pikiran rakyatpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/08/...pikiran rakyat ujianbagikepolisian...

Post on 11-Jul-2019

222 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pikiran Rakyat

Ujian Bagi Kepolisian RI

PENGADAAN alat ujisimulasi SIM motor danmobil tahun 2011 ("PR",

1/8/12) telah menyebabkanKPK dan Polri "berlomba"melakukan penyidikan. Keduainstitusi ini mengklaim telahmelakukan penyidikan danmenetapkan tersangka. Keduainstitusi ini tampak seakanbersitegang sehingga sang ci-cak kembali berhadapan de-ngan sang buaya. Hanya saja,publik merasa tepat jika KPKyang pantas membongkarnyaseperti disuarakan juga olehkalangan DPR ("PR", 4/8/12).

Tanpa mengabaikan kapa-sitas Polri dalam menyidik,subjektivitas bisa saja meng-hinggapi tatkala yang disidikkolega apalagi atasan dalam in-stitusinya. Demikian halnyatatkala keobjektivan dite-gakkan, publik pun akan tetapmemandang sumir kepada in-stitusi yang sering berhadapandengan masyarakat ini. Pantasjika kemudian wakapolri punmenyebutkan jika publik lebihmengetahui keburukan Polriketimbangjasa dan kebaikan-nya ("PR", 3/8/1.2).

"Pinter kodek"Polri tampaknya harus ikhlas

menyikapi KPK dalammenyidik kasus pengadaan alatsimulasi SIM tersebut. SelainKPK dibentuk khusus untukmelakukan penindakan atasberagam kasus korupsi, padatempatnya pula Polri menghin-dari suuzan dari berbagai pihakyang sedang menyoroti kinerjaPolri. Perebutan kewenangandengan KPKakan menyiratkanketakutan Polri atas banyaknyapamen ataupun pati yang terli-bat dalam kasus tersebut.

Kasus simulator tampaknyadapat dijadikan trigger Polriuntuk mengubah image terse-but. Masyarakat didorongmengerti bahwa organisasi initerbuka untuk dikoreksi pihaklain. Dengan clik putih clakherang, Polri berbesar hatimempersilakan KPK untukmenuntaskan tugasnya sesuaidengan kewenangan yang di-miliki. Tidak boleh ada yangtersinggung jika ada pihak lainyang lebih kompeten dan ob-jektif melakukan penyidikan ditubuh penyidik tersebut. Bisajadi dengan cara ini mangan-deuh yang merongrongkewibawaan institusi sedangditebas kendati akan teras asakit bagi tubuh itu sendiri.

Jika rebutan yang terjadi,masyarakat akan menge-sankannya sebagai organisasitertutup dan eksklusif. Haldemikian akan mengarah padaanggapan arogan, pinter kodek,dan suka kokorobet atas ke-salahan anggota masyarakat.Dampaknya, bukan sajamasyarakat menjadi engganterbuka kepada Polri atasbanyak kasus di lingkungan-nya, tetapi juga transparansi,akuntabilitas, serta consensusorientation dalam tubuh Polrimasih perlu diperjuangkanagar karakteristik UNDP dapatdipenuhi,

PengawalanPenyidikan di tubuh Polri

memerlukan pengawalan dariPolri sang pribumi. Sebagaipribumi yang rumahnyasedang dibersihkan, Polri dap-at mengawal agar prosesnyacepat dan terarah. Bisa sajaPolri memfasilitasi keperluanKPKagar pembersihannya ber-jalan lancar. Dengan caraseperti itu pula kesan "cicakversus buaya" akan terus men-guap sehingga Polri dipandangkooperatif terhadap KPKdalam mengusut kejahatanyang merugikan keuangan ne-gara.

Polri memang mitranyaKPK. Dalam tubuh KPK jugaditempatkan sejumlah personelpolisi untuk membantu tugaspemberantas korupsi tersebut.Dengan demikian, akan diang-gap aneh jika ternyata Polriberbeda sikap ketika organisa-

Iq I pin r Hum 3 I Un pad 2012

sinya yang menjadi sasaran pe-meriksaan KPK. Profesional-isme menjadi penting agar pi-haknya tetap tenang danramah seperti mottonya, anti-KKN dan antikekerasan.Hanya saja ketika selesai diber-sihkan, kesejahteraan danpembinaan anggotanya perluterus ditingkatkan agar rumahPolri tidak cepat kotor danrusaklagi.

Bisa jadi korupsi yang me-landa organisasi anti-KKN iniberkaitan dengan pertarungannilai dengan kebutuhan yangmelekat pada personelnya.Dananjaya (1986) menganggapjika kemampuan memperta-hankan nilai dalam diri seseo-rang akan diuji oleh kekuatankebutuhannya. Mungkin sajaPolri sadar jika kompetensiKPK dalam melakukan pe-ngusutan korupsi di tubuhnyamerupakan keharusan sesuaidengan nilai yang berlaku,tetapi kebutuhan untuk menja-di harga diri lembaga pun men-jadi penting untuk dilakukan.

. Mungkin juga konsepsiamanah dalam kehidupan per-sonelnya yang sebagian besarMuslim terus berkumandangsesuai dengan fatwa para ula-ma, tetapi kebutuhan hidupyang lebih besar dari pendap-atannya menjadi persoalan lainyang dihadapi. Tidak heran jikasejumlah oknum terusmelakukan pelanggaran se-hingga, menurut wakapolri diFISIP Unpad, pihaknya terpak-sa memberhentikan 300 sam-

pai 500 personel setiap tahun-nya. Bisa jadi kesejahteraan iniharus didekatkan pada kese-

, jahteraan anggota KPK' agarkonsentrasi terhadaptupoksinya terus dapat dikem-bangkan.

Kuatnya upaya memperta-hankan nilai dapat dilakukanketika kebutuhannya lebih ren-dah ketimbang nilai itu sendiri.Kejujuran, keteladanan,kesederhanaan hidup, sertakeikhlasan, menjadi penting didalamnya. Dengan kondisiseperti itu, Polri akan menjadiinstitusi kebanggaanmasyarakat serta mampu me-nuntaskan agenda pemberan-tasan korupsi yang sudah kro-nis bersama institusi penegakhukum lainnya. Kasus simula-tor di atas bisa jadi ujian bagi ,Polri untuk lebih waspada agarorganisasinya tidak dijadikansarang kecurangan yang justruingin diberangusnya.

Keteladanan, keikhlasan, dankesederhanaan hidup perludipompakan pula oleh aga-mawan, pendidik, serta peting-gi negeri lainnya agar kebang-gaan hidupnya terletak padapengabdiannya kepada bangsadan negara, bukan ditandaioleh gemerlapnya hidup priba-di. Dengan semangat watawasaubilhaq watawa saubi sobri,godaan harus dihadapibersama sehingga tawaranberselingkuh dari tugas pokok,bancakan anggaran, manipu-lasi proyek, serta gratifikasiakan dapat dihindari.***

top related