pharmacology and toxicology

Post on 22-Dec-2015

9 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

toksikologi kloroquin

TRANSCRIPT

PHARMACOLOGY AND TOXICOLOGYDEWASAOralChloroquine mempunyai batas keamanan yang rendah dikarenakan dosis terapeutik, toksik, dan letal tidak jauh berbeda. Pada orang dewasa dilaporkan intoksikasi dapat terjadi jika mengkonsumsi 2,25-3 gram. Tanpa tatalaksana, dosis sebesar 4 gram dapat mematikan. Dosis toksik yaitu 20 mg/kgBB, dosis lethal 30 mg/kg, dan 40 mg/kg biasanya lethal tanpa penanganan.

IntravenaAbu Aisha, et al. melaporkan dosis intravena yang fatal, yaitu 250 mg pada laki-laki usia 42 tahun. ANAKDosis toksik maksimal pada anak, yaitu 20 mg/kg, dilaporkan bahwa anak yang overdosis mengkonsumsi chloroquine 300 mg, anak usia 3 tahun setelah mengkonsumsi 0,75-1 gram, 2 tahun mengkonsumsi 1-2 gram. Chloroquine ditoleransi dengan baik ketika diberikan sebagai dosis obat anti-malaria dan ketika efek samping tersebut timbul, dapat dengan mudah kembali normal. Dosis yang lebih besar yang digunakan dalam jangka waktu lama lebih berpotensi untuk menimbulkan karena efek yang lebih besar.

Hal terpenting dari maninfestasi akut intoksikasi chloroquine adalah onset yang cepat (antara 1-3 jam) pada maninfestasi intoksikasi berat. Kronik??? Efek samping sistemik :1. Kardiovaskular Akut : Symptom kardiovaskular ditemukan pada 50-60% kasus.

a. Cardiac arrestMuncul selama 1-2 jam. Hal tersebut berkaitan dengan insufisiensi kardiak, disritmia ventrikel atau asistol. Setelah 8 jam, cardiac arrest terkait dengan disritmia ventrikel

b. ShockHipotensi sering terjadi dan secara progresif menjadi syok kardiogenik dengan peningkatan tekanan vena. Studi hemodinamik menunjukkan bahwa penurunan volume

sekuncup dan vasodilatasi perifer. c. Disritmia ventrikel

Takikardi ventrikel dan fibrilasi muncul mulai dari 24-48 jam Kronik : Kardiomiopati dan blockade jantung2. Respirasi Akut : Hiperpnea, apneu dikarenakan gagal jantung Kronik : -3. NeorologiA. CNS Akut : Kantuk muncul pada 10-30 menit setelah dikonsumsi. Koma lebih

jarang dan pada beberapa kasus terkait dengan kegagalan sirkulasi. Hipereksitabilitas dengan agitasi dan konvulsi biasanya juga terjadi karena kegagalan sirkulasi.

Kronik : Konfusi, agitasi, gangguan kepribadian, ciri psikotik, dan depresi.B. PNS

Akut : Quadriplegia dengan hypokalemia berat. Kronik : Neuritis perifer, neuromyopati, dan myopati telah dideskripsikan

sebagai komplikasi terapi jangka panjang. Penurunan konduksi dari jalur efferent dan abnormalitas dari EMG pada neuropati dan miopati dapat ditemukan

4. Gastrointestinal Nausea, vomitus, kram abdomen, dan diare. Hematemesis gaster dan erosi duodenum telah dilaporkan pada dosis terapeutik fosfat5. Hepar Akut : Tidak ada yang pernah melaporkan bahwa terdapat efek langsung

terhadap hepar namun pada beberapa penilitian didapatkan peningkatan kadar enzim yang nyata setelah tubuh mengalami kegagalan sirkulasi.

Kronik : pada pemakaian dengan dosis yang tinggi dapat menyebabkan aktivitas serum aspartate-aminotransferase ( SGOT )

6. System traktus urinariuso Ginjal Akut : tidak ada efek langsung terhadap ginjal. Gagal ginjal akut bila terjadi dapat

dihubungkan dengan shok kardiogenik yang terjadi.7. Sistem endokrin dan system reproduksi : -8. Kulit Akut : tidak ada laporan Kronik : lesi dikulit pernah dilaporkan. Foto sensitifitas pernah dilaporkan pada

pasien yang menkonsumsi chloroquin dengan dosis tinggi dan dalam waktu lama. Perubahan warna pada kulit seperti biru kehitaman pada palatum, wajah, pretibial, area subungual dan pada area sekitar alis.

9. Mata Akut : gangguan visus sering dikeluhkan oleh pasien, sekitar 10 sampai 38 %

kasus telah dilaporkan. Pandangan ganda, photophobia dan kadang kebutaan juga dilaporkan.

10. Kronik : keratopati dan retinopati pernah dilaporkan pada pasien yang mengkonsumsi chloroquin dengan dosis tinggi dan digunakan dalam jangka waktu yang lama. Angka kejadian keratopati cukup tinggi sekitar 30 – 70 % dan perubahan kornea kadang reversible dengan cara berhenti menkonsumsi obat tersebut. Gejala awal yang dirasakan biasanya meliputi kesulitan membaca, terdapat skotoma. Diskus optikus yang atrofi. Pada pemeriksaan menggunakan electro-oculogram dan electro-retinogram didapatkan gambaran depresi pada penderita chloroquine retinopathy.

11. Telinga Akut : Tinitus dan tuli jarang ditemukan Kronik : tinnitus dan tuli pernah ditemukan dan dihubungkan dengan pemakaian

dosis tinggi13. Tenggorokan : -14. Hematologi Akut : tidak didapatkan data Kronik : leukopeni pernah dilaporkan pada pasien yang menggunakan obat

tersebut dalam jangka lama. Haemoglobinuria dengan acute renal failure pernah dilaporkan pada pasien glukosa 6 phosphat dehydrogenase defisiensi ( G6PD )

13. Sistem imun : - 14. Metabolik

11. Keseimbangan asam basa Akut : asidosis metabolic dapat terjadi

Kronik : tidak didapatkan data12. Keseimbangan cairan dan elektrolit Akut : hipokalemi hampir selalu muncul pada intoksikasi berat. Kronik : tidak di dapatkan data13. Resiko khusus :o Kehamilan Kronik : pada penggunaan chloroquin dalam jangka lama pada waktu

kehamilan dapat menyebabkan gangguan koklea vestibular pada janin yang dikandung, karena chloroquin dapat menembus barrier plasenta. Kehamilan bukan merupakan kontraindikasi pemberian Chloroquin, namun tidak dianjurkan untuk pemakaian jangka waktu yang panjang.

o Masa menyusui : pada penelian yang pernah dilakukan oleh Clyde dan Shunt didapatkan hasil bahwa terdapat sedikit kandungan chloroquin pada air susu ibu.

top related