. Noor Istiati, AM.. Keb selaku pembimbing lahan yang telah memberikan ijin
dan member bimbingan kepada penulis sehingga terselesainya laporan kasus ini.
3. Jamilah, SST selaku pembimbing akademi yang telah memberikan bimbingan
teknik dan lapangan kepada penulis.
4. Kholisatul Hikmah, SSiT selaku pembimbing akademi yang telah memberikan
bimbingan teknik dan lapangan kepada penulis.
5. Bapak, Ibu keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan kepada penilis.
6. Bapak Ibu dosen serta Staff Akademi Keebidanan Pemkab Kudus.
7. Seluruh anggota keluarga besar AKBID PEMKAB KUDUS.
8. Teman-teman tersayang angkatan 2011 dan semua pihak yang terkait dalam
penulisan laporan kasus ini.
Karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis maka
penyusunan laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapakan.
Semoga laporan praktek klinik kebidanan ini dapat bermanfaat bagi dunia
kesehatan pada umumnya dan dunia kebidanan pada khususnya.
Kudus, 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………..
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………
A. Latar Belakang ……………………………………………………
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………
C. Ruang Lingkup ……………………………………………………
D. Metodologi dan Teknik Penulisan ………………………………...
E. Sistematika Penulisan ……………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………
A. Definisi ……………………………………………………………
B. Tujuan Imunisasi …………………………………………………
C. Macam-macam Kekebalan ………………………………………
D. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ………………
E. Jenis Vaksin ………………………………………………………
F. Persyaratan Pemberian Vaksin ……………………………………
G. Macam-macam Imunisasi …………………………………………
H. Dosis, Jumlah, dan Waktu Pemberian serta Efek Samping
Imunisasi dasar……………………………………………………..
I. Jadwal Imunisasi …………………………………………………
J. Faktor Yang Mempengaruhi Imunisasi …………………………
K. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan …………………………
L. Tempat Pelayanan Imunisasi ……………………………………
M. Perawatan Setelah Imunisasi ………………………………………
BAB III TINJAUAN KASUS …………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………………
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………
A. Kesimpulan ………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan suatu penemuan besar yang merubah dunia kedokteran.
Sampai saat ini ± 3 juta anak terhindar dari kematian dan sekitar 750.000 anak
terhindar dari kecacatan bekas imunisasi. Di Indonesia meskipun belum bias
dikatakan dapat mencapai tingkat reduksi seperti Negara-negara maju,
nampaknya telah berhasil menurunkan insiden penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
Data yang menyebutkan kematian akibat campak di dunia yang dilaporkan
pada tahun 2002 mancapai 777.000 orang, 202.000 diantaranya dari ASEAN,
serta 15% kematian akibat campak berasal dari Indonesia. setiap tahun
diperkirakan 30.000 anak Indonesia meninggal karena komplikasi yang
diakibatkan campak. Di Indonesia program imunisasi campak telah dimulai sejak
1984, kemudian meningkat sampai 80% pada tahun 1990 dari seterusnya
bertahan di atas angka tersebut sampai tahun 2006. (Adelina, Sumut Pos, 2009)
Penyakit campak secara klinik dikenal dengan memiliki 3 stadium yaitu
stadium kataral, stadium erupsi (keluar bercak-bercak) dan stadium konvalesensi.
Penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat akut dan menular lewat udara
melalui system pernapasan, terutama percikan ludah seorang penderita. Kini
dunia sepakat untuk melakukan eradikasi campak. Pertemuan di Cape Town,
Afrika Selatan pada tahun 2008 mengkonfirmasi hal tersebut.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan studi kasus ini adalah agar penulis dapat
mengaplikasikan teori dan ketrampilan asuhan kebidanan yang telah didapat
selama masa perkuliahan dan di lahan praktek dalam asuhan kebidanan secara
nyata dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek PKK I mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian atau identifikasi data baik data subyektif,
obyektif, maupun penunjang guna menegakkan kasus balita sehat.
b. Mampu menginterpretasikan data pada balita dengan imunisasi.
c. Mampu melakukan identifikasi diagnose potensial pada balita dengan
imunisasi.
d. Mampu melakukan tindakan antisipasi pada balita dengan imunisasi jika
diperlukan.
e. Mampu mengintervensi atau merencanakan tindakan pada balita dengan
imunisasi.
f. Mampu melakukan tindakan sesuai rencana pada balita dengan imunisasi.
g. Mampu melaksanakan evaluasi atau penjelasan terhadap tindakan yang
telah dilakuakn.
h. Mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan praktek dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan pada balita dengan imunisasi.
C. Ruang Lingkup
1. Tempat
Tempat pengambilan kasus ini adalah di BPS Ny. Noor Istiati, AM. Keb.
2. Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam kurun waktu 1 hari tanggal 15
Desember 2012.
3. Sasaran
An. S umur 9 bulan dan ibunya.
4. Materi
Landasan teori yang termuat disini adalah balita dengan imunisasi dan
manajemen kebidanan secara Hellen Varney.
D. Metodologi dan Teknik Penulisan
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan metode penulisan
secara deskriptif dengan pendekatan studi kaus melalui teknik sebagai berikut
:
1. Anamnesa/wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara langsung pada
keluarga pasien.
2. Studi Pustaka
Mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul laporan yaitu balita
dengan imunisasi.
3. Observasi
Melakukan pengamatan dalam melakukan asuhan kebidanan secara
langsung kepada pasien.
4. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari sehingga dapat
dijadikan pendukung selama menganalisa data.
E. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun secar sistematis yang terdiri dari V bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup
D. Metodologi dan Teknik Penulisan
E. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
B. Tujuan Imunisasi
C. Macam-macam Kekebalan
D. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
E. Jenis Vaksin
F. Persyaratan Pemberian Vaksin
G. Macam-macam Imunisasi
H. Dosis, Jumlah, dan Waktu Pemberian Serta Efek Samping
Imunisasi Dasar
I. Jadwal Imunisasi
J. Faktor Yang Mempengaruhi Imunisasi
K. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan
L. Tempat Pelayanan Imunisasi
M. Perawatan Setelah Imunisasi
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Imunisasi adalah upaya untuk memperkuat system pertahanan tubuh. (Depkes
dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000)
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat antibody untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. (Aziz Alimul, 2004:81)
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten, anak di imunisasi berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
(Sukirdjo Notoadmojo, 2003)
Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan/ kuman mati / zat yang bila
dimasukkan ke tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
B. Tujuan Imunisasi
a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan
menghilangkan pada penyakit tertentu pada sekelompok orang atau bahkan
menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar.
b. Untuk menimbulkan dan meningkatkan kekebalan seseoraang terhadap
penyakit.
c. Untuk memberikan daya tahan tubuh yang sebesar-besarnya pada resipien
agar tidak menjadi sakit/ hanya mengalami gejala klinik seandainya resipien
sakit alami tanpa membahayakan resipien.
d. Untuk memberikan kekebalan pada bayi, anak, maupun ibu hamil dengan
maksud untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
e. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit
dan kematian bayi serta anak yang disebabkan penyakit tertentu.
C. Macam-macam Kekebalan
1. Kekebalan aktif
Tubuh membuat antibody sendiri untuk dapat menghasilkan antibody
tertentu, seseorang harus terinfeksi oleh penyakit tertentu baik melalui
terjangkit penyakit tersebut atau melalui pemberian vaksin yang
mengandung bakteri atau virus atau racunnya yang sudah dilemahkan.
2. Kekebalan pasif
Tubuh anak diberikan antibody yang sudah dibuat. Kekebalan pasif juga
menyangkut kekebalan bawaan (konginental) misalnya bayi mendapat
antibody dari ibu melalui plasenta, kekebalan akan melindungi selama bulan-
bulan pertama kehidupannya terhadap penyakit tetanus, campak, malaria.
Namun kekebalan ini tidak dapat bertahan lama.
D. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
a. Poliomeilitis
b. Campak
c. Dipteri
d. Pertusis
e. Tetanus
f. TBC
g. Hepatitis
Sesuai dengan program pemerintah (depkes) tentang program pengembangan
imunisasi (PPI), maka anak harus mendapat perlindungan terhadap 7 penyakit
tersenut yaitu dengan imunisasi.
E. Jenis Vaksin
1. Vaksin hidup
Berasal dari bakteri atau virus yang dilemahkan, bersifat labil dan dapat
mengalami kerusakan bila terkena panas dan sinar. Vaksin hidup yang
tersedia saat ini adalah :
a. Vaksin dari virus hidup : campak, gondok, rubella, demam kuning
b. Vaksin dari bakteri : BCG, demam tipoid
2. Vaksin inactive
Berasal dari bakteri virus/ komponen yang dibuat tidak aktif vaksin inactive
selalu membutuhkan dosis ganda. Pada umumnya dosis yang pertama tidak
menghasilkan imunitas produktif baru timbul setelah dosis kedua/ketiga.
F. Persyaratan Pemberian Vaksin
1. Pada bayi atau anak yang sehat
2. Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es, dan belum lewat masa
berlakunya
3. Pemberian imunisasi dengan tekhnik yang tepat
4. Mengetahui jadwal imunisasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi, jenis
yang telah diterima
5. Meneliti jenis vaksin yang diberikan
6. Memperhatikan dosis yang akan diberikan
G. Macam-macam Imunisasi
1. Imunisasi program
a. Imunisasi BCG (Bacille Calmeter Guerin)
Melindungi anak terhadap penyakit TBC, berasal dari penyakit hidup
yang telah dilemahkan. Dosis untuk bayi kurang dari 1 tahun 0,5 ml dan
untuk anak 0.10 ml. imunisasi diberikan intrakutan di daerah insersi
muskulus detoideus kanan. BCG ulangan tidak dianjurkan.
b. Hepatitis
1) Hepatitis A
2) Hepatitis B
c. Vaksin polio
Vaksin untuk mencegah penyakit poliomeilitis. Polio sangat menular.
Penularan ini sangat cepat meluas pada daerah yang perumahannya
sangat rapat dan lingkungan kotor.
d. Vaksin campak
Vaksin untuk mencegah penyakit campak. Penyakit campak sangat
menular dan menyerang pada hamper semua anak. Akibat dari penyakit
ini adalah radang telinga, radang otak, radang mata, radang paru, diare.
Penyakit ini sering menyerang anak yang kurang gizi.
e. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
a. Toxoid difteri
Difteri disebabkan oleh bakteri yang memproduksi racun yang dapat
menyerang jantung. Jika menyerang saraf, terjadi kelumpuhan otot
pernapasan dan anak akan meninggal. Vaksin untuk mencegah
penyakit difteri adalah DPT untuk bayi dan DT untuk anak sekolah.
b. Pertusis
Gejalanya adalah demam dan batuk selama 1 minggu, kemudian
batuk semakin sering. Batuknya panjang diikuti dengan tarikan napas
yang dalam sehingga muncul bunyu “huup” lalu muntah. Akibat
lanjut dari penyakit ini adalah radang paru, perdarahan selaput mata,
hernia, kerusakan otak yang dapat menyebabkan kematian.
c. Tetanus
Vaksin ini merupakan bagian dari DPT, DT, dan TT. Gejala penyakit
tetanus adalah mulut anak menjadi kaku dan sukar di buka.
Selanjutnya punggung kaku dan melengkung mulai dari bahu sampai
pinggul, kejang-kejang pada seluruh tubuh yang timbul akibat adanya
rangsangan cahaya.
2. Imunisasi non program
a. Vaksin cacar (varicella)
Mencegah timbulnya penyakit cacar yang dapat menular melalui udara,
melalui percikan ludah atau system saluran napas bagian atas, kontak
dengan cairan vesikel cacar air.
b. Vaksin kolera
Merupakan penyakit menular akut yang dapat menyebabkan dehidrasi
atau kekurangan cairan dalam waktu yang cepat, sehingga menimbulkan
gangguan elektrolit tubuh dan menimbulkan kematian.
c. Vaksin diare rotavirus
Gejalanya diare yang tiba-tiba dan spontan, disertai muntah serta demam.
Biasanya mula-mula tampak sakit biasa saja, namun penyakit
berkembang sangat cepat. Cara penularannya masih belum diketahui
secara pasti, namun diperkirakan mellaui kontak atau udara.
d. Vaksin Japanese enchepalitis
Merupakan penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus. Apabila
penderita masih dapat hidup, akan terdapat kecacatan yang permanenn.
e. Vaksin influenza
Gejalanya cukup bervariasi misalnya demam tinggi, batuk tidak
produktif, sakit otot, dan menggigil, annoreksia, sakit tenggorokan, diare,
takut cahaya, sakit perut.
f. Vaksin rubella
Penularan rubella melalui udara dan masuk melalui nasofaring daerah
hidung dan tenggorokan. Masa inkubasi biasanya terjadi 2-3 minggu.
Penyakit ini mual-mula tanpa gejala, disusul dengan peradangan
pembengkakan kelenjar limfe, demam, conjungtivitis, berack kemerahan
pada daerah wajah dan leher.
H. Dosis, Jumlah, dan Waktu Pemberian Serta Efek Samping Imunisasi Dasar
1. BCG
Umur : 0-11 bulan
Dosis : 0.05 cc
Cara : intrakutan, lengan kanan
Jumlah suntikan : 1 kali
Efek samping
a. Reaksi normal
Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil, merah di tempat
ppenyuntikan. Setelah 2-3 minggu kemudian menjadi abses kecil yang
kemudian menjadi luka. Jangan berikan obat apapun pada luka dan
biarkan terbuka atau bila akan ditutup gunakan kasa kering. Luka
tersebut akan sembuh dan meninggalkan jaringan parut.
b. Reaksi berat
Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang
lebih dalam yang diakibatkan kesalahan penyuntikan yang terlalu dalam
dan dosis yang terlalu tinggi.
c. Reaksi yang lebih cepat
Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses
pembengkakan mungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu.
2. DPT
Umur : 2-11 bulan
Dosis : 0,5 cc
Cara : IM/SC
Selang pemberian : minimal 4 minggu
Jumlah suntikan : 3 kali
Efek samping
a. Panas
Kebanyakan anak akan panas setelah mendapat imunisasi DPT, tetapi
akan sembuh 1-2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal
dan dimandikan dengan cara melap dengan kain yang dicelup air hangat.
b. Rasa sakit di daerah suntikan
c. Peradangan
d. Kejang-kejang
Reaksi kejang ini jarang terjadi. Kejang ini disebabkan oleh komponen
dari vaksin DPT.
3. Polio
Umur : 0-11 bulan
Dosis : 2 tetes
Cara : meneteskan ke dalam mulut
Jumlah pemberian : berikan 4x
Selang waktu : minimal 4 minggu
Efek samping
Bila anak sedang diare ada kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik
karena ada gangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.
4. Hepatitis B
Umur : mulai umur 0 bulan
Dosis : 0,5 cc
Cara : suntikan IM pada paha luar
Jumlah suntikan : 3 x
Selang pemberian : 1 bulan dan 5 bulan
Efek samping : tidak ada
5. Campak
Umur : 9 bulan
Dosis : 0,5 cc
Cara : secra IM di lengan kiri
Jumlah suntikan : 1x dapat diberikan bersamaan dengan pemberian
vaksin lain tapi tidak dicampur dalam satu semprit.
Efek samping : panas dan kemerahan. Anak mungkin panas selama 1-
3 hari setelah 1 minggu penyuntikan, kadang disertai kemerahan seperti
penderita campak ringan.
I. Jadwal Imunisasi
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari HB0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT 1, Polio 2, HB1
3 bulan DPT2/HB2, Polio 3
4 bulan DPT/HB2, Polio 4
9 bulan Campak
J. Faktor Yang Mempengaruhi Kberhasilan Imunisasi
1. Tingginya kadar antibody maternal saat imunisasi
2. Potensi antigen yang disuntikkan (dosis dan cara penyimpanan)
3. Selang waktu antar suntikan
K. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing
imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini :
1. BCG, tidak boleh diberikan pada anak yang sedang menderita penyakit kulit
lama, sedang TBC dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio tidak di berikan bila anak diare dan sakit parah.
4. Campak tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.
(Varney, Helen.”Buku Saku Bidan” hal 293)
L. Tempat Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan/ dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit
M. Perawatan Setelah Imunisasi
1. BCG
Luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan
ke puskesmas
2. DPT
Bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan
berikan kompres dingin.
3. Campak
Bila timbul panas berikan obat yang di dapat dari posyandu.
(Sanik Wahab, Prof. Dr. dr. system imun, imunisasi dan penyakit umum :
103)
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN ANAK SEHAT PADA An. S UMUR 9 BULAN
DENGAN IMUNISASI CAMPAK
DI BPS Ny. NOOR ISTIATI, KUDUS
I. PENGKAJIAN
Hari, Tanggal : Sabtu, 15 Desember 2012
Jam : 08.30 WIB
Tempat : ruang periksa BPS Noor Istiati
Sumber data : Data primer : Alloanamnesa : informasi dari
ibu pasien
Data sekunder : Buku KIA
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas pasien
Nama : An. S
Tanggal lahir : 06-03-2012
Umur : 9 bulan
Jenis kelamin : laki-laki
Anak ke : 1
Identitas penanggungjawab
Nama ibu : Ny. S
Umur : 22 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : MA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Magersari
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatkan anaknya tidak pernah menderita sesak napas (asma)
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit kuning
(hepatitis)
Ibu mengatakan anaknya pernah sakit batuk pilek biasa
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah alergi
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anaknya tidak sedang sakit
Ibu mengatakan anaknya tidak sedang sesak napas (asma)
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sering makan, minum dan
kencing (DM)
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun suami tidak ada
yang pernah menderita sesak napas (asma)
Ibu mengatkan dari pihak keluarga ibu maupun suami tidak ada yang
pernah sakit kuning (hepatitis)
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun suami tidak ada
yang pernah menderita DM.
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
a. Kehamilan
Trimester I : ibu mengtakan waktu hamil muda setiap bulan
periksa ke bidan
mendapat obat anti mual muntah dan multivitamin
dengan
keluhan mual muntah di pagi hari.
Trimester II : ibu mengatakan periksa ke bidan setiap bulan dan
mendapat
multivitamin dan tambah darah. Tidak ada keluhan.
Trimester III : ibu mengatakan periksa ke bidan 2 minggu sekali dan
mendapat
multivitamin. Keluhan pegal-pegal di area punggung.
b. Persalinan
Ibu mengatakan pada tanggal 6 Maret 2012 telah melahirkan secar
normal di bidan BB bayi 3200 gram, PB : 49 cm, ari-ari lahir lengkap
dan perdarahan tidak terlalu banyak (250 cc)
c. Nifas
Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan
selama nifas dan tidak ada perdarahan yang tidak normal.
5. Riwayat imunisasi
Anak sudah mendapatkan imunisasi BCG, DPT 1, 2, 3, polio 1, 2, 3, 4.
6. Riwayat social
Anak diasuh oleh ibu sendiri kadang-kadang dibantu nenek.
7. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
B. DATA SUBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
S : 36,50C
RR : 30x/menit
BB : 8,5 kg
2. Status present
a. Kepala : rambut hitam, pertumbuhan rambut rata, tidak ada
benjolan.
b. Mata : conjungtiva tidak anemi, sclera tidak ikterik, bentuk
simetris.
c. Hidung : bersih, tidak ada secret.
d. Telinga : bersih, tidak ada serumen.
e. Mulut : bersih, gusi kemerahan, tidak bengkok, gigi jumlah 3
(2 bawah, 1
atas)
f. Leher : tidak kaku, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
parotis.
g. Abdomen : bentuk simetris, tidak kembung.
h. Genetalia : bersih, tidak ada kelainan.
i. Ekstremitas : tidak ada kelainan, tidak oedema (ekstremitas atas dan
bawah)
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 15 Desember 2012 Jam : 08.33 WIB
1. Diagnose kebidanan
An. S umur 9 bulan dengan imunisasi campak.
Data Dasar :
DS :
a. Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya.
b. Ibu mengatakan anaknya berumur 9 bulan.
c. Ibu mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi BCG, DPT 1, 2,
3,4 dan polio 1, 2, 3, 4.
DO :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
S : 36,50 C
RR : 30x/menit
BB : 8,5 kg
2. Masalah
Tidak ada
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Dari data dan pemeriksaan di atas tidak ada yang mengarah pada potensial suatu
masalah.
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Karena tidak ada potensial masalah maka tidak diperlukan antisipasi masalah.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 15 Desember 2012 Jam : 08.34 WIB
1. Beritahu ibu tentang keadaan anaknya
2. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi campak
3. Beritahu ibu efek samping imunisasi campak
4. Siapkan alat dan vaksin campak
5. Suntikan vaksin campak pada anak secara SC pada lengan kiri atas anak
6. Berikan antipiretik yang sesuai untuk mengatasi demam pada anak
7. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI pada anak dan makanan
pendamping ASI yang bergizi seimbang
8. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai
9. Anjurkan ibu untuk segera dating ke tempat pelayanan kesehatan jika ada
keluhan
10. Dokumentasikan tindakan pada buku KIA
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 15 Desember 2012
1. Memberitahu ibu tentang keadaan anaknya bahwa anaknya dalam keadaan
sehat (08.35 WIB) ______________________________________________
2. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi campak yaitu untuk
mencegah penularan campak yang dapat mengakibatkan komplikasi radang
paru, radang otak dan kebutaan. (08.35 WIB) _________________________
3. Menjelaskan pada ibu efek samping dari imunisasi campak yaitu
meningkatnya suhu tubuh dan bengkak di area suntikan, tetapi jarang etrjadi.
(08.36 WIB) ___________________________________________________
4. Menyiapkan alat dan vaksin campak ; _______________________________
a. Vaksin campak 0.5 ml ________________________________________
b. Kapas alcohol _______________________________________________
c. Spuit 1 cc __________________________________________________
d. Bengkok ___________________________________________________
5. Menyuntikkan vaksin campak pada anak di lengan kiri atas anak secara SC.
(08.37 WIB)___________________________________________________
6. Memberikan antipiretik yang sesuai untuk mengatasi demam pada anak yaitu
parasetamol syp 120 gram 3x1/2 sendok perhari. (08.38 WIB) ___________
7. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI pada ankanya dan makanan
pendamping ASi yang bergizi seimbang. (08.38 WIB) __________________
8. Memberitahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai. (08.39 WIB)
________________________________________________________
9. Menganjurkan ibu untuk segera dating ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat jika ada keluhan. (08.40 WIB) ______________________________
10. Mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada buku KIA
yang di bawa ibu. (08.40 WIB) ____________________________________
VII.EVALUASI
Tanggal : 15 Desember 2012 Jam : 08.42 WIB
1. Keadaan umum anak baik.
2. Ibu sudah mengerti manfaat dan efek samping imunisasi campak yang
ditandai dengan ibu mampu menjelaskan kembali kepada petugas.
3. Vaksin campak sudah disuntikkan dan anak menangis.
4. Antipiretik sudah diberikan pada ibu.
5. Hasil tindakan sudah di dokumentasikan pada buku KIA yang dibawa ibu.
TTD
Edy Ayu Dewi Purnama
BAB V
PEMBAHASAN
1. Langkah I : Pengkajian
Telah dilakukan pengkajian sesuai teori secara berurutan dan sistematis sehingga
dapat menentukan diagnose kebidanan, di lahan karena keterbatasan waktu dan
tenaga, pengkajian secara mendalam dan sistematis jarang dilakukan.
2. Langkah II: Interpretasi Data
Dari data yang telah dikaji maka penulis menentukan diagnose yang tepat
terhadap bayi An. S sesuai dengan kondisi yang ditemukan yaitu : An. S umur 9
bulan dengan imunisasi campak.
3. Langkah III : Diagnosa Potensial
Dari data dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada An. S tidak ada yang
mengarah pada potensial suatu masalah.
4. Langkah IV : Antisipasi Masalah Segera
Karena tidak ada diagnose potensial maka tidak diperlukan antisipasi masalah.
5. Langkah V: Intervensi
Sebelum melaksanakan tindakan, telah direncanakan tindakan apa saja yang akan
dilakukan sesuai protap dan kewenangan yang diberikan, sehingga dapat
mengukur tingkat keberhasilan dengan melihat kesenjangan antara perencanaan
dan pelaksanaan yang telah dilakuakn sehingga dapat sebagai bahan evaluasi dan
introspeksi. Di lahan lebih sering langsung ke arah pelaksanaa tanpa terlalu
memperhatikan sistematika, tapi lebih kea rah efisiensi waktu, namun
pelaksanaan tepat sesuai dengan kondisi pasien.
6. Langkah VI : Implementasi
Walaupun telah direncanakan secara teoritis namun dalam pelaksanaan
menyesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang tersedia di lahan.
7. Langkah VII : Evaluasi
Telah dilakuakn evaluasi sesuai dengan temuan yang ada.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada Ny. N, hamil fisiologis
di BPS Ny. Noor Istiati, Am. Keb, penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Dengan menggunakan manajemen Hellen varney dapat meningkatkan
kemampuan bidan dalam memberikan asuhan tepat, cermat, dan
menyeluruh.
2. Dengan manajemen varney dapat meningkatkan kemampuan bidan dalam
hal pengetahuan didapat hasil pengkajian pada An. S umur 9 bulan
dengan imunisasi campak, KU baik, kesadaran composmentis, suhu
36,50C, pernapasan 30x/menit, berat badan 8,5 kg, tidak ada riwayat
penyakit yang membahayakan. Asuhan kebidanan yang diberikan yaitu
melakukan penyuntikan vaksin campak pada lengan kiri atas secara SC.
Memberikan informasi tentang efek samping imunisasi campak dan
pentingnya imunisasi campak, dll.
B. SARAN
1. Bagi akademi
Lebih meng up to date skill yang akan diajarkan dan selalu mengikuti
perkembangan ilmu kebidanan terkini sehingga mampu meningkatkan
profesionalitas kinerja mahasiswa Akbid nantinya setelah terjun di
masyarakat.
2. Bagi lahan praktek
Diharapkan bimbingan dan asuhan yang diberikan lebih sesuai dengan
standar kebidanan yang telah diberikan untuk menghasilkan asuhan
kebidanan yang tepat, bermutu dan memuaskan klien.
3. Bagi mahasiswa
a. Diharapkan selalu memaksimalkan diri dalam mengaplikasikan ilmu
yang di dapat di bangku perkuliahan selama praktek di lapangan.
b. Diharapkan dari praktek di lahan, mahasiswa dapat tambahan ilmu,
ketrampilan, serta pengalamam yang maksimal sesuai dengan target
ketrampilan yang harus di kuasai.
DAFTAR PUSTAKA
Satgas Imunisasi 1 DAI. 2005. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta. Badan
Penerbit
Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia.
Satgas Imunisasi 1 DAI. 2000. Jadwal Imunisasi, Rekomendasi 1 DAI.Jakarta. Sari
Pediatri.
Depkes RI. 2005. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman
Penyelenggaraan
Imunisasi. Jakarta. Depkes RI.
Direktorat Jendral POM dan PL Depkes RI. 2003. Pedoman Teknik Pengelolaan
Vaksin dan
Rantai Vaksin. Jakarta. Depkes RI.
top related