pikiranrakyat -...

Post on 22-Sep-2019

13 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pikiran Rakyat~~~ o Selasa o Rabu • Kamis o Jumat C'Sabtu o Minggu

3 4 5 6 7 8 9 10 11 @ 13 14 1519 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

()Mar OApr OMei OJun OJul .Ags OSep OOkt ONov

Sains

T AHUKAH Anda bahwadalam satu hari kita bisamenghabiskan air hingga 70

liter? Dengan kondisi tersebut, kebu-tuhan air bersih di Indonesia tergolongcukup besar. Sayangnya, hal ini justruber~anding rerbalik dengan ketersedia-an air bersih yang masih minim. Berba-gai usaha tentu harus diupayakan un-tuk ketersediaan air bersih terse but.Salah satunya ialah dengan meman-faatkan air hujan.Selama ini, air hujan memang sudah

biasa digunakan sebagian warga, untukberbagai keperluan dan ditarnpungdengan berbagai sarana mulai dari ben-dungan, sumur resapan, hingga penarn-pungan air sederhana. Apalagi, Indone-sia memang memiliki curah hujan yangtinggi yaitu sekitar 2.000-4.000mm/tahun. Namun, ternyata peman-faatan air hujar, terse but masih di-rasakan belum maksimal."Sarana-sarana yang pernah diterap-

kan sepem bendungan, temyata pe-ngelolaannya mahal dan sulit, Selainitu, bendungan menyebabkankerusakan ekosistem sungai, sertaberpengaruh pada dampak sosialmasyarakat, dan menyebabkanpenumpukan sedimen di waduk. Se-mentara sumur resapan tidak bisadinikmati langsung oleh si pembuatsumur tersebut," ujar Asep Diaudin,salah seorang mahasiswa FakultasTeknologi Industri Pertanian Universi-tas Padjadjaran (FTIP Unpad) Ban-dung memaparkan.Sementara iru, seiring dengan

banyaknya polusi dari kendaraanbermotor, kadar asam yang terkandung

dalam air hujan pun semaKin tinggi.Akibatnya, melakukan penampunganair hujan secara langsung justru me-ngundang bahaya bagi kesehatan. "Diperkotaan, mencuci motor dengan airhujan bisa menyebabkan motorberkarat. Bagaimana jika air itu kitaminum?" ujar Asep bertanya.Untuk mengantisipasi hal tersebut,

Asep dan beberapa kawannya mencobamembuat suatu sistem pemanenan airhujan, yang diberi nama bangunan ab-sah (akuifer buatan sirnpanan air hu-jan). Dengan sistem ini, air hujan yangturun ke atap akan ditampung, setelahterlebih dahulu diproses dalam akuiferbuaran,Akuifer buatan merupakan lapisan

1010sair yang berfungsi, untuk me-nyaring kotoran yang terkandung didalam air hujan. Dalam akuifer buatanterse but, terdapat beberapa Lapisan mi-neral seperti kerikil, pasir, bata merah,batu gamping, bantalan pasir, ijuk, danarang. Untukpem;aringan air hujan,digunakan kerikil, pasir, bata merah,bantalan pasir, ijuk, dan arang. Semen-tara untuk menghilangkan asam, digu-nakan batu garnping."Jadi, setelah keluar dari akuifer air

sudah tidak asam dan bisa dikonsumsi,karena selain menghilangkan asam, ke-.tujuh bahan ini juga rnenambah mine-ralnya," ujar Asep. Selain merancangbangunan absah untuk keperluan do-mestik, mahasiswa FTIP ini juga me- ..rancang akuifer untuk bangunan indus-tri. Asep memang lebih mernbidik in-dustri, karena selarna ini ia memandangbangunan industri terlalu banyakmengeksploitasi air tanah. "Sebe-

Kliping Humas Unpad 2010

narnya, untuk mesin biasa pih: k indus-tri bisa memakai air kotor, teta i mere-ka malah memakai air artesis, ,.etikaair artesis diekploitasi, permuk tantanah ini akan turun. Sebab, angmenahan permukaan kita di at as iniadalah air," kata Asep:Untuk bangunan industri, p

menawarkan benruk bangunau absahdengan bahan yang lebih sederhana,yaitu arang aktif dan sinar UV. Keduabahan ini hanya berfungsi untuk me-nvaring kadar keasaman air. enganmembidik kalangan domestik .ian in-dustri, Asep berniat menawarkan ben-tuk bangunan yang bukan ha! ya dapatmengatasi krisis air atau meng tasi ban-jir, tetapi juga mengurangi eks oloitasiair tanah, ,Asep juga menawarkan keul tungan

lain dari sistem pemanenan air ujanini, yaitu penghematan biaya. Menurutperhitungannya, jika satu ru ahbetukuran 10 x 10meter (100 meterpersegi), makapenghuni ruma I. tersebutdapat menampung 152 nbu lit.rr - .air/tahun, clan menggunakan !l' itu un-tuk 6 orang selama setahun. engan be-gitu, biaya yang dapat dihema sekitarRp 3.040.000 per tahun. Wal punmembutuhkan penelitian lebih lanjut,ide pemanenan air hujan ini tdah mem-bawa Asep dan kawan-kawannya menu-ju ajang Pekan Ilmiah Mahasi ,wa Na-sional (Pimnas) XXIII di Denpasar, Bali,pada akhir [uli lalu. Dalam aja ng terse-but, tim yang beranggotakan AuroraSepty Violence, Asep Diaudii, clan Ab-du Rahman Putra ini berhasil mendapatpenghargaan setara medali err BS, (NisaRachmatika, mahasiswa Unpai) ***-----'

II

top related